Ruang+ #4 URBAN RESILIENCE

Page 1

Ruang+

1


2

Ruang+


Ruang+

SALAM REDAKSI Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya kita masih diberi kesempatan untuk berkarya dan menghadirkan Ruang+ edisi keempat. Ruang+ merupakan wadah mahasiswa HMT PWK UGM untuk menyuarakan pendapat dan peka terhadap isu-isu terkini. Pandemi COVID-19 telah merubah dinamika perkotaan dan menuntut kota yang tangguh, sehingga pada edisi ini kami mengangkat tema urban resilience. Kami berharap Ruang+ dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat dan menginspirasi. Selamat membaca !

Penerbit: HMT PWK UGM Pelindung: Gerardus Majella Hadiyanta Rahutama Pemimpin Umum: Naafi Ardhika Pemimpin Redaksi: Riskia Herdayanti Direktur Majalah : Raffi Putra Tim Penyusun: Ardhita, Afrouza, Alfiani Hakiki, Athia Nadhira, Aisyah Sinta, Farah Lucky, Niar Nisa, Haydar Hanan, Hernand Bagaskara, Ingga Amalia Dewi, Izzudin Zaki, Margaretha Nondang Sandy, Muhammad Yusuf Kemal, Khalil Makarim, Pranadwibaswara Adisatya, Raisha Faradina, Rafida Maghfirah

3


Ruang+

CONTENTS .6

Local News

.58

Galeri Foto

.10

Riset

.62

Song Hitz

.23

Profil Komunitas

.26

KABINET ARYA BAREKSA

.44

PWK Bangga

.46

4

Inspiring Person of The Year

.49

Kabar Perencana Muda

.52

DTAP News

.54

Resensi Film

.56

Resensi Buku


K

KATA PENGANTAR

Oleh: Gerardus Majella Hadiyanta Rahutama

Ruang+

abinet Arya Bareksa memulai perjalanannya dari masa pandemi yang sejak bulan Maret sudah menjadi situasi darurat. Situasi ini bukanlah hal yang mudah bagi setiap kabinet yang berjalan dengan kondisi yang sama. Perlu banyaknya penyesuaian mulai dari budaya hingga kegiatan yang dilakukan menjadi faktor yang utama. Selain itu, kondisi dari masing-masing anggota yang ada di dalam suatu organisasi pada masa seperti ini tentu berbeda pula disebabkan oleh beberapa faktor seperti, jarang bertemu dengan teman dalam berkoordinasi, semakin banyaknya hal yang harus dikerjakan dan masih banyak lagi. Akan tetapi dalam menjalani masa-masa seperti ini banyak hal yang dapat dilakukan untuk tetap menjaga kondisi fisik dan mental, seperti halnya saling menguatkan antar teman, saling membantu dalam kesusahan. Dorongan-dorongan seperti itu mungkin yang bisa menjadi salah satu faktor dimana setiap personal dari anggota organisasi agar tetap bertahan hingga saat ini. Himpunan Mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah Kota Periode 2020/2021 Kabinet Arya Bareksa mengalami perubahan yang sangat signifikan. Pada awal kepengurusan, menimbang dengan adanya kondisi pandemi seperti ini, kami membuat beberapa skenario yang kemungkinan akan dijalankan guna mengantisipasi situasi yang belum tahu pasti kapan akan berakhirnya. Kami sempat membuat skenario optimis dimana kami akan menjalankan kegiatan secara bauran (campuran daring dan luring) pada semester genap perkuliahan. Namun, pada kenyataannya dalam menjalankan kegiatan yang dilalui selama satu tahun ini, 95% persen kegiatan/program kerja yang dijalankan oleh HMTPWK melalui daring berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Segala proses dan prosedur administrasi pun menjadi berubah sepenuhnya. Salah satu siasat yang dapat kami lakukan adalah membatasi jumlah program kerja yang dilaksanakan dalam tiap minggunya agar tidak terlalu padat baik itu secara pelaksanaan maupun administrasi. Meskipun dalam perjalanan menghadapi banyak perubahan dan tantangan, besar harapan bahwa setiap teman-teman pengurus Kabinet Arya Bareksa dapat berkembang terus layaknya pohon yang bertumbuh dan berkembang pada berbagai kondisi cuaca. Selain itu besar juga harapan dari kami, segala program kerja maupun kontribusi yang telah dilakukan dapat memberikan manfaat bagi teman-teman HMTPWK semua.

Pramukya Arcapada! Pemimpin Dunia! Pramukya Arcapada! Pemimpin Dunia! Pramukya Arcapada! Pemimpin Dunia!

