Harian Jurnal Asia Edisi Senin, 25 Mei 2015

Page 1

BPD Bisa dapat Suntikan Modal Tanpa Izin DPRD Hal. 5

Travel Pengirim Jawaban UN SD Disandera

Pubbarama Buddhist Center Kota Bangun Diresmikan

Biaya Bangun Makam Beratkan Warga

Hal. 9

Hal. 12

Hal. 17 Indeks Saham Tutup

(-/+)

%

IHSG

5315,153

1,950

0,040

SHAnGHAI

4,657.60

128.17

2.83

nIkkeI 225 20,264.41

61.54

0.30

HAnG SenG 27,992.83

469.11

1.70

eURO STOXX 3,675.80

-12.92

-0.35

S&P 500

harianjurnalasia

@jurnalasiacom

+JurnalAsiaHarian

HarianJurnalAsia

0852 9776 1000

info@jurnalasia.com

jurnalasia.com

(061) 663 5 664

Kurs Tengah

Nama

2,124.75

-3.25

0.15

DOwJOneS 18,240.00

-18.00

0.10

nASDAq

-2.00

0.04

4,526.75

Mata uang

Kurs

AUD EUR GBP HKD JPY* MYR NOK NZD PGK SGD USD

10,393.21 14,623.66 20,589.39 1,694.33 10,862.04 3,660.59 1,740.98 9,691.11 4,842.42 9,857.79 13,136.00

Dari berbagai sumber 22.00 wib

Senin, 25 Mei 2015

Rp3.000 (Luar Kota + Ongkos Kirim)

Nomor 794 Tahun III

Ekspor Batubara Empat Negara Diselewengkan Jurnal Asia | Ant: Fanny Octavianus

DOA UNTUK TANAH KARO. Jemaat Gereja Batak karo Protestan melakukan kebaktian di depan Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (24/5). kegiatan itu merupakan rangkaian acara Doa untuk Tana karo untuk mendoakan korban bencana erupasi Sinabung dan mendesak pemerintah menetapkan bencana Sinabung sebagai bencana nasional.

Dua PTS Terindikasi Edarkan Ijazah Palsu

Jakarta | Jurnal Asia Indonesia merupakan negara penghasil batubara terbesar nomor enam di dunia. namun, dalam hal ekspor, Indonesia merupakan negara nomor dua terbesar di dunia. kendati demikian, hasil batubara di In donesia tidak dimanfaatkan sedemikian rupa. Pasalnya, hasil ekspor batubara Indonesia masih dikelola oleh beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab. koordinator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Hendrik Siregar mengungkapkan, adanya selisih angka antara jumlah batubara yang diekspor oleh pemerintah Indonesia dengan jumlah negara penerima ekspor batubara. negara tersebut antara lain Tiongkok, India, Jepang dan korea. “Pemerintah sana (negara tujuan ekspor) menyampaikan terima kasih karena jumlahnya jauh lebih besar dari yang disampaikan oleh pemerintah Indonesia,” ungkapnya saat Diskusi energi kita di Cikini, Jakarta, Minggu (24/5). Hal tersebut, tutur dia, mengartikan adanya beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab di dalam negeri. Dalam hal ini, seperti pelabuhan-pelabuhan yang ada di Indonesia tidak melalui beberapa pro sedur dalam pemeriksaan maupun pengawasan. “Itu artinya ada pelabuhanpelabuhan yang ilegal atau

pelabuhan-pelabuhan yang memang sengaja digunakan untuk tidak melewati pemeriksaan atau pengawasan dari pemerintah. Itu yang difungsikan untuk menggiring batubara secara illegal,” jelas dia. Pelabuhan-pelabuhan tersebut, disebutkannya, ada beberapa pelabuhan yang memang sudah terindikasi adanya penyelewengan ekspor batu bara. “Pelabuhannya cukup banyak, di kalimantan itu memang ada beberapa pelabuhan. Banyak dari kalimatan Selatan dan Sumatera Selatan,” sebut dia. Oleh karena itu, dia mengharapkan pemerintah segera menindaklanjuti pelabuhan di daerah mana saja yang terindikasi sebagai pelabuhan illegal. Jika tidak, maka akan menyebabkan Indonesia merugi terhadap adanya selisih ekspor pada angka yang diterima oleh negara. “Dan itu harus dibuka harus ada keterbukaan dari pemerintah. Pemerintah harus betul-betul me meriksa dimana saja yang memang ikut terbukti sebagai lokasi pelabuhan ilegal yang memungkinkan ada selisih ekspor tadi. Jumlah ekspor pasti otomatis hitung-hitungan. Berimbas juga pada angka yang diterima negara sendiri,” pungkas dia. (Bersambung ke halaman 11)

