Harian Jurnal Asia Edisi Kamis, 26 November 2015

Page 1

Kadisdik Sumut Diincar Kejari Medan

Tunjangan Baru PNS BKN Capai Puluhan Juta

Ditjen Pajak Kejar Wajib Pajak Individu

Hal. 4

Hal. 9

Hal. 11

harianjurnalasia

@jurnalasiacom

+JurnalAsiaHarian

Kamis, 26 November 2015

HarianJurnalAsia

0852 9776 1000

info@jurnalasia.com

Hati-hati Pinjam Uang dari Asing Hal. 16

jurnalasia.com

(061) 663 5 664

Rp3.000 (Luar Kota + Ongkos Kirim)

Nomor 945 Tahun IV

Palang Perlintasan SM Raja Tak Turun

Indeks Saham Nama

Angkot dan 13 Penumpang Terseret Kereta Api Medan | Jurnal Asia Arus kendaraan di perlintasan rel Jalan Sisimangaraja, persis di depan Kampus Kedokteran UISU, Rabu (25/11) siang sekira pukul 15.00 WIB berubah horor. Pasalnya, kereta api penumpang kelas ekonomi jurusan Tanjung Balai-Medan, menabrak angkutan kota (angkot) Nasional berikut 13 penumpangnya hingga terseret sejauh ratusan meter. Akibat kecelakaan ini, 13 korban dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Permata Bunda dan Pirngadi Medan. Sebagian besar diantara mereka menderita luka parah di bagian kepala dan patah tulang. Saksi mata kejadian, katang Sanjaya mengutarakan kejadian bermula ketika angkot Bk 7670 DL jurusan Sunggal-Amplas, melaju dengan kecepatan sedang dari arah Jalan Sisingamaraja menuju Amplas. (Bersambung ke halaman 11)

IHSG

4545,378

4,310

0,090

SHAnGHAI

3,616.11

5.79

0.16

nIkkeI 225 19,924.89

45.08

0.23

HAnG SenG 22,587.63

-78.27

-0.35

eURO STOXX 3,379.20

-66.06

-1.92

S&P 500

-13.75

0.66

2,070.50

DOwJOneS 17,560.00 -124.00

0.70

nASDAq

0.70

4,643.00

-32.75

Mata Kurs uang USD AUD EUR GBP HKD JPY MYR NOK NZD PGK SGD

13,673.00 9,936.86 14,591.15 20,650.35 1,764.23 11,180.35 3,250.07 1,584.56 8,991.38 4,615.15 9,723.72

Dari berbagai sumber 22.00 wib

RS Permata Bunda

RS Pirngadi Medan

12. Rai (19), warga Jalan Alfalah 13. Masdaliyah Nasution (46), warga Bajak 5, Gang Bahagia Ujung.

Jurnal Asia | Hery Chaniago

ReMUK. kereta api ekonomi jurusan Tanjung Balai-Medan menabrak mobil angkutan umum di perlintasan rel kereta Api Jalan Sisingamangaraja, Rabu (25/11). kondisi angkutan ringsek dan terbalik, sedangkan 13 korban luka langsung dilarikan ke RSU Permata Bunda dan Pirngadi Medan.

Mulai Hujan Deras dan Angin Kencang

Harga Gas Industri Turun

tinggi pada Selasa malam. Banjir juga menggenangi ratusan rumah di kelurahan Beringin, kecamatan Medan Selayang, dan kelurahan kuala Bekala, kecamatan Medan Johor. Genangan air di dua kecamatan tersebut disebabkan meluapnya Sungai Babura setelah menerima debit air yang sangat banyak. Meski menggenangi rumah, terlihat anak-anak berenang dan bermain dalam genangan air yang mulai muncul pada Rabu dinihari tersebut. (Bersambung ke halaman 11)

Jurnal Asia | Hery Chaniago

TeRLIHAT sejumalah warga melintas di kawasan yang terendam banjir hingga lutut orang dewasa di Jalan Merdeka, Medan, Rabu pagi (25/11).

Medan | Jurnal Asia PT Pertamina Gas dan PT Perusahaan Gas negara (PGn) Tbk. menurunkan harga gas industri mulai 10 Desember. Harga disepakati dari US$13,86 per MMbtu menjadi US$12,22 per MMbtu. kemudian terhitung pada 1 Januari 2016 harga gas industri di Sumut kembali turun menjadi 11,22 dolar AS/MMBTU. Anggota komite II DPD RI, Parlindungan Purba mengatakan, setelah dilakukan diskusi dengan Sekretaris Presiden RI, juga kementerian energi dan Sumber Daya Mineral (eSDM), disepakati PT Pertamina Gas (Pertagas) menurunkan harga jual gasnya sebesar USD1,09 dan PT Perusahaan Gas negara (PGn) menurunkan USD0,55. Dengan harga jual sebesar 12,22 juta perstandar kaki kubik perhari atau Milion Metric British Terminal Unit (MMBTU), dari harga sebelumnya USD13,86 MMBTU. “Selain itu, sesuai dengan terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) tentang kebijakan harga gas bumi, per 1 Januari 2016 harga jual gas ke industri sebesar USD11,22 juta perstandar kaki kubik perhari,” katanya di Medan, Rabu (25/11). Parlindungan menyebutkan,

