2021
KELOMPOK KEAHLIAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA ITB
HMP PL ITB #KEPROFESIANBERSAMA #KEILMUANINOVATIF #HMPBERSAMA
Perencanaan Wilayah dan Desa (PWD)
2
Perencanaan Wilayah dan Desa Kelompok keahlian Perencanaan Wilayah dan Perdesaan (PWD) adalah kelompok keahlian di Sekolah
Arsitektur,
Pengembangan
Perencanaan
Kebijakan
Institut
dan
Teknologi
Bandung. Kelompok keahlian PWD mengartikan bidang
yang
diminatinya
sebagai
eksplorasi
fenomena pembangunan perdesaan dan wilayah dalam konteks disparitas wilayah sehingga tercipta gambaran kerangka kelembagaan sistem ekonomi dan
permukiman,
berdasarkan
prinsip
interdependensi antar subsistem untuk mencapai pemerataan,
pemerataan,
dan
keseimbangan
pembangunan daerah.
Skill/ Kemampuan Kemampuan yang harus dimiliki ketika tergabung dalam KK PWD yaitu kemampuan menganalisis suatu permasalahan dari berbagai perspektif secara mendalam. Dengan memahami suatu permasalahan dari akar masalahnya maka kita dapat mengekstrak apa yang kita dibutuhkan dalam policy dari sudut pandang yang berbedabeda. Kemudian, perlu adanya keingintahuan akan suatu permasalahan, dan juga kesiapan akan pertanyaan yang konseptual. Selain itu, skill yang dibutuhkan yakni analisis yang diajarkan pada studio tapak dan di studio wilayah.
Dosen Narasumber : Dr. Fikri Zul Fahmi, ST., M. Sc.
Inovasi dan Dampak
Breakdown Keilmuan
KK PWD sudah melakukan berbagai riset seperti
Perencanaan Wilayah dan Desa (PWD) merupakan
Tommy Firman. Dari riset itu Pak Tommy mencoba
salah satu kelompok keahlian dalam Perencanaan
menteorikan bagaimana pola-pola pada post
Wilayah dan Kota (PWK). Hal yang paling banyak
suburbanisasi. Selain itu, ada penelitian tentang
dan paling mendasar dipelajari dalam KK PWD
transformasi pedesaan, tentang bagaimana isu
yaitu mengenai pengembangan non perkotaan.
pengembangan desa dan keterkaitan desa-kota
Adapun di PWD keilmuannya terbagi menjadi 4
yang semakin dinamis. Juga ada riset terkait
tema besar yang menjadi garapan PWD yaitu
disaster tentang climate change dimana kita akan
Regional
Economics
Development,
Rural
penelitian terkait urbanisasi wilayah oleh Prof.
and
Metropolitan
Transformation
and
Community Development, Environmental Planning and
Management,
Regional
Policies
and
Governance. Di sini kita belajar isu-isu tentang
fokus ke pengembangan wilayahnya. Dampak dari inovasi dan riset yang diteliti di PWD seperti community development ke berbagai komunitas,
dimana kita mendampingi dan komunikasi dengan suatu komunitas. Juga pemahaman dari riset yang
smartcity, dan bagaimana isu-isu resilient dan juga
dilakukan dapat diberikan ke pemerintah baik
security. Dari keempat tema besar itu masing-
pusat maupun daerah.
masing saling berhubungan dengan agenda
kerjasama
menuju Smart, Resilient and Secured Regions.
dengan
Salah satunya yaitu
pemerintah
membantu
mendampingi kawasan industri UKM di Cikarang Bekasi, kegiatan ini dilakukan agar UKM ini dapat membantu dan berdampak pada ekonomi lokal, juga
kemampuannya
menangkap
manfaat
industri-industri
meningkat dari
besar
merupakan industri asing.
agar
berbagai
yang
dapat
kawasan
sebagian
besar
3 Prospek Kerja
Selain itu, perencanaan wilayah dan perdesaan
Sebenarnya untuk prospek pekerjaan tidak jauh
semata-mata berbicara perencanaan di wilayah
beda dengan KK lainnya. Namun jika spesifik ke
non perkotaan, tapi bagaimana keterkaitan antara
PWD yakni prospek pekerjaan dalam perencanaan
satu wilayah dengan wilayah lain, termasuk desa
undang-undang pedesaan di Kemendes, lalu
dan kota. Interkoneksi ini juga sangat penting
dalam konteks pembangunan di BPMD, ada juga
mengingat isu utama perencanaan wilayah, yaitu
juga
terkait community development banyak alumni
menekankan
pada
interkoneksi:
bukan
kesenjangan wilayah.
yang bekerja di NGO bidang advokasi masyarakat dan bidang penelitian, dan ada juga yang bekerja di bidang disaster atau kebencanaan.
Menurut sudut pandang narasumber sebagai
Alumni/ Mahasiswa S2
mahasiswa, penjabaran keilmuan bidang ini sama seperti yang kita pelajari di studio: mempelajari
Narasumber : Muhamad Danar Pradono'15
soal ekonomi, sosial kependudukan, fisik dan
Secara sederhananya, ada dua pandangan: (1) ketika membangun kota maka akan menyebar pembangunannya ke wilayah-wilayah sekitarnya atau (2) ketika membangun desa maka akan berdampak pada pengembangan wilayah yang lebih
besar.
Seiring
perkembangan
waktu,
pendekatan pertama dianggap tidak berhasil karena hanya ‘mengeksploitasi’ wilayah sekitarnya saja,
namun
tidak
Breakdown Keilmuan
meningkatkan
perkembangannya. Oleh karena itu, pendekatan yang diterapkan saat ini adalah yang ke-2. Namun di sisi lain, kapasitas desa untuk mengelola sumber daya hingga mampu mengembangkan wilayahnya sendiri dinilai masih belum cukup, sehingga dibutuhkanlah perencana di bidang perencanaan
lingkungan, sarana dan prasarana, kelembagaan, dan pembiayaan dalam melakukan perencanaan wilayah. Selain itu, dalam konteks kurikulum di SAPPK ITB, KK PWD cukup menekankan pada pemahaman konsep dan teori pengembangan wilayah sebagai framework untuk merencanakan suatu
wilayah.
Hal
ini
terlihat
dari
studio
perencanaan wilayah yang sangat mengandalkan konsep dan teori tersebut, berbeda dengan studio perencanaan
kota
yang
lebih
banyak
menggunakan asumsi yang disusun mandiri atau benchmarking dengan studi kasus perencanaan
kota lainnya.
Skill/ Kemampuan
wilayah dan perdesaan untuk mengisi gap Kemampuan
tersebut.
yang
harus
dimiliki
sebagai
perencana di bidang ini adalah pemahaman yang Berbeda dengan perencanaan kota yang banyak
luas mengenai isu-isu perkembangan wilayah.
membahas hal yang terlihat secara fisik seperti
Wawasan ini akan menjadi modal yang baik ketika
land use dan penyediaan infrastruktur perkotaan,
merencanakan suatu wilayah maupun perdesaan.
perencanaan
Selain itu, dalam konteks bekerja di Bappenas
wilayah
dan
perdesaan
yang
mencakup wilayah non perkotaan ini berbicara hal
yang berfungsi sebagai think tank, kemampuan
yang
teknik
cenderung
abstrak.
Yang
paling
komunikasi
dan
presentasi
mutlak
membedakan KK PWD dengan KK lainnya adalah
diperlukan guna menyampaikan ide atau gagasan
fokusnya untuk berdampak bagi peningkatan
terkait
ekonomi wilayah secara kumulatif. Hal ini terkait
kementerian sektor. Kemampuan untuk dapat
pengembangan
wilayah
ini
kepada
dengan cara pandangnya yang lebih makro
menstrukturkan serta meng-highlight masalah
terhadap perencanaan.
strategis juga dibutuhkan mengingat kompleksitas dalam perencanaan wilayah yang multi-sektoral.
