Hal. 3
Hal. 9
Hal. 19
Tiongkok Ajak Pengusaha Sumut Ikut Pameran
Zakir Naik Safari Dakwah di Indonesia ke 6 Kota
Impor Daging Bebek Distop
Hal. 9
Hal. 11
Hal. 24
Kiai Muda NU Perbolehkan Pilih Pemimpin Non Muslim
Pemerintah Diminta Tinjau Ulang Syarat Pendirian Rumah Ibadah
SNS Creative Week Asah Bakat dan Kemampuan Anak
harianjurnalasia
@jurnalasiacom
+JurnalAsiaHarian
Senin, 13 Maret 2017
HarianJurnalAsia
0852 9776 1000
info@jurnalasia.com
jurnalasia.com
(061) 663 5 664
Rp3.000 (Luar Kota + Ongkos Kirim)
Nomor 1.328 Tahun V
Sampai Jumpa Raja Salman
Jurnal Asia | Ant: Wira Suryantala
RAJA SALMAN TINGGALKAN BALI. Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al Saud (kedua kiri) menaiki pesawat di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Minggu (12/3). Raja Arab Saudi meninggalkan Bali untuk melanjutkan kunjungan ke Jepang setelah berlibur di Pulau Dewata selama sembilan hari.
Jakarta | Jurnal Asia Raja Arab Saudi Khadimul Haramain Ar Salman bin Abdulaziz Al-Saud, akhirnya meninggalkan Indonesia dengan bertolak dari Base Ops Pangkalan TNI AU Ngurah Rai, Bali, Minggu (12/3), menuju Jepang untuk melanjutkan lawatan ke tujuh negara Asia. Raja Salman selama sebulan sejak 26 Februari lalu melakukan lawatan ke tujuh negara di Asia yakni Malaysia (26 Februari - 1 Maret), Indonesia (1-12 Maret), Brunei Darussalam (4 Maret), Jepang (12-15 Februari), kemudian ke China untuk kunjungan selama tiga hari, dilanjutkan ke Maladewa, dan berakhir di Amman, Jordania untuk menghadiri KTT Arab ke-28 yang diselenggarakan pada 23 hingga 29 Maret 2017, sebelum kembali ke negaranya. Raja ke-7 di Kerajaan Arab Saudi yang naik tahta sejak 23 Januari 2015 itu telah menjadi pemberitaan utama selama kunjungannya di Indonesia, bukan saja bagi banyak media massa nasional tetapi juga berbagai media “mainstream” di dunia. Selain membawa rombongan dalam jumlah besar sekitar 1.500 orang termasuk para pangeran dan menteri, juga mengangkut ratusan ton peralatan dan logistik untuk keperluan Raja Salman selama melakukan lawatan kenegaraan di Indonesia sekaligus berlibur di Pulau Dewata, Bali, lengkap dengan tujuh pesawat berbadan lebar dan dua pesawat pengangkut kargo. Kunjungannya juga merupakan kunjungan bersejarah sejak pertama kali Raja Arab Saudi berkunjung ke Indonesia pada 10-13 Juni 1970 yang dilakukan oleh Raja Faisal. Setelah 47 tahun, Raja Arab Saudi baru berkesempatan lagi berkunjung ke Indonesia, bahkan menghasilkan berbagai kesepakatan kerja sama. (Bersambung ke halaman 11) Indeks Saham Nama
Penyelundupan Satwa Dibongkar
IHSG
Kolektor Asal Medan Pesan Empat Kanguru Jakarta | Jurnal Asia Empat kanguru asal Papua gagal diselundupkan ke Sumatera Utara. Sindikat satwa langka ini terjaring petugas, saat melintas rute darat Palembang-Bitung. Dari hasil penyelidikan diketahui bahwa pemesan hewan tersebut merupakan warga Medan, sedang diburu Poldasu.
