EDISI KHUSUS, 20 MEI 2020 | Nomor 2041 Tahun VII
Hari ini 12 halaman | Rp 3.000,-
SELANGKAH JADI PENERBANG » 6-7
SWASEMBADA PANGAN SEBATAS IMPIAN »3
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
PACU EKONOMI USAI PANDEMI
Pesawat Lion Air dan Batik Air parkir di Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jumat (24/4).
AMBISI BATIK AIR MENDUNIA
PERADABAN EMPATI
JEDA MAKAN & RAGAM NABATI
» A8
» A9
» A11
Berkaitan peringatan Isa Al Masih & Hari Raya Idul Fitri 1441 H, harian ini TIDAK TERBIT pada Kamis-Senin, 21-25 Mei 2020. HARIAN NASIONAL akan terbit lagi pada Selasa, 26 Mei 2020. Kepada pembaca dan relasi harap maklum. Jakarta
24 - 31°C
Bandung
20 - 29°C
Semarang
24 - 33°C
Yogyakarta
23-32°C
Surabaya
26-35°C
Denpasar
26-35°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG
AFP | JUNI KRISWANTO
Pandemi virus corona baru (COVID-19) memukul hampir seluruh sendi kehidupan, termasuk ekonomi. Di sektor bisnis, daya pukul wabah bahkan turut menyasar pengusaha besar. Imbasnya, masyarakat semakin terimpit. Namun, semangat untuk bangkit kembali harus tetap digelorakan.
BABAK BARU INDONESIA
MENEBAK TREN PERGESERAN INVESTASI
ealisasi investasi di Indonesia pascapandemi COVID-19 diperkirakan bergeser dari padat karya menuju berbasis padat modal. Pemerintah perlu memberikan insentif secara spesifik kepada industri dengan penyerapan tenaga kerja tinggi. Ekonom Universitas Mercu Buana Jakarta Sugiyono Madelan Ibrahim mengatakan, tidak terlihat perubahan kepada jumlah tenaga kerja di sektor manufaktur. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, persentase pekerja di sektor manufaktur stagnan di kisaran 14,09 persen sejak Februari tahun lalu hingga tahun ini. Tahun ini, ujar dia, peningkatan investasi akan sulit terjadi jika sentimen luar biasa pandemi masih terus menghantui global hingga nasional. “Saya menduga pengusaha akan belajar dari fenomena pandemi saat ini untuk meningkatkan investasi padat modal dibandingkan padat karya,” kata Sugiyono kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Minggu (17/5). Selain itu, produktivitas tenaga kerja serta penguatan gerakan buruh menjadi pertimbangan lain bagi pengusaha untuk meningkatkan modal dalam industri. Sugiyono menilai, prioritas pemerintah untuk realisasiinvestasidisektormanufaktur dan hilirisasi bukan hal baru. “(Hanya) prioritas investasi alat kesehatan yang baru, tetapi bukan farmasi. Pasti berkaitan dengan pembuatan ventilator, alat pelindung diri, masker, alat PCR, dan rapid test,” ujarnya. Dia menyarankan pemerintah mesti memberikan insentif industri padat karya di dalam negeri. Bahkan, pemerintah bisa mengatur rasio realisasi industri padat modal dan kerja untuk mempertahankan target pen-
Industri padat modal makin diminati seiring pandemi COVID-19 yang belum jelas kapan usai.
Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Indonesia 2018-2020 Per Triwulan
Orang 350.000 300.000 250.000 200.000 150.000 100.000 50.000 0
TW I
TW II
TW III
TW IV
2018 PMDN
TW I
TW II
TW III
TW IV
2019
TW I 2020
103.982 133.602 89.622 142.478 97.914 141.153 109.475 171.629 151.166
PMA
97.257 156.241 124.109 112.761 137.487 114.161 103.106 158.910 151.919
Total
201.239 289.843 213.731 255.239 235.401 255.314 212.581 330.539 303.085
Penanaman Modal Dalam Negeri Penanaman Modal Asing Banda Aceh
23-32°C
Medan
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) 22-32°C
Pekanbaru
24-28°C
Batam
ANTARA | NOVA WAHYUDI
R
2
EDISI KHUSUS, 20 MEI 2020 | Nomor 2041 Tahun VII
Pekerja menyelesaikan pembangunan Stasiun Kereta Api Ringan atau Light Rail Transit (LRT) di Kuningan, Jakarta, Jumat (8/5).
ciptaan lapangan kerja. “Tanpa pengaturan, target penciptaan lapangan kerja tidak akan tercapai,” katanya. Direktur Eksekutif INDEF Tauhid Ahmad mengatakan, dalam 10 tahun terakhir investasi yang masuk cenderung ke sektor tersier yang rendah menyerap tenaga kerja. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, investasi sektor tersier berperan 55 persen atau senilai Rp 115,9 triliun terhadap keseluruhan investasi kuartal I-2020. Apalagi, industri di sektor tersier tumbuh rata-rata 7-8 persen, lebih tinggi dibandingkan industri manufaktur di kisaran 4-5 persen. Ia mencontohkan, realisasi industri telekomunikasi, hotel, restoran, hingga jasa keuangan terus bertumbuh setiap waktu. “Memang pasarnya untuk sektor usaha tersier di dalam negeri besar sehingga menarik investasi asing (PMA),” ujarnya. Saat ini, upah pekerja yang mahal menjadi tantangan terbesar sektor padat karya di dalam negeri. Tauhid menyebut, industri di India dan Vietnam dapat menghasilkan produk yang sama dengan industri Indonesia, tetapi dengan efisiensi yang lebih tinggi. Ke depan, pemerintah bisa melonggarkan perpajakan, perizinan lahan, hingga kemudahan tenaga kerja. “Jika tidak, pasti mereka akan terbebani biaya lainnya. Itu yang membuat biaya tinggi di sektor sekunder manufaktur sehingga tidak berdaya saing.” Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia Mirah 24-31°C
Padang
23-30°C
Jambi
Sumirat mengatakan,revolusi industri 4.0 jelas berdampak terhadap pada proses seluruh industri sehingga memengaruhi penyerapan tenaga kerja. Kebutuhan tenaga kerja akan berkurang dan berganti menuju sistem robotisasi, automasi, hingga digitalisasi. “Intinya industri padat karya berubah menjadi industri padat modal,” katanya. Setelah pandemi berakhir, pemerintah dapat menggratiskan tenaga kerja untuk meningkatkan kemampuan sesuai era revolusi industri 4.0. Pemerintah mesti segera menyesuaikan kurikulum pendidikan di seluruh jenjang berbasis teknologi digital. Selain itu, memberikan jaminan sosial secara luas bagi seluruh rakyat. “Mulai pendidikan, kesehatan, subsidi perumahan, transportasi publik gratis hingga tunjangan pengangguran,” ujarnya. Penciptaan Lapangan Kerja Juru Bicara Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Tina Talisa mengatakan, tidak memungkiri terjadi penurunan investasi yang masuk pada kuartal kedua nanti. Namun, BKPM akan memprioritaskan investasi di sektor manufaktur, hilirisasi, dan alat kesehatan. “BKPM akan terus mendorong investasi yang menciptakan lapangan kerja,” kata Tina. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Ekonomi Iskandar Simorangkir mengatakan, saat ini pemerintah sedang fokus me24-32°C
Palembang
23-32°C
mikirkan penanganan kesehatan akibat pandemi. COVID-19 telah berdampak kepada sosioekonomi masyarakat Tanah Air. Perbaikan iklim investasi dan usaha secara optimal dapat meningkatkan investasi. “Dengan semakin banyak usaha, penyerapan tenaga kerja akan meningkat. Bukan masalah padat karya atau padat modal,” ujarnya. Pemerintah berupaya menciptakan nilai tambah komoditas domestik agar tidak selalu impor dan ekspor komoditas mentah. Hilirisasi industri menjadi faktor utama untuk menciptakan produk bernilai tinggi. “Yang perlu dikembangkan industri bernilai tambah tinggi sebanyak-banyaknya sehingga semua pengangguran bisa terserap bekerja,” katanya. Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Ekonomi Bambang Adi Winarso mengatakan, saat ini minat berinvestasi di Tanah Air masih ada. Pemerintah telah mengidentifikasi beberapa perusahaan untuk merelokasi usahanya ke Indonesia. “Mereka bertujuan mengurangi risiko disrupsi rantai pasok ke depan. Apabila terealisasi akan menciptakan lapangan kerja nantinya,” ujarnya. Selain itu, pihaknya masih akan mendukung industri di Tanah Air yang tertekan sentimen negatif pandemi dengan memberikan pelonggaran kebijakan. “Tentu saja ini kami lakukan agar perusahaan tetap bisa bertahan,” katanya. O KHAIRUL KAHFI
P. Pinang
23-33°C
Bengkulu
24-32°C
3
BABAK BARU INDONESIA
EDISI KHUSUS, 20 MEI 2020 | Nomor 2041 Tahun VII
SWASEMBADA PANGAN
P
Komitmen politik harus diwujudkan agar tak menjadi halangan.