4 Selain itu, dibutuhkan pula kemampuan untuk menganalisis data dengan metode yang tepat.
Prospek Kerja
Artinya, pemahaman mengenai tools analisis data,
Prospek kerja perencana yang ingin berfokus pada
baik secara konsep maupun prakteknya termasuk
bidang perencanaan wilayah dan perdesaan
pengoperasian software perlu dipelajari, bahkan
antara lain dapat bekerja di instansi pemerintahan,
dikuasai. Inovasi-inovasi terkait pengolahan data
konsultan
ini akan selalu dibutuhkan, mengingat dinamisnya
organization, dan institusi pendidikan. Di instansi-
perkembangan wilayah serta pentingnya data
instansi tersebut, lulusan perencanaan wilayah dan
untuk
yang
kota dapat bekerja sebagai perencana dalam
terjadi. Tapi, jangan khawatir jika merasa belum
konteks riset, advokasi, maupun mediator. Namun,
memiliki
menurut
mengenali
fenomena-fenomena
kemampuan-kemampuan
tersebut,
perencanaan,
pendapat
non-governmental
narasumber,
akan
lebih
karena hal terpenting yang harus dimiliki adalah
‘nyambung’ jika memilih bekerja di instansi
keinginan untuk terus belajar sekalipun sudah
pemerintahan, terutama tingkat provinsi. Sebagai
lulus dari bangku pendidikan formal.
pemerintah di tingkat provinsi, maka perencana akan
Inovasi dan Dampak Bappenas tempat narasumber bekerja bersama Desa,
PDT
dan
Transmigrasi,
Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Keuangan adalah program yang bertujuan untuk meningkatkan belanja di desa. Hal ini mengingat resources di desa yang bukan lagi menjadi permasalahan, melainkan bagaimana desa dapat mengoptimalkan pemanfaatannya. Bukan hanya meningkatkan kapasitas aparatur pemerintah dan masyarakat desa dalam hal tersebut, namun juga kemampuannya
dalam
menjadi
‘dirigen’
dalam
pengembangan wilayah provinsinya yang sangat
Salah satu jenis program yang sedang dijalankan Kementerian
benar-benar
menghadapi
era
multi-dimensi.
Sharing Alumni Narasumber : Muhamad Danar Pradono'15
Seperti kelompok keahlian lainnya, salah satu prospek kerja terkait perencanaan wilayah dan perdesaan adalah menjadi ahli di Kementerian PPN/Bappenas. Bappenas membagi strukturnya berdasarkan
RPJMN
sehingga
mencakup
keseluruhan sektor, seperti ekonomi, politik hukum keamanan, dan sarana prasarana, dan sektor-sektor
digitalisasi.
ini berkoordinasi dengan kementerian lainnya yang
Terdapat beberapa kegiatan baru dan diharapkan
tentunya sudut pandang perencana di Bappenas
terkait. Meskipun terdengar seperti hal yang sama,
mampu membawa perubahan lebih baik dalam pengembangan perdesaan yang sedang dijalani narasumber
selama
bekerja
membuat
sekretariat
di
bersama
Bappenas: lintas
Kementerian/Lembaga terkait perdesaan, sistem informasi desa, serta upaya penerapan suatu metode evaluasi yang mengukur keberhasilan program
pengembangan
desa
dengan
menghilangkan pengaruh variabel-variabel lainnya (telah menerima penghargaan nobel).
sangat berbeda dengan ahli di kementerian ‘eksekutor’ tersebut. Perencana harus mampu melihat sesuatu dalam jangka panjang. Idealnya, suatu kebijakan atau program yang dijalankan kementerian ‘eksekutor’ pada titik tertentu harus dihentikan,
entah
karena
telah
mencapai
keberhasilan atau justru tidak lagi menjawab tujuan program. Contoh yang diceritakan narasumber adalah terkait pendampingan desa. Program ini dibuat dengan asumsi bahwa desa belum mampu dan berdaya mengembangkan desanya sendiri sehingga direkrut seorang pendamping. Namun persoalannya, banyak kasus di mana pendamping ‘keterusan’ berada di suatu desa dan bukannya membuat
desa
berdaya,
ketergantungan. tersebut.
malah
membuatnya
5
Hal ini dikarenakan program tidak direncanakan secara matang dan punya pandangan yang jauh ke depan, sehingga tidak adanya assessment yang jelas untuk hal tersebut. Oleh karena itu, Bappenas memiliki peran agar hal tersebut tidak terjadi— dengan melihat perencanaan suatu program secara visioner. Selain kedeputian yang bersifat sektoral, terdapat satu kedeputian yang berbasis kewilayahan dan sangat terkait dengan keilmuan perencanaan wilayah dan kota, yaitu Kedeputian Pengembangan Regional. Kedeputian ini terdiri atas lima direktorat, yaitu Tata Ruang dan Penanganan Bencana, Pembangunan Daerah, Regional 1 (Sumatera, Jawa, Bali), Regional 2 (Kalimantan, Sulawesi, NTB), dan Regional
3
narasumber
(NTT, saat
Maluku, ini
Papua).
bekerja
di
Anyway, Direktorat
Pembangunan Daerah (Tim Perdesaan), sehingga apa
yang
dibagikannya
dalam
artikel
ini
berdasarkan pengalamannya bekerja pada bidang tersebut.
Perencanaan dan Perancangan Kota (PPK)
7
Perencanaan dan Perancangan Kota (PPK) Kelompok
Keahlian
Perencanaan
dan
Perancangan Kota (KK-PPK) merupakan salah satu kelompok
keahlian
Perencanaan
dan
pada
Sekolah
Arsitektur,
Pengembangan
Kebijakan
Institut Teknologi Bandung. KK-PPK ITB memiliki fokus
riset
dan
konsultasi
pada
bidang
perencanaan dan pengembangan kota, khususnya pada pengembangan kota yang manusiawi, adil dan berkelanjutan serta proses urbanisasi dan inovasi
dalam
kebijakan,
perencanaan
dan
manajemen untuk menjawab persoalan-persoalan pengembangan kota dan perkotaan khususnya di
Hal ini menimbulkan dampak negatif seperti rusaknya lingkungan, tidak terencananya kawasan perumahan, perkotaan
sistem
sangat
krusial.
Jumlah
penduduk yang semakin banyak memungkinkan mereka akan tinggal di kawasan perkotaan sehingga pemerintah harus menyediakan ruang untuk tempat tinggal, sistem transportasi yang terintegrasi dan lain sebagainya. Hal tersebut akan menjadikan kota sebagai sebuah ‘kontainer’ yang menampung manusia untuk beraktivitas dan menjadikan
Dosen
Dengan
kota
itu
sendiri
sebagai
pusat
pertumbuhan (agent of growth).
Narasumber : Bagas Dwipantara Putra, ST., MT., PhD Dr. Niken Prilandita, ST., M.Sc.
Perencanaan
dan
Perancangan
Kota
(PPK)
prodi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK). Hal banyak
dalam
KK
perencanaan
kota
harus
mampu menjawab tantangan tersebut dengan membuat kota yang sustainable dan inklusif yang ditampung dan merasakan kenyamanan tinggal di
merupakan salah satu kelompok keahlian dalam paling
demikian,
artinya semua lapisan masyarakat harus bisa
Breakdown Keilmuan
dipelajari
terintegrasinya
menjadi
Indonesia.
yang
tidak
transportasi dan mengakibatkan perencanaan
dan
paling
mendasar
PPK
yaitu
mengenai
perencanaan kota dan perancangan kota (urban design). Di ranah akademik, KK PPK akan menurun
ke mata kuliah yang diajarkan di kelas seperti
perkotaan. Selain itu, tantangan yang dihadapi KK PPK saat ini terkait dengan pandemi Covid-19 yang
mana
perencanaan
kota
sangat
erat
kaitannya dengan perencanaan ruang. Akan tetapi, pergerakan dalam ruang terbatas sehingga perlu paradigma yang baru dalam perencanaan dan penataan ruang saat ini.
perencanaan kota, studio perencanaan kota,
Skill/Kemampuan
perancangan kota dan sebagainya. Dalam KK PPK
Kemampuan yang harus dimiliki ketika tergabung
juga dipelajari urban economics, sektor basis kota,
dalam KK PPK, terdiri dari softskill dan hardskill.
fisik lingkungan perkotaan, dan urban culture.
