FITRA: Anggaran Harga BBM Turun DPR 2016 Boros Premium Langka
Areal SMAN-9 Medan Lapak Nyabu
Hal. 7
Hal. 2
harianjurnalasia
@jurnalasiacom
+JurnalAsiaHarian
Sabtu, 9 Januari 2016
HarianJurnalAsia
0852 9776 1000
YLKI: Bank Mandiri Paling Banyak Dikeluhkan Konsumen
Hal. 9
info@jurnalasia.com
Hal. 11
jurnalasia.com
(061) 663 5 664
Rp3.000 (Luar Kota + Ongkos Kirim)
Nomor 977 Tahun IV
Oknum TNI Ancam Bom Lion Air Pekanbaru-Medan Pramugari Panik, Pelaku Sebut Tasnya Bisa Meledak Pekanbaru | Jurnal Asia Maskapai Lion Air nomor penerbangan JT141 rute PekanbaruMedan, Jumat (8/1) siang, gagal terbang setelah salah satu penumpang menyebut membawa tas berisi bahan peledak atau bom. Belakangan diketahui pelakunya ternyata seorang perwira TNI-AD berpangkat Mayor, kini telah diamankan Polisi Militer. Pejabat di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, di Pekanbaru, Deby menjelaskan pesawat yang seharusnya diberangkatkan pada pukul 15.15 WIB itu harus ditunda dua setengah jam, hingga pemeriksaan ulang penumpang dan bagasi selesai dilakukan. “Sesuai SOP, seluruh penumpang dan kargo harus diturunkan dan diperiksa ulang,” jelas Deby.
Ia menjelaskan, penundaan penerbangan akibat dugaan bom itu berawal saat pesawat terbang berisi 189 penumpang itu parkir di slot apron D6 Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, dan siap lepas-landas. Namun salah seorang penumpang yang duduk di bangku 18 B terlihat masih memegang tas. Pramugari lantas meminta kepada penumpang yang belakangan diketahui seorang anggota TNI berpangkat mayor itu meletakkan tas tersebut di kabin penyimpanan tas. Selanjutnya saat pramugari berusaha memasukkan tas yang sebelumnya dipegang pria tersebut ke dalam kabin penyimpanan barang. Tanpa alasan jelas pria itu lantas meminta kepada pramugari agar berhati-hati menyimpan tasnya, karena bisa meledak. “Hati-hati itu bahan peledak. Berawal dari ucapan itu pramugari lantas melaporkan ucapan pria itu ke pilot dan pilot memutuskan untuk menunda penerbangan,” jelasnya. Saat ini pria berinisial Mayor S itu ditahan personel Detasemen Polisi Militer TNI AD setempat untuk diperiksa lebih lanjut. (Bersambung ke halaman 11)
Tak Peduli Warning Istana
Lapindo Ngotot Ngebor Sumur Baru Jakarta | Jurnal Asia Aneh bin ajaib. Seperti merasa tak ada kejadian, Lapindo Brantas Inc kembali melakukan aktivitas pengeboran, tak jauh dari wilayah semburan lumpur lapindo di Sidoarjo. Mirisnya lagi, kegiatan tersebut sudah berlangsung meski belum dapat izin dari pihak ESDM. Aturan negara pun seperti sudah dikangkangi. Terkait hal ini, Sekretaris Kabinet Pramono Anung meminta Lapindo Brantas Inc berhati-hati saat akan mengebor sumur baru. Lapindo Brantas Inc menargetkan pengeboran sumur gas baru di Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo,
Jawa Timur, pada Maret 2016. “Kalau memang ada pengeboran baru dengan jarak 2 kilometer dari tempat yang lama tentunya harus presisi dan penuh kehati hatian,” kata Pramono, di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (8/1). Pramono menuturkan, Menteri ESDM akan melakukan pengecekan terhadap rencana Lapindo yang ingin mengebor sumur baru. Ia menyebutkan, pemerintah tidak ingin ada kesalahan dalam pengeboran seperti yang pernah terjadi dan akhirnya mengakibatkan pemerintah mengelontorkan banyak dana untuk menanganinya. (Bersambung ke halaman 11)
Jurnal Asia | Ant: Umarul Faruq
SeBuAH alat berat melakukan pengurukan dan pemadatan tanah sebagai tahap awal pengeboran sumur gas bumi di Sumur Tanggulangin 1, Desa Kedungbanteng, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (8/1).
