Harian Jurnal Asia Edisi Selasa, 10 Mei 2016

Page 1

Hal. 4

Hal. 9

Hal. 19

Pengangguran di Sumut Bertambah 7.000 Orang

Pencurian Bandwith Rugikan Telkom Rp15 Miliar

Revolusi Orange untuk Kurangi Buah Impor

Hal. 4

Hal. 9

Hal. 21

Pemko Medan Lanjut Penertiban PKL Sutomo

Jokowi Instruksi Evaluasi Seluruh Paket Kebijakan Ekonomi

4.198 Calon Mahasiswa USU dan Unimed Lolos SNMPTN

harianjurnalasia

@jurnalasiacom

+JurnalAsiaHarian

Selasa, 10 Mei 2016

HarianJurnalAsia

0852 9776 1000

info@jurnalasia.com

jurnalasia.com

(061) 663 5 664

Rp3.000 (Luar Kota + Ongkos Kirim)

Nomor 1.076 Tahun IV

Pengusaha Was-was Jalankan Proyek Kredit Menganggur di Sumut Rp11,79T Medan | Jurnal Asia Jumlah dana kredit yang siap dikucur oleh perbankan Rp11,79 Triliun, untuk wilayah Sumatera Utara tampaknya bakal mengendap. Hal ini terjadi akibat masih berlanjutnya kelesuan ekonomi di berbagai sektor. Kondisi ini semakin diperparah dengan sikap kalangan pengusaha, lebih memilih hati-hati alias wait and see, dalam menjalankan proyeknya serta mengamati pergerakan pasar. Data B ank Indonesia (BI) Wilayah Sumut menyebutkan, kredit menganggur pada periode Januari­ Maret 2016 tercatat sebesar Rp11,79 triliun. Meski sudah mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya sebesar Rp12,20 triliun atau turun 3,36 peraen namun jumlah ini masih tinggi. Menurut pengamat ekonomi, Sumut, M Ishak, tingginya bunga bank dan proyek yang belum jalan

menjadi penyebab meningkatkan kredit menganggur. Dengan begitu, dunia usaha pun otomatis tidak ber­ gerak dan perekonomian Sumut akan tumbuh lambat. “Kondisi di lapangan memperlihatkan bahwa pe­ ngusaha di Sumut sedang menunggu ekonomi stabil sehingga serapan kredit melambat,” katanya, Senin (9/5). Pengusaha, lanjutnya, akan tetap melihat pergerakan pasar untuk merealisasikan berbagai rencana, yang sudah disusun pada tahun lalu. Jika dianggap belum menguntungkan karena perekonomian global juga masih lesu, akan ada kemungkinan dana tersebut tetap terendap di bank. “Ketidakpastian dunia usaha t i n g g i , i n i l a h ya n g d i h i n d a r i pengusaha,” tukasnya. Sementara itu, Kepala BI Per­ wakilan Sumut, Dii A Johansyah mengatakan, pencairan kredit oleh nasabah banyak ditentukan oleh kondisi ekonomi dan keyakinan nasabah. Pengusaha melihat kondisi ekonomi dulu untuk menentukan kegiatan usaha mereka kedepannya. Dikatakannya, penyebab masih adanya undisbursed loan karena proyek­proyek baik terkait infra­ struktur atau lainnya belum jalan sehingga dana tersebut belum dicairkan. Tentu faktor seperti ini kerap terjadi setiap tahunnya, se­ hingga kredit yang sudah disetujui tersebut masih belum dicairkan. (Bersambung ke halaman 11)

Jurnal Asia | Ant: Haidz Mubarak

RICUH DeMO HMI DI KPK. Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) melakukan aksi corat­coret saat berunjuk rasa di depan Gedung KPK, Jakarta, Senin (9/5). Aksi tersebut terkait pernyataan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang yang dinilai menghina HMI pada acara “talkshow” di salah satu televisi swasta.

Pernyataan Saut Tuai Gelombang Demo se-Indonesia

Massa Rusak Gedung KPK Jakarta | Jurnal Asia Pernyataan Wakil Ketua KPK Saut Sitomorang yang dinilai melecehkan, menuai reaksi keras dari gelombang massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) se­Indonesia. Aksi unjuk rasa pun digelar di berbagai daerah, Senin (9/5). Sementara di Jakarta, demo ratusan orang di sekitar Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta berlangsung anarkis. Kantor komisi anti rasuah tersebut dirusak, dilempar batu, dan dicorat­coret demonstran. Dari data dihimpun Jurnal Asia, sejumlah massa melemparkan batu ke arah kaca Gedung KPK. Pendemo lalu membakar ban di Jalan HR Rasuna Sahid, tepat di depan Gedung