Hardskill yang dibutuhkan yaitu kemampuan
Keberadaan KK PPK juga cukup penting terkhusus
menganalisis data. Dalam merencanakan kota ada
bagi mahasiswa yang bukan lulusan PWK. Jika
banyak analisis dari berbagai sektor seperti
ingin melanjut pendidikan S2, namun bukan
ekonomi,
lulusan PWK, wajib mengambil mata kuliah yang
sebagainya. Selain itu, hardskill yang harus dimiliki
diajarkan oleh dosen KK PPK.
yaitu kemampuan dasar dalam mendesain dengan
sosial,
fisik
dan
lingkungan,
dan
software seperti AutoCad, CorelDraw, SketchUp, Tantangan yang dihadapi KK PPK cukup banyak.
Photoshop dan sebagainya. Softskill yang harus
Salah satunya yaitu banyaknya kota di Indonesia
dimiliki dalam KK PPK yaitu mampu bekerja sama
yang bersifat organik atau sempat direncanakan
dalam tim, mampu menjadi pemimpin dan menjadi
namun pertumbuhannya bersifat organik.
anggota, mampu menempatkan diri sesuai posisi apakah sebagai anggota atau pemimpin.
8
Inovasi dan Dampak
Salah satu aspek dari perencanaan kota adalah
KK PPK sudah melakukan berbagai riset dan
kota, saat ini paradigma perencanaan transportasi
membuat inovasi seperti membuat skema atau
juga sudah semakin baik. Dari yang awalnya
konsep pemindahan kawasan perumahan kumuh
cenderung ke perencanaan transportasi secara
tanpa menggusur dan membuat zoning regulation
privat, sekarang telah menuju ke transportasi
di tingkat nasional. Riset yang dilakukan hanya
secara publik atau massal dan lebih berkelanjutan.
berupa penelitian saja dan belum memberikan
Perlu
dampak langsung bagi masyarakat. Namun, riset
transportasi yang berkelanjutan ini, merupakan
yang telah dilakukan dapat digunakan sebagai
salah satu upaya untuk membuat sebuah kawasan
masukan dan diajukan ke pemerintah agar dapat
menjadi lebih manusiawi.
transportasi. Begitu halnya dengan perencanaan
diimplementasikan.
diketahui
juga
bahwa
perencanaan
KK Perencanaan dan Perancangan Kota hadir sebagai wujud betapa pentingnya menata kota
Prospek Kerja
menjadi lebih baik lagi. Salah satu produk dari KK
Banyak alumni KK PPK yang membantu riset dan sudah bekerja di bidang urban design, biro properti AECOM, biro urban design Podomoro, ada juga yang menjadi ASN di Kementerian PUPR, Kementerian ATR/BPN, ada yang menjadi dosen, konsultan perencanaan kota maupun properti, urban planner, analis pasar, NGO, dan policy maker.
PPK adalah RDTR itu sendiri. Pendekatan yang dilakukan oleh KK PPK dalam membuat rencana tata ruang bersifat top-down, dari atas ke bawah. Hal ini berbeda dengan KK yang lain semisal PIWK, yang mana pendekatan yang dilakukan untuk membuat produk rencana itu sendiri bersifat bottom-up, dari bawah keatas.
Breakdown Keilmuan
Alumni/ Mahasiswa S2
Breakdown Keilmuan dari KK PPK ini, dilihat dari
Narasumber : Ismail Rashad'15
sudut pandang mata kuliah yang dipelajari pada
Indonesia saat ini sedang melakukan percepatan
Sebenarnya paling mendasar dari KK PPK adalah
RDTR (Rencana Detail Tata Ruang), karena banyak
perencanaan kota Itu sendiri. Dari KK PPK tersebut,
daerah
di
Indonesia
program studi Perencanaan Wilayah dan Kota.
belum
nanti akan dipelajari bagaimana membuat produk-
memilikinya, padahal RDTR merupakan hal yang
produk perencanaan, seperti RDTR, RTRW, Master
penting untuk penataan kota, termasuk dalam hal
Plan dll. Selanjutnya di tingkat tiga nanti, akan
mekanisme
Persoalan
dipelajari proses perencanaan tapak perumahan,
tersebut disebabkan oleh sumber daya manusia
terdiri dari perumahan kecil, sedang, besar dan
yang mampu untuk membuat RDTR
ternyata
rumah susun. Lalu di tingkat 4, akan ada mata
masih minim. Sehingga banyak dari kota-kota di
kuliah perancangan kota. Pada mata kuliah
Indonesia yang meminta bantuan kepada tenaga
tersebut,
ahli, seperti dosen ataupun dari kementerian ATR
kawasan seperti kawasan kesehatan dan kawasan
itu sendiri untuk pembuatan RDTR.
Meskipun
pendidikan dll. Lanjut lagi, ada mata kuliah studio
demikian, perlu diperhatikan bahwa perencanaan
perencanaan kota pada tingkat 3, nanti disana
kota di Indonesia, secara trand sudah semakin baik
akan
jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jika
perencanaan yaitu RDTR. Selain itu ada mata
nanti setiap kota di Indonesia telah memiliki RDTR,
kuliah pilihan yang masih masuk lingkup dari KK
maka kota tersebut, akan menjadi lebih tertata,
PPK, seperti mata kuliah pengembangan lahan dan
khususnya dalam aspek morfologi kota.
perencanaan kota baru.
investasi
yang
dan
masih
zonasi.
akan
belajar
dipelajari
membuat
membuat
salah
satu
kawasan-
produk
9
Pendekatan perencanaan pada kelompok keahlian KK kota pada umumnya bersifat top-down karena bedasarkan pada peraturan dan pedoman yang ada, tapi tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan
pendekatan
perencanaan
lainnya
Prospek Kerja Prospek pekerjaan yang dapat dilakukan setelah lulus dari KK PPK cukup banyak. Bisa menjadi konsultan sebagai analisis, terjun di sektor publik,
seperti bottom-up dan mixed method.
sebagai perumus kebijakan, lalu bisa juga ke
Skill/ Kemampuan
perumus tata letak bangunannya.
Kemampuan yang harus dimiliki ketika tergabung
Semua yang berhubungan dengan spasial, lulusan
dalam KK PPK, terdiri dari softskill dan hardskill.
dari KK PPK bisa masuk kesana. Apalagi terkait
Untuk soft skill yang dibutuhkan secara umum
transportasi.
sektor wisata serta sektor ekonomi umkm, sebagai
sama dengan softskill yang dibutuhkan ketika mempelajari perencanaan wilayah dan kota, seperti kemampuan presentasi, menyampaikan pendapat, berdiskusi, menjalin relasi dengan banyak orang, memahami isu yang sedang
Sharing Alumni Narasumber : Carlos Nemesis'14
berkembang dll. Tetapi untuk hardskill, terdapat
KK
kemampuan khusus yang harus dimiliki yaitu
pembangunan
kemampuan mengoperasikan aplikasi Autocad,
Pemerintah Daerah. Sampai terkadang dosen dan
Sketchup dan Arcgis. Aplikasi Autocad dan
asisten dari KK PPK sendiri merasa kewalahan
Sketchup dibutuhkan dalam hal perancangan
untuk ikut membantu menangani proyek tersebut.
kota, sedangkan aplikasi Arcgis digunakan untuk
Pada awal tahun 2020 saja sudah ada 2/3 dari
membuat RDTR. Selain itu seorang perencana,
Pemerintah Daerah dari luar jawa yang melakukan
bukan hanya ketika dalam lingkup KK PPK, harus
kerja sama proyek pembangunan dengan KK PPK
mampu memvisualisasikan data dengan kreatif
ITB. Banyak Pemerintah Daerah yang merasa hasil
agar mudah dipahami oleh orang lain. Sehingga
kerjasama
tujuan dari apa yang direncanakan bisa tercapai.
sehingga seringkali Pemerintah Daerah yang sama
PPK
memiliki yang
tersebut
cukup
banyak
proyek
sama
dengan
bekerja
dianggap
memuaskan,
kembali melakukan kerjasama dengan KK PPK ITB
Inovasi dan Dampak
itu sendiri, untuk proyek-proyek pembangunan yang lain.
