Situasi Kondusif Pasca Pemungutan Suara
Seribuan Warga Binjai Tak Dapat C-6
Hal. 4
Hal. 7
harianjurnalasia
@jurnalasiacom
+JurnalAsiaHarian
Kamis, 10 Desember 2015
HarianJurnalAsia
0852 9776 1000
Kartu Telkomsel Dibobol Nasabah Rp15 Miliar
RI Termasuk 10 Negara Transaksi Dana Bermasalah
Hal. 9
info@jurnalasia.com
Hal. 16
jurnalasia.com
(061) 663 5 664
Rp3.000 (Luar Kota + Ongkos Kirim)
Nomor 956 Tahun IV
Golput Menang Telak di Medan Partisipan Pilkada Sepi, BENAR Unggul Sementara Medan | Jurnal Asia Seperti yang telah diprediksi sebelumnya, partisipasi masyarakat dalam Pilkada Medan cukup sepi, Rabu (9/12). Meski demikian, berdasarkan hasil hitung cepat, pasangan EldinAkhyar (BENAR) unggul sementara mengalahkan pesaingnya, Ramadhan dan Eddie (REDI). Sepinya partisipan ini diakui oleh ketua Badan Pengawas Pemilu Sumatera Utara Syafrida Rahmawati Rasahan. Ia bahkan menyebut jumlah pemilih dalam pilkada di kota Medan sangat kecil, atau hanya sekitar 30 persen. “ L a p o ra n s e m e n t a ra ya n g diperoleh, pemilih hanya sekitar 30 persen dari 1,985 juta suara. Hal itu sangat disayangkan,” katanya di Medan, Rabu (9/12). (Bersambung ke halaman 11)
Tutup
IHSG SHAnGHAI
(-/+)
Kurs Tengah %
4.495,263
26,129
0,58
3,472.44
2.37
0.07
nIkkeI 225 19,301.07 -191.53
-0.98
HAnG SenG 21,803.76 -101.37
-0.46
eURO STOXX 3,295.05
-0.07
S&P 500
2,063.59
-2.41 -13.48
0.65
DOwJOneS 17,568.00 -162.51
0.92
nASDAq
0.07
5,098.24
-3.57
Mata uang USD AUD EUR GBP HKD JPY MYR NOK NZD PGK SGD
Kurs 13,853.00 10,056.61 15,034.68 20,852.25 1,787.36 11,247.53 3,255.33 1,600.92 9,202.56 4,641.28 9,853.85
Dari berbagai sumber 22.00 wib
Serba Serbi Pilkada
Undangan C6 dan Kertas Suara Dirobek Kisruh di Tembung dan Amplas
Jurnal Asia | Ant: Irsan Mulyadi
TPS BUSANA ETNIK TIONGHOA. Petugas kPPS mengenakan busana etnik Tionghoa pada pelaksanaan Pilkada kota Medan, di TPS 9, kelurahan Sukaramai II, kecamatan Medan Area, Medan, Sumatera Utara, Rabu (12/9). Pengenaan busana etnik Tionghoa tersebut, untuk menarik pemilih agar datang ke TPS guna mengurangi angka golput.
Nilai Rupiah Terkerek Rp14.000 Per US$ Pasar Keuangan Tak Terpengaruh Pilkada Medan | Jurnal Asia Hajatan besar Pemilihan kepala Daerah (Pilkada) serentak di Indonesia pada Rabu (9/12) tidak memberi dampak signifikan terhadap nilai Rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pada sesi perdagangan kemarin atau kurang dari 24 jam menjelang Pilkada justru Rupiah terpuruk hingga menembus level 14.000 per USD. Pelemahan Rupiah ini juga menekan kinerja IHSG yang juga ditutup turun pada sesi penutupan perdagangan. Begitupun, pelemahan Rupiah ini lebih dikarenakan oleh sisi eksternal. Analis Saham Pasar Modal, Gunawan mengungkapkan, di pekan ini sebenarnya tidak ada data-data yang signiikan mampu mempengaruhi pasar. Hanya saja, memang ekspektasi menjelang keputusan The FeD pada tanggal 16 mendatang mengarahkan kemungkinan besar kenaikan suku bunga acuannya. "Saya menilai, pasar hanya memanfaatkan momentum Pilkada ini sebagai bentuk antisipasi terkait dengan resiko politik selama Pilkada berlangsung. Akan tetapi, isu utama yang menjadi fokus perhatian pasar adalah semakin dekatnya keputusan The FeD untuk menaikkan suku bunga yang dijadwalkan pada tanggal 16 mendatang," katanya, Rabu (9/12). Menurut Gunawan, jika Pilkada berlangsung aman dan itu tidak akan banyak membawa perubahan bagi kinerja rupiah. Mata uang Rupiah masih berpeluang melemah seiring dengan meningkatnya tekanan dari sisi eksternal.
