The Planners: Society 4.0

Page 1



UNTAI AN KATA As s a l a mua l a i kum Wr . Wb. Puj is yukurkeha di r a nAl l a hSWT a t a sr a hma tda nka r uni a Nyas e hi nggaHi mpuna nMa ha s i s wa Te kni kPe r e nc a na a nWi l a ya hda nKot aPa ngr i pt aLokaI TBber has i lme nge l ua r ka nbua hpi ki r a nnya da l a m be nt ukma j a l a hThePl a nne r s . Ma j a l a hi nime r upa ka nka r yada nkont r i bus inya t ada r iHMPPa ngr i pt aLokaI TBt e r ha da pke i l mua n Pl a nol ogi di I ndone s i as e r t a me r upa ka n wa da h unt uk me nyeba r ka ni l mu pe r e nc a na a n da n me nga ngka ti s ui s upe r e nc a na a nya nga dadiI ndones i a . Be r a nj a kda r ike r e s a ha nka mime nge na idi nami kas os i a lya ngbe r uba hs e c a r ac e pa tdiI ndone s i adi t e nga hpe r ke mba nga nt e knol ogiya ngs e ma ki nme nguba hma s ya r a ka t ,ma kama j a l a hThePl a nne r s ka l ii nime nga ngka tt e maSoc i e t y4 . 0 . Se bua hma s ya r a ka tya ngs e ma ki ns a l i ngt e r hubung,s a l i ngme mpe nga r uhi ,da ns a l i ngdi pe nga r uhi . Kone kt i vi t a s a nt a r ma s ya r a ka t ya ng

s e ma ki n

t i nggi i ni me nye ba bka n

t e r bent uknya

hubunga nhubunga nt i mba l ba l i k ya ng s anga t be r pe nga r uh da l a m di na mi ka s os i oe konomi pe mbe nt uka n ke bi j a ka ns e r t ar e nc a nape mba nguna n.Te r ut a maba giI ndone s i aya ng me r upa ka n ne ga r amul t i kul t ur a ldiba wa hpa yungBhi nne kaTungga lI ka . ThePl a nne r si nime r upa ka nwuj udda r ike i ngi na nHMPPa ngr i pt aLokame nj a dit houg htl e ade rda l a m i s ui s u pe r e nc a na a n ya nga dadiI ndone s i ada n dima s adepa n.Semoga ,r i s e tda n ga ga s a n ya ng t e r ka ndung da pa tme ma nt i ks e ma nga te ks pl or a s ida n ka r ya ,s e r t a me nj a dii ns pi r a s iba gipa r a pe mba c a nya . Se na da de nga n kons e p Soc i e t y4 . 0 ,s e mua ke be r ma nf a a t a n be r a wa lda r ike be r s a ma a n.Se mua pe r uba ha n be s a rdima s ya r a ka ts e na nt i a s a be r a s a lda r iha l ha lke c i lya ng di l a ks a na ka ns e c a r a be r s a ma s a ma . Ha r a pa nnya , ThePl a nne r si nibi s ame nj a dis a l a hs a t uha lke c i lya ngme mi l i kima nf a a t be s a r . HMP! HMP! HMP!

Iq b a l Ha k i mAr d i a n s y a h Ke t ua HMP Pa ngr i pt a Loka I TB 2 0 2 0 / 2 0 2 1


KATA PENGANTAR Oleh Pemimpin Redaksi

­


DAFTAR

ISI

01

Pendahuluan  ���

1 2 3 4 8 10

02

Topik Utama Â? Â Â

­ € ‚ ‚ ­ Â

€ ƒ „ „ …†‡ ˆ‰Š

16 26 36

03

Karya Warga  ­ ƒ ­ ‹

49 52

04

Penutup ‚­ ÂŒ Â?

54 56


redaksi

Kepala Bidang Keilmuan

Ketua HMP PL ITB Iqbal Hakim Ardiansyah

Nurul Huda Istiqomah

Kepala Divisi Karinov

Wakil Kepala Divisi Karinov

Pemimpin Redaksi

Imam Sefriyadi

Kelvin Narada

Yoel Mamahit

Ketua Tim Riset 1

Ketua Tim Riset 2

Ketua Tim Riset 3

Luh Putu Paramahittha

Dhya Rizqi Andryan Zain

You One Van Tomi Lumbanraja


redaksi Tim Riset 1

Aisha Hanifa

Tim Riset 2

Almira Amalia

Tyas Anung W

Sheila Hauna A

Rekha Amanda

Edra Ertantyo

Millenia Syavira

Afra Izzati K

Julian Albert

Nurselina Simarmata

Wahyu Eka Yurina

Nurvina Febrianti

Maisara Humaira

Satriya Mahardika

Amira Aminatuzzahra

Federico Hasan

Nisha Fitriah S

Tim RISET Riset 33 TIM

Dhiya Ilham T

M Faiz Rachmadani


redaksi Editor

M Yazid Zaidan

Muthia Sakna A

Reinara Joelianto

Ali Garda M

Amalia Nanda S

Annisya Lintang A

Nitya Aryani

Shafira Salma

Sultan Ferdinand

Layouter

Kontributor

Zahra Annisa F

Mayong Firdaus


"Understanding human history in the millenia following the Agricultural Revolution boils down to a single question: how did humans organise themselves in mass-cooperation networks, when they lacked the biological instincts necessary to sustain such networks?

The short answer is that humans created imagined orders and devised scripts. These two inventions filled the gaps left by our biological inheritance."


Photo by Divisi Dokumetasi MPAB 2017

Tentang Planologi, HMP, dan Karinov Oleh Imam Sefriyadi HMP17085 Kepala Divisi Karya, Riset, dan Inovasi HMP PL ITB 2020/2021

" Cities have the capability of providing something for everybody, only because, and only when, they are created by everybody " - Jane Jacobs 8

Apa Itu Planologi? Ilmu Tumbuhan? Ilmu Planet? Planologi, atau yang lebih umum disebut saat ini sebagai Perencanaan Wilayah dan Kota, merupakan keilmuan pertama kali diajarkan pada strata sarjana oleh Institut Teknologi Bandung pada 1959, yang menjadikan ITB sebagai universitas pertama di Asia yang mempelajari keilmuan ini (ITB, 2014). Bidang yang mempelajari ilmu ekonomi, sosial, statistika, kelembagaan, infrastruktur, sampai lingkungan ini dijuluki bak danau yang luas namun dangkal. Perumpamaan tersebut datang karena keilmuan ini mempelajari banyak aspek dan bidang yang sangat luas namun tidak mendalam. Pembelajaran yang luas ini tentunya diperlukan untuk dapat memberikan rencana bagi suatu wilayah dan kota dengan matang dan mempertimbangkan banyak aspek didalamnya.

kira-kira ada yang unik dari Planologi gak ya? Kelihatannya b aja!

Planologi punya keunikan lho! Salah satu keunikan dari Planologi ini adalah mata kuliah studio. Pada mata kuliah ini, mahasiswa Planologi dituntut untuk dapat menggali potensi dan masalah pada suatu studi kasus wilayah ataupun kota dan mencoba menyelesaikan masalah dengan berdiskusi bersama dan membuat rencana yang tepat bagi wilayah tersebut. Yup! Salah satu cara untuk menggali potensi dan masalah suatu wilayah tersebut, mahasiswa Planologi juga biasa jalan-jalan keliling kabupaten/kota lho! Untuk dapat menghasilkan suatu rencana wilayah dan kota yang baik tersebut, mahasiswa Planologi pun dituntut untuk dapat memiliki kemampuan bekerja sama, berpikir secara komprehensif (menyeluruh), sistematis, dan kritis.


Himpunan sebagai Wadah Pembelajaran Memangnya kenapa sih berkarya itu wajib? Apa untungnya?

Yup! Tuntutan menjadi mahasiswa yang memiliki pemikiran komprehensif dan kritis ini pun tidak dapat serta merta didapatkan hanya dari perkuliahan di kelas saja. Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota Pangripta Loka ITB (HMP PL ITB) hadir untuk menjawab tuntutan mahasiswa Planologi dan dapat menjadi wadah untuk mahasiswanya bisa berkembang dan memiliki pemikiran yang sangat luas sesuai dengan minat mereka. HMP sangat memberikan ruang berkembang bagi mahasiswanya melalui kegiatan dan program-programnya yang tentunya dapat membantu mahasiswa untuk memiliki skill-skill yang dibutuhkan untuk perkuliahan maupun di luar perkuliahan nantinya.

Dengan terbiasa menuangkan idenya melalui berkarya, mahasiswa dapat mengembangkan softskill dan hardskillnya melalui inovasi-inovasi yang dihasilkannya lho! Seperti berpikir secara kritis dan komprehensif yang dapat menyelesaikan masalah melalui karya yang dibuatnya. Suatu karya yang dibuat pun pasti memiliki suatu makna yang mendalam, karena secara tidak langsung, satu karya saja yang dibuat oleh mahasiswa dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya kelak, sehingga tidak ada istilah karya yang sia-sia.

Whoops, fyi, HMP PL ITB ini dijuluki sebagai himpunan kajian di ITB lho!

Wah memang ada apa aja sih di Karinov pada Kepengurusan 2020/2021?

Selain sebagai wadah untuk berkembang, himpunan mahasiswa Planologi pertama di Indonesia ini juga memberikan tempat untuk mengekspresikan diri mahasiswa Planologi melalui pergerakan sesuai dengan ragam bentuk dan ciri khas masing-masing anggotanya. Di sisi lain, HMP juga menjadi tempat untuk mengimplementasikan tri dharma perguruan tinggi khususnya pada bidang penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat. Bidang penelitian dan pengembangan di HMP secara eksplisit dikembangkan pada Divisi Karya, Riset, dan Inovasi (Karinov).

Terdapat beberapa program yang telah dilaksanakan oleh Karinov HMP PL ITB selama kepengurusan ini! Diantaranya adalah program unggulan seperti Riset Inovatif dan Wakakarya serta berbagai kegiatan pendukung lainnya. Program Riset Inovatif sendiri merupakan program riset mahasiswa bertemakan Society 4.0 yang secara khas terangkum dalam majalah ini sedangkan Wakakarya (Wahana Kekaryaan) yang menjadi wahana kekaryaan berupa platform bank lomba, biro jodoh lomba, dan pembinaan lomba. Kegiatan penunjang lainnya berupa lomba esai yang menjadi pemantik karya inovasi bagi mahasiswa seluruh Indonesia, kegiatan kajian keplanologian, apresiasi kekaryaan, dan juga sekolah karya. Harapannya, program dan juga kegiatan di Karinov selama satu kepengurusan ini bisa menjadi pemantik bagi mahasiswa Planologi ITB bahkan seluruh Indonesia untuk terus mengembangkan keilmuan Perencanaan Wilayah dan Kota secara masif dan komprehensif. Berkaryalah selagi menjadi mahasiswa!

Yuk Berkarya melalui Karinov! Karya, Riset, dan Inovasi (Karinov) sendiri merupakan divisi yang menjadi wadah bagi mahasiswa untuk bisa mengembangkan keilmuannya lebih dalam melalui kekaryaan, riset, dan juga inovasi-inovasi yang tentunya bisa mempopulerkan ilmunya lebih dalam. Sebagai mahasiswa, suatu kewajiban untuk dapat menghasilkan karya dan inovasi yang bermanfaat bagi keilmuannya.

" The desire to create is one of the deepest yearnings of the human soul " – Dieter F. Uchtdorf


Bila Anda Bertanya, Apa Itu Society 4.0 ?

Kelvin Narada Gunawan l HMP18063 Selain menjadi tema kepengurusan Badan Pengurus HMP Bersama, Society 4.0 nyatanya adalah konsep yang digunakan secara mengglobal. Indonesia sendiri saat ini sedang menjajaki Society 4.0 yang terlihat dari pembangunan satelit Palapa Ring dan program Making Indonesia 4.0 lainnya. Namun disaat Indonesia masih menjajaki Society 4.0, Negara Jepang sudah mulai menggagas Society 5.0 sebagai konsep disrupsi besar di dunia teknologi dan sisi humanisme. Hal ini benar benar dilaksanakan di berbagai hal: autonomous car, telemedicine, smart agriculture, hingga fintech. Dalam tulisan ini, saya akan mencoba menjelaskan apa itu Society 4.0. Dimulai dari hubungan revolusi industri dan society, perkembangan Society 1.0 hingga 4.0, dan pengembangan selanjutnya dari Society 4.0.


REVOLUSI INDUSTRI & SOCIETY Revolusi Industri adalah disrupsi secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi, yang berdampak besar dan mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya. Dikutip dari Wartaekonomi.co.id (2019), revolusi industri adalah perubahan besar terhadap cara manusia dalam mengolah sumber daya dan memproduksi barang. Tak bisa dipungkiri, revolusi industri selalu membuat perubahan dan disrupsi dari berbagai aspek kehidupan manusia. Revolusi industri juga seringkali diiringi dampak negatif dengan masalah-masalah baru. Namun, perubahan ini juga selalu bisa membawa dampak yang baik. Dimulai dari revolusi industri yang pertama, terjadi pada sekitar abad ke-18 dan ditandai dengan penemuan mesin uap di Inggris oleh James Watt. Mesin uap digunakan sebagai bagian dari proses produksi barang. Di inggris sendiri, mesin uap tersebut digunakan sebagai alat tenun mekanis pertama di dunia, dan mampu meningkatkan produktivitas industri tekstil. Suksesnya penemuan mesin uap ini menyebabkan mesin uap

digunakan hampir di seluruh industri manufaktur pada kala itu. Mesin uap seakan menggantikan peralatan manual, tenaga hewan, dan manusia. Disrupsi ini menghasilkan banyak dilema, tentunya buruh tradisional kehilangan pekerjaan mereka dan perlu mengikuti perubahan zaman yang dinamis. Disrupsi-disrupsi selanjutnya juga bermunculan beriringan dengan revolusi industri 2.0, 3.0, hingga 4.0. Revolusi industri 2.0 yang menghadirkan pemanfaatan dan konversi energi serta konsep “lini produksiâ€? pada sekitar tahun 1913, revolusi industri 3.0 yang menghadirkan komputer dan robotika, hingga revolusi 4.0 yang menghadirkan teknologi siber dan teknologi otomatisasi. “Lalu‌ apa bedanya revolusi industri dengan society?â€? Pertanyaan yang bagus! Perbedaanya terletak pada: revolusi industri lahir saat manusia ingin suatu perubahan, salah satunya saat pertama kali tenaga manusia dan hewan yang digantikan dengan mesin uap. Sedangkan society hadir saat manusia pertama kali memulai peradaban di atas bumi.