KK PPK telah melakukan cukup banyak riset penelitian terkait pengembangan kota itu sendiri,
Pada proyek pembangunan tersebut, biasanya KK
berusaha
dalam
PPK berperan dalam studi kajian awal, sedangkan
kebijakan serta mempelajari proses urbanisasi
mendorong
terkait hal yang lebih teknis, Pemerintah Daerah
guna mewujudkan kota yang lebih manusiawi, adil
akan melakukan kerja sama lagi dengan Program
dan berkelanjutan. Dampak yang dirasakan bagi
Studi yang lain, tetapi masih dalam lingkup ITB,
masyarakat dari studi yang dilakukan oleh KK PPK
contohnya adalah program studi Teknik Geodesi
sebenarnya
karena
dan Geomatika untuk masalah pemetaan tanah,
proyek-proyek yang dilakukan oleh KK PPK yang
kemudian program studi Teknik Sipil untuk
bekerja sama dengan Pemerintah Daerah itu
masalah konstruksi bangunan, dll.
bersifat
adanya
jangka
inovasi
panjang,
biasanya berupa perencanaan pembangunan, seperti pendampingan dan pembuatan RDTR. Seperti yang telah kita ketahui bahwa, Rencana Tata Ruang itu berlaku selama 20 tahun, sehingga dampak yang dirasakan masyarakat pun juga terbilang relatif lama dan biasanya tidak langsung.
10
Sebagai seorang perencana, hendaknya memiliki wawasan
ataupun
pengetahuan
yang
luas,
terutama terkait isu yang sedang berkembang. Oleh karena itu, di kala pandemi ini sangat disarankan untuk banyak mengikuti webinarwebinar, agar wawasan yang dimiliki bisa terus bertambah. Sehingga seorang perencana memiliki competitive advantage yang jauh lebih baik.
Sebagai tambahan, seorang perencana juga harus peka serta dapat menghasilkan produk yang bermanfaat
bagi
banyak
orang,
agar
kata
perencanaan itu bisa menjadi bahasa yang universal bagi banyak orang, dan bukannya hanya kata-kata bagi kaum elitis.
Sistem Infrastruktur Wilayah dan Kota (SIWK)
12
Sistem Infrastruktur Wilayah dan Kota (SIWK) Kelompok Keahlian Sistem Infrastruktur Wilayah
4. Pengembangan kelembagaan dan pembiayaan
dan Kota (SIWK) merupakan kelompok keahlian di
infrastruktur (Advancing the Ability of Institution
Sekolah
and Finance System in Infrastructure Development)
Arsitektur,
Pengembangan
Perencanaan
Kebijakan
Institut
dan
Teknologi
Bandung. SIWK merupakan salah satu kelompok keahlian dengan minat penelitian pada bidang perencanaan dan pengelolaan infrastruktur dan
Skill/ Kemampuan
transportasi serta implikasinya terhadap kebijakan
Soft skill : Dapat berkomunikasi dengan baik
pembangunan perkotaan.
sehingga informasi dapat tersampaikan dengan baik.
Dosen
Hard skill : Harus memiliki kemampuan dasar
Narasumber : Dr. I Gusti Ayu Andani, ST., MT. Lisna Rahayu, ST., M.Sc.
analisis dan matematis. Penguasaan software seperti GIS dan lain-lain. Namun, di era yang sudah
Breakdown Keilmuan
4.0 sepatutnya kita juga menambah skill yang
Mempelajari semua jenis infrastruktur: transportasi,
bahasa pemrograman.
berhubungan dengan teknologi seperti belajar
air bersih, air limbah, drainase, persampahan. Pada KK SIWK terdapat roadmap capaian jangka panjang yang ingin dicapai oleh KK. Jadi kelima
Inovasi dan Dampak
jenis tersebut didudukan dalam suatu roadmap
Sebagai
yang mana tujuan akhirnya untuk mencapai
mengacu pada Tridharma Perguruan Tinggi yaitu
sustainable infrastructure dan transport. Untuk
pengajaran,
mencapai itu ada empat topik besar, dimana setiap
masyarakat.
topik itu didukung oleh analisis lima infrastruktur
akademisi
terdapat
penelitian
1. Pengajaran:
3
tugas
dan
Menghasilkan
yang
pengabdian lulusan
yang
sustainable
mampu soft skill dan hard skill, sebagai
infrastructure and transportation terdapat empat
upayanya ada praktikum untuk pelatihan
topik utama yaitu:
software agar lulusan dapat bersaing dengan
tersebut.
Untuk
mencapai
1. Pengembangan, pendekatan, teori metoda
universitas lain, tidak hanya konsep tapi prinsip
dan teknik analisis (Improving the access to
juga.
infrastructure)
mengenai Big Data dan AI serta kuliah online
2. Pengembangan akses pelayanan infrastruktur melalui implementasi
(Implementing the
concept of Sustainable Regional and City Infrastructure System)
3. Sistem
infrastruktur
Selain
itu
menyisipkan
kurikulum
dalam pandemi juga merupakan inovasi dalam perkuliahan. 2. Penelitian: Adanya SDGs membuat rangka penelitian mengarah ke agenda bersama.
keberlanjutan
Inovasinya berupa mencari bentuk-bentuk
pembangunan kota melalui pengembangan
inovasi dalam penelitian berupa hal yang bisa
pendekatan,
dicapai
teori,
dan model,
dan
analisis
untuk
mengatasi
persoalan
(Developing the Approach, Theory, Methods,
infrastruktur.
and Analytical Techniques for Infrastructure and
inovasi baru yang sejalan dalam mendukung
Transportation Studies)
SDGs.
Sehingga
terbentuk
inovasi-
13 3. Pengabdian masyarakat : Pengabdian dilakukan
Pemerataan itu bisa kita ambil contoh di daerh
melalui merespons dinamika yang ada dilapangan.
perbatasan, infrastruktur masih terbatas karena
Seringkali
sehingga
aksesibilitas ke sana masih sulit, kontur kartografi,
mengetahui dinamika yang terjadi dan dapat
dan pemerataan harga. Misal Cianjur, utara
membantu pemerintah pusat dan daerah untuk
industri, tengah perkotaan, selatan untuk zona
memformulasikan
hijau. Di sana pengelolaan air limbahnya masih
merespons
masyarakat
kebijakan
dalam
merespons
permasalahan yang ada.
terbatas. Potensi nya karena sdm banyak, jadi kita tinggal meningkatkan kualitasnya aja dan faktor
Prospek Kerja
budaya,
budaya
di
sana
sudah
membutuhkan dan memungkinkan buat daerah
Prospeknya sangat luas untuk S1, dari mulai di Sektor
apakah
pemerintahan:
bisa
di
kementrian,
pemerintah provinsi hingga pemerintah kabupaten dan kota. Sektor swasta : Konsultan baik yang level nasional
maupun internasional seperti di Deloitte, PWC. Selain itu, bisa di BUMN, PII, SMI, SMF, angka pusar, pelindo, WIKA.
tersebut.
Breakdown Keilmuan Dalam
pelaksanaannya,
penelitian
dan
pengabdian masyarakat seringkali berfokus pada sektor
infrastruktur
atau
transportasi.
Sektor
transportasi berfokus pada keterkaitan antara sistem jaringan, pergerakan, dan aktivitas, serta
NGO : World Bank. Pemerintahan : PUPR, Bappenas, PT MRT Jakarta,
BUMN, BUMD, Jasamarga, Trans Jakarta Konsultan : EY, AECOM
sistem
kelembagaan/eksternal
mempengaruhinya. Sementara
Lembaga research : Smeru
yang
sektor
infrastruktur
fokus
pada
infrastruktur yang sifatnya utilitas seperti air bersih,
NGO : ITDP
listrik,
Lembaga donor : USAID
Melanjutkan pendidikan : universitas di Inggris,
drainase,
persampahan,
dll,
serta
infrastruktur yang sifatnya fasilitas, seperti fasilitas
Belanda, Jerman, dan Amerika
pendidikan, kesehatan, maupun RTH.
