Majalah HMTA 2017 Edisi 2

Page 1

MAJALAH HMTA-UPN”V”YK / EDISI 2/2017

HM A PERTAMBANGAN MODERN

MENATAP MASA DEPAN PERTAMBANGAN

PERTAMBANGAN

DI BULAN


CATATAN HMTA

23 T

ahun Tiada Pengabdian yang Sia-Sia disebut Studium Generale rutin digelar setiap bulannya yang membahas teknologi pertambangan, isu, dan masalah pertambangan yang sedang terjadi di Indonesia langsung dari pakarnya.

Bagi sebuah organisasi dan komunitas, usia 23 tahun bukanlah usia yang muda, melainkan adalah usia kematangan suatu sistem dalam organisasi tersebut. Logikanya, semakin lama umur organisasi maka semakin banyak pula kader-kader yang dilahirkan guna melanggengkan organisasi tersebut. Himpunan Mahasiswa Te k n i k P e r t a m b a n g a n ( H M TA ) U P N “Veteran” Yogyakarta, pada Mei 2017 yang lalu merayakan anniversary yang ke-23 tahun. Sejak didirikan pada 27 Mei 1994 sampai sekarang HMTA tidak pernah kehabisan ide untuk melakukan pembaharuan baik internal maupun eksternal. Pembaharuan tersebut dilakukan guna mengasah skill dan jiwa tanggungjawab anggotanya. Seperti himpunan lainnya, HMTA UPNVYK berbasiskan pengembangan soft skill dan keprofesian. Kajian keprofesian yang sering-

Selain itu, HMTA juga mengadakan kompetisi keprofesian dua tahunan bertaraf nasional yang diberi nama Youth Mining Camp Competition (YMCC). Konsep inovatif dan berbeda yang dipakai YMCC adalah peserta langsung praktis ke lapangan dan melakukan “camp” di lokasi yaitu Bayat, Klaten. Selain YMCC, guna mempererat persaudaraan anak tambang, juga setiap tahunnya diadakan kegiatan internal yaitu DINAMIT yang selalu mempunyai konsep yang berbeda. Selain membidangi keprofesian, HMTA yang juga menguak masalah kepekaan dan kepeduliaan mahasiswa pertambangan sebagai aplikasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hal ini diturunkan pada visi research and development, kelompok studi mahasiswa Ilmiah yang menjadi pioneer dalam bidang tersebut rutin melakukan penelitian khususnya dalam bidang kebumian dan rekayasa pertambangan diberbagai tempat sekitar Yogyakarta. HMTA juga menaungi kelompok studi mahasiswa (KSM) internal yang menjadi wadah berbagi ilmu dan menjalin hubungan antar mahasiswa pertambangan.


KEPALA JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UPN”VETERAN”YOGYAKARTA kita panjatkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga majalah “Modern Mining” dapat terbit sebagai media komunikasi bagi mahasiswa program studi teknik pertambangan. saya mengucapkan selamat kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksana dan terbitya majalah ini terutama kepada ketua dan redaksi pelaksana. semoga majalah ini terus berkembang untuk mewadahi kegiatan akademis, sosial, budaya disini serta lingkungan. sukses untuk majalah “modern mining” demikian semoga terus semangat dan berkiprah dengan jiwa bela negara.

Dr.Edy Nursanto,ST.,MT KEPALA JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS PEMBANGAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

KOORDINATOR PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK PERTAMBANGAN

Ir. Wawong Dwi Ratminah, MT. KOORDINATOR PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS PEMBANGAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

Selamat atas terbitnya majalah HMTA edisi kedua dengan tema Modern Mining. Semoga terbitnya majalah ini berkesinambungan dan sebagai wadah kreatif untuk mahasiswa Prodi Teknik Pertambangan. Semoga dengan adanya majalah ini HMTA, mahasiswa juga semakin sukses dalam kancah nasional dan internasional. Viva Tambang... Mantab sekali


MEJA REDAKSI

Menatap Masa Depan Pertambangan

D

unia pertambangan saat ini tidak mengalami perubahan yang signikan sejak

zaman nenek moyang kita mulai menambang. Prinsip penambangan masih tetap sama yaitu bongkar, muat dan angkut serta tetap melestarikan fungsi lingkungan. Penggunaan teknologi yang mutakhir dalam bidang pertambangan menjadi salah satu perkembangan dunia pertambangan yang harus kita sadari. Dengan ditemukannya alat dan material pertambangan yang modern semakin membuka mata kita akan masa depan yang cemerlang. Bagaimana tidak, dengan teknologi yang mutakhir nantinya kita dapat melakukan eksploitasi terhadap sumber daya mineral yang belum bahkan sulit terjamah. Sumber daya mineral dalam laut akan dengan mudah kita dapat dengan teknologi yang mutakhir saat ini. Bahkan khayalan kita tentang sumber daya baru di luar angkasa dan bulan akan dapat terealisasikan. Memasuki era pertambangan modern saat ini, kami redaksi Majalah HMTA menangkat tema Modern Mining untuk edisi kedua tahun 2017. Selain itu, kami juga mengangkat beberapa isu sosial dan lingkungan lainnya sebagai cakrawala bagi pembaca. Kami mengutip sebuah kalimat yang tidak asing bagi mahasiswa pertambangan yaitu, “Jangan takut akan kehabisan sumber daya mineral dan bahan galian, tapi takutlah ketika anak tambang kehabisan akal”. Selamat datang di Meja Redaksi HMTA dan selamat berinovasi !!!

Renaldo Pratama Pimpinan Redaksi


Reni Anggraini Penanggungjawab Redaksi

Renaldo Pratama Pimpinan Redaksi

Essabila Editor dan Layuoter

Dimas Prast Faturrahman Designer

Muhammad Sandi Yudha Staf dan Kontributor

Thereza Ataya Diaz Vera Staf dan Kontributor

Wisnu Bharata Wicaksono Staf dan Kontributor

Ajy Setiawan Staf dan Kontributor

Muhammad Fajar Halsin Staf dan Kontributor

Special Thanks : Drs. Ir. Abdul Rauf, M.Sc Ilham Anggadisan Prakasa Heppyanto Tangdirussun Ciptaghani Latief Wibisono Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan mengucapkan Terimakasih yg sebesar besarnya atas Karya dan kontribusi dari tim redaksi. Semoga majalah hmta yang terbit ini bermanfaat untuk pembaca khususnya anggota hmta. Kritik Dan saran yg membangun sngat dibutuhkan Demi kemajuan bersama Regards, Ilham Anggadisan Prakasa

