Harian Jurnal Asia Edisi Senin, 16 Mei 2016

Page 1

Hal. 4

Hal. 7

Hal. 9

Satlantas Medan Gelar Operasi Patuh Toba 2016

Tujuh Wisatawan Terseret Arus di Aceh Selatan

Perppu Perlindungan Anak tak Boleh Lupakan Korban

Hal. 5

Hal. 8

Hal. 19

Awas, Ada 6.000 Kasus Tuberkulosis di Medan

Dua Anggota Polantas Diserang Kelompok Pria Cepak

Informasi Perkebunan Sawit Harus Terbuka

harianjurnalasia

@jurnalasiacom

+JurnalAsiaHarian

Senin, 16 Mei 2016

HarianJurnalAsia

0852 9776 1000

info@jurnalasia.com

jurnalasia.com

(061) 663 5 664

Rp3.000 (Luar Kota + Ongkos Kirim)

Nomor 1.081 Tahun IV

Isu Money Politics di Munaslub Golkar

Satu Suara Berharga Ratusan Juta Badung | Jurnal Asia Ajang pemilihan Ketua Umum Golkar selalu lekat dengan isu politik uang (money politics). Beredar isu terkini santer di arena Munaslub Golkar ada 'guyuran', yang angkanya fantastis mencapai ratusan juta rupiah untuk satu suara. Di sisi lain, Jokowi juga meminta agar Ketua Golkar baru ke depan nantinya tidak rangkap jabatan di pemerintahan. "Berdasar laporan dari intelijen, kami mendengar informasi A1 bahwa money politics dengan angka yang fantastis, masih berjalan sampai saat ini," kata Ketua Pelaksana Tim Sukses Priyo Budi Santoso, Vasco Ruseimy, kepada wartawan di are­ na Munaslub Golkar di Bali Nusa Dua Convention Center, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (15/5). Money politics yang fantastis itu membuat heboh arena munaslub. Se­ jumlah ketua DPD yang menolak siap menjadi saksi di depan komite etik. "DPD II ada yang siap untuk memberi kesaksian," ungkap Vasco. Praktik money politics ini sangat di­ sesalkan. Di tengah upaya Partai Golkar

membangun budaya munas yang bersih, ternyata masih ada saja calon ketua umum yang melakukannya. "Kalau kondisi ini dibiarkan maka cita­cita Golkar mewujudkan munas yang bersih dan rekonsiliatif tidak akan tercapai," sesalnya. Komisi Pem­ berantasan Korupsi (KPK) dan Komite Etik Munaslub pun diminta segera bergerak. KPK harus bertindak karena partai politik menjadi lembaga yang menghasilkan para pemimpin negara. "Jika ada yang merusak partai dengan melakukan politik uang yang fantastis, maka KPK sudah berke­ wajiban untuk bergerak," kata politikus muda ini. "Komite etik juga harus mene­ gakkan aturan untuk mendiskua­ lifikasi calon ketua umum yang gunakan politik uang," pungkasnya. Menanggapi hal ini, Calon ketua umum Partai Golkar Mahyudin me­ ngaku tak melihat langsung transaksi suap dari pihak calon ke pemilihnya di Munaslub kali ini. Namun bunyi kabar suap selalu lazim terdengar di momen krusial seperti saat ini. (Bersambung ke halaman 11)

Jurnal Asia | Ant: Nyoman Budhiana

PERNYATAAN CALON KETUA UMUM GOLKAR. Para calon ketua umum Partai Golkar dari kiri ke kanan, Mahyudin, Aziz Syamsuddin, Ade Komarudin, Airlangga Hartarto, Priyo Budi Santoso dan Syahrul Yasin Limpo bergandengan tangan seusai memberi keterangan pers di sela Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar 2016 di Nusa Dua, Bali, Minggu (15/5). Sebanyak tujuh dari delapan calon ketua umum Partai Golkar sepakat untuk menolak proses pemilihan ketua umum secara terbuka dan lebih mengedepankan rekonsiliasi partai.

