Harian Jurnal Asia Edisi Senin, 11 Juli 2016

Page 1

Hal. 3

Hal. 5

Hal. 9

Harga Ayam Ras Masih Mahal

Tol Kualanamu-Tebing Tinggi Diharap Selesai Tepat Waktu

Sumatera Barat Diguncang Gempa

Hal. 4

Hal. 8

Hal. 19

34 Tewas dalam Kecelakaan di Sumut

Spesialis Pencuri Rumah Kosong Tewas Ditembak

Harga Bawang Merah Meroket

harianjurnalasia

@jurnalasiacom

+JurnalAsiaHarian

Senin, 11 Juli 2016

HarianJurnalAsia

0852 9776 1000

info@jurnalasia.com

jurnalasia.com

(061) 663 5 664

Rp3.000 (Luar Kota + Ongkos Kirim)

Nomor 1.125 Tahun IV

UU Tax Amnesty Akan Digugat ke MK Disebut Jadi ‘Karpet Merah’ Bagi Pengemplang Pajak Jakarta | Jurnal Asia Yayasan Satu Keadilan, Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI) dan empat warga negara berencana menggugat Undangundang Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) ke Mahkamah Konstitusi. Setidaknya, ada 21 alasan yang mereka anggap sebagai pelanggaran terhadap konstitusi atas pemberlakuan UU tersebut. Pertama, UU Tax Amnesty mengizinkan praktik legal pencucian uang. Kedua, kebijakan tersebut memberi prioritas kepada penjahat kerah putih. Ketiga, UU Tax Amnesty dapat menjadi karpet merah bagi para pengemplang pajak. “Warga masyarakat, pengusaha, korporasi yang taat pajak bahkan ketika yang taat pajak lalai, terlambat bayar, dikenakan sanksi administratif bahkan jika ada unsur pidana bisa dipidana. Tapi orang­ orang yang uangnya terindikasi ada di dalam Panama Papers, itu diberi karpet merah. Untuk diberikan pengampunan,” ujar Ketua Yayasan

Satu Keadilan, Sugeng Teguh Santoso dalam konferensi pers di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/7). Keempat, UU Tax Amnesty memberikan “diskon” habis­ha­ bisan terhadap pengemplang pajak. Kelima, kebijakan tersebut ber­ potensi dimanfaatkan oleh penjahat perpajakan. Keenam, Sugeng dan rekan­ rekannya juga menilai UU ini tak akan efektif. Ketujuh, UU Tax Amnesty menggagalkan program whistleblower. Delapan, UU ini juga dianggap menabrak prinsip keterbukaan informasi. “MA telah menerbitkan SEMA 4/2011, whistleblower untuk meng­ ungkap. Tapi dengan TA ini justru yang mengungkap dipidana. Orang yang berusaha membuka informasi malah dipidana. Ada keberbalikan prinsip­prinsip berkeadilan,” kata Sugeng. Alasan kesembilan, lanjut Sugeng, UU Tax Amnesty menghilangkan potensi penerimaan negara. Selain itu, kebijakan ini juga dianggap sebagai bentuk pengkhianatan terhadap warga miskin. Yang kesebelas, menurut dia, kebijakan tersebut dinilai mengajarkan rakyat untuk tidak taat membayar pajak. Di sisi lain, UU tersebut juga me marjinalkan pembayar pajak yang taat, sedangkan alasan be­ rikutnya adalah UU Tax Amnesty dinilai bersifat memaksa alih­alih mengampuni.

Jurnal Asia | Ant: Yudhi Mahatma

GUGAT TAx AMNESTY. Ketua Umum Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI) Marlo Sitompul (kanan) bersama Direktur Utama Yayasan Satu Keadilan (YSK) yang juga Sekjen Perhimpunan Advokad Indonesia (PERADI) Sugeng Teguh Santoso (tengah) bersama advokat Paskaria Maria (kiri), Leni Indrawati (kedua kiri), Pilipus Tarigan (kedua kanan) menunjukkan dokumen gugatan Undang­Undang Penghapusan Pajak ke MK, Jakarta, Ahad (10/7). Indeks Saham