#VIVATAMBANG

Majalah HMTA


Menatap Masa Depan Pertambangan PERTAMBANGAN DI BULAN 23 Tahun, Tiada Pengabdian yang Sia-Sia Tambang Bawah Air Raksasa Tambang Geobotani, Proyeksi Eksplorasi Masa Depan Pengolahan Bahan Galian Selamatkan Slamet Menelisik Soal Kewajiban dan Kendala Membangun Smelter 5

Majalah HMTA


Raksasa Tambang Oleh : Thereza Ataya Diaz Vera

Bucket Wheel Excavator (BWE) BWE termasuk mesin bergerak terbesar dalam sejarah manusia. BWE adalah roda berputar besar yang dipasang pada sebuah lengan raksasa yang ujung roda dipasangi bucket dengan gigi-gigi logam dipinggiran bucket yang terus berputar yang dirancang untuk menumpahkan muatannya pada belt conveyor. BWE paling efektif digunakan di tanah lembek yang tidak banyak mengandung batuan keras seperti pertambangan batubara. Perusahaan Indonesia yang mengoperasikan BWE adalah PT. Tambang Batubara Bukit Asam yang digunakan menambang batubara di Airlaya.

Liebherr T282B Adalah alat angkut terbesar yang dirancang oleh Jerman dengan kapasitas 400 ton material dan menghasilkan 3650 tenaga kuda. Di Indonesia sendiri, alat ini dioperasikan pada tambang batubara oleh PT. Kaltim Prima Coal.

Tunnel Boring Machine Alat penggali terowongan yang menyerupai silinder dengan diameter mulai dari 19 meter. TBM dapat digunakan pada batuan lunak hingga batuan keras. TBM dilengkapi dengan mata bor yang tersebar dipermukaan kepala bor. TBM digunakan sebagai alternative dari drilling dan blasting. Kekurangan dari TBM ini adalah capital cost yang mahal. Dikutip dari berbagai sumber


Sumber : MINERIA ITB


Eksplorasi secara umum adalah mengetahui, mencari dan menilai suatu endapan mineral. Menurut Dhadar (1980), eksplorasi bahan galian didefinisikan sebagai penyelidikan yang dilakukan untuk mendapatkan suatu keterangan mengenai letak, sifat-sifat bentuk, cadangan, mutu serta nilai ekonomis bahan galian. Sedangkan geobotani menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah ilmu tentang masyarakat tumbuh-tumbuhan di alam bebas. Eksplorasi Geobotani adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari endapan yang berada di bawah tanah dengan flora atau tumbuhan sebagai indikator apakah terdapat endapan atau tidak. Metode ini memanfaatkan komposisi kimia yang terdapat pada tumbuhan yang dipakai sebagai media. Pada bagian tertentu dari beberapa jenis tumbuhan telah terbukti menunjukan kadar konsentrasi unsur-unsur tertentu yang lebih tinggi jika tumbuh pada tanah yang berkembang di atas endapan mineral dari pada di tanah biasa. Geobotani ini termasuk ekstensi dari cabang disiplin ilmu geokimia. Geobotani ini merupakan cara lain yang dapat digunakan dalam eksplorasi tidak langsung selain remote sensing. Di Indonesia sendiri, Geobotani sudah pernah dilakukan oleh PT. Freeport Indonesia dalam eksplorasi Ertsberg. Geobotani memanfaatkan respon pada tumbuhan. Respon yang dikeluarkan bersifat spesifik. Tumbuhan biasanya akan beradaptasi dengan lingkungannya. Adaptasi yang terjadi bermacam-macam. Untuk melihat respon dari adaptasi tumbuhan, maka dilakukanlah manipulasi.

Oleh : Wisnu Bharata Wicaksono

5


Manipulasi yang dilakukan bersifat buatan, karena ada variable yang diatur, yaitu kandungan ppm dari Cu, Cd, Pb, dan Zn untuk uji logam. Seorang peneliti pernah melakukan pengujian terhadap pohon kayu putih (Eucaliptus) yang akarnya mencapai 75 meter di bawah permukaan dan terdapat vein berbentuk sill dengan kedalaman 50 meter, yang saat itu terbukti bahwa terdapat emas pada daunnya saat pengujian pada stomata dan tepi daun. Secara alami, emas tidak akan ada di daun jika tidak terkandung pada tanahnya. Dari sana akan terlihat masa depan pertambangan dengan melakukan ekstraksi mineral dari daun (novel mining).

Lalu apa kendalanya bagi Indonesia ? Indonesia memiliki tumbuhan yang heterogen dan tanah yang subur sehingga perlu dipetakan terlebih dahulu persebaran tumbuhan. Dampak negative dilakukannya geobotani ini tidak ada, karena ini merupakan pengamatan tidak langsung. Pada dasarnya geobotani mempermudah identifikasi batuan. Seperti halnya ketika kita melihat pohon bambu, pasti batuan yang melingkupinya adalah batuan bersifat asam. Sedangkan jati biasanya tumbuh pada lingkungan batugamping / karbonat.



Pendahuluan Penjelajahan ruang angkasa berawal misi ilmu pengetahuan untuk mengetahui keadaan di bulan. Misi selanjutnya adalah wisata dan akhirnya adalah misi pemanfaatan mineral yang terkandung di bulan atau disebut juga misi pertambangan. Planetary Resources (2014) dan dilanjutkan Deep Space Industry (DSI) yang didukung NASA belum dapat menerbangkan pesawat luar untuk eksplorasi sumberdaya di Bulan, bahkan DSI akan membuat hotel di luar angkasa dan perjalanan ke Mars. Rusia juga berencana menambang mineral bahan bakar pada tahun 2020. Sampai sekarang masih merupakan suatu misteri yang belum terungkap sehingga dapatkah mimpi ini menjadi suatu kenyataan dikemudian hari. Penjelajahan Bulan Bulan adalah satu-satunya benda langit selain Bumi yang telah didarati oleh manusia. Program Luna Uni Soviet, wahana pertama yang mencapai Bulan dengan pesawat ruang angkasa nirawak berlangsung pada tahun 1959. Program Apollo NASA Amerika Serikat dimulai dengan peluncuran misi berawak dengan pesawat ruang angkasa Apollo 8 berhasil mengorbit di Bulan pada tahun 1968, kemudian diikuti oleh enam misi pendaratan berawak antara tahun 1969 – 1972. Apollo 11 kembali ke Bumi, berhasil membawa 380 kg batuan yang berasal dari Bulan. Setelah Apollo 17 pada 1972, Bulan hanya disinggahi oleh pesawat ruang angkasa nirawak, umumnya merupakan misi orbit. Sejak tahun 2004, Jepang, Tiongkok, India, Amerika Serikat dan Badan Luar Angkasa Eropa, telah meluncurkan wahana pengorbit Bulan. Misi Lunokhod Soviet