KPK. Mereka juga merusak tong sampah dan mencoret­coret sekitar gedung KPK. Ratusan polisi berusaha meredam aksi dengan menembakkan gas air mata ke arah kelompok HMI. Akibat dari demo anarkistis ini, satu polisi terluka karena terkena lemparan batu. Polisi membentuk barikade di depan gedung KPK dan menem­ bakkan gas air mata untuk mem bubarkan kerumunan massa HMI. Massa kemudian melempari polisi yang berlindung di bawah tameng. Dalam demonstrasi ini, massa menuntut agar Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengundurkan diri karena menyebut HMI dekat dengan korupsi dalam sebuah acara di televisi

pada 5 Mei 2016. Saut sudah meminta maaf atas penyataannya tersebut. Awal mula kejadian ini dipicu dengan pernyataan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, menyinggung sejumlah kader HMI yang terbukti korupsi saat menjadi pejabat negara. Saud mengatakan,” ... karakter inte­ gritas bangsa ini sangat rapuh. Orang yang baik di negara ini jadi jahat ketika dia sudah menjabat. Lihat saja tokoh­tokoh politik, itu orang­orang pintar, orang­orang cerdas...” “Saya selalu bilang, kalau di HMI dia minimal ikut LK 1. Lulus itu dia anak­anak mahasiswa, pintar. Tetapi, begitu jadi menjabat, dia jadi jahat, curang, ini karena apa? (Bersambung ke halaman 11)

Indeks Saham Nama IHSG

Tutup

Kurs Tengah

(-/+)

%

4749,315 ­73,280 ­1,520

Shanghai

2,832.11

­81.14

­2.79

Nikkei 225

16,216.03

109.31

0.68

Hang Seng 20,156.81

46.94

0.23

EURO STOXX 2,977.39

40.55

1.38

S&P 500

2,057.25

4.50

0.22

Dowjones

17,708.00

37.00

0.21

4,339.25

11.00

0.25

Nasdaq

Mata uang USD AUD EUR GBP HKD JPY MYR NOK NZD PGK SGD

Kurs 13,284.00 9,793.64 15,140.44 19,154.22 1,711.80 12,377.36 3,323.51 1,620.79 9,082.28 4,226.10 9,747.94

Jurnal Asia | Ant: Adiwinata Solihin

Klinik Budi Mulia Digerebek

Poldasu Ciduk Dua Dokter Praktek Aborsi

Jurnal Asia | Ant: Septianda Perdana

PeTUgAS kepolisian membawa bungkusan plastik yang diduga bakal janin yang didapatkan dari dalam lubang septic tank klinik aborsi di Jalan Medan­ Binjai KM 13,5 Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (9/5).

Medan | Jurnal Asia Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) membongkar praktek, sekaligus menangkap dua dokter yang diduga melakukan tindak pidana aborsi. Keduanya diciduk dari klinik Budi Mulia, di Jalan Medan­Binjai KM 13, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, Senin (9/5). Di lokasi ini, sedikitnya ada 18 kantung plastik diduga sebagai janin hasil aborsi ilegal. Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Heli Assegaf menga­ takan kedua dokter yang ditangkap itu berinisial HS sebagai dokter yang melakukan aborsi dan ES

yang merupakan pemilik klinik dan penyedia peralatan. Dalam penangkapan di Klinik Budi Mulia tersebut, pihak kepolisian juga mengamankan MS, mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Jalan Gatot Subroto Medan yang diduga sebagai pasien aborsi. Dari pemeriksaan yang dilakukan, diketahui MS telah mendatangi klinik tersebut pada Minggu (8/5) sore sekitar pukul 14.00 WIB untuk meminta dilakukan aborsi atas kandungannya yang berumur sekitar dua bulan. Setelah kandungannya diperiksa dr JS, disepakati proses aborsi ter­

sebut berbiaya Rp2 juta dan pasien disarankan untuk opname terlebih dulu. Pada Senin sekitar pukul 09.00 WIB, dr JS memanggil salah se­ orang bidan berinisial RADL untuk mendampinginya melakukan aborsi. Setelah proses aborsi dengan cara mengorek kandungan pasien selesai, pihak kepolisian masuk untuk melakukan penggerebekan. Dari interogasi terhadap bidan RADL, diketahui bahwa di klinik ter­ sebut juga dilakukan aborsi pada 28 April 2016 yang dilakukan dr JS dengan biaya Rp2,5 juta. (Bersambung ke halaman 11)