SOCIETY 1.0 HINGGA SOCIETY 4.0 Manusia mengadopsi Society 1.0 saat mengandalkan Teknik berburu dan gaya hidup nomaden. Saat ini dikenal dengan masa “hunter-gatherer society”. Namun manusia tidak pernah berhenti berinovasi, setelah manusia menyadari berburu tidak selalu berhasil dan musiman, manusia mulai berpikir untuk bercocok tanam dan gaya hidup yang menetap di suatu tempat Pada era Society 2.0, manusia belajar menggarap tanah, menanam makanan, dan berternak. Manusia mampu melewati masa paceklik dengan stok makanan pokok. Manusia juga mempelajari berbagai kerajinan tangan di masa itu, seperti cangkul serta peralatan masak lainnya. Pada era ini, dikenal sebagai masa “agrarian society”. Era Society 3.0 pun hadir pada revolusi industri 1.0 dimulai, dimana manusia mengandalkan tenaga mesin. Mesin memiliki peranan besar pada industri manufaktur,

meningkatkan produktivitas berkali kali lipat. Di saat yang sama, manusia juga mengandalkan beragam energi dari pertambangan, membangun peradaban baru, dan bergerak menuju ke arah industri secara majemuk. Manusia masuk ke era “industrial society”. Hingga saat ini kita bersama sama memasuki era Society 4.0. Society 4.0 ini ditandai dengan revolusi industri 4.0, hadirnya internet dan dunia digital di akhir tahun 90-an secara mengglobal. Hal ini mengubah seluruh hal menjadi digital dalam segala aspek. Kita sudah terbiasa dengan gawai, aplikasi dan perangkat lunak dalam penyelesaian masalah. Semua informasi bergerak dengan kecepatan cahaya di atas kepala kita. Dalam era digital ini, semua hal dapat diakses dengan mudah serta tanpa batas. Tentu saja, ini adalah era yang penuh dengan peluang dan oportunitas!


SETELAH SOCIETY 4.0 LALU APA?

Society 4.0 dengan hasil teknologi canggih yang berpengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat, sebagai tanda dari adanya revolusi industri 4.0. Indonesia sendiri masih dalam pengembangan revolusi industri 4.0 dan keseriusan pemerintah terbukti dari program yang digagas seperti program making Indonesia 4.0 untuk penyusunan peta jalan yang diperuntukkan bagi pengembangan lima teknologi utama yakni internet of things, artificial intelligence, human-machine interface, teknologi robotik dan sensor, serta teknologi 3D printing (Kemenperin, 2018). Kecanggihan akan teknologi tersebut juga didukung dengan pembangunan satelit Palapa Ring yang menyediakan jaringan telekomunikasi serta kecepatan internet yang memadai di berbagai pelosok Indonesia (Kominfo, 2019).

" Setelah society 4.0, lalu apa ? " Dunia, memang selalu dinamis. Pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss melahirkan kejutan besar untuk negeri matahari terbit. Perdana Menteri jepang, Shinzo Abe, menggagas bahwa Jepang akan melakukan disrupsi besar di dunia teknologi dan sisi humanisme yang akan dikenal sebagai Society 5.0. Konsep yang merupakan perkembangan dari Society 4.0.

Society 5.0 adalah konsep yang mengedepankan integrasi dunia maya dengan ruang fisik, berbeda dengan Society 4.0 yang masih berpusat pada teknologi (technology centered). Pada Society 5.0, peran manusia akan menjadi pusat kontrol (human centered) dan menghapus kesenjangan antar manusia. ila dulunya pekerjaan dilakukan secara all by oneself, maka di Society 5.0 akan mengarah kepada network assisted. Semua pekerjaan yang sifatnya umum akan digantikan dengan teknologi yang lebih aman. Jepang melakukannya di berbagai hal, salah satunya dengan penggunaan autonomous car yang menggunakan Internet of Things. Kecelakaan di jalan, pengemudi yang terjebak macet, atau pun human error lainnya akan diatasi dengan puluhan sensor yang dipasang di autonom car, membuatnya menjadi kendaraan yang aman dan autonomous. Bidang lainnya yang mengalami disrupsi adalah bidang kesehatan, telemedicine membuat kemudahan dan peningkatan aksesibilitas kesehatan bagi pasien. Dari jarak yang jauh, sang dokter dari pasien yang bersangkutan sudah memiliki data biometrik si pasien. Proses analisa penyakit pun dilakukan dengan deep learning. Smart Agriculture juga turut andil dalam disrupsi di bidang pertanian, bersamaan pula dengan perkembangan teknologi lainnya seperti Smart Home, Smart Infrastructure, hingga Smart City. t h e

p l a n n e r s

13



“ From income inequality to climate change, technology will play a critical role in finding solutions to many of the challenges our world faces today. This year’s emerging technologies demonstrate the rapid pace of human innovation and offer a glimpse into what a sustainable, inclusive future will look like.� - Jeremy Jurgens


Soci et y4. 0: Empowe r me ntand Di s e mpowe r me nt : Pe r anMedi aSos i al Me nuj u GoodGove r nanc e byTi m Ri s e tTe r mi n1

Medi as os i als angatber dampakpadakehi dupan s ehar i har it er ut ama pada car a ber komuni kas i dan menyebar kan i nf or mas i . Medi a s os i al mengubahhampi rs emuat at ananber komuni kas i mas yar akat j i ka dul u hanya bi s a mel akukan komuni kas ivi as uar a at au mel al uit el epon dan hanya mel al ui t eks s ekar ang dengan adanya as os i ali nt er aks imanus i a menj adil ebi h medi l el uas at i dakhanyat er bat aspadas uar adant eks bahkan bi s a menggunakan gambar dan vi deo. Penyebar an i nf or mas i dengan adanya medi a s os i al pun ber ubah j i ka dul u penyebar an i nf or mas i banyak menggunakan medi a cet ak, dengan adanya medi as os i al s i apa s aj a bi s a kan i nf or mas idan t i dak t er bat a pada menyebar medi acet ak. Dampakper ubahancar aber komuni kas idanj uga penyebar an i nf or mas it er s ebut t i dak hanya ber dampak bagi ant ar i ndi vi du t et api j uga mempengar uhi car a ber komuni kas i ant ar mas yar akat , pemer i nt ah, dan j uga kor por as i . Hubungan yang bai k ant ar a mas yar akat , pemer i nt ah dan j uga kor por as is er i ng di s ebut dengan good gover nance. Good gover nance mer upakan s ebuah gambar an i deal yang menggambar kani nt er aks iyangs ei mbangant ar a Lembaga pemer i nt ahan,mas yar akat ,dan j uga s ekt ors was t a. Soci et y 4. 0 mer upakan s al ah s at u kons ep yang di pi cuol ehkehadi r ani nt er netdanduni adi gi t al yangmul aimenggl obalpadaakhi rt ahun90an. Kehadi r an i nt er nett er s ebutmengubah banyak kebi as aan manus i a dal am s egal a as pek kehi dupan. Dengan keber adaan s oci et y 4. 0 manus i a bi s a s emaki n mer as a di ber dayakan maupuns emaki nt i dakber daya. Sel ai ni t u, s oci et y 4. 0 mengger akan manus i aunt ukmengandal kan apl i kas i dan j uga per angkat l unak unt uk menyel es ai kanmas al ah.Sal ahs at uapl i kas iat au per angkat l unak yang s aat i ni akr ab dengan kehi dupans ehar i har iadal ahmedi as oci al .

16


Menj adis es uat u yang menar i k bagai mana medi a s os i almenj adis al ahs at ubagi andar iadanyas oci et y 4. 0danmedi as os i alyangmempengar uhibanyakhal t er mas uk bagai mana car a mas yar akat ,pemer i nt ah dan kor por as iber i nt er aks i .Medi as os i als ebagai s al ah s at u apl i kas idi gi t alt ent ut i dakt er l epasdar i s oci et y4. 0di manas al ahs at unar as idar is oci et y4. 0 adal ah manus i as emaki n di ber dayakan dan t i dak di ber dayakan. Ol eh kar ena i t u, penel i t i an i ni ber t uj uan unt uk mengi dent i ďŹ kas i empower ment ( pember dayaan) dan di s empower ment ( t i dak di ber dayakan)dar imedi as os i aldal am per annya mewuj udkangoodgover nance.

Soci et y 4. 0 di pi cu ol eh kehadi r an i nt er netdan duni adi gi t aldiakhi r t ahun 90an yang s ecar a menggl obal . Kehadi r an i nt er net s eol ah mengubah kebi as aan manus i a dal am s egal a as pek. Di s ampi ng i t u, s oci et y 4. 0 mengger akan manus i a s upaya mengandal kan apl i kas i dan per angkat l unak unt uk menyel es ai kan mas al ah.I nf or mas i yang dul unya s angat s ul i t di dapat kanki nibi s adi aks esdengan mudah dan t anpa bat as . Lal u, kons ep s oci et y5 . 0 adal ah kons ep yangdi kembangkans et el ahs oci et y 4. 0,yangmengedepankani nt egr as i duni a maya dengan r uang ďŹ s i k, manus i as ebagai pus at t eknol ogi ( humancent er ed) , dan akan menghapuskes enj angan diant ar a manus i a. Soci et y 4. 0 akan mengubah manus i a menj adi quant um s oci et y ( CSFS, 201 9) di mana manus i a menghadapi pol ar i t asdankoni ki dent i t asyang di s ebabkan ol eh menguat nya quant um f or ces .Quant um f or ces adal ah gaya yang mendor ong i ndi vi du at au kel ompok manus i a ber ger akber l awanandar ikebi as aan kons er vat i f aki bat adanya per kembangan t eknol ogidi gi t aldi s oci et y4. 0.Adapunquant um f or ces t er s ebutadal ah:pember dayaandan ket i dakber dayaan ( empower ment and di s empower ment ) , memvar i as i kan kecepat an s ebuah wakt u pencat at an ( var yi ng s peeds andr egi s t er soft i me) ,Fondas idan nar as iyang banyak ( f oundat i onal and mul t i pl enar r at i ves ) .Quant um f or cesyangakandi gunakans ebagai acuan pada penel i t i an i niadal ah quant um f or cespember dayaandan ket i dakber dayaan ( empower ment and di s empower ment ) . Kecanggi han t eknol ogi ,i nt er net , yang mendukung adanya medi a s os i al , mel akukan pember dayaan dan ket i dakber dayaan kepada i ndi vi du ( CSFS,201 9) yang akan di anal i s i sl ebi hl anj utpadas egmen i s idipenel i t i ani ni .

t h e

p l a n n e r s

17


Soc i alme di a at au medi as os i al t el ah menj adibagi an pent i ng dar ikehi dupan s ehar i har i mas yar akat . Medi a s os i al banyakmember i kan dampakbagai mana mas yar akat ber komuni kas is at u s ama l ai n.Fakt anya,j uml ah pengguna s os i al medi apopul ers eper t iFacebook,Twi t t er , dan Yout ube t er us ber t ambah. Medi a s os i al adal ah s ekumpul an apl i kas i ber bas i si nt er netyang di bangun di at as das ar t eknol ogi Web 2. 0 dan yang memungki nkan pembuat an dan per t ukar an kont en yang di buat penggunanya( Kapl andanHaenl i n,201 0) . Ji ka medi a t r adi s i onal menggunakan medi acet akdan medi abr oadcas t ,maka medi as os i almengaj ak s i apa s aj a yang t er t ar i k unt uk ber par t i s i pas i dengan member ikont r i bus idanf eedbacks ecar a t er buka, member i koment ar , s er t a membagii nf or mas idal am wakt u yang cepatdant akt er bat as .Ci r i ci r idas ardar i medi as os i alber das ar kanMayďŹ el d( 2007) dal am Soci al Medi a and Local Gover nment s adal ah s ebagai ber i kut : Part i si pasi Medi as os i almendor ong kont r i bus idan umpan bal i k dar is emua pi hak yang b e r k e p e n tin g a n Ket er bukaan Medi as os i almendor ong kont r i bus idan umpan bal i k, koment ar , dan ber bagi i n f o r m a s i . Per cakapan Sos i almedi a menyedi akan t empatat au das ardar iper cakapandant er l i hats ebagai al atkomuni kas iduaar ah,s edangkanj i ka di bandi ngkan dengan medi at r adi s i onal yangber kai t andenganpenyi ar andi mana t er dapatkont enyangdi t r ans mi s i kanat au d id is tr ib u s ik a n Komuni t as Sos i al medi a memungki nkan unt uk

18

membent uk s uat u komuni t as dan mengkomuni kas i kans ecar aef ekt i ft ent ang kepent i nganber s amas ebagaicont ohs eper t i pol i t i k at au hal hal f avor i t . Ket er hubungan Sebagi an bes armedi as os i alber kembang pada ket er hubungan,mel al uit aut an dan kombi nas i yang ber beda j eni s medi a pemer i nt ahmember l akukankebi j akanyang s ei mbangunt ukper kembanganmas yar akat dan s ekt or s was t a. Sel ai n i t u, good gove r nanc e j uga ber f ungs i s ebagai admi ni s t r as i yang s ehat , pol i t i k yang demokr at i s , dan s er angkai an keut amaan yang nonekonomi s ,s eper t i kes amaan, kes ei mbangan gender , hor mat hukum, t ol er ans is os i al ,kul t ur al ,dan i ndi vi dual .


