Harian Jurnal Asia Edisi Jumat, 09 Desember 2016

Page 1

Hal. 4

Hal. 6

Kapoldasu: Waspada Jelang Natal dan Tahun Baru Hal. 5

Sumut Siap Jadi Tuan Rumah MTQN Nasional

harianjurnalasia

@jurnalasiacom

Kentang Impor Hanya untuk Industri dan Resto Cepat Saji

Hal. 18

Hal. 24

Kementrian PUPR Dorong Bangunan Tahan Gempa

+JurnalAsiaHarian

Jumat, 9 Desember 2016

Hal. 19

Kasus Pungli Sertiikasi Disdik Labuhanbatu Didemo

HarianJurnalAsia

0852 9776 1000

info@jurnalasia.com

Pengorekan Drainase “Amburadul” Rugikan Warga Medan

jurnalasia.com

(061) 663 5 664

Rp3.000 (Luar Kota + Ongkos Kirim)

Nomor 1.253 Tahun V

Indeks Saham Nama

Tutup

IHSG

5303,734

(-/+)

Kurs Tengah %

38,370

0,730 -0.05

Shanghai

3,220.53

-1.71

Nikkei 225

18,649.03

152.34

0.82

Hang Seng 22,953.54

152.62

0.67

EURO STOXX 3,154.82

12.58

0.40

S&P 500

2,241.35

29.12

1.32

Dowjones

19,549.62

297.84

1.55

5,393.76

60.76

1.14

Nasdaq

Mata uang USD AUD EUR GBP HKD JPY MYR NOK NZD PGK SGD

Kurs 13,336.00 9,905.33 14,295.55 16,883.39 1,719.41 11,687.51 3,007.00 1,587.60 9,495.93 4,201.41 9,377.36

Gudang Tabung Gas Bersubsidi Meledak Dua Orang Pekerja Sekarat

Jurnal Asia | Ant: Irwansyah Putra

RERUNTUHAN GEMPA DI PIDIE JAYA. Pedagang mengumpulkan barang yang masih dapat digunakan dari puing-puing bangunan pasar Meuredu yang rubuh akibat gempa di Pidie Jaya, Aceh, Kamis (8/12). Hingga hari kedua pasca gempa bumi tim Basarnas dibantu aparat TNI/Polri dan para relawan masih melakukan upaya pencarian serta evakuasi korban yang tertimbun bangunan.

Warga Korban Pilih Tidur di Luar Rumah Gempa Aceh Disantuni Rp15 Juta Meureudu | Jurnal Asia Pasca terjadinya gempa yang mengguncang Pidie Jaya, warga memilih tidur di luar rumah di tenda atau terpal. Hal ini terlihat di sepanjang jalan nasional Banda Aceh-Medan. Bahkan di kawasan padat penduduk, ada juga warga yang rela tidur di jalanan hanya beralaskan tikar atau plastik karena khawatir akan terjadi gempa susulan.

“Sekarang ini, semua warga tidak ada yang berani tidur di dalam rumah, mereka tidur di depan rumahnya atau di posko pengungsian,” kata Nadar (38) yang berprofesi pekerja bangunan, warga Masjid Tuha, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Kamis malam (8/12). Dari pantauan wartawan, warga berkumpul di depan rumah ibadah masjid dan sebagian lainnya di depan rumah seusai mengambil makanan dari posko pengungsian. Di posko pengungsian, mereka pun bercerita pengalaman saat terjadi musibah bencana alam itu dari rumahnya yang rusak sampai khawatir tertimpa bangunan. Wajar mereka khawatir mengingat

di dekat perkampungannya itu ada tragedi 20 rumah toko (ruko) yang ambruk tepatnya di Jalan Iskandar Muda dan dikabarkan menelan 28 korban meninggal dunia. “Saya masih khawatir saja karena gempa sesekali terjadi. Tadi saja (Kamis pagi) ada goyangan lagi,” katanya. Kaeuchik Gampong Masjid Tuha, Djunaedi, menyebutkan pengungsi di posko wilayahnya itu berasal dari tiga dusun, Dunusu, Lhonga dan Mesjidhwa. “Ini tiga dusun satu kelurahan dengan 540 kepala keluarga, sekitar 400 rumah. Mereka masih mengungsi karena trauma,” katanya. Sementara itu, Presiden Jokowi yang tiba di Aceh, menyebut

penanganan gempa yang terjadi di Kabupaten Pidie Jaya dan sekitarnya sudah sangat baik. “Dan yang paling penting tadi penanganannya saya lihat sudah cepat sangat baik, evakuasi dapat dikatakan sudah 99 persen. Sudah selesai tadi,” kata Presiden Jokowi setelah menjenguk korban bencana gempa yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Zainoel Abidin, Kota Banda Aceh. Ia mengatakan, korban-korban yang dibawa ke RSUD tersebut merupakan pasien rujukan dari wilayah yang terkena gempa. Korban yang dirawat di RSUD tersebut sebanyak 19 orang dan kemudian bertambah 4 orang lagi. “Yang dibawa ke sini ke Rumah

Sakit Zainoel Abadin di Banda Aceh ada 19 tapi tadi masuk lagi 4 orang dan yang sudah ditangani operasi ada 8 orang,” katanya. Sebagian besar korban yang dirawat mengalami patah tulang dan beberapa di antaranya membutuhkan operasi orthopaedi. Data terakhir dihimpun Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, informasi terakhir yang diterima pihaknya menyebutkan bahwa jumlah korban meninggal akibat gempa Aceh berjumlah 102 orang. Data ini diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). (Bersambung ke halaman 11)

Relawan Tzu Chi Salurkan Bantuan Gempa Aceh Yayasan Buddha Tzu Chi langsung tanggap terhadap bencana gempa di Pidie Jaya. Sejumlah relawan yang membawa bantuan dikirim menuju lokasi musibah massal tersebut.

