Harian Jurnal Asia Edisi Selasa, 29 November 2016

Page 1

Hal. 4

Hal. 8

Hal. 11

Kecamatan Medan Tuntungan Terbanyak Tunggak PBB

Tujuh Polisi Terjaring Razia di Diskotek

Polisi Jangan Sebar Bentuk Pengamanan 2 Desember

Hal. 5

Hal. 9

Hal. 12

Pemprovsu Launching Aplikasi E-Sumut

Novanto Melenggang Jadi Ketua DPR

Presiden Korsel Diprediksi Mundur

harianjurnalasia

@jurnalasiacom

+JurnalAsiaHarian

Selasa, 29 November 2016

HarianJurnalAsia

0852 9776 1000

info@jurnalasia.com

jurnalasia.com

(061) 663 5 664

Rp3.000 (Luar Kota + Ongkos Kirim)

Nomor 1.244 Tahun V

Indeks Saham Nama IHSG

Tutup 5114,572

(-/+)

Kurs Tengah %

-7,530 -0,150

Shanghai

3,277.00

15.06

0.46

Nikkei 225

18,356.89

-24.33

-0.13

Hang Seng 22,830.57

107.12

0.47

EURO STOXX 3,025.73

-22.65

-0.74

S&P Dowjones Nasdaq

2,204.00

-7.25

-0.33

19,081.00

-63.00

-0.33

4,856.75

-11.75

-0.24

Mata uang USD AUD EUR GBP HKD JPY MYR NOK NZD PGK SGD

Kurs 13,467.00 10,056.49 14,374.01 16,841.17 1,736.43 12,064.52 3,018.85 1,580.75 9,530.61 4,240.43 9,471.15

Mati Lampu Hingga Pertengahan Desember

Jurnal Asia | Ant: Aguk Sudarmojo

TANAM PoHoN PecAH reKor DuNiA. Presiden Joko Widodo menyirami sebuah pohon dalam acara peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia di Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Senin (28/11). Acara menanam pohon dengan jumlah 238.000 pohon dalam waktu satu jam yang diselenggarakan Koperasi Produsen Anugrah Bumi Hijau di daerah setempat masuk dalam “Guinness World Records”.

Indonesia Pecahkan Rekor Dunia

Informasi Beredar dari Medsos

Satu Jam Sukses Tanam 238 Ribu Pohon Tuban | Jurnal Asia untuk menghijaukan lagi hutan yang ada di bumi Nusantara, 238 ribu pohon ditanam secara serentak. Dengan demikian, indonesia pun masuk rekor dunia dengan mengalahkan rekor sebelumnya, yang dipegang oleh Filipina dengan jumlah 223 ribu pohon. Wa k t u p e n a n a m a n p o h o n tersebut dilakukan dalam waktu satu jam. Piagam rekor dunia ‘Guinness Book World of Record’ itu diberikan pada Koperasi Produsen Anugerah Bumi Hijau (Koperabuh) sebagai penggagas penanaman 238 ribu pohon di Hutan Rakyat dalam rangka peringatan Hari Menanam Pohon

Indonesia (HMPI) dan Hari Menanam Nasional di Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Senin (28/11). “Setelah mendapat laporan penghitungan, selamat kepada kalian dengan memecahkan rekor menanam pohon sebanyak 238 ribu dalam 60 menit,” kata Oficial

Adjudicator Guinness Book World of Record Mr Shiman yang disambut tepuk tangan Presiden Joko Widodo dan undangan lainnya. Ratusan ribu pohon itu ditanam di lahan seluas 23 hektar. Ketua Koprabuh Yohanis mengaku senang dengan penghargaan tersebut. “Ini akan menjadi motivasi tersendiri bagi kami untuk menjadikan hutan rakyat sebagai kekuatan ekonomi masyarakat,” kata Yohanis. Rekor dunia menanam serentak sebelumnya dipegang oleh Filipina dengan jumlah 223 ribu pohon yang ditanam dalam waktu 60 menit.

untuk Anak cucu Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa urusan pelestarian alam bukanlah hal kecil karena menyangkut masa depan anak dan cucu. “Sebenarnya saat kita menanam pohon itu sedang menanam doa, menanam harapan, menanam kerja kita semuanya untuk keberlanjutan hidup generasi yang akan datang,” kata Presiden saat menghadiri peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional 2016 di Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Tuban P re s i d e n m e n g a t a k a n j i k a

alam tidak dirawat dan tidak diperhatikan keberlanjutannya maka mengakibatkan bencana, seperti banjir, longsor di berbagai daerah. “Kita semua sudah melihat sendiri apa akibatnya bila tidak merawat alam, main asap, tebang pohon, akhirnya bencana seperti banjir yang datang dan akan menyusahkan kita, menyususahkan rakyat,” ungkapnya. Presiden mencontohkan bencana banjir di Bandung, di Garut, karena bagian hulu, yakni Gunung Papandayan sudah beralih fungsi dari hutan menjadi sawah, pemukiman, tambang dan industri. (Bersambung ke halaman 11)