Kampus di Medan, Kasus Bergulir ke Poldasu Medan | Jurnal Asia Dua Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Medan terindikasi mengeluarkan ijazah palsu, bagi ratusan alumni yang sudah tersebar di berbagai wilayah, baik di dalam dan luar Sumatera Utara. Tuduhan tersebut bahkan sudah dilaporkan ke Poldasu oleh pihak Kopertis bersama bukti-bukti pendukung. Hal itu diungkapkan koordinator kopertis wilayah I Sumut Prof Dian Armanto MPd MA MSc,Phd, kemarin menyahuti gebrakan yang dilakukan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan

Tinggi Prof.M nasir terhadap keberadaan perguruan tinggi swasta yang mengeluarkan ijazah palsu. Menurut Dian, kedua perguruan tinggi illegal tersebut selain memberikan ijazah sarjana (S1)

juga magister (S2), kepada lulusannya tanpa mengikuti proses perkuliahan seperti pada umumnya. Diakui Dian, keberadaan PTS ilegal itupun telah dilaporkannya ke polisi, karena pihaknya tidak berwenang untuk menutup. Hal itu sesuai dengan peran kopertis sebagai pengawas, pengendalian pembinaan (wasdalin) terhadap PTS yang terdaftar atau punya izin. “Jika PTS itu tidak terdaftar, apa yang mau ditutup. karena memang tidak ada izinnya. Jadi itu tugasnya pihak kepolisian untuk menindak,” ungkap Dian. Pada proses pengaduannya,

Dian mengaku sudah dimintakan keterangannya sebagai saksi terhadap kasus ijazah palsu diduga dikeluarkan Universitas Sumatera yang berada di Jalan Taud Medan (sekitar kawasan Pancing-red). Demikian juga dengan pihak bersangkutan sudah menjalani pemeriksaan. “kita tunggu saja bagaimana lanjutan proses penyidikan pihak Poldasu. Sebab kasus ini sudah lama juga kita laporkan,” katanya. Sedangkan terhadap Universitas Generasi Muda Medan, diakui Dian saat ini perguruan tinggi itu mu lai mengajukan proses izin ke Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti). “namun sebelum izin keluar, PTS tersebut tidak dibenarkan menerima mahasiswa baru atau proses perkuliahan, apalagi wisuda. Jadi ijazah yang telah dikeluarkannya kepada para lulusannya itu tidak sah,” tegas Dian. Sementara itu adanya informasi tentang keberadaan University of Berkley yang berada di kawasan Jalan Sei Padang Medan yang disebut juga menjual ijazah palsu, diakui Dian tidak diketahuinya, karena lembaga tersebut memang tidak terdaftar. (Bersambung ke halaman 11)

Jurnal Asia | Ant: Iggoy el Fitra

KAPAl tongkang mengangkut batubara di perairan Teluk Bayur, Padang, Sumbar. Ternyata ekspor batubara ke luar negeri masih banyak diselewengkan.

Iming-iming Harga Murah Plus Bonus

Wedding Organizer Tipu Puluhan Calon Pengantin Jakarta | Jurnal Asia Gara-gara tergiur dengan harga murah, kini puluhan calon pengantin terpaksa gigit jari. Pasalnya, uang tunai mereka senilai puluhan juta rupiah dihabiskan oleh wedding Organizer (wO) wawai Bridal. Bahkan angka kerugian tembus Rp1,5 miliar dan kasus ini pun diselidiki Polsek Cengkareng, melibatkan pelaku pasangan suami istri. C e r i t a t e r t i p u n ya c a l o n

Jurnal Asia | Ant: Reno esnir

SeJUMlAH wnA asal Tiongkok menjalani pemeriksaan ketika penangkapan di Jalan Sekolah Duta V no: 55, Pondok Indah, Jakarta, Minggu (24/5).

