Harian Jurnal Asia Edisi Rabu, 15 Juni 2016

Page 1

Hal. 3

Hal. 5

Hal. 7

20 Ribu Tiket KA Ludes di Sumut

Pemprovsu Alokasi Rp56,33 M Untuk Bangun Jalan

Pengungsi Sinabung Tuntut Percepatan Relokasi Mandiri

Hal. 4

Hal. 6

Hal. 11

BI Siapkan 5 Mobil Kas Tukar Uang di Lapangan Benteng

Karena Cuaca, Permukaan Air Danau Toba Surut

Ada Bakso Kandung Boraks di Ramadhan Fair

harianjurnalasia

@jurnalasiacom

+JurnalAsiaHarian

Rabu, 15 Juni 2016

HarianJurnalAsia

0852 9776 1000

info@jurnalasia.com

jurnalasia.com

(061) 663 5 664

Rp3.000 (Luar Kota + Ongkos Kirim)

Nomor 1.107 Tahun IV

Operasi Pasar Dianggap Sesat Pemerintah Dianggap Tidak Mendidik Jakarta | Jurnal Asia Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyebut operasi pasar, yang kerap dilakukan pemerintah saat terjadi gejolak harga pangan, sebagai upaya yang tidak mendidik dan menyesatkan. Wakil Ketua Umum Aprindo Tutum Rahanta dalam diskusi di Kantor CORE, Jakarta, Selasa (14/6), mengatakan teori operasi pasar yang menyesatkan itu adalah saat harga sedang melambung, kemudian pemerintah mencari pedagang yang menjual dengan harga rugi dan menjualnya ke masyarakat dengan harga rendah. “Operasi pasar itu tidak mendidik, itu ilmu yang menyesatkan. Tidak perlu sekolah tinggi untuk bisa jual rugi begitu. Pasti dibeli orang,” katanya. Tutum mengatakan kegiatan operasi pasar yang “menyesatkan” itu baru dipakai sekitar tujuh atau delapan tahun belakangan. Awalnya, kisah dia, operasi pasar hanya ditujukan kepada karyawan di lingkungan pemerintahan. Namun, kegiatan operasi pasar tersebut malah berlanjut dan diklaim pemerintah sukses menstabilkan gejolak harga pangan. “Orang-orang di luar negeri

bilang hebat karena bisa turunkan harga beberapa jam, lalu harga naik lagi setelah operasi pasar selesai. Ya itu namanya bukan operasi pasar,” ujarnya. Menurut Tutum, operasi pasar yang sebenarnya seharusnya melibatkan para pedagang pasar dan pengusaha ritel. Hal itu jauh berbeda dengan praktik operasi pasar yang saat ini dilakukan pemerintah karena dinilai menghantam pedagang ritel dan tradisional. “Kami sudah lama membangun pasar dan saat harga naik, kami dihantam dengan pemerintah yang mau stabilkan harga dengan men jual murah. Padahal harga kami dipasok dan kami hanya cari margin,” katanya. Tutum mengibaratkan operasi pasar seperti mengobati penyakit dengan koyo panas yang ditempel ke tubuh, di mana saat koyo dicabut maka penyakit utama tidak pernah sembuh. Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran menilai operasi pasar seharusnya bekerja sama dengan para pedagang lokal. “Mungkin bisa kerja sama dengan pedagang-pedagang, asosiasi, itu diserahkan barangnya dan dikontrol. Tidak dibuat orang ngantre berderet untuk beli. Bahkan untuk ongkos ke lokasi operasi pasar saja bisa lebih mahal,” katanya. (ant)

Kembangkan Danau Toba

Tol Tebingtinggi-Medan Masuk RAPBN 2017 Medan | Jurnal Asia Pemerintah berencana memasukkan program pembangunan jalan tol dari Tebingtinggi menuju Kota Pematangsiantar hingga kawasan Danau Toba di Parapat dalam RAPBN 2017. Usai peresmian rute pener bang an Medan-Singapura yang dija lankan Garuda Indonesia di Bandara Kualanamu, Selasa (14/6), Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, pembangunan jalan tol itu merupakan salah satu upaya mendukung pengembangan Danau Toba. Pemerintah telah memiliki komitmen kuat untuk mengembangkan potensi kepariwisataan di Danau Toba, sehingga men jadikannnya salah satu dari 10 destinasi wisata nasional. Namun, kendala selama ini berupa akses transportasi karena buruknya infrastruktur jalan menuju danau yang dikelilingi tujuh kabupaten tersebut. Dengan kondisi jalan yang relatif kecil dan tidak terlalu bagus, perjalanan ke Danau Toba dari Medan mencapai waktu enam jam sehingga menimbulkan keenggan bagi wisatawan. "Akses merupakan kelemahan uta ma (dalam pengembangan