Sement ar a dal am UNESCAP di nyat akan bahwa good gove r nanc e mer upakan pr os es pengambi l an keput us an dan pr os es dal am mengi mpl ement as i kan at au t i dak mengi mpl ement as i kan s uat u k e p u t u s a n . Dal am good gove r nanc e t er j adi i nt er aks i at au hubungan ker j a pemer i nt ahdenganc i t i z e ndans ekt or s was t a,dan hali ni dapat ber j al an dengan bai k j i ka di l akukan i mpl ement as i demokr as i dan mekani s mepas ars ebagais i s t em yang m e l a n d a s i par t i s i pas i / koor di nas i / ker j as ama di ant ar as t ake hol de r s .Seper t iyangt el ah di j abar kan diat as ,good gove r nanc e dal am l i t er at url ebi hdi kai t kandengan par t ne r s hi p gove r nanc e pada pem bangunan/pertum buhan. Namun, t er dapat par adi gma bar u di manapemer i nt ah/ gover nmentl ebi h domi nan ber f ungs is ebagai e nabl e r di bandi ngkan pr ovi de r . Adanya per ubahan par adi gma pembangunan dengan meni nj au ul ang per an pemer i nt ah dal am pembangunan, yang s emul a ber t i ndak s ebagai r egul at ordan pel aku pas armenj adi ent i t asyangdapatmenci pt akani kl i m yang kondus i f dan mel akukan i nves t as ipr as ar anayangmendukung duni a us aha. Ol eh kar ena i t u, pel aks anaan good gove r nanc et i dak

t h e

p l a n n e r s

19


St udi Kas us Mas yar akat

Ske magoodgove r nanc e

Dal am kont eks good gover nance, mas yar akat dapat l ebi h mudah menyuar akan pendapats ecar al uas dan l ebi hl anj ut nya l agipendapat t er s ebutbi s a membuka pandangan bahkan mempengar uhior ang l ai n. Pr os esmenyuar akan pendapatmel al uimedi as os i ali nij ugal ebi h mudah s ampai kepada pi hak t er kai t dan pr os es penanggapannya j uga t i dak memer l ukanpr os edurpanj angs eper t ibi as anya.Seper t icont ohpener apan egover nment pada pr ogr am Jakar t a Smar t Ci t y yang di us ung ol eh pemer i nt ahpr ovi ns iDKIJakar t a,di gunakan2apl i kas iber namaQl uedan CROP yang ber f ungs i unt uk mewadahi pengaduan publ i k dan menanggapi nyadengans i gap.Secar al ebi hl anj ut ,penggunaanmedi as os i al i nit i dakhanyadapatmendor ongmas yar akatunt ukmenyuar akanpendapat , namunj ugaber par t i s i pas idal am pr os espengambi l ankebi j akanyangl ebi h t r ans par an.Sel ai ni t u,t er dapatj ugacont ohkas uss er upayangdi t er apkan ant ar a mas yar akat dan kor por as i .

Apl i kas iQl ue

20


Akhi r akhi ri nis edangmar akpadamedi as os i al t wi t t er ,pengaduankepadas al ahs at uper us ahaan penyedi aj as ai nt er netI ndi Home. Padakas usi nij ugamas yar akat dapatmenyuar akan pendapat nya mengenaiki ner j a per us ahaandan mendapat penanganan dengans i gap.

Pe ngaduanme l al uime di as os i al

t h e

p l a n n e r s

21


Sosial media memiliki banyak kegunaan dan potensi untuk dapat digunakan dalam dunia pemerintahan. Sosial media dapat men-track opini dan sentimen publik sehingga pemerintah dapat menggunakan informasi tersebut dalam pembuatan

keputusan

yang

lebih

efektif.

Sehingga,

sosial media merupakan alat yang tentu dapat

Studi Kasus Pemerintah

dimanfaatkan bagi pemerintahan agar kebijakan

22

dapat lebih berkualitas. Pemerintah Indonesia menggunakan jasa inuencer di sosial media dalam mempromosikan program-programnya. Alasan penggunaan inuencer ini karena peran inuencer ini memang ditunjukkan

untuk

menyasar

program-program

yang bersentuhan dengan kelompok muda milenial.

Empowerment

Disempowerment

Meningkatkan partisipasi politik Transparansi dan Akuntabilitas Membangun perdamaian Kolaborasi terbuka Tata kelola informasi

Adanya hambatan politik

Penggiringan opini yang menghambat kinerja pemerintah


To t a l d a na ya ng tela h dikeluarka n p e m e r inta h untuk ja s a influen c e r i n i a d ala h Rp 90 M ilia r dari t ah u n 2 014 s a mp a i 2019. Rinci an kem e n te r i a n

ya ng

ang ga r a n nya

meng g unak an

untuk

influen cer

ad a l a h Ke m enter ia n Kep a r iw is ataan d e n ga n nila i a ng g a r a nnya Rp 2 6 3 m i l i a r, Kementer ia n Keua ngan d en ga n a n g ga r a n ya ng dikelua rk an Rp 2 1 mi l i a r, Kemendikb ud yak ni Rp 1 ,9 mi l i a r, Kemenhub a ng g aran unt u k i n fl u e ncer Rp 1 1 milia r. Sal ah s at u c o n to h lemb a g a ya ng meng gun ak a n

p a r a influencer a da la h Ke-

m en te r i a n P endid ika n da n Ke bud aya a n

u n t uk

Pen e r i m a a n

Ilustrasi Pemerintah

mens o sia lis a sik an

P e s er ta

Didik

Baru

M as yarak at juga dapat m ema n ta u k i ner ja dari p e gawai p em eri n ta h a n

( PP D B ) t a h u n 2019. L e b i h la njut, Ja ka r ta S m ar t

m el al ui

web s i te

k i ner ja.j a ka r -

Cit y ( J S C) menye dia ka n r ua ng yang

ta.g o.i d atau juga dapat m e l a p or

b aru b a gi m a sya r a ka t untuk d apat

lang s ung

b erp a r t i si p a s i da la m p emb a ng unan

Fi tur SM S gub ernur tel ah di mo d i fi-

Ko t a Ja k a r t a B a r u mela lui a p l i k a-

k as i agar dapat di k elo l a m e l a l u i

s i -a p l i k a si m a up un web site yang d ap a t

diakses

mela lui

p ons el .

D en ga n a p l i k a si Qlue, ma sya r ak at d ap a t m e l a p or ka n ma s a la h untuk kem u d i a n d ap a t la ng sung d itindak -

m elalui

SM S

gub e r n u r.

k o m puter s ehi ng ga lap o ran ya n g m as uk ak an di ti ndak l anjuti d e n ga n lebi h dapat

efek ti f

dan

m eli batk an

efis i en

k a re n a

l ebi h

b a nya k

l an j u t i ol e h a p a r a t d a n d ina s ter-

o rang dalam p eng e cek an s er t a p e n -

kait.

anganannya. t h e

p l a n n e r s

23


Media sosial juga berperan untuk menjadi jembatan komunikasi antara korporat dengan masyarakat. Pihak korporat biasanya

Studi Kasus Korporasi

menjadikan media sosial sebagai media customer service yang lebih dekat, cepat dan murah. Jika dahulu customer service diakses hanya melalui telepon atau pun surel, kini banyak perusahaan yang menggunakan sosial media seperti Instagram, Twitter maupun Facebook untuk meningkatkan kepuasan pelayanan dan loyalitas pelanggan. Salah satu contoh dari kasus ini adalah Shopee, sebuah e-commerce terbesar di Asia Tenggara dan Taiwan. Customer service Shopee melayani berbagai keluhan mengenai pembelian, pembayaran, pengiriman, pengembalian, hingga penukaran produk. Tidak hanya melalui telepon, surel maupun aplikasi secara langsung, Shopee juga memanfaatkan media sosial Twitter, tidak hanya untuk mempromosikan produknya tetapi juga memanfaatkan Twitter untuk pelayanan Customer Service melalui akun @ShopeeCare. Salah satu bentuk komitmennya untuk meningkatkan pelayanan adalah terpisahnya akun promosi dan akun customer service. Melalui akun customer service ini shopee dapat berinteraksi secara langsung dengan seluruh pelanggan yang tersebar di seluruh Indonesia selama 24 jam, baik dengan ďŹ tur personal message ataupun public message.

Tampilan akun Twitter Shoope Care


Pemerintah

Pemerintah

Metode Crowdsourcing dalam penilaian risiko di desa-desa Brazil dengan prinsip keterbukaan bagi masyarakat sehingga masyarakat bisa mengakses informasi, mengetahui transparansi dari metode tersebut, dan dapat dengan cepat meng-update informasi yang ada

Korporasi

Masyarakat

Adanya inuencer yang membantu pemerintah mensosialisasikan suatu kebijakan kepada masyarakat

Kemudahan dalam komunikasi oublik, kantor, atau departemen yang berhubungan langsung dengan konsumen atau stakeholder. Namun terdapat ketidakpastian terhadap citra perusahaan, kebocoran data privat, dan adanya batasan dari pmerintah untuk lebih bernovasi kagi

Korporasi Korporasi

meng-

gunakan inuencer untuk mempromosikan produknya Adanya kemitraan antara pemerintah dan korporasi

Kerjasama antara korporasi dan pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

Kaitan Masyarakat, Pemerintah, dan Korporasi

Masyarakat

t h e

p l a n n e r s

25


Society 4.0 Varying Speeds and Registers of Time: Keterhubungan Waktu dengan Perencanaan Wilayah dan Kota By Tim Riset Termin 2

Dewasa ini, perkembangan teknologi berjalan dengan sangat cepat dan pesat. Perubahan terus terjadi seiring kemampuan manusia untuk melakukan inovasi, sesuai pada perkembangan revolusi industri yang berkembang sejak revolusi industri 1.0 dengan dipengaruhi oleh bidang ilmu pengetahuan yang mulai berkembang sejak pertengahan abad ke-16. Munculnya mesin dalam Industri seperti tekstil, besi dan baja, dan mesin uap seperti kereta dan kapal. Kemudian berkembang pesat dengan adanya teknologi listrik pada revolusi industri 2.0 sehingga mulai ada mekanisasi sistem produksi massal yang menjadi efektif, efisien, serta menimbulkan adanya standardisasi mutu dan kualitas suatu produk. Masuk pada revolusi industri 3.0, muncul teknologi informasi dan elektronik dalam dunia industri yaitu sistem otomatisasi berbasis komputer dan robot. Hingga sampai pada revolusi industri 4.0 ditandai dengan adanya konektivitas manusia, data, dan mesin dalam bentuk virtual atau dikenal dengan istilah cyber physical. Pada era revolusi industri 4.0 ini merupakan era disrupsi teknologi dengan menggunakan otomatisasi sistem pencatatan oleh komputer, sehingga penerapannya sendiri dapat berdampak pada tatanan yang telah ada di masyarakat.

26

Sementara itu revolusi 4.0 merupakan transformasi besar yang menyebabkan timbulnya quantum society yaitu dimana polaritas, narasi yang saling bertentangan, dan identitas yang saling bertentangan semakin hidup berdampingan Berdasarkan Foresight Conference di Singapura pada 2019, Society 4.0 dalam "quantum society", kekuatan akan bekerja pada individu dan kelompok dengan cara yang berlawanan, bahkan tampaknya kontradiktif. Tiga dari “quantum force� terbesar yang dibahas adalah pemberdayaan dan ketidakberdayaan, variasi kecepatan dan satuan waktu, serta narasi dasar dan berbagai narasi.


Dalam poin kedua dari “quantum force�, waktu menjadi relatif tergantung siapa yang akan mengalaminya. Masyarakat akan menghargai waktu dengan caranya yang berbeda-beda sehingga ‘jumlah’ waktu yang mereka punya akan berbeda pula. Menurut KBBI (1997), waktu atau masa adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung. Melihat kembali bahwa waktu merupakan suatu hal yang relatif dan sangat berkaitan dengan pengalaman manusia maka perlu adanya perencanaan untuk menggunakan waktu di masa mendatang. Perencanaan tersebut bisa dilakukan dengan salah satu variabelnya mempertimbangkan kejadian yang sudah terjadi di waktu yang lalu. Menurut Conyer (1980), perencanaan adalah proses yang kontinu (dilakukan secara terus menerus), yang menyangkut pengambilan suatu keputusan atau pilihan terhadap pemanfaatan sumber daya semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan tertentu di masa yang akan datang. Perencanaan sendiri bisa dilihat dalam lingkup perencanaan wilayah pedesaan dan perkotaan, ekonomi, transportasi dan infrastruktur wilayah kota, serta pengelolaan kebijakan publik. Menarik melihat waktu dalam konteks perencanaan wilayah dan kota kaitannya dengan jenis waktu dan variasi kecepatannya dalam merencanakan sesuatu di masa mendatang sehingga manusia dapat memanfaatkan waktunya dengan optimal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis variasi kecepatan dan satuan waktu dalam konteks perencanaan wilayah dan kota.


Society 4.0 sebagai Quantum Society Berdasarkan Foresight Conference di Singapura pada 2019, Society 4.0 mempunyai kemungkinan untuk menjadi quantum society atau kesatuan masyarakat. Quantum society ini akan sangat memungkinkan untuk menimbulkan polaritas, narasi konflik, dan konflik identitas. Di dalam suatu quantum society, akan terjadi sebuah dorongan untuk membuat individu atau kelompok menjadi berlawanan, bahkan jika dilihat dari arah yang kontradiktif. Tiga dorongan besar pada kuantum atau quantum forces yang diteliti pada penelitian ini adalah pemberdayaan dan ketidakberdayaan (empowerment and disempowerment), variasi kecepatan dan satuan waktu (varying speeds and registers of time), dan narasi yang berdasar dan beragam (foundational and multiple narratives). Pemberdayaan dan Ketidakberdayaan (Empowerment and disempowerment) Dalam Society 4.0, akan ada individu-individu yang merasakan lebih berdaya dan tidak berdaya. Masyarakat akan merasa kurang didengar di banyak platform dan merasa bebas secara fisik namun tetap terikat pada platform tersebut. Variasi kecepatan dan satuan waktu (Varying speeds and registers of time) Revolusi industri 4.0 secara fundamental mengakibatkan berubahnya cara manusia berpikir, hidup, dan berhubungan satu dengan yang lain. Era ini akan mendisrupsi berbagai aktivitas manusia dalam berbagai interaksi sosial nya sehingga timbul Society 4.0 yang akan bergerak dengan berbagai kecepatan dan register waktu. Kita akan hidup lebih lama dan memiliki lebih banyak waktu luang, tetapi merasa tidak memiliki cukup waktu.