Lagi, Kru Lion Air Berulah

Indeks Saham Nama

Penumpang Asal Singapura Kesasar ke Terminal Domestik Jakarta | Jurnal Asia Lagi-lagi kru Lion Air berulah. Hal ini semakin menambah daftar kebobrokan maskapai tersebut dalam mengelola manajemennya, pasca delay panjang berjam-jam minggu lalu. Kemarin, oknum pekerja perusahaan penerbangan melakukan kesalahan pendaratan hingga penumpang asal Singapura, yang baru tiba di Jakarta malah kesasar ke terminal domestik (dalam negeri) di Bandara Soekarno Hatta. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Minggu (15/5) mendesak Kementerian Perhu­ bungan (Kemenhub) turun tangan dalam kelalaian maskapai Lion Air yang membiarkan penumpang inter­ nasional tidak melewati pemeriksaan

imigrasi. Sebab, ada dugaan kesa­ lahan dipicu oleh kesengajaan dari pegawai Lion Air. “Patut diduga kejadian ini karena pilot Lion membangkang perintah petugas ATC. Seharusnya pilot Lion tunduk pada perintah petugas ATC,”

kata Tulus Abadi, Ketua Pengurus Harian YLKI dalam keterangan res­ minya, Minggu siang. Tulus minta agar pihak berwenang tidak segan­segan memberi sanksi bagi Lion Air. “Kemenhub dan managemen Angkasa Pura II harus segera menginvestigasi kasus ini dan mengumumkan hasilnya ke publik. Pejabat Kemenhub jangan ciut nyali memberikan teguran dan sanksi pada Lion,” tegas dia. Menurutu dia, sanksi yang dibe­ rikan tidak cukup hanya teguran dan permintaan maaf dari Lion. “Ka sus ini harus diusut tuntas atau diinvestigasi, dan diberikan sanksi serius bagi pihak yang me­ langgarnya,” lanjut dia. Sebagai info, penumpang Lion Air JT 161 dari Singapura yang

sampai di Bandara Soekarno­Hatta, Sabtu (10/5) malam pukul 19.35 WIB tidak melewati pemeriksaan imigrasi. Penyebabnya, bus Lion Air mengarahkan penumpang ke Terminal 1 yang diperuntukkan untuk kedatangan domestik. Seharusnya, penumpang internasional Lion dibawa ke Terminal 2. Di lokasi terpisah, pihak Lion menyatakan insiden ini disebabkan karena sopir bus penjemput me­ nyangka pesawat JT 161 dari Singa­ pu ra merupakan pesawat dari Padang. “Ini kesalahan ada di sopir busnya. Dia mengira pesawat JT 161 itu merupakan pesawat dari Padang,” kata Public Relation Ma­ nager Lion Air Andy M Saladin ketika dihubungi, Minggu (15/5).

Kejadian ini terjadi pada 10 Mei silam. Pesawat JT 161 yang baru saja landing dari Singapura parkir di remote area. Pesawat ini posisinya berdekatan dengan pesawat yang bertolak dari Padang. “Pilot mengira pesawat yang dari Singapura itu merupakan pesawat dari Padang. Sama dia dibawa ke terminal domestik,” kata Andy. Namun begitu disadari adanya kesalahan, penumpang­penumpang yang sudah berada di terminal domestik (terminal 1) itu dijemput lagi menggunakan bus ke terminal internasional (terminal 2). Di terminal internasional ada prosedur pemeriksaan khusus, salah satunya paspor dan visa bagi warga negara asing. (Bersambung ke halaman 11)

Juni, Badan Otorita Terbentuk

Pemerintah Percepat Bangun Jalur Menuju Toba Jakarta | Jurnal Asia Pemerintah berencana mem ­ bangun jalur cepat menuju Toba, untuk menggenjot jumlah wisatawan. Saat ini waktu tempuh d a r i M e d a n ke Pa ra p a t b i s a menghabiskan sekitar tujuh jam. Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli mengatakan, jalur cepat akan dibangun di kawasan Medan­Parapat. "Mana ada yang mau ke sana. Perjalanan untuk turis itu maksimal tiga jam," tutur Rizal dalam acara Fun Walk For Wolderful Toba, Steven Tanner, Monas, Jakarta Pusat, Minggu (15/5). Ia menuturkan, dalam dua tahun jalur cepat itu akan terealisasikan. Rizal juga berencana membuat ring

road di dalam Pulau Samosir. "Nanti sekitar empat tahun lagi kita akan buat jalan tol dari Parapat ke Sibolga. Ini adalah konsep pengembangan wisata yang terintegrasi," ujarnya. Pemerintah memperkirakan dana pengembangan Toba berkisar Rp 21,06 triliun. Dimana Rp 11,36 triliun berasal dari APBN, sedangkan Rp. 9,70 triliun berasal dari pihak swasta. Pengembangan kawasan wisata Toba bertujuan untuk mendorong perekonomian dan mengurangi penduduk miskin. Titik berat wisata Danau Toba yakni menjual keindahan panorama alam kawasan wisata (Lanscape Scenery), membuka untuk penelitian pada pelajar dan

mahasiswa (Edu­tourism) dan membuat program untuk wisatawan asing dan lokal yang tertarik dengan budaya setempat (cultural Heritage) Ka w a s a n Wo n d e r f u l To b a meliputi Danau Toba, Parapat, Pulau Samosir, Tomok, Tuk­Tuk, Ambarita, Simanindo, dan Pangururan. Juni, Badan Otorita Dibentuk Selain itu, rancangan peraturan persiden untuk pengelolaan des­ tinasi kawasan pariwisata Danau Toba, Sumatera Utara tengah diinalisasi. Kementerian Pariwisata menargetkan calon belied yang mengatur tentang pembentukan badan pengelola daerah wisata akan terbit pada Juni mendatang.

