kamis, 18 mei 2017 rp3.000 Nomor 1.380 TahuN V (Luar koTa + oNgkos kirim)
Meriam Buatan Tiongkok Meledak
4 TNI Tewas latihan Tempur Jakarta | Jurnal asia
Jurnal asia | wk
Evakuasi Korban Salah seorang personil TNi yang menjadi korban karena meriam meledak, dalam latihan tempur pada rabu (17/5). Dalam peristiwa ini, empat tentara tewas sedangkan delapan lainnya luka-luka kini menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Dua Anak dan Mertua Pejabat PU Aceh Tewas Dibunuh
Pemerintah Bisa Ungkap Data Nasabah
Halaman 5
Halaman 22
empat orang anggota TNi angkatan Darat tewas dan delapan orang anggota lainnya terluka, akibat kecelakaan dalam latihan tembak yang terjadi saat latihan pasukan pemukul reaksi Cepat (pprC) di Natuna, kepulauan riau. kepala Dinas penerangan angkatan Darat Brigjen alfret Denny Tuejeh membenarkan informasi tersebut, saat dikonfirmasi. “itu benar telah terjadi kecelakaan. korban ada 12 orang, yang meninggal empat dan yang lukaluka ada 8 orang,” kata alfret Denny Tuejeh, saat dihubungi, rabu (17/5). alfret menyatakan, penyebab tewas dan lukanya sejumlah prajurit TNi aD tersebut saat dilakukan latihan menembak meriam. Diduga karena kesalahan pada alat di meriam, terjadi kecelakaan yang menyebabkan sejumlah prajurit tadi tewas dan terluka. “penyebabnya di meriam itu ada pembatas kan, meriam itu kan bisa putar ya. Nah, itu pembatasnya tidak berfungsi. karena pembatasnya tidak berfungsi, sehingga terjadi kecelakaan itu,” ujar alfret. menurut dia, penyebab pasti sedang diselidiki. sudah ada tim dari polisi militer angkatan Darat (pom aD) setempat yang sedang menginvestigasi. “untuk lebih jelasnya kami
sedang dilaksanakan investigasi dari polisi militer setempat,” ujar alfret. para korban meninggal, lanjut alfret, telah dibawa ke rumah duka masing-masing. sedangkan korban luka dievakuasi ke rumah sakit terdekat. soal bantuan untuk korban kejadian ini, alfret mengatakan TNi sudah memiliki prosedurnya. “kami sudah ada aturan, ketentuan, dan prosedurnya. itu semua sudah diatur kalau terjadi seperti itu sudah ada yang mengurus,” ujar alfret. Latihan pprC ini merupakan latihan gladi ke dua. acara puncak rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 19 mei 2017 mendatang. Latihan ini disebut gabungan tiga matra dari angkatan Darat, Laut dan udara. Dari informasi puspen TNi, keempat prajurit TNi yang gugur akibat kejadian adalah kapt arh heru Bayu, praka edy, pratu marwan dan pratu ibnu. sedangkan prajurit yang terluka adalah serda alfredo siahaan, sertu Blego, prada Wahyu Danar, pratu Bayu agung, pratu ridai, pratu Didik, praka edi sugianto dan pelda Dawid. Minta Keterangan Panglima ketua komisi i Dpr abdul kharis almasyhari turut berduka atas gugurnya para prajurit TNi dalam insiden ledakan meriam saat latihan pasukan pemukul reaksi Cepat (pprC) Tentara Nasional indonesia di kepulauan riau. kharis berharap
“Itu benar telah terjadi kecelakaan. Korban ada 12 orang, yang meninggal empat dan yang lukaluka ada 8 orang.” Kepala Dinas Penerangan angkatan Darat Brigjen alfret Denny Tuejeh markas Besar TNi dapat segera menangani para prajurit yang terluka. “saya turut berduka atas gugurnya para prajurit TNi dalam insiden ledakan tersebut dan insiden meledaknya meriam buatan Tiongkok ini tentu tidak diharapkan kita semua,” kata kharis dalam keterangan persnya, rabu (17/5). Namun demikian, kharis melanjutkan, upaya mabes TNi dalam memastikan tingkat safety peralatan tempur yang akan digunakan harus dievaluasi. sebab, kata dia, ini mengingat pemeliharaan dan perawatan (harwat) terhadap alat utama sistem persenjataan selama ini memang agak terabaikan. (Bersambung ke halaman 26)