andemi virus corona baru (COVID-19) memorakporandakan seluruh aspek ekonomi, tak terkecuali sektor pertanian. Pemerintah terus berusaha meraih kejayaan dengan mimpi swasembada pangan. Apakah hal itu akan terwujud pascapandemi COVID-19? Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah mengatakan, impian pemerintah untuk swasembada pangan bukan mustahil. Indonesia negara yang lengkap, mulai sumber daya lahan, infrastruktur, bahkan teknologi. Namun, swasembada pangan di Tanah Air terkendala komitmen politik. Selama ini, kata Said, pemerintah cenderung tidak terlalu serius mengurus urusan pangan. “Yang dibutuhkan itu komitmen politik. Apakah pemerintah kita mau?” kata Said kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Selasa (12/5). Menurut dia, hampir semua komoditas pangan di Indonesia bisa dipenuhi dari hasil tanaman petani dalam negeri. Bukan tidak mungkin suatu saat swasembada pangan di Indonesia bisa terjadi. Saat ini enam komoditas utama masih dipasok dari impor, mulai daging sapi, bawang putih, gandum, kedelai, gula, dan garam. Komoditas tersebut bukan tidak mungkin bisa dipenuhi dari dalam negeri, meskipun harus melalui proses panjang dan inovasi teknologi. “Gandum secara agroklimatologi masih perlu adaptasi panjang diproduksi di dalam negeri. Walaupun sudah dicoba tapi
Bulan (ribu ha)
Luas Panen (juta ton GKG)
Produksi Produksi Konsumsi (juta ton beras) (juta ton beras) (juta ton beras)
ProduksiKonsumsi
Jan-April 18
4.800
25,80
14,79
9,72
Mei-Agt 18
4.048
20,20
11,59
9,96
1,62
Sep-Des 18
2.530
13,20
7,57
9,88
-2,31
JAN-DES 18
11.378
59,20
33,94
29,57
4,37
Jan-April 19
4.550
23,78
13,63
9,79
3,84
Mei-Agt 19
3.935
18,92
10,86
10,04
0,82
Sep-Des 19
2.193
11,90
6,83
9,96
-3,13
JAN-DES 19
10.678
54,60
31,31
29,78
1,53
5,07
Januari 2020
324
1,60
0,92
2,56
-1,64
Februari 2020
475
2,27
1,30
2,39
-1,09
Maret 2020
1.188
6,27
3,59
2,56
1,04
April 2020
1.850
9,81
5,62
2,47
3,15
JAN-APRIL 2020
3.836
19,95
11,43
9,97
1,46
Mei 2020
1.250
5,97
3,42
2,56
0,87
Juni 2020
742
3,39
1,95
2,47
-0,52
Sumber: Badan Pusat Statistik
B Lampung
23-33°C
Pontianak
25-32°C
Samarinda
24-29°C
Palangkaraya
ANTARA | ALOYSIUS JAROT NUGROHO
SEBATAS IMPIAN
Seorang petani memikul benih padi yang akan ditanam pada lahan pertanian di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (5/5).
produktivitasnya perlu didorong dengan teknologi,” ujarnya. Untuk mewujudkan swasembada pangan, salah satunya dengan meningkatkan produksi berkala. Namun, saat ini konsentrasi terbesar pemerintah habis untuk mengejar produktivitas padi. Komoditas pangan lain terbengkalai. Alih-alih hendak meningkatkan jumlah produksi dengan berbagai macam cara, kata dia, pemerintah justru melupakan kesejahteraan pelaku ekonominya. Jor-joran dana dan seabrek program, nyatanya tidak mampu mendongkrak kesejahteraan petani. Sejak awal tahun 2020, nilai tukar petani (NTP) terus menurun. Ini bukti nyata pemerintah gagal menyejahterakan petani. Menurut dia, kesejahteraan akan mendorong minat petani memproduksi komoditas pangan. Bahkan, tanpa bantuan subsidi dari pemerintah sekalipun. Said mengatakan, pemerintah harus meningkatkan produksi tanpa melupakan jerih payah petani. Di sisi lain, keterimpitan ekonomi petani memicu alih fungsi lahan pertanian. “Bagaimana mungkin membicarakan swasembada pangan kalau lahannya tidak diurus. Ke depan perlu reorientasi berpikir,” katanya. Sebelum bermimpi swasembada pangan, pemerintah harus lebih berpihak kepada petani dengan mengembangkan dan mendorong petani melakukan proses produksi berkelanjutan. “Kalau segala fondasi bisa dilakukan sesegera mungkin, dalam dua tahun Indonesia bisa 25-32°C
Banjarmasin
24-33°C
Manado
meraih impian tersebut.” Pemerintah mengklaim stok beras Indonesia saat ini kurang lebih 6 juta ton. Angka tersebut dihitung melalui perkiraan produksi serta tambahan stok pada periode sebelumnya yang diperkirakan mencapai 11 juta ton. Dari perhitungan tersebut, angka konsumsi nasional hanya sekitar 7,9 juta ton. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengaku optimistis dengan ketersediaan beras tahun ini. Dia juga yakin pemerintah mampu menstabilkan harga pangan dan memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dengan baik. “Semua ketersediaan 11 bahan pokok aman terkendali. Stok pangan kami, khususnya beras, cukup aman dan cukup terkendali,” kata Syahrul. Menurut dia, masyarakat tak perlu khawatir dengan ketersediaan bahan pokok tahun ini. Pemerintah sudah menghitung kebutuhan dan pengeluaran pangan Indonesia. “Hitungan neraca perdagangan kita cukup. Sebelas kebutuhan bahan pokok kita seperti daging, beras, cabai, jagung, dan minyak juga cukup,” ujarnya. Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) Dwi Andreas Santosa mengatakan, tidak akan mungkin Indonesia swasembada pangan meski masih memungkinkan terjadi. “Tidak semua komoditas bisa swasembada. Bawang putih dan gandum masih 100 persen impor,” kata Andreas. Menurut Organisasi Pangan Dunia (FAO), sebuah negara bisa swasembada jika bisa memenuhi 22-32°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
kebutuhan pangannya sendiri. Kalau beras, kata Andreas, sudah sejak lama 90 persen kebutuhan masyarakat dipenuhi dari dalam negeri. Kalaupun Indonesia pernah importasi beras, jumlahnya tidak melebihi 3 juta ton. Itu artinya, Indonesia sudah mampu swasembada beras. Kalau bermimpi swasembada di semua komoditas pangan, Indonesia belum siap dan belum mampu. Saat ini, konsumsi gandum di Indonesia sudah hampir 30 persen. Apalagi, masyarakat Indonesia saat ini perlahan meninggalkan beras dan beralih ke gandum. “Setiap tahun beras diganti gandum sekitar 150-200 ribu ton. Apalagi produksi beras tahun ini diprediksi menurun,” ujar dia. Begitu juga dengan bawang putih. Selain harga bawang putih impor murah, kualitasnya mengalahkan produk lokal. Bawang putih produksi Indonesia tidak akan bisa bersaing dengan impor. Andreas menyarankan pemerintah menaikkan tarif impor hingga 100 persen untuk memacu swasembada pangan. Namun, sejauh ini pemerintah tidak pernah berani melakukan hal itu. Di sisi lain, pemerintah tidak bisa serta-merta menutup keran impor pangan 100 persen. Negara pengimpor akan membalas dengan melarang bahan pangan asal Indonesia. “Tarif impor produk pangan sekitar 0-5 persen. Kalau tidak berani memberikan insentif berupa menaikkan tarif impor, saya jamin tidak akan bisa swasembada pangan,” katanya. O HERRY SUPRIYATNA Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG
BABAK BARU INDONESIA
4
EDISI KHUSUS, 20 MEI 2020 | Nomor 2041 Tahun VII
DUNIA NYATA BARU DALAM VIRTUAL
T
ahun 2020 akan selalu diingat sebagai tahun yang mengubah perjalanan sejarah manusia. Pandemi COVID-19 mengubah sejarah leluhur kita yang mengajari cara berinteraksi dengan orang lain sebelumnya. Sejak dulu, manusia telah diajari cara membuat dan menghancurkan ikatan sosial. Begitu juga mengasosiasikan kekuatan luar biasa dengan selembar kertas berwarna yang biasa kita sebut uang. Dengan uang, kita menstandarkan perdagangan barang, produk, ide, dan layanan di tujuh benua dunia ini. Profesor Jurnalisme dan Industri Media Kreatif dari Universitas Teknologi Texas Rauf Arif mengatakan, berita tentang kemunculan virus baru ini menyebar lebih cepat di platform media virtual dibandingkan virus itu sendiri. Jika sejarah manusia penuh dengan transformasi, lalu mengapa ini begitu unik dan layak untuk dibahas di sini? Jawaban paling sederhana untuk teka-teki ini adalah faktor waktu dan kecepatan perubahan yang luar biasa ini terjadi dalam perubahan, alih-alih mengubah hidup kita. Transformasi cepat yang kita saksikan selama masa pandemi ini karena kenyataan tidak seperti reformasi sebelumnya. Kita menciptakan dunia baru yang luar biasa untuk kita tinggali. “Kita biasanya menyebut planet baru ini sebagai dunia ‘virtual’ dari milik kita,” ujarnya seperti dinukil Forbes, Senin (11/5). Jauh sebelum pandemi COVID-19 menghantam dunia, sebagian besar populasi manusia sudah menjalani dua kehidupan paralel: satu dengan bertatap muka dan lainnya melalui profil virtual (Facebook, Instagram, Snapchat, WhatsApp, Twitter, dan lainnya). Saat itu, kita masih bisa di-
hadapkan pada dua pilihan itu. Namun, di masa pandemi saat ini, manusia seakan membuang gaya hidup mereka yang selama ini dianggap sebagai perjalanan tak kenal lelah selama ratusan dan ribuan tahun. Kita dipaksa bergabung dengan dunia maya demi kelangsungan hidup. “Dengan demikian, virtual mulai menjadi ‘dunia nyata’ yang baru,” katanya. Saat ini, kita akan mengetahui bahwa ‘pekerjaan’ mungkin masih ada, tetapi itu bukan pekerjaan yang sama seperti yang biasa kita lakukan. Agama juga mungkin masih ada di sana. Namun, itu tidak sama dengan cara yang kita gunakan untuk mempraktikkan sistem iman kita. Begitu juga restoran dan bar yang mungkin masih tetap ada di sana. Namun itu bukan cara kita biasa nongkrong di tempattempat itu. Pun dengan transaksi perdagangan yang lebih nontunai untuk menjaga perluasan penyebaran COVID-19. Pasar saham mungkin ada, tetapi mungkin tidak ada perusahaan yang sama yang dulu kita anggap sebagai raja dan ratu investasi. Pesawat dan transportasi umum mungkin masih menggunakan bahan bakar fosil. Namun mungkin tidak menyapa kita dengan cara yang sama seperti dulu kita bepergian. Bahkan profesional perawatan kesehatan, bankir, pendeta, influencer media sosial, dan belanja bahan makanan tidak akan memuaskan pengalaman yang sama seperti yang biasa kita alami sebelum pandemi. Mereka semua tidak punya pilihan, selain menjadi virtual. “Untuk semua alasan ini, sangat penting bagi kita untuk berhenti sejenak dan melihat dari mana kita sebagai manusia berasal, untuk lebih memahami ke mana kita akan menuju di dunia pasca-COVID-19.”
AFP | OLIVIER DOULIERY
Pandemi COVID-19 mengubah perjalanan sejarah manusia, mulai dari interaksi hingga transaksi.