hasil pertemuan tersebut akan ditindaklanjuti. Dengan melakukan pertemuan lanjutan di bawah koordinasi kementerian koordinator Per ekonomian dan Sekretariat wakil Presiden, dengan melibatkan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan komite II DPD RI. Sedangkan DPD RI sendiri mengusulkan upaya efisiensi di lini-lini produksi yang masih memungkinkan, antara lain dengan menyatukan sumber pasokan gas yang bersumber dari LnG maupun gas pipa kepada Pertamina, atau inovasi kontrak perjanjian jual beli gas (PJBG) dari Pertamina eP (eksplorasi dan Produksi) ke Pertamina, serta pemanfaatan jaringan pipa gas distribusi oleh beberapa badan usaha. Sementara, dalam pertemuan tersebut, pihak pengusaha pelaku industri di Sumut yang menggunakan gas masih kecewa dengan penetapan harga tersebut, karena masih ada perusahaan yang tidak mampu untuk berproduksi dengan harga di atas 10 dolar AS/MMBTU. “Rencana pemerintah yang akan menurunkan harga jual gas industri Sumut sebesar 2,5 dolar AS/MMBTU hanya dapat memperpanjang napas

industri selama tiga bulan, setelah itu mati. Apigas mengharapkan pemerintah pusat agar menetapkan harga gas Sumut kembali seperti semula yaitu 8,7 dolar AS/MMBTU, dan berlaku surut sejak 1 Agustus 2015,” kata Sekretaris APIGAS Sumut nurbahagia. Sementara itu, ketua Apigas Sumut, Johan Brien mengatakan bahwa pihaknya berharap agar harga gasa turun diangka USD 8,7 per MMBTU. Jikapun tidak bisa diangka tersebut, diharapkan harga gas industri hanya 1 digit atau tidak diatas USD10 per MMBTU. karena jika terlalu mahal, maka akan banyak perusahaan pengguna gas tutup dan berdampak pada perekonomian nasional khususnya sumatera utara. Harus Berkorban Harga gas bumi di Sumatera Utara (Sumut) yang mencapai US$ 13-14/mmbtu sangat memberatkan industri di sana. Akibat mahalnya harga gas ini, biaya produksi menjadi tidak eisien, daya saing industri pun melemah. Untuk membantu dunia usaha, kementerian eSDM menargetkan harga gas di Sumut bisa turun sampai US$ 2,5/mmbtu mulai Januari 2016. (Bersambung ke halaman 11)

Perkara Membludak, Calo Sidang Tilang Berkeliaran Pengadilan Negeri Dipastikan Kewalahan

Demikian ungkap Mantan ketua Mah kamah Agung (MA), Harifin Tumpa. “kalau ibarat makanan, ini su-

%

1. Gelora Purba/supir (42) warga Jalan Bunga kantil XVII PB. Selayang II Medan Selayang. 2. Gita Ghanesa Ningsih (28) warga Timbang Deli, Medan Amplas. 3. Rusmawati (38) warga Dusun II Desa Selamat kec Sibirubiru. 4. Syaiful Amri (51) warga Jl. Sei Blumai Hilir, Tanjung Morawa. 5. Jumanto (49) warga Dusun I, Desa Jaharun, kec Galang. 6. Suriana (48) warga Jl. kongsi gg. Hidayah no. 341 Dusun III B, Marindal I, kec. Patumbak. 7. Lindawati (49) warga Jl. TR. Muda no. 9 kec Lubuk Pakam. 8. Farida (28) warga Gg. karya Ling. V Pekan Tanjung Morawa. 9. Tiambun Simanjuntak (63) warga Dusun I Jl. Raya Medan, Tanjung Morawa. 10. Nabila (9) warga Dusun I Jl. Raya Menteng, Tj. Morawa. 11. Ismayanti (52) warga Jl. Marindal II Pasar XII.

Mulai 10 Desember 2015

Persoalan tilang merupakan masalah lama yang penyelesaiannya tidak pernah tuntas. Apalagi perkara tilang di Pengadilan Negeri melebihi tiga juta perkara dan memunculkan banyak permasalahan, seperti keberadaan calo-calo serta persidangan yang memakan banyak waktu

(-/+)

Nama-nama Korban dan Rumah Sakit

Medan Kronis Banjir Medan | Jurnal Asia Ratusan rumah warga di sejumlah kelurahan di kota Medan tergenang banjir akibat curah hujan tinggi sejak Selasa (24/11) malam. Pantauan wartawan di Medan, Rabu (25/11) pagi, rumah-rumah warga yang terendam banjir berada di kelurahan Aur dan kelurahan Sei Mati, kecamatan Medan Maimun. Banjir yang melanda ratusan rumah warga di kecamatan Medan Maimun itu terjadi akibat meluapnya Sungai Deli setelah menerima curah hujan