Narasi yang berdasar dan beragam (Foundational and multiple narratives) Dalam Society 4.0, narasi dasar akan menjadi penting bahkan saat individu menuntut banyak narasi. Kami menginginkan identitas grup dan personalisasi. Revolusi industri 4.0 merubah perkembangan manusia sebagaimana mestinya, pola interaksi yang berubah menjadi lebih simpel berkat bantuan teknologi media sosial, tetapi tidak semua generasi mampu menyesuaikan diri dengan revolusi industri 4.0, termasuk generasi milenial. Terdapat pengaruh positif dan negatif dalam perkembangan teknologi ini, seperti dalam perubahan cara berpikir generasi milenial dalam melihat lingkungan sekitar, seperti dalam sistem kepercayaan (beliefs), nilai (values), dan sikap (attitudes).

Varying Speeds and Registers of Time

Varying Speeds Berdasarkan Foresight Conference di Singapura pada 2019, dalam era Society 4.0, waktu merupakan hal yang relatif secara fisik, psikis, dan sosial di mata masyarakat. Dalam konteks ini, terdapat dua pengertian utama, yaitu di era ini kita hidup pada saat dunia beroperasi pada waktu yang cukup cepat, dan secara budaya, masyarakat memiliki sudut pandang yang berbeda dalam memaknai dan menilai waktu. Keadaan ini disebut dengan keadaan multilingual terhadap waktu, yang akan dibahas sebagai berikut.


Relativitas waktu mempengaruhi bagaimana kita memahami sejarah dan pekerjaan masa depan. Memandang jauh ke belakang dapat membantu pekerjaan masa depan. Relativitas waktu juga mempengaruhi ketidaksetaraan waktu. Orang-orang berpendapatan tinggi memiliki kemungkinan hidup lebih lama, memiliki lebih banyak waktu luang, memiliki informasi lebih banyak tentang waktu, lebih termotivasi untuk produktif dengan waktu yang dimilikinya, melakukan lebih banyak “deep work”, dan mengalami lebih banyak “deep time”. Sedangkan orang-orang berpendapatan rendah membutuhkan waktu lebih lama untuk pergi ke tempat kerja dan cenderung bekerja pada jam-jam ganjil yang tidak sinkron dengan jam alamiah tubuh.

Registers of Time Seringkali perkembangan zaman mendorong efisiensi waktu dalam berbagai kegiatan. Namun dengan adanya waktu yang lebih efisien belum tentu akan membuat pelaku kegiatan atau manusia itu sendiri merasa lebih luang dalam kehidupan karena waktu adalah sesuatu yang relatif, baik secara fisik maupun sosial. Relativitas dari waktu tersebut yang dikenal dengan istilah “Registers of Time”.

Sementara perencanaan perkotaan lebih memberikan perhatian khusus pada pengembangan kota yang manusiawi, adil, dan berkelanjutan; serta dalam mempelajari proses urbanisasi dan mendorong inovasi dalam kebijakan, perencanaan, dan manajemen sebagai jawaban terhadap persoalan-persoalan pengembangan kota dan perkotaan, terutama perkotaan di Indonesia.

Sistem Pemodelan Ekonomi Dalam perencanaan wilayah dan kota, aspek ekonomi menjadi salah satu sorotan penting. Proses perencanaan berfokus kepada manusia dan aktivitasnya secara sosial dan ekonomi. Sumber daya, kegiatan, dan kebutuhan manusia berbeda-beda di berbagai wilayah. Oleh karena itu, proses perencanaan, analisis, strategi, serta pengalokasian sumber daya yang baik harus hadir untuk meningkatkan perekonomian suatu wilayah dengan adanya penciptaan lapangan kerja, investasi, kemakmuran, infrastruktur, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Wilayah Pedesaan dan Perkotaan Dalam perencanaan wilayah dan perdesaan, perencanaan dilakukan dengan eksplorasi fenomena pembangunan perdesaan dan wilayah dalam konteks disparitas wilayah, sehingga dapat memberikan gambaran mengenai kerangka kelembagaan sistem ekonomi dan permukiman, berdasarkan prinsip interdependensi antar subsistem di dalamnya, untuk mencapai keberlanjutan, pemerataan, dan keseimbangan pembangunan daerah. t h e

p l a n n e r s

29


Sistem Infrastruktur Wilayah dan Kota Sistem infrastruktur wilayah dan kota merupakan salah satu bidang perencanaan wilayah dan kota yang berfokus pada bidang perencanaan dan pengelolaan infrastruktur dan transportasi serta implikasinya terhadap kebijakan pembangunan perkotaan. Pembangunan infrastruktur dapat mendorong peningkatan kesejahteraan, kualitas hidup, serta pembangunan sumber daya manusia. Dengan adanya infrastruktur, akses terhadap sumber daya, lapangan pekerjaan, dan produktivitas masyarakat akan meningkat. Hal ini akan menimbulkan kemakmuran dan pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah. Menurut Departemen Pekerjaan Umum (2006), wilayah yang memiliki sistem infrastruktur yang baik akan memiliki kesejahteraan sosial, kualitas lingkungan, dan pertumbuhan ekonomi yang baik.

Pengelolaan Pembangunan Pengembangan Kebijakan

dan

Healey (1997) menguraikan bahwa perencanaan di negara maju berkembang dari tiga tradisi besar, yaitu: perencanaan ekonomi, manajemen pembangunan fisik, dan manajemen administrasi publik dan analisis kebijakan. Menurut Heclo (dalam Inu Kencana Syafiie, 2007: 85), kebijakan adalah cara bertindak yang sengaja untuk menyelesaikan beberapa permasalahan. Eula dan Previt merumuskan kebijakan sebagai keputusan yang tetap, ditandai dengan kelakuan yang berkesinambungan dan berulang-ulang pada mereka yang membuat kebijakan dan yang melaksanakan kebijakan tersebut.

30


Kont eks Wakt u dal am Bi dang Pedes aandanKot a Per kembangan t eor i per enc anaan pr os edur al ( t heor yofpl anni ng)umumnyat er kai tdenganas pek domai n publ i k ( def i ni s i dan r edef i ni s it ent ang publ i k) , model per enc anaan yang i deal , dan kel embagaan ( s i apa per enc ana,mi t r a per enc ana, dan s umber ) .Ber i kutmer upakan per kembangan s pekt r um s t r ukt ur t eor i per enc anaan s ec ar a kr onol ogi s . 1950

1960

1970

1990

I mpl ement at i onori ent edPl anni ng

EndsandMeans i ncrement al i s m

Comprehens i ve Pl anni ng

1980

Beyond Mi ddl erange

Mi ddl erange

St rat egi c Pl anni ng

Mi xeds canni ng

Rat i onal Comprehens i ve Pl anni ng( RCP)

Mi xedScanni ng

mer upakan ker angka pendekat an yang t er pi l ah yang ber das ar kan per t i mbangan menyel ur uh dan ber upakombi nas idar ipendekat an kompr ehens i fr as i onal i s t i k dengan di s j oi nt ed i nc r ement al yang menekankan pada penyeder hanaan t i nj auan yang menyel ur uh dengan c ar as eki l as danmemper dal am s ubs i s t em yang s t r at egi sdal am kedudukan s i s t em yangmenyel ur uh.

Negot i at i ve Pl anni ng

Advocacy Pl anni ng

Trans act i ve Pl anni ng

Cons ens us Bui l di ng

Communi cat i ve Pl anni ng

Equi t y Pl anni ng Radi cal Pl anni ng

Spekt rum TeoriPerencanaan Sumber :Campbel l&Fans t ei n,1996;Fans t ei n,2000;Has i l Anal i s i s ,2005

Penyel es ai anper s oal andal am l i ngkupper enc anaan yang t er kai t dengan l i ngkup kompr ehens i f at au s ekt or aldi j el as kanmel al uiRat i onalCompr ehens i ve Pl anni ng,I nc r ement al i s m,danMi xedSc anni ng.

Rat i onalComprehens i vePl anni ng

mer upakan ker angka pendekat an yang l ogi sdan t er at ur , mul ai dar i di agnos i s s ampai kepada t i ndakanyangdi das ar kanpadaanal i s i sf akt ayang r el evan.

I ncrement al i s m/ Di s j oi nt edI ncrement al

mer upakan ker angka pendekat an yang hanya mengut amakan s ubs i s t em t er t ent u yang di pr i or i t as kant anpamel i hatdal am wawas anyang l ebi hl uass er t a hanya memi l i h diant ar ar ent ang s ubs t ans iyangt er bat asdanhanyaber beda/ ber ubah s edi ki tdar ikebi j akanyangada.

Per enc anaan pembangunan mer upakan s al ah s at u t ahapan yanghar usdi l akukandal am s uat u pembangunan. Tahapan per enc anaan pembangunan mer upakanhalyangt er kai tdengan as pek r uang dan wakt u. Ket er kai t an wakt u di l i hat dar i j adwal per enc anaan, kes i nambungan dan j angkawakt u r enc anabai ki t upendek, menengah dan panj ang. Sel anj ut nya per enc anaan kot a mengal ami t r ans f or mas idar iwakt ukewakt u, di manaper enc anaan kot adimas a l al u hanya memper t i mbangkan as pek s pas i al , namun s ei r i ng ber j al annya wakt u, kot a mengal amiper t umbuhan s ehi ngga per enc anaan t i dak l agi memper t i mbangkan as pek s pas i al s aj a, akan t et api j uga memper t i mbangkan as pek nons pas i al .


Kont eksWakt u dal am Bi dangEkonomi Er a i ndus t r i 4. 0 mendi s r ups i ber bagai as pek kehi dupan,t er mas uk duni a ekonomidan bi s ni s . Par a pel aku bi s ni s mer es pon c epat dengan ber l ombal omba mel akukan per ubahan kons ep ber bi s ni sdar ikonvens i onal( of f l i ne)menj adidi gi t al ( onl i ne) .Menur ut I nna dan Mar i na ( 2016) ,er a di gi t almer upakan t ant angan yang har us di ubah menj adipel uangkar enamember i kanl ebi hbanyak f l eks i bi l i t asdan f ungs i onal i t asdibeber apa as pek. Dengan memper t i mbangkan kondi s i Soc i et y 4. 0 yang menunt ut penggunaan wakt u yang l ebi h ef ekt i fdan ef i s i en,duni aekonomipun mengal ami per kembangan t eknol ogi , s eper t i Fi nanc i al Tec hnol ogy( Fi nTec h)danEBudget i ng. EBudget i ng mer upakan s i s t em i nf or mas i yang di gunakanunt ukpenyus unananggar anyangef ekt i f danef i s i en.Si s t em t er s ebutmampumemper s i ngkat wakt u yang di per l ukan dal am pr os espembuat an anggar ankar enadi l akukans ec ar aonl i nedandapat di aks esdi manas aj a.Dis ampi ngi t u,j ugat er dapat I mpl ement as is i s t em i nf or mas ipadas ekt orpubl i k ( egover nment )s eper t ipadapemer i nt ah des a.Hal i t u ber t uj uan unt uk ef i s i ens iki ner j a,penyebar an i nf or mas ipubl i kyangc epatdan t r ans par an,s er t a meni ngkat kan ki ner j a i ns t i t us i dal am kegi at an admi ni s t r at i f( Gupt a,Si ngh,&Bhas kar ,2016) . Per enc anaan kot a at au wi l ayah j uga memi l i ki c or ak t er s endi r i ber das ar kanper i odi s as iwakt unya. Mi s al nyas eper t iper enc anaankot a pada mas a Yunaniyang memi l i ki c i r ikhasagor adan f or um s ebagai t empati nt er aks imas yar akatdan per enc anaan kot a pada mas a Ref or mas iyangl ebi hdekatdengan kons ep gar den c i t y . Sel ai n i t u, s ei r i ng ber j al annya wakt u, per mas al ahan dan t ant angan bar u bagiper enc anaankot adanwi l ayah t er us ber munc ul an.Hal t er s ebut membuatper enc anahar usmampu membuat i novas i i novas i dal am per enc anaan kot a dan wi l ayah dengan memanf aat kan kemaj uan t eknol ogi unt uk menj awab per mas al ahan dan t ant angan kot a t er s ebut

32

Kont eksWakt u dal am Bi dang Pengel ol aan Kebi j akanPubl i k Kont eks pembuat an kebi j akan publ i k ber wuj ud nyat as ec ar af i s i kdan j ugaber wuj uddal am duni a maya. Kebi j akan publ i k t r adi s i onal yang s ebel umnya mengat ur t ent ang pembangunan r umah s aki t ,r uang t er buka hi j au,pada mas ai ni har us mengat ur dan memas t i kan keber j al anan i nf or mas idan t eknol ogis ec ar ael ekt r oni kt er s edi a dengan bai k dan aman.Cont oh nyat a pener apan Soc i et y4. 0padakebi j akandiI ndones i adapatdi l i hat mul ai dar i penggunaan Kar t u Tanda Penduduk El ekt r oni khi nggadi t et apkannyaUUI TE, yai t uUURI Nomor 19 Tahun 2016 t ent ang I nf or mas i dan Teknol ogiEl ekt r oni k.


St udikas usyangdi bawakan s eper t ii mpl ement as i EGover nment di Pemer i nt ah Kot a Bogor ,yang memul ai i ni s i at i f EGover nment s ej ak t ahun 20082009.Pemer i nt ah Kot a Bogormens uks es kan EGover nmentdal am r angkameni ngkat kanki ner j a pemer i nt ahdanpemenuhankebut uhanmas yar akat akan t r ans par ans i dan akunt abi l i t as i nf or mas i keuangan pemer i nt ah dengan i mpl ement as iPOS PBB( PaymentOnl i neSys t em unt ukPaj akBumidan Bangunan) s er t a i nf r as t r ukt ur yang dapat menunj ang kec epat an j ar i ngan i nt er net .( I dr us , Zaki yah,&Hodi yah,2017) .

