JANUARI 2021
EDISI 03
_ _
i HexaBliss BRING HAPPINESS TO HEXAGONIA
SLICE OF LIFE
KRUCILS BIG GARDEN
PERMATA DAN RUBY
Mandiri Pangan dengan Pemanfaatan Lahan Pekarangan
Sedotan Stainless dan Sedotan Bambu
PROJECT PASSION LIFE HACKS
FESTIVAL BERKEBUN KELUARGA
DIBUANG SAYANG, MAKSIMALKAN SAMPAH ORGANIK MENJADI LEBIH BERMANFAAT
TAMAN CINTA SEMESTA
BAHASAN ISTIMEWA
CINTAI BUMI
BELAJAR DARI JEPANG: MENJAGA LINGKUNGAN DENGAN MENGELOLA SAMPAH CO HOUSING 2 KEPENULISAN
HEXAGON CITY
1
DI BALIK LAYAR Pembina Septi Peni Wulandani Pemimpin Umum Enny Prima Putri Pemimpin Co Housing Almira Hasna Zulfany Pemimpin Redaksi Dwiagris Tiffania Redaktur Almira Hasna Zulfany Annisa Fauziah Dwiagris Tiffania Eka Mustika Sari Iffah Zakiyyah Neneng Huliyatu Sa'adah Ratih Arumskripsianingtiyas Widuri Sefi Indria Sulastiyani Editor Annisa Fauziah Ratih Arumskripsianingtiyas Widuri Sefi Indria Sulastiyani Tim Riset dan Pustaka Eka Mustika Sari Neneng Huliyatu Sa'adah Tim Desain dan Layout Almira Hasna Zulfany Iffah Zakiyyah
Assalamuálaykum. Bismillahirrahmanirrahiim, Apa kabar, Hexamomia? Sudah hampir satu tahun kita mengikuti anjuran pemerintah untuk beraktivitas di rumah saja, ya. Kita membatasi diri berkegiatan di luar rumah. Akan tetapi, tanpa kita sadari, ternyata kita juga menghasilkan sampah rumah tangga yang meningkat berkali-kali lipat. HexaBliss Edisi 3 mengangkat tema “Cintai Bumi” yang akan mengajak Hexamomia untuk ikut bergerak mengambil aksi nyata dalam menjaga kelestarian bumi tercinta. Pada bahasan istimewa kali ini, Hexamomia dapat belajar dari negara Jepang tentang tata kelola sampah di sana, yang tentu saja dapat diterapkan di rumah kita. Hexamomia juga bisa mengetahui cara menumbuhkan kecintaan anak usia dini terhadap bumi, sehingga mereka akan lebih peka dalam menjaga lingkungan. Selain itu, masih banyak rubrik lainnya yang akan membuka cakrawala Hexamomia untuk hijrah menuju hidup yang lebih hijau, lho. Yuk, Hexamomia, bersama HexaBliss kita awali langkah sederhana untuk hidup minim sampah di tahun 2021 ini. Selamat membaca! Dwiagris Tiffania
KONTAK Jalan HexaBliss Co Housing 2 Kepenulisan, Cluster 10 Solutif, Hexagon City hexabliss.magazine@gmail.com HexaBliss diterbitkan dan didistribusikan oleh Co Housing 2 Kepenulisan melalui MarComm Hexagon City
2
DAFTAR ISI
21
Serba-serbi Bisa Dikonsumsi, Empat Tanaman Liar Ini Kaya Manfaat
01
Di Balik Layar Salam dari Pemimpin Redaksi
Inspiring Hexagonia
03
07
09
12
Krucils Big Garden: Mandiri Pangan dengan Pemanfaatan Lahan Pekarangan
Kelana Project Passion Festival Berkebun Keluarga Taman Cinta Semesta
Kepada Orang Tua Menumbuhkan Kecintaan Anak terhadap Bumi
Kepada Anak Boneka Cantik dari Kertas Bekas
04
Bahasan Istimewa Belajar dari Jepang: Menjaga Lingkungan dengan Mengelola Sampah
Slice of Life
16
Permata dan Ruby Episode: Sedotan Stainless dan Sedotan Bambu
Life Hacks
19
23
25
Dibuang Sayang, Maksimalkan Sampah Organik Menjadi Lebih Bermanfaat
Literasi Melek Literasi Ekologi
Ekstra Surat Cinta untuk Ananda Aksi Nyata Go Green-mu Surat Pemenang Sayembara "Surat Cinta untuk Ananda"
14 Resensi Buku Bye-bye! Sekali Pakai
3
INSPIRING HEXAGONIA
Krucils Big Garden:
Mandiri Pangan dengan Pemanfaatan Lahan Pekarangan SEFI INDRIA Hexamomia, punya lahan pekarangan? Ternyata kita bisa lho memanfaatkannya agar bisa mencapai kemandirian pangan. Yuk, simak wawancara HexaBliss bersama inspiring Hexagonia kali ini!
Erli Oktania Susanti CH 1 Sustainable Living Ibu Profesional Batam Pegiat Hidup Minim Sampah (2015-sekarang)
Sejak kapan Mbak Erli punya impian untuk bisa mandiri pangan? Sejak 2015, saat saya mulai menjalani hidup minim sampah. Makin lama mendalami ilmunya, makin paham tentang jejak karbon. Sehingga, berfikir untuk bagaimana caranya mengurangi jejak karbon. Salah satunya adalah mendekatkan bahan pangan dengan cara mandiri pangan. Apa nama proyek kemandirian pangan ini? “Krucils Big Garden”. Dinamakan Krucils karena kami memiliki empat orang anak dan masih kecil. Semua terlibat dalam proyek ini. Big Garden karena proyek ini mengelola lahan pekarangan yang luas.
media tanam yang subur dan kaya unsur hara, serta membangun ekosistem yang baik. Jadi, begitu ditanami, tanaman dapat tumbuh dengan subur. Apa manfaat yang didapatkan? Dari segi kesehatan, makanan lebih terjamin karena ditanam sendiri. Semakin luas lahan, hasil panen semakin banyak, sehingga bisa lebih menghemat uang belanja. Selain itu, berkebun juga termasuk stress release, lho. Bagaimana cara memulai proyek ini?