terakhir pada tahun 1973, dan misi berkelanjutan Chang’e 3 RRC, yang meluncurkan Rover Yutu pada tanggal 14 Desember 2013. Kondisi Fisik Bulan Bulan adalah satelit alami Bumi satusatunya dengan ukuran jari-jari khatulistiwa dan jari-jari kutub relatif sama sekitar yaitu 0,273 Bumi. Luas permukaan Bulan 0,074 Bumi, volumenya 0,020 Bumi, massanya 0,0123 Bumi 3 dan massa jenis rata-rata 3,35 g/cm . Suhu o o permukaan antara -173 C sampai dengan 116 C, o suhu di khatulistiwa berkisar antara -203 C o sampai dengan -43 C. Berkomposisi Ar, He, Na, K, H, Rn. Menurut NASA jarak khatulistiwa ke pusat Bulan berkisar antara 350.600 km sampai dengan 378.000 km. Bulan memiliki atmosfer yang sangat renggang, bahkan hampir hampa. Unsur yang terkandung pada atmosfer Bulan adalah sodium dan potassium, yang dihasilkan oleh pelepasan atom. Unsur ini juga ditemukan pada atmosfer Merkurius dan Io. Unsur lainnya termasuk helium-4 yang dihasilkan dari angin surya, serta argon-40, radon-222 dan polonium-210, yang dilepaskan ke angkasa setelah dihasilkan melalui proses peluruhan radioaktif di dalam kerak dan mantel Bulan. Bahan galian di Bulan Setelah pembentukan Bulan yang diperkirakan terjadi pada 4,5 miliar tahun yang lalu, kristalisasi lautan magma membentuk mantel mafik yang juga disebabkan oleh curah hujan dan peluruhan mineral olivin, klinopiroksen, dan ortopiroksen. Setelah tiga


perempat lautan magma terkristalisasi, mineral plagioklas berkepadatan rendah akan terbentuk dan mengapung ke bagian atas lapisan kerak. Cairan terakhir yang mengalami proses kristalisasi terjebak antara kerak dan mantel. Pemetaan geokimia dari orbit menunjukkan bahwa sebagian besar kerak Bulan bersifat anortosit. Melalui pengujian sampel batuan Bulan, menjelaskan bahwa komposisi mantel mafik Bulan lebih kaya akan besi jika d i b a n d i n g k a n d e n g a n B u m i . Te k n i k geofisikapun menjelaskan bahwa ketebalan ratarata kerak Bulan adalah sekitar 50 km. Lapisan permukaan kawah bernama regolith, yang terbentuk akibat proses tubrukan. Regolith yang paling halus, yakni tanah Bulan dari kaca silikon dioksida, memiliki tekstur seperti salju dan berbau seperti mesiu. Regolith di permukaan yang lebih tua umumnya lebih tebal daripada permukaan yang lebih muda, ketebalannya bervariasi dari 10–20 m, lokasi yang berada di dataran tinggi sekitar 3–5 m. Di bawah lapisan regolith terdapat megaregolith, lapisan batuan fraktur dengan ketebalan berkilokilometer. Komposisi kimia permukaan Bulan hasil pengujian contoh batuan Bulan yang berasal dari batuan kerak Bulan meliputi :

Elemen di asteroid yang berlimpah, seperti nikel, silikon, logam platina seperti platinum dan palladium, dan air. Elemen air ini dapat dipecah menjadi hidrogen dan oksigen untuk membuat bahan bakar roket. Hellium+3 adalah isotope non-radioaktif dari Hellium yang dapat digunakan dalam proses fusi nuklir. Elemen tersebut jarang ditemukan di Bumi namun melimpah di Bulan. Idealnya digunakan sebagai bahan bakar karena kerjanya baik, tidak menghasilkan polusi dan tidak menghasilkan sampah radioaktif. Pertambangan DSI yang didukung oleh CEO, Google Larry Page, Eric Schmidt, dan Charles Simonyi serta NASA belum dapat mewujudkan mimpinya menerbangkan pesawat luar angkasa FireFlies dan DragonFlies dalam rangka eksplorasi sumberdaya alam di asteroid terdekat (Bulan). DSI bahkan bermimpi membuat hotel di luar angkasa dan membuka jasa perjalanan ke Mars. Mimpi DSI tersebut yang sebelumnya juga dilakukan oleh


Planetary Resources pada April 2012 yang didukung oleh Google dan James Cameron (Mineria 2014). Tidak kalah dengan Amerika Serikat, Rusia berencana mengebor permukaan bulan untuk menambang mineral bahan bakar yang terkandung didalamnya pada tahun 2020. Untuk mewujudkan rencana tersebut maka Rusia akan membangun lokasi dan jalur penerbangan yang permanen guna mengirimkan pesawat kargonya dan akan mengangkut hasil tambang yang langka dalam skala industri yaitu isotop Hellium+3 (Kompas 25 Januari 2013). Dilihat dari elemen atau mineral yang terkandung dalam Bulan sangat menjanjikan untuk ditambang seperti nikel, silikon, logam platina dan hellium, padahal di Bumi sangat jarang atau sedikit. Nikel dalam kerak Bumi hanya sekitar 0,02%, mineral ekonomisnya hanya pentlandit (Ni,Fe)S dan garnirit (n NiSO3 mHgSiO3.H2O) dijumpai sekitar 3% dalam saprolit hasil dari proses lateritisasi. Dilihat dari kondisi temperatur dipermukaan o o Bulan antara -173 C sampai dengan 116 C dan atmosfer yang sangat renggang atau hampir hampa, maka sangat kecil kemungkinannya kegiatan pertambangan dilakukan oleh tenaga manusia. Dilihat dari jarak tempuh dari Bumi ke Bulan antara 350.600 km sampai dengan 378.000 km maka biaya transportasi sangat tinggi. Dari segi regulasi, meskipun panji-panji Luna Uni Soviet tersebar di Bulan, dan benderabendera Amerika Serikat secara simbolis ditancapkan di lokasi pendaratan oleh astronot Apollo, tidak satupun negara yang mengklaim kepemilikan atas bagian permukaan Bulan hingga saat ini. Rusia dan Amerika Serikat telah menandatangani Perjanjian Luar Angkasa pada tahun 1967, yang menyatakan bahwa Bulan dan keseluruhan luar angkasa adalah provinsi bagi seluruh umat manusia. Perjanjian ini membatasi pemanfaatan Bulan untuk tujuan damai, secara eksplisit melarang instalasi sarana militer dan senjata pemusnah massal di Bulan. Perjanjian Bulan 1979 bertujuan untuk membatasi eksploitasi sumber daya Bulan oleh satu negara, tetapi perjanjian ini belum ditandatangani oleh satupun negara penjelajah luar angkasa. Meskipun beberapa individu telah menyatakan klaimnya atas keseluruhan atau sebagian permukaan Bulan, tetapi tidak satupun yang dianggap kredibel.

