Harian Jurnal Asia Edisi Rabu, 20 Mei 2015

Page 1

Buruh Tolak Dana BPJS untuk Perumahan

8 Siswa di Bahorok Dinyatakan Drop Out

Hal. 7

Hal. 9

Tunggakan Utang Raskin se-Sumut Rp14,6 Miliar

Dishub Langgar Perda Soal Parkir Jalan Nasional

Hal. 11

Hal. 16 Indeks Saham Nama IHSG SHAnGHAI

harianjurnalasia

@jurnalasiacom

+JurnalAsiaHarian

HarianJurnalAsia

0852 9776 1000

info@jurnalasia.com

jurnalasia.com

(061) 663 5 664

Tutup

(-/+)

Kurs Tengah %

5269,371

31,560

0,600

4,417.55

134.06

3.13

nIkkeI 225 20,026.38

136.11

0.68

HAnG SenG 27,693.54

102.29

0.37

eURO STOXX 3,655.34

66.12

1.84

S&P 500

2,126.33

-2.87

0.13

DOwJOneS 18,285.94

-12.94

0.07

5.71

0.11

nASDAq

5,084.15

Mata uang

Kurs

AUD EUR GBP HKD JPY* MYR NOK NZD PGK SGD USD

10,504.90 14,883.62 20,615.59 1,700.67 10,985.38 3,673.18 1,775.83 9,708.64 4,859.74 9,915.78 13,183.00

Dari berbagai sumber 22.00 wib

Rabu, 20 Mei 2015

Rp3.000 (Luar Kota + Ongkos Kirim)

Nomor 790 Tahun III

Awas Beras Palsu Beredar Berasal dari Tiongkok, Berbahan Plastik Medan | Jurnal Asia Beras plastik mengandung bahan beracun diduga asal Tiongkok, dilaporkan telah menyebar pada beberapa negara di Asia. Penyebaran bahkan sudah terjadi di negaranegara yang banyak warga miskin, seperti India, Indonesia dan Vietnam. Untuk kasus ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Medan menghimbau, agar masyarakat berhati-hati dan waspada saat membeli beras. “Hingga saat ini, kami belum menemukan bukti ada beras palsu yang beredar di kota Medan. Begitupun, kami tetap melakukan monitor dan pengawasan langsung baik ke pasar traditional, distributor

dan gudang beras. Sudah ada 20-an dis tributor dan gudang yang sudah diawasi, namun beras sintetis tidak ditemukan. “ kata kepala kadisperindag Medan, Syahrizal Arief, Selasa (19/5). Bila nantinya ada temuan beras palsu tersebut, lanjutnya, akan dikenakan Undang-Undang no 8 tahun 1999 tentang Perlindungan konsumen. UU tersebut menyebutkan, jika ada unsur kesengajaan maka ancaman 5 tahun atau didenda sebesar Rp2 miliar. “Masyarakat juga diminta mela porkan segera kalau ada temuan untuk ditindaklanjuti Pemerintah,” ucapnya. Sementara itu, Humas Badan Urusan Logistik (BULOG) Sumatera Utara, Rudi menerangkan, jika sampai sekarang pihaknya belum menerima perintah untuk melakukan impor beras. namun jika diterima, bia sanya beras yang diimpor berasal dari negara Thailand dan Vietnam. “Beras yang ada di gudang Bulog juga tidak diperjual belikan secara bebas, kecuali untuk mengendalikan harga beras dipasar jika terjadi kenaikan yang cukup tinggi,” tukasnya. (Bersambung ke halaman 11)

Ciri-ciri Beras Palsu BERAS plastik mulai beredar di masyarakat Indonesia. Padahal awalnya beras tersebut pertama kali beredar hanya di Tiongkok. Berikut ciri-ciri beras palsu dirangkum Jurnal Asia dari berbagai sumber: 1. Beras bila dimasak tidak menyerap langsung air. 2. Tak bisa dimasak menjadi bubur, tak lembek melainkan tetap beras. 3. Biasanya bentuknya terbuka (terlihat ke permukaan). 4. Rasa Berbeda, tidak seperti biasa alias berasa tawar. 5. kalau dimakan membuat mual dan sakit perut.

Jurnal Asia | Ant: Risky Andrianto

TEMUAN BERAS SINTETIS. Dinas Perindustrian Perdagangan dan koperasi Pemerintah kota Bekasi, TnI dan kepolisian meninjau salah satu agen beras di Pasar Tanah Merah Mutiara Gading Timur, Mustika Jaya, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (19/5). Peninjauan tersebut dilakukan untuk keperluan pengambilan sample yang diduga beras bercampur bahan sintetis jenis sentra ramos yang dijual karena adanya temuan dari pedagang nasi uduk dan bubur di wilayah sekitar.