Jurnal Asia | Ant: Irwansyah Putra

Warga korban gempa mengungsi sementara ke tempat yang dianggap lebih aman di Meuredu, Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12) malam.

Demikian dikatakan pengusaha nasional, Sugianto Kusuma (Aguan) mengaku prihatin dengan musibah gempa berkekuatan 6,4 SR yang mengguncang wilayah Pidie Jaya, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD). “Bencana ini menewaskan ratusan orang, sementara yang sela-

mat harus menghadapi penderitaan akibat kehilangan rumah atau pun keluarga,” ujar Aguan, kemarin. Pendiri Agung Sedayu Group (ASG) ini teringat kejadian gempa bumi dan tsunami pada tahun 2004 silam. Saat itu, bersama Yayasan Buddha Tzu Chi Indo nesia, Aguan hadir di Aceh untuk memberikan tiga tahapan ban tuan, yaitu menenteramkan raga, menenteramkan hati dan memulihkan kehidupan. “Hari ini Tim Yayasan Tzu Chi sudah berangkat ke sana. Sejak awal berdiri, Tzu Chi selalu berusaha untuk mengirimkan bantuan ke wilayah yang tertimpa bencana di berbagai pelosok Indonesia,” tambah Wakil Ketua Yayasan Tzu Chi ini.

Tak hanya memberikan bantuan, lanjut Aguan, pihaknya juga berusaha memberikan solusi dan pendampingan. “Semua itu dilakukan untuk menampilkan kembali senyuman di wajah para korban yang tertimpa bencana,” lanjutnya. Sementara itu, disinggung apa kah akan berperan dalam tahap rekonstruksi Aceh dengan membangun kembali rumah para korban bencana seperti usai bencana tsunami, Aguan belum bisa mengamini. “Tzu Chi punya pedoman dalam membantu korban bencana, yaitu datang paling awal, pulang paling akhir. Mudah-mudahan itu bisa segera terealisasi,” katanya. (Bersambung ke halaman 11)

Medan | Jurnal Asia Dua orang pekerja gudang pendistribusian tabung gas bersubsidi di Jalan Flamboyan Raya No. 100/101 Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan, dilarikan ke Rumah Sakit There Margaret, Kamis (8/12) pagi. Kedua korban Martogi Tamba (24) dan Josmen Tamba (21) menggelupur terkena api disekujur tubuhnya, setelah gudang tempat mereka bekerja meledak, dan nyaris merobohkan bangunan gudang. Informasi dihimpun wartawan peristiwa meledaknya gudang gas 3 Kg yang mengejutkan warga sekitar, bermula ketika dua orang pekerja tersebut sedang menyuling tabung gas. Diduga ada tabung yang bocor, sekitar pukul 05.30 WIB, seketika ledakan terjadi di gudang yang berisi ratusan tabung gas. “Ledakannya sangat keras, ketika warga melihat ke lokasi api sudah mulai marak, dan tembok gudang roboh,” ujar Yuni Sofya Dian Boru Tarigan (31) warga setempat. Selanjutnya, kata dia, warga lalu memberitahu petugas pemadam kebakaran bahwa terjadi ledakan di gudang gas. Tak lama berselang, sekitar enam unit mobil armada merah turun ke lokasi. “Dari dalam dua orang pekerja sudah pingsan terkapar mengalami luka sekitar 70 persen disekujur tubuhnya, mereka dilarikan ke RS There Margaret,” ujar Yuni. Sedangkan api sendiri, masih dikatakan dia, dapat dipadamkan petugas pemadam kebakaran sekitar satu jam kemudian. Disaat bersaman, petugas Tim Identiikasi Polrestabes Medan dan Polsek Delitua melakukan olah TKP di lokasi ledakan. (Bersambung ke halaman 11)

Ketimbang Donald Trump

Pemerintah Indonesia Lebih Takuti Tiongkok Jakarta | Jurnal Asia Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan risiko perlambatan ekonomi Tiongkok memiliki dampak lebih besar dibandingkan risiko implementasi kebijakan Donald J. Trump usai resmi menjabat Presiden Amerika Serikat (AS) tahun depan. “Dari semua risiko ekonomi kita, risiko dari Tiongkok, risiko AS, plus risiko domestik, ternyata yang paling besar dampaknya pertama adalah moderasi ekonomi Tiongkok, kedua risiko dari AS, dan ketiga adalah risiko dari domestik,” tutur Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (8/12). Bambang mengungkapkan, perlambatan ekonomi Tiongkok dipicu oleh naiknya utang dan kredit bermasalah (NPL) di negara tirai bambu tersebut. Hal itu menurutnya akan berdampak pada tertahannya investasi. Hal ini sejalan dengan keinginan Tiongkok untuk melakukan transisi dari perekonomian yang ditopang oleh investasi ke arah konsumsi. Tidak hanya berdampak negatif bagi Indonesia, perlambatan ekonomi Tiongkok berpotensi menekan pertumbuhan negara lain, khususnya mitra dagang dan negara-negara penghasil komoditas. Hasil simulasi Bappenas menunjukkan, jika skenario perlambatan ekonomi Tiongkok terjadi tahun depan, maka ekonomi Indonesia akan melambat 0,72 persentase poin (pp) dari basis pertumbuhan ekonomi (baseline) tahun depan. Dampak terbesar akan dirasakan oleh arus investasi yang akan turun sebesar 1,02 pp. (Bersambung ke halaman 11)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Harian Jurnal Asia Edisi Jumat, 09 Desember 2016 by Harian Jurnal Asia - Medan - Issuu