Hal. 3
Hal. 5
Hal. 16
Indonesia Belum Siap Perangi Inlasi
Pemulangan 302 Eks Gafatar Asal Sumut Belum Pasti
Harga Minyak Bakal Jadi Cermin Kebijakan Suku Bunga BI
Hal. 4
Hal. 9
Hal. 21
Dewan Usul Ranperda Pengelolaan Limbah Rumah Tangga
Baku Tembak Jarak Dekat di Poso
Sekolah di Sumut Resah, Tak Boleh Daftar SNMPTN
harianjurnalasia
@jurnalasiacom
+JurnalAsiaHarian
Rabu, 10 Februari 2016
HarianJurnalAsia
0852 9776 1000
info@jurnalasia.com
jurnalasia.com
(061) 663 5 664
Rp3.000 (Luar Kota + Ongkos Kirim)
Nomor 1.003 Tahun IV
Banjir Medan Sekitarnya Renggut Dua Nyawa
Indeks Saham Nama
Tutup
IHSG
Kurs Tengah
(-/+)
%
4.768,625 30,321 0,632
SHANGHAI
2,763.49
17.53
0.63
NIKKEI 225 16,085.44 918.86
5.40
HANG SENG 19,288.17
105.08
0.55
EURO STOXX 2,720.42
64.75
2.32
S&P 500
1,830.75
21.25
1.15
DOWJONES 16,027.05
0.00
0.00
55.50
1.40
NASDAQ
3,908.75
Mata uang USD AUD EUR GBP HKD JPY MYR NOK NZD PGK SGD
Kurs 13.689.00 9.625.43 15.333.75 19.740.92 1.756.58 11.911.78 3.290.65 1.595.15 9.021.06 4.512.40 9.733.03
Tengku Erry Plt Gubsu Penuh 30 Pejabat Pemprovsu Dipanggil KPK Medan | Jurnal Asia Wagubsu Tengku Erry Nuradi resmi menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumut penuh. Walaupun belum dilantik, namun nomenklatur administrasi dan kewenangan Erry sudah resmi bertindak penuh sebagai Plt Gubsu. Hal ini dibenarkan Sekdaprovsu Hasban Ritonga saat ditanya wartawan di kantor Gubsu di Jalan Diponegoro Medan, Selasa (9/2). Hasban mengaku, Pemprovsu sudah menerima surat pemberhentian sementara Gatot Pujo Nugroho sebagai Gubsu. “Dengan surat (pemberhentian) itu, berarti Pak Erry bukan lagi sebagai Wagubsu pelaksana tugas Gubernur Sumatera Utara (Gubsu). Nomenklaturnya sudah Plt Gubsu penuh, dan Wakil Gubsunya hilang,” tegas Hasban. Berkaitan dengan ini, lanjutnya, maka Tengku Erry Nuradi tidak saja mendapatkan hak sebagai seorang pelaksana tugas Gubernur tapi juga kewenangan. “Kalau sebelumnya, Pak Erry adalah Wakil Gubsu yang melaksanakan tugas Gubsu,” jelasnya. (Bersambung ke halaman 11) Jurnal Asia | Ant: Irsan Mulyadi
BANJIR MEDAN. Pengendara sepeda motor terperosok ke dalam lubang ketika melintasi genangan air yang merendam kawasan permukiman penduduk di Kecamatan Sunggal, Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (8/2). Hujan deras disertai banjir kiriman dari hulu sungai, menyebabkan sejumlah daerah seperti Medan, Binjai, dan Deli Serdang terendam air.
Medan | Jurnal Asia Kendati genangan air sudah surut, musibah banjir yang merendam pemukiman warga di kota Medan dan sekitarnya merenggut nyawa dua orang korban, Selasa (9/2) kemarin. Mirisnya, korban tewas lantaran hanyut, dan terjebak kepungan genangan air.