DPR Desak Kemenhan Investigasi Helikopter Jatuh Tidak Ada Kenaikan Pangkat untuk Korban Jakarta | Jurnal Asia Anggota Komisi I DPR RI dari FPKS Sukamta mendesak Kementerian Pertahanan segera melakukan investigasi jatuhnya helikopter TNI di Sleman, Yogyakarta, Jumat (8/7), Investigasi menurut Sukamta perlu dilakukan untuk memastikan penyebab peristiwa itu. Heli milik TNI AD yang jatuh di desa Kowang, Kalasan, Sleman itu menyebabkan tiga orang tewas. "Saya mendesak pemerintah investigasi dan mengeluarkan penjelasan resmi, supaya tidak simpang siur. Karena kita belum tahu pasti penyebab jatuhnya helikopter ini, apakah ketidaklayakan alutsista atau human error," kata Sukamta, di Jakarta, Ahad (10/8). Menurut dia, jika kecelakaan tersebut karena ketidaklayakan alutsista, maka layak dilakukan evaluasi. Komisi I DPR RI, kata dia, sudah beberapa kali mendorong agar pemerintah rutin untuk mengevaluasi alutsistanya untuk memperkecil resiko terjadi kecelakaan. "Yang tidak layak jangan dipakai lagi. Sementara itu kita coba terus tingkatkan anggaran untuk alutsista. Kalau penyebabnya karena human error, saya juga ingatkan agar kesiapan itu tidak hanya kelayakan alutsista, tapi juga kelayakan faktor sumber daya manusianya," ujarnya.

Karena itu, Sukamta meminta semua pihak untuk menunggu langkah pemerintah melakukan investigasi. Sehingga, bukan hanya memunculkan spekulasi, namun juga sebagai evaluasi agar tidak terjadi lagi kecelakaan serupa ke depannya. Tidak Ada Kenaikan Pangkat Komandan Puspenerbad Brigjen TNI Benny Susianto menegaskan, anggotanya yang menjadi korban kecelakaan helikopter di Yogyakarta, 8 Juli 2016 lalu, tidak mendapat kenaikan pangkat luar biasa. "Tidak ada kenaikan pangkat khusus bagi para korban," ujar Benny saat ditemui di upacara pemakaman Sersan Dua TNI Yogi Risci Sirait di Taman Pemakaman Umum (TPU) Kalimulya, Depok, Minggu (10/7) sore. Alasannya, tugas yang dilak­ sanakan para korban tersebut bu­ kanlah tugas luar biasa. Tugas mereka merupakan tugas rutin yang dilakukan Puspenerbad. "Meski dinyatakan gugur dalam tugas, tetapi tidak ada kenaikan. Karena itu tugas rutin yang kami lakukan," ujar dia. Meski demikian, Benny memastikan Negara tetap hadir dalam musibah itu. TNI Angkatan Darat juga memberikan bantuan kepada keluarga yang ditinggalkan. (Bersambung ke halaman 11)

Pesawat AirAsia Nyaris Tabrak Balon Udara yang disampaikan Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Hemi Pamurahardjo, kemarin. Menurut Hemi, insiden tersebut terjadi pada Kamis (7/7), pukul 09.25 WIB. Pesawat saat itu sedang melakukan peningkatan ketinggian

ke 18.000 kaki. Pilot melihat balon udara tampak beterbangan pada jarak 55 nautical miles di sebelah barat dari Non Directional Beacon (NDB) Yogyakarta hingga sebelum VOR Cilacap sampai dengan sebelum Bandung. (Bersambung ke halaman 11)

Jurnal Asia | Ant: Lucky

SEJUMLAH pemudik yang hendak berangkat melalui jalur bandar udara (bandara), Minggu (10/7). Di Kuala Namu Airport International, terjadi kepadatan penumpang pada H+4.

Pemerintah Minta Maaf Terkait Layanan Mudik Menteri Perhubungan Harus Dievaluasi Buruknya layanan mudik serta terjadinya kemacetan panjang di jalur ‘Brexit’ (Brebes Exit) menuai beragam kecaman. Atas dasar tersebut, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo bersama pemerintah meminta maaf.

Jurnal Asia | Ant: Agus Setyawan

RIBUAN pemudik bersepeda motor memadati Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Minggu (10/7).

“Terjadinya musibah sebagian warga masyarakat pada saat ke­ macetan di Pantura daerah Kabu­ paten Brebes, Saya Mendagri atas nama pemerintah juga menyam­ paikan permohonan maaf,” katanya seperti diinformasikan oleh Puspen

Kemendagri yang diunggah dalam la­ man kementerian tersebut di Jakarta. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Brebes telah mengumumkan 17 orang yang meninggal dunia saat mudik lebaran 2016 mulai dari 29 Juni ­ 5 Juli 2016. Penyebab meninggalnya dalam musibah mudik tersebut beragam, diantaranya selain karena ke ­ celakaan lalu lintas, juga karena terlalu banyak menghirup apnoe causa CO2 toksic dari pendingin udara kendaraan akibat kemacetan yang panjang dan kelelahan. Mendagri mengatakan, selama ini pemerintah telah berupaya maksimal untuk memberikan pelayanan ke masyarakat saat mudik, mulai dari mempercepat proses pembayaran jalan tol hingga perbaikan jalan.