Alumni/ Mahasiswa S2
Skill/ Kemampuan
Narasumber : Cahyo'10
Hard skill diperlukan seperti aspek safety dalam
Semakin
mengikuti
perkembangan
zaman,
otomatis
teknologi semakin berkembang dan
kebutuhannya juga semakin kompleks. Latar belakang adanya infrastruktur kan berdasarkan kebutuhan misal untuk aktivitas ekonomi maupun sosial. Otomatis kebutuhan infrastruktur semakin meningkat karena jumlah penduduk semakin meningkat. Di jawa dan perbatasan masih banyak daerah yang tertinggi. Permasalahan utama terkait infrastruktur adalah pemerataan dari daerah satu dan daerah lainnya masih belum merata.
pembangunan infras. Soft skill dari pengetahuan yang harus dikembangkan lagi karena ilmu planologi
terlalu
umum
sehingga
harus
mengetahui implementasinya secara langsung agar mengerti saat terjun ke lapangan. Secara umum hampir sama dengan KK lainnya, yaitu perlu mengerti GIS dan SPSS/Stata. Namun, kalau ingin mendalami transportasi itu banyak aplikasi lain yang perlu didalami yang diperuntukan untuk rekayasa lalu lintas.
14 Inovasi dan Dampak
Misal seperti saat membuat Feasibility Study untuk
Berdasarkan pengalaman Kak Tya PL’15 Kalau
diperlukan
suatu
dampak langsung ke masyarakat belum ada, tapi ada dampak jangka Panjang. Terdapat dampak kesejahteraan seperti pada proyek Trans Metro Bandung agar tidak bentrok dengan angkutan kota dan ingin menyinkronkan agar seperti Jak Lingko karena manfaat yang diterima oleh supir lebih banyak. Selain itu, project marine spatial planning Indonesia, yaitu pembagian zona di laut.
Dampaknya akan dirasakan dengan baik oleh masyarakat
jika
pemerintah
dapat
mengimplementasikan dengan baik. Berdasarkan
pengalaman
Kak
project
pembangunan
pemahaman
yang
infrastruktur, sangat
detail
mengenai pembiayaan dari infrastruktur tersebut, harus paham juga hal teknis serta peraturan dan kelembagaan yang berlaku. Lulusan planologi yang bekerjan di bidang infrastruktur masih tetap perlu memperdalam lagi pengetahuannya sesuai dengan bidang yang ditekuninya (bisa tekait pembiayaan infrastruktur, hal teknis pembangunan infrastruktur, dll) karena kalau sudah bicara detail, mungkin lulusan plano tetap perlu banyak belajar dan baca referensi. Ditambah pembangunan infrastruktur juga bersifat dinamis dan selalu berkembang sehingga ilmu pengetahuan tentang
Cahyo
PL’10
Perencanaan itu ada yg mikro dan makro, tahun 2018 kita merencanakan roadmap pembangunan infrastruktur di Papua, RTRW, penyusunan moda transportasi di perbatasan, analisis dampak lalu
infrastruktur setiap tahunnya perlu perubahan dan update mengikuti arah perkembangan. Di awal memulai kerja, lulusan plano terlalu theory oriented, namun minim implementasi. Mungkin
lintas.
bisa ditambahkan study case
Sharing Alumni
Karena tidak semua teori bisa match dengan yang terjadi di lapangan. Ini juga bisa membantu lulusan plano untuk bisa lebih fleksibel lagi dalam
Didalam lingkup pekerjaan konsultan bidang infrastruktur dimana seorang konsultan dipaksa untuk harus mampu memahami seluruh jenih infrastruktur, bekal yang didapat selama kuliah bisa dikatakan sudah cukup untuk menjadi pemahaman
awal
mengenai
karakteristik dari setiap jenis infrastruktur. Lulusan planologi
bisa
dengan
cepat
memahami
background, alur, serta kebutuhan project dengan
mudah
karena
materi
pengajaran tentang pembangunan infrastruktur.
Narasumber : Tya'15
fundamental
dalam
pola
pikir
serta
general
understanding tentang setiap jenis infrastruktur sudah didapatkan saat kuliah. Ini menjadi nilai plus dibandingkan lulusan jurusan lain yang mungkin hanya memahami beberapa jenis infrastruktur dasar saja. Namun, karena banyak sekali yang dipelajari saat kuliah, akhirnya tidak terlalu begitu mendalam untuk setiap jenis infrastrukturnya, terlebih terkait pembiayaan, kelembagaan, teknis, ataupun tentang aturan infrastruktur tersebut.
menerapkan ilmunya.
Pengelolaan Pembangunan dan Pengembangan Kebijakan (P2PK)
16
Pengelolaan Pembangunan dan Pengembangan Kebijakan (P2PK) Kelompok keahlian Pengelolaan Pembangunan
Lalu Pak Dzaki juga ikut dalam pengembangan
dan Pengembangan Kebijakan (P2PK) adalah
roadmap
kelompok
Arsitektur,
Indonesia, dan masih banyak lainnya yang diikuti.
Kebijakan
Itu mengapa KK P2PK dibutuhkan, karena di luar
Institut Teknologi Bandung. Kelompok keahlian ini
banyak yang membutuhkan perspektif expert di
memfasilitasi
pada
bidang
pengembangan
manajemen pembangunan perencanaan wilayah
banyak
kaitannya
dan kota serta pengembangan kebijakan. KK-P2PK
kelembagaan, pengembangan ekonomi daerah,
berusaha
regional development.
keahlian
Perencanaan
dan
di
penelitian
untuk
Sekolah
Pengembangan yang
terus
berfokus
mengembangkan
mining,
pertambangan
Freeport
kebijakan
dan
juga
dengan
peraturan,
pengetahuan untuk mencapai kebijakan dan Lalu
masalah yang terjadi pada tingkat lokal, regional
mengembangkan kebijakan RTRW, kenyataan di
maupun nasional.
lapangan banyak aturan terkait RTRW itu tidak
Dosen Narasumber : Muhammad Dzaki Naufal, S.Mn., M.Int Mgt
KK P2PK ini sangat dibutuhkan, pertama seperti Bank Indonesia butuh orang yang ahli dalam pengembangan kebijakan mereka karena mereka tidak hanya mengurusi ekonomi, tapi juga mereka mengurusi kebijakan, mereka juga diharuskan untuk mendukung pembangunan dan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Dari pengembangan rancangan tata ruang itu juga dibutuhkan karena P2PK ini salah satu yang memproduksi experts dalam perancangan rencana tata ruang. Pak Dzaki sendiri juga mewakili KK P2PK sudah beberapa kali ikut merancang roadmap nasional, dan sekarang ikut dalam roadmap pengembangan bisnis transportasi atau
revitalisasi bisnis transportasi pasca pandemi COVID-19.
persoalan,
pertama
ketika
planner
rencana yang efektif untuk merespon isu dan
diindahkan oleh masyarakat atau private sector, contohnya di Jawa Barat, banyak kawasan hijau yang dijadikan perumahan atau hotel. Kawasan Babakan Siliwangi juga peruntukannya untuk daerah hijau, tidak boleh dibangun, sekarang jadi hotel. Itu salah satu persoalan yang hingga saat ini belum ditemukan solusinya. Yang kedua, tidak ada visi atau walaupun ada rancangan kebijakan nasional selama 20 tahun baik
nasional
prakteknya,
atau
ketika
regional berganti
namun
pada
walikota
atau
gubernur, mereka memiliki arah kebijakan yang berbeda atau bahkan berlawanan dengan yang sudah ditetapkan pemerintah saat itu sehingga siasia apa yang sudah direncanakan pendahulunya, sehingga
pembangunan
Mungkin
itu
salah
tidak
satu
berkelanjutan.
persoalan
dari
pembangunan dan pengelolaan kebijakan yang ada di Indonesia. Untuk potensi sangat besar, banyak
pengambilan
kebijakan
yang
tepat
sasaran. Misalnya pengembangan kebijakan yang tetap atau penetapan kebijakan RTRW seperti di Australia. Disana tidak akan menemukan daerah komersial yang dibangun di daerah pemukiman. Kebijakan RTRW-nya diimplementasikan dengan sangat tegas.