Kegiatannya berupa apa saja, Mbak?
Mulai dengan family forum seperti membuat kesepakatan, aturan, dan peran masingmasing anggota keluarga. Menyiapkan lahan dan perlengkapan berkebun. Mulai deh!
Kami memanfaatkan lahan pekarangan dengan menanam tanaman seperti sayursayuran dan obat-obatan. Kegiatannya mulai dari pembuatan raises bed, menyiapkan
Hexamomia juga bisa mengikuti jejak Mbak Erli untuk berkebun bersama keluarga. Selamat mencoba! (SI)
4
BAHASAN ISTIMEWA
BELAJAR DARI JEPANG: MENJAGA LINGKUNGAN DENGAN MENGELOLA SAMPAH IFFAH ZAKIYYAH
Hal yang membuat saya mengalami culture shock begitu pertama kali menginjakkan kaki di Negeri Sakura adalah sampah. Sebelumnya saya berpikir, di negara sebersih Jepang, tempat sampah adalah sesuatu yang mudah ditemukan dan tersebar di penjuru kota.
Namun, pada kenyataannya tempat sampah adalah barang langka yang cukup sulit ditemukan. Saya pun jadi bertanya-tanya, bagaimana kota sebesar dan seramai Tokyo bisa tetap bersih meskipun tidak memiliki banyak tempat untuk membuang sampah?
5 Jika suatu saat Hexamomia mengunjungi Jepang, sepanjang pengetahuan saya, setidaknya ada empat tempat publik yang memiliki tempat untuk membuang sampah, yaitu; stasiun kereta, di dekat vending machine, taman, dan konbini atau yang lebih dikenal dengan convenience store. Namun, tempat sampah di Jepang tidak sesederhana tempat sampah di Indonesia. Aturan pembuangan sampah di sini sangat ketat, terutama dalam hal pemilahan sampah. Jadi, jangan kaget ketika Hexamomia disambut tiga sampai lima macam tempat sampah yang tersedia untuk kategori sampah yang berbeda. Kategori sampah itu terdiri dari sampah dibakar, sampah tidak dibakar, kaleng, botol kaca, dan plastik. Bahkan, di beberapa supermarket menyediakan tempat khusus untuk membuang kardus, karton bekas susu, serta penampungan sampah cartridge printer yang nantinya akan digunakan kembali oleh perusahaan penjual tinta daur ulang sebagai usaha untuk mengurangi sampah cartridge.
Membuang sampah di Jepang bukan lagi sekadar membuang sampah pada tempatnya, tetapi membuang sampah pada tempat sampah yang benar.
Saat ini Jepang memang memiliki sistem yang mumpuni untuk pengelolaan dan daur ulang sampah. Namun, untuk sampai ke titik ini tidaklah mudah. Jepang juga pernah mengalami masalah yang sama dengan masalah sampah yang dihadapi negara berkembang saat ini.
Stasiun Tokyo, tetap bersih walaupun jarang ditemukan tempat sampah.
6 Sejak tahun 1992, pemerintah Jepang telah memberlakukan undang-undang tentang pengendalian emisi dioksin, peningkatan fasilitas insinerator, dan menetapkan aturan untuk mengukur tanah yang terkontaminasi.
Tempat sampah di depan konbini dari kiri ke kanan: sampah kertas, sampah plastik, botol kaca, kaleng, PET botol.
Pertumbuhan ekonomi, bertambahnya populasi penduduk serta pembuangan limbah ilegal menyebabkan memburuknya lingkungan hidup serta masalah kesehatan yang serius. Akan tetapi, insinerasi atau pembakaran sampah berdampak tak baik. Tujuh puluh persen dari insinerator dunia terletak di Jepang dan menjadikan Jepang sebagai negara dengan tingkat dioksin tertinggi di antara semua negara G20 (negara dengan dua puluh ekonomi terbesar di dunia). Jika masalah ini tidak terpecahkan, maka lingkungan hidup akan terganggu. Begitu juga dengan kegiatan industri. Peningkatan di bidang industri dan kurangnya perhatian dari pemerintah menjadi salah satu pemicu masalah polusi atau pencemaran lingkungan di Jepang. Seperti yang terjadi pada tahun 1956 dimana sebuah pabrik bernama Chisso Corporation yang terletak di Prefektur Kumamoto membuang limbah metil merkuri ke laut. Alhasil limbah tersebut terakumulasi pada ikan atau kerang yang ditangkap oleh nelayan yang berada di teluk Minamata, sehingga menyebabkan penyakit Minamata.
Akhirnya pada tahun 2011, dengan insinerator berteknologi tinggi yang bisa mengurangi emisi dioksin dan gas asam, 99 persen emisi dioksin telah berkurang dibandingkan dengan tahun 1997. Fasilitas pembakaran sampah saat ini telah memenangkan kepercayaan dari masyarakat sebagai sesuatu yang aman dan sehat. Selain itu, pemerintah Jepang gencar mempromosikan 3R (Reduce – Reuse – Recycle) dan menetapkan Oktober sebagai bulan promosi 3R ini. Dengan begitu, semakin banyak sampah yang dapat didaur ulang, maka semakin sedikit sampah yang akan dibakar. Jadi, apa yang sebaiknya dilakukan warga negara, tidak hanya Jepang tetapi seluruh dunia, untuk menjaga lingkungan? Hal paling sederhana yang dapat Hexamomia lakukan saat ini adalah dengan menerapkan 3R dalam kehidupan kita. Mari kita mulai 3R dari dalam rumah! (IZ)
Referensi: http://www.env.go.jp/en/recycle/smcs/attach/hcswm.pdf https://livejapan.com/en/in-tokyo/in-pref-tokyo/in-shibuya/articlea0002380/
7 KELANA PROJECT PASSION
JAGA BUMI AGAR TETAP HIJAU
Festival Berkebun Keluarga DWIAGRIS TIFFANIA
“Bumi cuma satu, di sinilah rumahku juga rumahmu Ayo, kawan-kawan, kita menjaga ciptaan Tuhan….” Apakah Hexamomia familier dengan penggalan lirik lagu di atas? Lagu yang dirilis tahun 2012 oleh Super7 itu memiliki pesan mulia untuk menjaga bumi tercinta. Sejalan dengan itu, beberapa Co Housing juga memiliki project passion dengan visi serupa. Yuk, simak dua diantaranya!
