Hal. 5
Hal. 16
Hal. 19
PTUN Medan Sidang Perdana PT KIR Gugat BPN Asahan
Bunga Uang di Bank Tak Boleh Lampaui BI Rate
Sumut Harus Jadi Kekuatan Agrobisnis Utama
Hal. 9
Hal. 18
Hal. 19
Malapetaka Bayangi Partai Golkar
Tiongkok Investasi Properti Rp6,6 T di RI
Mulai Juli-September Indonesia La Nina
harianjurnalasia
@jurnalasiacom
+JurnalAsiaHarian
Rabu, 18 Mei 2016
HarianJurnalAsia
0852 9776 1000
info@jurnalasia.com
jurnalasia.com
(061) 663 5 664
Rp3.000 (Luar Kota + Ongkos Kirim)
Nomor 1.083 Tahun IV
Keluarga Korban Banjir Bandang Nyaris Dipungli Diminta Uang Ambulan dan Peti Mati Jenazah Medan | Jurnal Asia Sudah jatuh tertimpa tangga. Pepatah ini cocok ditujukan bagi keluarga korban banjir bandang Telaga Warna. Mereka nyaris terkena pungutan liar (pungli) saat mengurus kepulangan jenazah ke rumah duka, saat berada di RS Bhayangkara Medan. Beruntung hal tersebut segera ditanggapi aparat keamanan, hingga biaya sebesar Rp2,2 juta urung terlaksana. Kepada Jurnal Asia, salah satu keluarga korban mengakui hal tersebut. Tidak hanya di Hutan, pungutan biaya dikabarkan juga terjadi ketika keluarga hendak membawa jenazah terkait musibah ini. Tak tanggungtanggung, biaya dikenakan mencapai Rp2,2 juta dengan rincian Rp800 Ribu untuk uang peti dan harga bervariasi untuk uang ambulance. Seperti diutarakan Leman dan Dede Mulia Purba, Selasa (17/5) siang. Ia mengaku mendapat kabar dari pihak kampus, untuk membawa jasad Ahmad Alhakim Lubis (22) mahasiswa STIKES Flora yang ikut tewas turut kena biaya. “Kami tiba dari Padang Lawas sudah sejak Senin (16/5) malam kemarin. Jenazah adik kami juga sudah dikenali karena kondisinya
Indeks Saham Nama IHSG
2,410 0,050
2,843.68
7.18
Nikkei 225
16,652.80
186.40
0.25 1.13
Hang Seng 20,118.80
234.85
1.18
EURO STOXX 2,949.21
2.18
0.07
S&P 500
2,060.25
2.50
0.12
Dowjones
17,647.00
17.00
0.10
4,373.50
1.75
0.04
Mata uang USD AUD EUR GBP HKD JPY MYR NOK NZD PGK SGD
Kurs 13,278.00 9,757.36 15,025.40 19,231.88 1,710.51 12,189.49 3,305.47 1,630.78 9,042.99 4,220.89 9,715.04
400 Burung Kicauan Tanpa Dokumen Disita
Jurnal Asia | Ant: Septianda Perdana
KORBAN YANG TERIDENTIFIKASI. Petugas kesehatan membawa jenazah korban banjir bandang yang belum teridentiikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut, Medan, Sumatera Utara, Selasa (17/5). Keluarga korban sempat mengeluh adanya biaya jutaan rupiah untuk membawa jasad ke rumah duka. tidak parah. Namun saat akan dibawa, pihak rumah sakit belum membolehkannya,” kata Dede. Dari pihak Kampus STIKES Flora dirinya mendapat informasi untuk biaya peti dan ambulan dikenakan biaya sebesar Rp2,2 juta, dengan perincian untuk biaya peti Rp800 ribu
dapat meningkatkan pemahaman tentang produk investasi seperti di pasar modal. “Galeri Investasi Mobile meru pakan bentuk pengembangan dari Galeri Investasi. Galeri Inves tasi hanya diperuntukan bagi ka langan kampus, seperti pelajar atau mahasiswa, dan dosen. Nah, pengembangan galeri itu akan lebih dekat kepada masyarakat yang ada di sekeliling kampus, seperti Keca matan,” paparnya. Sebagai proyek rintisan, Ku sumaningtuti S. Soetiono men je laskan bahwa Galeri Investasi Mobile akan diluncurkan di Jakarta. Peluncuran pertama dilakukan di Kantor Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan yang bekerja sama dengan Universitas Pancasila dan PT Sucorinvest Central Gani pada Selasa ini (17/5) dengan mengundang masyarakat sekitar seperti perangkat keluaran, guru Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan, serta pengurus koperasi yang berada di wilayah Kecamatan setempat. (Bersambung ke halaman 11)