“Untuk penambahan uang tali asih yang diminta warga kami akan koordinasi dulu ke Dirjen Perkeretapian, sekitar 2 minggu dari sekarang. Nanti kami akan kabari bagaimana hasilnya,” ucap M Yusuf dari Balai teknik Kereta Api menjelaskan, pada rapat dengar pendapat (RDP) dengan PT KAI Divisi Regional I Sumut dan warga pinggiran rel yang akan digusur, Jumat (8/1) di ruang Banggar DPRD Medan. Dijelaskan M Yusuf, pihaknya sudah dua kali menyurati warga, terakhir 15 Nopember lalu. Dari semula akan dilakukan di Desember 2015, namun dikarenakan adanya moment warga merayakan Natal dan Tahun Baru maka ditunda sampai 15 Januari. Lahan tersebut adalah milik PT
Tutup
Kurs Tengah
(-/+)
%
IHSG
4546,288
15,840
0,350
Shanghai
3,186.41
61.41
1.97
Nikkei 225
-0.39
17,697.96
-69.38
Hang Seng 20,453.71
120.37
0.59
EURO STOXX 3,082.26
-2.42
-0.08 0.81
S&P 500
1,948.75
15.75
Dowjones
16,545.00
126.00
0.77
4,328.50
39.25
0.92
Nasdaq
Mata uang USD AUD EUR GBP HKD JPY MYR NOK NZD PGK SGD
Kurs 13,874.00 9,792.98 15,094.22 20,295.60 1,789.00 11,732.29 3,178.49 1,558.44 9,242.18 4,615.01 9,691.60
Polantas Babak-belur Dihajar Dua Remaja Pelaku Naik Pitam Karena Ditilang
Jurnal Asia | Ant: Aswaddy Hamid
ANCAMAN BOM. Petugas bandara berjaga di sekitar pesawat setelah adanya ungkapan penumpang tentang ledakan yang dianggap sebagai ancaman bom pada sebuah pesawat di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau, Jumat (8/1).
Posko Anti Narkoba Pantau Kampung Kubur Robohkan Rumah Simpan Narkotik Medan | Jurnal Asia Tak cuma warga setempat, setiap pengunjung yang datang ke Kampung Kubur kini diawasi secara ketat. Pasalnya, lokasi disebut sebagai sarang dan kerap jadi areal transaksi narkotik, dipantau langsung oleh petugas TNI/Polri dan Satpol PP Medan. Kehadiran aparat gabungan ini bersamaan dengan berdirinya posko anti narkoba di wilayah tersebut. Tak tanggung-tanggung, bila kedapatan rumah menjadi penyimpan barang haram, akan masuk daftar dirubuhkan. Salah satu upaya kota Medan bersih dari bahaya narkoba mulai dilakukan. Sejak Jumat (8/1), Polresta Medan, Kodim 0201/BS, BNN Sumut, dan Pemko menggelar rapat koordinasi (rakor), untuk memutus mata rantai di Kampung Kubur, tepatnya wilayah Jalan KH Zainul Ariin, Medan Petisah. Rakor ini menghasilkan keputusan petugas gabungan akan mendirikan Posko di Kampung Kubur. Personil Posko akan mengawasi gerak-gerik pelaku tindak pidana narkoba, selama kurang lebih tiga bulan. “Setelah kita menggelar rakor bersama, hasilnya bahwa nanti selama tiga bulan ini kita akan dirikan pos, untuk membersihkan narkoba disana (kampung kubur). Dalam waktu dekat akan dibangun pos ko di sana. Mungkin Sabtu (9/1) dimulai,” ujar Kapolresta
Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, kepada wartawan. Lanjut dijelaskannya, selain petugas TNI, BNN, Polri dan Satpol PP yang melakukan pemantauan, sejumlah elemen masyarakat juga turut membantu seperti ormas keagamaan di Medan. Nantinya, lanjut Mardiaz, setelah Posko anti narkoba berdiri, setiap orang yang masuk ke dalam Kampung Kubur akan dilakukan pemeriksaan identitas. “Bila ada bangunan (rumah) yang ditemukan narkoba didalamnya akan dirubuhkan,” tegas Mardiaz. Peran Masyarakat Sementara, Kepala BNNP Sumut Andi Loedianto mengajak seluruh individu masyarakat agar lebih memperhatikan anggota keluarganya terhadap ancaman dari narkoba. Perihal ini disampaikanya mengingat temuan bocah 10 tahun yang positif memakai narkoba di Kampung Kubur. “Ada semacam pengkaderan pengguna narkoba. Untuk itu dibutuhkan kepedulian warga, aparat telah berupaya mencegah, dan melakukan pemberantasan namun aparat tidak bisa mengawasi seluruh SMP, seluruh SD, dan seluruh warga,” kata Andi. “Untuk itu kita sangat mengharapkan peran masyarakat da lam melawan narkoba, minimal menjaga masing masing keluarga,” sambungnya.
