Pajak Progresif JHT BPJS Ketenagakerjaan Ditolak
Pemko Berwenang Rekrut Tenaga Kerja Asing
Hal. 4
Hal. 5
Dugaan Korupsi Bansos Tanjung Balai Dilapor KPK
Mayweather Gantung Sarung Tinju
Hal. 7
Hal. 11 Indeks Saham Nama
@jurnalasiacom
+JurnalAsiaHarian
HarianJurnalAsia
0852 9776 1000
info@jurnalasia.com
jurnalasia.com
(061) 663 5 664
Kurs Tengah
(-/+)
%
IHSG
4360,468
17,210
0,400
SHAnGHAI
3,200.23
2.34
0.07
nIkkeI 225 18,264.22
-35.40
-0.19
HAnG SenG 21,504.37
-58.13
-0.27
eURO STOXX 3,195.25
-25.89
-0.80
S&P 500
harianjurnalasia
Tutup
1,932.75
-7.00
0.36
DOwJOneS 16,147.00
-58.00
0.36
nASDAq
-23.00
0.54
4,262.00
Mata uang
Kurs
AUD EUR GBP HKD JPY MYR NOK NZD PGK SGD USD
10,115.08 16,140.04 22,092.77 1,845.95 11,841.74 3,315.05 1,754.48 9,022.82 5,079.18 10,139.29 14,306.00
Dari berbagai sumber 22.00 wib
Senin, 14 September 2015
Rp3.000 (Luar Kota + Ongkos Kirim)
Nomor 884 Tahun IV
PSMS Menang Dramatis
Jurnal Asia | Ant: M Risyal Hidayat
PSMS MEDAN JUARA. Pesepak bola dan oficial PSMS Medan melakukan selebrasi usai mengalahkan Persinga Ngawi dalam Final Piala Kemerdekaan 2015 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/9). PSMS Medan menjadi juara setelah mengalahkan Persinga ngawi dengan skor 2-1.
Surabaya | Jurnal Asia PSMS Medan memang paten. Meski dengan 10 pemain, performa Ayam Kinantan benar-benar klimaks. Hasilnya, kemenangan diraih 2-1 pasca menekuk Persinga Ngawi lewat pertarungan dramatis, di Final Piala Kemerdekaan 2015, Minggu (13/9) malam.
Pada partai final kejuaraan yang digelar kementerian Pemuda dan Olahraga lewat Tim Transisi itu pemain kedua kesebelasan mengenakan pita hitam. Pita yang menjadi tanda belasungkawa untuk korban jatuhnya alat berat di Masjidil Haram, Mekah. Gol Persinga dalam partai final itu dilesakkan gelandang
Jefri kurniawan (26'). Adapun gol PSMS dicetak penyerang pengganti PSMS Aldino Herdianto (61'), dan Gol kemenangan PSMS dilesakkan Legimin Raharjo pada menit pertama perpanjangan waktu babak kedua. Pada laga tersebut, Persinga memimpin lebih dulu lewat Jefri kurniawan pada menit ke-26.
Lewat skema serangan balik cepat Jefri berhasil menjebol gawang PSMS yang dikawal Guntur Pranata. Pada menit ke-37, PSMS mendapatkan peluang emas lewat Muhammad Guntur Triaji. Sayang tendangan bebas Guntur masih mengenai tiang gawang Persinga. (Bersambung ke halaman 11)
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 24 September Hasil Sidang Istbat Berbeda dengan Muhammadiyah Jakarta | Jurnal Asia Tepat pukul 19.00 wIB, kemenag bersama sejumlah ulama, tokoh agama dan perwakilan negara sahabat selesai melaksanakan sidang Itsbat penentuan awal bulan Dzulhijjah, 1436 H. Dari sidang tersebut ditentukanlah tanggal 1 Dzulhijjah jatuh pada Selasa, 15 September 2015. Dengan demikian Idul Adha jatuh pada 24 September, sedangkan Muhammadiyah lebih dulu yakni 23 September. "Tadi kami mendengarkan laporan rukyat dari seluruh Indo-
nesia. Dan tidak satupun yang melihat hilal. Jadi tahun ini kita menetapkan tanggal 1 dzuljihhan jatuh pada Selasa 15 September. Jadi artinya Idul Adha akan jatuh tanggal 24 September, pada hari kamis," kata Dirjen Bimas Islam kemenag, Machasin di kantornya Jl MH Thamrin, Jakpus, Minggu (13/9). Machasin menjelaskan, memang ada perbedaan dalam penentuan jatuhnya Idul Adha tahun ini. kemenag tidak mempermasalahkan perbedaan ini. (Bersambung ke halaman 11)
Jurnal Asia | Ant: Sigid kurniawan
PENENTUAN AWAL ZULHIJAH. Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam kementerian Agama Machasin (tengah) didampingi Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Muchtar Ali (kiri) dan ketua Bidang Fatwa MUI Huzaimah T. Yanggo (kanan) memberikan keterangan pers hasil sidang Itsbat Awal Zulhijah 1436 H di Jakarta, Minggu (13/9).