Kurs Tengah

Tutup

dah basi. Akan tetapi, tilang ini sen diri tidak pernah diusahakan penyelesaiannya dengan tuntas,” kata Hariin dalam acara diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (25/11). Menurut Harifin, pengadilan harus mempersiapkan diri untuk menangani persoalan-persoalan yang ditimbulkan dari tingginya angka perkara tilang. Terlebih lagi, Jakarta merupakan kota dengan perkara tilang terbanyak seIndonesia. Solusi pertama yang ditawarkannya adalah menyediakan waktu sidang tilang di luar jam kerja. “Saya bilang, pengadilan harus membuat terobosan. Terobosan ya n g b i s a d i l a k u k a n a d a l a h menyediakan waktu (sidang) tilang di luar jam kerja. Pada malam hari misalnya,” tutur dia.

Jika waktu malam hari tak memungkinkan, maka pilihan lainnya, menurut Harifin, adalah menyediakan waktu sidang tilang pada akhir pekan. Selain itu, hakim secara bergilir diberi tugas untuk menyelesaikan perkara tersebut. namun, menurut dia, yang mungkin membuat usulan tersebut tak dijalankan adalah kondisi bahwa hakim juga perlu dibayar jika bekerja di luar jam kerja mereka. “nah, ini yang belum terakomodasi dalam anggaran,” kata dia. Solusi kedua adalah kesepakatan antara penegak hukum, dalam hal ini polisi, jaksa, dan hakim, untuk menyepakati bahwa persidangan tilang tak perlu dihadiri oleh pelaku atau pelanggar. (Bersambung ke halaman 11)

Jurnal Asia | Ant: wahyu Putro

eKS KeTUA MA Hariin Tumpa (kanan) bersama eks Komisioner KPK Chandra M. Hamzah diskusi membahas penanganan perkara pelanggaran lalu lintas oleh pengadilan negeri.

Jurnal Asia | Ant: Rosa Panggabean

SeKReTARIS Daerah (Sekda) Pemprov Sumut Hasban Ritonga menunggu di lobi gedung kPk, Jakarta, Rabu (25/11).

Kasus Bansos dan Suap DPRD Sumatera Utara

KPK Periksa Hasban Ritonga Jakarta | Jurnal Asia Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara Hasban Ritonga selesai diperiksa kPk. Hasban mengaku dicecar 11 pertanyaan. Dia membantah terlibat dana suap yang melibatkan Gubernur Sumatera Utara nonaktif Gatot Pujo nugroho. "Ada kira-kira sebelas pertanyaan ditanyakan tadi soal mengetahui atau tidak dana itu. Dan saya katakan saya tidak tahu dan tidak terlibat," ujar Hasban selesai diperiksa hampir 6 jam di Gedung kPk di Jalan HR Rasuna Said, Rabu (25/11). Hasban menjelaskan, saat kasus tersebut bergulir, dirinya masih menjabat sebagai inspektorat Provinsi Sumatera Utara. Dia mengaku baru diangkat menjadi sekda pada 22 Mei 2015. "Tadi dikonirmasi sebagai Sekda karena saya baru menjabat bulan Mei, jadi ya kita ditanya sejauh mana dapat laporan. karena jabatan belum Sekda jadi enggak tahu persis, hanya tahu dari media," terang Hasban. Dapat perintah dari gubernur? "kita enggak tahu. Tidak mengetahui dan tidak terlibat," tegas Hasban lagi. Seperti diketahui, dalam kasus dugaan suap DPRD Sumut, kPk sudah menetapkan Gubernur Sumut nonaktif Gatot Pujo nugroho beserta istri mudanya, evy Susanti sebagai tersangka. Duit suap diduga kuat diberikan Gatot untuk mempermulus persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemprov Sumut tahun 2012-2014, persetujuan perubahan APBD Pemprov Sumut tahun 2013 dan 2014, pengesahan APBD tahun 2014 dan 2015, serta penolakan penggunaan hak interpelasi DPRD provinsi Sumut tahun 2015. Selain itu 5 orang lainnya yang diduga menjadi penerima suap juga ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah Saleh Bangun ketua DPRD periode 2009-2014, Chaidir Ritonga wakil ketua DPRD periode 2009-2014, Ajib Shah anggota DPRD periode 2009-2014 yang kini ketua DPRD Sumut, kamaludin Harahap wakil ketua DPRD periode 2009-2014, serta Sigit Pramono Asri wakil ketua DPRD 2009-2014. Saya Tak Curi Uang Negara Sementara itu, Otto Cornelis kaligis meluapkan protesnya atas tuntutan Jaksa pada kPk yang menuntut dirinya hukuman 10 tahun penjara. Segala bantahan disampaikan kaligis mengenai duduk perkara dugaan suap hakim dan panitera PTUn Medan, Sumut, yang membelitnya. (Bersambung ke halaman 11)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Harian Jurnal Asia Edisi Kamis, 26 November 2015 by Harian Jurnal Asia - Medan - Issuu