Adapun dua orang warga yang menjadi korban yakni balita berusia dua tahun, Aqila Ardera Ardana warga Jalan Setia Tama, Dusun III, Desa Sunggal, dan seorang wanita paruh baya Winarni Mudhi Wahyuni (45) warga Jalan Sekata, Kecamatan Medan Helvetia. Informasi dihimpun wartawan di rumah duka balita yang merupakan anak pasangan suami istri Arianto (28) dan Putri Desi Anggraini (22) ini tewas karena hanyut di saluran irigasi. Sebelum kejadian tragis terjadi, korban sempat bermain di seputaran
rumahnya. “Dia (korban) lagi main main dengan temannya, mungkin karena haus pulang ke rumahnya, disitulah dia terjungkir ke saluran irigasi,” kata Ahmad Salim Kepala Dusun III Desa Sunggal Kanan, kepada wartawan di rumah duka. Orangtua korban yang heran karena hingga Senin (8/2) sore putrinya tak kunjung pulang, sontak melakukan pencarian. Ahmad melanjutkan, Arianto dan istrinya lalu bertanya ke temanteman sepermainan korban, dan mendapati keterangan dari temannya, kalau
buah hati mereka telah pulang sejak tadi. “Waktu udah gak nampak, korban ini dicari, ditanya ke temannya, disitu sudah mulai curiga. Kami cari disekitaran irigasi dan ketemu 300 meter ke arah anak sungai Belawan. Disana ketemu sudah dalam kondisi tidak bernyawa,” kata Ahmad. Tak ayal, lanjut Ahmad, penemuan bocah yang tewas lantaran banjir ini menggemparkan warga sekitar. Selain menelan korban jiwa, Ahmad menuturkan akibat banjir ini juga membuat sejumlah murid tidak
dapat bersekolah karena akses jalan masih tergenang air. “Iya anak anak di Dusun saya tidak sekolah karenakan sekolahnya di Kotamadya, mau kesana jalan masih tenggelam, tapi siang ini (Selasa) sudah mulai surut, dan mudahmudahan besok sudah kembali normal lagi,” katanya. Sementara, Bupati Deli Serdang Azhari Tambunan juga menyempatkan diri untuk datang ke rumah duka korban banjir di Jalan Jalan Setia Tama, Dusun III, Desa Sunggal. (Bersambung ke halaman 11)
Ditjen Pajak Kanwil Sumut
Cuaca Buruk
Serahkan Tersangka KA ke Kejaksaan
11 Boat Nelayan Langkat Karam Diterpa Badai
Medan | Jurnal Asia Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kantor Wilayah Sumatera Utara I (Kanwil Sumut I) bersama Kepolisian Daerah Sumatera Utara telah menyerahkan tersangka KA bersama barang bukti ke Kejaksaan Tinggi Sumut (Kejatisu). Tersangka diduga telah melakukan tindak pidana perpajakan yang merugikan negara mencapai Rp9,67 miliar. Kepala Kanwil Ditjen Pajak Sumut I Mukhtar mengatakan, KA ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tindak pidana perpajakan atas nama dua Wajib Pajak yaitu; KKPU dan PT MS. Jumlah kerugian negara atas tindak pidana perpajakan yang dilakukan oleh tersangka melalui kedua Wajib Pajak tersebut
mencapai Rp9,67 miliar. “Tersangka KA diduga kuat telah melanggar UndangUndang K e t e n t u a n U m u m d a n Ta t a Cara Perpajakan yaitu dengan se ngaja tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) dan menyampaikan SPT yang isinya tidak benar atau tidak lengkap. Perbuatan ini diancam dengan pidana penjara paling singkat enam bulan dan paling lama enam tahun, serta denda paling sedikit dua kali dan paling banyak empat kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar,” katanya didampingi Direktur Reskrimsus Polda Sumut, Ahmad Haidar di Kantor Ditjen Pajak Sumut I Medan, Selasa (9/2). (Bersambung ke halaman 11)
Langkat | Jurnal Asia Sebanyak 11 boat nelayan tradisionil dari berbagai macam ukuranmulai 25 kaki hingga 27 kakikaram di laut perairan Langkat, akibat diterpa ombak besar dan angin kencang, Senin (8/2). Imformasi dihimpun Jurnal Asia, kesebelas boat yang karam tersebut diantaranya nelayan yang berasal dari Pangkalan Berandan 2 boat, 1 boat milik nelayan asal Desa Pulau Kampai Kecamatan Pangkalan Susu, 6 boat asal Desa Pematang Cengal Kecamatan Tanjungpura, dan 2 boat milik nelayan asal Pulau Banyak Kecamatan Tanjungpura. Dari kesebelas boat yang karam tersebut, tidak ada merenggut korban jiwa. Hanya satu boat
yang dikabarkan hilang, yaitu milik Muklis, warga usun Kampung Baru Kecamatan Tanjungpura. “Betul pak, ada 8 boat nelayan jaring ikan koli karam di lautan. Mereka itu merupakan pelaut inap yang perginya pada hari Minggu hingga Senin, atau dua hari lamanya mereka menjaring ikan di tengah laut,” beber Abdulrahman, salah seorang nelayan penjaring ikan koli di Desa Bubun kepada Jurnal Asia, Selasa (9/2). Hal senada juga diamini Syaipul, warga Desa Pulau Banyak dan Arusman mantan Kepala Desa Pematang Cengal. Menurut mereka, dalam kejadian itu, tidak ada merenggut korban jiwa. Ditambahkan Arusman lagi, dari
6 boat milik nelayan Pematang Cengal, satu diantaranya belum di ketemukan hingga saat ini. Secara terpisah, Kasatpol Airud Polres Langkat, AKP Maladirman ketika dikonfirmasi Jurnal Asia melalui hape, terkait 11 boat nelayan yang karam di terpa ombak dan angin, dia menyatakan pihaknya hanya mengetahui 3 boat saja yang karam, masingmasing milik nelayan asal Desa Pulau Kampai Kecamatan Pangkalan Susu dan dua boat lagi milik nelayan asal Pangkalan Brandan. “Kejadian itu tidak merenggut korban jiwa. Mereka diselamatkan oleh nelayan, beserta boatnya,” sebut Kasatpol Airud. (Bersambung ke halaman 11)
Mahalnya Beras
Pemerintah Belum Punya Solusi Atasi ‘Biang Kerok’ Pemerintah belum memiliki solusi yang jitu mengatasi biang kerok mahalnya harga beras di dalam negeri, yaitu panjangnya rantai distribusi perdagangan. Masalahnya cukup rumit, sehingga membutuhkan waktu yang cukup panjang.