17
Breakdown Keilmuan
Kemudian
Ada banyak sekali, contohnya bidang tata kelola
atau ArcGIS. Kemudian kemampuan hardskill
hardskill
yang
lainnya
pastinya
geospasial, kemampuan dalam menggunakan GIS
perkotaan, di studionya tata kelola perkotaan
lainnya big data. Big data ini menjadi masa depan
dipelajari secara mendalam, salah satunya adalah
bukan hanya P2PK, SAPPK juga karena masa
manajemen tata perkotaan, analisis kebijakan
depan dari pengembangan kebijakan itu, kalau di
publik, manajemen konflik ini cukup penting
luar
karena
planner
sebagai
dalam
membentuk
kebijakan tidak bisa menyenangkan semua pihak, pasti ada konflik sehingga sebagai seorang planner sangat dibutuhkan keahlian manajemen konflik. Ada juga pembiayaan perkotaan, dan
negeri,
misalnya
Australia
itu
sudah
menggunakan big data atau data digital semua. Orang sudah menggunakan data yang di-generate dari Google Maps, Twitter, Facebook, Foursquare, Instagram, untuk mengetahui pola pergerakan
masyarakat, mengetahui dimana titik-titik center of
manajemen administrasi publik.
activity masyarakat, kemacetan, jadi semuanya
Skill/ Kemampuan
digital jadi untuk mengolah data itu sudah digital
sudah big data, bahkan sensus di Australia sudah semua. Kemampuan statistik juga diperlukan.
Untuk softskill yang dibutuhkan cukup umum, pastinya
kemampuan
kerjasama
tim,
public
speaking, dan pastinya kebutuhan berbahasa
inggris itu penting sekali. Softskill lainnya semua cukup normatif, seperti kemampuan untuk lebih ulet, jauh lebih rajin karena nanti apabila dalam pengelolaan pengembangan kebijakan, dalam mengusulkan policy brief, atau ingin meneliti pembangunan
atau
kelembagaan,
tentunya
dokumen yang harus dibaca itu sangat banyak. Kalau
untuk
hardskill,
berbahasa
Inggris,
kemampuan dalam menggunakan Google Search mungkin seperti lucu tapi kemampuan kalian mencari dokumen atau data dari internet itu sangat penting. Karena di Google ini banyak dokumen yang tersedia, dibutuhkan keyword untuk bisa mendapatkan apa yang kita inginkan dan ini tidak mudah, butuh pengalaman, waktu, dan ketika sudah ahli dalam itu akan jadi semakin cepat mendapatkan yang dicari.
googling
software
itu
engineering,
sangat
penting,
kemampuan menentukan
seberapa cepat kerjanya, menentukan seberapa cepat mendapatkan hasil.
kemampuan GIS, karena Pak Dzaki di SBM tidak mendapatkan
itu.
Di
P2PK
ini
kemampuan
teknisnya tidak terlalu banyak karena lebih ke pengembangan kebijakan, jadi banyak baca literatur dan undang-undang. Kalo di KK SIWK mereka melihat pola pergerakan masyarakat maka dibutuhkan kemampuan big data untuk melihat pola pergerakan dari Google Maps misalnya, itu hardskill-nya, teknis yang dibutuhkan. Kalau di
P2PK kurang berkecimpung dalam hal seperti itu. Big data itu tetap dibutuhkan, untuk semua KK, harus terutama untuk SAPPK. Karena potensi dari kemampuan itu sangat banyak. Kalau mau masuk P2PK ini harus banyak buku teori, undang-undang, diskusi dengan expert, melakukan benchmarking di Indonesia atau negara-negara lain.
Inovasi dan Dampak Untuk inovasi, ada Pengembangan Manajemen
Pak Dzaki pernah di computer science UGM, SMK jurusan
Skill yang didapatkan dari P2PK itu adalah
dan Rural Development ini kolaborasi dengan desa adat di Provinsi Bali, Participatory Rural Operation di desa-desa. System Mitigation and Climate Change ini juga jadi bahasan di P2PK. Ada tentang
inovasi government. Selain disaster management, juga dibahas tourism management. Ada Big Data Governance.
18
Sedangkan dari dampaknya, contohnya ada disaster
management,
Bu
Harkunti
ditunjuk
sebagai ketua satgas pelatihan masyarakat untuk kesiapan terhadap bencana. Itu bagaimana jalur evakuasinya, bagaimana aparat mengamankan warga, itu salah satu contoh konkrit karena dampak dirasakan masyarakat. Pak Dzaki sendiri masuk
ke
dalam
roadmap
pengembangan
ketahanan bisnis angkutan umum di Indonesia. Dampaknya secara langsung dengan keterikutan P2PK
roadmap
di
ini
jadi
mendorong
keberlangsungan bisnis angkutan umum yang ada di indonesia sehingga berdampak langsung dengan pergerakan masyarakat di Indonesia. Ketika bisnis ini bangkrut seperti saat pandemi COVID-19,akan butuh waktu yang lama dan uang
Alumni/ Mahasiswa S2 Narasumber : Adit'13
P2PK ini penting karena core dari pengelolaan pembangunan dan pengembangan kebijakan ini sebenarnya terkait tata kelola, yaitu bagaimana suatu institusi atau di dalamnya saling berinteraksi dalam proses koordinasi, kemudian kontrol atau apapun di dalam proses planning itu sendiri. Selain tata kelola itu ada analisis kebijakan, dan juga ada analisis
pembiayaan.
pentingnya
P2PK
Sebenarnya ini
adalah
kenapa kebijakan,
pembiayaan, dan tata kelola ini dianggapnya sebagai ruh dalam perencanaan. Jadi misalnya jika bicara tentang kota, bicara tentang infrastruktur
banyak agar kondisi balik menjadi semula.
dan sebagainya itu fisik atau objek. Tapi kalau
Prospek Kerja
perencanaan
bagaimana hubungan antar aktor di dalam proses
Kalau masuk Bank Indonesia itu sangat relevan dan sangat dibutuhkan. Bisa juga masuk ke Bappenas juga sangat dibutuhkan bidang P2PK. Badan Pusat Statistik, mungkin bisa tapi disana kemampuan statistik yang dibutuhkan. Ada juga provinsi,
peluangnya,
konsultan
contohnya
juga
untuk
banyak
pemerintah
mengeluarkan kebijakan perlu ada akademik research
dimana
semua
kebijakan
harus
berdasarkan penelitian akademik. Disitu peluang P2PK mendapatkan pekerjaan, baik dari segi konsultan atau bikin sendiri. Lalu juga ada peluang ke
bidang
konsultan
perusahaannya
proses
implementasi,
kemudian bagaimana pembiayaannya, bagaimana
Salah satu contohnya perbankan, Bank Indonesia.