Lokasi Digrebek Tak lama sehari setelah aparat dan Pemko Medan melakukan rakor pembersihan narkoba, Jumat sore petugas Polresta Medan menggerebek Kampung Kubur di Jalan KH Zainul Ariin Medan. Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Aldi Subartono mengatakan penggerebekan ini merupakan pengembangan kasus pencurian laptop dan senjata api (senpi) yang terjadi di wilayah Medan Helvetia. Setelah dilakukan penyelidikan, diduga pelaku menjual laptop itu ke Kampung Kubur. “Saat dilakukan penyisiran ju ga ditemukan 19 unit mesin jackpot, jadi turut diamankan sedangkan untuk narkoba belum ada ditemukan,” kata Aldi. Informasi diperoleh dilapangan, pencurian senpi diduga milik anggota TNI, namun saat dikon firmasi mengenai itu, Aldi enggan menjelaskannya. “Iya ada kasus pencurian senpinya juga, kalau pelakunya belum,” kata Aldi. Pantauan wartawan dalam peng gerebekan menghebohkan masyarakat ini, terlihat Polisi Militer (PM), Kapolsek Helvetia Kompol Roni Boonic, serta petugas TNI AD berada di lokasi penggerebekan. “Sementara 19 unit mesin jackpot kita bawa ke Satreskrim untuk pemeriksaan lebih lanjut,” pungkas Aldi. (bowo)
PT KAI Janji Dongkrak Tali Asih Korban Penggusuran PT kereta Api Indonesia (kAI) Divisi regional I Sumut mengupayakan akan melakukan koordinasi, dalam hal permintaan kenaikan biaya kerahiman (tali asih) bagi seluruh warga kota Medan, yang menjadi korban penggusuran proyek double track (rel ganda).
Indeks Saham Nama
KAI, katanya, untuk itu pihaknya dalam hal ini bukan menggusur namun menertibkan. Sebagai rasa kemanusiaan perusahaan memberi uang tali kasih sebesar Rp 1,5 juta untuk 1600 warga. Sedangkan, mengenai perjanjian semula hanya 8 meter kiri kanan rel yang kemduan berubah menjadi 12 meter, hal tersebut diakuinya, sebagai tindakan keselamatan operasional kereta api. Terkait hal tersebut, Ketua Komisi C DPRD Medan Anton Panggabean menilai, PT KAI cenderung hanya berani kepada rakyat miskin pinggiran rel kereta api yang menempati lahan kereta api sudah puluhan tahun. Pasalnya, untuk melakukan penertiban warga, PT KAI menggunakan tenaga TNI dan Brimob. (Bersambung ke halaman 11)
Jurnal Asia | Ant: Muhammad Adimaja
PeMukIMAN warga yang berada di sepanjang jalur kereta api akan segera digusur, bersamaan dengan dimulainya proyek Double Track medio Januari ini.