GNPF MUI Sepakat Demo Super Damai Jakarta | Jurnal Asia Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, pimpinan MUI dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, mencapai kesepakatan untuk aksi 2 Desember. Point terpenting adalah sepakat aksi berlangsung super damai. Meski demikian, GNPF MUI tak bertanggung jawab jika terjadi kericuhan pada Aksi Bela Islam III, Jumat (2/11). Pembina GNPF MUI Rizieq S h ih a b m e nya t a k a n a k s i l i a r menjadi tanggung jawab kepolisian yang bertugas mengamankan demonstrasi. Dia meminta aparat keamanan untuk mengantisipasi dan mengatasi aksi liar itu. “Jika ada gerakan pada 2/12 di luar kesepakatan yang kami buat ini, maka kami nyatakan itu bukan bagian dari Aksi Bela Islam III dan kami GNPF MUI tidak bertanggung

jawab,” kata Rizieq di kantor pusat MUI, Jakarta, Senin (28/11). Dalam kesepakatan itu, GNPF MUI dan Kepolisian menyatakan bahwa aksi unjuk rasa itu merupakan aksi super damai. Rizieq menuturkan, damai merupakan mekanisme penyampaian unjuk rasa yang bermartabat dan bernilai ibadah. Aksi Bela Islam III itu rencananya dimulai pukul 08.00 hingga 13.00 WIB. Kegiatan itu akan diisi dengan zikir, doa untuk keselamatan negeri, tausiyah keagamaan, dan diakhiri salat Jumat berjamaah di halaman Monas. “GNPF MUI dan Polri sepakat bahwa Aksi Bela Islam III tetap akan digelar dalam bentuk aksi unjuk rasa yang super damai, berupa aksi ibadah gelar sajadah salat Jumat,” tutur Rizieq. (Bersambung ke halaman 11)

Jakarta | Jurnal Asia Rohaniwan Katolik, Benny Susetyo, mengatakan dampak rencana demonstrasi 2 Desember 2016 bisa menjalar menjadi ketakutan yang dirasakan golongan minoritas tertentu, baik dari agama maupun etnis. “Banyak mereka yang pergi ke luar negeri untuk mencari keamanan,” kata Benny Susetyo di Jakarta, Senin (28/11). Benny mengaku mendapat informasi bahwa sebagian umat non muslim khususnya di Jakarta, telah berencana pergi ke luar negeri. Bahkan mereka meninggalkan Tanah Air hingga perayaan Natal 2016. Ia mengatakan motif mereka pergi ke luar negeri karena khawatir akan adanya gangguan keamanan di dalam negeri. Meski Benny belum memiliki data yang riil perihal jumlah golongan minoritas yang akan pergi ke luar negeri, ia memastikan sudah ada beberapa warga Ibu Kota yang meninggalkan Indonesia. Ia mengaku mendapatkan informasi tersebut dari media sosial dalam bentuk ungkapan kekhawatiran terhadap kondisi di Indonesia menjelang perayaan Natal 2016. (Bersambung ke halaman 11)

Dilimpahkan Polri ke Kejaksaan

Jurnal Asia | Ant: Rivan Awal Lingga

KAPolri Jenderal Pol Tito Karnavian bersama Ketua MUI dan sejumlah ulama berjabat tangan usai memberikan konferensi pers jelang aksi bela Islam jilid III di Gedung MUI, Jakarta, Senin (28/11).

“Karena Pemerintah Kami Jadi Gelandangan” Penertiban bangunan/rumah warga yang berada di pinggiran rel kereta api dari titik 0 hingga sejauh 3 Kilometer di Medan, akhirnya tuntas, Senin (28/11). Sebanyak 783 unit rumah warga berhasil diratakan. Meski demikian, ratusan kepala keluarga mengeluh tak tau mau pindah kemana. Mereka menuding pemerintah yang menyebabkan keluarganya terpaksa jadi gelandangan.