Bappeda
mencapai
dengan
klien
bersinggungan
yang
dengan
pemerintah, jadi perusahaan tersebut mau ada perspektif pengembangkan kebijakan seperti Pak Dzaki dengan Pak Boy diundang mengerjakan bagian untuk Freeport. Banyak sekali untuk P2PK potensi pekerjaannya. Bisa juga di United Nation di bidang economic development, S2-nya bisa ambil economic development atau public policy.
manajemennya, itu adalah ruh dari P2PK. Dan kalau contoh di Indonesia sendiri sebenarnya masalah klasik ya, seperti minimnya sumber pembiayaan, koordinasi yang terlalu terpusat, itu juga masalah, isu di planning, jadi kita mencoba bagaimana mencari sumber pembiayaan baru tantangannya,
kemudian
bagaimana
cara
melibatkan sektor lain, misalnya swasta di publicprivate partnership atau pemerintah dengan badan
usaha,
kemudian
komunitas
di
bagaimana
suatu
wilayah,
pengembangan atau
misalnya
melibatkan akademisi, jadi seperti pentahelix, melibatkan
banyak
aktor
dan
multilevel
governance, itu juga bagian dari analisis kebijakan,
pembiayaan, dan tata kelola. Sebenarnya P2PK ini luas sekali topiknya, tidak terpaku dengan itu-itu saja. Core-nya yang tiga itu tapi bahasannya bisa banyak, seperti tourism, infrastruktur, kota dan wilayah, kebencanaan, perubahan iklim, jadi benar-benar tantangannya.
luas
bidang
P2PK
ini,
itu
19
Breakdown Keilmuan
Di Indonesia banyak aturannya per layer, mulai dari
Mungkin dari mata kuliahnya dulu ya, yang relevan
ada juga sisi spasial, seperti RTRW, RPJMD,
ada pembiayaan perkotaan, kelembagaan dan
peraturan sektor. Itu semua harus lihat gap-nya ada
pembiayaan,
dimana. Itu sering jadi analisis untuk P2PK, di lab
manajemen
undang-undang, peraturan wali kota atau daerah,
lahan,
manajemen
konflik, ada studio tata kelola perkotaan, analisis
sering
kebijakan publik, benar-benar yang fokusnya
pendahuluan dari keseluruhan proyek. Untuk
mengerjakan
analisis
itu
sebagai
khususnya S2 itu kesana. Untuk bidang-bidangnya
mengetahui persoalan, kita harus mengetahui dulu
sendiri, di P2PK itu udah ada expert, dosen-dosen,
dari sisi peraturannya ada kesenjangan apa, itu
seperti Bu Pipit yang lebih ke bidang transportasi,
juga penting untuk jadi dasar analisis kebijakan,
infrastruktur, transit oriented development, beliau
pembiayaan dan kelembagaan.
juga mengajarkan studio tata kelola di S2 dan metoda analisa perencanaan, ada juga Pak Hilal di
Kuncinya harus rajin baca, mau memahami
pengembangan
peraturan, mau “pusing-pusing� baca peraturan,
pariwisata di Indonesia itu berjalan, apa saja
karena harus bisa mengambil intisari dari peraturan
inovasinya, atau evaluasi keberjalanan pariwisata
itu atau dari dokumen tertulis, namanya content
di
analysis itu wajib.
bidang
tourism,
bagaimana
masing-masing
daerah,
ada
juga
Pak
Adenantara berkutat di big data, bagaimana analisis
Kalau P2PK itu butuh analisis kualitatif, kuantitatif,
spasialnya juga, Pak Nurrohman juga, berkutat di
spasial juga tapi lebih sering menggunakan
bidang perubahan iklim, Bu Harkunti di bidang
analisis kualitatif untuk analisis kelembagaan dan
kebencanaan, Pak Suhirman di governance, topik-
kebijakan itu. Lebih sering pakai kualitatif karena
topik kontemporer misalnya participatory planning,
untuk stakeholder analysis, social network analysis,
Pak Andi Oetomo di bidang terkait pesisir, dan
untuk memetakan jejaring-jejaring aktor, atau
masih banyak lagi.
content analysis juga bagian dari kualitatif. Tapi
mengelola
big
data-nya,
kemudian
tidak menutup kemungkinan harus fokus di salah Jadi P2PK seluas itu, objeknya bisa banyak tapi
satu, lebih baik tiga-tiganya. Karena kita mau
core analisisnya ya itu tadi, analisis tata kelola,
merumuskan
analisis
dan
menawarkan formulasi kebijakannya seperti apa ke
kebijakan itu. Jadi ITB punya riset P3RI (Program
pemangku kepentingan, para decision maker, jadi
Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat dan
harus komprehensif pengetahuannya.
kelembagaan
dan
pembiayaan,
skenario-skenario
kebijakan,
Inovasi ITB) dan dosen-dosen itu tiap tahunnya membuat riset untuk publikasi, topiknya banyak.
Untuk kemampuan yang didapatkan, kita jadi bisa
Jadi itu bidang-bidang keilmuannya di P2PK.
merumuskan
Skill/ Kemampuan Kalau kemampuan dasar itu dari mata kuliah-mata kuliah yang sudah disebutkan, selain itu juga kita sering menggunakan analisis regulatory gap, yaitu kesenjangan dari sisi aturan-aturan.
isu
dan
persoalan,
juga
bisa
merumuskan design dari penelitian, mulai dari kebutuhan data, survei, analisis, sampai menyusun laporan, itu penting sebagai output keseluruhan karena kita seringkali ada tiga laporan kalau proyek, laporan pendahuluan, laporan antara, dan laporan akhir. Disitu harus benar-benar jalan rangkaian penelitiannya.
20
Juga bisa lebih memahami konsep pembiayaan
Kita memecahkan persoalan, kalau lingkup yang
seperti apa, skema alternatif pembiayaan, jadi
kecil itu seperti di Bandung, sekitar kampus, seperti
harus kreatif di tata kelola perkotaan ini. Juga
yang tadi sudah disebutkan tentang angkot.
belajar bagaimana caranya mengajak stakeholder
Penelitian terkait urban sprawl, atau tourism di
untuk berpartisipasi dalam perencanaan, karena
Bandung, pengelolaan pariwisata berkelanjutan,
percuma
melibatkan
atau tentang zoning, kita bisa berkontribusi di core
masyarakat atau stakeholder lain, takutnya tidak
P2PK. Kalau dampak secara langsungnya itu harus
akan terimplementasi dengan baik. Output-nya itu
dari pemangku kepentingannya yang bekerja,
saja. Dan juga menyusun skenario kebijakan,
kalau kita menawarkan gagasan dan ide dari sisi
policy brief, itu penting di P2PK, karena biasanya
akademik karena kita posisinya akademisi. Kalau
pemangku kepentingan malas membaca buku
kita sebagai planner yang menjalankan tugas
yang tebal, seperti laporan faksis jadi harus bisa
untuk
merangkum
lulusan
perencanaan
semuanya
jika
ke
tidak
skenario
yang
merealisasikan, perencanaan
misalnya yang
background
bekerja
di
perumusan kebijakan kita tinggal dicentang oleh
pemerintahan, bisa langsung mengeksekusi. Kalau
pemangku kepentingan dan mereka bisa langsung
kita terbatas hanya research, publikasi, seminar-
menjalankan prosesnya. Itu juga tantangan, karena
seminar, dan memberikan pengetahuan kepada
anak plano biasanya susah untuk meringkas
masyarakat bahwa sedang ada masalah apa, lebih
informasi.
ke sosialisasi ke masyarakatnya.
Inovasi dan Dampak
Prospek Kerja
Ada P3RI tadi sudah disebutkan, itu menyangkut
Kalau spesifik pekerjaannya tidak ada, tapi banyak
pengabdian masyarakat juga, misalnya riset Bu
jenis pekerjaan yang bisa kita ambil di ranah kita.
Pipit terkait analisis strategi pengelolaan angkutan
Misalnya akademisi, mau jadi peneliti, tidak harus
umum Kota Bandung, khususnya angkot. Waktu
di kampus, bisa juga di lembaga lain, terutama
itu banyak problem-nya sehingga belum publikasi,
lembaga sosial dan ekonomi di Indonesia lumayan
dan itu sebenarnya bentuk kontribusi untuk
banyak,
menguraikan persoalan, bagaimana persoalan itu
pemerintahan, kementerian atau lembaga lain,
ada. Ada yang menjadi wicked problem jadi
biasanya kalau masih fresh graduate itu cuma ikut
problem yang rumit, akarnya banyak, dan kita
arahan aja, disuruh ini itu. Dari pengalaman Kak
mencoba berkontribusi menguraikan masalahnya
Sely, di pemerintahan itu bisa tahu bagaimana
seperti apa, untuk selanjutnya bisa dijadikan
realisasinya di lapangan, bisa jadi insight buat kita,
penelitian yang lain. Riset-riset P3RI dosen, seperti
tidak hanya tahu teori tapi juga dapat dari
Pak Ade misalnya tata kelola dari pengelolaan big
pengalaman,
data di Indonesia itu juga penting, sudah menjadi
alternatif tidak hanya dari teori, tapi kita bisa
isu big data di Indonesia masih bermasalah, masih
melihat
harus diperhatikan.
realitanya.
