Hal. 6
Hal. 11
Hal. 14
Elpiji 3 Kg Langka di Tanjung Balai
Gubsu Janji Mediasi UMP ke Pusat
Eddy Rahmayadi Janji Benahi PSSI
Hal. 9
Hal. 12
Hal. 24
Tembak Mati Bandar Narkoba dapat Rp50 Juta
Indonesia Bebas Masuki Wilayah Filipina
Menu Lezat di Waroeng Steamboat Asia Mega Mas
harianjurnalasia
@jurnalasiacom
+JurnalAsiaHarian
Jumat, 11 November 2016
HarianJurnalAsia
0852 9776 1000
info@jurnalasia.com
jurnalasia.com
(061) 663 5 664
Rp3.000 (Luar Kota + Ongkos Kirim)
Nomor 1.229 Tahun V
Indeks Saham Nama
Tutup
IHSG Shanghai Nikkei 225
(-/+)
5450,306
35,980
0,660
3,171.28
42.91
1.37
17,344.42 1,092.88
Hang Seng 22,839.11
423.92
EURO STOXX 3,083.78 S&P Dowjones Nasdaq
Kurs Tengah %
6.72 1.89
27.49
0.90
2,169.00
8.75
0.41
18,624.00
92.00
0.50
4,850.25
29.75
0.62
Mata uang USD AUD EUR GBP HKD JPY MYR NOK NZD PGK SGD
Kurs 13,118.00 10,052.33 14,358.31 16,284.04 1,691.42 12,482.05 3,088.06 1,576.12 9,576.15 4,139.23 9,384.08
Jurnal Asia | Ant: Reno Esnir
AFP | KENA BETANCUR
TOlAK TrUMP. Seorang wanita ikut ambil bagian dalam aksi protes menentang Presiden Terpilih Donald Trump di New York pada 9 November 2016. Puluhan ribu massa di berbagai kota menggelar aksi menolak Trump karena dianggap rasis dan berbagai skandal yang menyerang dirinya.
Keamanan Amerika Terancam
Gelombang Demonstran Tolak Trump Washington DC | Jurnal Asia Puluhan ribu massa di puluhan kota di Amerika serikat menggelar demonstrasi, pasca terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden ke-45. Unjuk rasa ini memprotes dengan naiknya Trump menggantikan Obama, diduga menjadikan keamanan negeri Paman sam rentan aksi teror. Ditambah dengan kecaman terkait pernyataan-pernyataannya yang kontroversial terkait rasis, wanita dan juga kebijakan ekonomi.
Dari beragam data dihimpun, seperti di Los Angeles, Amerika Serikat (AS), sampai menghentikan arus lalu lintas. Para demonstran turun ke jalanan pusat kota yang biasanya ramai kendaraan. Dilansir media lokal AS, Los Angeles Times, Kamis (10/11), para pengunjuk rasa ini menghentikan arus lalu lintas karena memenuhi Spring Street yang ada di pusat kota. Kebanyakan demonstran merupakan kaum muda.
