Harian Jurnal Asia Edisi Kamis, 19 Januari 2017

Page 1

Hal. 5

Hal. 8

Hal. 11

Daftar Izin Online Pemprovsu Via Simpel Paten

Suami Habisi Nyawa Istri

Penyebaran 1,6 Juta Guru PNS Diratakan

Hal. 8

Hal. 9

Hal. 19

STNK dan SIM Palsu Bisa Diperoleh di Binjai

Upacara Bendera Setiap Senin Kembali Wajib

Petani Rugi Bila Harga Gula Rp12.500

harianjurnalasia

@jurnalasiacom

+JurnalAsiaHarian

HarianJurnalAsia

Kamis, 19 Januari 2017

0852 9776 1000

info@jurnalasia.com

jurnalasia.com

(061) 663 5 664

Rp3.000 (Luar Kota + Ongkos Kirim)

Nomor 1.285 Tahun V

Indeks Saham Nama

Tutup

(-/+)

%

IHSG

5294,784

27,850

0,530

Shanghai

3,113.01

4.24

0.14

Nikkei 225

0.43

18,894.37

80.84

Hang Seng 23,098.26

257.29

1.13

EURO STOXX 3,286.84

1.80

0.05 0.10

S&P Dowjones Nasdaq

2,265.00

2.25

19,760.00

17.00

0.09

5,048.25

8.00

0.16

Kurs Tengah Mata Kurs uang USD AUD EUR GBP HKD JPY MYR NOK NZD PGK SGD

13,328.00 10,052.66 14,247.65 16,457.43 1,718.49 11,783.75 2,998.43 1,572.70 9,605.50 4,198.89 9,391.55

Lansia Prioritas Berangkat Haji Tahun 2017 Frekwensi Makan Jadi 36 Kali

Jurnal Asia | Ant: Irsan Mulyadi

OLAH TKP KASuS PENEMBAKAN. Tim Labfor melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi penembakan terhadap pemilik toko reparasi airsoft gun, di Medan, Sumatera Utara, Rabu (18/1). Polisi masih menyelidiki kasus penembakan yang menewaskan pemilik toko bernama Indra Gunawan.

Aksi Nekat di Kawasan Kesawan

Pengusaha Airsoft Gun Tewas Ditembak Medan | Jurnal Asia Pengusaha airsoft gun dan reparasi senjata, Indra Gunawan alias Kuna (45) tewas ditembak orang tak dikenal (OTK). Peristiwa ini tepat terjadi di depan tokonya, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, rabu (18/1) pagi.

Informasi dihimpun wartawan di lokasi kejadian, tragedi pembunuhan menggemparkan kota Medan itu, terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Disebutkan awalnya korban dari rumah di Jalan Bambu, Pasar 4 Helvetia beranjak menuju tokonya di Jalan Ahmad Yani. Ia ditemani sang istri, Awijah (40), dengan menaiki mobil Pajero BK 1976. Mereka tak berdua saja, melainkan ditemani supir pribadi yakni Irfan. Setiba di toko tersebut, Kuna pun turun dari mobil dan sempat sempat dipanggil oleh penjual susu sapi murni keliling, Narajan Singh. Dengan berjalan kaki ia lantas menghampiri kenalannya tersebut.

Namun baru beberapa meter berjalan, satu dari dua pelaku yang menunggu di persimpangan Jalan Ahmad Yani III, dengan memakai helm full face beringsut mendahuluinya. Sejurus kemudian, bandit tersebut mengarahkan senjata api tepat di selangkangan ketiak kiri korban. Pistol menyalak, Dor! Dalam sekali tembak, pengusaha air soft gun ini roboh ke tanah sambil meringis kesakitan. Kendati begitu, Kuna sempat bangkit dan mengejar pelaku sambil berteriak: “Aku Kena Tembak”, dan kemudian jatuh lagi di depan mobil. Oleh istri dan supir, pria paruh baya ini segera dilarikan ke RS Putri Hijau.

Sedangkan dua pelaku kabur tancap gas, meninggalkan lokasi dengan berbelok ke Jl.Ahmad Yani IV. Pasca kejadian, petugas Polda Sumut, Polrestabes Medan, dan Polsek Medan Barat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengungkap pembunuhan sadis tersebut. “Ada empat saksi yang sudah diperiksa yakni dua karyawan, istri dan supir korban bernama Irfan,” ujar Dirkrimum Polda Sumut Kombes Pol Nur Fallah kepada wartawan di lokasi kejadian. Dijelaskan dia, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui jenis senjata api yang

dipakai pelaku untuk menghabisi korban. “Jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diotopsi, agar diketahui jenis senjata apinya,” tandasnya. Salah seorang karyawan korban, Amri (50) mengaku tidak mengetahui persis kejadian kemarin. Namun dirinya hanya mendengar satu kali tembakan senjata api. “Saya baru membuka pintu toko dan saya lihat Pak Kuna sudah tergeletak di tanah,” kata dia. Begitu melihat Kuna tergeletak, dirinya langsung membantu mengangkat masuk ke dalam mobil untuk membawa sang bos ke rumah sakit. (Bersambung ke halaman 11)