Waspada Sindikat Penipuan Phishing! Ratusan Miliar Rupiah Digasak dari Ratusan Nasabah Semakin berkembangnya teknologi, baragam pula cara pelaku kriminal melakukan aksinya. Saat ini aksi kejahatan yang sedang menjadi perhatian dunia perbankan adalah phising. Metode penipuan phising, melibatkan kecanggihan teknologi dan kebebasan di dunia maya. Dengan cara ini, ratusan nasabah dari berbagai bank di Indonesia menjadi korban penipuan dengan kerugian hingga ratusan miliar rupiah. “Selama sebulan ini kami mengejar pelaku ke berbagai daerah, dan melakukan penyelidikan, surveillance, tapping, audit forensik, IT, dan dalam sebulan bekerja, subdit Jatanras Polda
Metro Jaya berhasil mengungkap pelaku dengan modus Phishing,” ujar Direktur kriminal Umum Polda Metro Jaya, kombes Pol krisna Murti kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Minggu (13/9).
Dalam melakukan aksinya, para pelaku ini menggunakan modus dengan membuat malware dan disebar melalui situs-situs terlarang seperti situs perjudian dan situs porno yang terpaksa diklik pengguna internet. “Setelah di klik, ternyata situs ter sebut berisi script internet banking, yang dapat membelokkan transaksi asli kita para na sabah ke rekening tujuan pe laku yang sudah disiapkan sebelumnya,” jelasnya. namun nasabah tak pernah sadar, bahwa dirinya masuk ke website palsu. ketika uang nasabah tertransfer tanpa sadar, su-
dah disiapkan sejumlah rekening penampungan di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Rekening penampungan tersebut dibuka dengan identitas palsu. “Tak hanya itu, pelaku juga merekrut masyarakat atau nasabah untuk dijadikan financial agent, dimana seolah-olah melakukan penawaran pekerjaan lewat email yang datanya tersebar di situs pencari kerja. Data tersebut dibelokkan dan dibajak untuk didaftarkan namanya di bitcoin,” jelas krisna. “Setelah uang nasabah dibobol dan dimasukkan ke agen tadi, kemudian agen tadi meneruskan ke bitcoin, atau transfer tunai me-
lalui western Union. korban dari penipuan ini sudah ratusan orang, dan uang yang ditipu sudah ratusan miliar rupiah,” sambungnya. Setelah ditelusuri selama sebulan penuh, dilakukan pengejaran, ditangkap pelakunya wn Ikraina atas nama Oleksandr Sulima (28) yang bertempat tinggal di vila perumahan Puri Jimbaran, Bali. Dari yang bersangkutan kita sita bukti pembelian bitcoin, paspor, terdapat petunjuk wawancara lewat whatsapp dengan seseorang bernama Gryadskiy, yang membicarakan rekening baru untuk penampungan dana. (Bersambung ke halaman 11)
Crane Jatuh di Masjidil Haram
Jamaah Haji Wafat Terima Asuransi Rp37 Juta Medan | Jurnal Asia Jamaah haji yang wafat karena jadi korban jatuhnya crane di Masjidil Haram, akan menerima asuransi jiwa sebesar Rp37 juta per orang. Uang tersebut akan diberikan kepada ahli waris pasca melengkapi berkas-berkas yang ditentukan oleh kementrian Agama Indonesia. Demikian hal ini ditegaskan oleh kepala kantor kementerian Agama (kakankemenag) Sumatera Utara, Drs H Tohar Bayoangin MAg, Minggu (13/9). Tohar yang juga ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) embarkasi Medan ini mengatakan, tiga jamaah haji embarkasi Medan wafat dan dua dirawat di Rumah Sakit king Fahd Madinah, akibat musibah kemarin. Jamaah haji yang wafat itu, kata Tohar, Masnauli Hasibuan Binti Sijuadil Hasibuan (59), warga Desa Sisoma Sosa Padang Lawas manifes 231 kloter 09, Sa parini Baharuddin Abdullah (50) kloter 08, warga Mangaan V Lingkungan 13 no 36 Mabar.
Jurnal Asia | Ant: Septianda Perdana
MUHAMMAD TAyIB (65 tahun) menunjukkan foto Almarhumah istrinya, Painem Dalio (62 tahun). kemudian Painem Dalio Abdullah, kloter 08 em barkasi Medan beralamat Jalan Mangaan no 5 Lingkungan 13 Mabar berumur 58 tahun. (Bersambung ke halaman 11)
MenPAN-RB: Pejabat Tak Bisa Langsung Ditangkap KPK Hari Ini Periksa Anggota DPRDSU Jakarta | Jurnal Asia A d a nya U U A d m i n i s t ra s i Pemerintahan (Adpem) semakin memperkuat posisi inspektorat. Pasalnya, inspektorat yang akan mengawasi penggunaan anggaran di masing-masing instansi. "Rancangan PP Sanksi Administrasi sebagai turunan dari UU Adpem sudah masuk tahap harmonisasi di kemenhumham). Dengan PP ini, seorang pejabat yang salah mengambil kebijakan, tidak akan dijerat hukum kalaupun dampaknya adalah menimbulkan kerugian negara," kata Menteri Pendayagunaan Aparatur negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAnRB) Yuddy Chrisnandi, Minggu
(13/9). Dalam RPP itu, pejabat yang salah mengambil kebijakan dan menimbulkan kerugian negara hanya diminta mengembalikan ganti rugi saja. Sedangkan pihak kepolisian diminta tidak memperkarakan masalah tersebut dalam kasus hukum. "Adakalanya pejabat mengambil kebijakan diskresi agar program bisa jalan. Ini yang sering menjerat pejabat dengan kasus hukum. Untuk itu Inspektorat harus jeli membaca ini. Sebab pejabat tidak bisa langsung ditangkap kecuali lewat Inspektorat," bebernya. (Bersambung ke halaman 11)