CH 2 Sustainable Living Cluster First Future
dilakukan di bulan November tahun lalu berupa pembuatan mikro organisme lokal atau yang biasa dikenal dengan istilah “mol”. Kedua, praktik berkebun bersama anak-anak Hexagonia di internal Co Housing pada tanggal 9 Januari 2021. Festival Berkebun Keluarga juga memiliki dua kegiatan yang dapat diikuti oleh Hexagonia melalui aplikasi Zoom, lho. Co Housing 2 Sustainable Living memiliki project passion dengan empat kegiatan yang bertujuan untuk membumikan aktivitas berkebun dan gaya hidup zero waste. Project passion ini memiliki durasi waktu selama enam bulan. Sebagai langkah awal, kegiatan ditujukan untuk internal Co Housing. Kegiatan pertama
Kegiatan pertama adalah pembuatan kompos dari sampah rumah tangga yang akan diadakan pada tanggal 20 Februari 2021, sedangkan kegiatan kedua berupa kegiatan berkebun hidroponik dengan sistem wick pada tanggal 27 Februari 2021. So … save the date, ya, Hexamomia! (DT)
8 KELANA PROJECT PASSION
Taman Cinta Semesta DWIAGRIS TIFFANIA Adanya Globe Field Trip ini diharapkan Hexagonia
CHdi Blok 3 Sustainable Living Globe akan belajar hal baru dalam perencanaannya serta Hexagonia dan Cluster First Future masyarakat
umum akan mendapatkan pengalaman berwisata virtual.
Project passion yang dibuat oleh sepuluh orang Hexagonia ini memiliki tujuan untuk menjaga bumi yang akan diwariskan bagi generasi penerus bangsa. Taman Cinta Semesta merupakan tahapan pembelajaran, yang dimulai dari pembelajaran minim sampah dengan mengurangi konsumsi plastik rumah tangga. Tahap kedua adalah pengolahan sisa konsumsi. Kedua tahap ini dilakukan pada bulan November 2020.
Kegiatan pembelajaran ketiga adalah berdaya dari rumah dengan budidaya tanaman yang dilakukan pada akhir tahun lalu. Tahap terakhir adalah penyusunan e-book seluruh kegiatan Taman Cinta Semesta untuk Hexagonia dan seluruh masyarakat umum. Dengan e-book ini, Co Housing 3 Sustainable Living ingin mengajak lebih banyak individu ataupun keluarga lainnya beranjak ke kehidupan yang lebih hijau. Hexamomia, nantikan e-book gratis ini di bulan Februari, ya! (DT)
9
KEPADA ORANG TUA
MENUMBUHKAN KECINTAAN ANAK TERHADAP BUMI NENENG HULIYATU
Tahun baru, harapan baru, semangat baru. Adakah Hexamomia yang memasukkan sustainable living atau hidup minim sampah menjadi salah satu daftar resolusi 2021?
Menerapkan hidup minim sampah memang harus dimulai dengan penuh kesadaran dari diri sendiri dan keluarga, termasuk anakanak. Tak mudah memang menumbuhkan kecintaan terhadap bumi sejak dini, namun bukan tidak mungkin. Alangkah baiknya sebelum menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap bumi, kita sebagai orang tua harus menjadi teladan untuk mereka. Setidaknya, dari aktivitas harian yang dilakukan di rumah.
Mengapa harus menanamkan kecintaan terhadap bumi pada anak usia dini? Anak usia dini dengan fitrah yang masih bersih, sangat mudah untuk memasukkan hal-hal positif ke dalam diri mereka. Menurut salah satu ahli psikologi anak, Elly Risman, bahwasannya pada anak usia dini yang berkembang adalah pusat perasaan. Pendapat tersebut sesuai dengan framework pendidikan berbasis fitrah yang digagas oleh Ustaz Harry Santosa, dimana anak usia dini masih ada dalam fase pralatih yang dimulai dengan menumbuhkan kecintaannya kepada kebaikan. Di usia 0-2 tahun mungkin mereka belum terlalu lugas untuk memahami apa yang orang tua katakan, tapi yakinlah mereka akan merekam dan mencontoh apa yang mereka lihat dan dengar.
10
ANAK USIA DINI DENGAN FITRAH YANG MASIH BERSIH, SANGAT MUDAH UNTUK MEMASUKKAN HAL-HAL POSITIF KE DALAM DIRI MEREKA.
Menumbuhkan kecintaan kepada bumi adalah salah satu wujud syukur kita sebagai kholifatul fil ardh kepada Sang Khalik pencipta alam semesta. Beberapa cara menumbuhkan kecintaan anak kepada bumi adalah:
BERMAIN DI ALAM BERSAMA-SAMA Menumbuhkan kecintaan anak terhadap alam bisa dilakukan dengan mengajak anak jalanjalan ke alam bebas untuk menikmati betapa indahnya ciptaan Allah. Sambil ngobrol santai dengan anak-anak bagaimana sebaiknya manusia memperlakukan alam dengan contoh konkrit yang terjadi di alam. Misalnya, ketika melihat sungai yang jernih orang tua berkata, “Lihat sungai itu indah, ya, bersih dan segar! Coba bandingkan dengan laut yang waktu itu kita lihat. Mau berenang malah banyak sampah jadi enggak nyaman berenangnya, terus kasihan ikan-ikan jadi makan sampah.” Selain itu, dikutip dari cmindonesia.com beberapa manfaat dari kebiasaan bermain di alam bagi anak yaitu, meningkatnya habit of attention (kemampuan untuk fokus dan daya pengamatan), menumbuhkan jiwa peneliti, meningkatkan kesehatan badan, menyalurkan energi dan keingintahuan anak yang besar, meluaskan minat dan kreativitas, serta menanamkan kekaguman pada keunikan ciptaan dan kehebatan Sang Pencipta.