Kinerja Polisi Dipertaruhkan

Tiga Kasus Penembakan Tidak Terungkap Medan | Jurnal Asia Kasus penembakan orang tak dikenal (OTK) yang menggemparkan warga Medan, Rabu (18/1) kemarin, bukan terjadi kali ini saja. Sejak tahun 2012 hingga tahun 2016 setidaknya ada tiga kasus penembakan yang menyebabkan korban tewas yang tak terungkap. Tak pelak, fakta itu membuat sejumlah rekan korban sempat ragu apakah jenazah korban nantinya akan diotopsi di RS Bhayangkara. Kerabat “Jangan diotopsi dulu, saya tuntut nanti kalian (Pekerja di Ruang Mayat) orang bang Upeng aja yang meninggal ditembak, sampai sekarang pelakunya tidak ditangkap, padahal tahu siapa pelakunya,

tapi gak ditangkap polisi,” ketus seorang pria ketika melayat ke RS Bhayangkara Jl KH Wahid Hasyim. Catatan wartawan, sejak tahun 2012 hingga 2016, ada tiga kasus penembakan yang belum terungkap. Pertama kasus penembakan Zulpan Surbakti alias Upeng (60). Tokoh pemuda ini ditembak di bagian kepala saat hendak pulang ke ru mahnya di Jl.Djamin Ginting, Pancur Batu pada 2012 silam. Diduga, pembunuhan ini melibatkan pengusaha galian C. Kemudian kasus penembakan dan perampokan yang dialami oleh Misran, sopir pribadi dari pengusaha Swalayan Terpimpin bernama Sarniem beru Purba. Misran tewas

dengan luka tembak di bagian perut ketika membawa majikannya itu melintas di Jl. Besar Delitua Km 10, Desa Mekar Sari, Kecamatan Delitua pada Juli 2014 silam. Lalu, kasus penembakan yang dialami oleh Indri Wahyuni. Ibu rumahtangga ini ditembak tiga orang pria di kediamannya yang berada di Komplek Tor Ganda, Asam Kumbang pada Oktober 2016 lalu. Hingga saat ini, kasus penembakan tersebut juga belum terungkap, pelaku bebas berkeliaran. Sementara, Anggota Komisi A DPRD Sumatera Utara, Januari Siregar, menyebut aksi penembakan yang menyebabkan terbunuhnya Kuna di Jalan Ahmad Yani, meru-

pakan tindakan barbar. “Ini aksi barbar. Karena barang korban tidak ada yang diambil. Masyarakat Kota Medan tidak bisa menerima ini,” kata Januari. Dikatakannya, melihat peristiwa berdasarkan kronologi yang beredar, tujuan pelakunya memang membunuh korban. Apalagi tidak ada barang korban yang diambil. “Soal apakah ini pembunuhan berencana, bisa saja. Kita serahkan saja pada yang berwajib untuk mengungkapnya,” ujar dia. Masyarakat Kota Medan kata dia, sangat berharap peristiwa ini segera terungkap. Apalagi Kapolrestabes Medan Kombes Pol Sandi Nugroho, merupakan orang yang teruji di bi-

dang reserse kriminal. “Kita imbau aparat untuk bekerja maksimal. Dan ini harus terungkap. Supaya pelaku lainnya berpikir dua kali untuk melakukan kejahatan serupa,” pungkasnya. Menurutnya, pihak aparat dalam hal ini Polrestabes Medan dengan di bantu TNI harus dapat meningkatkan jaminan keamanan di Kota Medan. Kata dia, ada dua hal yang bisa dijadikan alasan peristiwa ini terjadi. Pertama; kelemahan aparat. Kedua; kelemahan ini dimanfaatkan pelaku. “Maka itu saya berharap masyarakat juga harus berperan. Bahumembahu menjaga keamanan Kota Medan ini,” pungkasnya. (bowo)

96.3 Medan FM Bagi-bagi Bingkisan dan Roti Gratis

Kali ini, Rabu (18/1), kegiatan bagi-bagi bingkisan dan roti gratis

dilakukan kru Medan FM di kawasan simpang Glugur, sekira pukul 07.00 WIB. Warga Medan yang mendapat bingkisan ini mengucapkan terima kasih. Aktivitas terus berlanjut hingga seluruh roti gratis habis dibagikan. “The All New” 96.3 Medan FM merubah konsep musik sejak bulan November 2016 lalu, dan menyuguhkan program acara yang baru pada tanggal 16 Januari lalu, dengan menargetkan diri pada pasar anak sekolah dan kuliahan, dengan rentang umur 15 hingga 25 tahun. Dan seiiring dengan gaya hidup anak muda masa kini, ponsel pintar sudah merupakan kebutuhan primer. Oleh sebab itu, selain melalui pesawat radio, 96.3 Medan FM juga dapat didengarkan melalui live streaming di website www. medanfm.id dan juga aplikasi Smartphone berbasis Android, yang dapat di-unduh dari Google Play Store. (rel)