Arief Yahya, Menteri Pariwisata mengatakan, pelaksanaan proyek pengembangan 10 kawasan pariwisata ditargetkan dapat diimplementasikan mulai pertengahan tahun ini. "Progres pengembangan destinasi kawasan wisata sudah bagus sekali, insya Allah pada Juni nanti sudah siap untuk Danau Toba," kata dia. Pemerintah akan menjalankan dua cara untuk pengembangan ka­ wasan pariwisata, masing­masing yaitu lewat pembentukan badan oto­ rita dan penetapan kawasan ekonomi khusus (KEK) bidang pariwisata. Dari 10 kawasan tersebut, enam lokasi akan dikelola badan oto rita dan empat lainnya berbentuk KEK. Menurut Arief, enam destinasi

pariwisata yang dipegang badan otorita yakni Danau Toba, Kepulauan Seribu, Bodobudur, Bromo­Tengger­ Semeru, Labuan Bajo, serta Wa­ katobi. "Badan otirita yang pertama dibentuk yaitu Danau Toba, sehingga akan menjadi role model untuk lima kawasan lainnya," jelas dia. Sementara, empat kawasan lain yakni Tanjung Kelayang di Banka Belitung, Tanjung Lesung di Banten, Mandalika di Lombok, dan Morotai di Maluku ditetapkan menjadi KEK lewat penetapan dalam peraturan pemerintah. Dengan demikian, pengembangan kawasan pariwisata akan diserahkan kepada pengelola masing­masing kawasan. (Bersambung ke halaman 11)

Insiden Setya Novanto Nyaris Terjatuh Karena Tidur

Dari Papa Minta Saham jadi Papa Ngantuk Momen Setya Novanto saat tertidur dalam Munaslub Golkar di Bali, Sabtu (14/5) kemarin ramai diperbincangkan netizens hingga Minggu (15/5). Mantan Ketua DPR itu kini juga memiliki julukan baru, yakni Papa Ngantuk. Sebelumnya, Setnov dijuluki Papa Minta Saham setelah namanya terseret dalam kasus permintaan saham PT Freeport Indonesia. Netizen menyoroti ekspresi politikus Partai Golkar tersebut yang tampak

begitu mengantuk dan akhirnya terbangun. Banyak komentar bernada gu­ yonan disampaikan di media sosial Twitter. Seperti komentar yang ditulis akun @tatas_pamungkas, “Wahahahaha uda 3 hari belon tidur kali,” tulisnya. “Om Novanto, ngopi dulu, om...,” ungkap akun @imanlagi. “Seeing Setya Novanto’s sleepy face is priceless. :))) Bapake kalo ngantuk mah pulang aja ke rumah. cc: @Golkar5,” komentar @mzkiit. “When Setya Novanto mau lomba lari dan berusaha ngepasin timing dengan “MULAI!” tulis akun @uttha disertai dengan video kejadian. “Papa Setya Novanto ngantuk? Tidurr! #papangantuk?” canda @

ilman508. Insiden ini diketahui ketika pembukaan Munaslub Golkar, ca­ ketum No.2 Setya Novanto sem­ pat tertidur dan hampir terjatuh kala berdiri di tengah­tengah menyanyikan lagu Mengheningkan Cipta. Caketum Airlangga Hartarto yang berada di sebelah Novanto mengaku menyelamatkannya agar tak terjatuh. “Saya tahan tangan beliau. Saya tarik beliau,” ungkap Airlangga di arena Munaslub Golkar, BNDCC, Bali, Minggu (15/5). Novanto saat tertidur sambil berdiri dalam video yang tersebar di Youtube memang terlihat akan terjerembab. Beruntung Airlangga memegang mantan Ketua DPR itu

sehingga tidak terjatuh. “Ya saya topang beliau, kita kan persaudaraan,” kata Airlangga. Caketum nomor 3 itu tidak mau berkomentar soal Novanto yang tertidur di tengah acara khidmat itu. Apalagi dalam acara tersebut turut hadir Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla. “Ya saya no comment. Kemarin karena kami bersaudara maka kami topang (agar tidak jatuh),” tutur Airlangga. Dalam video tayangan salah satu tv nasional, yang menjadi viral terlihat Novanto tersenyum dan menoleh ke Airlangga setelah sadar dari tidurnya. Airlangga pun sempat menyunggingkan senyum. (Bersambung ke halaman 11)