Kont eksWakt u dal am Bi dang I nf ras t rukt ur danTrans port as i

Pembangunan i nf r as t r ukt ur t er us meni ngkat kar enaper kembangant eknol ogiyangpes at .Hali ni ber pengar uh pada pol a per ger akan dan pi l i han modat r ans por t as ibagimas yar akat .Dal am r angka pemenuhankebut uhanmobi l i s as idanpeni ngkat an per ekonomi an mas yar akat , pemer i nt ah mengembangkan s ar ana dan pr as ar ana r ans por t as i . Dal am bi dang per enc anaan St udikas uskeduaadal ahs t udikas usLombokUt ar a t nf r as t r ukt ur dan t r ans por t as i dal am kont eks dengan c ol l abor at i ve gover nanc e dal am i u,adal ahs ebagaiber i kut . pengembangan s ekt or par i wi s at anya. Kol abor as i wakt padas ekt ori nimel i bat kant i gael emenakt or ,yai t u pemer i nt ah, akademi s i ,s er t a kepr of es i an yang rencanaan Transi t Ori ent ed t er di r idar ipr of es ikepar i wi s at aan,pener bangan, Pe vel opment( TOD) dan pendaki .Has i lc ol l abor at i ve gover nanc e dar i De s a( 2014)mendef i ni s i kan bahwaTOD mer upakan ket i ga akt or i ni t er bukt i dapat meni ngkat kan I epyangpadaawal nyamer upakan r eaks idar i kemaj uan s ekt or par i wi s at a di l i hat dar ij uml ah kons adi anpembes ar anukur anper kot aanat auur ban t amuyangdat angmengi napdihot elpadakawas an kej pr awldan di i kut iol eh ket er gant ungan penduduk par i wi s at a yang ber kembang dar i 64. 374 s er hadap aks es i bi l i t as j al an,s ehi ngga kons ep i ni pengunj ung pada t ahun 2008 hi ngga 503. 341 t f ungs it i dakhanyas ebagait empatt r ans i tt et api pengunj ungpadat ahun2014( Al i ,Ami l ,& Zul hadi , ber j uga ber f ungs is ebagaiakt i vi t as per kot aan.TOD 2018) . di har apkan dapat menj awab per mas al ahan i nf r as t r ukt urdant r ans por t as ikot a.Sal ahs at ukot a diI ndones i a yang mener apkan per bai kan s i s t em adal ah Sur abaya. Dengan membangun s i s t em t h e

p l a n n e r s

33


t r ans por t as i yang ber kel anj ut an dan t er i nt egr as is er t a manaj emen t r ans por t as iyang bai k,Sur abaya mengi ni s i as i Sur abaya I nt egr at ed Mas s Rapi d Tr ans i t( SMART)( I s a, 2014) . Pener apan per enc anaan pengembangan ber bas i s t r ans i t at au TOD akan memangkaswakt u dal am mel akukan mobi l i s as i s ehi ngga var i as i kec epat an dan s at uanwakt udar is et i appengguna akan menj adil ebi hs i ngkatyang membuatwakt u unt ukmel akukan kegi at an s os i al menj adi l ebi h ber var i as i .

Perkembangan Trans port as iOj ekOnl i ne

Adanya mas al ah kemac et an t er ut ama di kot akot a bes ar I ndones i a mendor ong mas yar akat unt uk mengi ngi nkan s ar ana t r ans por t as iyangc epatdanef i s i en j ugadi at as iol ehbi s ni soj ekonl i ne, PTGoj ekI ndones i adanGr abBi ke. Layanan oj ek onl i ne dapat member i kan banyak keunt ungan bagi mas yar akat . Sebagai kons umen, mas yar akathanyaper l u memes an l ewatapl i kas ididal am pons el pi nt ar nya. Kemudi an denganbant uanGPS,apl i kas iakan member i kan i nf or mas i t ent ang t ar i f ,j ar ak,wakt u,ar ah,hi ngga i dent i t as dr i ver . Adanya i novas i oj ek onl i ne mengat as i per mas al ahan wakt u yang t er buang di per j al anan s ehi ngga wakt ut er s ebutdapatdi al okas i kan unt uk kegi at an l ai n yang l ebi h mendes ak. Manus i a dapat meni ngkat kan pr odukt i vi t as nya dal am pr opor s iwakt u yang s ama di bandi ngkan dengan mas amas a s ebel umnya.

34

Ket erpaduanAnt arModa

Per t umbuhan penduduk dan per ekonomi an kot a menyebabkan meni ngkat nya per mi nt aan t er hadapl ayanant r ans por t as iyang ef ekt i fdan ef i s i en.Tanpa adanya per enc anaan ket er paduan ant ar moda yang bai k akan menghambat ef i s i ens i dan kel anc ar anl al ul i nt asdipus atkot a s er t a di s t r i bus i bar ang dan j as a s ehi ngga kot a akan s ul i t dal am mendukungakt i vi t asmas yar akatdi dal amnya ( Akus t i a, 2016) . Ol eh kar ena i t u, pembangunan i nf r as t r ukt ur t r ans por t as i har us di at ur dal am s uat u s i s t em pel ayanan t er padu yang dapat mel ayanikebut uhanpenggunaj as a t r ans por t as i . Adanya s i s t em t r ans por t as i ant ar moda yang t er i nt egr as idan s al i ng ber kes i nambungan akan meni ngkat kanef i s i ens i ,ef ekt i vi t as , s er t a kemudahan mobi l i s as i mas yar akat dan di s t r i bus i bar ang/ j as a. Sel anj ut nya hal i ni dapat menghemat banyak wakt u dan t enaga s ehi ngga dapat mendor ong per t umbuhan s uat u wi l ayah at au kot a dengan l ebi h c epat . Sal ah s at u c ont oh t r ans por t as iant ar modayangt el ah t er padudiI ndones i aadal ahSt as i un Sudi r mandanSt as i unGambi ryang t er hubung dengan pel ayanan Bus Tr ans j akar t a. Layanan yang t er hubung ant ar a St as i un Sudi r mandanTr ans j akar t as eper t i r ut eHal t eDukuhAt askor i dorI ,I V, dan VIs edangkan St as i un Gambi r dan Tr ans j akar t a ant ar al ai nr ut e Hal t eGambi r1kor i dorI IdanHal t e Gambi r2kor i dorI I .


Kes i mpul an Empat bi dang per enc anaan yai t u per enc anaan wi l ayah pedes aan dan per kot aan, per enc anaan i nf r as t r ukt urdan t r ans por t as i ,s i s t em dan pemodel an ekonomi ,s er t a pengel ol aan pembangunan dan pengembangankebi j akans angatber kai t andenganSoc i et y4. 0dal am kont eksvar i as ikec epat andans at uan wakt u

Ref erens i Akus t i a,W.( 2017) .Eval uas iket er paduan ant ar modat r ans por t as idiKot aGor ont al o.J ur nalTr ans por t as i Mul t i moda,14( 1) ,3140. Al i ,M. ,Ami l ,A. ,&Zul hadi ,Z.( 2018) .I mpl ement as ikebi j akan c ol l abor at i vegover nanc edal am t at a kel ol akawas anpar i wi s at apadabadanpr omos idaer ahkabupat enl ombokut ar a. I dr us ,I .A. ,Zaki yah,U. ,& Hodi yah,L.( 2017) .Kaj i an s uks esi mpl ement as iegover nments t udikas us : Pemer i nt ah Kot a Bogor .J OURNAL OF GOVERNMENT ( Kaj i an Manaj emen Pemer i nt ahan dan Ot onomi Daer ah) ,2( 2) . es i ghtConf er enc ediSi ngapur a2019 For I s a,M.H.( 2014) .Tr ans i t Or i ent ed Devel opment ( TOD) s ebagai s ol us i al t er nat i f dal am mengat as i per mas al ahankemac et andiKot aSur abaya.J ur us anAr s i t ekt urBi dangMagi s t erManaj emenPembangunan Kot a,1– 11.

t h e

p l a n n e r s

35


Society 4.0 Foundational and Multiple Narratives

Pelbagai Informasi di Media Sosial mengenai COVID-19 By Tim Riset Termin 3

Penyebaran Informasi mengenai COVID-19 Pada masa pandemi, masyarakat dihadapi oleh beragam informasi yang berasal dari sumber yang beragam pula. Kebenaran informasi menjadi penting karena berbagai berita mengenai COVID-19 menyangkut kesehatan dan kehidupan masyarakat luas. Namun tidak semua sumber menyebarkan informasi yang benar. Di lain sisi, minimnya intensitas sosialisasi secara langsung atau luring menyebabkan masyarakat sangat mengandalkan sosialisasi secara daring untuk mendapatkan informasi. Pihak-pihak yang berperan sebagai sumber penyebaran informasi yang benar 36

mengenai COVID-19 terdiri dari pemerintah, influencer (media sosial), ilmuwan, dan masyarakat. - Pemerintah Berdasarkan jurnal ‘Konstruksi Reputasi dan Responsivitas Instansi Pemerintah Melalui Sosial Media pada Kasus COVID-19’, Media sosial dapat digunakan sebagai medium konstruksi reputasi instansi pemerintah pada situasi-situasi krisis nasional seperti wabah/pandemi, bencana, dan keadaan force majeure lainnya.


Di era digital saat ini, instansi pemerintah dapat mengkonstruksi wacana melalui pemberitaan dan informasi yang dimuat di laman website resmi instansi, berita di media massa (cetak maupun televisi dan media daring), serta konten-konten di media sosial. Pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam menyebarkan informasi dan menjamin keakuratan informasi mengenai COVID-19 kepada masyarakat. Komunikasi publik yang dilakukan oleh pemerintah memiliki peran sentral dalam memberikan informasi kepada publik. Tak hanya itu, peran penyebaran informasi mengenai COVID-19 lainnya adalah meredakan kecemasan publik, memberikan kepastian dan membangun optimisme publik dalam menghadapi pandemi COVID-19. Peran penyebaran informasi tersebut dilaksanakan langsung oleh gugus Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Bentuk pesan terkait upaya pencegahan covid19 yang terus digaungkan kepada masyarakat, diantaranya adalah jaga jarak, di rumah saja, cuci tangan dengan menggunakan sabun, masker untuk semua hingga tak ada mudik dan piknik. Dalam upaya pencegahan kasus COVID-19 dan menjamin tersebarnya informasi yang akurat kepada masyarakat, Kementerian Kominfo juga mengembangkan sejumlah aplikasi terkait, seperti pedulilindungi.id, Chatbot dan widget GPR, hingga monitoring hoaks alias informasi yang salah. Terkait pedulilindungi.id, aplikasi ini bisa memandu menjaga jarak dan identifikasi individu dengan gejala suspect COVID-19. Aplikasi bisa membantu setiap orang melakukan surveilans berupa tracing (penelusuran), tracking (pelacakan) dan fencing (pengurungan) COVID-19. Selanjutnya informasi penanganan virus corona ini akan dilakukan melalui model

kolaboratif pentahelix. Kekuatan media, jejaring sosial yang ada, keterlibatan akademisi, dukungan dari dunia usaha dan pemerintah merupakan saluran-saluran komunikasi di mana pesan-pesan komunikasi yang mencerminkan narasi kunci penanganan COVID-19 akan bisa disampaikan. Menurut pernyataan Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Didik Budijanto, alur penyebaran informasi terkait COVID-19 adalah sebagai berikut: 1.

Informasi yang akan disampaikan oleh juru bicara di depan media dikumpulkan dari spesimen laboratorium jaringan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes. Selanjutnya, data ini akan dikompilasi di Balitbangkes dan divalidasi, besar kemungkinan satu spesimen diperiksa berulangkali.

2.

Setelah proses Balitbangkes, data dikirim ke PHOC (Public Health Emergency Operating Center) di Kemenkes. Di PHOC tersebut data juga diverifikasi dan divalidasi kembali. data yang diterima PHOC bukan hanya data dari Balitbangkes melainkan data dari Dinas Kesehatan di daerah untuk penelusuran epidemiologi.

3.

Setelah itu, PHOC akan melakukan validasi dan verifikasi hingga akhirnya muncul angka terakhir soal berapa spesimen yang sudah diperiksa dan jumlah kasus positif serta negatif. Sehingga, data yang dibacakan oleh juru bicara setiap harinya adalah data yang pasti dan sudah terintegrasi dengan Gugus Tugas.


4.

Data terkait COVID-19 berikut memiliki berfungsi untuk mengetahui sebaran virus tersebut di daerah. Sehingga tiap daerah bisa melakukan tindakan preventif atau pencegahan. "Ini data yang memang harus terus dipantau oleh pengambil kebijakan. Sehingga dengan terus melandai, ternyata intervensi terus on the track," tutup Didik.

Pada contoh negara maju seperti Republik Rakyat Tiongkok, pemerintahnya merilis serangkaian pembaruan pada akun Weibo "resmi" untuk menjelaskan berbagai penyakit, termasuk peringatan resmi ke rumah sakit pada 30 Desember 2019 tentang cara menangani kemungkinan kasus dan selanjutnya pada 8 Januari 2020, telah teridentifikasi virus Corona baru (Li et al., 2020). Peristiwa ini menunjukkan bahwa pemerintah, media, dan pengguna menggunakan media sosial sebagai alat komunikasi dan berkontribusi pada distribusi dan reaksi pengguna terhadap informasi tentang wabah. Di Tiongkok juga telah terdapat upaya pencegahan berita hoaks, yakni setiap kali berita palsu dirilis, pihak berwenang Tiongkok akan mengambil tindakan korektif yang cukup cepat (Hua dan Shaw, 2020). Di Mesir, Kementerian Kesehatan (Depkes) mulai menggunakan berbagai bentuk komunikasi untuk menginformasikan publik tentang epidemi, termasuk televisi dan iklan jalanan, serta pesan teks. Depkes juga barubaru ini mulai menggunakan iklan yang didukung di Facebook, yang mencerminkan pengakuan pembuat kebijakan atas nilai platform ini (Abdelhaϑiz et al., 2020). - Influencer Influencer adalah seseorang dengan pengikut dalam jumlah yang signifikan di media sosial dan merupakan trendsetter yang dibayar untuk mempromosikan produk perusahaan (barang/jasa) mereka kepada pengikutnya.