Penutup Masih banyak tahapan yang harus dilalui jika akan melakukan kegiatan pertambangan di Bulan, tahapan tersebut hanya dapat dilaksanakan oleh robot. Perlu dilakukan kesepakatan internasional khususnya negara-negera penjelajah luar angkasa untuk dapat menguasai sebagian areal di permukaan Bulan.


UNDERWATER MINING Oleh : Muhammad Sandi Yudha

Tambang bawah air merupakan proses penambangan yang belum umum di dunia. Proses pengambilan mineral dilakukan di dasar laut, situs penambangannya biasanya berada disekitar kawasan celah hidrotermal yang sudah punah pada kedalaman 1.400 – 3.700m dari permukaan laut. Celah tersebut menciptakan deposit sulfide yang berisi logam mulia berharga seperti perak, emas, tembaga, dan kobalt. Mineral berharga tersebut nantinya akan ditambang dengan menggunakan pipa hidrolik yang mengangkut bijih ke permukaan. Berbeda dengan cara penambangan yang sudah disebutkan di atas, di Jepang, penambangan batubara dilakukan tepat di bawah dasar laut. Tambang bawah air ini dibangun pada tahun 1952, berada di pulau Ikeshima, tambang ini menggunakan metode long wall, yaitu metode penambangan dengan lubang buka berbentuk dinding panjang atau ruang panjang, system ini memotong batubara dengan alat potong berputar yang bernama drum cutter. Drum cutter ini dikombinasikan dengan self-advancing support, yaitu penyangga yang akan bergerak secara otomatis dengan tenaga hidrolik dan sesuai dengan permukaan kerja. Batubara yang sudah terbongkar nantinya akan dimuat dengan belt conveyor. Di Indonesia sendiri, potensi tambang bawah airnya sangat besar, karena Indonesia terletak di jalur sirkum pasifik dan mediterania memiliki potensi mineral logam mulia(emas dan tembaga) yang tersimpan di bawah laut. Potensi ini diakibatkan oleh gunung berapi bawah laut (sea mount) yang ada di Indonesia. Beberapa gunung bawah laut tersebut berada di bagian Barat Pulau sumatera, Bagian Selatan Pulau Jawa–Bali–Nusa Tengara, Bagian Utara Pulau Sulawesi serta beberapa postensi di perairan Maluku.


Oleh : Ajy Setiawan

PENGOLAHAN BAHAN GALIAN Pertambangan adalah kegiatan yang tidak dapat dihentikan, hal ini dikarenakan setiap benda disekitar kita memiliki unsur tambang, baik dalam prosesnya maupun materialnya. Oleh karena itu kegiatan pertambangan tidak dapat dihentikan apapun yang terjadi. Tapi bahan tambang yang diambil dari tambang tidak dapat langsung digunakan. Barang tambang perlu dimurnikan dan diolah sebelum dapat digunakan, untuk pemurnian dan pengolahan itu sendiri diperlukan biaya yang cukup besar karena diperlukannya smelter untuk memprosesnya. Tetapi kasus di Indonesia ini sendiri banyak perusahaan luar lebih memilih untuk mengambil bijih dan membawanya ke negara asal untuk diproses sendiri, sayangnya banyak perusahaan yang tidak jujur seperti membuat perjanjian untuk mencari tembaga tetapi malah mengambil emas. Oleh karena itu sekarang sudah ada pasal 33 UU pertambangan minerba yang mengharuskan setiap perusahaan untuk melakuka pengolahan dan pemurnian di dalam negeri. Setelah tahu tentang peraturan pengolahan dan pemurnian mari kita bahas lebih jauh tentang pengolahan dan pemurnian di pertambangan. Pengolahan bahan galian (mineral beneficiation/mineral processing/mineral dressing) adalah suatu proses pengolahan dengan memanfaatkan perbedaanperbedaan sifat fisik bahan galian untuk memperoleh produkta bahan galian yang bersangkutan. 15


Khusus untuk batu bara, proses pengolahan itu disebut pencucian batu bara (coal washing) atau preparasi batu bara (coal preparation). Pemurnian adalah suatu pekerjaan pengolahan / pengilangan untuk memurnikan / meninggikan kadar bahan galian dengan jalan memisahkan mineral berharga dan yang tidak berharga, kemudian membuang mineral yang tidak berharga tersebut (dapat dilakukan dengan cara kimia). Pengolahan dan pemurnian ini dilakukan karena pada saat ini umumnya endapan bahan galian yang ditemukan di alam sudah jarang yang mempunyai mutu atau kadar mineral berharga yang tinggi dan siap untuk dilebur atau dimanfaatkan. Oleh sebab itu bahan galian tersebut perlu menjalani pengolahan dan pemurnian agar mutu atau kadarnya dapat ditingkatkan sampai memenuhi kriteria pemasaran atau peleburan.

Berikut adalah keuntungan dari pengolahan dan pemurnian bahab galian : 1. Mengurangi biaya angkut. 2. Mengurangi ongkos peleburan. 3. Mengurangi kehilangan logam berharga saat peleburan. 4. Proses pemisahan fisik jauh lebih sederhana dan menguntukan dibanding pemisahan secara kimia. Di Indonesia sendiri sudah ada pengembangan pengolahan dan pemurnian untuk mineral tanah jarang, sehingga kita dapat memproses ampas dari penambangan timah menjadi komoditi yang ekonomis. Sayang hal ini masih perlu diteliti agar dapat terealisasikan.

16


S

elamatkan lamet

Beberapa saat yang lalu sepat heboh tentang pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Banyumas yang akan dibangun di Jawa Tengah, tepatnya di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Banyumas yang berada di kaki Gunung Slamet. Keberadaannya jika ditinjau dari segi kemajuan pembangunan sangatlah bagus, hal tersebut untuk mendukung Mega Proyek Listrik 35.000 MegaWatt, namun jika ditinjau dari segi lingkungan, keberadaan PLTP ini menuai kontra dari masyarakat sekitar PLTPB yaitu di kaki Gunung Slamet. Para aktivis yang kontra dengan keberadaan PLTP yang dianggap merusak lingkungan tersebut menamai aliansi yang mereka gerakan dengan nama “Selamatkan Slamet”.

