TERBIT SETIAP HARI e-mail: redaksi.waktu@gmail.com Redaksi: 087 714 626 412 Iklan | Berlangganan: 085 722 299 883 website: www.waktunews.com Alamat: Jalan Didi Prawirakusumah No.3 Kelurahan Solokpandan Cianjur
Rp3.000
@
EDISI: 8 | KAMIS| 23 FEBRUARI 2017
Puluhan Rumah dan Pohon Rontok
4SAHABAT JAGO
Bangunan Gunung Padang Lebih Tua dari Piramid
Beliung Hantam 4 Puting Pemukiman Warga
HASIL survei dan penelitian kemudian di presentasikan pada ber bagai pertemuan ilmiah baik di tingkat nasional maupun internasional, bahkan mendapat apr esiasi dari Prof. Dr. Op penheimer. Kemudian tim katas trofi purba mengini Deni Abdul Kholik siasi pembentukan tim peneliti yang difokuskan untuk melakukan studi lanjutan di Gunung Padang. Dimana para anggota peneliti diperluas dan melibatkan berbagai bi dang disiplin ilmu dan berbagai keahlian.
Syamsuri uricianjur@gmail.com CUGENANG - Puluhan rumah warga di Ke camatan Cugenang, rusak akibat sapuan angin putting beliung, kemarin. Selain itu, sejumlah pohon yang ada di pinggir jalan dan perkam pungan warga pun ikut rontok. Informasi yang berhasil dihimpun, peris tiwa sapuan angin tersebut terjadi sekitar pu kul 15.00 WIB, saat hujan deras disertai angin kencang mengguyur wilayah tersebut. Setelah hujan beberapa saat terhenti, tiba-tiba angin
datang dan meluluh lan tahkan kawasan Cu genang, di dua desa, yak ni Desa Mangunkerta dan Desa Galudra. Di Desa Mangunkerta, sebuah pohon besar menimpa rumah hingga rusak berat. Selain itu, se buah toko, mobil, sepeda motor, seko lah sebuah Paud bangunannya sebagian hancur akibat terpaan angin. “Saat kejadian, disini tengah diguyur hujan lebat. Lalu, tiba-tiba saja angin kencang datang menumbangkan pohon serta merusak rumah. Malah ada sebuah rumah rusak berat akibat tertimpa pohon nBersambung ke Halaman A7 nBersambung ke Halaman A7
nBersambung ke Halaman A7
4KILAS
IST
LAPORAN : BPBD Cianjur, mencatat satu pekan terakhir menerima laporan bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah. Laporan tersebut dikarenakan, hujan deras yang mengguyur wilayah Cianjur sejak beberapa hari terakhir.
Hujan Guyur Cianjur, BPBD Banyak Laporan Bencana CIANJUR - Badan Penanggulangan Bencana Dae rah (BPBD) Cianjur, mencatat satu pekan terakhir menerima laporan bencana alam yang terjadi di se jumlah wilayah. Laporan tersebut dikarenakan, hujan deras yang mengguyur wilayah Cianjur sejak bebera pa hari terakhir. Kepala BPBD Cianjur, Asep Suparman mengatakan, sejak dua hari terakhir ada beberapa laporan masalah bencana. Sejumlah bencana, kata dia, di antaranya banjir, luapan sungai dan longsor seperti banjir di Ke camatan Ciranjang dan Karangtengah, luapan air di Sungai Cibuni, Kecamatan Sindangbarang dan Lon gor di Cadas Hideung Kecamatan Pagelaran. “Untuk laporan tersebut tidak ada korban jiwa hanya kerugian materi akibat banjir dan meluapnya air sun gai, sedangkan longsor yang sempat menutup badan jalan telah disingkirkan, sehingga akses kembali nor mal. Seluruh laporan tersebut sudah kami tangani dan dicek langsung ke lapangan,” katanya. Dia menjelaskan, beberapa hari sebelumnya pi haknya mendapatkan laporan bencana alam seperti banjir bandang di Desa Cikondang yang menghanyut kan seorang warga hingga tewas. “Dari Cibinong ada laporan longsor, tepatnya di Kampung Cimaskara Desa Sukajadi Kecamatan Cibinong. Saat ini masih dicek relawan apakah mengancam pemukiman warga nBersambung ke Halaman A7