38

Pengikut dari influencer menyatakan bahwa ada masanya dimana mereka terinspirasi dengan hal-hal yang influencer katakan . Contohnya, untuk pembelian suatu barang baru biasa mereka baru akan melakukan pembelian jika mereka pernah melihat ulasan dari barang tersebut dari para influencer. Namun, ada juga yang tidak ingin mengikuti apa yang dibagikan oleh influencer, karena baginya dia hanya ingin menikmati konten foto dan pesan yang disampaikan oleh influencer tersebut dan mengambil informasi penting yang dibagikan melalui media sosial. Peranan influencer dalam mengkomunikasikan pesan melalui Instagram ini, apa yang mereka sampaikan dapat mempengaruhi pengikutnya dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh seluruh pengikutnya Salah satu contohnya yaitu, Raffi Ahmad. Ia adalah seorang influencer asal Indonesia yang memiliki segudang prestasi atas kerja keras dan usahanya yang sudah lama terjun di dunia entertainment. Ia juga seorang pebisnis yang diidolakan anak muda masa kini. Raffi Ahmad terpilih sebagai perwakilan kaum milenial yang diharapkan dapat menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia untuk siap dan yakin terhadap vaksin COVID-19 sehingga dapat menghilangkan keraguan masyarakat terhadap vaksinasi di Indonesia. Namun sayangnya, sehari setelah divaksin, ia menghadiri sebuah acara yang terlihat berkerumun dan tersebar di media sosial. Atas kesalahannya, Raffi Ahmad melakukan klarifikasi dan telah menyatakan permintaan maaf melalui akun Instagram terkait kehadiran di acara tersebut. Permintaan maaf tersebut ditujukan kepada Presiden Jokowi, Sekretariat Presiden, Komite Penanganan COVID-19, Pemulihan Ekonomi Nasional, dan masyarakat Indonesia. Terlepas dari masalah tersebut, ternyata terdapat beberapa pihak yang kurang setuju dengan Raffi Ahmad seorang influencer sebagai perwakilan masyarakat Indonesia.


Dilansir dari adotas.com, pada tahun 2018 influencer menciptakan interaksi sosial empat kali lebih banyak dibandingkan gabungan setiap perusahaan media di AS. Hampir setengah (42%) dari mereka yang melihat konten influencer mencoba sesuatu yang direkomendasikan dan lebih dari seperempat (26%) mengatakan bahwa mereka benar-benar percaya dan melakukan pembelian. Influencer dengan jumlah follower >250.000 orang menghasilkan tingkat engagement yang lebih tinggi dan kepercayaan terhadap influencer lebih besar daripada kepercayaan terhadap suatu brand. Influencer membuat kemungkinan suatu merek untuk menemukan dan mengiklankan langsung ke pasar atau target. Iklan melalui influencer memungkinkan produk untuk dipromosikan melalui seseorang yang setiap hari ditonton, diajak berinteraksi, dan dipercaya oleh komunitas tertentu sehingga apabila influencer menyukai produk tersebut, mereka juga akan menyukainya. Artinya, konsumen percaya dan tidak ragu dengan sosok influencer pilihan mereka. Oleh karena itu, diperlukan sosok influencer yang dapat membuat edukasi dan sosialisasi terkait COVID-19.

- Ilmuwan Dalam penyebaran informasi dan penjaminan kebenarannya, ilmuwan memiliki peranan yang sangat penting. Hal ini karena ilmuwan harus bersifat objektif terhadap fenomena yang terjadi di sekitarnya dan tidak boleh dipengaruhi berbagai sistem yang berkembang seperti sistem budaya, sistem politik, sistem tradisi dan lainnya (Surajiyo: 2019). Sifat ilmuwan ini berperan penting dalam masa pandemi COVID-19. Informasi mengenai Covid -19 yang berasal dari ilmuwan idealnya dapat lebih dipercaya dibandingkan dengan sumber lainnya.

Masyarakat Indonesia dihadapi oleh berbagai informasi yang menyebar dengan cepat sehingga membuat masyarakat rentan terhadap hoaks dan disinformasi terkait COVID-19. Berdasarkan hasil penelitian Pengais Konten Negatif (AIS) Kementerian Komunikasi dan Informatika, hingga Mei 2020 telah ada 1.401 sebaran isu hoaks terkait COVID-19. Di sini peran ilmuwan untuk memberantas hoaks COVID-19 melalui ilmu sains dan sikap ilmiah. Selain ilmuwan dalam negeri, ilmuwan berkenegaraan Indonesia yang berada di luar negeri juga berperan dalam pemberian informasi ilmiah terpercaya terkait COVID-19. Salah satu ilmuwan yang mengedukasi masyarakat terkait COVID-19 dengan menyampaikan informasi benar adalah Bimo A. Tejo, Ph.D, Pg.D seorang Professor di Universiti Putra Malaysia. Sebagai seorang ahli kimia, ia mengedukasi masyarakat berbagai tentang vaksin COVID-19. Latar belakang pendidikan maupun profesinya menjadikan informasi yang disebarkannya dapat dipercaya oleh masyarakat. Melalui Instagram, ia membuat unggahan dengan menampilkan tulisan, grafik, gambar, dan video yang dapat mendukung kejelasan informasi yang disampaikan. Adapun konten yang ia buat berupa pengenalan tentang vaksin, perbandingan antarjenis vaksin, penjelasan kemanjuran vaksin, dan dampak vaksin. Ia juga mengklarifikasi kebenaran mengenai isuisu vaksin COVID-19 yang ada di masyarakat.

Pada masa pandemi, peran ilmuwan dalam menyebarkan informasi yang benar dan dapat dipercaya menjadi penting.

t h e

p l a n n e r s

39


Selain itu, ada Tirta Mandira Hudhi atau yang kita kenal dengan Dokter Tirta yang juga berkontribusi dalam penyebaran informasi di media sosial. Pada masa awal pandemi masuk ke Indonesia, Dr. Tirta merupakan ilmuwan yang juga memiliki pengaruh besar di media sosial, ia menjadi salah satu orang yang tegas dan bersikeras dalam mengingatkan SOP kesehatan pada masyarakat. Pandemi COVID19 sangat asing bagi masyarakat Indonesia karena belum pernah terjadi sebelumnya. Beberapa sumber bahkan mengatakan COVID19 merupakan teori konspirasi. Dr. Tirta dengan kehandalannya memberikan penjelasan COVID-19 yang mudah dipahami oleh masyarakat. Ia menjelaskan melalui video yang diunggah pada media sosial instagram pribadinya dengan penjelasan yang mudah dicerna oleh orang awam kebanyakan. Dr. Tirta juga menuliskan tentang infeksi dalam tubuh dan penularannya. - Masyarakat Dalam menghadapi pandemi COVID-19, pemerintah telah melakukan tindakan untuk mengedukasi dan memberi saluran informasi yang aktual dan akurat kepada masyarakat dengan mendirikan situs covid19.go.id oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Edukasi masyarakat merupakan salah satu poin utama dalam menanggulangi COVID19. Menurut Notoatmodjo (2007), secara bertahap tujuan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah tumbuhnya kesadaran, pengetahuan, pemahaman akan kesehatan, timbulnya kemauan atau kehendak sebagai lanjutan dari kesadaran dan pemahaman tentang kesehatan, serta timbulnya kemampuan masyarakat di bidang kesehatan. Namun, keberadaan dari situs tersebut didapati belum cukup memenuhi kebutuhan informasi dan pengetahuan masyarakat terkait COVID-19.

40

Unggahan Professor Instagram Pribadinya

Bimo

pada

Akun


Hal ini dibuktikan oleh hasil survei yang diselenggarakan oleh Radio Republik Indonesia (RRI) bersama lembaga survei Indo Barometer yang menyebutkan bahwa masih terdapat sebagian masyarakat Indonesia yang belum menerima anjuran yang diberikan oleh pemerintah atau Kementerian Kesehatan mengenai tata cara pencegahan virus corona. Dalam menyikapi kebutuhan tersebut, sejak Maret 2020, sejumlah masyarakat berinisiatif membentuk suatu platform digital sukarela untuk mengadvokasi transparansi informasi dan edukasi publik berbasis data yang telah terverifikasi terkait penanganan COVID-19. Platform digital tersebut berbentuk situs web dengan nama KawalCOVID19 dan diprakarsai oleh Ainun Najib yang juga merupakan pendiri dari situs KawalPemilu.org. Menurut Ainun dalam diskusinya dengan Pemimpin Redaksi Koran Tempo Budi Setyarso, keterbatasan dan ketidaktransparan penyediaan data COVID-19 di Indonesia selain menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat juga dapat berakibat fatal karena memengaruhi hasil pemodelan atau prediksi para ilmuwan, termasuk keputusan yang akan diambil pemerintah pusat maupun daerah. Pembentukan situs KawalCOVID19 tersebut merupakan usaha dari masyarakat untuk menyajikan tiga hal pokok terkait COVID-19, yaitu pemberian informasi, verifikasi, dan edukasi hal-hal terkait COVID-19. Selain itu, tim administrator dari Kawal COVID 19 mengklaim bahwa sumber data dan informasi yang ditampilkan dalam situs tersebut berasal dari pemerintah, LSM kesehatan, dan media yang telah diterbitkan baik di Indonesia maupun di luar Indonesia.


Penyebaran Disinformasi mengenai COVID-19 “…infodemic…spreads faster and more easily than this virus” Pernyataan di atas merupakan ungkapan Tedros Adhanom Ghebreyesus yang merupakan Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) yang menggambarkan persoalan baru di masa pandemi COVID-19 ini. Penyebaran COVID-19 sebagai suatu virus diiringi pula dengan berlimpahnya disinformasi tentang virus tersebut (Tasnim et al, 2020). “Infodemik” merupakan informasi yang berlebihan dan tidak dapat dilacak kebenarannya, terutama yang beredar dan berkembang pada saat situasi darurat kesehatan. Situasi ini diperparah oleh ketidakmampuan pemerintah dalam menyediakan informasi yang akurat. Contoh nyatanya, adanya gerakan KawalCovid19 merupakan usaha masyarakat untuk bisa menghadirkan informasi yang valid mengenai COVID-19 karena pemerintah dianggap kurang berhasil dalam menyediakannya, seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Dalam kasus pandemi COVID-19, disinformasi datang dalam berbagai bentuk, mulai dari berbagai teori konspirasi, hoaks, hingga pemberitaan informasi yang bukan berasal dari pakar. Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Siaran Pers No. 42/HM/Kominfo/03/2020) menyebutkan bahwa per 17 Maret 2020 telah teridentifikasi sebanyak 242 konten hoaks dan disinformasi berkaitan dengan COVID-19 yang beredar di Indonesia yang tersebar bebas dan dibagikan berbagai kanal media sosial, website, dan maupun kanal pesan instan (Kominfo, 2020). Disinformasi tentang COVID-19 muncul dalam berbagai topik, mulai dari berbagai informasi yang salah mengenai etiologi, pencegahan dan penyembuhan virus, teori konspirasi tentang kesengajaan Tiongkok membuat virus ini sebagai senjata biologis, sampai dengan karakteristik virus ini yang hancur di air.

42

Ketika disinformasi ini muncul, tersebar, viral, dan dikonsumsi secara massal, akan timbul suatu masalah yang mengganggu keseimbangan keaslian ekosistem berita (Grace, 2020 dan Larson, 2020). Contoh hoaks yang pernah beredar di masyarakat mengenai COVID-19 sangat beragam, mulai dari tersebarnya nomor telepon Satgas COVID-19 di Jakarta yang keliru melalui pesan berantai, hingga hoaks berkedok kesehatan yang tidak terbukti benar, seperti merokok dapat mengurangi risiko terjangkit, gelang power balance bisa menyembuhkan pasien COVID-19, dan kiat-kiat penyembuhan lainnya. Pada awal tahun 2021, kita mulai melihat harapan dengan adanya vaksin yang telah dikembangkan. Namun, dari tujuh ratus hoaks yang dibahas dalam fitur hoax buster pada situs Satgas Penanganan COVID-19, terdapat banyak disinformasi yang beredar mengenai vaksin, seperti meninggalnya dokter setelah divaksin, video santri-santri yang bergelimpangan setelah divaksin, foto seorang anak yang dirawat yang dikatakan sakit setelah divaksin, juga adanya chip yang dikatakan terdapat dalam vaksin dan dapat mengontrol orang yang divaksin seumur hidup. Padahal setelah ditelusuri, semua foto dan video tersebut tidak sama sekali berhubungan dengan vaksinasi COVID-19 (Satgas Penanganan COVID-19, 2020).


Mengapa hoaks sangat mudah tersebar? Sri Herwindya Baskara Wijaya dalam bukunya, Seri Literasi Media: dari Hoaks hingga Hacking (2019) menjelaskan bahwa ada sejumlah alasan misinformasi dan disinformasi dapat tersebar di masyarakat. Pertama, kecanggihan teknologi komunikasi dan penguasaan keterampilan teknis penggunaan teknologi ternyata tidak berbanding lurus dengan kompetensi etis di kalangan sebagian warga internet. Kedua, menjamur dan tersebarnya hoaks dikarenakan kemalasan berpikir atau verifikasi informasi. Banyak masyarakat yang tidak benar-benar membaca secara kritis konten yang didapatkan tetapi langsung membagikan dan menyebarkannya padahal konten tersebut adalah hoaks. Warga internet juga mudah percaya terhadap konten hanya karena mereka percaya kepada sumber pengirim konten ataupun cepat percaya kepada konten apapun yang dianggap memiliki kaitan dengan sumber berita resmi tanpa melakukan pengecekan ulang. Dampak Media Sosial terhadap Penyebaran Informasi mengenai COVID-19 Media sosial memiliki dampak yang signifikan dan berpengaruh pada penggiringan opini masyarakat, melalui penyebaran informasi baik berupa informasi faktual maupun disinformasi. Dampak ini sangat dirasakan saat pandemi COVID-19 yang dapat menjadi stimulus sekaligus tantangan dalam penyebaran informasi-informasi penting saat ini seperti program vaksinasi, pemberitaan obat-obatan COVID-19, maupun pada kesehatan mental masyarakat yang ada.

Dampak media vaksinasi

sosial

terhadap

program

Salah satu dampak media sosial yang berpengaruh besar adalah pada program vaksinasi. Studi terbaru oleh Uscinski et. al. (2020) menemukan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap teori konspirasi mengenai virus Corona berhubungan dengan kecenderungan penolakan informasi oleh para ahli maupun pemerintah. Hal ini sejalan dengan laporan dari Freeman et. al. (2020) yang menemukan bahwa hubungan antara kepercayaan masyarakat terhadap teori konspirasi berhubungan langsung dengan peningkatan penolakan vaksin. Masyarakat yang percaya terhadap teori konspirasi bahwa virus merupakan buatan manusia (bioengineered) akan menghiraukan protokol kesehatan (seperti berdiam diri di rumah) dan menolak vaksinasi (Imhoff and Lamberty, 2020). Bahkan studi terbaru mengatakan bahwa hanya 50% masyarakat Amerika Serikat yang bersedia untuk divaksinasi, yang mengindikasikan bahwa herd immunity masyarakat terhadap virus corona melalui vaksin akan sulit untuk dicapai (Cornwall, 2020).