Seorang perempuan melakukan panggilan video dengan teman-temannya di tengah pandemi COVID-19 di Arlington, Virginia, Rabu (8/4). Masyarakat gemar melakukan panggilan video untuk menjaga jarak saat pandemi. Ini menjadi dunia nyata baru dalam sejarah manusia.
Kehilangan Privasi Saat ini, rapat virtual semakin marak demi eksistensi diri menjaga jarak. Aplikasi Zoom, panggilan video WhatsApp, Google Meet hingga Microsoft Teams dan Instagram Story makin merajai. Dari semua aplikasi panggilan video ini, Zoom paling banyak diminati. Dibuat oleh insinyur Eric Yuan pada 2011 dan perusahaannya terdaftar di bursa Nasdaq setahun lalu, nilai pasar Zoom meroket menjadi sekitar US$ 35 miliar. Saat aplikasi ini diciptakan, Yuan hanya ingin memuaskan hasratnya melihat pacarnya di China tanpa perlu perjalanan berjam-jam dengan kereta api, atau bahkan pesawat. Menurut Yuan, jumlah orang yang ambil bagian dalam pertemuan Zoom setiap hari mencapai 200 juta orang pada Maret 2020, naik dari hanya 10 juta akhir tahun lalu. Pelatih pembelajaran digital
Stephanie DeMichele memuji lonjakan penggunaan Zoom. Pemakai aplikasi ini biasanya tak ingin terputus dari teman sekolah, teman kerja, keluarga, dan orang lain dalam hidup kita. “Saat Zoom mengatakan “Ini gratis, dan Anda tidak akan merasa terisolasi. Jadi, orang-orang memakainya,” kata DeMichele seperti dikutip AFP, Sabtu (4/4). Namun, lonjakan pengguna Zoom memicu fenomena “Zoombombing”. Ini menandakan sistem keamanan yang lemah pada aplikasi tersebut. Biasanya, penyusup mengganggu pertemuan Zoom dengan beberapa kasus, salah satunya gambar dan video porno. Bayangkan betapa hebohnya sebuah pertemuan acara pemerintah yang tiba-tiba dimunculkan video tak senonoh. Jaksa penuntut dari beberapa negara bagian Amerika Serikat (AS) termasuk Connecticut, New York, dan Florida sedang menyelidiki praktik pri-
vasi dan keamanan perusahaan. FBI telah memperingatkan pembajakan Zoom. Yuan meminta maaf atas kasus tersebut dan berjanji meningkatkan keamanan data pengguna Zoom. “Kami menyadari kami telah kehilangan harapan privasi dan keamanan komunitas serta kami sendiri,” kata Yuan dalam sebuah pesan yang diposting secara daring. “Kami tidak merancang produk ini dengan pandangan ke depan bahwa dalam hitungan minggu, setiap orang di dunia tiba-tiba akan bekerja, belajar, dan bersosialisasi dari rumah,” kata Yuan. Analis strategi kreatif Carolina Milanesi justru prihatin dengan kondisi saat ini. Dia mengharapkan Zoom lebih bijaksana mengawasi masa depan. “Mereplikasi apa yang dimiliki Zoom tidak terlalu sulit. Mereka perlu memikirkan apa lagi yang pengguna inginkan,” kata Milanesi. O DIDIK PURWANTO
Terbit perdana 31 Agustus 2013 diterbitkan oleh: PT BERITA NASIONAL
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
www.harnas.co
PEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNG JAWAB: Makhfud Sappe. REDAKTUR PELAKSANA: Solichin M. Awi, Burhanuddin Bella. STAF REDAKSI: Eko Budi Harsono, Dani Wicaksono, Dionisius B. Arinto, Didik Purwanto, Ahmad Reza S, Devy Lubis, Fifia A. Himawan, Herman Sina, Mulya Achdami, W. Ridwan Maulana, Aria Triyudha, Brigitha Sesilya | Alvin Tamba, Dian Riski Rosmayanti, Tegar Rizqon Alfian, Bayu Indra Kahuripan, Ridsha Vimanda N, Esti Tri Pusparini. PEWARTA FOTO: Aulia Rachman. DESAINER GRAFIS: Suryanda, Lucas Anggriawan, Ismail Saleh, Agung Tricahyono Putro . EDITOR BAHASA: Fery Sagita. SEKRETARIS REDAKSI: Lispa Juliantry. NETWORK & IT: Achsin, Muhamad Rizki Aldiansyah ALAMAT REDAKSI: Jalan Teuku Cik Di Tiro 77 Menteng, Jakarta Pusat 10310, Telp: 021-3152 699 Faks: 021-3151 668, e-mail: redaksi@harnas.co, website: www.harnas.co PEMIMPIN PERUSAHAAN: Makhfud Sappe. SEKRETARIS PERUSAHAAN: Lispa Juliantry. BISNIS & MARKETING: EH Ismail, Nofika Roseliana. GA STAFF: Ipah Srinawangsih, Nanang Suryana. | KONTAK BISNIS: 021-3152 699 | DISTRIBUSI & SIRKULASI: 021-3152 699 | PENGADUAN: 021-3152 699 | BERLANGGANAN: 021-3152 699 PENASIHAT HUKUM: Dr. Harris Arthur Hedar, S.H., M.H.
Harian Nasional bisa dibaca di Wayang Force (untuk Aplikasi Android dan iOS)
Jurnalis HARIAN NASIONAL selalu dilengkapi identitas diri. Terima kasih kepada semua pihak yang membantu kelancaran tugasnya dan apresiasi kami kepada mereka yang, dengan penuh kesadaran tidak memberikan uang dan/atau apa pun barang yang memengaruhi independensi pemberitaan. Gorontalo
24-34°C
Palu
22-32°C
Kendari
25-31°C
Makassar
24-33°C
Majene
25-33°C
Ternate
25-32°C
Ambon
24-32°C
Jayapura
25-33°C
Sorong
24-30°C
5
BABAK BARU INDONESIA
EDISI KHUSUS, 20 MEI 2020 | Nomor 2041 Tahun VII
LIBURAN AMAN BEBAS VIRUS
Pemerintah sedang mempersiapkan protokol kesehatan di semua destinasi wisata untuk mempersiapkan lonjakan kunjungan wisatawan akhir tahun ini.
Biak
25-30°C
Manokwari
25-32°C
Merauke
24-31°C
Kupang
AFP | FAJRIN RAHARJO
K
ementerian Pariwisata memprediksi pergerakan orang kembali normal akhir tahun ini, khususnya setelah pandemi COVID-19 berakhir. Saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), orang akan melakukan perjalanan wisata dan mudik sebagai pengganti pelarangan pada Lebaran tahun ini. Kementerian Pariwisata mempersiapkan dengan serangkaian program promosi di berbagai destinasi wisata terbaik, seperti Lombok, Bali, Yogyakarta, dan Danau Toba. Kepala Biro Humas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Agustini Rahayu mengatakan telah mengampanyekan higienitas, kebersihan toilet, keselamatan, dan keamanan di objek pariwisata. Setelah pandemi selesai, tidak mudah bagi pemerintah untuk memulai kembali promosi wisata yang sehat dan bersih untuk wisatawan domestik maupun mancanegara. Menurut dia, logika psikologi manusia saat lama dikurung pasti ingin keluar dan jalan menikmati udara terbuka. Pariwisata sudah masuk kebutuhan pokok manusia. “Jadi yakin akan rebound. Perlu disiapkan implementasi kehidupan baru di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Ayu kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Rabu (13/5). Periode masa pemulihan sektor pariwisata akan dilihat setelah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menetapkan masa tanggap darurat ini selesai. Ayu mengatakan, pembangunan 5 Destinasi Super Prioritas (DSP) tetap jalan, belum ada penambahan infrastruktur atau penundaan pekerjaan. “Saat semuanya dimulai, penerapan protokol COVID-19 harus disiplin,” kata Ayu. Saat ini sedang dibuat persiapan beberapa destinasi di Bali, Kepulauan Riau, dan Borobudur. Rencana jangka pendek, pemulihan pascapandemi dengan koordinasi dan identifikasi dampak COVID-19 di dalam negeri ataupun organisasi internasional. Pemulihan di destinasi mencakup atraksi, amenitas, aksesibilitas, SDM, pemasaran dan industri. Program pemulihan yang sedang dilakukan di antaranya bersih toilet di seluruh destinasi dan bersih destinasi. Strategi ini, kata dia, dinilai akan menjadi daya tarik wisatawan. Indonesia menjamin kebersihan di seluruh destinasi yang ditawarkan. “Kami pun akan mulai gencarkan pemasaran di dalam maupun luar negeri,” ujarnya. Hal tersebut sejalan dengan
Petugas kesehatan memeriksa dokumen calon penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (15/5). PT Angkasa Pura II telah menyiapkan beberapa posko untuk mengecek kelengkapan dokumen kesehatan penumpang sebelum check-in di konter maskapai penerbangan.