dan Rp 1,3 juta. “Pihak kampus yang menyampaikan kepada kami,” kata dia. Sementara pihak kampus STIKES Flora diwakili Miarli selaku dosen kalau biaya itu dari pihak rumah sakit dan biaya minyak mobil serta supir. “Bukan dari kami tapi rumah sakit. Kami hanya menyampaikan. Itu untuk
biaya peti serta ambulan yang kita mintai bantuan dari Dinkes Provsu,” katanya di depan sejumlah wartawan. Bahkan salah seorang keluarga korban lain yang enggan menye butkan namanya, juga mengatakan kalau dipungut uang Rp800 Ribu untuk peti, dan uang ambulance ke
Rantau Prapat sebesar Rp 2,2 Juta. “Tapi yang namanya keluarga gak masalah dengan hal itu. Gak keberatanlah, yang penting bisa dimakamkan. Tapi maunya di bantulah lagi kondisi musibah begini,” kata wanita ini. (Bersambung ke halaman 11)
Baru Mendarat dari Singapura di Bali
47 Penumpang AirAsia Hampir Lolos Imigrasi Denpasar | Jurnal Asia Insiden salah masuk terminal kedatangan internasional ke ter minal domestik terjadi lagi. Kali ini sebanyak 47 penumpang pe nerbangan maskapai AirAsia di Ban dara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, dari Singapura salah masuk ke terminal domestik. Peristiwa itu terjadi pada Senin, 16 Mei 2016. Saat itu pesawat AirAsia QZ509 yang mengangkut 155 penumpang dari Singapura men darat di Bandara Ngurah Rai, Den pasar, Bali, pada pukul 23.54 WITA. Pesawat yang digunakan un tuk penerbangan QZ509 parkir di Bay 04. "Pada saat itu, ada dua pe nerbangan lain yang tiba hampir ber samaan, yaitu penerbangan Indonesia AirAsia X dengan kode XT555 dari Kuala Lumpur yang mendarat pada pukul 23.55 dan parkir di Bay 33, serta penerbangan AirAsia Indonesia QZ537 dari Perth, Australia yang mendarat pada pukul 00.04 tanggal 17 Mei 2016, dan parkir di Bay 10b," sebut Corporate
Secretary PT Angkasa Pura I, Farid Indra Nugraha, ketika dikonirmasi, Selasa (17/5). Farid menyebut AirAsia kemudian menyiapkan 3 unit bus untuk meng ang kut penumpang QZ509 me nuju ke terminal kedatangan in ternasional. Namun terjadi kesa lah pahaman komunikasi antara sopir bus. "Pada saat menangani pe numpang QZ509, terjadi kesalah pahaman komunikasi antara supir bus pertama dengan petugas Flight Controller, sehingga sebanyak 47 orang penumpang penerbangan internasional pada bus tersebut diarahkan ke terminal kedatangan domestik," kata Farid. Setelah itu, petugas darat AirAsia di terminal domestik menerima in formasi dari tim Aviation Security Bandara Internasional Ngurah Rai bahwa satu unit bus tersebut telah menurunkan penumpang QZ509 di terminal kedatangan domestik. Kemudian, petugas darat AirAsia dibantu oleh tim Aviation Security
segera mengarahkan penumpang kembali ke bus untuk kemudian diantarkan ke terminal kedatangan internasional. "Setelah itu, perwakilan mana jemen dari AirAsia Indonesia juga segera melakukan koordinasi dengan seluruh pihak terkait yang terdiri dari Angkasa Pura I selaku operator Bandara Internasional Ngurah Rai, AMC, Aviation Security, Otoritas Bandara, Airnav Indonesia, Imigrasi dan Bea Cukai, serta pihak Ground Handling untuk melakukan investigasi langsung secara bersama di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Bandara Internasional Ngurah Rai, mulai pagi hari tanggal 17 Mei 2016," kata Farid. Pihak AirAsia yang dikonirmasi mengenai peristiwa tersebut belum memberikan respons. Sebelumnya, peristiwa serupa terjadi dari saat pe sawat Lion Air JT 161 dari Singapura yang mendarat di Bandara Soekarno Hatta namun penumpangnya dibawa ke terminal domestik, dan tak lewat bagian imigrasi. Peristiwa itu terjadi pada 10 Mei 2016. (tc)