“Bukan presiden saya,” teriak demonstran merujuk pada Trump yang menjadi presiden terpilih AS setelah menang pilpres pada Selasa (8/11). “Hormati seluruh wanita,” teriak demonstran lainnya yang turun ke tengah jalan. Hasil kajian The Economist Intelligence Unit (EIU) menyebutkan kemenangan Donald Trump dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat menjadi ancaman bagi situasi
keamanan dan politik dunia. Trump yang dari awal memang dikenal sebagai capres paling kontroversial ini dinilai sama b a h aya nya d e n g a n a n c a m a n terorisme jihadi yang memporakporandakan stabilitas ekonomi dunia. Bahkan, duduknya Trump sebagai orang nomer satu di negeri Paman Sam itu lebih berisiko dari keluarnya Inggris dari Uni Eropa. (Bersambung ke halaman 11)
Korupsi Dana Bansos
Gatot Pujo Dituntut 8 Tahun Bui Medan | Jurnal Asia Mantan Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho dituntut jaksa agar dihukum 8 tahun penjara atas kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial yang merugikan negara mencapai miliaran rupiah tersebut. Tuntutan itu disampaikan jaksa penuntut, Victor, dalam sidang lanjutan di pengadilan tindak pidana korupsi (Tipikor) Medan. Dalam kasus itu, pengadilan sudah memvonis 6 tahun penjara terhadap mantan Kepala Badan Kesbangpolinmas Pemprov Sumut, Eddy Syoian. “Terdakwa dianggap melanggar Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana,” ujar Victor. Selain itu, sambungnya, Gatot terbukti melakukan tindak pidana korupsi, baik sendiri maupun bersama-sama. Gatot dihukum
un tuk membayar denda Rp 250 juta subsider 6 bulan kurungan. Jaksa juga meminta agar terdakwa dibebani dengan uang pengganti kerugian negara sebesar Rp 2,88 miliar subsider 4 tahun penjara. Kuasa hukum Gatot, Ibrahim menyatakan, pihaknya akan memberikan pembelaan dalam sidang lanjutan yang rencananya kembali digelar pekan depan. Gatot menolak tudingan jaksa penuntut. Seperti yang diketahui, dalam kasus dugaan korupsi dana bansos itu, Gatot Pujo Nugroho bersama dengan Eddy Syoian, dijerat jaksa karena dianggap telah merugikan negara sebesar Rp 4.034 miliar. Gatot dijerat hukum karena tidak melakukan veriikasi proses pencairan dana hibas dan bansos, atas 17 lembaga maupun organisasi penerima dana, yang tidak sesuai dengan ketentuan, sebesar Rp 2,88 miliar. Kemudian, dana sekitar Rp 1,14 miliar, dikorupsi oleh Eddy Syoian. (ant/bs)
Anggap Pidato Mengandung Kebencian Jakarta | Jurnal Asia Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dilaporkan Forum Silaturahmi Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Lintas Generasi ke Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (10/11). SBY dianggap melakukan tindak pidana penghasutan saat pidato di kediamannya di Cikeas, Bogor, Selasa (2/11). Saat itu, Presiden keenam RI itu menyikapi rencana aksi unjuk rasa sejumlah ormas Islam yang mendesak proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Koordinator Forum Silaturahmi Alumni HMI Lintas Generasi, Mustaghirien menduga, pidato SBY tersebut mengandung hasutan dan kebencian. Hal itu, katanya, telihat dalam kalimat SBY, “Kalau (pendemo) sama sekali tidak didengar, diabaikan, sampai Lebaran kuda masih ada unjuk rasa itu.” Mustaghfirien menilai, kalimat tersebut telah memprovokasi masyarakat yang ingin melakukan aksi damai untuk berbuat anarkistis. “Awal penyampaian itu cinta damai, tetapi setelah dipelajari pada pidato SBY itu mengandung hasutan dan kebencian kepada etnis tertentu,” kata Mustaghirien di Kantor Bareskrim di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Kamis (10/11). Selain itu, Mustaghirien juga menduga pernyataan SBY yang mendorong proses hukum terhadap Ahok bermuatan politik. Sebab, Pilkada DKI Jakarta bakal digelar. Pernyataan tersebut, kata Mustaghfirien, dapat menguntungkan kandidat gubernur dan wakil gubernur lain. “Seharusnya mantan kepala negara memberi pernyataan menyejukkan, bukan malah memprovokasi,” kata Mustaghirien. (Bersambung ke halaman 11)
Seorang Hilang Tenggelam
Jurnal Asia | Hery
MANTAN Gubernur Sumut yang menjadi terdakwa kasus korupsi Bansos Sumut tahun 2013, Gatot Pujo Nugroho dituntut 8 tahun bui, saat mengikuti persidangan dengan agenda tuntutan di Pengadilan Negeri Tipikor Medan, Sumatera Utara, Kamis (10/11).
Jokowi Minta Ulama Tak Kerahkan Massa
Jurnal Asia | Ant: Yudhi Mahatma
Alumni HMI Polisikan SBY
Kapal Tanker Tabrak Boat Nelayan di Belawan
Unjuk Rasa Susulan 25 November
PresIDeN Joko WIdodo (tengah) menjamu Kyai, ulama, habib di Istana Negara, Jakarta, Kamis (10/11). Dalam pertemuan tersebut, Presiden meminta saran dan masukan ulama untuk pemerintah, agar berperan membawa kabar baik.