Jaring Korban di Seluruh Indonesia

Bos Penipuan WN Tiongkok Ditangkap Jakarta | Jurnal Asia Polda Metro Jaya menangkap bos dari 29 warga negara (wn) Tiongkok. Petugas Direktorat Reserse kriminal Umum Polda Metro Jaya, kombes Pol krishna Mukrti mengatakan, bos inilah yang membantu menerjemahkan bahasa para wn Tiongkok. "Bos ini berinisial Cn, Seorang warga negara Indonesia," ucap krishna di Pondok Indah, Minggu (24/5). Pantauan wartawan, Cn dibawa pada sekitar pukul 20.00 wIB ke lokasi penggerebekan wn Tiongkok di Jalan Sekolah Duta V no.55 Pondok Indah Jakarta Selatan. Cn ditangkap dari rumahnya di Jalan kemang 5,

Jakarta Selatan. Selain lokasi penipuan di Pantai Indah kapuk, Jakarta Timur, dan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Cn diduga membawahi banyak jaringan di Jakarta. "kami interogasi dahulu, nanti kami akan tanya ada di mana lagi jaringannya," papar krishna. Pantauan di lokasi, selama sekitar satu jam Cn diinterogasi. Pada pukul 20.50 wIB ia dibawa untuk menunjukan lokasi jaringan yang lain. Cn bersama 29 wn Tiongkok ini melakukan operasi dengan modus penipuan terkait kartu kredit yang korbannya merupakan warga Tiongkok juga. Mereka hanya menumpang melakukan

penipuan di Indonesia karena servernya berada di Jakarta. Barang bukti yang disita di antaranya, uang tunai Rp365 juta, 2 buah iPad, 31 unit HP, 29 paspor, 15 unit HT, 18 unit telepon, 22 modem internet, dan 15 recorder. Para tersangka terancam Pasal 34 ayat (1) dan pasal 28 ayat (1) jo Pasal 50 UU no 11 thn 2008 tentang Informasi dan transaksi elek tronik, Pasal 2 dan Pasal 3 UU no 21 thn 2007 tentang Pem berantasan tindak pidana perdagangan manusia, Pasal 120 dan Pasal 124a UU no 6 thn 2011 tentang keimigrasian. Dan terancam hukuman minimal 3 tahun ku rungan, maksimal 15 tahun kurungan. (mtv/ant)

pengantin dibeberkan dalam media sosial dan forum dunia maya. Si pencerita menyebut banyak pasangan yang ingin menikah tertarik dengan promosi bridal yang beralamat di Mutiara Taman Palem Blok e1 no. 9 Cengkareng, Jakbar. Pemilik wB, AM dan BSw menawarkan paket lengkap dengan biaya yang dianggap lebih murah dibandingkan dengan wO lainnya. Ada pasangan yang ditawari

paket seharga Rp 53 juta. Dengan paket ini, wO menyediakan catering, gaun dan jas pengantin, gaun pengapit dan tata rias wajah, pre-wedding, voucher souvenir. wO wB bahkan mengimingimingi hotel bintang 5 di Bali bagi pasangan calon pengantin. "Dengan syarat mereka harus memberikan DP sebesar Rp 20 juta untuk membooking paket tersebut," ujar si pencerita. namun ternyata pasangan

calon pengantin ditipu setelah menyerahkan uang pembayaran muka (DP). Ada juga yang hampir melunasi pembayaran paket pernikahan. Pemilik wO kabur ke luar kota hingga akhirnya menyerahkan diri ke Salatiga. “Mereka sudah bayar uang muka, ada yang Rp 15 juta, Rp 20 juta, ada juga yang Rp 40 juta,” jelas kapolsek Cengkareng kompol Sutarjono. (Bersambung ke halaman 11)

RRT Janji Bantu Tangani Beras Plastik Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok Wang Shouwen dalam pertemuannya dengan Menteri Perdagangan RI Rachmat Gobel berjanji bahwa negaranya akan membantu menangani kasus beras plastik yang beredar di Indonesia. Rachmat Gobel bertemu wang Shouwen mengadakan pertemuan bilateral disela pertemuan menteri perdagangan (Minis ters Responsible for Trade Meeting) APeC 2015 di Pulau Boracay, Aklan, Filipina, menurut siaran pers kementerian Perdagangan, Minggu (24/5). (Bersambung ke halaman 11)

Jurnal Asia | Ant: Destyan Sujarwoko

PeTUGAS memeriksa beberapa sampel beras di salah satu grosir beras. Pemeriksaan secara acak itu bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan resin atau plastik pada aneka produk beras.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.