Indeks Saham Nama
walau demikian, lanjutnya, Pilkada yang berlangsung demokratis dan aman ini akan menjadi jaminan bahwa perhelatan politik di Indonesia masih mampu menggaransi keamanan dan kenyamanan bagi investasi. Sehingga tidak akan menimbulkan gejolak di pasar keuangan dan menekan kinerja rupiah. "Dan menjeang rapat gubernur bank Sentral AS ini, saya menilai apa yang dilakukan oleh The FeD akan menjadi acuan bagi pelaku pasar nantinya. walau demikian, kalaupaun ada kenaikan suku bunga acuan, Rupiah masih mampu dipertahankan di kisaran 14.000 per US Dolar. Saya melihat potensi tekanan ke level 14.200 masih sangat terbuka," bebernya. Akan tetapi, katanya, jika nantinya suku bunga acuan ditetapkan sama oleh The FeD. Maka saya menilai kebijakan ini akan memberikan dorongan bagi Rupiah untuk menguat terhadap US Dolar. Saya melihat potensi Rupiah menguat ke level 13.200 hingga 13.500 sangat terbuka jika The FeD urung menaikkan bunga. Sementara itu, setelah Pilkada, ia melihat Rupiah berpeluang menguat kembali di bawah level 14.000 menjelang akhir pekan nanti. Setidaknya data dari tiongkok khususnya laju tekanan inflasi atau consumer price index mengalami kenaikan sebesar 1.5 persen year on year. Lebih baik dari ekspektasi ekonom sebelumnya yang memperkirakan akan naik 1.4 persen dan realisasi bulan lalu yang hanya naik 1.3% (YoY). (Bersambung ke halaman 11)
24 DPD Golkar Desak Setya Novanto Mundur Polisikan Menteri ESDM Karena Sebar Fitnah Jakarta | Jurnal Asia Sebanyak 24 dewan pimpinan daerah (DPD) tingkat I Partai Golkar mendesak agar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar memecat Setya novanto dari keanggotaan partai. Hal tersebut diputuskan dalam rapat yang digelar Forum Silaturahim Daerah DPD Golkar se-Indonesia, Selasa (9/12) malam. "kami berpendapat bahwa selain dikenakan sanksi etik, Setya novanto
harus diberhentikan dari keanggotaan Partai Golkar," ujar ketua Forum Silaturahim Daerah DPD Golkar seIndonesia Gusti Iskandar Sukma Alamsyah, di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (9/12). Menurut Gusti, dugaan pelanggaran yang dilakukan Setya novanto berdampak pada eksistensi partai. kasus itu akan membuat Golkar mendapat persepsi negatif partai di mata publik.
Sementara itu, desakan publik untuk penyelesaian kasus pencatutan nama Presiden yang melibatkan Setya dianggap penting untuk ditindaklanjuti secara serius oleh pengurus Partai Golkar. "kami memberikan peringatan keras dan tegas terhadap semua kader untuk menjunjung nilai moral dan etika dalam menjalankan amanat politik masyarakat," kata Gusti. (Bersambung ke halaman 11)
Medan | Jurnal Asia Suasana pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) kelurahan Anggrung, kecamatan Medan Polonia, kota Medan, Sumatera Utara, Rabu (9/12) sekitar pukul 10.30 wIB, berubah kacau akibat TPS tersebut tiba-tiba diserang segerombolan lebah. warga yang sedang mencoblos di TPS maupun yang sedang antri di tenda, termasuk para petugas kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (kPPS), langsung lari berhamburan menyelamatkan diri. “kejadiannya tiba - tiba. kerumunan lebah langsung menyerang lokasi TPS di sini. Saya juga disengat lebah itu,” ujar seorang petugas kPPS Polonia Medan, Chairul erlangga. Peristiwa itu spontan menghebohkan masyarakat sekitar. Petugas pun akhirnya membakar kertas koran, karton untuk mengusir lebah - lebah dengan ukuran besar tersebut. Tidak sedikit korban dalam kejadian itu. (Bersambung ke halaman 11)
Disawer Rp200 Ribu Perkepala
Jurnal Asia | Ant: Reno esnir
GENERASI Muda Partai Golkar mendesak ketua DPR Setya novanto mundur dari jabatannya dan fokus menyelesaikan persoalan yang membelitnya dalam dugaan permintaaan saham PT Freeport Indonesia. karena dinilai telah berimbas pada citra negatif Partai Golkar.
Partisipan yang sepi dalam Pilkada Medan memang bukan isapan jempol. Tak cuma masyarakat biasa, narapidana ataupun penghuni rumah tahanan juga enggan menggunakan hak pilih. Bahkan menurut mereka, lebih baik memilih hantu daripada calon Walikota/Wakil Walikota Medan tersebut. Alasan utama adalah selain nasib tak berubah, prilaku korupsi juga bakal menjangkiti sang oknum pejabat bila sudah duduk di kursi empuk.
