MEDAN 02
• Medan Diganjar Penghargaan Manggala Karya Kencana. HAL 02 • • Produk UMKM Medan Sampai ke Jambi. HAL 03 • • Pedagang Aksara Tolak Relokasi. HAL 03
BISNIS 04
Sabtu, 30 Juli 2016
Nomor 1.142 Tahun V
Rp3.000 (Luar Kota + Ongkos Kirim)
Penghindar Pajak Tak Bisa Diselidiki Kapolri Warning Seluruh Polda Jangan Sentuh WP Jakarta | Jurnal Asia Kasus dugaan penghindaran pajak tak dapat dijadikan bahan penyelidikan, oleh para penegak hukum dalam skema Pengampunan Pajak. Karena keberadaan skema Pengampunan Pajak adalah agar Wajib Pajak (WP) mau mendeklarasikan uangnya. Tak hanya itu, hal tersebut dilakukan agar mereka bersedia membayar pajak tanpa takut dipidana. “Memang tujuan Pengampunan Pajak adalah memberikan kesempatan bagi mereka (untuk bayar pajak),” kata Mulyani di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (29/7). Menurutnya, hanya ada tiga kasus pengecualian yang datanya dapat dibuka penegak hukum. Kasus itu adalah terorisme, narkoba, dan kasus perdagangan orang. Mulyani menegaskan pihaknya sudah meminta memberitahukan hal tersebut kepada jajaran Polri terkait dengan skema Pengampunan Pajak. (Bersambung ke halaman 15)
Tolak Pembangunan Rumah Pengungsi Sinabung
Ratusan Warga Serang Mapolres Karo Karo | Jurnal Asia Ratusan massa membabi-buta menyerang Mapolres Karo. Bentrok isik tak terhindar dan dua orang diantara penyerang tewas. Menurut keterangan dihimpun, awal mula insiden ini diduga karena teman mereka diamankan petugas kepolisian. Selanjutnya, ratusan warga Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mendatangi Polres Tahan Karo, Jumat (29/7) malam. Diduga karena petugas ngotot tidak melepaskan lima orang warga yang ditahan karena bentrokan. Warga yang marah, langsung melempari kantor kepolisian tersebut. Mendapat serangan itu, petugas pun memberi peringatan. Bahkan aparat kepolisian memberikan balasan dengan tembakan peringatan dan juga gas air mata. Warga sempat memberikan perlawanan. Namun tak lama setelah penembakan gas air mata, warga pun membubarkan diri. Sampai sejauh ini, pihak kepolisian masih menangani kasus tersebut, akan tetapi belum ada yang bisa memberikan keterangan resmi terkait kejadian. Sementara informasi yang beredar, kejadian itu berawal saat terjadi perusakan tapal batas di wilayah (Bersambung ke halaman 15)
• Proyek Listrik 35 Ribu MW Terganjal. HAL 04 • • Harga Gas Industri Dipotong. HAL 05
SAHAM 06
• IHSG Terhambat Aksi Ambil Untung Investor. HAL 06 • • Rencana Holding BUMN Energi Angkat Saham PGN. HAL 06 • • Tax Amnesty Jadi Stimulus untuk IPO. HAL 07
LENTERA ASIA 08
• Korea Utara Nyatakan Perang Pada AS. HAL 08 • • Pemerintah RI Tanggapi Serius Ancaman Abu Sayyaf. HAL 08 • • Keluarga Korban MH-370 Asal RRT Minta Pencarian Dilanjutkan. HAL 09
PERISTIWA 10
• Pembunuh Posmar Br Marpaung Masih Berkeliaran. HAL 10 • • Terduga Pencuri Nyaris Dibakar Warga. HAL 10 • • Seorang Kabid Positif Narkoba. HAL 11 Jurnal Asia | Ant: Yudhi Mahatma
KOORDINASI PENGAMANAN PROGRAM TAX AMNESTY. Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah) bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri), Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi (kiri), Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nelson Tampubolon (kanan) serta Kadiv Humas Polri Kadiv Humas Polri Brigjen Pol Boy Rali Amar (kedua kanan) memaparkan hasil rapat koordinasi terkait pengamanan program pengampunan pajak (tax amnesty) di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (29/7).
Sebelum Dieksekusi
Freddy Ungkap Setoran Uang Narkoba ke Aparat Freddy Budiman telah dieksekusi mati, Jumat (29/7) dinihari. Bandar narkoba internasional ini menyisakan banyak cerita. Termasuk setoran uang ke aparat hukum, serta bergelimang harta dan kerap didampingi wanitawanita cantik.
Jurnal Asia | Ant: Idhad Zakaria
JAKSA Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) Noor Rachmad (tengah), memberikan pernyataan mengenai proses pelaksanaan eksekusi mati Freddy Budiman dan 3 terpidana lainnya.
Namun dibalik semua hal tersebut, setoran uang kepada aparat penegak hukumlah yang kini jadi sorotan. Pengakuan ini disampaikan sebelum jadi sasaran dihadapan regu tembak. Adalah Haris Azhar yang juga Koordinator Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), jadi orang dicurhati Freddy. Pada 2014, Freddy bertemu dengan Haris di Lapas Nusakambangan. Haris saat itu tengah melakukan kunjungan diajak seorang pelayan rohani. Apa yang disampaikan Freddy ke Haris sungguh mengejutkan. Haris menyebut, Freddy bercerita mengenai sepak terjangnya selaku gembong narkoba. Dan pengakuan Freddy, selama berkarier di dunia hitam, dia bekerja sama bahkan menyetor ke penegak hukum. “Freddy benar bercerita ke saya mengenai itu,” kata Haris, Jumat (29/7). Saat itu Freddy memang ingin bertemu Haris, dia menuturkan kisahnya sebagai operator bandar narkoba. Bos besarnya ada di Tiongkok. Freddy yang dipidana mati atas kepemilikan 1,4 juta butir ekstasi, mengaku harga per butir ekstasi dari pabrik di China Rp 5 ribu. Kemudian dia bekerja sama dengan oknum-oknum mulai dari perizinan masuk barang sampai penegak hukum. Mereka kerap menitip harga mulai dari Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu per butir. (Bersambung ke halaman 15)
EDUKASI 12
• Rektor Terima Audiensi Panitia Kongres IKA Nommensen. HAL 12 • • ITM Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Gelombang II. HAL 12
NASIONAL 13
• Pemerintah Diminta Kelola Narkoba. HAL 13 • • YLKI Soroti Vaksin Palsu. HAL 13
INTERNASIONAL 14
• Popularitas Hillary Clinton Menurun . HAL 14
OLAHRAGA 16
• Curi Poin di Langsa!. HAL 16 • • Sumut Dulang Dua Perak. HAL 16
SPORT 17
• Wenger Cari Penyerang Berpengalaman. HAL 17
INFOBANK 18
• BI Buka Peluang Pelonggaran Kebijakan Moneter. HAL 18 • • BI Prediksi Ekonomi Tumbuh 5,09 Persen. HAL 19
PROPERTI 20
• SSB bagi MBR Diharap Sukseskan Sejuta Rumah. HAL 20
SEREMONI 24
• Miniatur Masjid 34 Provinsi Ramaikan MTQ Nasional. HAL 24 • • Panglima TNI Tinjau Syuting Film “Garuda 23”. HAL 25