Danau Toba)," katanya. Dijelaskan, jika mengacu pada kepariwisataan dunia, seharusnya di sekitar Danau Toba ada ban dara berkelas internasional yang mempermudah kedatangan wisatawan asing. Namun, dengan berbagai ke terbatasan, penyediaan bandara ber kelas internasional di sekitar Danau Toba tersebut belum dapat dilakukan. Selain memberdayakan Bandara Silangit yang masih berstatus bandara perintis, Kementerian Pariwisata berkeinginan adanya pembangunan jalan tol menuju Danau Toba. Pihaknya berharap pembangunan itu dapat dilakukan dengan melanjutkan jalan tol dari Kota Tebingtinggi yang masih dalam tahap pembangunan. Dari komunikasi dengan Kepala Badan Pengembangan Wilayah Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Hermanto Dardak, diketahui pembangunan jalan tol dari Tebingtinggi ke Pematangsiantar hingga Parapat akan dimasukkan dalam RAPBN 2017. Kemudian, pemerintah juga akan memperlebar jalan utama dari Tebingtinggi ke Pematangsiantar hingga Parapat agar lebih mudah dilalui. (ant)

Jurnal Asia | Ant: Rivan Awal Lingga

CeK KeTeRseDIAAN KeBuTuHAN leBARAN. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani (kiri) bersama dengan Chairman and CEO Sinar Mas Agribusiness Food Franky Oesman Widjaja (kanan) mengecek ketersediaan barang kebutuhan dan komoditas strategis untuk Lebaran di salah satu supermarket di Jakarta, Selasa (14/6). Dalam pengecekan itu Kadin mendukung langkah pemerintah untuk menggelar operasi pasar besar-besaran sebagai solusi jangka pendek untuk menstabilkan harga pangan selama bulan Ramadan hingga Lebaran.

BNPT: RI Hadapi Terorisme Gelombang Kedua Jakarta | Jurnal Asia Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Tito Karnavian mengatakan saat ini Indonesia sedang menghadapi an caman terorisme baru pasca melemahnya jaringan dari Al-Qaeda atau yang kini disebut sebagai "Gelombang Kedua". "Ancaman terorisme dan radikalisme di Indonesia belum selesai, kini muncul lagi ancaman

dari ISIS yang merupakan jaringan internasional lebih besar," kata Tito di Jakarta, Selasa siang (14/6). Dia menjelaskan, ancaman gelombang pertama kali muncul pada tahun 1999 dan mereda pada tahun 2009 saat Densus 88 berhasil menyergap Dr. Azhari di Malang, Jawa Timur. Kondisi keamanan Indonesia setelah peristiwa penyergapan tersebut kemudian membaik, terbukti

dari tahun 2009 hingga 2013 tidak ada pergerakan atau aktifitas terorisme yang merebak, ujarnya. Akan tetapi, karena adanya deklarasi Negara Islam Irak-Suriah atau ISIS di kawasan Timur Tengah memunculkan gelombang baru yang justru lebih besar karena melibatkan banyak warga negara asing yang turut bergabung dengan kelompok tersebut. (Bersambung ke halaman 11)

IHSG Shanghai

Kurs Tengah

(-/+)

4821,590

14,360

2,842.19

0,300

9.12

0.32

Nikkei 225

15,859.00 -160.18

-1.00

Hang Seng

20,387.53 -125.46

EURO STOXX 2,824.95

USD AUD EUR GBP HKD JPY MYR NOK NZD PGK SGD

-0.61

-28.57

-1.00

S&P 500

2,071.75

-7.00

0.34

Dowjones

17,662.00

-66.00

0.37

4,415.50

-10.50

0.24

Nasdaq

Mata uang

%

Kurs 13,273.00 9,802.12 14,991.87 18,839.71 1,709.88 12,511.68 3,248.42 1,603.97 9,325.62 4,293.59 9,797.75

Jadwal Imsakiyah 1437 H Rmd 10 11 12 13

Tgl 15-Jun 16-Jun 17-Jun 18-Jun

Imsak 4:44 4:44 4:44 4:44

Subuh 4:54 4:54 4:54 4:54

Zuhur 12:28 12:28 12:28 12:29

Ashar 15:55 15:55 15:55 15:56

Magrib Isya 18:39 19:54 18:39 19:54 18:39 19:54 18:39 19:54

untuk Wilayah Medan dan sekitarnya

Hikmah Ramadhan

R

Jurnal Asia | Ant: Didik Suhartono

PolIsI menggeledah barang bawaan penumpang KM Nggapulu di Pelabuhan Tanjung Perak, Jatim, kemarin malam. Petugas meningkatkan kewaspadaan menyusul penangkapan tiga terduga teroris oleh Densus 88 di Surabaya.