Jangan Ada Pedagang Memperjualbelikan

Kapolri: Lambang Palu Arit Dilarang di Indonesia Polri dengan tegas melarang seluruh kegiatan memperjualbelikan embel-embel bercitra PKI, terutama dengan gambar palu arit. Seluruh Polda pun dihimbau untuk memantau kegiatan di daerah, untuk menghempang penyebaran paham komunis. Sebelumnya diketahui, aparat gabungan mengamankan pemilik toko yang menjual kaos bergambar palu dan arit. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menjelaskan soal

aturan terhadap logo yang identik PKI itu. Menurut Badrodin, mempublikasi logo palu arit sama dengan me­ lakukan penyebaran paham yang dilarang oleh negara. Itu diatur da­ lam UU nomor 27 tahun 1999 yang merupakan perubahan dari Pasal 107 KUHP yang berkaitan dengan keja­ hatan terhadap keamanan negara. “Nah itu kan masih berlaku. Jadi termasuk orang yang mengajarkan, mengeksposekan paham­paham Ko m u n i s m e , M a r x i s m e , d a n Leninisme (KML), itu bisa. Sekarang kalau kamu lihat lambang palu arit apa pandanganmu?” ungkap Badrodin. Hal tersebut disampaikannya di Kantor Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakpus, Senin (9/5/2016). Penyebaran gambar

palu arit dinilai Badrodin sebagai bagian dari sosialisasi dari paham­ paham tersebut. “Kita coba akan terapkan undang­ undang itu,” ucapnya singkat. Apakah berarti jika ada lambang palu arit, seseorang atau pihak tertentu bisa dipidanakan? “Ya kita lihat tergantung di mana karena itu ada persyaratan di tempat umum, melawan hukum, melalui media, ada melalui lisan­tertulis, itu bisa,” jawab Badrodin. Soal pidana bagi pihak yang melanggar UU itu, ada dua kategorinya. Jika gambar atau pembahasan pada akhirnya menyebabkan kerusuhan, maka tersangka bisa dikenakan hukuman 20 tahun penjara. Namun jika tidak, hukumannya 15 tahun bui. (Bersambung ke halaman 11)

Jurnal Asia | Ant: Agus Bebeng

BeBeRAPA orang pengunjuk rasa menentang PKI di depan Gedung Sate Bandung, Jawa Barat. Kapolri juga menghimbau agar para pedagang tidak memperjualbelikan segala produk yang mencitrakan PKI atau berunsur palu arit.

SeJUMlAH siswa melakukan aksi corat coret pakaian seragam sekolah sebagai luapan suka cita usai pengumuman kelulusan. Di Sumut, sebanyak 576 siswa SMA/SMK dinyatakan tak lulus UN.

Disdik Sumut:

576 Siswa SMA/SMK Tak Lulus UN Medan | Jurnal Asia Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengklaim persentase kelulusan para siswa tingkat SMA sederajat 2016 di wilayah ini sekitar 99,36% dari total peserta yang berjumlah 200.353 siswa. Namun dari jumlah tersebut 576 di antaranya tidak lulus dari bangku sekolah. “Memang terjadi penurunan persentase kelulusan siswa pada tahun ini dibanding tahun lalu. Namun secara umum hasil UN masih bagus,” kata Plt Dinas Pendidikan Sumut Arsyad Lubis di sela kunjungannya memantau UN di SMPN 1 Medan, Senin (9/5). Disebutkannya, berdasar data rekapitulasi Disdik Sumatera Utara, sebanyak 199.687 siswa dinyatakan lulus atau sekitar 99,36 persn. Sedangkan pada 2015 persentase kelulusan hampir mencapai 100 persen. Arsyad menyebutkan, sejak awal sudah diyakini mereka tidak lulus, karena rata­rata mereka merupakan siswa yang tidak mengikuti pelaksanaan ujian, tanpa keterangan. “Memang kelulusan ditentukan dari sekolah melalui rapat dewan guru, namun jika sama sekali tidak mengikuti UN ataupun ada mata ujian yang tidak diikuti, maka dipastikan mereka tidak lulus. Jadi dengan kondisi itu memang tidak bisa ditanggulangi karena itu sebagai persyaratan kelulusan,” ungkapnya seraya menyebutkan padahal bagi peserta yang tidak bisa mengikuti ujian utama, diberi waktu mengikuti ujian susulan. Dijelaskannya, dari 576 siswa yang tidak lulus UN ini, sebanyak 341 siswa berasal dari Medan, 73 siswa dari Pematangsiantar, 3 dari Binjai, 3 dari Tanjungbalai, 56 siswa dari Deliserdang, 2 siswa dari Simalungun, 67 siswa dari Karo, 2 siswa dari Labuhanbatu, 4 siswa dari Tapanuli Selatan, 3 siswa dari Nias Selatan, 4 siswa dari Serdang Bedagai, 1 siswa dari Padang Lawas Utara (Paluta), dan 17 siswa dari Nias Utara. Dengan data tersebut, kata Arsyad dari 33 kabupaten/kota, hanya 20 kabupaten/ kota yang persentase kelulusan 100 persen. Sementara itu Ketua UN 2016 Sumut, Yuniar menambahkan, berdasarkan perolehan peringkat dilihat dari nilai untuk tingkat SMA, Labuhanbatu meraih peringkat pertama dengan nilai rata­rata 77,21 dan Medan sebagai peringkat kedua (76,43). (Bersambung ke halaman 11)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.