Risetnya banyak, terutama seperti yang sudah disebutkan dari tiap dosen yang memiliki keahlian masing-masing, dan selain P3RI dosen-dosen juga biasanya diminta untuk mengerjakan analisis di lembaga
lain.
Jadi
berkontribusinya
melalui
akademik, bisa lewat riset, publikasi, policy brief, menyusun kerangka kebijakan, juga bisa melalui seminar-seminar.
atau
bidang
misalnya
berdasarkan
sustainability.
dalam
Lalu
di
menentukan
pengalaman
melihat
21
Bisa juga di sektor perencanaan swasta seperti konsultan perencanaan. Kalo di plano itu harus learning by doing, jadi tidak cukup kalau di kelas,
kuliah hanya mengajarkan konsep dan teknikteknik dasar, menggunakan tools. Tapi kalau terjun langsung itu kita bisa belajar sendiri, harus paham alurnya
bagaimana,
sistematikanya,
literature
review itu juga penting di semua pekerjaan, harus
mengikuti kebijakan nasional, daerah supaya lebih update. Pekerjaan konsultan juga banyak, baik
yang nasional maupun multinasional.
Sharing Alumni Narasumber : Sely'13
Pengalaman Kak Sely di Kementerian Pariwisata, itu menjadi non-permanent staff, belajar banyak di bagian
administrasi
Pengalaman
juga
seperti
pembiayaannya.
mengikuti
perkembangan
sepuluh destinasi wisata prioritas, dan jadi tahu bagaimana tempat wisatanya, perkembangannya, aktor yang terlibat siapa saja, itu juga lintas sektor tidak hanya Kementerian Pariwisata. Itu jadi tahu bagaimana realitanya di pemerintahan. Yang paling lama itu menjadi asisten di P2PK dari Juli 2018
sampai
sekarang,
masih
memegang
beberapa proyek, dari pengalaman ini paling terasa harus learning by doing, karena dosen hanya memberikan arahan, tolong dibuatkan ini itu. Literature review juga penting, jadi harus mulai baca-baca karena nanti juga diskusi dengan dosen. Pengalamannya lebih banyak karena sangat
relevan
dengan
plano
dibandingkan
pengalaman di Kementerian Pariwisata yang hanya di bagian administrasi.
Sistem dan Pemodelan Ekonomi (SPE)
23
Sistem dan Pemodelan Ekonomi (SPE) Kelompok
Keahlian
Sistem
dan
Pemodelan
Untuk
mempelajari
SPE
dalam
perencanaan
Ekonomi merupakan salah satu kelompok keahlian
wilayah agak rumit karena perlu paham ilmu
yang ada pada Sekolah Arsitektur, Perencanaan
ekonomi makro, mikro, ekonometrik, statistik, dsb.
dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung. Kelompok keahlian ini memiliki tujuan
Awal mula KK ini dibutuhkan karena pada saat itu
untuk mewujudkan metodologi pengembangan
Prodi SAPPK memerlukan kajian-kajian terkait
sistem ekonomi di Indonesia serta dinamisasi
perspektif ekonomi sehingga perlu inisiasi untuk
pemikiran tentang sistem-sistem dan pemodelan
membentuk
ekonomi di skala lokal, nasional maupun global
mengkaji
untuk
berpengaruh
mewujudkan
kesejahteraan
yang
berkeadilan dan berkelanjutan dan kesejahteraan
kelompok
bagaimana dan
khusus sistem
yang
dapat
ekonomi
dapat
memberikan
sumbangan
pengetahuan terkait ekonomi dalam perencanaan.
yang berkedaulatan melalui penguasaan IPTEK.
Breakdown Keilmuan
Dosen
Dalam SPE tentunya memerlukan ilmu yang teoritis
Narasumber : Prof. Dr.Eng. Pradono, SE., M.Ec.Dev. Prof. Dr. Ir. Yogi, MS
dan lebih bersifat merencanakan dari atas, seperti
Perencanaan wilayah dan kota
ekonometrik, dll. Namun, saat ini juga mulai
merupakan
multidisiplin termasuk didalamnya adalah ilmu ekonomi. Selain itu, terdapat masalah perencanaan wilayah yang terkait dengan masalah-masalah ekonomi sehingga diperlukan adanya tinjauan terhadap ilmu ini, misalnya apa itu PDB, bagaimana supply-demand rumah, dll maka akan sulit bagi
perencana jika tidak mengerti ilmu ekonomi. Untuk permasalahan terkait SPE secara umum yaitu perlunya
data
yang
cukup
akurat
untuk
menghasilkan suatu model yang benar, karena model ekonomi ini merupakan gabungan dari statistik, matematika, sistem dinamik, ekonometrik, dsb., sebagai bagian dari pemodelan. Saat ini mencari data di Indonesia lebih sulit dibandingkan negara lain, karena sistem data Indonesia masih belum terlalu detail, contohnya jika dilihat di BPS data input-output masih jarang ditemukan dan tidak semua daerah ada padahal salah
satu
proses
analisis
ekonomi
untuk
mengetahui sektor apa yang diprioritaskan untuk dikembangkan di suatu wilayah.
sistem
dinamik,
sistem
ekonomi
spasial,
merambah ilmu ekonomi praktis yang lebih riil, seperti kewirausahaan. Adapun KK SPE ini sangat berkaitan dengan KK lain dikarenakan semua bidang pasti memerlukan perspektif ekonomi, salah satunya adalah pengembangan kebijakan yang
terkait
dengan
hal
mendasar
seperti
bagaimana dengan pengembangan kebijakan ekonomi suatu daerah bisa tumbuh. Kemudian, bidang
keilmuan
yang
direkomendasikan
diantaranya studi pembangunan (paling banyak bersinggungan manajemen.
dalam
perencanaan)
dan
24
Skill/ Kemampuan Pertama
harus
mempelajari
pengantar
ekonomi/ekonomi dasar (makro dan mikro) yang kemudian akan diturunkan ke beberapa cabang, seperti ekonomi pembangunan, ekonomi regional, ekonomi moneter, dll. Untuk tools yang digunakan tentunya sangat berkaitan dengan pemrosesan data statistik dan beberapa pemodelan ekonomi, seperti matematika ekonomi/ekonometrik yang merupakan gabungan antara ilmu ekonomi dan statistik, serta akuntansi. Untuk hardskill salah satu tools
yang
programming
digunakan dimana
terkait
pemahaman
software coding
tersebut dapat membantu dalam pemodelan ekonomi. Kemampuan pertama yang diperlukan dalam mempelajari SPE berkaitan dengan ekonomi dasar/pengantar ekonomi (makro dan mikro) kemudian berkembang ke bidang ekonomi yang berkaitan dengan perencanaan, yaitu ekonomi spasial, ekonomi daerah, ekonomi pembangunan, ekonomi kebijakan, ekonomi kelembagaan, dll. Selanjutnya bisa berkembang ke pemodelan ekonomi seperti ekonometrik.
Inovasi dan Dampak Terdapat beberapa riset yang pernah dilakukan KK SPE
baik
yang
bersifat
Riset
regional
ada
perencanaan regional, transportasi, pengaruh jalan tol terhadap konversi lahan pertanian berupa jurnal, dll bisa liat di website KK SPE.
Prospek Kerja Di berbagai instansi baik pemerintahan maupun swasta (Bappeda, Bappenas, Pemda, sebagai konsultan, swasta)
HMP PL ITB 2021