Banyak Pengguna Menutup Karena Diintip Pajak
Senior General Manager Head of Consumer Card PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Santoso, mengatakan sejak aturan baru tadi keluar, jumlah penutupan kartu kredit meningkat tiga kali lipat. “Di bulan April ini grafiknya (penutupan kartu kredit) naik jadi
%
Coba Diselundupkan Via Bandara Kualanamu
Bisnis Kartu Kredit Babak-belur Sejak akhir Maret 2016 lalu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mewajibkan perbankan atau penerbit kartu kredit lainnya untuk melaporkan setiap data transaksi kepada Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak). Banyak orang menutup kartu kreditnya.
4729,156
Kurs Tengah
(-/+)
Shanghai
Nasdaq
Waspadai 400 Perusahaan Investasi ‘Bodong’ di Indonesia Jakarta | Jurnal Asia Otoritas Jasa Keuangan menyam paikan bahwa sepanjang kuartal I/2016 terdapat sebanyak 400 perusahaan yang tidak memiliki izin menawarkan produk investasi ke masyarakat. “Bila diakumulasi, hampir 400 perusahaan yang tidak sah atau tidak memiliki izin dari OJK me nawarkan produk investasi ke masyarakat luas,” ujar anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Kusumaningtuti S. Soetiono usai peluncuran Galeri Investasi Mobile di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi agar masyarakat tidak tertipu oleh penawaran produkpro duk investasi ilegal atau tanpa izin. “Jangan sampai masyarakat membeli produk tidak sah, nah jadi kami akan terus menggiatkan sosialiasi dan edukasinya. Masih banyak komentar dari masyarakat yang belum memahami,” katanya. Ia mengatakan bahwa melalui Galeri Investasi Mobile, diharapkan
Tutup
3 kali. Kita survei kenapa. Ada yang bilang, ah sudahlah aku nggak mau pakai kartu kredit lagi takut dipantau oleh pajak,” jelas Santoso di Menara BCA, Thamrin, Jakarta, Selasa (17/5). Untuk angka pasti penutupan kartu kredit di BCA, Santoso tidak memegang datanya. Namun yang pasti ada peningkatan 3 kali lipat sepanjang April 2016. Dia berharap, di bulan ini, jumlah penutupan kartu kredit tidak bertambah. Menurut manajemen BCA, penutupan kartu kredit ini hanya aksi reaktif dari masyarakat saja. “Karena ada nasabah yang tidak taat pajak dia takut. Ada juga yang taat pajak sebenarnya, tapi dia tetap takut. Takutnya nanti diutak atik,” kata Santoso. Selama ini, kata Santoso, banyak pemegang kartu kredit
mencampuradukkan transaksi untuk kepentingan perusahaan, dengan menggunakan kartu kredit pribadinya. Dengan adanya aturan pajak tersebut, saat ini pemegang kartu kredit lebih disiplin, lantaran khawatir transaksi kartu kreditnya dianggap tidak wajar karena melebihi pendapatan bulanannya sebagai seorang pegawai. Padahal selama ini, ia mengunakan kartu kredit untuk kepentingan transaksi perusahaan. “Selama ini banyak di sektor bisnis, orang yang banyak menggunakan kepentingan bisnis dicampurkan dengan kartu pribadi. Sekarang mereka mulai disiplin. Yang untuk kepentingan bisnis pakai korporat. Kalau yang pribadi ya kartu kredit pribadi,” kata Santoso. (Bersambung ke halaman 11)
Jurnal Asia | Ant: Puspa Perwitasari
KARYAWAN menunjukkan desain terbaru kartu kredit sebelum dilakukan pencetakan di Plaza Mandiri, Jakarta. Kini bisnis kartu kredit babak belur, karena ada aturan pajak terbaru yang bisa mengakses transaksi penggunanya.