Untuk itu, menurut Tjahjo, kejadian tersebut akan menjadi evaluasi pemerintah, khususnya Kementerian Dalam Negeri. “Adanya musibah, kekurang nyamanan dalam perjalanan men­ jadi evaluasi kami, pemerintah khususnya Kemendagri. Sekali lagi sebagai Mendagri saya mohon maaf,” kata Tjahjo. Tjahjo menjelaskan, Kemendagri sebelumnnya juga telah mengirimkan radiogram ke sejumlah kepala daerah wilayah Pantura, yang daerahnya menjadi perlintasan arus mudik dan balik lebaran. Para kepala daerah tersebut antara lain Bupati Pemalang, Bupati Tegal, Wali Kota Tegal, Bupati Bre­ bes, dan Bupati Cirebon. Dan khu­ susnya adalah di Kabupaten Brebes. (Bersambung ke halaman 11)

Kurs Tengah

Tutup

(-/+)

%

Shanghai

2,988.60

56.13

1.91

Nikkei 225

15,775.80

93.32

0.60

Hang Seng 21,059.20

264.83

1.27

FTSE 100

Arus Balik Kualanamu Meningkat Jakarta | Jurnal Asia Pesawat Indonesia AirAsia de­ ngan nomor penerbangan AWQ 8075 (QZ 8075) rute Yogyakarta­ Kualanamu, Deli Serdang, hampir menabrak balon udara. Peristiwa itu dirilis Kementerian Perhubungan melalui keterangan tertulis

Nama

6,538.95

­38.88

­0.59

EURO STOXX 2,866.76

­16.30

­0.57

S&P 500

2,102.95

4.09

0.19

Dowjones

17,949.37

19.38

0.11

4,862.57

19.89

0.41

Nasdaq

Mata uang USD CNY EUR GBP HKD JPY MYR NOK NZD PGK SGD

Kurs 13,172.00 1,980.88 14,621.60 17,568.17 1,697.74 12,798.32 3,301.68 1,575.77 9,395.60 4,160.72 9,781.32

Teror Kelompok Abu Sayyaf

3 WNI Pekerja Kapal Diculik Lagi Kuala Lumpur | Jurnal Asia Penculikan WNI di kapal­kapal tempat mereka bekerja terjadi lagi. Kini kelompok bersenjata menculik tiga WNI awak kapal tunda Indonesia di Negara Bagian Sabah, Malaysia timur. Hal itu dinyatakan secara resmi oleh polisi setempat, Minggu (10/7), dalam kejadian terkini dari rangkaian penyergapan di wilayah yang terkenal karena penculikan oleh gerilyawan garis keras. Belum jelas apakah mereka disergap Abu Sayyaf, kelompok terkait ISIS, yang bertanggung jawab atas pengayauan (penggal kepala) sandera asal Kanada baru­ baru ini dan terkenal atas pemerasan jutaan dolar dalam uang tebusan. Kapal tunda itu, dengan tujuh awak, berada di perairan lepas pantai Sabah di Pulau Kalimantan, sekitar delapan mil laut dari pantai, ketika diserang kelompok bersenjata dalam perahu putih itu, Sabtu malam, kata polisi kelautan daerah setempat. "Tersangka bertanya siapa membawa paspor dan tiga yang membawa digiring ke perahu mereka, sementara empat yang tidak membawa ditinggalkan," kata polisi laut dalam pernyataan pers, sebagaimana dinyatakan Reuters. Lima penculik bersenjata berbicara dalam bahasa Melayu dan berlogat Sulu, tambah polisi. Polisi di Sabah diperkirakan mengadakan jumpa pers pada Minggu. Menurut Kepala Kepolisian Sabah Datuk Abdul Rashid Harun, kelima penculik itu beberapa di antaranya memakai seragam militer, menyelinap ke perairan Tungku, Lahad Datu, Sabah, Malaysia. Perairan itu dikenal tinggi keamanannya. Rashid mengatakan para penculik menyelinap ke perairan itu memakai speedboat untuk mengejar kapal pukat berbendera Malaysia, tempat ABK bekerja. Malaysia sudah memberitahukan penculikan yang terjadi pada Sabtu (9/7) menjelang tengah malam ini kepada Filipina. Malaysia belum bisa memastikan kelompok mana yang terlibat dalam insiden penculikan ini, namun kecurigaan kuat adalah kelompok Abu Sayyaf pimpinan Apo Mike. Kelompok Apo Mike ini bertanggung jawab atas beberapa kasus penculikan pelaut di perairan internasinal antara Sabah dan Filipina. Kelompok Apo Mike juga diketahui sebagai dalang di balik penculikan 4 awak kapal Malaysia pada April lalu. Para korban dilepaskan pada 7 Juni di Patikul, Sulu. Kelompok Majal Adja atau Apo Mike juga diduga kuat Filipina yang menyandera 7 ABK asal Indonesia pada akhir Juni 2016 dan hingga kini belum dibebaskan. Laporan intelijen Filipina menyebut kelompok Apo Mike selalu bergerak dan berpindah­pindah karena dikejar oleh pasukan pemerintah. (Bersambung ke halaman 11)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.