Dampak Media Sosial terhadap Peredaran Obat Penyembuh Corona Berkembangnya informasi yang salah berkaitan dengan COVID-19 menjadi masalah di seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt., dosen Farmasi UGM, menyatakan bahwa keraguan masyarakat Indonesia untuk menerima vaksin COVID-19 disebabkan oleh ketidakpahaman masyarakat terhadap vaksin ditambah pengaruh-pengaruh dari media sosial. Di sisi lain, peran media sosial sebenarnya dapat digunakan untuk memberikan informasi yang benar mengenai vaksinasi dan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Seperti pemberitaan soal vaksin yang sudah halal oleh MUI di media sosial dapat mengerahkan tokoh agama di daerah-daerah untuk bisa berpartisipasi dalam menyebarkan dan melakukan sosialisasi pada masyarakat. Strategi yang dapat dilakukan oleh pemerintah antara lain dapat melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat dengan melakukan pendekatan terhadap kelompok antivaksin. Pada kelompok antivaksinasi, promosi vaksinasi perlu melibatkan stakeholder dan juga influencer melalui strategi promosi kesehatan seperti advokasi dan dukungan sosial pemberdayaan masyarakat.

44

Perkembangan media sosial memudahkan sebuah informasi beredar pada pandemi COVID-19, salah satunya obat penangkal atau pencegah COVID-19. salah satu penelitian menyatakan bahwa eucalyptus yang berfungsi sebagai antivirus dapat mendegradasi virus COVID-19. Sekretaris Jenderal Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) Berry Juliandi mengatakan, hampir semua bahan kimia atau bahan aktif di berbagai makhluk hidup mengandung penghancur protein, lipid atau RNA sebetulnya mampu mendegradasi virus corona pada suatu dosis tertentu. Namun tetap perlu uji lanjutan. Selain eucalyptus, terdapat beberapa obat yang belum dipastikan kemanjurannya secara ilmiah dalam mencegah dan mengobat COVID19, dikutip dari kompas.con bahwa ujar Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengambangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Akhmad Saikhu, MSc. PH., menyatakan beberapa jenis tanaman secara empiris dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah virus corona, seperti pegangan, bawang putih, temulawak, meniran dan kunyit. namun masih belum dapat diyakini bahwa obat-obat herbal tersebut dalam 100% ampuh mencegah maupun mengobati virus covid-19


Dilansir dari AFP, operasi yang dijalankan dan didukung oleh Europol telah menyita 4,4 juta unit obat-obatan palsu yang diklaim dapat mencegah dan menyembuhkan COVID-19. Berkembangnya berita mengenai obat obatan yang dikatakan dapat menangkal COVID-19 dapat menjadi masalah di seluruh dunia, karena dapat menyebabkan penipuan dan transaksi obat-obatan yang ilegal serta membahayakan jika dikonsumsi dengan dosis yang salah. Kepala BPOM, Penny K Lukito mengatakan, bahwa MSM-SFMP merupakan forum kolaborasi global mengatasi peredaran obat substandar dan palsu yang mengikutsertakan beberapa negara, dengan membangun sistem yang meliputi upaya pencegahan (prevention), pelaporan deteksi (detection), dan respon cepat (responsive) untuk mengeradikasi peredaran obat substandar dan palsu. Strategi ini telah mengacu kepada Strategi Penanggulangan Obat Substandar dan Palsu WHO (prevention, detection, and response). Dengan kesigapan pemerintah untuk mengatasi peredaran obatobatan palsu ini, diharapkan bahwa penyebaran obat palsu di Indonesia dapat berkurang agar masyarakat terbebas dari obatobatan palsu. Namun, masyarakat sendiri harus kritis mengenai berita yang diterimanya dari media sosial agar dapat terhindar dari berita palsu yang menyesatkan mengenai obatobatan yang mampu melawan virus COVID-19. Dampak Media Sosial pada Mental selama Pandemi COVID-19 Pandemi COVID-19 telah mengubah banyak kehidupan manusia. Semua orang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dengan menonton TV atau bermain gadget. Kebanyakan orang menghabiskan waktunya untuk bermain media sosial, seperti Facebook, Instagram, Twitter, sampai TikTok. Padahal kebiasaan baru tersebut dapat menyebabkan banyak masalah, salah satunya adalah kesehatan mental. Hal inilah yang perlu dipahami setiap orang selama di rumah saja.

Sebuah penelitian dilakukan oleh Goa et. al melalui survei dengan platform online bernama Wenjuanxing yang meneliti terkait permasalahan kesehatan mental di Tiongkok. Dalam survei tersebut, para peneliti menilai depresi menggunakan versi Tiongkok dari Indeks WHO-Five-Well-Being (WHO-5), yang dilakukan melalui serangkaian pertanyaan untuk memilih tingkat depresinya. Demikian pula, kecemasan dinilai dengan versi Tiongkok menurut Generalized Anxiety Disorder Scale (DAG-7), yang terdiri dari 7 gejala.

Selanjutnya, penelitian dilakukan dengan bertanya kepada responden mengenai seberapa sering mereka melihat berita terkait virus COVID-19 pada media sosial pada seminggu terakhir. Satu statistik yg lebih menarik berdasarkan penelitian ini adalah responden dengan pendidikan rendah mempunyai proporsi yg lebih rendah menjawab “sering�, daripada orang yang berpendidikan tinggi. Sementara itu, peserta yang berasal dari kalangan pelajar dan pensiunan justru mempunyai proporsi jauh lebih banyak menjawab “sering� dalam melihat media sosial. Prevalensi depresi di antara responden adalah 48,3% dengan proporsi yang lebih besar pada responden dengan rentang usia 21-40 tahun. Demikian pula taraf kecemasan yaitu 22,6% yang lebih besar pada responden dengan rentang usia 31-40 tahun. Kombinasi kecemasan dan depresi adalah 19,4%. Jika dibandingkan dengan sampel menurut gangguan apapun (kecuali demensia), prevalensi kecemasan dan depresi mencapai 16,6%. Data ini memberikan informasi bahwa tingkat gangguan kesehatan mental di Tiongkok jauh lebih tinggi akibat pandemi COVID-19. Para peneliti tersebut pun mengatakan bahwa media sosial memiliki pengaruh yang kuat dalam meningkatkan kasus gangguan kesehatan mental.

t h e

p l a n n e r s

45


Adapun penelitian di Indonesia, salah satunya, dilakukan oleh Teguh et. al. Penelitian ini menggunakan instrumen Generalized Anxiety Disorder Scale (DAG-7) dengan hasil gejala normal, pria dan wanita = 102 orang; gejala ringan, pria = 111, wanita = 159; gejala sedang, pria = 78, wanita = 110; gejala berat, pria = 84, wanita = 91. Dari semua gejala tersebut, rekomendasi untuk kategori ringan dilakukan pemantauan kondisi psikologis, gejala sedang dilakukan pemeriksaan klinik, yang dalam hal ini perlu menjadi perhatian, sedangkan gejala berat diperlukan konseling untuk mengatasinya. Keseluruhan gejala berdampak pada aspek ekonomi, akademik, dan sosial.

Dengan adanya pengaruh COVID-19 terhadap kesehatan mental manusia, maka perlu diterapkan pemulihan psikologis. Pada dasarnya, gangguan kesehatan mental diakibatkan karena rasa takut, khawatir dan cemas yang berlebih. Untuk itu, setiap manusia perlu membatasi dirinya agar tidak terlalu terbawa oleh kecemasan. Adapun, pihak pemerintah atau lembaga-lembaga lain yang memiliki wewenang, sebaiknya dapat memberikan langkah preventif dengan maksud untuk mengatasi permasalahan mental yang terjadi akibat pandemi virus corona ini. Kesimpulan Penyebaran informasi faktual mengenai COVID-19 dilakukan oleh berbagai pihak yaitu pemerintah, influencer (media sosial), ilmuwan, dan masyarakat. Pemerintah berperan penting dalam meredakan kecemasan masyarakat, memberikan kepastian, membangun optimisme publik, serta menjadi sentral pemberian informasi kepada publik. Peran pemberi informasi dilaksanakan langsung oleh gugus Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Selain itu, Kominfo juga mengembangkan sejumlah aplikasi penting di masa pandemi seperti pedulilindungi.id,

46

Chatbot dan widget GPR, hingga monitoring hoaks. Di samping itu, terdapat peran penting influencer terhadap penyebaran informasi faktual COVID-19. Sebagai pihak yang dekat dengan masyarakat di dunia maya, influencer berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat sehingga hal tersebut dapat digunakan sebagai media pemerintah untuk menyebarkan atau mempropagandakan informasi penting dan benar mengenai COVID19. Terdapat pula ilmuwan sebagai pihak yang harus selalu bersikap ilmiah dan objektif menghadapi COVID-19, ilmuwan memiliki tingkat kepercayaan tinggi bagi masyarakat. Beberapa ilmuwan di Indonesia memanfaatkan akun media sosial pribadinya untuk mengedukasi masyarakat terkait COVID19. Karena ketidakpuasannya, masyarakat juga tak tinggal diam, mereka melakukan inisiatif untuk mencari informasi faktual COVID-19 dari sumber lain. Masyarakat membangun platform digital sukarela dengan tujuan untuk mengadvokasi transparansi data, verifikasi informasi, dan edukasi publik. Peran media sosial terhadap penyebaran disinformasi mengenai COVID-19 tentunya amat berpengaruh. Untuk dapat memahami hal tersebut lebih jauh, media sosial memiliki fungsi dalam membagi cepat informasi yang dimiliki satu pengguna ke pengguna lainnya yang tak terhitung banyaknya hanya dalam satuan detik. Hal inilah yang disebut “infodemik�, yaitu ketika informasi sangat mudah menyebar dan lebih banyak jumlahnya daripada yang dapat dikonsumsi oleh satu pengguna, terutama pada berita mengenai peristiwa yang sedang hangat seperti COVID19. Tidak jarang bahwa berita-berita hangat seperti ini mudah diselewengkan oleh pihak tak bertanggung jawab yang membuat masyarakat mudah mempercayainya dan memulai kepanikan. Kanal media sosial yang paling banyak membagikan disinformasi adalah Facebook dan Whatsapp karena memiliki pengguna terbanyak dan berasal dari semua kalangan demografis, muda sampai tua.


Ditambah lagi, berdasarkan Bafadhal & Santoso (2017), kebiasaan pada perilaku masyarakat yang seringkali tidak memvalidasi berita yang didapatkannya. Dalam memberantas berita yang disinformatif tersebut, pemerintah melalui Kominfo telah membuat kanal khusus untuk pelaporan dan pengumuman mengenai berita palsu secara cepat. Harapannya dengan bantuan pelaporan masyarakat dan mekanisme pemerintah seperti ini dapat memberantas berita palsu yang ada di masyarakat mengenai COVID-19 dan berita lainnya. Media sosial berdampak pada persepsi masyarakat melalui penyebaran informasi, baik berupa informasi faktual maupun disinformasi. Dampak ini dirasakan saat pandemi COVID-19 dan menggiring opini masyarakat mengenai program vaksinasi, pemberitaan obat-obatan COVID-19, bahkan dari segi kesehatan mental masyarakat. Pada program vaksinasi, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap vaksin cenderung menurun di seluruh belahan dunia termasuk di Indonesia karena adanya teori konspirasi.

Dari segi obat-obatan, pemberitaan rumor berbagai macam obat yang dapat menyembuhkan virus Corona menjadi viral dan memberikan dampak kepercayaan masyarakat akan pemberitaan tersebut kendati belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan kemanjuran tersebut. Di sisi lain, dampak pemberitaan di media sosial juga meningkatkan angka depresi masyarakat di seluruh dunia dan juga Indonesia yang memerlukan pemulihan psikologis. Sebenarnya, media sosial juga dapat menjadi wadah bagi pemberitaan informasi faktual oleh pemerintah, hal ini dapat dijadikan strategi bagi pemerintah untuk dapat memberikan stimulus pemulihan COVID-19 melalui media sosial. Referensi Anonymous. (12 April 2019). Kepala BPOM Penny Lukito Beber Strategi Menangani Peredaran Obat Palsu, diakses dari https://www.jpnn.com/news/kepala-bpompenny-lukito-beber-strategi-menanganiperedaran-obat-palsu pada30 Januari 2020 pukul 13.31 Bafadhal & Santoso. 2020. Memetakan Pesan Hoaks Berita COVID-19 di Indonesia Lintas Kategori, Sumber, dan Jenis Disinformasi. Jurnal Magister Ilmu Komunikasi Vol.6 (No. 2 ): 235 - 249 Th. 2020 Kominfo. (2020). Siaran PersNo. No. 42/HM/Kominfo/03/2020KawalInformasi COVID-19, Kominfo Identifikasi 242 Konten Hoax, 17 Maret 2020. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jakarta Teguh, Roni. et al. 2020. Dampak Psikologis Pandemik COVID-19 Terhadap Mahasiswa di Kalimantan Tengah. DOI: 10.13140/RG.2.2.26837.04321 Tim Administrator KawalCOVID19 (2020). KawalCOVID19 Untuk Mengurai Derasnya Informasi Seputar COVID-19. diakses dari https://kawalcovid19.id/tentang-kami pada 26 Januari 2021 pukul 17.29

47

t h e

p l a n n e r s

47


KARYA WARGA

Foto: Dhya Rizqi Andryan Zain (HMP18049)