Jurnal Asia | Ant: Puspa Perwitasari

Setya Novanto

Tutup

(-/+)

Kurs Tengah %

IHSG

4761,715 ­41,610 ­0,870

Shanghai

2,827.11

­8.75

­0.31

16,412.21 ­234.13

­1.41

Hang Seng 19,719.29 ­196.17

­0.99

Nikkei 225

EURO STOXX 2,946.74

11.28

0.38

S&P 500

2,055.50

­3.25

0.16

Dowjones

17,630.00

­38.00

0.22

4,332.00

­2.75

0.06

Nasdaq

Mata uang USD AUD EUR GBP HKD JPY MYR NOK NZD PGK SGD

Kurs 13,311.00 9,713.72 15,137.29 19,209.13 1,715.05 12,231.58 3,298.49 1,635.60 9,055.49 4,234.69 9,685.32

Ribuan WNI di Korsel Sambut Jokowi Seoul | Jurnal Asia Presiden Joko Widodo menyatakan perasaan terkejutnya karena WNI yang datang berjumlah sekitar 1.300 orang saat melakukan pertemuan diaspora di Crystal Ballroom, Lotte Hotel pada Minggu malam (15/5). “Saya kaget yang muncul kok banyak banget, biasanya di tempat lain hanya 300­600,” kata Jokowi dalam sambutannya saat forum Diaspora bertema “Special Forum with President Jokowi”. Presiden dalam acara tersebut telah menyampaikan sejumlah hal yang pemerintah sedang lakukan di Indonesia, antara lain penyederhanaan izin untuk kemudahan investasi serta pembangunan infrastuktur di Indonesia. Seluruh hal itu dilakukan untuk meningkatkan daya saing Indonesia di dunia internasional, khususnya di kawasan ASEAN karena dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN pada penghujung 2015. “Sekarang kita sebar tidak ‘javasentris’ tapi’Indonesia sentris’. Semuanya harus merata,” kata Presiden terkait pembangunan infrastruktur di Indonesia. Dalam kesempatan itu Presiden memaparkan sejumlah progres pembangunan infrastruktur seperti jalan tol Trans Sumatera serta jalur kereta api Trans Sulawesi. Presiden mengatakan pemerintah melakukan pemantauan terhadap sejumlah pembangunan proyek infrastruktur agar prosesnya dapat segera selesai. Dia mengatakan tidak akan segan mengganti sejumlah menteri di kabinetnya jika terdapat proyek pekerjaan atau pun pembenahan yang lambat dilakukan. Jokowi menjelaskan pentingnya keterhubungan antarpulau melalui pembangunan pelabuhan dan bandar udara, baik untuk ekspor impor logistik maupun transportasi manusia. Dia juga menambahkan pemerintah mulai membangun daerah perbatasan baik di Kalimantan dengan Malaysia, Timor Leste dengan Nusa Tenggara Timur dan Papua dengan Papua Nugini. Saat Presiden memasuki ruangan, sejumlah WNI berteriak memanggil nama presiden sembari mengulurkan tangannya mencoba untuk menjabat tangan Jokowi. Pertemuan yang dimulai pada sekitar pukul 18.30 waktu setempat dipenuhi oleh WNI dan dimulai dengan lagu nasional Indonesia Raya yang dinyanyikan bersama seluruh hadirin. Sementara itu Dubes RI untuk Korsel John A Prasetio mengatakan beberapa WNI yang hadir tidak hanya berasal dari Kota Seoul, tapi juga ada yang datang dari Kota Busan di Korsel bagian selatan. “Kesimpulan saya ya bahwa warga kita punya semangat yang tinggi untuk bertatap muka, bersilaturahim dengan Bapak Presiden dan saya pun senang karena ini semua pertanda bahwa WNI di Korea sangat mencintai Bapak Jokowi,” ujar John. Menurut Dubes, sekitar 1.080 pekerja Indonesia, 250 pelajar dan mahasiswa Indonesia serta 20 orang warga Indonesia yang menetap di Korea karena menikah dengan warga lokal hadir dalam acara tersebut. “Banyak pemuda­pemudi Indonesia yang hebat­ hebat di Korea. Mereka dapat membantu mensukseskan program Pak Jokowi di Indonesia,” tambah Dubes John. (Bersambung ke halaman 11)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.