11 MEMBUAT TEMPAT SAMPAH YANG MENARIK Membuang sampah pada tempatnya tidaklah cukup, karena sampah organik dan anorganik yang tercampur selain menghasilkan bau yang sangat menyengat, juga akan menimbulkan masalah baru. Membuat tempat sampah organik, anorganik, dan jenis sampah B3 dengan menempelkan tulisan atau gambar yang menarik akan membuat anak termotivasi untuk membuang sampah sesuai jenisnya. Jadi, anak usia dini yang belum bisa membaca pun akan terbantu dengan melihat gambar di masing-masing tempat sampah tersebut. Pembuatan tempat sampah bisa menggunakan barang bekas yang tidak terpakai di rumah, misalnya bekas ember cat dan melibatkan anak dalam proses pembuatannya.
MEMANFAATKAN BARANG BEKAS Barang bekas yang ada di rumah bisa lho dimanfaatkan untuk membuat mainan anakanak atau menjadi media belajar anak. Misalnya, kardus bekas untuk membuat mainan cash register, botol minuman dan kaset CD untuk membuat robot, dan lain-lain. Dengan mengolah sampah anorganik tersebut setidaknya kita bisa memanfaatkan sampah menjadi barang yang lebih berguna daripada hanya berujung di tempat sampah. Selain itu, orang tua dapat melatih habit cegah, pilah, dan olah bersama anak-anak dalam keseharian. Kita dapat mencegah banyak plastik masuk ke rumah dengan memakai kantong belanja saat belanja, membawa botol minum sendiri, menggunakan sedotan stainless, dan lain-lain. Kita juga dapat memilah antara sampah organik, anorganik, dan sampah B3. Terakhir, kita dapat mengolah sampah organik dan anorganik menjadi lebih bermanfaat. Dengan demikian, secara perlahan akan terbangun rasa cinta untuk menjaga bumi dalam diri anak-anak. (NH)
Referensi: https://cmindonesia.com/nature-walk-tiga-jam-pun-kurang/ https://id.pinterest.com/pin/208221182747998856/
12
KEPADA ANAK
Boneka Cantik Kertas Bekas dari
SULISTIYANI NIEZ Hai, Adik-adik! Sering kali kertas bekas dari buku tulis, majalah, lembar kerja sekolah, map, dan lainnya berserakan dan menumpuk di rumah. Tumpukan kertas bekas ini berakhir di tempat sampah. Padahal, dengan sedikit kreativitasmu, kertas-kertas bekas ini dapat diubah menjadi mainan yang seru dan menarik, lho. Yuk, berkreasi membuat mainan dari kertas dan lupakan gadget sejenak! Ikuti langkahlangkah berikut, ya.
alat dan bahan Kertas bekas berwarna/bermotif dan kertas bekas polos berwarna putih Spidol aneka warna Lem/perekat/double tape Sedotan ukuran 8 cm Penggaris Benang Gunting Jarum
13 Cara Membuat Gunting kertas berwarna dan bermotif, dengan ukuran 1 cm x 14 cm sebanyak 2 buah; 1,5 cm x 14 cm sebanyak 2 buah; dan ukuran 6 cm x 14 cm.
1
Bermain Air
2
Lipat bolak-balik masing-masing kertas persegi panjang layaknya membuat kipas.
3
Tempelkan kertas hingga membentuk badan, kaki, dan tangan boneka.
Ambil kertas berwarna putih dan gambar bentuk wajah, leher, sepatu, serta tangan. Kemudian, tempelkan ke badan boneka dengan rapi. Warnai badan dan rambut boneka sesukamu.
4
5
Tusuk tangan boneka dengan jarum. Masukkan benang dan ikat pada sedotan.
Yeay! Boneka cantik dari kertas jadi. Yuk, bermain dan menari bersama! (SN)
6
14 RESENSI BUKU
Bye-bye! Sekali Pakai EKA MUSTIKA SARI
Judul Penulis Penerbit Terbit Halaman ISBN
Bye-bye! Sekali Pakai DK Wardhani Bentala Kata Januari 2020 168 halaman 978-623-92725-0-0
Bumi tidak membutuhkan manusia yang sempurna, tetapi menghargai mereka yang mau berusaha, prolog buku Bye-bye! Sekali Pakai seolah bisa membaca pikiran saya tentang sampah plastik. Sampah plastik saat ini telah mengambil porsi besar dalam kehidupan kita. Hampir semua aktivitas harian kita tidak terlepas dari penggunaan plastik sekali pakai. Mulai dari berbelanja di pasar hingga sekadar membeli jajanan ringan. Semua menggunakan plastik, lalu, bagaimana caranya kita bisa mengucapkan selamat tinggal pada sampah plastik? Dalam buku Bye-bye! Sekali Pakai ini, penulis mengajak kita untuk lebih mengenal
dahulu tentang fakta sampah kemasan sekali pakai angka penggunaanya saat ini sudah sangat memprihatinkan. Tidak hanya menjelaskan fakta, buku ini membuka wawasan tentang apa dan dari mana kemasan sekali pakai yang selama ini kita gunakan. Dalam buku ini diberikan langkah-langkah kecil untuk melepaskan diri dari kemasan sekali pakai dan dapat membuat perubahan yang besar.
Mau jajan dong, Ma...
15 Langkah untuk memulai dibagi dalam tiga tahapan. Tahap awalnya adalah memulai dari kesadaran. Tanpa kesadaran, tidak akan ada tekad untuk beranjak lebih baik. Selanjutnya masuk tahap kedua, yaitu bertumbuh dan berdaya dengan membuat plan, do, check, dan act. Terakhir, saat kita sudah mulai bergerak, janganlah bergerak sendiri. Di bab selanjutnya, diceritakan tentang para pemilik usaha berjuang meninggalkan plastik sekali pakai dalam bisnisnya, mulai dari restoran hingga usaha jajanan.