KOOrDINATOr Forum Silahturahmi Alumni HMI Lintas Generasi Mustaghirien (tengah) menunjukkan surat tanda terima kepada wartawan usai melaporkan Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait pidato pada 2 November 2016 ke Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (10/11).
Terkait penistaan agama oleh calon Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, memantik unjuk rasa susulan yang sudah digadang-gadang pada 25 November mendatang. Menyikapi hal ini, Presiden Jokowi meminta para ulama, agar tak mengerahkan massa pada dua minggu mendatang.
D e m i k i a n u n g k a p Ka p o l d a Jawa Barat Irjen Pol Bambang Waskito, bahwa dalam pertemuan dengan para pimpinan pondok pesantren se-Jawa Barat dan Banten, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat meminta agar tak ada pengerahan massa pada 25 November 2016. Tanggal tersebut diketahui bertepatan dengan dua minggu pasca-aksi demonstrasi 4 November, di mana Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menjanjikan kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan diselesaikan. Lanjutan aksi 25 November ini sudah santer terdengar di media sosial, terutama untuk mengantisipasi jika yang dijanjikan Tito tak dipenuhi.
“Harusnya sepanjang sampai tanggal 25 (November) ini, pertemuan tadi juga begitu, diimbau untuk memberikan pengertian kepada orang-orang di daerahnya supaya tidak menggerakkan massa. Itu sudah ada jalurnya sendiri,” kata Bambang di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (10/11). Bambang juga telah mengimbau agar kekuatan massa tersebut tak diturunkan karena proses hukum masih terus berlangsung. Kepolisian, lanjut Bambang, membutuhkan waktu untuk memutuskan kasus ini. “Memproses seperti itu kan butuh proses, butuh waktu. Tidak bisa memaksakan kehendak. Hukum tidak seperti itu, ada proses. (Bersambung ke halaman 11)
Medan | Jurnal Asia Kapal jenis tanker MT.Victory Prima Nomor IMO: 812608 mengalami insiden tabrakan dengan KM Jaya II, berkekuatan GT 6 di sekitar bouy 2 perairan Belawan, Sumatera Utara. Akibat kejadian ini, seorang nelayan bernama Ishak (49) belum ditemukan dan diduga tenggelam. Kepala Penerangan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut I Belawan, Mayor Laut (KH) Sahala Sinaga di Belawan, Kamis (10/11) mengatakan, kecelakaan laut tersebut, terjadi Rabu (9/11) sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu, menurut dia, Kapal MV Victory Prima kecepatan 9,8 knot berangkat dari Belawan tujuan Dumai, dengan perwira jaga Chief Oficer Tauik Hidayat dan Juru Mudi jaga Catur Teguh FN. "Perwira jaga melihat ada Kapal KM Jaya II dari arah Selatan ke Utara, dan merubah haluan ke arah Barat atau berlawanan arah dengan MT. Victory Prima," ujar Mayor Laut Sahala. Ia mengatakan, pada saat MT Victory Prima dan KM. Jaya II sejajar, dan tiba-tiba kapal nelayan memotong haluan kapal tanker. Melihat hal itu, perwira jaga mengambil tindakan agar kapal tanker cikar kiri, guna menghindari terjadinya tubrukan. Namun karena jarak kapal sudah terlalu dekat, maka benturan tidak dapat dihindari sehingga haluan sebelah kanan Victory Prima menghantam kapal nelayan, hingga mengakibatkan pecah dan tenggelam. Setelah terjadi kecelakaan tersebut, perwira kapal memerintahkan untuk membunyikan alarm dan manuver balik untuk menolong ABK kapal nelayan yang tenggelam. "Kapal Victory berhasil menyelamatkan 3 orang anak buah kapal (ABK) KM. Jaya II dengan menggunakan Lifebouy dan selanjutnya dievakuasi ke kapal tanker," ucapnya. (Bersambung ke halaman 11)