Lalu lintas Penumpang Pesawat Dunia 4,5 juta
Total wisatawan domestik dan internasional
4 juta 2001 Serangan 911
3,5 juta penumpang pesawat terangkut 3 juta
1980 Perang Iran-Irak
2,5 juta
1997 Krisis Keuangan Asia
2 juta 1,5 juta
Skenario optimis turun 35%
2002 SARS
Skenario pesimis turun 65%
1990 Krisis Teluk
1972 Krisis minyak
1 juta
2020 Pandemi COVID-19
2008 Krisis Keuangan Global
500 ribu 1945
55
65
75
85
95
2005
15 20
Sumber: ICAO/Global Security
pemerintah mempersiapkan antisipasi kehidupan baru pascapandemi. Program tersebut, kata Ayu, akan ditambah dengan protokol-protokol kesehatan yang sedang dipersiapkan seperti di bandara, restoran, hotel, tempat hiburan, dan bioskop. Penguatan dan revitalisasi destinasi juga dilakukan untuk menyiapkan dan menata atraksi, mitigasi bencana, penataan kunjungan, penerapan sadar wisata, revitalisasi toilet (cuci tangan, hand sanitizer), sampah, pos layanan kesehatan, hingga peralatan keselamatan. “Akses internet juga sedang dipersiapkan,” katanya. PT Angkasa Pura I juga memprediksi lonjakan pergerakan penumpang angkutan udara pada libur akhir tahun. Masyarakat sejak sekarang menunggu waktu bisa bepergian dengan aman dari berbagai ketakutan penyakit. VP Corporate Secretary PT Angkasa Pura I Handy Heryudhitiawan mengatakan akan tetap menjaga standar kebersihan, jaga jarak penumpang, hingga sosialisasi penggunaan masker. Bandara juga tetap menyemprot disinfektan dan menyiapkan cairan pembersih tangan di setiap sudut. “Persiapan di akhir tahun ini dua kali lipat dari biasanya. Masyarakat yang tidak bisa mudik Lebaran akan dikompensasi akhir tahun ini,” ujarnya. 24-33°C
Sumbawa
24-34°C
Mataram
Beberapa bandara bahkan sudah siap menampung lonjakan, seperti Kulon Progo, Semarang, dan Juanda. Bandara lain masih dalam pengembangan dan perluasan seperti Makassar, Manado, Kupang, Ambon, dan Jayapura. “Untuk proyek yang sudah kontrak itu lanjut. Namun, proyek yang bisa dijadwal ulang, bisa kita tahan dulu. Melihat kondisi sekarang ini, kita harus memastikan pendapatan bisa menjaga cicilan pinjaman,” katanya. PT Angkasa Pura II masih melihat prediksi pasti kapan pandemi COVID-19 ini bisa selesai. Pihaknya hingga sekarang belum ada persiapan lonjakan akhir tahun. Pengembangan beberapa bandara banyak ditunda akibat minim investasi akibat pandemi. VP Corporate Communication PT Angkasa Pura II Yado Yarismano mengatakan telah mengantisipasi lonjakan penumpang di akhir tahun ini. Pihaknya akan berkoordinasi dengan semua pemegang keputusan. “Yang jelas kami memegang prinsip safety, security and service. Jadi kami memastikan seluruh layanan dapat berjalan optimal,” ujar Yado. Beberapa proyek masih berjalan seperti revitalisasi Terminal 2 Bandara Internasional SoekarnoHatta. Namun, proyek lainnya sudah mulai melambat dan di24-33°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
berhentikan sementara karena pandemi COVID-19. Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Didin Junaedi mengatakan, sektor pariwisata belum tentu bisa kembali pulih setelah COVID-19 selesai. Banyak pelaku pariwisata dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) gulung tikar. “Nantinya masih akan sulit. Kita perlu kembali penyediaan permodalan baru. Sekarang ini (modal) sedang habis-habisan,” kata Didin. Potensi pasar pun belum bisa ditentukan kapan bisa langsung berkembang. Perjalanan yang akan terjadi setelah pandemi COVID-19 ini selesai kemungkinan untuk kebutuhan mudik dan kunjungan keluarga. “Saya yakin kalau dari luar ke Indonesia akan sulit. Kalau di dalam negeri akan bergantung harga tiket pesawat. Kalau masih dibatasi kapasitas angkut hanya 50 persen, mungkin tiket akan mahal. Ini akan menjadi pertimbangan,” ujarnya. Didin mengaku sekarang sudah ada pelaku yang mulai memberanikan diri membuka hotel dan reservasi pariwisata akhir tahun. Namun, masih minim peminat akibat belum ada kepastian kapan pandemi COVID-19 ini selesai. Saat perbaikan pasar pun, kata dia, biaya pariwisata akan lebih mahal karena standar kebersihan lebih ditingkatkan. Nantinya akan menjadi pariwisata berkelanjutan dan wisata sehat dengan menekankan protokol kesehatan. Dia memprediksi bisnis pariwisata di Jakarta dan Bali kali pertama bergerak positif. “Patokannya dua ini sebelum kota-kota lain. Jika dua kota ini sudah kembali normal, kota lain akan ikut bergerak tetapi belum sampai pemulihan seperti semula,” kata Didin. O DIAN RISKI ROSMAYANTI Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG
BABAK BARU INDONESIA
Instruktur bersama siswa berfoto bersama selepas pelatihan.
EDISI KHUSUS, 20 MEI 2020 | Nomor 2041 Tahun VII
Siswa pilot mengisi daftar jadwal latihan simulator di ruang tunggu.
6
SELANGKAH JADI PENERBANG
M
enjadi seorang penerbang tidaklah gampang. Perlu latihan khusus untuk mampu menerbangkan pesawat dan membawa penumpang. Sebagai maskapai swasta terbesar di Indonesia, Lion Air Group menunjang keterampilan calon penerbang dengan ragam simulator. Alat ini untuk melatih calon pilot sebelum benar-benar menerbangkan pesawat sepenuhnya. Di Lion Operation Center, Tangerang, Lion Air Group memiliki sembilan simulator. Jenisnya lima unit simulator Boeing B737er, dua simulator Airbus A320, satu simulator ATR-500, dan satu simulator ATR-600. Lion Air Group juga sedang proses instalasi dua simulator baru yakni ATR-600 dan Airbus A320neo. “Diharapkan instalasi tersebut selesai Agustus tahun ini,� ujar Manager Simulator Maintenance and Technical Support Lion Air Group Ibnu Hajjar kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Senin (18/5) Sekitar 90 persen simulator tersebut digunakan untuk kebutuhan internal Lion Air Group yakni Lion Air, Batik Air, Wings Air, Malindo Air, dan Thai Lion Air. Sisanya untuk Airbus Training International dan maskapai lokal seperti Trigana Air Service dan Dua siswa pilot sedang berlatih terbang menggunakan simulator Boeing B737er. NAM Air. Setiap simulator dibuat berdasarkan tipe pesawat masingmasing. Setiap pilot juga harus berlatih sesuai dengan type rating masing-masing, baik untuk jenis pesawat Airbus, Boeing, atau ATR. Calon pilot yang belajar di simulator Lion Operation Center ini harus menyelesaikan minimal tiga bulan latihan awal, pengkinian latihan simulator setiap enam bulan, hingga latihan tambahan simulator. Tertarik menjadi calon penerbang? O TEKS & FOTO: HARIAN NASIONAL | BAYU INDRA KAHURIPAN
Tampilan monitor instruktur pilot untuk mengatur segala skenario simulasi penerbangan dan cuaca secara abnormal.
Jajaran tipe simulator pesawat (dari kiri) simulator ATR72, simulator Airbus A320, dan simulator Boeing B737er.
7
BABAK BARU INDONESIA
EDISI KHUSUS, 20 MEI 2020 | Nomor 2041 Tahun VII
B
an menjadi salah satu komponen penting dalam pesawat saat proses lepas pacu (take off) dan mendarat (landing). Ban selalu mendapatkan perawatan rutin untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang dalam penerbangan. Manager Wheels and Brakes Shop Lion Air Group Rian Andria mengatakan, bengkel perawatan ban pesawat beroperasi sejak awal 2003. Bengkel tersebut di bawah naungan Batam Aero Technic, perusahaan milik Lion Air Group yang menangani perawatan pesawat secara keseluruhan. “Seluruh perbaikan dan perawatan ban pesawat Lion Air Group dilakukan di Wheels and Brakes Shop tersebut,” ujar Rian kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Selasa (19/5). Bengkel ban pesawat tersebut mampu menangani pesawat tipe Boeing B737NG, ATR 72-500/600, Airbus A320, Airbus A330, Boeing B737 Max, dan Hawker. Proses di bengkel tersebut meliputi inspeksi awal, pembongkaran, pembersihan, perbaikan, hingga perakitan. Lion Air Group selalu memakai ban baru untuk semua operasional maskapainya. Penggantian ban pesawat yang sudah “botak” biasanya sekali sebulan atau bahkan kurang dari itu. Hingga kini, Wheels and Brakes Shop Lion Air Group telah mendapatkan sertifikasi dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Indonesia dan The Civil Aviation Authority of Thailand (CAAT) di Thailand. “Saat ini sedang pengajuan sertifikasi dari Federal Aviation Authority (FAA) dari Amerika Serikat,” ujarnya. O
LEBIH DEKAT DENGAN BAN PESAWAT TEKS & FOTO: HARIAN NASIONAL | BAYU INDRA KAHURIPAN
Pekerja sedang membawa ban pesawat untuk diisi nitrogen.
Pekerja memakai masker dan sarung tangan.
Pemasangan nut (baut) ke velg.
Pengencangan baut dengan mesin torsi otomatis (automatic torquing machine).
Pengecekan ban sebelum pemasangan velg.
Monitor mesin torsi saat pengencangan tahap akhir baut dan ring velg ban pesawat.
BABAK BARU INDONESIA
EDISI KHUSUS, 20 MEI 2020 | Nomor 2041 Tahun VII
8
AMBISI BATIK AIR MENDUNIA Di tahun ketujuh telah melayani 45 rute penerbangan domestik dan 10 rute penerbangan internasional.
HARIAN NASIONAL | AULIA RACHMAN
M
askapai Batik Air baru merayakan ulang tahun ke-7 pada 5 Mei lalu. Namun, maskapai yang mengudara sejak 2013 ini telah banyak menjelajah Indonesia dan sejumlah negara di Asia Tenggara dengan sayap besinya. Direktur Utama Batik Air Capt Achmad Luthfie mengatakan, Batik Air telah membuka rute ke tujuh negara, yakni Singapura, Malaysia, India, Thailand, Australia, China, dan Taiwan. Di Malaysia, Batik Air memiliki rute ke Kuala Lumpur dan Penang. Di India telah melayani ke Chennai, Bangkok di Thailand, Perth di Australia, Taipei di Taiwan serta tiga kota (Kunming, Guilin, dan Nanning) di China. “Negara seperti China, India, hingga Australia masih menarik perhatian kami,” kata Capt Luthfie kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Rabu (13/5). Menurut dia, Batik Air dalam waktu dekat akan membuka penerbangan langsung JakartaMelbourne, Sydney, dan menambah frekuensi penerbangan ke Australia. Rute itu telah diusulkan kepada pemerintah. “Kami sudah ajukan. Kerja sama selama ini sangat baik dan bisa semakin baik ke depan,” ujar Capt Luthfie. Luthfie berharap pemerintah bisa meningkatkan kerja sama yang baik antarnegara di Asia Tenggara. Batik Air, kata dia, akan lebih mudah meningkatkan ekspansi bisnis jika didukung kerja sama yang baik oleh pemerintah. Luthfie mengatakan, wisatawan era sekarang lebih senang terbang menggunakan pesawat dengan layanan penuh karena sebanding dengan harga yang ditawarkan. “Batik Air menjadi maskapai pilihan penerbangan rute internasional karena penambahan pelayanan yang optimal,” katanya. Kini maskapai Batik Air telah mengoperasikan 76 pesawat, terdiri atas 44 Airbus A320-200ceo, enam Boeing 737-900er, 25 Boeing 737-800ng, serta satu Airbus A320-200neo. Padahal kali pertama operasi Batik Air hanya dibekali satu armada berjenis Boeing 737-900er dengan konfigurasi 12 kursi kelas bisnis dan 144 kursi ekonomi. Setiap tahun, kata Capt Luthfie, Batik Air mendapat kepercayaan dari pabrikan pesawat untuk tetap menerima armada yang dipesan. Walau di tengah ketidakpastian ekonomi dunia, Batik Air masih dipercaya mendapat kiriman satu unit pesawat Airbus A321neo dari pabrikan di Toulouse, Prancis. Pesawat-pesawat yang dimiliki telah membantu Batik Air mendongkrak industri penerbangan
Petugas bandara berjalan di depan pesawat maskapai Batik Air di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (16/5).