J a j a ra n Po l re s B a ny u a s i n , Sumatera Selatan berhasil menggagalkan penyelundupan empat ekor kanguru yang berasal Papua, dan hendak dibawa ke Medan berhasil, Minggu (12/3). Selain kanguru, beberapa satwa yang dilindungi yakni, satu ekor burung kakatua jambul merah asal Maluku, dua ekor burung jalak
lingkar leher emas, dan dua ekor tupai jelarang juga didapatkan. Ka p o l re s B a ny u a s i n A K B P, Andri Sudarmadi mengungkapkan, penangkapan bermula ketika pihaknya melakukan razia rutin di jalan perlintasan PalembangBetung. Saat menggeledah mobil antar lintas Sumatera dengan plat nomor
BK 7325 DI tujuan Jakarta-Pangkal Pinang, petugas menemukan satwa dilindungi tersebut disimpan dalam bagasi. “Sopirnya ditetapkan tersangka atas nama Faras (32), warga asal medan Sumatera Utara,” kata Andri saat melakukan gelar perkara. (Bersambung ke halaman 11)
7 Terpidana Mati Masuk Nusa Kambangan Pelaksanaan Eksekusi Masih Misterius Jakarta | Jurnal Asia Sebanyak 56 orang narapidana dipin dahkan ke Pulau Nusa kambangan, Jawa Tengah. Dari jumlah tersebut, 50 napi pindahan dari Lapas Salemba. Sedangkan 6 napi lainnya pindahan dari Lapas Magelang. “Pemindahan dilakukan hari Kamis 9 Maret 2017 mulai pukul 7 pagi,” kata Koordinator Lapas se-Nusakambangan Minggu (12/3). Aris mengatakan proses pemindahan menggunakan 2 bus transpas yang dikawal sejak dari Jakarta. Di Dermaga Wijayapura, dia menyiagakan sebanyak 8 petugas lapas. Sedangkan dua petugas disiagakan di Dermaga Sodong untuk menyambut pemindahan. Kini sebanyak 50 napi, kata Aris, ditempakan di Lapas Permisan. S e d a n g k a n s e b a nya k 6 n a p i lainnya ditempatkan di Lapas Batu.
“Pemindahan dilakukan karena tahun ini ada program pengurangan narapidana di Lapas Salemba Jakarta yang sudah mencapai seribuan,” terangnya. Dari 50 napi pindahan Lapas Salemba, sebanyak 7 napi diantaranya mendapatkan hukuman mati karena kasus narkoba. Napinapi tersebut sebagian besar merupakan warga negara asing. Diantaranya, Frank Chidiebere Nwaomeka berasal dari Nigeria, Frank Amado alias Frank berasal dari Amerika Serikat, E. Wee Hock alias Jerry berasal Melaka. Adapun empat napi lainnya Lai Shiu Cheung Anika dan Lo Tin Yau Bin Lo Fuk Sing, keduanya berasal dari Hongkong, sedangkan Chen Weibiao Bin Cheng Mao Kun dan Xiao Jinzeng Bin Xiao Han Chun, keduanya berasal dari Tiongkok. (ant)
Jurnal Asia | Ant: Idhad Zakaria
SEJUMLAH kendaraan operasional kepolisian berkumpul sebelum diseberangkan ke Pulau Nusakambangan, di Dermaga Penyeberangan Wijayapura, Cilacap, Jateng.
Jokowi Diminta Tanggap
Pejabat Terlibat Korupsi e-KTP Didesak Non Aktif Sejumlah aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat mendesak Presiden Joko Widodo menonaktifkan sejumlah pejabat aktif yang diduga terlibat dalam kasus dugaan korupsi proyek KTP elektronik di Kemdagri tahun anggaran 2011-2012.
Jurnal Asia | Ant: Puspa Perwitasari
AKTIvIS yang tergabung dalam Masyarakat Sipil Prihatin Mega Korupsi KTP elektronik (E-KTP) menggelar aksi di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Minggu (12/3).
Hal itu diungkapkan saat menggelar aksi di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Minggu (12/3). Sejumlah LSM yang hadir dalam aksi tersebut, di antaranya KontraS, Komite Pemantau Legislatif, Yappika, Kopel, dan ILR. Peneliti ILR, Erwin Natoesmal
Oemar mengatakan, pemberhentian sementara para pejabat yang diduga terlibat dalam kasus tersebut diperlukan untuk menjaga kredibilitas pemerintahan Jokowi. Ia khawatir, kepercayaan publik yang besar terhadap Jokowi saat ini bisa luntur jika para pejabat tersebut tidak diberhentikan sementara. “Belum ada respon serius dari pemerintah saat ini. Kami minta Jokowi untuk memberhentikan sementara pejabat yang diduga terlibat dalam korupsi e-KTP,” ujar Erwin. Erwin berkata, berdasarkan dakwaan dalam sidang perdana kasus e-KTP disebutkan ada sejumlah pejabat yang ditengarai terlibat dalam kasus tersebut, di antaranya Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Gubernur Jawa Tengah Gandjar Pranowo, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey,