Oleh : Essabila

17


Pro Menurut Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy (PGE) Cadangan geothermal atau energi panas bumi di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia, yaitu 40 dari 100 persen. Posisi Geografis Indonesia ada di jalur gunung apa dunia (ring of fire) sehingga potensi panas buminya sangat besar. Potensi panas bumi Indonesia sebesar 28 Giga Watt. Akan sangat mubadzir apabila potensi tersebut tidak termanfaatkan. Oleh karena itu dibuatlah PLTPB Banyumas untuk mendukung Mega Proyek Listrik 35.000 MegaWatt yang digadaganggadang akan menjadi pendorong bagi pertumbuhan industry dan wilayah. Dilansir dalam website energyinformative.org, Pembangkit listrik tenaga panas bumi lebih ramah lingkungan dibanding pembangkit listrik energi batubara. Jejak karbon dari pembangkit listrik tenaga panas bumi sangat minim. Pembangkit listrik tenaga panas bumi rata-rata melepaskan satu perdelapan dari emisi yang dihasilkan oleh embangkit listrik tenaga batubara, yaitu setara dengan 122 Kg gas karbon dioksida untuk setiap megawatt-jam (MWh) listrik yang dihasilkannya. Energi Panas Bumi juga dikenal sebagai energi yang terbarukan, energy panas bumi sendiri meruakan sumber daya alam yang dapat terisi ulang secara alami. Menurut ilmuan, energi panas yang dihasilkan bumi sendiri akan berlangsung sampai milyaran tahun. Hal itu tentu sangat menguntungkan bagi Indonesia apabila menambah PLTPB, yaitu PLTPB Banyumas.

Kontra Mungkin beberapa dari kita bingung mengapa Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi yang sejak dulu diklaim sebagai sumber energi terbarukan yang tentunya ramah lingkungan bisa menuai kontra yang menyangkut dengan lingkungan. PLTPB Banyumas menjadi tidak ramah lingkungan ketika dibangun di hutan lindung di Gunung Slamet. Akan ada 675,7 hektar hutan yang mengalami deforestasi. Serapan air akan berkurang, yang menyebabkan desa-desa sekitar yang bergantung pada air sungai maupun air tanah juga akan terganggu. 675,7 hektar bukanlah nilai yang sedikit, bayangkan saja ada berapa ratus pohon yang akan ditebang untuk proyek tersebut. Pada Pasal 18 UU Nomer 41 tentang Kehutanan, dijelaskan di dalam UU tersebut bahwa Luas Hutan yang harus dipertahankan dalam daerah aliran sungai atau pulau minimal 30% dari dari luasnya, sedangkan pada tahun 2006 luas hutan di pulau Jawa hanyalah 11%dari total luas Pulau Jawa. Jadi jelasjelas PLTPB yang membabat hutan di lereng Gunung Slamet merupakan sesuatu yang sebetulnya melanggar hukum. Sepanjang November 2016-Maret 2017 eksplorasi yang dilakukan oleh PT SAE Untuk membuat PLTPB Banyumas yang menyebabkan pencemaran air di Sungai Prukut yang melintasi desa setempat menjadi keruh, tak hanya itu, Curug Cipendok yang merupakan tempat wisata air terjun yang tadinya berair jernih ikut tercemar.

18


Pencemaran ini disebabkan oleh pembukaan hutan dan pembuatan jalan dari kawasan Agrowisata Kaligua, Kab. Brebes sampai ke area Taman Dringo (rawa di kawasan hutan LindungGunung Slamet). Jalan tersebut dibuat untuk kepentingan mobilisasi transportasi dan peralatan untuk eksplorasi PLTPB. Limbah dari hal tersebut tidak dikelola dengan tepat, sehingga materialnya masuk ke sungai Krukut. Riset yang dilakukan oleh Lingkar Kajian Banyumas (LKB) menjelaskan bahwa pada tahap eksplorasi PLTPB sudah menimbulkan dampak yaitu Sungai Prukut menjadi keruh karena masuknya massa sedimen dengan jumlah besar. Hal itu membuat masyarakat yang desanya dilalui oleh sungai Prukut merasa dirugikan karena banyak yang mata pencaharian mereka bergantung dari sungai t e r s e b u t . Ta h a p y a n g dilakukan setelah tahan Eksplorasi PLTPB adalah tahan eksploitasi,yaitu tahap pengeboran dan juga prosuksi listrik. Limbah yang dihasilkan dari tahap ini adalah adalah libah cair yang mengandung Arsenik, Arsenik sendiri tidak berbau dan tidak berasa. Apabila

19

Limbah tersebut tidak dikelola dengan baik maka bisa masuk dan mencemari air tanah, yang kemudian akan meracuni warga sekitar PLPTB yang meminum air tanah yang mengandung arsenik dosis tinggi tersebut. Sebagai Mahasiswa Tambang, sudah selayaknya kita mulai belajar berfikir kritis sejak dini. Untuk itu, kita harus berfikir kemana kita akan berpihak dalam Pro dan Kontra pembangunan PLPTB Banyumas ini ataukah pendapat lain yang dirasa sama menariknya. Menurut salah satu website Pendukung Slamatkan Slamet tertulis: “PLTPB Itu bagus untuk pembangunan, namun apabila dibangun di hutan lindung Gunung Slamet, itu yang tidak baik.” Diku p dari : h p://agraindonesia.org/dialog-mengapa-ada-penolakan-proyekpembangkit-listrik-panas-bumi-di-gunung-slamet/ h ps://purwokertokita.com/lingkungan/ini-alasan-pt-sae-belum-membuatamdal-untuk-proyek-pltp-baturraden.html h ps://m.de k.com/news/berita-jawa-tengah/d-3593143/mengin p-daridekat-proyek-pltpb-baturraden-di-gunung-slamet h ps://www.google.co.id/amp/s/alamendah.org/2014/10/27/kelebihandan-kekurangan-energi-geothermal/amp/ h p://www.presidenri.go.id/program-prioritas-2/ ga-sasaran-programlistrik-35-000-megawa .html


Menelisik Soal Kewajiban dan Kendala Membangun SMELTER


Oleh : Fajar Halsin

Pemerintah terus berupaya mendorong terwujudnya pembangunan fasilitas pemurnian di dalam negeri (smelter). Sejak 12 Januari 2014, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan pelarangan ekspor sepanjang perusahaan tambang tidak mau membangun smelternya sendiri. Larangan ekspor mineral mentah merupakan amanat UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.Pemegang Kontrak Karya (KK) dilarang menjual mineral mereka ke luar negeri kecuali jika telah memenuhi sejumlah persyaratan yang ditetapkan dalam Permen ESDM Nomor 5 Tahun 2017tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral di Dalam Negeri. Permen ESDM Nomor 5 Tahun 2017 mengatur bahwa pemegang KK dapat menjual mineral hasil pengolahan mereka dalam jangka waktu paling lama lima tahun sejak berlakunya aturan ini dengan syarat. Pertama, pemegang KK mengubah bentuk pengusahaan pertambangannya dari KK menjadi IUPK OP dan membayar bea keluar. Kedua, mineral yang ditujukan untuk ekspor memenuhi batasan minimum pengolahan sebagaimana diatur dalam Lampiran I Permen ESDM Nomor 5 Tahun 2017 ini.