Jurnal Asia | Ant: Rahmad
PEDAgANg mengangkut beras kelas medium di pusat penjualan beras pasar tradisional Inpres, Lhokseumawe, Provinsi Aceh, barubaru ini.
Demikian diungkapkan Menko Perekonomian, Darmin Nasution, usai rapat koordinasi di kantornya, Jakarta, Selasa (9/2). “Kalau itu memang harus me
ngubah jalur distribusinya, dan kita tadi sudah mulai bicarakan dengan menteri BUMN apa yang bisa dilakukan, tapi kita belum tuntas mengenai itu,” terangnya. Sempat ada rencana meng optimalkan BUMN dalam m e m a n g k a s ra n t a i d i s t r i b u s i tersebut. Karena banyak BUMN yang bisa dilibatkan untuk berbagai komoditas, selain Bulog. Akan tetapi, menurut Darmin itu memerlukan kajian kembali. “Arahnya adalah akan ada BUMN BUMN lain juga yang ditugaskan untuk melakukan distribusinya selain Bulog. Kalau bawang kita nggak tugaskan Bulog. Silakan Menteri BUMN yang tunjuk, tapi belum dituntaskan. Mereka kan
punya banyak BUMN perdagangan, dan mereka akan ikut,” paparnya. Peserta rapat adalah Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri BUMN Rini Soe marno, Menteri Desa dan Pem bangunan Daerah Tertinggal Marwan Jafar, dan pihak terkait lainnya. Amran menambahkan, sekarang yang baru bisa dilakukan efektivitas operasi pasar ketika terjadi gejolak harga. Cadangan beras diperbanyak dan memungkinkan operasi dilakukan dengan cepat. “Bulog kalau terjadi gejolak harga, Bulog langsung operasi,” kata Amran pada kesempatan yang sama. (Bersambung ke halaman 11)
Jurnal Asia | Ant: Widodo S. Jusuf
KEPALA Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumatera Utara Parmohonan Lubis berada di ruang tunggu Gedung KPK di Jakarta, Selasa (9/2).
Sebarkan Informasi Bohong Soal CPNS 17 Situs Dilaporkan Jakarta | Jurnal Asia Sebanyak 17 situs yang memuat informasi bohong mengenai pengumuman peneriman Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dilaporkan Kementerian Pemberdayaan Apa ratur Negara (KemenpanRB) ke Bareskrim Mabes Polri. Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kemenpan, Herman Suryatman mengatakan, 17 situs bodong ini telah mulai beroperasi sejak 2015. Ia mengimbau masyarakat untuk mengakses situs resmi KemenpanRB guna mendapatkan informasi mengenai CPNS. “Setelah kami dalami, web ini mengunggah informasi bohong dan menyesatkan sejak 2015. Ada 17 web, tentu kami preventif jangan sampai ada kejadian berikutnya dan masyarakat yang dirugikan,” kata Suryatman. Modus penipuan yang dilakukan 17 situs ini antara lain dengan menyampaikan tambahan kuota CPNS. Bahkan, ada masyarakat umum dan tenaga honorer membayarkan sejumlah uang yang nilainya tidak sedikit. “Sindikat menyampaikan ada tambahan kuota penambahan CPNS dan kemudian ada masyarakat umum dan tenaga honorer yang dimintai sejumlah uang, ada Rp50 juta, Rp100 juta, sampai Rp150 juta. Di Jabar terakhir korbannya 1.003 orang dan sudah ditangani Polda Jabar. Kami fokus laporkan 17 website yang unggah informasi bohong dan menyesatkan. Kolerasi dengan penipuan nantinya tugas penegak hukum,” katanya. Selain itu, KemenpanRB membuat surat kepada pejabat penerimaan kepegawaian, mulai dari gubernur, bupati, dan wali kota agar menyebarluaskan informasi ini sehingga masyarakat tidak terkecoh akan informasi yang menyesatkan terkait penerimaan CPNS 2016. (Bersambung ke halaman 11)