Kopertis Ingatkan Masyarakat

Ribuan Aparat Kepolisian Siaga

Waspadai PTS Jual Ijazah di Sumatera Utara

Demo Harkitnas Diimbau Jangan Anarkis

Medan | Jurnal Asia Budaya malas dan ingin serba instan untuk meraih gelar, sehingga melahirkan sarjana tanpa skripsi. kondisi inilah yang menyebabkan perguruan tinggi swasta (PTS) nekad melakukan pelanggaran hukum dengan menjual beli ijazah. “Untuk itu saya minta agar masyarakat mewaspadai PTS di daerah ini yang menjanjikan bisa mengeluarkan ijazah tanpa harus kuliah,” kata koordinator kopertis wilayah I Sumut Prof Dian Armanto, Selasa (19/5). Terkait adanya laporan dari masyarakat yang diterima Menristek Dikti tentang PTS yang terindikasi jula beli ijazah palsu, menurut Dian tidak tertutup kemungkinan hal itu juga terjadi pada PTS di Sumut. Diakui Dian, di Sumut ada lembaga pendidikan tinggi yang ilegal atau tidak terdaftar di pangkalan data perguruan tinggi (PDPT) dan mengaku telah melahirkan sarjana. “kita meyakini ijazah yang dihasilkan lembaga tersebut ilegal dan tidak sah. karena itu bagi masyarakat yang mengetahui adanya praktik jual beli ijazah,

hendaknya segera melaporkan ke kopertis dan ke polisi,” tegas Dian. Menurut Dian, pihaknya tidak berwenang menutup PTS “S” yang melakukan proses penerimaan mahasiswa baru dan mewisuda. karena kopertis hanya melakukan pengawasan, pengendalian dan pembinaan (wasdalbin) terhadap PTS yang terdaftar. “Proses untuk menutup suatu PTS itu merupakan wewenang aparat kepolisian. Sedangkan kopertis hanya memberikan rekomendasi kepada kemenristek Dikti terhadap PTS ilegal, untuk tidak mengeluarkan izin operasional tanpa terlebih dulu memenuhi peraturan yang ditetapkan,” tegas Dian. Dian mengungkapkan jika mahasiswa telah diwisuda dan lulus dari PTS ilegal yang tidak terdaftar di PDPT, maka ijazah yang dipergunakan adalah ilegal dan dianggap bukan tamatan sebuah perguruan tinggi. Menurut Dian, fenomena sarjana tanpa skripsi itu karena adanya masyarakat yang sudah bekerja dan memiliki penghasilan tetap, namun malas jika harus kuliah dengan waktu tertentu, sehingga menyita jam bekerja. Untuk itu mereka pun

Jurnal Asia | Ant: Septianda Perdana

KAPolRESTA Medan Kombes Pol Nico Ainta (tengah) memberikan pengarahan kepada para juru parkir liar yang diamankan jajarannya, di Mapolresta Medan, kemarin. kini Tim Pemburu Preman kembali dihidupkan, untuk merespon aduan masyarakat atas tindak kejahatan.

Masyarakat Resah Aksi Premanisme

Polresta Medan Sisir Ratusan Juru Parkir Medan | Jurnal Asia M a s ya ra k a t ko t a M e d a n khususnya pengendara sepeda motor dan mobil, mengeluhkan keberadaan juru parkir (jukir) liar yang marak. Biaya parkir ditagih juga tidak sesuai peraturan dari instansi terkait. "Jukir-jukir liar sangat banyak di Medan. Mereka menagih uang parkir tidak sesuai peraturan. Bahkan saat diminta karcis, mereka juga tak bisa memberikan," ujar Ratna, pengemudi mobil, Selasa (19/5). Ungkapan senada juga disampaikan Toni, yang mengaku ber-

ulangkali hampir bertengkar dengan petugas parkir karena harus membayar lebih dari ketentuan yang ada. "Biasanya sepeda motor Rp1000, mengapa saya dipaksa membayar Rp2000," keluhnya. Demikian pula Agus yang mengeluhkan bahwa Dinas Perhubungan (Dishub) kurang mensosisialisasikan daerah atau lokasi parkir, dikenakan tarif Rp 2000 atau Rp3000. Diakuinya, pernah membaca di media beberapa ruas jalan berbeda biaya parkir. "Tapi seharusnya lebih sering disosialisasikan," pintanya. (Bersambung ke halaman 11)

memilih membeli ijazah palsu yang mudah dan cepat didapat, tanpa harus capek-capek kuliah. Terpisah praktisi pendidikan dari Universitas negeri Medan Prof Syaiful Sagala menyebutkan jualbeliijazah palsu akan melemahkan semangat mahasiswa yang semula gigih menuntut ilmu. Mereka merasa bahwa usaha dan jerih payahnya selama ini sia-sia lantaran dicurangi para pembeli ijazah palsu. “Jika fenomena ini terus dibiarkan, bukan tak mungkin ma kin banyak orangyang tak layak secara keilmuan namun menenteng ijazah dan gelar kesarjanaan yang tinggi,” ungkapnya. Menurut Sagala hal itu menjadi diperparah lagi jika mereka diterima sebagai PnS atau menduduki posisi-posisi pen ting. Sebab bukantidak mungkin mereka akan bekerja secara tidak profesional. Untuk itu perlu tindakan tegas dari pemerintah untuk menutup PTS ilegal dan menghentikan praktik haram itu karena melakukan jual beli ijazah palsu. Selain itu juga harus ditindak secara tegas dan melalui proses hukum. (swisma)