Jurnal Asia | Hery Chaniago

Santer Isu Eksodus Warga Jakarta

Hari Ini Berkas Perkara Ahok Lengkap

Penertiban Rumah Pinggiran Rel KA Tuntas

SeorANg ibu menggendong anaknya tampak duduk merenung melihat excavator merubuhkan bangunan rumah di Jalan Bambu, Senin (28/11) pagi.

Medan | Jurnal Asia Kondisi kelistrikan di Sumatera Utara memburuk. Pasalnya, setiap hari pasti ada kawasan tertentu yang mengalami ‘byar pet’ alias mati lampu. Keadaan ini tentu membuat masyarakat dan pebisnis kelimpungan, dengan beban yang ditanggung terpaksa bertambah. Bila warga harus membeli lilin, sedangkan pengusaha menyediakan solar cadangan untuk genset. Sedangkan alasan yang dilontarkan PLN Wilayah Sumatera Utara, yakni adanya pemeliharaan pembangkit serta jaringan, sehingga masalah ini akan dialami paling tidak hingga pertengahan Desember mendatang. Deputi Manajer Hukum dan Humas PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Wilayah Sumut Mustafrizal mengatakan, dua mesin pembangkit yang dilakukan pemeliharaan yakni Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya dan PLTU Unit 2 Pangkalan Susu. Pada masa pemeliharaan ini, masing-masing deisit hingga 90 Megawatt (MW) dan 200 MW. (Bersambung ke halaman 11)

Informasi dihimpun wartawan di lokasi, kendati diwarnai protes warga yang menilai penertiban tidak manusiawi, namun proses perobohan rumah yang menggunakan tiga unit mesin ekskavator dan dikawal ratusan polisi, satpol PP Medan, Dishub Medan serta Polsus KA, berlangsung kondusif. “Penertiban bangunan dari titik 0 Kilometer (Stasiun Kereta Api)

hingga sejauh 3 Kilometer (arah Belawan), hari ini tuntas, tinggal 200 meter lagi selesai ini,” kata Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre Sumut-Aceh Joni Martinus kepada wartawan, disela sela penggusuran. Dijelaskannya, penertiban yang dilakukan sejak Rabu (23/11), dimulai dari kawasan Jalan Bambu Kecamatan Medan Timur. Walau

sempat terhenti karena ricuh, Senin kemarin penertiban dilanjutkan, dan selesai sejauh 3 Km, persis di Jl Ampera Kecamatan Medan Timur. Dari penertiban itu sebanyak 783 unit rumah diratakan. “Setelah dilakukan sosialisasi ada 783 unit rumah yang dieksekusi, dari titik 0 sampai 3 Kilometer,” ungkapnya. Setelah selesainya penertiban ini, Joni memastikan tidak ada lagi pemberian bantuan uang pindah “tali asih” sebesar Rp1,5 Juta kepada warga. “Warga yang mendapatkan tali asih 609 rumah, karena mereka membongkar rumah sendiri, sisanya 174 rumah dibongkar sendiri, jadi tali asih sudah tidak ada lagi,” terangnya. (Bersambung ke halaman 11)

Jakarta | Jurnal Asia Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian menyatakan berkas perkara kasus dugaan penistaan agama dengan tersangka Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dinyatakan lengkap atau P-21 pada Selasa (29/11). Polisi telah melakukan koordinasi dengan jaksa peneliti Kejaksaan Agung. "Berkas dengan tersangka BTP sudah selesai Jumat lalu (25/11), sudah kami serahkan pada kejaksaan. Kami sudah lakukan koordinasi dengan kejaksaan insya Allah hari ini, besok sudah P-21," kata Tito dalam forum bersama dengan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, di Kantor Pusat MUI, Jakarta, Senin (28/11). Setelah dinyatakan lengkap, kepolisian akan melakukan pelimpahan tahap kedua pekan ini. Berkas perkara dan barang bukti tersangka Ahok akan diserahkan ke kejaksaan. Selanjutnya, berkas itu akan dilimpahkan ke pengadilan untuk segera disidangkan. "Dengan demiikian tugas penyidikan Polri selesai, tinggal kami mengawal masa persidangan," ujar Tito. Tito berharap persidangan bisa dilakukan dengan segera sehingga semua pihak dapat ikut mengawal proses hukumnya. Dia menyerahkan keputusan hukum pada mekanisme yang berlaku. (Bersambung ke halaman 11)

Jurnal Asia | Ant: Angga Pratama

cAguB Basuki TP berkampanye di Rumah Lembang, Jakarta, Senin (28/11). Hari ini berkas pemeriksaan kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan padanya dinyatakan lengkap dan dilimpahkan polisi ke kejaksaan.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.