Harian Jurnal Asia Edisi Rabu, 21 Maret 2018

Page 1

Tiga Perampok dan Pemeras Diringkus Halaman 6 rabu, 21 maret 2018 nomor 1.621 tahun Vi

Rp3.000 (Luar Kota + ongKos Kirim)

Nasabah Korban Skimming Diminta Melapor harianjurnalasia

HarianJurnalAsia

jurnalasia.com

Halaman 9

Antisipasi Lonjakan Harga Jelang Ramadhan Halaman 10

Hati-hati Meterai Palsu Halaman 11

188 WNI Menanti Hukuman Mati

Antara | Raisan Al Farisi Banjir BanDang. Warga mengamati kendaraan yang terseret banjir bandang di Cicaheum, Bandung, Jawa Barat, Selasa (20/3). Banjir bandang yang disertai dengan lumpur tersebut disebabkan oleh luapan Sungai Cicabe akibat intensitas hujan yang tinggi di beberapa wilayah Kota Bandung.

Sumut Terawan Pilkada

Jakarta | Jurnal Asia Data Kementerian Luar Negeri RI menunjukkan, ada 583 kasus terkait warga negara Indonesia ( WNI) di seluruh dunia dengan vonis hukuman mati sepanjang 2011-2018. Rinciannya, 188 kasus masih ditangani oleh Pemerintah Indonesia. Sementara, 392 kasus berhasil diselesaikan dengan vonis bebas. Tiga kasus lainnya berakhir dengan eksekusi hukuman mati. Hal itu diungkapkan Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, di Kantor Kemenlu RI, Jakarta, Senin (19/3). “Kenapa kami menghitung mulai tahun 2011, karena praktis sistem perlindungan WNI dan kasus ini baru muncul tahun 2011. Karena itu kami mulai melakukan penghitungan itu sejak 2011,” kata Iqbal. (Bersambung ke halaman 11)

Ranking 4 se-Indonesia Medan | Jurnal Asia Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2018, pihak Kepolisian Republik Indonesia menyebut ada 5 provinsi di Indonesia yang memiliki kerawanan tinggi dari segi keamanan. Polri menilai, kelima wilayah tersebut berpotensi terjadi konlik. “Pilkada 2018 berlangsung di daerah boleh dikatakan daerah-daerah yang gemuk, daerah gemuk ini artinya potensi kerawanannya tinggi,” kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto. Jumlah masyarakat Indonesia yang heterogen dari segi agama, suku dan latar belakang membuat tingkat terjadinya konlik dalam Pilkada menjadi sangat tinggi. Polri pun tak tinggal diam dan melakukan beberapa upaya untuk mengantisipasi hal yang ditakutkan itu.

Adapun kelima Provinsi rawan tersebut salah satunya adalah Sumatera Utara. Setidaknya ada 16 wilayah kabupaten/kota dan Provinsi Jawa Barat yang melaksanakan Pilkada Serentak. Berikut merupakan rincian wilayah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi di Indonesia: 1. Jawa Barat Menteri Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, Jawa Barat menjadi salah satu daerah yang akan memanas saat pesta demokrasi serentak terjadi di tahun 2018 mendatang. Hal ini diperkuat karena jumlah kontestan Pilkada 2018 yang cukup banyak di 16 wilayah Jawa Barat. (Bersambung ke halaman 11)

“Pilkada 2018 berlangsung di daerah boleh dikatakan daerahdaerah yang gemuk, daerah gemuk ini artinya potensi kerawanannya tinggi.” Kepala Divisi humas mabes Polri irjen setyo Wasisto

Bandar 30 Kg Sabu Ditembak Mati Sindikat Medan-Malaysia Medan | Jurnal Asia Tim Badan Narkotika Nasional (BNN) menggagalkan peredaran 30 kg sabu-sabu di Medan. Narkotika itu diamankan dari 4 pelaku yang disergap di dua lokasi terpisah dalam dua hari terakhir, seorang diantaranya ditembak. “Saat ini kami tunjukkan 3 orang tersangka karena 1 orang diantaranya atas nama Ambri alias Kumay pada saat penangkapan tadi pagi melakukan perlawanan dan berusaha melarikan diri. Kita melumpuhkannya dengan senjata api,” ujar Deputi Pemberantasan B N N , I r j e n P ol A r m a n De p a r i , s a a t memaparkan kasus itu di lokasi penangkapan Jalan Tritura, Medan, Selasa (20/3) sore. (Bersambung ke halaman 11)

Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) BNN Irjen Pol Arman Depari (tengah) memperlihatkan barang bukti narkoba setelah berhasil menangkap bandar narkoba di Jalan AH Nasution Medan, Sumatera Utara, Selasa (20/3). Antara | Septianda Perdana

Antara | Adeng Bustomi pekerja menyelesaikan pembuatan garam gandu tradisional. Akibat Pemerintah memutuskan impor garam sebanyak 3,7 juta ton secara bertahap untuk kebutuhan garam industri, menyebabkan pelaku usaha industri kecil garam sulit memasarkan barang.

Obat Pakai Garam Lokal Pasien Kejang-kejang Jakarta | Jurnal Asia Industri enggan menggunakan garam lokal dan memilih pakai garam impor. Salah satunya industri farmasi yang pernah mengalami pengalaman kurang enak saat produknya menggunakan garam lokal. Perusahaan tersebut adalah PT Intan Jaya Medika yang memproduksi cairan untuk pencuci darah. Menurut Plant Manager Rudi Santoso mengatakan, garam industri yang dibutuhkan untuk produknya harus memiliki tingkat kemurnian atau NaCL antara 99,4-99,9% bahkan sampai 102%. Dia menceritakan produksi yang gagal dan berujung fatal ini ketika saat perusahaan tengah kesulitan mendapatkan pasokan bahan baku impor. Pada saat itu, salah satu pasien yang menggunakan produknya sampai kejang-kejang. (Bersambung ke halaman 11)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.