21

Jika menengok lebih dalam Permen ESDM Nomor 5 Tahun 2017, aturan tersebut mengatur sejumlah hal yang cukup spesik terutama terkait dengan peningkatan nilai tambah barang tertentu, baik itu jenis mineral yang tercantum dalam Lampiran I, II, dan II Permen ESDM ini. Aturan ini juga mewajibkan setiap tindakan peningkatan nilai tambah harus dilaksanakan di dalam wilayah Indonesia sesuai batasan minimum pengolahan dan/atau pemurnian yang tercantum dalam Lampiran tesebut. Sebagaimana diketahui, ketentuan tersebut memperjelas kewajiban yang dimandatkan PP Nomor 1 Tahun 2017 tentang Perubahan Keempat Atas PP Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara dimana pihak-pihak yang ingin membangun fasilitas pemurnian di Indonesia wajib memanfaatkan mineral logam dengan kriteria tertentu, sebagaimana nantinya diatur lewat Permen ESDM ini meskipun kewajiban peningkatan ini tidak berlaku buat pemegang IUP OP atau IUPK OP yang hasil penambangannya digunakan langsung di Indonesia.


Pertanyaannya, sudahkah perusahaan tambang membangun smelter? Merujuk Rencana Strategis Kementerian ESDM Tahun 20152019, pemerintah mempunyai target pembangunan smelter dengan total sebanyak 30 unit. Tahun pertama, targetnya membangun 12 unit smelter, tahun kedua membangun 9 smelter, kemudian membangun 6 smelter pada tahun 2017 dan dua tahun berikutnya membangun, masingmasing 2 unit dan 1 unit. Fasilitas pengolahan bauksit akan diarahkan di Kalimantan Barat, dan pengolahan bijih nikel diarahkan di Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Maluku Utara. Smelter dalam industri pertambangan merupakan bagian dari produksi. Mineral yang diperoleh dari hasil tambang, biasanya masih bercampur dengan material bawaan dari perut bumi. Sedangkan material tersebut bukanlah bahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan logam yang diinginkan.

Sehingga, material tersebut harus dibersihkan dan dimurnikan pada smelter. Smelter juga berfungsi untuk meningkatkan kandungan logam hingga mencapai tingkat yang memenuhi standar sebagai bahan baku dari produk akhir. Kebutuhan pengolahan dan pemurnian dalam negeri membutuhkan fasilitas smelter yang notabene merupakan investasi yang tidak kecil. Dari segi infrastruktur, investasi pertambangan di dalam negeri mencakup segala aspek yang berhubungan langsung dengan kegiatan penambangan, pengolahan, dan pemurnian. Dalam konteks pembangunan smelter, sebuah perusahaan tambang perlu melakukan pembebasan lahan sendiri; menyiapkan infrastruktur jalan, pelabuhan, bandara; teknologi; dan terutama pasokan listrik. Hal ini memperkuat pandangan bahwa investasi di Indonesia is not visible. 22


Kendala Membangun Smelter Melihat pentingnya keberadaan smelter dalam aktitas pengolahan dan pemurnian mineral logam, berikut multiplier effect yang timbul terhadap perekonomian dalam negeri akibat adanya smelter, maka menjadi diskusi yang menarik jika melihat sampai dengan hari ini, perusahaan tambang besar yang beroperasi di tanah air masih enggan membangun smelter di Indonesia. Kenapa? Karena biaya infrastrukturnya terlalu mahal. Bila dihitung semuanya, untuk 1 ton alumina, dibutuhkan USD 1 milyar, 30 % nya untuk m e m b a n g u n infrasturktur.Meski demikian, Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Pengolahan dan Pemurnian Indonesia (AP3I), Jonathan Handoyo, menyampaikan bahwa sejak berlakunya UU No.4 Tahun 2009, sudah terdapat 32 smelter baru yang didirikan dan investasi yang ditanamkan sekitar USD 20 milyar. “Untuk nikel, ada 27 smelter yang ada di Indonesia yang s u d a h s e l e s a i pembangunannya, dan di sana hanya ada beberapa saja yang pemegang IUPK, dan selebihnya, lebih dari 95% adalah pemegang Ijin Usaha Industri (IUI),” terang J o n a t h a n .

23

Secara garis besar berikut kendala-kendala pembangunan smelter yang berhasil dihimpun hukumonline. Pertama, Terkait pembebasan lahan yang tidak mudah. Terkait hal ini, hukum ekonomi berlaku terhadap setiap lahan yang di atasnya akan dibangun fasilitas pertambangan. Akibat kebutuhan terhadap lahan yang tinggi mengakibatkan harga lahan tempat bakal dibangunnya smelter melonjak naik. Kedua, ketersediaan listrik. Dalam industri, listrik menjadi bahan pokok utama agar pabrik dapat beroperasi. Namun bisa diprediksi bahwa wilayah pertambangan bukanlah wilayah perkotaaan, sehingga biasanya ketersediaan kapasitas listrik di tempat tersebut terbatas. Ketiga, persoalan regulasi. Jonathan Handoyo mengatakan bahwa letak persoalan smelter justru adapada kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang berpegang teguh pada Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan, dan Pengembangan Industri. Pasal 1 ayat (1) PP No. 17 Tahun 1986 menyatakan, Kewenangan pengaturan, pembinaan, dan pengembangan industri berada di tangan Presiden yang pelaksanaannya diserahkan kepada Menteri Perindustrian. Namun menurut Jonathan, yang membingungkan adalah Pasal 2 dalam PP tersebut. “Inilah yang menjadi persoalan. PP No 17 Tahun 1986 ini adalah turunan UU No. 5 Tahun 1984. UU ini pun sudah diubah lagi menjadi UU No 3 Tahun 2014, namun hingga saat ini PP 17 Tahun 1986 itu belum pernah dicabut. Ini yang menjadi pertanyaan kami pelaku smelter di Indonesia,” katanya. Sementara itu, Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati, berpendapat ketika Freeport dan perusahaan tambang lainnya tak membangun smelter, pemerintah Indonesia sedianya dapat membangun. Yakni, dengan cara membentuk konsorsium dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


