DPRDSU Tolak Tandatangani KUA-PPAS PAPBD 2018 Halaman 3
seLasa, 25 september 2018 nomor 1.768 tahun Vii
Rp3.000 (Luar Kota + ongKos Kirim)
Kepala Daerah Berkampanye Diingatkan tak Gerakkan ASN harianjurnalasia
HarianJurnalAsia
jurnalasia.com
Halaman 4
Polisi Antisipasi 3 Kejahatan Semasa Pilpres Halaman 7 Kredit Fiktif Grup Finance
Belasan Bank Swasta dan BUMN Ditipu Rp14 Triliun
Antara | Sigid Kurniawan KasUs peNIpUaN TeRHaDap 14 BaNK. Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo (kiri) didampingi Wadirtipideksus Bareskrim Polri Kombes Pol Daniel Tahi Monang Silitonga (tengah) dan Kanit Subdit Perbankan Dittipideksus AKBP Vanda Rizano (kanan) memberikan keterangan saat rilis kasus kejahatan di kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (24/9).
Sindikat Narkoba di LP Lubuk Pakam
Seminggu Rp50 Juta Disetor ke Oknum Sipir medan | Jurnal asia Perputaran uang narkoba di Lembaga Pemasyarakatan ternyata cukup besar. Buktinya, Rp50 juta seminggu disetor kepada oknum sipir untuk memuluskan bisnis haram dari balik penjara Lubuk Pakam. Hal ini terungkap pasca Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan pengembangan terhadap jaringan narkoba, yang melibatkan narapidana dan sipir di Lembaga Pemasyarakatan Lubuk Pakam. Dari hasil pemeriksaan, Dekyan yang mendekam di Lapas Lubuk Pakam mengaku menyetor sejumlah uang kepada Maredi yang merupakan sipir Lapas tersebut.
“Dari pemeriksaan Dekyan mengaku menyetor uang kepada petugas sekira Rp50 juta per minggunya. Uang itu dikoordinir oleh tersangka Maredi dan sipir lainnya,” kata Deputi pemberantasan BNN RI, Irjen Pol Arman Depari, Senin (24/9). Arman mengatakan, uang yang diberikan tersangka Dekyan kepada sipir biasanya disebut dengan sandi bayar uang SPP. “Saat ini petugas masih melakukan pengembangan untuk mengungkap keterlibatan aparat dan penyidikan ke arah tindak pidana pencucian uang,” ujarnya. (bersambung ke halaman 11)
“Dari pemeriksaan Dekyan mengaku menyetor uang kepada petugas sekira rp50 juta per minggunya.” Deputi pemberantasan bnn ri irjen pol arman Depari
Biaya SKCK di Polsek Percut Sei Tuan ‘Mencekik Leher’ ”Kalau 10 Kali Bikin, Kena 300 Ribulah” medan i Jurnal asia Berubahnya aturan baru di Polsek Percut Sei Tuan, dalam kepengurusan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), untuk persyaratan melamar pekerjaan sebagai pegawai negeri sipil (PNS) maupun diperusahaan swasta, justru menjadi beban dan keberatan bagi masyarakat yang membutuhkan. Seperti diungkap Andi Hermanto, (23) warga Jalan Parkit Perumnas Mandala pada Senin (24/9) sekira pukul 16.000 WIB. Ia datang ke Polsek Percut Sei Tuan untuk mengurus SKCK. Dikatakan Andi, sebelumnya ia pernah mengurus SKCK di Polsek Percut Sei Tuan untuk keperluan melamar kerja di salah satu perusahaan swasta. (bersambung ke halaman 11)
WaRga yang membuat Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) di salah satu Polres.
Antara | Kahie Kamaru
Jakarta | Jurnal asia Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri menangkap lima tersangka kasus pembobolan 14 bank dengan total kerugian mencapai Rp 14 triliun. Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, Kombes Pol Daniel Tahi Monang Silitonga menjelaskan pembobolan bank dilakukan oleh lembaga pembiayaan kredit PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (PT SNP) yang merupakan induk perusahaan PT Cipta Prima Mandiri (Columbia) terhadap 14 bank. Modusnya, PT SNP mengajukan pinjaman kepada bank dengan jaminan piutang fiktif dari para konsumen Columbia. Para tersangka yang ditangkap dalam kasus ini adalah para pimpinan PT SNP, yakni DS (direktur utama), AP (direktur operasional), RA (direktur keuangan), CDS (manajer akuntansi), dan AS (asisten manajer keuangan). (bersambung ke halaman 11)
Jurnal Asia | bowo KapolseK Sunggal Kompol Yasir Ahmadi menunjukkan barang bukti berikut 7 tersangka gerombolan begal yang meresahkan masyarakat.
Tujuh ABG jadi Begal Kawasan Ringroad medan | Jurnal asia Petugas Unit Reskrim Polsek Sunggal meringkus gerombolan perampok sepeda motor begal yang kerap beraksi di Medan, Senin (24/9). Dalam penangkapan ini polisi turut membekuk 7 orang tersangka yakni Angga Nasution (18), Jerico Jerimia Sidabutar (18), Tadun Ginting (17), Riski Fauzi (17), Tauik Akbar (18), Bembeng (20) dan Reza (16). Selain itu, polisi turut membekuk 7 orang bandit jalanan beserta barang bukti 10 unit sepeda motor yaitu sepeda motor Honda Beat BK 3994 ACU, Honda beat merah BK 3418 ADJ, Suzuki fu BK 6343 PAN, Yamaha jupiter tanpa plat, Honda Astrea Green tanpa plat. Kemudian Honda Revo tanpa plat, Yamaha Mio j warna hitam BK 4028 AEQ, Yamaha mio BK 6365 ACU, Yamaha Mio Soul BK 6404 AET, dan Yamaha Mio hitam BK 6763 ACB. (bersambung ke halaman 11)