Angka Kematian Ibu Melahirkan di Sumut Turun Halaman 2 seLasa, 20 maret 2018 nomor 1.620 tahun Vi
Rp3.000 (Luar Kota + ongKos Kirim)
Hercules Terancam Hukuman Mati harianjurnalasia
HarianJurnalAsia
jurnalasia.com
Halaman 3
KPU Kaji Aturan Sterilkan Tempat Ibadah dari Spanduk Kampanye Halaman 4
Otak Penggelapan Uang BRI Rp6 Miliar Belum Tertangkap Halaman 5
Geger Kepulan Asap di DPR RI
Antara | Sigid Kurniawan KENDARAAN SITAAN KPK TIBA DI JAKARTA. Petugas keamanan berjalan di dekat mobil mewah milik tersangka Bupati Hulu Sungai Tengah (nonaktif) Abdul Latif di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (19/3). Sebanyak 16 kendaraan mewah (delapan mobil dan delapan motor) sitaan KPK dari Kalimantan Selatan yang diduga hasil gratiikasi serta pencucian uang tersangka tersebut telah tiba di Jakarta dan akan dititipkan ke Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Jakarta Barat.
Puluhan Kasus Hingga Maret 2018
Marak Kekerasan Seksual Anak di Sekolah Jakarta | Jurnal Asia Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan, di awal tahun 2018, ada puluhan anak yang menjadi korban kekerasan seksual di sekolah. Termasuk di Sumatera Utara, yakni Tapanuli Selatan terdapat 42 anak sebagai korban. Menurut Komisioner Bidang Pendidikan KPAI Retno Listyarsi, pelaku kekerasan anak di sekolah tak lain adalah oknum guru. Korbannya lebih banyak berusia SD dan SMP. “Kekerasan ini sudah berlangsung lama, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, sehingga korbannya banyak,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (19/3). KPAI mengungkap, kekerasan kepada
anak di sekolah tidak hanya terjadi kepada perempuan, namun juga laki-laki, termasuk kekerasan seksual. Kekerasan tersebut dilakukan dengan berbagai modus. Misalnya saja iming-iming memberikan kesaktian. Selain itu ada pula modus agar korban mendapatkan ilmu menarik lawan jenis, dalih pengobatan, dalih mengkoreksi tugas, bahkan ada dalih memberikan sanksi namun disertai pencabulan. Namun, yang begitu mengejutkan menurut KPAI, ada kekerasan yang dilakukan di depan anak-anak murid lainnya. “Dimana tempat (kekerasan) itu banyak di lingkungan sekolah, seperti di toilet, ruang kelas, ruang OSIS, bahkan ada yang di mushola,” kata Retno. (Bersambung ke halaman 11)
Ilustrasi
“Kekerasan ini sudah berlangsung lama, berbulanbulan, bahkan bertahun-tahun, sehingga korbannya banyak.” Komisioner Bidang Pendidikan KPai retno Listyarsi
JR Saragih Harus Dipidana Dugaan Pemalsuan Leges Ijazah dan Pembohongan Pangkat Medan | Jurnal Asia Jopinus Ramli Saragih alias JR Saragih harus dipidana, apabila dirinya terbukti melakukan pemalsuan tandatangan legalisir fotokopi ijazah dan Pembohongan Publik atas pangkat terakhir yang diraihnya saat dia masih aktif di satuan TNI AD. “Kalau masalah leges ijazahnya (JR Saragih), jelas itukan sudah masuk pasal pemalsuan. Jadi sangat jelas itu pidana, dan bukan pidana ringan untuk kebohongan sebesar itu. Kalau kita toleransi kebohongan sebesar itu, nanti kedepannya akan banyak orang melakukan pemalsuan agar bisa menjadi pejabat,” ucap pengamat hukum kota Medan, Muslim Muis kepada Jurnal Asia, Senin (19/3). (Bersambung ke halaman 11)
Jakarta | Jurnal Asia Kepulan asap putih mendadak keluar dari lantai IV, Nusantara III, gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (19/3) malam. Asap putih itu juga terlihat sampai ke lantai bawah. Karena kejadian ini, sebanyak lima unit mobil pemadam kebakaran langsung terjun ke lokasi peristiwa, sekitar pukul 19.18 Wib. Pada petugas pemadam kebakaran yang datang melakukan pengecekan ke lantai yang mengeluarkan asap. “Tidak ada api, cuma asap saja. Ini sedang ditelusuri,” kata salah satu petugas pemadam kebakaran di gedung DPR, Senin (19/3) malam. Pantauan wartawab, tidak ada kepanikan di gedung DPR. Para pegawai yang tetap seperti biasa, bersiap-siap untuk pulang. Sementara asap putih masih belum hilang. Petugas masih melakukan penelusuran. (Bersambung ke halaman 11)
JR Saragih memberikan pidato dihadapan ratusan pengunjung usai diperiksa sebagai tersangka kasus pemalsuan dokumen di Kantor Bawaslu Sumut.
Jurnal Asia | Bowo
Dana Pusat dan Daerah Rp392 Triliun Tak Jelas Sasaran Jakarta | Jurnal Asia Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) mencatat ada Rp 392,87 triliun anggaran pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang tidak memberikan hasil. Temuan tersebut didapatkan dari hasil evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) 2015-2016. Penggunaan anggaran hingga Rp 392,87 triliun tersebut dinilai tak efisien karena tidak ada kejelasan hasil yang dicapai, ukuran kinerja yang tidak jelas, tidak ada kaitan antara kegiatan dengan sasaran, hingga rincian kegiatan tidak sesuai dengan maksud kegiatan. (Bersambung ke halaman 11)