Medan | Jurnal Asia Polresta Medan menyiagakan 1000 personel untuk melakukan pengamanan (Pam) unjuk rasa 20 Mei. Dari jumlah itu, termasuk personel Polda Sumut dan Brimob yang diperbantukan. "kita menyiagakan 1.000 perso nel, termasuk bantuan dari Polda Sumut. Selain itu, juga disiapkan peralatan‎ seperti water cannon, sepeda motor trail dan sebagainya jika memang ada unjuk rasa besok," ujar kapolresta Medan Kombes Pol Nico Ainta me­ lalui kabag Ops, kompol Hamam wahyudi, Selasa (19/5) sore. Menurut Hamam, seluruh personel tersebut akan melakukan pengamanan khususnya di beberapa obyek yang dianggap vital. Seperti kantor Gubsu, walikota, DPRD Sumut dan Medan, kejaksaan, BPJS ketenagakerjaan dan TVRI. Di lokasi-lokasi itu, fokus pengamanan lebih ditingkatkan sebab dianggap objek vital. Meski demikian, tempat lain tetap mendapat pengawasan karena pihak kepolisian berupaya memberi pelayanan dan pengamanan maksimal. "Jika memang isu bakal ada unjuk rasa pada 20 Mei, kita siap memberi pengamanan dan pelayanan terbaik. Masyarakat

yang hendak menyampaikan aspirasi akan dikawal, dengan harapan tidak dimasuki provokator yang menginginkan terjadi kerusuhan," terangnya. Hamam mengaku mendapat informasi unjuk rasa tersebut dilakukan karena sebagian elemen masyarakat merasa tidak puas dengan kinerja pe merintahan. Jadi, katanya, ormas yang berencana menyampaikan aspirasi karena menilai pemerintah belum melakukan perubahan di berbagai sektor. "Silakan sampaikan aspirasi, tetapi lakukan dengan tertib. Jangan sampai anarki, seperti me rusak fasilitas umum atau meng ganggu ketertiban masyarakat. Jika itu terjadi, maka pihak kepolisian akan bertindak tegas. Siapapun tidak boleh melanggar aturan," tambahnya. Dia juga berharap, jika ada elemen masyarakat menyuarakan aspirasinya, diminta para pemberi amanat misalnya anggota dewan, hendaknya melayani massa dengan baik. Polisi siap memberi pengamanan. Seperti diketahui, isu unjuk rasa 20 Mei beredar di sosial media dan pesan berantai dari blackberry massanger (BBM). (Bersambung ke halaman 11)

Nilai UN di Sumut

Siantar Tertinggi, Medan Peringkat 3 Meskipun hasil ujian nasional (UN) tingkat SMA sederajat 2015 telah diumumkan pada Jumat (15/5) lalu, namun hingga saat ini Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara belum menerima laporan dari kabupaten/ kota mengenai data dan persentase kelulusan. “kita belum ada menerima laporan dari Dinas Pendidikan kabupaten/kota tentang persentase kelulusan di daerahnya,” kata koordinator Un Sumut August Sinaga, Selasa (19/5). Disebutkan August, pihaknya hanya mengetahui data hasil

Un dan nilai indeks integritas ujian nasional (IIUn) tertinggi dan terendah perkabupaten/ kota di Sumut berdasarkan hasil yang diserahkan kementrian Pendidikan dan kebudayaan (kemendikbud). Berdasarkan data IIUn untuk jenjang SMA dan MA yang tertinggi diraih Pematangsiantar dengan rerata nilai 81,55. Posisi kedua dari Simalungun (81,32), kemudian Medan dan Serdang Bedagai memperoleh nilai yang sama (81.08) dan Pakpak Bharat ((79,77) serta Binjai (78.69). Sedangkan IIUn terendah diraih nias dengan rerata nilai 36,99. Urutan kedua dari Padang Lawas Utara (47,04) dan ketiga Tapanuli Selatan (48,28)dan Mandailing natal (48,55) serta nias Selatan (56,16). (Bersambung ke halaman 11)

Jurnal Asia | Ant: M Rusman

SISwA mencoret baju dengan tulisan “Good Bye Putih Abu-Abu” saat pengumuman kelulusan kemarin. Anehnya hingga kini Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara belum menerima laporan dari kabupaten/ kota mengenai data dan persentase kelulusan.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.