Ayo, cari tahu lebih banyak agar hati kita terbuka dan kita dijauhkan dari kezaliman! Pengetahuan adalah pintu perubahan. Perubahan untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan bisa membuat pilihan-pilihan yang bijaksana atau yang lebih sedikit mudharatnya. (Halaman 16)
Agar pembaca tidak jenuh, DK Wardhani melengkapi bukunya dengan diagram, tabel, dan gambar-gambar serta kutipan yang menarik. Kemasan buku ini juga dibuat ramah lingkungan, yaitu tanpa plastik pembungkus, namun menggunakan pouch yang bisa kita gunakan kembali. Secara keseluruhan buku ini sangat menarik dan saya rekomendasikan untuk Hexamomia yang ingin belajar hidup minim sampah karena penulis membuat contoh nyata dengan sederhana. Saya beri nilai 5/5 untuk buku ini. (EM)
16
SLICE OF LIFE
Permata & Ruby EPISODE: SEDOTAN STAINLESS DAN SEDOTAN BAMBU
ALMIRA HASNA ZULFANY
Permata bangun pagi sekali. Kemarin, ia iseng melihat saluran YouTube tentang gaya hidup minim sampah. Berulang kali ia bergumam dalam hati betapa indah hidup seperti itu. Tiba-tiba, ia beralih melihat video lain karena ingin membuatkan Mas Ruby bekal ke kantor esok hari. Di sinilah ia sekarang. Dapur mungil tempat ia akan menunjukkan curahan cinta kasihnya pada sang suami melalui masakan sedap buatannya.
“Jusnya?” kata Permata.
“Mas, bekalnya sudah dibawa?” tanya Permata manja kepada Ruby.
“Kok aku baru tahu kita punya sedotan stainless?” Ruby kembali bertanya.
“Sudah, sayang,” jawab Ruby singkat.
“Kemarin waktu kondangan suvenirnya ini,
“Ada jus juga?” Ruby keheranan. Pasalnya, istrinya yang cantik ini jarang membawakannya bekal. Apalagi jus. Tumben sekali, batinnya. “Ya, dong! Ini dibawa botolnya. Nanti minum pakai sedotan stainless yang kutaruh di dalam totebag, lho. Jangan sampai lupa,” pesan Permata.
17 Mas. Alhamdulillaah, aku jadi punya barang untuk memulai gaya hidup minim sampah.” Mata Permata berbinar sembari mengepalkan satu tangannya ke udara. “Wah, istri Mas kesambet apa nih?” ejek Ruby. “Ih, dasar. Berangkat sana!” ujar Permata sambil cemberut. “Mas pergi dulu. Assalamu’alaikum istriku sayang.” kata Ruby sambil mengelus ubunubun istrinya. “Waalaikumussalam, suamiku. Selamat menikmati makan siangmu,” canda Permata di balik pintu setelah keduanya berpelukan. Sepanjang siang, usai menyelesaikan keperluan domestik, Permata kembali berselancar di internet dengan ponselnya. Kali ini, ia membuka media sosial dan melihat akun-akun influencer yang menaruh perhatian terhadap gaya hidup minim sampah. “Wah, lucu banget container-nya,” kagum Permata sambil menekan tombol simpan ke dalam koleksi saved post berjudul Less Waste Lifestyle. Tak lama, ia menemukan akun lain yang membahas seluk beluk kompos. Pada tautan di Instagram bio, terdapat website untuk berbelanja peralatan kompos termasuk komposter mini berwarna kuning. Tepat seperti warna kesukaan Permata. “Simpan ini juga, ah!” ujarnya senang. Tiga jam berlalu. Terhitung sudah 25 barang yang Permata ingin beli. Kini, ia hanya butuh menyusun strategi untuk membujuk Ruby. Sebuah ide untuk memasak makanan kesukaan Ruby
terlintas di pikirannya. “Aku masak udang bakar, lalu Mas Ruby enggak mungkin menolak permintaanku. Asyik!” Bayangan Ruby yang mengiyakan semua keinginan Permata, merekahkan sebuah senyum di bibirnya. Sore hari pukul enam, Ruby sampai di rumah. “Assalamu’alaikum, Permata sayang!” ujarnya dari teras sambil menengadah ke lantai atas. “Mas Ruby! Alhamdulillaah.” Permata menuruni anak tangga dengan memakai homedress berwarna ungu kebiruan. Ia terlihat anggun. “Masyaa Allah beruntungnya aku jadi suamimu.” Ruby melempar gombalannya sambil memeluk Permata. “Aku mandi dulu, ya. Selanjutnya kita salat Magrib lalu makan,” imbuhnya. “Siap, komandan!” Permata tersenyum lebar. Ia optimis suaminya akan menyetujui impian gaya hidup minim sampah yang akan ia jelaskan seusai makan malam.
18 Permata dan Ruby sedang duduk bersama di ruang tamu sambil menonton TV. Dalam hati, Permata pikir ini saat yang tepat untuk bicara. “Mas, kemarin aku lihat video YouTube soal gaya hidup minim sampah. Aku ingin, deh, Mas, bisa kayak gitu,” ujar Permata lembut. “Wah, keren istriku. Aku siap mendukung.” kata Ruby sambil mengelus lengan Permata. “Yeay! Aku mau beli beberapa barang. Aku bikin daftar juga, lho, Mas. Totalnya Rp 2.875.000,00. Nanti invoice-nya aku forward ke email-mu ya, Mas. Gimana, aku bisa check out sekarang?” Mata Ruby terbelalak. Dukungan maksudnya bukan sepenuhnya dalam bentuk materi. Apalagi nominal yang Permata sebutkan bukan jumlah yang sedikit. “Sayang …” ujar Ruby pelan. “Mas memang mendukung Permata memulai gaya hidup minim sampah. Tapi menurut Mas, ada baiknya permata pikir ulang, ya? Kita ‘kan bukan enggak punya apa-apa. Misalnya, kita bisa ‘kan pakai sedotan stainless yang tadi Permata bawakan? Mas rasa cukup. Kita belum butuh beli sedotan bambu." jelas Ruby panjang lebar sembari menunjuk layar ponsel Permata. Permata nampak berpikir keras. “Ya sih. Mas ada benarnya.” jawab Permata.