HMTA PERIODE 2017


Tatap Sinis Kaderisasi Tambang Organisasi Mahasiswa adalah sebuah wadah berkumpulnya mahasiswa demi mencapai tujuan bersama, namun harus tetap sesuai dengan koridor AD/ART yang disetujui oleh semua anggota dan pengurus organisasi tersebut. Organisasi Mahasiswa tidak boleh keluar dari rambu-rambu utama tugas dan fungsi perguruan tinggi yaitu tri darma perguruan tinggi, tanpa kehilangan daya kritis dan tetap berjuang atas nama mahasiswa, bukan pribadi atau golongan. Oleh : Heppyanto Tangdirussun

Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, menurut Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

25

Himpunan mahasiswa jurusan (disingkat HMJ) adalah organisasi mahasiswa di tingkat jurusan di suatu perguruan tinggi. Keberadaan himpunan mahasiswa jurusan haruslah berdasarkan prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa. Himpunan mahasiswa jurusan merupakan media bagi anggotanya untuk mengembangkan pola pikir dan kepribadian yang berkaitan dengan disiplin ilmunya agar siap terjun ke masyarakat. Dalam tugas perguruan tinggi, telah jelas bahwa perguruan tinggi haruslah menjadi insan akademis, insan yang memiliki peran mengembangkan diri sehingga menjadi generasi yangtanggap dan mampu menghadapi tantangan masa depan, serta peran mengkritisi kondisi kehidupan masyarakatnya di masa kini dan selalu berupaya membentuk tatanan masyarakat masa depan yang benar sesuai dengan kebenaran masa depan. Oleh karena itu dibutuhkan pendidikan sebagai suatu jawaban terhadap tuntutan tugas dari perguruan tinggi ini.


Proses dari pendidikan ini tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak memiliki sistem yang jelas. Mahasiswa butuh suatu alat untuk mengorganisir dan mensistemasi upaya mendidik dari diri sendiri. Oleh karena itu Organisasi Kemahasiswaan dibutuhkan oleh mahasiswa untuk dapat menjamin efektivitas dan esiensi dalam upaya dalam mendidik diri sendir Dari penjelasan di konsepsi tersebut, telah jelas bahwa organisasi kemahasiswaan menjadi kebutuhan tiap mahasiswa untuk dapat menghasilkan suatu prol mahasiswa tersebut. Pendidikan di perguruan tinggi dalam benak tiap orang hanya belajar dikelas, dan mendengarkan dosen, mendapatkan transfer ilmu dari dosen ke mahasiswa sehingga mahasiswa dapat ilmu yang akan memb ua t mereka ca ka p a ka n keilmuan tersebut. Namun apakah hanya ilmu yang dapat membuat suatu keluaran yang utuh? Dibutuhkan suatu keseimbangan dari otak kanan dan otak kiri mahasiswa. Oleh karena itu, dibuat juga suatu wadah pendidikan ekstrakulikuler yang dapat mewadahi pendidikan bagi otak kanan dari mahasiswa. Dalam hal ini, seluruh elemen pendidikan mengakui bahwa dibutuhkan suatu wadah organisasi kemahasiswaan yang dapat mengambil peran pendidikan diluar kelas ini dengan dikeluarkannya SK Mendiknas No.155/U/1998, yang memutuskan bahwa organisasi kemahasiswaan didirikan dari, oleh dan untuk mahasiswa serta bertanggung jawab kepada mahasiswa. Disini diharapkan juga bahwa organisasi mahasiswa dapat menjadi suatu contoh kehidupan berdemokrasi bagi mahasiswa.

Himpunan Jurusan teknik Pertambangan, Program Studi Teknik Pertambangan atau yang lasim dikenal dengan singkatan HMTA UPNYK telah ada sejak lama tepatnya diresmikan pada 27 Mei 1994. Hingga sekarang himpunan masih tetap ada dan eksis sesuai perkembangan zaman. Mengapa himpunan ini masih tetap ada dan eksis? Jawabannya adalah dari anggotanya itu sendiri. Himpunan harus tetap memiliki anggota yang siap untuk terus menjalankan himpunannya itu sendiri. Himpunan bukanlah suatu benda hidup yang dapat berregenerasi dan beradaptasi sendiri, namun himpunan adalah benda mati yang juga akan mati jika tak tumbuh tunas baru sebagai penerus. Pertanyaan besar baru muncul sekarang, bagaimana anggota himpunan itu dapat siap, mampu untuk tetap menjalankan himpunannya? Jawabannya hanya ada satu kata KADERISASI. KADERISASI merupakan harga mati untuk HMTA Kaderisasi merupakan usaha pembentukan seorang kader secara terstruktur dalam organisasi yang mengikuti suatu silabus tertentu. Bagaimanakah kita untuk dapat menjalankan kaderisasi itu? Kaderisasi harus dimulai saat adanya calon anggota himpunan. Kaderisasi ini dikenal dengan nama kaderisasi pasif. Kaderisasi pasif adalah kaderisasi yang dilakukan saat sebelum anggota masuk ke dalam sistem himpunan itu sendiri. Sedangkan kaderisasi yang dilakukan setelah anggota masuk ke sistem himpunan dinamakan kaderisasi aktif.

26


Kaderisasi aktif tidak dapat dilepaskan dari kaderisasi pasif. Kaderisasi pasif dan aktif adalah suatu rantai, rantai yang saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Output dari kaderisasi pasif akan menjadi input dari kaderisasi aktif. kaderisasi aktif ini dijalankan sebagai pembelajaran saat telah bersama dalam sistem yang ada. Pembelajaran ini didapatkan dengan cara membuat kegiatan atau acara yang dapat menimbulkan dan mengasah kemampuan-kemampuan yang ada dalam diri. Kaderisasi pasif dilakukan karena harus adanya suatu pendidikan khusus untuk para anggota baru untuk dapat mengikuti atau dapat mengerti bagaimanakah himpunan yang akan mereka masuki tersebut. Bayangkan apabila anggota baru langsung masuk, diterima di sistem tersebut, maka akan butuh waktu panjang untuk dapat secara utuh menjadi anggota, dan berdampak besar terhadap perkembangan dari organisasi itu sendiri ibarat besi tumpul dipaksa menebang ulin. Yang harus dilakukan dalam kaderisasi pasif ini adalah bagaimana kaderisasi ini dapat mencetak kader yang sesuai dengan kebutuhan dari himpunan itu sendiri, misalnya yang paling utama adalah mengenal himpunan yang akan dimasuki seperti mengenal tujuan dari himpunan, lalu mengenal anggota-anggotanya, dan yang tak kalah penting tentunya membentuk karakter yang sesuai dengan kebutuhan dari himpunan saat itu. Dalam melakukan kaderisasi pasif ini, di butuhkan suatu sistem yang baik dalam kaderisasi ini dengan metodologimetodologi yang tepat yang sesuai dengan analisis yang mendalam tentang kondisi dan kebutuhan yang ada di saat itu. Tidak akan ada sistem kaderisasi pasif yang tetap dalam rentang waktu tertentu. Metodologi, materi, metoda yang digunakan tidak akan sama dalam waktu ke waktu, dikarenakan adanya dinamisasi keadaan, berbedanya kondisi dari himpunan itu sendiri dan dari calon kader. Yang tetap adalah nilai-nilai yang harus diturunkan dan telah dijaga dari himpunan itu sendiri yang menghasilkan prol-prol yang dibutuhkan oleh himpunan itu sendiri, walaupun nanti akan ada beberapa nilai yang dapt berubah sesuai keadaan, namun pasti akan ada suatu nilai yang dianggap esensial dan menjadi ciri khas suatu himpunan sehingga akan terus dilestarikan. Oleh karena itu butuh suatu analisis mendalam dari kondisi, kebutuhan sehingga dapat ditentukan bagaimana metodologi, materi, dan metoda yang tepat yang dapat membuat keluaran dari kaderisasi ini dapat menjadi baik.

