Harian Jurnal Asia Edisi Kamis, 09 Maret 2017

Page 1

Hal. 6

Hal. 9

Hal. 11

Longsoran Baru Terjadi di Limapuluh Kota

Pengadilan Larang Sidang Kasus e-KTP

Penyelundupan Sabu Modus Turun Berok

Hal. 8

Hal. 11

Hal. 12

Pencuri Hajar Pemilik Rumah

RI Ekspor Belut ke RRT 1 Ton per Hari

PBB Minta Korut dan Malaysia Tenang

harianjurnalasia

@jurnalasiacom

+JurnalAsiaHarian

Kamis, 9 Maret 2017

HarianJurnalAsia

0852 9776 1000

info@jurnalasia.com

jurnalasia.com

(061) 663 5 664

Rp3.000 (Luar Kota + Ongkos Kirim)

Nomor 1.325 Tahun V

Indeks Saham Nama

Tutup

IHSG

5393,764

Kurs Tengah

(-/+)

%

-8,850 -0,160

Shanghai

3,240.66

-1.74

-0.05

Nikkei 225

19,254.03

-90.12

-0.47

Hang Seng 23,782.27

101.20

0.43

EURO STOXX 3,392.72

7.60

0.22

S&P Dowjones Nasdaq

2,370.25

3.75

0.16

20,955.00

42.00

0.20

5,352.50

2.75

0.05

Mata uang USD AUD EUR GBP HKD JPY MYR NOK NZD PGK SGD

Kurs 13,340.00 10,133.08 14,093.73 16,278.82 1,717.89 11,717.70 2,996.76 1,577.47 9,280.65 4,212.66 9,456.64

Liburan Bersama Rombongan

Raja Salman Habiskan Rp12 Miliar di Bali

Jurnal Asia | Ant: Prasetia Fauzani

RAZIA PERMEN BEBAHAYA. Petugas menunjukkan permen berbentuk dot yang diamankan dari salah satu distributor jajanan dan mainan anak di Kota Kediri Jawa Timur, Rabu (8/3). Razia gabungan BNN, Dinas Perdagangan, Kepolisian, dan Satpol PP tersebut mengamankan sedikitnya seratus buah permen dot yang diduga mengandung bahan berbahaya.

BNN Cek Permen Dot di Seluruh Daerah Di Medan Juga Beredar Sebagai Jajanan Sekolah Jakarta | Jurnal Asia Permen dot dalam kemasan botol diduga mengandung narkoba beredar. kepala Badan Nasional Narkotika (BNN) komjen Budi Waseso mengatakan pihaknya sudah melakukan razia serentak bersama BPOM, Rabu (8/3). Di Medan, ternyata peredarannya cukup banyak dan biasa dijual bebas pada jajanan sekolah. “Sudah-sudah hari ini serentak kita tangani ya, jadi kita lakukan razia bersama BPOM untuk mengawasi makanan itu,” kata pria yang akrab

disapa Buwas ini ketika dikonirmasi di Jakarta. Saat ini, kata mantan Kabareskrim Polri ini, permen dot tersebut tengah

dicek kandungannya di laboratorium BNN dan BPOM.”Sekarang kita cek di laboratorium kita dan BPOM,” katanya. Sementara hasilnya sendiri belum diketahui apa benar permen tersebut mengandung narkoba atau tidak. Sebab, laporan ini berawal dari masyarakat yang anaknya setelah mengkonsumsi permen tersebut merasa pusing dan ly. “Belum kan memakan waktu. Kita teliti dulu kalau sudah kita umumkan. Itu ada laporan dari keluarga yang mencurigai karena yang memakai terus ada perubahan

fly atau agak pusing. Jadi kita merespon itu. Ini kan belum tentu narkotik ya, kita nanti lihat hasil resminya,” katanya. Di Medan Juga Ada Sementara itu, peredaran permen dot di Medan juga terdeteksi. Pengakuan beberapa narasumber Jurnal Asia yang enggan disebutkan namanya membenarkan hal ini. “Anak saya pernah beli. Tapi karena warnanya terlalu mencolok, saya suruh buang. Curiga memang seperti memakai pewarna buatan. Kalau soal narkoba, belum tau kami. Yang pastinya kita harus waspadalah,”

kata seorang warga Medan. Menanggapi hal tersebut di lokasi terpisah, Anggota Legislator Kota Pekanbaru meminta intansi terkait mewaspadai isu peredaran permen dot, yang diduga mengandung narkoba dengan bertindak dan turun ke lapangan. “Kami minta Kepolisian, Disperindag, Badan Pengawasan Obat dan Makanan dan lainnya turun menelusuri permen yang di duga mengandung narkoba,” kata Anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Roem Diani Dewi di Pekanbaru, Rabu (8/3). (Bersambung ke halaman 11)

Sembunyikan Harta di Luar Negeri, Mungkin Tak Bisa Lagi Sudah bukan rahasia umum, banyak warga negara Indonesia (WNI) menyimpan hartanya di luar negeri. Bahkan “kegemaran” itu sudah dilakukan sejak puluhan tahun lalu.

Jurnal Asia | Ant: Rosa Panggabean

WAkIl Presiden Jusuf Kalla (kedua kiri) dalam sosialisasi amnesti pajak di Jakarta. Wapres menyebut era implementasi ikhtisar komprehensif mengenai keterbukaan dan pertukaran informasi (AEOI), pihak yang melanggar kebijakan pajak merupakan musuh bersama dunia.