nasional, dengan menjelajah 45 kota tujuan domestik dan 10 kota tujuan internasional. Jumlah penerbangan maskapai berlayanan penuh ini pun mencapai 350 pergerakan per hari dengan ketepatan waktu penerbangan (On-Time Performance/ OTP) 92,63 persen. Batik Air optimistis kembali tumbuh pascapandemi COVID-19. Ketidakpastian bencana kesehatan yang melanda dunia sepanjang 2020 ini dinilai akan segera usai. Saat itulah industri penerbangan sebagai pendukung utama sektor pariwisata kembali terdongkrak. “Kami masih optimistis ke depan akan terus bertumbuh. bertumbuh Pariwisata sekarang menjadi ke-
butuhan pokok bagi setiap orang. Perjalanan menggunakan transportasi udara masih menjadi primadona,” ujar Capt Luthfie. Sterilisasi Pesawat Maskapai naungan Lion Air Group ini pun akan menciptakan standar prosedur operasi baru pascapandemi COVID-19. Seluruh penerbangan akan lebih memperketat protokol kesehatan, baik untuk awak kabin, penumpang, hingga barang bawaan (kargo). Sebenarnya, kata dia, standar kesehatan bukan hal baru bagi Batik Air. Seluruh pesawat selalu rutin menjalankan sterilisasi di hanggar gg Batam Aero Technic (BAT). Pembersihan bagian dalam
dan luar pesawat, kargo, hingga kokpit menjadi standar utama bagi Batik Air. Tujuannya agar seluruh bagian pesawat tetap steril dari bakteri dan kuman pembawa virus. “Namun, setelah pandemi ini, sterilisasi akan kami tingkatkan,” kata dia. Skema jaga jarak dalam penerbangan pun menjadi pertimbangan maskapai untuk tetap dijalankan usai pandemi COVID-19. Kini manajemen Batik Air menjalankan skema jaga jarak, mulai dari pemesanan tiket secara daring, proses check-in yang lebih tertata dan digital, juga antrean boarding yang diatur ketat. “Walau sebenarnya orang yang masuk pesawat sekarang suARMADA BATIK AIR 2013-2020 (UNIT)
RUTE BARU 2019-2020
Tahun 2013 2014
Asal SEPTEMBER 2019 Denpasar Labuan Bajo OKTOBER 2019 Makassar Timika Cengkareng Timika Cengkareng Kuala Lumpur NOVEMBER 2019 Cengkareng Tanjung Pandan Cengkareng Palangka Raya DESEMBER 2019 Timika Jayapura Jakarta Taipei FEBRUARI 2020 Jakarta Banyuwangi MARET 2020 Jakarta Berau Sumber: Lion Air Group
Tujuan
Berangkat
Tiba
Mulai
Labuan Bajo Denpasar
11.35 13.35
12.35 14.15
6 September 6 September
Timika Makassar Timika Cengkareng Kuala Lumpur Cengkareng
02.30 07.10 23.20 07.00 16.30 06.35
06.30 09.10 06.20 09.55 19.35 07.35
27 Oktober 27 Oktober 27 Oktober 28 Oktober 27 Oktober 28 Oktober
Tanjung Pandan Cengkareng Palangka Raya Cengkareng
12.35 14.10 07.00 09.20
13.30 15.05 08.40 11.00
6 November 6 November 6 November 6 November
Jayapura Timika Taipei Jakarta
07.52 09.38 16.40 00.05
08.45 10.33 23.00 04.30
6 Desember 6 Desember 13 Desember 14 Desember
Banyuwangi Jakarta
08.45 11.15
10.35 12.55
19 Februari 19 Februari
Berau Jakarta
05.00 09.10
08.30 10.40
20 Maret 20 Maret
2015
2016
2017
2018
2019
2020
Boeing Boeing 737-900er Boeing 737-900er Boeing 737-800ng Airbus A320 Jumlah Boeung 737-900er Boeing 737-800ng Airbus A320 Jumlah Boeung 737-900er Boeing 737-800ng Airbus A320ceo Jumlah Boeung 737-900er Boeing 737-800ng Airbus A320ceo Jumlah Boeung 737-900er Boeing 737-800ng Airbus A320-200ceo Jumlah Airbus A330-300 Boeung 737-900er Boeing 737-800ng Airbus A320-200ceo Jumlah
Jumlah 4 unit 6 unit 2 unit 3 unit 11 unit 6 unit 14 unit 12 unit 32 unit 6 unit 9 unit 22 unit 37 unit 6 unit 8 unit 37 unit 51 unit 6 unit 8 unit 41 unit 55 unit 1 unit 6 unit 7 unit 44 unit 58 unit
Airbus A320-200neo Boeung 737-900er Boeing 737-800ng Airbus A320-200ceo Jumlah
1 unit 6 unit 25 unit 44 unit 76 unit
dah dipastikan sehat dan bersih,” ujarnya. Pertumbuhan bisnis lain pun digali Batik Air untuk tetap meraup untung di masa mendatang. Seperti pemanfaatan kargo, penerbangan umrah dan haji sesuai izin dari pemerintah. Capt Luthfie mengatakan, pihaknya sangat hati-hati dan matang dalam menjalankan bisnis penerbangan. Tidak sembarang kota bisa diterbangi jika tidak memiliki potensi pasar optimal bagi industri. Layanan lain yang sedang digarap pun dipastikan memberi dampak besar bagi negara, khususnya dampak positif bagi perusahaan agar mampu menopang bisnis dalam jangka panjang. Serangkaian peningkatan sistem teknologi dan informasi sebagai layanan utama dalam penerbangan Batik Air pun akan dilakukan. Setelah sukses memberi kenyamanan kepada penumpang melalui layanan makan-minum, layar hiburan tiap kursi, majalah dan koran, Batik Air pun menyediakan jaringan internet dalam penerbangan bekerja sama dengan AirFi. Penerbangan Aman Sekarang Indonesia masih menjalani prosedur pembatasan perjalanan bagi masyarakat umum. Hanya orang tertentu yang bisa melakukan perjalanan udara dengan syarat dokumen ketat dan lengkap dari lembaga terkait. Di samping pengawasan dokumentasi sebelum mengajukan pembelian tiket maupun proses check-in, Batik Air pun menjamin calon penumpang di dalam pesawat telah dinyatakan steril. Prosedur kesehatan yang diatur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan asosiasi penerbangan sipil internasional (ICAO), juga Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional (IATA) dijalankan dengan baik. Batik Air selalu patuh pada regulasi pemerintah Indonesia dan internasional demi keamanan, keselamatan, dan kesehatan penerbangan. “Masyarakat yang terbang dengan Batik Air tidak perlu takut. Prosedur yang kami jalani sudah memenuhi standar kesehatan dunia,” katanya. Batik Air tetap melakukan pengecekan kesehatan kepada pilot, awak kabin, dan teknisi. Pemeriksaan kesehatan sebelum penerbangan sangat penting untuk menentukan kondisi sehat serta laik terbang. “Keselamatan dan keamanan penumpang selama dalam penerbangan selalu menjadi jaminan prioritas.” O DIAN RISKI ROSMAYANTI
Sejauh mana pun kamu pergi, keluarga tempatmu pulang #SemuaPakaiMasker Cinta keluarga berawal dari menjaga diri sendiri
Wajib Gunakan Masker saat Keluar Rumah Cegah Penyebaran COVID-19
#DimulaiDariKita #DirumahAja #TetapProduktif
9
EDISI KHUSUS, 20 MEI 2020 | Nomor 2041 Tahun VII
BABAK BARU INDONESIA
PERADABAN
EMPATI
ANTARA | OKY LUKMANSYAH
Pilot dan pramugari Lion Air sedang membagikan takjil di depan kantor Lion Operation Center (LOC), Tangerang, Banten, Jumat (15/5). HARIAN NASIONAL | BAYU INDRA KAHURIPAN
AFP | JUNI KRISWANTO
P
andemi COVID-19 menyebabkan perubahan perilaku masyarakat dan berimbas pada aktivitas selama bulan puasa. Serangkaian kegiatan yang biasa dilakukan pada Ramadhan tahuntahun sebelumnya, sebagian besar tidak dapat terulang. Tradisi mudik yang identik dengan warga perkotaan, misalnya. Pembatasan sosial berskala besar membuat momen silaturahmi ini tinggal angan dan harapan. Begitu pun aktivitas dalam lingkup lebih kecil seperti buka puasa bersama. Bukber dengan sahabat, rekan kerja, atau teman masa sekolah (reuni) tidak tercatat dalam daftar bucket list Ramadhan 1441 Hijriyah. Bahkan, ibadah shalat tarawih yang dinantikan oleh sebagian besar masyarakat juga tidak dapat dilaksanakan. Ancaman COVID-19 terus mengintai. Fenomenanya, (penularan) tanpa gejala. Suka atau tidak, masyarakat Indonesia pada Ramadhan tahun ini harus menghabiskan sebagian besar waktu untuk tetap berada di rumah. Langkah ini dilakukan demi meminimalisasi penyebaran virus yang semakin meluas. Pengamat pemasaran sekaligus pemerhati milenial Yuswohady tak membantah, “hidup terkekang” memengaruhi kehidupan masyarakat, baik secara mental, spiritual, maupun finansial. Alih-alih meratapi nasib, Yuswo memilih sikap positif. Bahwa wabah sedikit banyak “memaksa” umat untuk semakin berkembang. “Muslim di Indonesia saat ini sedang berjalan ke arah Muslim 4.0,” cetusnya di sela-sela dialog daring beberapa waktu lalu. Ia pun menjelaskan, “Maksudnya, mereka semakin modern karena dipaksa melek teknologi digital. Selain itu, adanya COVID-19 juga membuat empati publik kian besar.” Apa yang diungkapkan Yuswo tentu bukan tanpa alas-
an. Imbauan untuk tetap di rumah saja membuat masyarakat Indonesia tak punya banyak pilihan selain mengandalkan teknologi digital dalam setiap aspek kehidupan, dari bersantap sampai rapat. Beberapa pekan terakhir, tidak banyak pertemuan tatap muka secara langsung antara karyawan dan pemimpin perusahaan. Dialog dan diskusi digelar via aplikasi digital. Ini juga berlaku dalam kegiatan konsumsi sehari-hari. Masyarakat tidak lagi bisa bepergian untuk membeli barangbarang yang dibutuhkan dan diinginkan. Alhasil, toko online dan jasa pengiriman paket (selain pesan-antar) menjadi satu-satunya alternatif jalan keluar. Kegiatan keagamaan pun mulai berpindah ke ranah digital. Bermodalkan gawai, komputer, laptop, dan internet, masyarakat tetap dapat menjalankan kegiatan bernapaskan religi selama bulan puasa. Sebagai contoh saat ini mulai bermunculan pengajian dan dakwah-dakwah online. Memanfaatkan fasilitas ruang bersama di jagat maya, baik telekonferensi maupun video chat, masyarakat tidak perlu lagi datang dan berkumpul di satu tempat. Di samping itu, naluri kemanusiaan kita diuji. Tak dapat dimungkiri, merebaknya wabah COVID-19 justru menjadi bukti betapa masyarakat Indonesia memiliki rasa peduli dan empati tinggi. Contohnya sangat sederhana. Yakni menjalarnya fenomena penggalangan dana untuk membantu korban COVID-19—baik individu perseorangan, komunitas, maupun perusahaan atau kemitraan berbagai pihak dalam skala besar. Pandemi menyerang tanpa pandang bulu. Menimbulkan korban tidak hanya dari sisi kesehatan, tetapi juga ekonomi. Ini terlihat dari banyaknya perusahaan (yang merugi lantaran segala aktivitas terhenti) terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Kondisi ini berimbas pada banyaknya pengangguran. Dalam konteks ini, secara tidak langsung muncul usaha dari masyarakat, baik secara individu maupun kolektif, untuk membantu mereka yang dirundung kesulitan berlapis.