Kementerian Agraria dan Tata Ruang menegaskan tanah masyarakat memang tak bisa diganggu gugat, apalagi digusur untuk dibebaskan karena memiliki perlindungan hukum.

ReKToR IPB Herry Suhardiyanto (kiri) berbincang dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN RI Ferry Mursyidan Baldan (kanan). Dalam kesempatan itu, Ferry menyebut bahwa tanah adat merupakan hak milik masyarakat, sehingga tak bisa diganggu gugat.

Tutup

Puasa, Mari Tinggalkan Ghibah

Tanah Adat Tak Bisa Diganggu Gugat

Jurnal Asia | Ant: Jafkhair

Indeks Saham Nama

Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Ferry M. Baldan mengatakan sepanjang tanah tersebut berstatus tanah adat atau tanah tempat tinggal masyarakat adat memang tidak bisa diapa-apakan dan tetap

menjadi milik masyarakat adat sehingga tidak bisa digusur. “Itu kan tanah tempat mereka hidup. Tapi sepanjang itu aset bagi masyarakat adat misalnya dijadikan tempat bercocok tanam oleh masyarakat adat tertentu menjadi hidup dia tapi dia nggak hidup disitu ,” katanya di Kompleks Istana Negara, Selasa (14/6). Hanya saja, jika tanah itu dijadikan tempat mereka hidup maka tidak diperbolehkan. Biasanya, katanya, masyarakat tinggal dalam suatu kawasan utuh yang terdiri dari tempat tinggal dan tempat berladang sehingga tidak diperbolehkan untuk digusur. “Oleh karena itu, kemampuan kita untuk men-detect dan mengidentiikasi

menjadi penting,” jelasnya. Dia mengungkapkan pihaknya telah mengeluarkan beleid untuk melindungi hak masyarakat adat dari potensi penggusuran yakni Peraturan Menteri ATR No. 9/2015 tentang Tata Cara Penetapan Hak Komunal atas Tanah Masyarakat Hukum Adat dan Masyarakat dalam Kawasan Tertentu. Melalui beleid itu, lanjutnya, tanah masyarakat adat diakui dan memperoleh perlindungan hak komunal masyarakat adat. “Dengan demikian tidak bisa digusur, karena masyarakat adat beda dengan masyarakat perkotaan yang bisa pindah. Ini kan hidupnya di situ,” ujarnya. (bc)

AsulullAH Muhammad SAW bersabda yang artinya Nadrah Naimi, MA “Lima macam yang Dosen FAI UMSU membatalkan nilai puasa, yaitu; Dusta, dan ghibah, dan namimah (mengaduadu), dan melihat wanita yang bukan mahram dengan syahwat dan sumpah palsu (dusta). (H.R. Al-azdi dan Addailami dari Anas r.a.). Alghibah dalam bahasa Arab, ialah: menyebutkan kata-kata keji atau meniru-niru suara atau perbuatan orang lain dibelakangnya (tidak dipintunya) dengan maksud untuk menghinanya. Ghibah menurut istilah adalah membicarakan kejelekan dan kekurangan orang lain dengan maksud mencari kesalahan-kesalahannya, baik jasmani, agama, kekayaan, akhlak, ataupun bentuk lahiriyah lainnya. Apakah yang dimaksud dengan menggunjing itu? Untuk mengetahuinya marilah simak Sabda Rasulullah SAW yang driwayatkan Imam Muslim berikut ini “Tahukah kalian apakah ghibah (menggunjing) itu?” tanya Nabi pada para sahabat. Para Sahabat menjawab “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui” “Ghibah,” kata Nabi “adalah membicarakan saudara kalian dengan cara yang tidak akan dia sukai.” Kemudian salah seorang sahabat bertanya, “Bagaimana jika yang aku katakan mengenai saudaraku itu hal yang sebenarnya?” lalu Rasulullah SAW menjawab, “Jika yang engkau katakan itu benar, maka itulah ghibah (menggunjing) dan berarti engkau telah mencemarkan nama baiknya, jika ia tidak seperti yang engkau katakan maka engkau telah memitnahnya.” Dalam buku yang berjudul Tarbiyatun Nafs, Dr Muhammad Mansur memberikan empat deskripsi ghibah, Pertama, membicarakan keburukan orang yang tidak ada di tempat, sebagaimana Hadits Rasul di atas. Kedua, berbagai bentuk komunikasi baik verbal ataupun nonverbal yang dimaksudkan untuk mencela misalnya dengan lisan, tulisan ataupun isyarat. (Bersambung ke halaman 11)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.