Banyak data yang bisa menggambarkan besarnya harta WNI di luar negeri. McKinsey misalnya, memperkirakan harta WNI di luar negeri sebesar Rp 3.250 triliun. Namun pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan, memiliki angka sendiri. Ditaksir, total harta WNI di luar negeri mencapai Rp11.000 triliun. Enaknya... Kegemaran WNI menyimpan harta di luar negeri bukan tanpa

alasan. Selain tarif pajak yang lebih rendah, menyimpan harta di luar negeri juga dinilai lebih aman lantaran kerahasiaan data nasabah yang super dijaga. Namun di luar itu, rendahnya tarif pajak dan tingginya tingkat keamanan, dimanfaatkan untuk menyimpan uang haram hasil tindak pidana, termasuk korupsi. Selain itu, menyimpan harta di luar negeri, terutama di negaranegara suaka pajak, memungkinkan WNI hanya membayar sedikit pajak. Hal ini lantaran rendahnya tarif pajak. Bahkan uang itu bisa diputar untuk kepentingan bisnis melalui berbagai instrumen investasi yang ada di negara tersebut. Harta-harta itu tidak pernah dilaporkan kepada negara. Akibatnya, potensi pajak negara menguap begitu saja. Hilang.

Sementara itu, si pemilik harta terus menumpuk kekayaannya tanpa perlu memenuhi kewajibannya membayar pajak di dalam negeri. Ini hanya bagian kecil enaknya menyembunyikan harta di luar negeri. Tetapi....Cerita mudahnya menyembunyikan kekayaan di luar negeri mungkin tak akan ada lagi. Sebab bebentar lagi, dunia akan masuk era hitam-putih. Apa itu? Era hitam-putih yang dimaksud yaitu era keterbukaan informasi untuk kepentingan perpajakan atau lebih dikenal dengan Automatic Exchange of Information (AEoI). Direktur Pelayanan dan Penyuluhan (P2) Humas Ditjen Pajak Hestu Yoga Saksama menuturkan, kebijakan ini sudah disepakati oleh sekitar 100 negara. (Bersambung ke halaman 11)

Nusa Dua | Jurnal Asia Raja Salman beserta sekian banyak rombongannya tengah menghabiskan liburan di Bali hingga 12 Maret 2017 mendatang. Sebanyak 360 mobil mewah berbagai merek pun menjadi tunggangan Sang Raja beserta para rombongannya. Sebanyak 360 mobil yang disewa tersebut, terdiri dari berbagai jenis, mulai dari Toyota Alphard hingga Mercedes Benz S Class. Ketua Association of Indonesia Tours and Travel Agencies (Asita) Ketut Ardana menyebutkan, sebanyak 360 mobil mewah yang disewa selama 9 hari di Bali menghabiskan biaya sewa hingga Rp 12 miliar. “Kendaraan 360 itu kami perkirakan sewanya sekitar Rp 11-12 miliar. Itu selama mereka tinggal di Bali 4-12 Maret 2017,” kata Ardana saat dihubungi detikFinance, Nusa Dua, Rabu (8/3). Ardana menambahkan, harga sewa monil mewah oleh rombongan Raja Salman dipatok di atas harga normal. Pasalnya penyewaan dilakukma dalam jumlah banyak, sehingga pihak rental mobil harus memutar akal untuk memenuhi permintaan tersebut. “Kalau Alphard satu hari Rp 1,5-1,8 juta untuk rombongan. Ini kendaran tidak mudah jadi lebih mahal Rp 2-2,5 juta per hari,” kata Ardana. (dtc)

Jurnal Asia | Ant: Muhammad Iqbal

CAlON penumpang pesawat Jamaah Umroh membereskan koper bawaannya sebelum menuju ke tanah suci untuk beribadah umroh di Terminal 2 Bandrara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Syarat Urus Paspor Umrah dan Haji Khusus Ditambah Jakarta | Jurnal Asia Ada aturan baru dalam pengurusan paspor bagi calon jemaah umrah dan haji khusus. Kini saat akan mengurus paspor di Kantor Imigrasi, mereka harus mendapatkan rekomendasi dari Kantor Kemenag Kabupaten/Kota. “Rekomendasi ini persyaratan tambahan yang diminta pihak Imigrasi dan Kantor kemenag kabupaten dan kota sudah siap memberikan layanan rekomendasi mulai hari ini,” kata Direktur Umrah dan Haji Khusus Muhajirin Yanis di Jakarta, Rabu (8/3). Namun, ia menambahkan, rekomendasi hanya akan diberikan kepada calon jemaah yang berangkat dari Penyelenggara Perjalalan Ibadah Umrah (PPIU) dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) yang terdaftar resmi di Kementerian Agama. Menurut Yanis, pemberlakuan rekomendasi ini adalah salah satu hasil keputusan pertemuan lintas kementerian dan instansi di Kantor Kemenkumham dan Kementerian Ketenagakerjaan. Pertemuan membahas maraknya tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja tidak sesuai prosedur sehingga menimbulkan dampak tak baik terhadap TKI maupun keluarganya. (Bersambung ke halaman 11)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.