Tujuh Papan Reklame Bermasalah Ditumbangkan Halaman 2 seLasa, 28 agustus 2018 nomor 1.745 tahun Vii
Rp3.000 (Luar Kota + ongKos Kirim)
Polsek Medan Baru Tertibkan PKL di Depan Plaza Medan Fair harianjurnalasia
jurnalasia.com
HarianJurnalAsia
Halaman 3
KPU: Gerakan #2019Ganti Presiden Ekspresi Politik Halaman 4
Suap Proyek PLTU Riau-1 untuk Munaslub Golkar Halaman 7
Napi Tj.Gusta Setir Peredaran Narkoba BB 5 Kilogram Sabu Disita BNN
Antara | Aprillio Akbar KPK TANGKAP MANTAN ANGGOTA DPRD SUMUT. Tersangka mantan anggota DPRD Sumut Musdalifah (kiri) tiba untuk menjalani pemeriksaan di gdeung KPK, Senin (27/8). KPK melakukan penangkapan terhadap Musdalifah pada Minggu (26/8) di Medan, Sumatera Utara setelah mangkir sebanyak dua kali dari agenda pemeriksaan sebagai tersangka terkait kasus suap kepada DPRD Sumatera Utara periode 2009-2014 dan 2014-2019.
Musdalifah Melawan Ditangkap KPK
medan | Jurnal asia Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara (BNNP Sumut) membekuk 2 narapidana Lapas Kelas I Tanjung Gusta Medan yang mengendalikan narkoba di Sumatera Utara khususnya Kota Medan, Mulyadi alias A Hok (48) warga Lhoksumawe dan Azhar alias Har (45) warga Desa Pulo Baru Kampung Are, Kecamatan Delime, Pidie. Selain kedua narapidana itu, petugas juga meringkus kurir 5 Kg sabu, Tjiang Nam alias A Nam (50) warga Jalan Bintang Terang Dusun XV Kelurahan Mulio Rejo, Kecamatan Sunggal, Deliserdang. (Bersambung ke halaman 11)
Dibawa Paksa dari Tiara Convention Center medan | Jurnal asia KPK menangkap 1 tersangka dugaan suap anggota DPRD Sumut 2009-2014, Musdalifah. Dia ditangkap setelah 2 kali mangkir dari panggilan KPK. “KPK melakukan penangkapan terhadap satu orang tersangka mantan Anggota DPRD Sumut, MDH (Musdalifah) pada pukul 17.30 WIB, Minggu (26/8) di Medan. Dalam proses penangkapan sempat terjadi perlawanan terhadap penyidik yang bertugas,” kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Senin (27/8). “MDH setidaknya telah dipanggil 2 kali secara patut, yaitu pada tanggal 7 dan 13
Agustus 2018,” sambungnya. Dia mengatakan saat pemanggilan pertama, Musdalifah tak memberi keterangan apapun. Sedangkan saat pemanggilan kedua, Musdalifah mengaku sedang menikahkan anaknya. “KPK sebelumnya juga sudah mengingatkan pada para tersangka angg DPRD Sumut agar bersikap kooperatif dalam proses hukum ini. Hadir memenuhi panggilan penyidik adalah kewajiban hukum yang semestinya dipenuhi oleh tersangka ataupun saksi. Ketidakhadiran hanya dapat diterima dengan alasan yang patut secara hukum,” ucapnya. (Bersambung ke halaman 11)
“musdalifah setidaknya telah dipanggil 2 kali secara patut, yaitu pada tanggal 7 dan 13 agustus 2018.” Kabiro humas KPK Febri Diansyah
Pukat Trawl Marak, Ratusan Nelayan Demo Mapoldasu Kasatpol Air T.Balai Langsung Dicopot medan | Jurnal asia Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Nelayan Sumatera Utara (ANSU) berunjuk rasa di Lapangan KS Tubun Polda Sumut. Demonstran mempertanyakan terkait masih banyaknya kapal pukat Trawl, yang beroperasi di perairan yang ada di Provinsi Sumut, Senin (28/8) siang. Selain meminta agar kapal pukat trwal diberi tindakan tegas, massa juga menyampaikan bahwa mereka mendukung agar Permen 71 Tahun 2016 sepenuhnya ditegakkan. Ketua Aliansi Nelayan Sumatera Utara, Sutrisno SH mengatakan, akibat kapal pukat Trawl masih bebas beroperasi diperairan Sumut, para nelayan tradisional sangat susah menangkap ikan. (Bersambung ke halaman 11)
KAPOlDA Sumut Brigjen Pol Drs Agus Andrianto SH menemui massa dari Aliansi Nelayan Sumatera Utara saat menggelar unjukrasi di Mapolda Sumut.
Jurnal Asia | Syahrial Siregar
Jurnal Asia | Bowo KAbiD Pemberantasan BNNP Sumut AKBP Agus Halimudin memeriksa narkotika sabu menggunakan alat kimia, saat paparan bersama wartawan, Senin (27/8) sore.
Dua Pesilat Malaysia Ngamuk karena Kalah Jakarta | Jurnal asia Dua pesilat putra asal Malaysia mengamuk karena kalah dalam pertandingan di Asian Games. Kejadian memalukan pertama mewarnai laga pencak silat Asian Games 2018 antara wakil Singapura vs Malaysia. Sheik Alauddin (Singapura) berhadapan dengan Sobri Muhammad (Malaysia) pada Minggu (26/8). Ketika hendak melakukan serang, Alauddin tiba-tiba terjatuh. Bukannya menunggu lawannya untuk bangun, Sobri justru melancarkan tendangan ke punggung Alauddin, yang jelas-jelas dilarang dalam aturan. Selepas kontroversi tendangan atlet pencak silat Malaysia tersebut, Alauddin akhirnya buka suara perihal kejadian tersebut. Ia mengatakan, dirinya sudah mengetahui hal ini akan terjadi. Pasalnya, Sobri Muhammad sang lawan, sudah terlihat frustasi pada pertandingan itu. (Bersambung ke halaman 11)