Jurnal Asia | Ant: Arif Firmansyah

SEJuMLAH Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok dikawal petugas Imigrasi Bogor keluar dari Kantor Imigrasi Kelas I Bogor, jalan Ahmad Yani, Kota Bogor, Jawa Barat,

Pengusaha RRT Akui Marak Tenaga Kerja Asing di RI Diinstruksi Tetap Patuh Aturan Jakarta | Jurnal Asia Soal isu tenaga kerja asing (TKA) yang datang berbondong-bondong ke Indonesia, diakui oleh pengusaha asal Tiongkok. Menanggapi hal itu, Asosiasi Kamar Dagang Tiongkok mengatakan, pemerintah Tiongkok sebelumnya telah memberikan instruksi kepada para pelaku usaha yang ingin melakukan investasi maupun bisnis di negara-negara yang dituju. “Perusahaan Tiongkok yang sebelumnya berinvestasi ke luar negeri, tidak hanya di Indonesia, tuntutan yang ketat dari pemerintah Tiongkok adalah menuntut mereka harus menaati dengan ketat peraturan negara-negara asing,” ungkap Sekretaris Jendral Tiongkok Chamber of Commerce, Liu Cheng di Shangri-La Hotel, Jakarta, Rabu (18/1). (Bersambung ke halaman 11)

Banyak SPBU Tak Lagi Jual Premium

Harga Cabai Melambung

Di saat naiknya berbagai harga barang dan biaya jasa, 96.3 Medan FM membuat gebrakan membagibagikan bingkisan dan roti gratis bagi anak sekolah sebanyak total 963 paket selama lima hari, dari tanggal 16 hingga 20 Januari 2017. Kegiatan ini bertujuan juga untuk menyadarkan masyarakat, terutama anak sekolah, akan pentingnya sarapan di pagi hari.

Jakarta | Jurnal Asia Pe m e r i n t a h m e m p r i o r i t a s k a n l a n s i a u n t u k diberangkatkan ke Tanah Suci pada tahun 2017 ini. “Betul, merekalah yang nanti diprioritaskan berangkat,” ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (18/1). Kuota haji Indonesia tahun ini berlaku untuk 211.000 orang. Pada bulan Januari ini, jemaah yang dijadwalkan berangkat tahun ini sudah harus melunasi pembayaran. Jika ada peserta haji yang tidak bisa melunasinya, maka kursinya akan dialihkan kepada peserta haji lansia yang bisa melunasinya. “Tahun ini, ada 53.000 peserta haji lansia. Mereka yang akan diprioritaskan,” ujar Lukman. Lukman mengatakan, pada pola sebelumnya, jika peserta tidak mampu melunasinya, maka kursi akan diberikan ke urutan di bawahnya dan seterusnya, tidak peduli apakah ia lansia atau bukan. Soal penambahan kuota haji, Lukman juga berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan. Tambah Jadwal Makan Pemerintah akan meningkatkan frekuensi makan jemaah haji. Frekuensi makan yang biasanya hanya sebanyak 24 kali selama 12 hari, mulai tahun ini akan ditingkatkan menjadi 36 kali. (Bersambung ke halaman 11)

Dihapus di Kawasan Elit

Jurnal Asia | Ist

Kru Medan FM yang membagikan bingkisan dan roti gratis di persimpangan Glugur, Rabu (18/1) pagi sekira pukul 07.00 WIB.

Jakarta | Jurnal Asia Di media sosial beredar isu bahwa PT Pertamina (Persero) memaksa masyarakat beralih ke pertamax dan pertalite dengan menghapus premium di banyak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Terkait kabar miring tersebut, Pertamina menjelaskan bahwa premium hanya dihapus di SPBU-SPBU yang berlokasi di sekitar pemukiman mewah, perkantoran mewah yang konsumennya adalah orang-orang kaya. Dari 5.300 SPBU di seluruh Indonesia, BBM jenis premium masih dijual di 4.500 SPBU alias 85% SPBU. Hanya sekitar 800 SPBU atau 15% saja yang tak menyediakan premium, itu pun lokasinya di kawasan mewah. “SPBU yang masih jual premium itu 4.500-an dari 5.300, nggak lebih dari 800 dan itu pun di tengah kota yang daerah orang kaya,” kata Wakil Direktur Utama Pertamina, Ahmad Bambang, Rabu (18/1). Menurut Bambang, penghapusan premium di kawasan elite pun tak menimbulkan masalah serius karena begitu keluar dari kawasan tersebut, masyarakat bisa mendapatkan premium. (Bersambung ke halaman 11)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Harian Jurnal Asia Edisi Kamis, 19 Januari 2017 by Harian Jurnal Asia - Medan - Issuu