Tebingtinggi | Jurnal Asia Dua remaja tanggung, Muhammad Tarmizi alias Mizi (19) dan Arianto alias Ari (15), warga Dusun II, Desa Sei Sarimah, Kecamatan Bandar Khalipah, Kabupaten Sergai terpaksa meringkuk di sel tahanan Polres Tebing Tinggi, Jumat (8/1). Mereka terlibat aksi pengeroyokan terhadap seorang anggota Polantas. Entah apa sebabnya, sekawan tersebut naik pitam dan memukuli petugas saat sepeda motornya ditilang. Polres Tebing Tinggi menerima laporan dari Aiptu Biston Manurung. Korban mengaku mengalami luka koyak dan lebam pada pelipis dan mata sebelah kiri. Polisi ini juga mengatakan kepada wartawan di ruang Mawar Lantai II RS Bhayangkara, aksi keduanya berawal saat dia sedang bertugas mengatur lalu lintas di Simpang Empat, persis di jalur Jalan Sudirman. Saat itu dia melihat dua orang remaja berboncengan, mengendarai Sepedamotor Supra X 125 BK 2013 MY tanpa mengunakan helm. Melihat adanya pelanggaran tersebut, Aiptu Biston menghentikan laju kendaraan dan melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan surat-surat. Sayangnya, Tarmizi sebagai pengendara tidak dapat menunjukkan SIM serta STNK, hingga Aiptu Biston Manurung melakukan tindakan langsung (tilang). “Saat itu Tarmizi meminta agar saya mengizinkan dirinya untuk membawa kendaraan tersebut, untuk mengambil STNK ke rumah. Karena kendaraannya merupakan barang bukti pelanggaran, saya tidak mengizinkan,” kata Aiptu Biston. Entah mengapa, mendadak kedua pelaku sontak emosi dan tiba-tiba berusaha merampas sepedamotor tersebut. Saat terjadi tarik menarik, pelaku Tarmizi dengan mengunakan tangan kanannya melakukan pemukulan. Sebanyak dua kali tinju melayang ke arah pelipis dan mata sebelah kiri Aiptu Biston, hingga mengalami luka koyak serta lebam. Sementara pelaku Arianto juga melakukan pemukulan sebanyak tiga kali ke arah punggung dan ke arah belakang kepala korban. (Bersambung ke halaman 11)
Jurnal Asia | Ant: Sigid Kurniawan
TerSANgkA Ajib Shah yang terlibat kasus dugaan tindak pidana suap pengesahan APBD Sumut 2010-2014.
Terkait Dugaan Suap Dana Bansos
KPK Perpanjang Masa Tahanan Ajib Shah Cs Jakarta | Jurnal Asia Komisi Pemberantasan Korupsi memperpanjang masa tahanan empat legislator Sumatera Utara terkait kasus suap DPRD. Perpanjangan tersebut untuk kepentingan penyidikan dugaan suap dari Gubernur nonaktif Sumut Gatot Pujo Nugroho ke anggota DPRD. Keempat legislator itu adalah Ketua DPRD Sumut 2014-2019 Ajib Shah, Ketua DPRD Sumut 2009-2014 Saleh Bangun, serta Wakil Ketua DPRD Sumut 2009-2014: Chaidir Ritonga dan Sigit Pramono Asri. “Keempatnya perpanjangan masa tahanan untuk 30 hari mulai besok, 9 Januari hingga 7 Februari 2016,” kata Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati Iskak, Jumat (8/1). Yuyuk menjelaskan, Saleh, Chaidir, dan Sigit sudah menandatangani perpanjangan penahanan di KPK. Sementara, Ajib menandatanganinya di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta Pusat lantaran sakit. Kasus suap ke DPRD Sumut mengemuka ketika KPK menetapkan enam tersangka pada Selasa 3 November 2015. Mereka adalah Gubernur nonaktif Sumut Gatot Pujo Nugroho, Ketua DPRD Sumut 2014-2019 Ajib Shah, Ketua DPRD Sumut 2009-2014 Saleh Bangun dan Wakil Ketua DPRD Sumut 2009-2014: Chaidir Ritonga, Kamaludin Harahap dan Sigit Pramono Asri. Uang suap diberitakan untuk beberapa hal. Di antaranya, persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut 2012-2014, persetujuan perubahan APBD provinsi Sumut 2013 dan 2014, pengesahan APBD Sumut 2014 dan 2015 dan penolakan penggunaan hak interpelasi DPRD provinsi Sumut tahun 2015. (Bersambung ke halaman 11)