TERlIHAT Seorang penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) klas 2 A wanita, memasuki TPS 35 yang berada di dalam lapas Jalan Lembaga Pemasyarakatan, Medan, Rabu (9/12).
Lebah Serang TPS Polonia
Serangan Fajar Marak
"Lebih Baik Kami Memilih Hantu Ketimbang Mereka"
Jurnal Asia | Hery Chaniago
Jakarta | Jurnal Asia Sementara itu, lantaran tidak diizinkan untuk memberikan suara di tempat pemungutan suara (TPS) 34, kelurahan Banten, Medan Tembung, seorang pria paruh baya yang mengalami lumpuh pada kedua kakinya terlibat cek-cok mulut dengan petugas. Tak senang dilarang, kertas undangan C6 pun turut dirobek pelaku. keterangan dihimpun dari seorang Panitia Pengawas Pemilu (Panwalsu) di lokasi, Syahrial awalnya menjelaskan, bahwa Awi datang menggunakan kursi roda lantaran kedua kakinya lumpuh, sekira pukul 12.00 wIB. namun karena lokasi pencoblosan untuk dirinya berada di TPS 33, kehadiran beliau ditolak. Sayang meski sudah dijelaskan tetap saja ia mengamuk. Selanjutnya merobek kertas undangan C6 miliknya dan pergi dari lokasi. (Bersambung ke halaman 11)
L e m b a g a Pe m a s ya ra k a t a n (Lapas) klas Ia Tanjung Gusta, Medan ikut serta dalam Pilkada kota Medan. namun, terdapat sebanyak 120 orang warga binaan, yang tidak menggunakan hak suaranya atau Golput di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 34 di Lapas Tanjung Gusta Medan, Rabu (9/12). kepala Lapas klas Ia Tanjung Gusta Medan, Drs. Arpan, BC.IP, MH, kepada awak media mengatakan, bahwa warga binaan yang memiliki
hak suara sebanyak 212 orang sesuai dengan Daftar pemilih tetap (DPT) yang diajukan ke kPU kota Medan. “Yang menggunakan hak suara 92 orang, ditambah pegawai nyoblos disini 2 orang. Sisanya itu ada 120 orang tidak menggunakan hak pilih,” kata Arpan di sela penghitungan surat suara. Untuk perolehan suara, kata Arpan, pasangan nomor 1 Dzulmi eldin dan Akhyar nasution (Benar)
dengan peroleh suara sebanyak 69 suara. Sedangkan nomor urut 2 Ramadhan Pohan dan edi kusuma (Redi), memperoleh suara sebanyak 21 suara dan tidak sah 4 suara. “Total suara 92 orang ditambah 2 pegawai yang nyoblos disini. Jumlah keseluruhan 94 orang. Yang tidak sah ada 4 surat suara,” katanya. Lebih lanjut Arpan merincikan, terdapat 3 orang warga binaan dipinda hk a n m e m i l ih d a n 3 5 napi sebelum hari pencoblosan sudah bebas dari Lapas Tanjung Gusta Medan. Sedangkan, seluruh penghuni Lapas saat ini sebanyak 2.486 orang. “Jadi, pelaksanaan pencoblosan dan pemungutan suara berjalan dengan sukses dan dikawal oleh para saksi dari kedua calon walikota dan wakil walikota pada Pilkada kota Medan ini,” tandasnya. (Bersambung ke halaman 11)
Tangerang | Jurnal Asia komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), nasrullah, menemukan banyak politik uang dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2015. Bahkan hingga masa tenang masih saja ada yang melakukan "serangan fajar". nasrullah menyatakan heran karena banyak masyarakat yang ingin menjadi pejabat hingga akhirnya menghalalkan segala cara. "Ya kan banyak orang yang ingin menang secara praktis dengan mengandalkan kekuatan inansialnya," kata Nasrullah usai mengunjungi TPS di kawasan Tangerang Selatan, Rabu (9/12). Dia menilai pihak yang masih melakukan politik uang merupakan ciri orang yang tak visioner dan telah melakukan pembodohan terhadap rakyat. Terlebih lagi cara-cara yang digunakan sangat biadab. "Bayangkan, hanya dengan Rp200 ribu atau mungkin Rp1 juta hilang hak konsumsi warga negara," imbuhnya. (Bersambung ke halaman 11)
Perhitungan Suara Sementara Pilkada Kota Medan
Drs.H.T. Dzulmi eldin,S. M.Si. dan Drs. Ramadhan Pohan, MIS dan Ir. Akhyar nasution, M.Si. Dr. eddie kusuma, SH, MH
Perolehan: 51.382 Suara Perolehan: 22.697 Suara (69,36%) (30,64%) Sumber: pilkada2015.kpu.go.id/medankota (23:30 wIB)