Polisi yang mengenakan aksesori tokoh pewayangan membagikan masker kepada warga di Pasuruan, Jawa Timur, 9 April 2020.
ANTARA | INDRIANTO EKO SUWARSO
Masyarakat berlomba-lomba menebar gelombang kebaikan dalam wujud yang lebih nyata, mulai dari penggalangan dana hingga timbang rasa.
Pengemudi ojek daring mengambil paket sembako yang digantung oleh Seniman Wayang Uwuh (sampah) Iskandar Hardjodimuljo di Cawang Baru Utara, Jakarta, 18 April 2020.
Yuswohady melihat terdapat tiga hal penting terjadi dalam perilaku konsumen Muslim era sekarang. Pertama digital, kedua spiritual, dan ketiga empati. “Dengan adanya situasi sulit ini maka muncul empathic society untuk “mengobati” kerusakan akibat (virus) corona,” dia menjelaskan. Yuswohady berpendapat, empathic society ini juga terbentuk dalam dunia usaha.
Tak sedikit perusahaan yang turun tangan memberikan bantuan untuk meringankan beban masyarakat akibat pandemi COVID-19. Ini tentu saja melahirkan habit baru di kalangan para pengusaha. “Jadi, secara tidak sadar, karena dilakukan terus-menerus, mereka menanamkan pola pikir syariah. Akan ter patri sebuah usaha yang mengedepankan prinsip keadilan, manfaat,
Paket sembako untuk tukang sampah, ojek pangkalan, penyapu jalan, dan penggali kubur di Kota/Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, 4 Mei 2020.
amanah, transparan, dan seimbang,” ucap Yuswo. Ramai-ramai Alih Wahana Keterpaksaan memakai teknologi digital saat ini memengaruhi bukan hanya gaya hidup masyarakat secara luas. Di sisi lain, maraknya berkegiatan secara digital juga membuat banyak usaha yang bertransformasi ke ranah online. Hal ini dilakukan oleh para pelaku usaha untuk menghindari kerugian lebih besar. Saat fungsi toko offline tidak dapat maksimal akibat adanya pembatasan jarak di masa Ramadhan, toko online menjadi satu-satunya solusi bertahan. Secara tidak langsung fenomena ini turut berdampak pada dunia e-commerce. “Masa pandemi di bulan Ramadhan ini memunculkan banyak kegiatan atau iklan yang menyasar market khusus, yakni Muslim. Ini disebabkan semakin banyaknya umat yang memindahkan kegiatannya secara digital,” terang Yuswo. Terlebih, keputusan memindahkan kegiatan usaha ke dunia digital memiliki keuntungan tersendiri dibandingkan bertahan dengan toko offline. Salah satunya, menghemat pengeluaran. “Karena tidak perlu lagi membayar biaya lain, seperti tempat sewa dan listrik,” kata dia. z BINTANG RAHMAT
BABAK BARU INDONESIA
EDISI KHUSUS, 20 MEI 2020 | Nomor 2041 Tahun VII
10
BERDAMAI DENGAN PERUBAHAN
V
Warna baru budaya bersantap, gaya berpakaian, dan kultur kerja.
irus bernama corona menumbuhkan begitu banyak kebiasaan yang sejatinya tidak benar-benar baru, tapi selama ini lebih banyak diabaikan atau dianggap sepele. Seperti mencuci tangan dengan sabun dan menerapkan teknik yang benar, juga tidak gampang menyentuh bagian mana pun dari wajah. Kesadaran pun bertumbuh lebih dari sekadar dua imbauan terkait higienitas. Salah satunya, kesadaran untuk mengetahui proses lebih dalam sertifikasi halal yang melekat pada makanan. Belakangan, bermunculan aplikasi yang menunjang model pendeteksian tersebut. “Ada startup dari Singapura, Whatshalal, yang memiliki platform untuk mengecek sertifikasi halal dari hulu ke hilir melalui teknologi Blockchain. Ini memungkinkan kita melacak kadar kehalalan makanan,” ucap pengamat milenial sekaligus pengamat pemasaran, Yuswohady. Pelacakan dilakukan secara detail. Perjalanan barang mulai dari tangan petani kemudian berlanjut ke proses manufaktur, restoran, ritel, hingga akhirnya sampai ke tangan konsumen. Berkaca dari hal ini, Yuswo berpendapat, kesadaran mengonsumsi makanan dan minuman halal dan higienis menjadi tren baru yang berkembang saat pandemi COVID-19. Terlebih lagi ihwal kelahiran virus ini diklaim berasal dari kasus konsumsi makanan tidak higienis. “Kalau berbicara virus corona, masyarakat akan teringat dengan pasar di Wuhan (China). Di sana
WORK FROM HOME Karyawan yang bekerja jarak jauh meningkat dua kali lipat (62%) di Amerika Serikat selama pandemi COVID-19. Lebih dari separuhnya berharap, kebijakan itu berlanjut meski pembatasan sosial telah dicabut. *
PRO
Jadwal Fleksibel 32% Bisa bekerja di mana saja 26% Tidak perlu menghabiskan 21% waktu untuk PP (pergi-pulang) Lebih banyak waktu 11% bersama keluarga Bisa bekerja dari rumah 7%
*Didasarkan pada hasil jajak global yang dilakukan sebelum krisis COVID-19 FOTO ILUSTRASI: AFP | BEHROUZ MEHRI
KONTRA*
20% Kerja sama & komunikasi
20% Sendirian 18% ‘Hampa’ selepas kerja (putus koneksi)
12% Gangguan dari orang rumah/ sekitar 10% Kendala perbedaan zona waktu 7% Menjaga semangat bekerja
SUMBER: GALLUP, BUFFER
“NEW NORMAL” KEHIDUPAN PASCA-PANDEMI
KERUMUNAN TETAP DILARANG
JAGA JARAK DENGAN KANTOR
MEMAKAI MASKER
TRAVELING & TRANSPORTASI
Sederet tren dan kebiasaan baru yang muncul akibat wabah diperkirakan terus dipraktikkan Masyarakat cenderung tetap Tren bekerja jarak jauh Banyak negara memberlakukan Bepergian jarak jauh dilakukan untuk mencegah potensi jaga jarak dengan orang lain atau work from home (WFH), kebijakan atau imbauan dengan alasan khusus. penularan lanjutan, seiring (sekurang-kurangnya 1 meter), dengan pemanfaatan tele/video pemakaian masker ketika Untuk perjalanan jarak pendek kebijakan pemerintah membatasi diri dari aktivitas conference akan tetap berlanjut warga berada di tempat umum. atau berangkat kerja, orang akan dan pertemuan, di masa mendatang. Sarung tangan kemungkinan memilih jalan kaki, skuter, sepeda, melonggarkan karantina wilayah. apalagi dalam skala besar.
jadi kebiasaan baru.
atau mobil pribadi. Bukan transportasi umum.
KEBERSIHAN JADI PRIORITAS
AKTIVITAS SERBA-DIGITAL
MENINGKATKAN IMUNITAS
BELAJAR JARAK JAUH
E-SPORTS
Orang cenderung menjaga kebersihan di mana pun, baik di rumah maupun luar rumah. Semua disarankan menuci tangan dengan benar dan tidak menyentuh wajah.
Tren belanja online naik, seiring banyaknya toko dan restoran menggunakan jasa pesan-antar. Pemanfaatan media online/aplikasi/ layanan video juga diprediksi meningkat.
Diet sehat, olahraga teratur, dan istirahat cukup jadi prioritas. Penerapannya diklaim dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan kesehatan mental. Olahraga dari rumah dan tutorial online akan semakin populer.
Sistem belajar online berlanjut demi memastikan akses pada pendidikan. Tantangannya, proses ini akan sulit bagi mereka yang tidak memiliki akses internet atau alat digital lainnya. Homeschooling akan semakin nge-tren.