“Terima kasih banyak ya, sayang, sudah mengerti.” Ruby merasa lega. Permata beranjak menuju dapur. Ia bergegas membersihkan peralatan makan dan minum yang dibawa Ruby ke kantor agar bisa segera tidur. Saat mengeluarkan barang-barang di dalam totebag, ia kebingungan. “Mas, sedotan stainless yang Permata bawakan buat minum jus di mana ya?” tanya Permata sembari masih mencari. “Di situ enggak ada?” Ruby balik bertanya. “Enggak ada.” jawab Permata singkat. Tiba-tiba, Ruby teringat bahwa tadi siang ia memakai sedotan stainless yang dibawakan Permata untuk minum frappuccino yang ia beli di kantin. Ia meninggalkannya dan tidak membawa sedotan itu pulang. Ruby pun berjalan ke dapur dan memeluk istrinya dari belakang. Sambil tersenyum, ia berkata, “Sayang, kita beli sedotan dari bambu, yuk!” (AH)
19 LIFE HACKS
Dibuang Sayang, Maksimalkan Sampah Organik Menjadi Lebih Bermanfaat ANNISA FAUZIAH
Hexamomia, apa kesan yang pertama kali terlintas ketika mendengar kata sampah? Aroma yang tidak sedap, kotor, atau sesuatu yang tidak berguna. Memang, salah satu tantangan kita saat ini adalah terkait pengolahan sampah rumah tangga, termasuk sampah organik. Meskipun sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan kembali melalui proses alamiah (degradable), alangkah baiknya jika kita bisa memanfaatkannya terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam lubang biopori ataupun komposter. Apakah Hexamomia sering merasa kebingungan untuk mengolah sampah organik? Nah, berikut ini adalah beberapa tips pemanfaatan sampah organik yang bisa Hexamomia lakukan di rumah:
Ampas Kopi Hexamomia bisa menaruh ampas kopi di mangkuk lalu diamkan selama 2 jam untuk membantu menetralkan bau kulkas. Selain itu, ampas kopi juga bisa digunakan untuk membuat lulur, yaitu dengan mencampurkan ampas kopi dengan minyak kelapa atau air. Partikel kasar dan kandungan asam dari bubuk kopi berfungsi sebagai exfoliator untuk menghilangkan sel kulit mati di kulit.
Ampas Teh Ampas teh bisa digunakan untuk perawatan wajah seperti mengatasi jerawat dan melembabkan kulit. Teh sebagai antioksidan yang kuat mampu merawat kulit dari efek radikal bebas. Seduh kembali ampas teh, kemudian setelah dingin tuangkan ke dalam botol. Ampas teh bisa langsung disemprotkan ke wajah atau dioleskan dengan kapas sebagai toner.
Kulit Pisang Kandungan mangan, magnesium, dan potasium dalam kulit pisang efektif untuk membantu memutihkan lapisan email pada gigi. Hexamomia bisa menggosokkan kulit pisang sebelum menggosok gigi.
Tulang dan Kulit Ayam Sisa tulang dan kulit ayam dari proses fillet bisa digunakan untuk membuat kaldu. Hexamomia bisa merebus dengan api kecil selama empat jam.
Setelah sisa makanan tersebut digunakan kembali, kita bisa mengolahnya menjadi kompos. Pupuk kompos tersebut bisa langsung digunakan untuk berkebun di rumah. Hexamomia, mari mulai perubahan kecil untuk kelestarian bumi dengan mengolah sampah organik di rumah! Jika bukan dimulai dari kita sendiri, siapa lagi? (AF)
20
TUMIS TEMPE KULIT SEMANGKA BAHAN 250 gr kulit semangka (bagian putih) dipotong korek api 150 gr tempe dipotong serasi Masing-masing 2 buah cabe merah dan cabe hijau dirajang bulat 50 ml air 4 siung bawang putih, dirajang 6 siung bawang merah, dirajang 1 1/2 sdm kecap asin Garam, gula, dan merica secukupnya
CARA MEMBUAT Tumis bawang putih dan bawang merah hingga harum. Masukkan kecap asin, biarkan hingga berbuih. Tumis cabe hijau dan cabe merah, tunggu hingga muncul aroma langu. Masukkan kulit semangka dan tempe, masak hingga cukup matang. Masukkan air, aduk rata. Masukkan garam, gula, dan merica secukupnya.
Referensi: https://www.facebook.com/RudyDanSahabat/ https://www.halodoc.com/artikel/kulit-pisang-kaya-akan-manfaat-benarkah https://m.liputan6.com/hot/read/4036938/jangan-dibuang-ini-6-manfaat-ampas-teh-untuk-kecantikan https://food.detik.com/info-kuliner/d-4478040/jangan-dibuang-ampas-kopi-bisa-dimanfaatkan-untuk-10-hal-ini
21 SERBA-SERBI
BISA DIKONSUMSI, EMPAT TANAMAN LIAR INI KAYA MANFAAT RATIH WIDURI
Hai, Hexamomia! Pandemi Covid-19 belum berlalu, kita masih diwajibkan taat kepada aturan pemerintah agar tetap berada di rumah saja
Berkebun adalah salah satu kegiatan menyenangkan yang bisa dikerjakan oleh seluruh keluarga. Kegiatan ini menjadi viral sehingga beberapa tanaman yang tadinya diabaikan keberadaannya, saat ini memiliki harga jual yang tinggi. Namun, dibalik beberapa tanaman yang sedang naik daun, ternyata terdapat tanaman liar yang bisa kita ambil manfaatnya untuk kesehatan. Kira-kira tanaman liar apa saja, ya?
1
Pegagan (Centella asiatica)
Tumbuhan liar berdaun kecil dan menjalar ini, bisa kita makan secara langsung. Bisa juga dikeringkan terlebih dahulu kemudian diseduh seperti teh. Pegagan banyak ditemukan di negara-negara Asia. Pegagan memiliki banyak manfaat seperti menyembuhkan luka, mengobati penyakit Alzheimer, mengatasi penuaan dini, bahkan dapat mencegah dan menyamarkan strech mark di kulit.