27

Majalah HMTA


Pelantikan mahasiswa baru merupakan kegiatan yang tiap tahunnya menjadi program kerja HMTA guna meregenerasi anggota baru HMTA yang menjadi cikal bakal pengurus dan anggota selanjutnya. Kegiatan pelantikan anggota baru ini sering disebut dengan MAKRAB atau malam keakraban. Pelantikan anggota baru HMTA tak lepas dari 4 (empat) aspek yang yang selalu ada; fungsi kontrol himpunan terhadap kegiatan panitia, evaluasi kegiatan untuk perbaikan acara serupa kedepannya, keterlibatan semua anggota dalam acara, dan melaksanakan 3 hal tersebut dalam 1 acara. Dari sudut pandang awam yang tidak pernah mengikuti organisasi dengan baik ketika mengdengar kata makrab tambang selaluy berpendapat bahwa makrab tambang adalah ajang balas dendam yang berujung kekerasan terhadap junior.

Disini saya tidak menuliskan berbagai hal positif dari kegiatan pelantikan anggota baru HMTA karena yang merasakan hal positif tersebut hanyalah yang pernah melihat dan menjalaninya, yang jelas bahwa ketika diadakan dialog untuk membahas kegiatan ini maka pihak yang berpikir negatif tidak akan pernah hadir. Untuk mematikan proses doktrin penghasil mahasiswa yang kritis maka matikan acaranya, buat kapok dengan sanksi akademik, agar jabatan dan kesewenangan kita (birokrat) tidak ada lagi yang mempedulikan. Hujani mahasiswa dengan tugas dan revisi skripsi, jangan memberi ijin ruang rapat dan diskusi agar tidak ada lagi Soeharto ke-2 yang harus merasakan pahitnya revormasi hasil pola pikir mahasiswa.

Bagi para apatis yang sudah menua dengan mindset permanen yang bersumber dari isu jurusan lain makrab identik dengan kekerasan dan sanksi terhadap yang melaksanakan, bagi para apatis yang sudah menua dengan mindset kolot yang statis memilih tidur ketimbang menilik langsung kegiatan yang berlangsung, bagi para apatis yang sudah menua mindset negatif adalah melarang dengan menyudutkan mahasiswa dikelas dengan taruhan nilai, dan segala hal-hal yang tidak masuk akal disangkutkan antara kegiatan mahasiswa dan sistem akademik.

28


HMT

ACTIVITIES ARAK ARAKAN WISUDA Acara mengantarkan wisudawan/ wisudawati menuju auditorium untuk proses wisuda serta penjemputan wisudawan/wisudawati di lapangan sepakbola UPN “Veteran“ Yogyakarta guna memberi penghormatan kepada anggota HMTA yang masa studinya telah berakhir di Program Studi Teknik Pertambangan, UPN “Veteran” Yogyakarta

PERAYAAN HUT HMTA HUT HMTA yang jatuh pada tanggal 27 Mei, merupakan hari yang patut dirayakan oleh anggota HMTA dengan suka cita. Sehingga, perlu diadakan perayaan HUT yang dapat mewakili minat maupun hobby anggota. Perayaan ini selain bertujuan memperingati hari terbentuknya HMTA, juga dapat menjadi ajang mempererat tali persaudaraan para anggota HMTA.

DINAMIT (Dinamika Anak Tambang) DINAMIT merupakan acara rangkaian rutin yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan UPN “Veteran” Yogyakarta. DINAMIT ini diselenggarakan untuk menyalurkan kreatifitas sekaligus sebagai media berkumpul anggota HMTA

Majalah HMTA

29


STUDIUM GENERAL Kegiatan studium general ini memberikan ilmu dan studi kasus dilapangan sebenarnya oleh suatu perusahaan pertambangan ataupun alumni kepada anggota HMTA.

MINING RESEARCH AND RECREATION Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dengan melakukan pengamatan dan penelitian secara langsung di lokasi tambang rakyat yang selanjutnya di lanjutkan dengan mendiskusikan ide ide dan judul yang di dapat

UPN MINING COMPETITION UPN MINING COMPETITION (UMC) Diadakan dalam bentuk kompetisi sejurusan Teknik Petambangan. Dalam kompetisi ini ada beberapa mata lombayaitu : panning, mine surveying, hand mucking, crushing and grindingdan lainnya. Kompetisi ini selain untuk bersaing antar tim tapi juga untukmengukur kemampuan dan ilmu yang didapat dalam perkuliahan.

YOUTH MINING CAMP COMPETITION YMCC adalah sebuah ajang perlombaan di bidang pertambangan yang sejauh ini berskala nasional. Kegiatan ini diselenggarakan oleh himpunan mahasiswa teknik pertambangan UPN "Veteran" Yogyakarta. YMCC sudah dilaksanakan pada tahun 2016 & 2017, dan untuk kedepannya YMCC diadakan pada tahun 2019. Sampai jumpa di YMCC 2019 !!!

Majalah HMTA



H M TA M ERCH ANDI S E

Stiker Teknik Pertambangan Rp.5.000/Pcs

Stiker Mining Corps Rp.5.000/2Pcs

Stiker Mining Engineering Rp.5.000/2Pcs

Gelang Mining Engineering Rp.10.000/Pcs

Gantungan Kunci HMTA Rp.5.000/Pcs

Stiker HMTA Besar Stiker HMTA Kecil Rp.10.000/Pcs Rp.5.000/2Pcs

HMTA PARTNER


VIVA TAMBANG

Diterbitkan Oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan Periode 2017


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.