Harian Jurnal Asia Edisi Kamis, 20 September 2018

Page 1

Massa Minta Penertiban Papan Reklame Tidak Tebang Pilih Halaman 2

Medan Siaga Bencana Kamis, 20 september 2018 nomor 1.764 tahun Vii

Rp3.000 (Luar Kota + ongKos Kirim)

Halaman 3 harianjurnalasia

HarianJurnalAsia

jurnalasia.com

Melindungi Tersangka DPO akan Ditindak Tegas Halaman 6

Batas Usia CPNS 2018 Tetap 35 Tahun Halaman 7 Dijatah Belanja Cuma Rp200 Ribu/Bulan

Istri Bunuh Guru SD Antara | Septianda Perdana SIMULASI MANTAP BRATA TOBA. Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto (tengah) bersama Kasdam I Bukit Barisan Brigjen TNI Hassanudin (kedua kanan), Danlantamal I Belawan Laksamana Pertama TNI Ali Triswanto (kanan), Ketua DPRD Sumut Wagirin Arman (ketiga kanan), Wali kota Medan Dzulmi Eldin (kedua kiri), Ketua KPU Sumut Mulia Banurea (ketiga kiri) dan Ketua Bawaslu Sumut Syafrida Rasahan (kiri) mendeklarasikan pemilu damai usai menggelar simulasi operasi mantap brata Toba di DPRD Sumut, Medan, Sumatera Utara, Rabu (19/9). Aksi simulasi itu dalam rangka kesiapan Polri dalam mengamankan pemilihan umum capres dan legislatif 2019. (Berita di Halaman 3)

16 Wanita Djual Rp400 Juta ke Tiongkok Modus Kerja, Dipaksa Kawin Kontrak Jadi Budak Seks Jakarta | Jurnal asia Sebanyak 16 Warga Negara Indonesia (WNI) di Tiongkok diduga dipaksa kawin kontrak dan disekap hingga saat ini oleh oknum pelaku perdagangan orang. Hal tersebut membuat Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie geram. Grace pun menegaskan, pihaknya akan memberikan bantuan hukum kepada belasan WNI tersebut. “Sekarang kondisinya memprihatinkan, mereka disekap diberi makan lewat jendela, ada foto menunjukan luka. Waktu ngobrol di atas ada foto luka di kepala, ada juga keponakan ibu Yuni yang baru operasi sesar 4

bulan, sekarang dipaksa menikah berhubungan seks. Jadi kondisi memprihatinkan dan mereka terjebak di negara jauh, enggak bisa pulang,” kata Grace kepada wartawan, Rabu (19/9). Lebih parahnya lagi, sambung Grace, WNI yang dijual dan dikawin paksa di Tiongkok kebanyakan masih di bawah umur. “Mereka punya handphone, ketika mereka masuk ke rumah, mereka berhasil menyembunyikan itu (HP) yang bisa buat komunikasi dengan keluarganya. Mereka hanya memanfaatkan Wii di mana tempat mereka disekap. Jadi setelah komunikasi mereka matikan supaya hemat,” kata Grace. (bersambung ke halaman 11)

“sekarang kondisinya memprihatinkan, mereka disekap diberi makan lewat jendela, ada foto menunjukan luka.” Ketum partai solidaritas indonesia grace natalie

Melawan Badai Korupsi yang Memiskinkan Sumut Medan Kota Kedua Tertinggi Kasus Pengadaan Barang dan Jasa medan | Jurnal asia Selama lima tahun terakhir, terhitung sejak 2013 sampai dengan 2017 terjadi luktuasi pada jumlah kasus korupsi yang terungkap di Sumatera Utara. Namun fenomena ini tidak menjadikan posisi Sumatera Utara keluar dari daftar ter-atas provinsi paling parah terpapar korupsi, belum lagi fakta teranyar mengenai ASN sumut yang menjadi jawara jumlah ASN terkorup se Indonesia. Lantas menjadi pertanyaan bila Sumatera Utara masuk dalam daftar wilayah paling korup di Indonesia, kasus korupsi apakah yang menyebabkan sumut menempati posisi tersebut. Demikian paparan Ibrahim, selaku Koordinator eksekutif Sentra Advokasi untuk Hak Dasar Rakyat (SAHDAR), Rabu (19/9) siang, dalam pertemuannya bersama wartawan. (bersambung ke halaman 11)

Jurnal Asia | Putra KOORdINATOR Eksekutif SAHDAR, Ibrahim (kanan) saat memaparkan kasus-kasus korupsi di wilayah Sumatera Utara kepada wartawan, Rabu (19/9).

medan | Jurnal asia Terungkap sudah kasus pembunuhan sadis yang merenggut nyawa Muhammad Yusuf (34), seorang guru Sekolah Dasar (SD) asal Stabat. Kemarin jasadnya ditemukan di Perladangan Desa Sibolangit, Kecamatan Sibolangit. Personel Sat Reskrim Polrestabes Medan yang melakukan penyelidikan, akhirnya membekuk pelaku pembunuhan sadis tersebut. Tak dinanya, orang yang menghabiskan nyawa korban merupakan istrinya, berinisial CKD alias Chory alias Dewi (25). Wanita ini diketahui bermukim di Dusun XI Desa Ara Condong, Kecamatan Stabat. Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto kepada wartawan, Rabu (19/9) sore menjelaskan adapun motif tersangka membunuh suaminya hanya karena kesal. Pasalnya, ia tiap bulan dikasih uang belanja cuma sebesar Rp100 hingga Rp200 Ribu. “Si korban dianggap tidak memperhatikan istrinya, memberikan uang belanja seratus hingga dua ratus (ribu rupiah). Si pelaku ini istrinya (kesal) minta cerai tapi tidak ditanggapi,” ujar Dadang didampingi Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Putu Yudha Prawira kepada wartawan. (bersambung ke halaman 11)

Jurnal Asia | Bowo KAPOLReSTABeS Medan Kombes Pol Dadang Hartanto menunjukan barang bukti dalam paparan pada Rabu (19/9).

KPK Dukung Tanda Eks Koruptor di Surat Suara Jakarta | Jurnal asia Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendukung usulan eks koruptor yang maju menjadi calon anggota legislatif (caleg) diberi tanda pada surat suara pencoblosan. Tanda di kertas suara itu dinilai sebagai informasi kepada publik tentang rekam jejak seorang mantan narapidana korupsi. “Sepanjang tidak melanggar ketentuan informasi tambahan tentang track record seseorang itu baik. Walau masyarakat juga sudah paham tentang siapa yang akan dipilihnya,” kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, Rabu, 20 September 2018. (bersambung ke halaman 11)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Harian Jurnal Asia Edisi Kamis, 20 September 2018 by Harian Jurnal Asia - Medan - Issuu