dan Ketua DPR Setya Novanto. Lebih lanjut, selain mendesak Jokowi, ia juga meminta KPK untuk segera memeriksa seluruh pihak yang masuk ke dalam dakwaan. Menurutnya, pemanggilan itu untuk menanggulangi timbulnya persepsi negatif publik dan manuver politik yang bisa merugikan KPK. Salah satu contoh manuver politik yang mulai terlihat, kata Hendrik, yaitu gencarnya DPR mensosialisasikan revisi UndangUndang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK ke sejumlah universitas. Padahal, UU tersebut tidak masuk ke dalam Program Legislasi Nasional DPR tahun 2017. “Ini (dugaan korupsi proyek e-KTP) adalah kasus terbesar yang dipegang KPK. Ini harus harus dikawal agar KPK tidak diintervensi,” ujarnya. (Bersambung ke halaman 11)
Tutup
(-/+)
Kurs Tengah %
5390,677 -11,710 -0,220
Shanghai
3,212.76
-3.99
-0.12
Nikkei 225
19,604.61
286.03
1.48
Hang Seng 23,568.67
67.11
0.29
EURO STOXX 3,430.94
21.05
0.62
S&P Futures 2,376.75
10.50
0.44
Dow Futures 20,957.00
88.00
0.42
Nasdaq
21.00
0.39
5,387.75
Mata uang USD AUD EUR GBP HKD JPY MYR NOK NZD PGK SGD
Kurs 13,393.00 10,074.90 14,184.53 16,284.57 1,724.57 11,623.86 3,004.61 1,560.99 9,254.58 4,229.40 9,430.37
Teroris Indonesia Mayoritas “Jebolan” Afghanistan Jakarta | Jurnal Asia Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komisaris Jenderal Polisi Syafrudin menyebutkan teroris Indonesia mayoritas “jebolan” Afghanistan. “Banyak pelaku terorisme yang senior berlatih dan belajar di Afghanistan,” kata Komjen Polisi Syafrudin melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (12/3). Syafrudin menghadiri kegiatan Chief of Police Conference of South Asia and Neigbuoring Countries yang digelar Interpol dan Bangladesh Police di Dhaka, Bangladesh pada 12-14 Maret 2017. Syafrudin kemudian menuturkan, Polri berhasil memerangi terorisme di Tanah Air dan kemudian menangkap dan merehabilitasi sebagian teroris. Jenderal polisi berbintang tiga itu menyatakan Afghanistan memiliki catatan sejarah panjang bagi Indonesia terkait teroris mulai dari Mujahidin hingga Alqaeda sehingga Polri perlu berkomunikasi dengan pemerintah Afghanistan. Syafrudin menyempatkan mengadakan pertemuan dengan Kepala Kepolisian Afghanistan Jenderal Abdul Rahman dan Wakil Kepala Kepolisian Diraja Malaysia Noor Rashid Ismail, serta perwakilan Bangladesh. (Bersambung ke halaman 11)
Malaysia Segera Deportasi 160 WNI Jakarta | Jurnal Asia Sebanyak 160 Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah menjalani hukuman karena tidak memiliki izin kerja (permit) dan masuk lewat jalur belakang bakal dipulangkan ke Tanah Air, Selasa (14/3), melalui Pasir Gudang, Johor Bahru, Malaysia. “Di antara para WNI yang dipulangkan terdapat 16 orang yang berasal dari Tanjung Balai dan Pidie Aceh, yang beberapa di antaranya ditunggu keluarganya,” ujar Atase Hukum KBRI Kuala Lumpur Fajar Sulaeman ketika dihubungi melalui whatsapp, Minggu (12/3). Fajar mengatakan KBRI telah menindaklanjuti adanya laporan dari keluarga korban di Indonesia bahwa anaknya bernama Khairil Anwar Sitorus beserta kawan-kawannya tertangkap pihak berwajib Malaysia melalui jalur belakang di Perairan Sikincan ketika hendak menuju Tanjung Balai Asahan. “Akhirnya Khairil Anwar Sitorus dapat dipulangkan ke Indonesia setelah menjalani hukuman keimigrasian karena telah menyalahi aturan hukum setempat dengan bekerja tanpa permit dan telah overstay di Malaysia,” katanya. Setelah melewati proses hukum di Malaysia, ujar dia, yang bersangkutan beserta teman- temannya dinyatakan bersalah karena kasus keimigrasian dan harus menjalani hukuman selama empat bulan di Penjara Sungai Buloh. “Namun, keluarga korban menanyakan setelah selesai menjalani hukuman dari penjara teman-teman Khairil Anwar Sitorus yang pada saat itu juga ditangkap sudah ada yang dipulangkan terlebih dahulu, namun 16 orang belum kembali ke Indonesia,” katanya. Setelah diselidiki oleh Tim Satgas Perlindungan KBRI Kuala Lumpur yang bersangkutan telah ditahan di Depot Tahanan Imigresen Machap Umboo, Alor Gajah, setelah menjalani hukuman di penjara Sunga Buloh. (Bersambung ke halaman 11)