Banyak event dibatalkan, ditunda, atau bahkan hadir dalam format baru. E-sports, video-on-demand, dan olahraga indoor akan semakin populer. Stadion diprediksi masih akan dikosongkan dalam rentang waktu tertentu.
kan banyak diperdagangkan makanan non-halal dan tidak higienis,” jelasnya. Tentunya, dengan adanya tren halal yang semakin menjamur ini juga turut memberikan perubahan kepada dunia industri. Semakin banyak produk yang menggunakan label halal. Tidak hanya dari sisi halal dan skena kuliner yang berkembang, Yuswohady melihat pandemi juga memengaruhi pergeseran tren fesyen masyarakat. Salah satunya lewat kemunculan masker sebagai ikon fesyen kekinian. Dengan menggabungkan elemen-elemen Ramadhan maka penggunaan masker dapat dipadupadankan dengan atribut pakaian lain. Misalnya, menggabungkan masker dengan busana modest. “Selama masa pandemi COVID-19 semua orang diwajibkan memakai masker. Alhasil, pakaian hijab khimar ataupun bergo dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menciptakan ‘hijab anti-corona’. Model ini kan memiliki penutup di bagian mulut sehingga multifungsi, bisa dijadikan masker,” ujarnya. Keberlangsungan Tren Aktivitas serbadigital, kesadaran makanan halal, dan fesyen masker menjadi fenomena baru yang mendominasi bulan puasa tahun ini. Tren-tren tersebut seolah menjadi gaya hidup baru yang diadopsi masyarakat Indonesia. Hal ini juga diakui oleh praktisi sekaligus analis pemasaran
Gilang Brillian. Ia meyakini, trentren ini akan terus berlangsung selama bulan puasa. “Dari sini saya membagi pola konsumsi masyarakat Indonesia ke tiga bagian, sebelum Ramadhan, saat Ramadhan, dan selesai Ramadhan. Tren ini akan terus berlangsung,” dia menuturkan. Gilang mengambil contoh tren kegiatan belanja online. Ia melihat tren ini menjadi solusi utama dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari masyarakat selama bulan puasa. “Berdasarkan data Google Trend, online shopping meningkat signifikan satu minggu sebelum puasa,” tuturnya. Ia menjelaskan lebih lanjut, “Terlihat related queries yang berhubungan dengan hal ini, seperti online shop, belanja online, dan toko online yang meningkat pesat. Mereka berusaha memenuhi kebutuhan Ramadhan melalui jalur-jalur tersebut.” Di sisi lain, seiring berjalannya waktu, Yuswohady meyakini tren-tren ini akan menjadi sebuah new normal (kenormalan yang baru). Alhasil, sebuah tren berlaku tidak hanya saat bulan Ramadhan. “Maksudnya new norm itu bukan berarti setelah Lebaran (situasi dan fenomenanya) akan kembali seperti biasa. Sebaliknya, tren ini akan bertahan seterusnya hingga vaksin COVID-19 ditemukan,” jelasnya. Bahkan mungkin saja tren seperti ini akan tetap dipakai
oleh masyarakat meskipun pandemi COVID-19 benar-benar sudah menghilang. Itu karena masyarakat sudah telanjur beradaptasi dan terbiasa dengan pola tren yang digunakan sekarang. “Jadi, dari sini akan ada transformasi tren. Dimulai dari tren sebagai new normal berubah menjadi next normal. Mereka akan lumrah melakukannya,” ungkapnya. Redefinisi Konsep Ngantor Yuswohady mencontohkan dalam kasus waktu kerja (work time). Sebelum pandemi COVID-19 mengenalkan kita pada istilah jaga jarak, lockdown, karantina wilayah, dan pembatasan sosial (social distancing), masyarakat mengenal ‘jam kantor’. Durasi bekerja di kantor dalam satu hari yang dimulai pukul 08.00 atau 09.00 pagi hingga 16.00 atau 17.00 sore. Namun, pandemi membuat aturan profesional—termasuk jam kerja dan konsep bekerja— berubah. “Misalnya, karena terbiasa dengan work from home (WFH), perusahaan akhirnya menerapkan sistem kerja baru, tiga hari bekerja di kantor dan dua hari di rumah,” kata Yuswo. “Mereka melihat ternyata bekerja di rumah memiliki efektivitas tersendiri. Akhirnya, muncul budaya baru bahwa bekerja tidak harus selalu di kantor. Namun, dalam hal ini, tentu saja tidak semua jenis pekerjaan bisa menggunakan aturan tersebut.” z BINTANG RAHMAT
JADWAL IMSAKIYAH RAMADHAN 1441 H / 2020 M
Tanggal Hijriyah
Tanggal Masehi
Imsak
Subuh
Terbit
Dzuhur
Ashar
Maghrib
Isya
1 Ramadhan 1441 H
24 April
04:27
04:37
05:50
11:54
15:14
17:52
19:01
2 Ramadhan 1441 H
25 April
04:27
04:37
05:50
11:54
15:14
17:51
19:01
3 Ramadhan 1441 H
26 April
04:26
04:36
05:50
11:54
15:14
17:51
19:01
4 Ramadhan 1441 H
27 April
04:26
04:36
05:50
11:54
15:14
17:51
19:01
5 Ramadhan 1441 H
28 April
04:26
04:36
05:50
11:54
15:14
17:50
19:01
6 Ramadhan 1441 H
29 April
04:26
04:36
05:50
11:54
15:14
17:50
19:01
7 Ramadhan 1441 H
30 April
04:26
04:36
05:50
11:53
15:14
17:50
19:00
8 Ramadhan 1441 H
1 Mei
04:26
04:36
05:50
11:53
15:14
17:50
19:00
9 Ramadhan 1441 H
2 Mei
04:26
04:36
05:50
11:53
15:14
17:49
19:00
10 Ramadhan 1441 H
3 Mei
04:26
04:36
05:50
11:53
15:14
17:49
19:00
11 Ramadhan 1441 H
4 Mei
04:26
04:36
05:50
11:53
15:14
17:49
19:00
12 Ramadhan 1441 H
5 Mei
04:26
04:36
05:50
11:53
15:13
17:49
19:00
13 Ramadhan 1441 H
6 Mei
04:26
04:36
05:50
11:53
15:13
17:49
19:00
14 Ramadhan 1441 H
7 Mei
04:25
04:35
05:50
11:53
15:13
17:48
19:00
15 Ramadhan 1441 H
8 Mei
04:25
04:35
05:50
11:53
15:13
17:48
19:00
16 Ramadhan 1441 H
9 Mei
04:25
04:35
05:50
11:53
15:13
17:48
18:59
17 Ramadhan 1441 H
10 Mei
04:25
04:35
05:50
11:53
15:13
17:48
18:59
18 Ramadhan 1441 H
11 Mei
04:25
04:35
05:50
11:53
15:13
17:48
18:59
19 Ramadhan 1441 H
12 Mei
04:25
04:35
05:50
11:53
15:13
17:48
18:59
20 Ramadhan 1441 H
13 Mei
04:25
04:35
05:51
11:53
15:13
17:47
18:59
21 Ramadhan 1441 H
14 Mei
04:25
04:35
05:51
11:53
15:14
17:47
18:59
22 Ramadhan 1441 H
15 Mei
04:25
04:35
05:51
11:53
15:14
17:47
18:59
23 Ramadhan 1441 H
16 Mei
04:25
04:35
05:51
11:53
15:14
17:47
18:59
24 Ramadhan 1441 H
17 Mei
04:25
04:35
05:51
11:53
15:14
17:47
18:59
25 Ramadhan 1441 H
18 Mei
04:25
04:35
05:51
11:53
15:14
17:47
18:59
26 Ramadhan 1441 H
19 Mei
04:25
04:35
05:51
11:53
15:14
17:47
18:59
27 Ramadhan 1441 H
20 Mei
04:25
04:35
05:51
11:53
15:14
17:47
19:00
28 Ramadhan 1441 H
21 Mei
04:25
04:35
05:52
11:53
15:14
17:47
19:00
29 Ramadhan 1441 H
22 Mei
04:26
04:36
05:52
11:53
15:14
17:47
19:00
30 Ramadhan 1441 H
23 Mei
04:26
04:36
05:52
11:53
15:14
17:47
19:00
BERLAKU UNTUK WILAYAH DKI JAKARTA DAN SEKITARNYA
Sumber: Kementerian Agama Republik Indonesia
H
EDISI KHUSUS, 20 MEI 2020 | Nomor 2041 Tahun VII
BABAK BARU INDONESIA
JEDA MAKAN & RAGAM NABATI
ari ini publik semakin concern akan pentingnya imunitas agar terhindar dari segala penyakit. Terlebih di tengah masa pandemi seperti sekarang. Demi meningkatkan sistem kekebalan tubuh, kita pun mengadopsi gaya hidup sehat, baik dengan menjaga kebugaran (fisik) maupun kewarasan (mental). Upaya itu butuh komitmen dan konsistensi. Tentu saja, ini bukan perkara mudah, mengingat kita melewati pandemi di tengah momentum puasa Ramadhan. Max Mandias, nutritional health coach, memahami bahwa masyarakat sedang bersama-sama “berjuang”. Namun, dalam situasi yang tidak pasti, menjalani puasa tanpa wisdom dapat membuat keseimbangan tubuh terganggu. “Ada yang tidak biasa bangun pagi, nggak biasa sahur, tapi banyak aktivitas. Akhirnya lebih sering merasa lemas dan nggak enak badan,” kata dia dalam dialog daring bertajuk Optimalkan Imunitas dengan Nutrisi Seimbang, 12 Mei 2020. Pun sebaliknya, ia mencermati kebiasaan makan berlebihan sewaktu berbuka puasa. “Mereka yang belum terbiasa berpuasa cenderung balas dendam setelah lapar seharian,” ujarnya, menambahkan. Dalam pandangan baik, puasa sejatinya bagus untuk menjaga kesehatan. Namun, melihat fenomena di lapangan, efek kesehatan puasa sulit dirasakan. Selain kebiasaan yang tidak tepat seperti disebutkan di atas, konsumsi gula, minyak, dan makanan olahan (processed food) juga meningkat selama Ramadhan. Fakta-fakta tersebut terbilang kontraproduktif. Alihalih mendapat manfaat dari puasa, beragam masalah datang, seperti gangguan pencernaan maag atau gangguan imun tubuh. “Padahal, efek puasa itu benar-benar nyata. Banyak isuisu kesehatan yang terbantu dengan puasa,” tutur sosok yang juga berprofesi sebagai chef tersebut. Max menambahkan, “Mungkin sudah saatnya kita mulai menyadari (gejala) badan sendiri, bisa membaca tubuh, tahu kapan ‘serangan’ akan datang. Kita juga bisa mencoba prepare, membiasakan diri sebelum berpuasa.” Dalam diskusi terpisah, health influencer Erikar Lebang mengungkapkan pandangan serupa. Puasa, kata dia, me-