Geliat Blockchain, Prepare for the Disruption! Mayong Firdaus HMP17033

Ketika pribadi telah mampu berwenang atas data dan keputusan sendiri Beberapa waktu belakangan ini mungkin kita bisa saksikan pesona investasi begitu menarik. Mulai dari investasi saham, emas, hingga reksadana, hal ini terlihat dari semakin banyaknya orang yang bermain hingga banyaknya konten-konten pencerdasan untuk mendapatkan keuntungan dari investasi tersebut. Salah satu investasi yang cukup terkenal dan ramai jadi perdebatan adalah bitcoin. Bitcoin pertama kali diluncurkan pada bulan Januari 2009 oleh orang atau sekelompok orang (entahlah) yang menyebut diri mereka dengan nama Satoshi Nakamoto. Bitcoin ini diperkenalkan sebagai mata uang digital. Fungsinya selayaknya uang yang dapat melakukan transaksi, terkhusus pada transaksi yang dilakukan secara digital. Bitcoin dapat digunakan sebagai alat tukar, alat satuan hitung, alat bayar, alat pembentukan, dan pemindahan modal, serta alat penimbun kekayaan. Satoshi Nakamoto menghadirkan bitcoin sebagai sebuah pengembangan konsep cryptocurrency yang menggagas dan merekomendasikan konsep tentang bentuk baru uang dengan menggunakan kriptografi untuk mengontrol dan merealisasikan transaksi tanpa melalui bayang-bayang kekuatan otoritas dan sentralisasi sistem. Bitcoin tersebut nantinya diproses dalam Application-Specific Integrated Circuit (ASIC) yang berfungsi untuk mencari koin baru melalui proses penambangan (mining) serta membantu proses transaksi bitcoin di seluruh dunia. Sederhananya, bitcoin hadir akibat ketidakpercayaan terhadap mata uang konvensional yang ada serta menginginkannya suatu metode pembayaran yang lebih mudah, cepat, aman, transparan, efisien, dan terpercaya. Awal perkembangannya 10.000 Bitcoin (BTC) hanya seharga dua potong pizza atau 1 BTC hanya dinilai Rp 23. Sedangkan nilainya ketika penulis menulis tentang ini 1 BTC sama dengan Rp 452.413.010,70 (28 Januari 2021, pukul 22.10 WIB). Tetapi, sejauh ini pemerintah Indonesia belum menjadikan Bitcoin sebagai sebuah alat tukar yang sah pun beberapa negara yang ada di dunia.

t h e

p l a n n e r s

49


Pada tulisan ini penulis bukan berniat untuk mempromosikan investasi bitcoin ataupun juga memperdebatkan tentang legal-ilegal serta halal-haram suatu transaksi yang menggunakan bitcoin. Melainkan coba mengenal tentang teknologi dibaliknya, yaitu blockchain. Blockhain sendiri adalah suatu sistem berdasarkan jaringan peer to peer yang terdesentralisasi, efisien, dan aman karena dilindungi oleh algoritma kriptografi yang kuat. Teknologi yang menerapkan sistem ini disebut juga dengan Distributed Ledger Technology (DLT) berfungsi untuk menyimpan data dan mampu untuk mengintegrasikannya karena dilakukan secara peer to peer, dengan mendistribusikan database tersebut ke banyak server sehingga tidak perlu bergantung pada satu buah server.

Bayangkan terdapat blok-blok yang mana saling dirantai satu sama lain sehingga kuat dan terhubung satu sama lainnya. Blockchain ini merupakan sistem dengan tingkat keamanan yang tinggi. Terdapat kode enkripsi atau yang disebut dengan hash yang merupakan suatu rangkaian angka dan huruf yang berfungsi untuk memverifikasi validitas informasi. Tiap blok menyimpan suatu data dan jika ingin diretas (hacking) tidak bisa hanya meretas satu blok harus semua blok karena terikat oleh rantai tersebut, yang mana terdapat lebih dari seribu blok dan tersebar di berbagai server serta berubah pola rantai tiap menitnya. Hal ini memungkinkan kedepan penerapan blockchain ini pada penggunaan big data di konsep Smart City yang diterapkan di berbagai wilayah

!

Begitu besarnya potensi yang dimiliki oleh sistem blockchain ini menjadi peluang untuk bisa memperbaiki kehidupan kedepan, salah satunya melalui perwujudan seutuhnya good governance pada konsep Smart city. Penulis mengajak pembaca untuk merefleksikan sejenak. Sejauh ini setiap kegiatan yang kita lakukan pasti selalu melibatkan yang namanya pihak ketiga. Analoginya adalah selalu ada tengkulak antara petani dan pembeli. Pihak ketiga ini terkadang merugikan serta menghambat dan yang pastinya membuat kita mengeluarkan biaya lebih untuk itu. Refleksi lain adalah bayangkan data kita yang terdapat di MSTP (Multi Service Transport Platform), seperti Gojek atau Grab. Secara sukarela kita memberikan alamat tinggal, tujuan perjalanan, makanan yang dikonsumsi, hingga hal lainnya. Pernahkan membayangkan bagaimana data itu selanjutnya digunakan. Pernahkah terlintas untuk meminta data kita tersebut, pun jika ingin pastilah melalui prosedur yang rumit serta terdapat biaya besar yang harus dibayarkan untuk data diri kita sendiri. Bayangkan ketika pola kehidupan kita telah diketahui dan dibaca orang lain serta kita tidak memiliki kuasa atas diri kita sendiri. Siapa yang diuntungkan atasnya.

50


Seiring berkembangnya teknologi, data menjadi suatu hal yang penting untuk membantu dalam pengambilan keputusan dan memprediksi apa yang akan terjadi kedepan. Akan tetapi, hal ini menjadi suatu pencurian yang terselubung ketika seseorang empunya data tidak memiliki kontrol penuh atas data diri tersebut. Melalui blockchain ini, penulis memiliki bayangan kedepan untuk menerapkannya pada sistem big data. Sehingga siapapun, baik pemerintah maupun swasta yang bertujuan untuk menggunakan data pribadi seseorang misal untuk memodelkan suatu sistem transportasi harus mendapat izin dari si empunya data dan pribadi tersebut pun mengetahui hasil dari model t e r s e b u t Optimisme ini tidak datang hanya sebuah spontanitas melainkan meninjau ada banyak sektor yang berpeluang menerapkan blockchain ini mulai dari supply chain management, transportasi, industri telekomunikasi, perbankan, hingga pengawasan lingkungan. Seperti yang terlihat pada gambar 2, itu merupakan sebuah skema sederhana bagaimana suatu data pasien yang tercatat di Electronic Health Record (EHR) dapat terintegrasi serta memiliki pengamanan berlapis. Sehingga ketika pasien berpindah tempat pengobatan maka tidak akan kehilangan rekam medis sebelumnya serta dokter yang akan mengakses data tersebut pun harus seiizin sang pasien. Skema sederhana ini memudahkan dalam penanganan pasien menjadi lebih cepat dan tepat sasaran.

Singkatnya, penulis memohon maaf jika informasi yang disajikan masih kurang padu dan mendalam karena masih minimnya pengetahuan tentang ini. Penulis sangat membuka diri jika ada yang ingin melanjutkan diskusi untuk bersama membangun mimpi. Penulis yakin akan ada disrupsi kembali dengan blockchain sebagai aktor utamanya dengan tujuan pembenahan data. Entah melalui bitcoinnya saat ini ataupun dalam bentuk lainnya. Semoga disrupsi selanjutnya, kitalah yang menjadi dalangnya bukan hanya penonton dan penikmat kembali. t h e

p l a n n e r s

51


Meruak Tanpa Muak

Zahra Annisa Fitri | HMP19032 Istilah “Industri 4.0” kian terkenal. Kita mundur sejenak ke awal 2018 ketika istilah tersebut mulai mengepakkan sayapnya di Indonesia. Kepakan tersebut kian melebar tatkala Kementerian Perindustrian menggelar sosialisasi bertajuk “Making Indonesia 4.0”. Akan tetapi, berbeda dengan saudaranya, istilah Society 4.0 ‘Masyarakat 4.0’ tidak menuai popularitas yang sama dengan Industri 4.0. Justru, istilah ‘Masyarakat 5.0’ lebih dahulu terdengar—setidaknya untuk saya—setelah Perdana Menteri Jepang dalam Forum Ekonomi Dunia menyatakan visi mengenai hal tersebut. Hanya saja, Masyarakat 5.0 tidak akan lahir tanpa Masyarakat 4.0, sementara eksistensi Masyarakat 4.0 nihil tanpa Masyarakat 3.0, dan begitu seterusnya. Oleh karena itu, mari kita mulai kelas singkat mengenai sejarah masyarakat modern. Masyarakat 1.0 lahir ketika manusia pertama hadir. Kata kuncinya adalah berburu yang identik dengan kehidupan nomaden. Seiring peradaban berkembang, kemampuan memasak dan melindungi diri meningkat sehingga muncullah Masyarakat 2.0. Masyarakat tersebut terbentuk di era pertanian, sekitar 13.000 tahun sebelum Masehi.

52

Masyarakat 1.0 lahir ketika manusia pertama hadir. Kata kuncinya adalah berburu yang identik dengan kehidupan nomaden. Seiring peradaban berkembang, kemampuan memasak dan melindungi diri meningkat sehingga muncullah Masyarakat 2.0. Masyarakat tersebut terbentuk di era pertanian, sekitar 13.000 tahun sebelum Masehi. Menilik sejarah perkembangan Masyarakat 1.0 hingga 5.0, jeda antara yang ke-2 dengan ke-3 memang cukup lama. Kemajuan baru kembali terjadi setelah Revolusi Industri pada tahun 1.800-an. Saat Industri 1.0 dan Industri 2.0 terjadi, saat itulah manusia menyongsong kehidupan Masyarakat 3.0. Masyarakat 4.0 kemudian tercipta dalam balutan dua sifat: informatif dan kreatif, bersamaan dengan Industri 3.0 sekitar tahun 1960-an. Saat itu, ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang. Manusia mulai mengenal hal-hal yang kini sangat lazim: komputer, internet. Perolehan informasi kian cepat. Pesatnya aliran data lantas mulai menghapus jarak ruang dan waktu antarmanusia. Pada era inilah, industri berlomba-lomba membangun produk yang mempermudah manusia memperoleh informasi. Bagaimana

dengan

situasi

sekarang?

Tentu informasi sudah jauh lebih mudah didapatkan. Hanya menggunakan tangan tanpa menggerakkan badan, informasi seolah dihadirkan di depan mata. Dampak buruk tidak terelakkan seiring kuatnya gaung kemudahan ini, dibuktikan dengan kemunculan era disrupsi. Namun, pokoknya—atau bahasa gaulnya, “valid no debat ya”—kemudahan informasi adalah kemewahan yang menjadi biasa saat ini


Kendati demikian, kita tidak bisa berhenti begitu saja sebagai Masyarakat 4.0. Sebagaimana disebutkan sebelumnya, Masyarakat 4.0 tampil bergandengan dengan Industri 3.0, sementara kini kita telah menyambut Industri 4.0. Oleh karena itu, menjadi Masyarakat 5.0 tampaknya adalah hal yang sepatutnya harus kita biasakan sebagai upaya beradaptasi dengan perkembangan industri. Yang menjadi pembeda utama antara Masyarakat 4.0 dan 5.0, menurut saya, adalah bagaimana kita memandang teknologi yang ada. Pada Masyarakat 4.0, teknologi adalah sebuah objek, sementara Masyarakat 5.0 mulai melihatnya sebagai subjek. Sebenarnya, Masyarakat 5.0 sendiri adalah penyempurnaan dari Masyarakat 4.0. Jika dulu teknologi hanya digunakan untuk berbagi informasi, kini teknologi digunakan untuk mempermudah kehidupan manusia sehari-hari. Bukankah kita sudah lazim mendengar tentang robot yang membersihkan rumah, menyajikan makanan di restoran, hingga mengemudikan kendar a a n ? Namun, yang harus kita soroti terang benderang bukanlah soal secanggih apa teknologi terbarui. Teknologi akan terus tumbuh dan dewasa, tapi apakah kita sebagai manusia mampu mengikuti pertumbuhan dan pendewasaan tersebut? Jangan sampai adegan yang sering muncul di berbagai film benar-benar terjadi—robot menginvasi Bumi, manusia kehilangan derajatnya, atau jangan-jangan semuanya hanya imajinasi liar saya belaka. tanpa muak.

Kita harus terus berkembang, merekah, meruak; seperti itu tanpa muak.

Intinya, sebagaimana teknologi dan industri berkembang, kita pun harus membuka mata dan ikut berkembang. Perkembangan teknologi tidak akan berhenti, bahkan mungkin tidak terhenti. Di penghujung hari, hal yang bisa kita lakukan hanya mengutip dan mengabulkan kata-kata Germany Kent, “Don’t live the same day over and over again and call that a life. Life is about evolving mentally, spiritually, and emotionally.�

t h e

p l a n n e r s

53


Wha t ’ sonKa r i nov? Wa ka ka r ya( Wa ha naKe ka r ya a n) Me mf a s i l i t a s iWar gaHMPunt ukme nc a r il omba , pe mbi na a nl omba , da nme nc a r ipa r t ne rl omba . Se pa nj a ngke pe ngur us a n

Apr es i as iKar ya Me ngapr e s i as iwar gaat askar yadan l ombayangdi i kut i . Sepanj angkepengur us an

Sekol ahKar ya1. 0 Bi nc angbi nc ang be r s ama Kak Re za Aul i a Akbar de ngant opi k“Mahas i s waI damanSt ar t e rPac k” 4J ul i2020

Ka j i a nKe pl a nol ogi a n Ka j i a nbe r s a maWa r gaHMPde nga nt e ma “ Soc i e t y4 . 0 : Empowe r me nt& Di s e mpowe r me nt ” 2 6Se pt e mbe r2 0 2 0



56


Foto : Dokumentasi HMP 2019

t h e

p l a n n e r s

57


Jadi, bagaimana pendapat anda tentang The Planners? Mohon kirimkan kritik, saran, dan tanggapan Anda melalui link atau barcode di bawah ini! Terima Kasih!

bit.ly/UntukThePlannersyangLebihBaik


Sila baca The Planners edisi-edisi sebelumnya hanya di: issuu.com/hmppangriptalokaitb Jangan lupa juga untuk mengunjungi media sosial kami!

hmp_itb

Himpunan Mahasiswa Teknik Planologi "Pangripta Loka"ITB

HMP_ITB

HMP Pangripta Loka ITB


2021


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.