Medan | Jurnal Asia Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut menyita 400an ekor burung dengan menggunakan dokumen palsu di Bandara Kualanamu, Deliserdang. Jenis burung yang disita itu yakni Love Bird, Murai Daun dan Murai Batu. "Burungburung ini dari Medan, rencananya ini (burung) mau dibawa ke Yogya, Bali dan Jakarta. Jadi, burungburung ini tidak termasuk hewan yang dilindungi," kata Kepala BBKSDA Sumut Hotmauli Sianturi kepada wartawan di kantornya, Selasa (17/5). Hotmauli mengatakan, penyitaan tersebut bermula saat pihaknya mendapatkan informasi itu pada Kamis (12/5). Mendapatkan informasi tersebut, pihaknya langsung menuju ke salah satu kargo maskapai penerbangan di Bandara Kualanamu, Deliserdang. Setibanya di sana, kata dia, petugas menemukan beberapa kemasan berisi burung seterusnya mengamankan 400an burung itu. "Setelah diperiksa, ternyata dokumennya palsu dan rencananya akan kita serahkan ke pihak kepolisian. Sementara dokumen palsu itu sudah kita amankan," ujarnya. Sejauh ini, lanjut Hotmauli, ada indikasi 4 pelaku yang melakukan tindakan tersebut. Hingga saat ini, dirinya mengaku pihaknya masih melakukan penyelidikan. "Ya ini (pelaku) masih kita selidiki. Kemungkinan ini ada keterlibatan orang dalam," imbuhnya. Dari 400an burung yang disita itu, terdapat sejumlah burung yang mati. Kini, burungburung itu masih berada di kantor Satuan Polisi Kehutanan Reaksi Cepat (SPORC) BBKSDA Sumut. "Nantinya, burungburung yang hidup ini akan men jalani pemeriksaan kesehatan lebih lanjut dan nantinya akan kita rehab dulu lah," tandas Hotmauli. (dtc)
Jurnal Asia | Ant: Widodo S. Jusuf
MENTERI PAN dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi menyampaikan arahannya ketika melakukan perbincangan jarak jauh (teleconference), Jakarta, Selasa (17/5).
Kabar Gembira PNS
Gaji ke-13 dan 14 Cair Sebelum Lebaran Jakarta | Jurnal Asia Pemerintah mengucurkan gaji ke13 dan 14 untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) tahun ini. Menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chirsnandi, gaji tersebut akan dicairkan sebelum Lebaran. "Gaji ke14 THR, gaji ke13 anak sekolah bulan Juli dan Lebaran Juli, ya sebelum Lebaran," ujar Yuddy usai acara Teleconference di Gedung Dirjen Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM, Selasa (17/5). Pemberian gaji ke13 dan ke14 ini diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan maupun kinerja PNS. "Penerima gaji ke13 dan THR atau gaji ke 14 yang sumber anggarannya dari APBN terdiri dari PNS yang bekerja di instansi pemerintah pusat, anggota TNI, anggota POLRI, penerima pensiun, penerima tunjangan, pejabat negara, selain pejabat daerah pejabat lain yang hak keuangannya disetarakan atau setingkat menteri dan wakil menteri," ujar dia. Sementara penerima gaji ke 13 dan 14 yang sumber anggarannya dari APBD adalah PNS yang bekerja pada pemerintah daerah, gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, Walikota dan Wakil Walikota. Meski demikian, penerima Pensiunan PNS tidak mendapatkan hak yang sama layaknya PNS yang masih aktif bekerja. Untuk PNS aktif dan anggota TNIPOLRI, faslitas gaji ke 13 yang diterima meliputi gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan jabatan atau tunjangan umum dan tunjangan kinerja. Sedangkan bagi pejabat negara meliputi gaji pokok, tunjangan keluarga dan tunjangan jabatan. (Bersambung ke halaman 11)