FOTO-FOTO: BAYU INDRA KAHURIPAN
11
rupakan salah satu cara mengobati diri sendiri. “Bila puasanya bagus maka kondisi tubuhnya membaik dengan sendirinya. Hidup lebih sehat dan energik. Kalau misalnya enggak, berarti puasanya juga belum benar,” kata dia di sela-sela obrolan ringan bertajuk Food Combining saat Pandemi, 5 Mei 2020. Kekuatan Puasa Puasa memang dijalankan tidak selamanya. Namun, kita selalu bisa belajar dari kebiasaan baik yang dibangun selama Ramadhan. Misalnya, dengan menjaga pola makan atau memberi waktu berpuasa pada diri selepas Lebaran dan seterusnya. Max menyebutnya jeda makan. Ia mencermati, di dunia modern seperti saat ini dan di tengah-tengah masyarakat modern, mengonsumsi makanan tiga sampai lima kali sehari dianggap kebiasaan yang normal. Padahal, itu bukan sesuatu yang ideal atau produktif. Selama itu pula, pencernaan terus-menerus dipakai. “Pencernaan butuh jeda. Dan, bila puasa dilakukan dengan benar, semua bisa lebih baik,” kata dia. Senada, Erikar menilai, selama ini kita terlalu fokus melihat puasa dari sisi spiritual. Sehingga, esensi
bahwa puasa dapat membuat kita sehat, tidak terlalu populer di masyarakat. “Kita dari kecil diajari untuk makan supaya sehat, tapi tidak pernah diajari melaparkan diri untuk sehat. Bahwa saat lapar itu ada proses yang menyehatkan tubuh, itu yang tidak pernah diajarkan,” kata pegiat food combining itu, menekankan. Selama kini, kata Erikar, kita lebih banyak diberi pemahaman untuk mengonsumsi makanan tertentu agar tubuh sehat, kuat, dan menunjang pertumbuhan. “Belum banyak fase atau ilmu yang senantiasa mengingatkan kita jangan kebanyakan makan, jangan buru-buru makan, atau tahan lapar sampai sekian jam supaya sehat,” tambahnya. Menuju Ideal Selain momen menahan lapar dan haus selama berpuasa, asupan juga wajib jadi perhatian. Menariknya, konsumsi karbohidrat meningkat selama Ramadhan. Ini sebenarnya tidak masalah. Masyarakat kita sendiri sejatinya memiliki banyak menu sehat dalam daftar berbuka puasa. Sebut saja kolak pisang atau ubi, bubur kacang hijau, singkong bakar, dan sebagainya. Hanya, memang pada praktiknya, penggunaan gula dan santan berlebih.
“Ini yang membuatnya tidak ideal. Jadi, bisa dikurangi,” kata Max. Sebaliknya, ada beberapa bahan baku sehat yang sebaiknya ditambah dalam piring kita selama berpuasa. Pertama, buahbuahan yang kaya vitamin, antioksidan, serat, baik untuk enzim pencernaan. Kedua, sayuran hijau daun yang mengandung
serat, antioksidan, zat besi, dan lainnya. Ketiga, karbohidrat kompleks yang membawa zat besi dan mineral-mineral yang penting untuk tubuh. Yakni berupa umbi-umbian, kacang-kacangan, beras merah, atau beras cokelat. “Karbo kompleks itu sebenarnya nggak sekompleks namanya. Banyak macamnya. Kita bisa mendapatkannya di sekitar kita,” ujarnya. Sebagai pengganti beras putih, misalnya, kita dapat menggunakan beras cokelat atau beras merah. Dari umbiumbian, ada singkong, ubi ungu, ubi cilembu, dan lainnya. “Untuk sayuran hijau, kita bisa memilih sayur sawi, bayam, selada, kailan, kale, brokoli, horenzo, dan sebagainya,” tuturnya. Sementara kacang-kacangan selain kedelai termasuk tempe dan tahu, kata Max, diwakili kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, kacang koro, kacang tolo, hingga kacang Bogor dan kacang panjang. Juga jali-jali atau barley. Keragaman unsur-unsur nabati inilah yang menurutnya andil meningkatkan daya tahan tubuh menjadi lebih baik. “Sejak sebelum work from home (WFH) dan puasa, saya sudah menggaungkan pentingnya keragaman nabati. Hasil penelitian menyebutkan, kunci kesehatan dan kunci imunitas bukan soal di jumlah (asupan) saja, seperti makan sayur banyak. Bukan itu, tapi keragaman nabati.” O DEVY LUBIS
BABAK BARU INDONESIA
EDISI KHUSUS, 20 MEI 2020 | Nomor 2041 Tahun VII
12
aya tahan tubuh yang baik dapat dijaga lewat asupan bergizi tinggi dan menyehatkan. Chef sekaligus nutritional health coach Max Mandias memastikan tak sulit mengindentifikasi santap sehat dengan nutrisi seimbang. Bila bingung menghitung kalori atau menentukan bahan pangan yang cocok, kita bisa memulainya dari cara sederhana. Yakni, memperhatikan isi piring. “Sangat simpel, coba kita lihat warna (lauk pauk) yang muncul di piring kita,” kata Max dalam diskusi daring beberapa waktu lalu. Piring orang Indonesia, lanjutnya, biasanya terdiri atas tiga warna. Putih mewakili nasi sebagai sumber karbohidrat. Cokelat mewakili apa pun lauk yang digoreng. Terakhir, merah alias olahan bahan berlumur sambal. Dilihat dari segi warna, isi piring menjadi tidak ideal. “Kita coba secara sadar nambahin warna di piring kita, jadi lima atau enam,” tuturnya. Misalnya, dengan menambahkan wortel untuk mewakili warna oranye, sayuran (hijau), jagung atau kembang kol (kuning), juga kubis ungu atau kacang Bogor (ungu). “Jadi, enggak usah mikir kekurangan protein dan zat besi.
Kita fokus di warna dulu deh. Ini yang paling praktis.” Selama ini, konsumsi protein nabati selalu jadi perhatian. Sebab, meski banyak orang mengadopsi gaya hidup sehat, tak semua memberikan perhatian ekstra pada asupan dua bahan tersebut secara baik dan benar. Max tak membantah istilah nabati identik dengan sayuran. Padahal, protein nabati mencakup “segmen” tumbuhan yang lebih luas seperti kacang-kacangan dan biji-bijian. “Sebenarnya enggak papa kita enggak makan daging, enggak makan ayam, tapi enggak boleh enggak makan protein. Itu harus diingat!” Fenomena yang terjadi adalah ketika menyadari bahwa konsumsi nabati sehat dan menyehatkan, orang biasanya berhenti mengonsumsi daging. Ia lalu mengganti asupan protein hewani, misalnya, dengan brokoli, mentimun, selada air, dan tomat. “Padahal itu lain banget profil nutrisinya. Sumber protein enggak bisa digantiin tomat dan selada, walaupun keduanya bahan makanan sehat. Nah, kita bisa beralih ke kacang-kacangan atau biji-bijian.” Terkait hal ini, health influencer Erikar Lebang meng-
ungkapkan pendapat. Berkaca dari doktrin yang diwarisi generasi masa kini, bahwa sistem pencernaan manusia tergolong omnivora (memakan segala), ia meyakini sudah saatnya kita menyadari bahwa manusia sejatinya omnivora yang herbivora (memakan tumbuhan). “Jika dilihat dari susunan giginya, mulai geraham, seri, hingga taring, manusia lebih cocok mengunyah buah-buahan dan sayur-sayuran,” terangnya. Bukan melarang orang makan daging, Erikar—senada Max—meminta setiap kita mengenal badan sendiri dan mengenali gejala apa pun yang muncul dari tubuh ini. Hanya, sebagai pegiat food combining, ia tak segan berbagi pengalaman selama 20 tahun mengadopsi pola hidup sehat ini. “Yang dikenal orang, doktrinnya sederhana. Pertama, sarapan didominasi buah. Kedua, memisahkan antara protein hewani dan karbohidrat,” jelasnya. “Tapi, logika sederhananya adalah kita memberikan apa yang dibutuhkan tubuh dan meminimalisasi apa yang tidak dibutuhkan tubuh. Itu prinsip dasarnya,” kata dia menambahkan. Kenapa pagi hari dianjurkan
FOTO-FOTO: INSTAGRAM
MAINKAN WARNAMU D
ERIKAR LEBANG HEALTH INFLUENCER
MAX MANDIAS NUTRITIONAL HEALTH COACH
untuk sarapan buah-buahan? Erikar menguraikan, pada pagi hari tubuh manusia belum bisa menerima makanan yang berat, sehingga harus diperlakukan lebih tepat. Demikian pula dengan langkah memisahkan konsumsi protein dan karbohidrat, alasannya lebih kepada sistem pencernaan. “Kalau makan protein hewani, kita imbangi dengan sayuran, itu tidak akan membebani.” “Dari sini kita bisa memahami, sebenarnya manusia diarahkan untuk mengonsumsi makanan yang sesuai dengan kapasitas kerja cernanya, dengan kemampuan
serapnya. Jadi, makanan yang minim serat, minim manfaat, itu tidak akan diakomodasi terlalu banyak oleh tubuh.” Alhasil, bila kita bertanyatanya tentang pola makan yang cocok, Erikar menyarankan tiap individu melihat kembali pada diri masing-masing. Sementara untuk jangka panjang, sebaiknya mulai mendeteksi sekecil apa pun gejala yang dirasakan tubuh.“Misalnya, vitalitas berkurang, sembelit, kualitas kulit memburuk, itu berarti apa yang dimakan tidak sesuai dengan yang dianjurkan untuk tubuh.” O DEVY LUBIS