22 2
Daun Suruhan (Peperomia pellucida)
Daun suruhan ini sering kita jumpai di media tanam yang lembab. Kebanyakan orang mengganggap tanaman liar ini sebagai tumbuhan pengganggu yang harus segera dibasmi. Daun suruhan memiliki nama lain daun tumpangan air. Air rebusan daun suruhan sangat baik untuk diminum. Berdasarkan penelitian awal, air daun suruhan mempunyai beberapa khasiat, seperti mengurangi peradangan dan menetralisir racun ular.
3
Pohpohan (Pilea melastomoides)
Pohpohan banyak ditemukan di dalam hutan ataupun lembah. Daun muda pohpohan dapat dikonsumsi sebagai lalapan untuk mencegah dehidrasi, mengatasi nyeri haid, mengontrol tekanan darah, dan mencegah pengeroposan tulang.
3 4
Ilalang (Imperata cylindrica)
Ilalang atau sering disebut dengan alangalang biasa digunakan sebagai obat tradisional. Cara mengkonsumsinya adalah dengan merebus bagian akar. Manfaat yang bisa kita ambil dari air rebusan ilalang adalah sebagai obat mengatasi panas dalam, mengurangi keputihan, menurunkan darah tinggi, dan lain sebagainya. Apakah Hexamomia sudah ada yang pernah mencoba langsung dan merasakan manfaatnya? Jika belum, yuk berburu tanaman liar kaya manfaat di lingkungan sekitar kita! (RW)
Referensi: https://www.merdeka.com/jabar/9-manfaat-daun-pegagan-untukkesehatan-mempercepat-penyembuhan-luka-hingga-meredakankln.html https://www.bola.com/ragam/read/4343107/10-manfaat-daunsuruhan-bagi-kesehatan-obat-herbal-jerawat-hingga-cegahpenyakit-kanker https://www.merdeka.com/jatim/mengenal-manfaat-alang-alangobat-tradisional-untuk-ragam-penyakit-kln.html https://kumparan.com/kumparanfood/manfaat-pohpohan-lalapansegar-penuh-khasiat-1rmmuS1LM0o
23
LITERASI
MELEK LITERASI EKOLOGI ALMIRA HASNA ZULFANY
Salah satu pilar pendidikan menurut The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) adalah learning to live together, yakni belajar hidup bersama, dimana pendidikan diharapkan mampu mencetak generasi yang memiliki peran dalam lingkungan di mana pun berada serta mampu menempatkan diri sesuai perannya. Lingkungan yang dimaksud bukan hanya lingkungan dalam makna sosial, tapi juga dalam makna ekologi. Kita tak bisa menutup mata bahwa isu-isu lingkungan semakin mengkhawatirkan. Dikutip dari greenpeace.org, disebutkan adanya tantangan besar seperti permasalahan terkikisnya hutan, buruknya kualitas maupun kuantitas terumbu karang dan laut, dan masifnya penggunaan plastik dan perilaku konsumtif manusia. Namun, tak perlu pesimis dan berkecil hati. Masih ada harapan untuk membenahi keadaan ini. Selain dengan melakukan
aktivitas nyata seperti menanam pohon dan mengurangi penggunaan plastik, kita juga bisa tingkatkan kemampuan literasi ekologi, baik untuk diri sendiri maupun anak cucu kita kelak. Literasi ekologi adalah kemampuan memahami bagaimana ekosistem saling berhubungan dan bagaimana mereka dipengaruhi oleh manusia. Hal ini membantu kita untuk mengidentifikasi penyebab dan solusi masalah lingkungan sekitar. Berikut adalah tiga cara membangun literasi ekologi di tingkatan keluarga:
Menentukan Latar Belakang dan Tujuan Kondisi setiap keluarga tentu berbeda. Oleh karena itu, dibutuhkan strong why serta tujuan yang spesifik dan sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, bulan pertama bertema kompos dengan tujuan akhir bisa memanfaatkan kompos bahkan membagikannya untuk tetangga.
24 Melakukan Aktivitas Membaca Buku yang dibaca dapat disesuaikan dengan kemampuan setiap orang. Misalnya, ayah membaca jurnal dan berita, ibu membaca tips dan trik, sedangkan anak-anak membaca buku yang membangun kecintaan kepada tumbuhan. Setelah itu, dapat diagendakan sesi diskusi ringan untuk menceritakan insights dari bacaan masing-masing.
Mempraktikkan Bersama Anggota Keluarga Aktivitas-aktivitas yang didapatkan dari kegiatan membaca, dapat langsung diimplementasikan dalam kehidupan seharihari. Setiap orang diberi tanggung jawab terhadap satu subaktivitas sehingga dapat memiliki sense of belonging terhadap kegiatan tersebut.
Melek literasi ekologi memiliki manfaat yang sangat banyak, seperti dapat mengenal perilaku makhluk hidup, keragaman hayati, pemetaan konsumsi pangan, dan peran manusia terhadap lingkungan, serta memecahkan masalah lingkungan rumah tangga yang kaitannya dengan energi, kesehatan, ekonomi, dan lain-lain. (AH)
Tahukah kamu arti dari kata-kata yang berkaitan dengan lingkungan di bawah ini?
Biota
Konservasi
Lingkung
Flora
Habitat
Sabana
Fauna
Ekosistem
Pojok KATA
Referensi: https://www.green-books.org/id/dasar-kami/ http://nasyiah.or.id/Berita/baca/288/Keluarga-Muda-Sadar-Ekologi.html https://www.greenpeace.org/indonesia/cerita/4544/tantangan-kitabersama-di-tahun-2020/
25 EKSTRA
Aksi Nyata Go Green-mu DWIAGRIS TIFFANIA Hexamomia, mengawali tahun yang baru ini, yuk kita ambil langkah baru untuk mencintai bumi ini dengan mengurangi sampah rumah tangga. Langkah apa yang akan kamu pilih?
AKU
dahulu
Botol plastik
Pembalut
Styrofoam
Alat makan plastik
Kantong plastik
Tisu
Spons pencuci piring
Popok sekali pakai
AKU
sekarang
Tumbler
Menstrual cup
Sapu tangan
Kotak makan
Alat makan stainless
Tas belanja
Sikat gigi plastik Loofah
Gelas plastik
Cloth diaper
Sikat gigi bambu
Gelas lipat
26
Assalamu’alaykum....
