rABU, 27 DeSeMBer 2017 NoMor 1.553 TAHUN VI
rP3.000 (LUAr KoTA + oNGKoS KIrIM)
Dari Jakarta Tebar Pesona ke Sumut
Djarot Digadang Maju Cagubsu Jakarta | Jurnal Asia Mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat, disebut-sebut akan ikut serta pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut) 2018. Kini, Politisi Partai PDI-P itu tengah melakukan kunjungan ke sejumlah daerah di Sumatera Utara, mulai Selasa 26 Desember 2017. Kunjungan Djarot di Sumatera Utara bersama istri dan keluarga. Kedatangan Mantan Gubernur DKI Jakarta ini, untuk melakukan safari politik ke sejumlah daerah Sumatera Utara dan silaturahmi bersama kader serta pengurus PDI-P di Sumatera Utara. “Agenda Pak Djarot untuk silaturahmi dan konsolidasi,” ungkap Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan,
Sutarto, kemarin. Sutarto mengatakan Djarot akan berada di Sumatera Utara sejak Senin malam, 25 Desember 2017 hingga Kamis, 28 Desember 2017 dengan agenda berkunjung untuk melakukan konsolidasi di sejumlah daerah di Sumatera Utara. “Beliau hadir dalam rangka kegiatan partai. Kami akan mendatangi Kota Pematang Siantar dan Simalungun. Dilanjutkan ke Samosir,” jelasnya. Sutarto tidak membantah kabar akan majunya Djarot pada Pilgub Sumut 2018. Namun, hal itu menunggu keputusan DPP PDI-P. Dengan itu, dipastikan Djarot akan memeriahkan suhu politik di Sumatera Utara tahun 2018. (Bersambung ke halaman 26)
“Beliau hadir dalam rangka kegiatan partai. Kami akan mendatangi Kota Pematang Siantar dan Simalungun. Dilanjutkan ke Samosir.” Sekretaris DPD PDI P Sutarto
Isu SARA Ancam Pilkada Sumut Jakarta | Jurnal Asia Dampak dari keberadaan penggunaan isu Suku, Agama, ras, dan Antar Golongan (SArA) dalam Pilkada atau Pemilu dinilai lebih berbahaya dibandingkan politik uang. Sebab, isu SArA bisa memecah belah masyarakat meski perkembangan pesat demokrasi sudah berlalu. Direktur eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA), ray rangkuti mengung kapkan, imbas dari politik uang umumnya tidak berkepanjangan seperti isu SArA. Contohnya, kasus Pilkada DKI Jakarta yang masih terasa hingga saat ini. “Masyarakat terbelah karena isu SArA. Setidaknya ini terlihat dari Pilkada DKI
Jakarta, efeknya panjang,” ungkapnya, di Jakarta, Selasa (26/12). ray memprediksi, isu SArA masih berkembang dan mewarnai peta politik Pilkada 2018 hingga Pilpres 2019. Beberapa daerah yang berpotensi terkena isu SArA di antaranya adalah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sumatra Utara. “Makanya perlu antisipasi, karena SArA ini semacam ada legalisasinya,” sambung dia. Sebab, sebagian besar pihak yang menggunakan isu SArA dalam mendukung calon kontestan politiknya seringkali merasa hal itu sebagai bentuk
pelaksanaan ajaran agamanya. “Jadi seperti mengamalkan kepercayaannya,” imbuh ray. Masalahnya, belum ada definisi yang disepakati bersama tentang ‘politik SArA’. ray menyarankan, definisi terkait SArA perlu diperjelas sehingga kontestan politik dan masyarakat bisa membedakan mana saja perilaku atau kalimat yang mengandung politik SArA. “Kegamangan ini belum diselesaikan. SArA memang jelas dilarang dalam UU Pilkada atau Pemilu, tidak boleh menghina, tetapi penghinaan seperti apa itu yang belum dirumuskan,” jelas dia. (Bersambung ke halaman 26)
Antara | Septianda Perdana
MISA NATAL DI MEDAN. Sejumlah umat Kristiani melaksanakan Misa Natal di Gereja Khatolik Graha Maria Annai Velangkanni Medan, Sumatera Utara, Minggu (24/12) malam. ratusan umat Kristiani dari berbagai daerah itu dengan khidmat melaksanakan Misa Natal di salah satu gereja Khatolik berarsitektur kuil India.
Poldasu Jajaran Tingkatkan Pengamanan
Natal Kondusif Tahun Baru Waspada Medan | Jurnal Asia Perayaan Natal yang jatuh pada 25 Desember di Medan secara khusus dan wilayah Sumut pada umumnya berlangsung lancar. Sebelum, saat dan sesudah perayaan tak ada satupun gangguan berarti yang terjadi. Hal ini sesuai Laporan Data opsda operasi Lilin 2017 yang diterima Jurnal Asia, Selasa (26/12). (Bersambung ke halaman 26)