4 MOJANG
Gadis Manis dan Supel YANTI, nama singkat itulah yang diberikan orang tuanya kepada mojang kelahiran 1999 di Desa Talagasari Kadupandak ini. Gadis yang kini duduk dike las XII SMK Negri Cijati ini terbilang murid yang cerdas dengan selalu meraih predikat terbaik. Dengan kesederha naan sebagai mana gadis yang lahir dan besar dialam pedesaan Cianjur selatan sana, Yanti selalu lekat den gan ajaran agama yang ditanamkan kedua orang tuan ya. Tak heran juga bila dirinya selalu membawa perleng kapan shalat bila hendak keluar dari rumah. Gadis manis ke banggaan Kam pung Cinangka ini terkenal supel dalam ber gaul. Maka, tidak heran dia selalu dikelilingi nBersambung ke Halaman A7
SYAMSURI/HARIAN WAKTU
RUSAK : Puluhan rumah warga di Kecamatan Cugenang, rusak akibat sapuan angin putting beliung, kemarin. Selain itu, sejumlah pohon yang ada di pinggir jalan dan perkampungan warga pun ikut rontok.
Siswa Terlibat Tawuran Langsung Dikeluarkan CIANJUR – Siswa SMA/SMK di Cianjur yang terlibat tawuran secara tegas akan di keluar kan dari sekolahnya. Bahkan, siswa tersebut juga tidak akan diterima disekolah manapun di wilayah Cianjur. Hal tersebut berdasarkan ke sepakatan pemerintah daerah, Kepala SMA/SMK se Cianjur, Polres Cianjur, TNI dan DPRD Cianjur, dalam rapat kordinasi bersama. Rapat tersebut digelar, menindaklanjuti adanya korban jiwa akibat tawuran beberapa waktu lalu. Wakil Bupati Cianjur, Her man Suherman mengatakan,
pihaknya telah memanggil selu ruh kepala SMA/SMK se Cian jur, terutama SMKN 1 Cilaku dan AMS yang selama ini berti kai. Rapat koordinasi bersama itu, merumuskan antisipasi tawuran. Sehingga selama satu pekan SMK AMS diliburkan un tuk mengantisipasi terjadinya bentrokan balasan. Kata wabup, setelah kasus pe nyabetan tersebut, siswa SMKN 1 Cilaku melakukan upaya balas dendam dengan melempari ge dung SMK AMS di Jalan Perin tis Kemerdekaan, Cianjur. “Saat nBersambung ke Halaman A7
Pembuat dan Penjual Sapu Lidi
Berjalan Menyusuri Kampung Demi Menghidupi Keluarga
4
Mencari nafkah untuk keluarga dan dengan cara yang halal merupakan hal yang harus dilakukan oleh setiap orang. Demikian pula yang dilakukan Mang Tupah, warga Kampung Sukaresik, RT01/03, Desa Ciandam, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur. Dengan mengandalkan menjual sapu lidi buatannya, dia harus menghidupi ke empat anaknya. LAPORAN : SYAMSURI
HAMPIR setiap hari, Mang Tu pah yang sering orang panggil, mencari daun kelapa di daerah yang tidak jauh dari rumahnya. Naik turun memanjat pohon ke lapa milik orang yang cukup tinggi hanya untuk mengambil beberapa batang daun kelapa. Itu pun, jika diberikan izin oleh
Ist
Rapat : Para kepala sekolah SMA/SMK se Cianjur, Polres Cianjur, TNI dan DPRD Cianjur, saat menggelar rapat kordinasi bersama. Rapat tersebut digelar, menindaklanjuti adanya korban jiwa akibat tawuran beberapa waktu lalu.
sang pemilik untuk mengambil daun kelapa, namun, jika tidak diberikan izin, Mang Tupah ha rus keliling mencari pohon kelapa yang diperbolehkan pemiliknya untuk diambil daun kelapanya. Lima sampai sepuluh daun nBersambung ke Halaman A7