SAYEMBARA
Surat Cinta untuk Ananda
Sayang, Adha Rahmadani Putra namamu, meskipun inisialnya memang untuk menyamakannya dengan kakakmu, tetap merupakan bukti syukur kami atas kehadiranmu sebagai seorang putra dari Sang Maha Rahman pada Idul Adha hampir 16 tahun lalu. Sungguh, tak terasa waktu berlalu begitu cepatnya. Bayi dan putra kecil yang dulu selalu digendong saat sakit, kini telah lebih tinggi dari Mama. Tak ada yang kami sesali darimu. Sebab, kau begitu membanggakan dengan keunikanmu sendiri. Dengan cahaya yang kau pancarkan ke sekeliling, kau selalu menjadi pengingat bahwa kualitas bonding keluarga yang kami usung tiap bersamamu— meski dengan kuantitas terbatas—selalu menghasilkan kedekatan yang lekat. Sayangku, Berbahagialah selalu dalam apapun yang kau upayakan, juga dalam setiap kebaikan yang sedang kau lakukan dan selalu kau tuju. Sebab, kebaikan akan membawamu dalam jalan damai. Kebahagiaan akan membuatmu lebih mudah melakukan dan menjalani semuanya, termasuk menerima takdir yang kadang tak sesuai keinginanmu. Selalu yakini kekuatan dan kemampuan yang diberikan Allah kepadamu. Sebab, Dia memang selalu menganugerahkan yang terbaik untuk hamba-Nya. Kita sendiri saja yang kadang tidak mampu memahami gift-Nya yang adakalanya memang unik. Jadi, teruslah menjadi dirimu sendiri, ya, sayang. Tetap percaya bahwa engkau memang spesial. Kau bisa memilih apapun yang baik yang diinginkan. Kau dapat pergi ke mana pun tempat yang ingin dituju. Kau juga boleh menjadi apapun versi terbaik dirimu karena kau memang pembawa takdirmu sendiri. Kami hanya mengiringi dan melengkapimu dengan cinta yang tak pernah putus, mendoakan yang terbaik buatmu. Dari kami, yang selalu bahagia dan bangga menjadi bagian dari pertumbuhan dan perkembanganmu.
Sri Prihatiningsih
CH 3 Kepenulisan - Cluster Solutif - IP Cirebon Raya
_ _
BACA YANG INI JUGA, YUK! EDISI LAINNYA i HexaBliss
bit.ly/HexaBlissEdisi1-Nov2020
bit.ly/HexaBlissEdisi2-Des2020
bit.ly/HexaBlissEdisi4-Feb2021
bit.ly/HexaBlissEdisi5-Mar2021
EDISI 01
25 NOVEMBER 2020 IBUKU GURU SEPANJANG MASA
bit.ly/HexaBliss-Edisi1-Nov2020 Sosok ibu menjadi guru yang sangat istimewa bagi anak-anaknya, terutama anak perempuan. Akan tetapi, apa ilmu dari seorang ibu selalu dapat diterima dengan baik? Bagaimana konflik yang di rasakan dalam hati anak perempuan saat sudah dewasa dan memiliki banyak peran dan ilmu?
EDISI 02
23 DESEMBER 2020 2021, I’M COMING! MENUJU GEMINTANG 2021
bit.ly/HexaBliss-Edisi2-Des2020 Tahun 2021 sebentar lagi, tinggal menghitung hari, lho! Euforia tahun baru lekat sekali dengan urgensi waktu. Apa yang telah kita perbuat selama setahun ke belakang dan hal apa saja yang perlu kita tingkatkan di tahun yang akan datang?
EDISI 04
17 FEBRUARI 2021 KELUARGA SEHAT, KUNCI GENERASI KUAT MENCINTAI DIRI SENDIRI, TIDAK EGOIS KOK ISI PIRINGKU: MAKAN LEZAT, GIZI TEPAT, BADAN SEHAT!
bit.ly/HexaBliss-Edisi4-Feb2021 Merasa stres dengan segala peran yang sedang dijalani atau merasa jenuh dengan pekerjaan rumah yang tiada henti? Ternyata, sehat itu bukan hanya masalah fisik semata. Bagaimana peran kesehatan keluarga dalam mewujudkan generasi yang kuat?
EDISI 05 15 MARET 2021
PEREMPUAN BERDAYA PEREMPUAN BERKARYA THE DAYS FULL OF THOUGHTS AND LAUGHTER PEREMPUAN DI BALIK LAYAR HEXABLISS
bit.ly/HexaBliss-Edisi5-Mar2021 Tak terasa kita tiba di penghujung kelas Bunda Produktif. Ada rasa syukur, haru, bahagia, bahkan sedih yang datang bersamaan dengan detik-detik penutupan kelas dimana para ibu berbagi ilmu.
DWIAGRIS TIFFANIA
IFFAH ZAKIYYAH
SULASTIYANI
SEFI INDRIA
ANNISA FAUZIAH
EKA MUSTIKA
RATIH WIDURI
NENENG HULIYATU
ALMIRA HASNA ZULFANY- DWIAGRIS TIFFANIA - IFFAH ZAKIYYAH - SULASTIYANI - SEFI INDRIA - ANNISA FAUZIAH EKA MUSTIKA SARI - RATIH ARUMSKRIPSIANINGTIYAS WIDURI - NENENG HULIYATU SA'ADAH
Air yang bersih, udara yang terhirup segar, dan alam yang hijau terhampar itu adalah karunia dari Allah Ta'ala. Tangan-tangan manusia yang tidak bertanggungjawablah yang telah merusaknya. Langkah-langkah kecil untuk menjaga alam ini sangat berarti untuk kelestariannya. Mari bergandeng tangan dengan keluarga kecil kita untuk mulai melangkah maju menjaga bumi tercinta. Bumiku hijau, bumiku sayang! — Sulistiyani Niez
SEGERA HADIR DALAM GENGGAMAN Edisi 4 | 17 Februari 2021
KELUARGA SEHAT, KUNCI GENERASI KUAT
_ _
i HexaBliss BRING HAPPINESS TO HEXAGONIA
© HexaBliss 2021, CH 2 Kepenulisan Hexagon City