5


Banjir

Perkotaan

Natural Disaster is No Longer Natural

Ruang+ Local News

M

Penulis

Farah Lucky Isnaini dan Ingga Amalia Dewi

Foto/Ilustrasi

unsplash

6

emasuki tahun 2021, banyak bencana alam melanda berbagai daerah di Indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat telah terjadi 818 bencana hingga tanggal 15 Maret 2021. Akibatnya, sebanyak 412.967 orang terdampak dan harus mengungsi ke tempat yang lebih aman, 12.412 orang luka-luka, 275 orang meninggal dan 12 orang dinyatakan hilang. Indonesia memang sudah sangat akrab dengan bencana alam, letaknya yang berada di pertemuan dua lempeng tektonik aktif menyebabkan Indonesia rawan akan bencana alam, terutama bencana geologi yang sulit diprediksi. Akan tetapi, menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, bencana alam di awal tahun 2021 didominasi oleh bencana hidrometeorologi yang lebih berkaitan dengan cuaca dan iklim. Dari 818 bencana yang telah terjadi, terdapat 357 kejadian banjir, 200 kejadian puting beliung, dan 156 kejadian tanah longsor. Peningkatan bencana hidrometeorologi menjadi konsekuensi dari fenomena perubahan iklim yang terjadi akibat meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer hasil berbagai aktivitas manusia. National Oceanic and Atmospheric


perubahan tata guna lahan seperti perluasan kota, penggundulan hutan, dan usaha pertanian yang kurang tepat memperburuk kompleksitas banjir. Aktivitas manusia juga berperan besar dalam adanya kawasan kumuh yang memiliki faktor penting dalam masalah banjir di kota-kota langganan banjir. Kawasan kumuh di sepanjang bantaran sungai dapat menjadi penghambat aliran sungai. Tidak adanya budaya bersih dan disiplin tinggi dari masyarakat dengan membuang sampah langsung ke alur sungai yang biasa dijumpai di kota-kota langganan banjir menyebabkan aliran air sungai terhalang. Selain itu, land subsidence yang terjadi karena ketidakseimbangan kecepatan pengambilan air tanah dengan kecepatan pengisian kembali menjadi salah satu penyebab bencana banjir perkotaan. Lapisan yang awalnya banyak mengandung air tanah mengalami peningkatan kepadatan dengan proses pemadatan yang

Ruang+ Local News

Administration (NOAA), menyatakan bahwa tahun 2020 telah menjadi tahun terpanas kedua sepanjang sejarah. Perubahan iklim dapat meningkatkan frekuensi anomali cuaca seperti El Nino dan La Nina dari periode ulang normal selama 5-7 tahun menjadi 3-5 tahun. Saat ini, Indonesia sedang mengalami La Nina yang dapat menaikkan curah hujan hingga 40% dari kondisi normal. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memprediksi La Nina akan berlangsung hingga bulan Mei 2021 dengan intensitas lemah hingga sedang. Kenaikan curah hujan inilah yang menjadi pemicu meningkatnya bencana hidrometeorologi pada awal tahun 2021 di Indonesia. Kenaikan curah hujan akibat La Nina mengancam kota-kota langganan banjir seperti Jakarta dan Semarang. Pada awal tahun ini curah hujan tertinggi di Jakarta tercatat sebesar 276 mm/hari yang menyebabkan banjir di 113 RW. Sedangkan di Semarang banjir terjadi di 43 titik. Banjir tersebut tidak hanya disebabkan oleh curah hujan tinggi tetapi juga tingginya pasang air laut. Kedua kota tersebut mengalami kompleksitas banjir dengan faktor penyebab yang hampir sama yaitu dari faktor alam (curah hujan dan dinamika air laut) dan faktor aktivitas manusia. Faktor aktivitas manusia yang paling signifikan adalah perubahan tata guna lahan. Aktivitas tersebut dapat turut berkontribusi besar pada naiknya kuantitas dan kualitas terjadinya banjir. Perubahan kondisi Daerah Aliran Sungai karena

7


Ruang+ Local News

tidak reversible. Pengurangan potensi air tanah bila tidak diatasi akan menyebabkan kondisi kritis, khususnya pada potensi air tanah. Berbagai permasalahan penyebab banjir didukung tidak adanya konsistensi pihak berwenang dalam RTRW. Penyusunan tata ruang dari pihak PEMDA masih belum menerapkan konsep pembangunan berwawasan lingkungan. Pembangunan dan pengembangan kawasan niaga, permukiman elit, dan industri yang begitu pesat merupakan dampak dari perencanaan pengembangan wilayah yang masih terlalu memihak pada para pelaku bidang ekonomi. Dalam kaitannya dengan kompleksitas bencana banjir, terdapat metode pengendalian banjir (Sebastian, 2008), yaitu metode struktural dan metode non struktural. Dalam metode struktural terdapat dua jenis metode, yaitu metode perbaikan dan pengaturan sistem sungai serta pembangunan pengendali banjir. Metode perbaikan dan pengaturan sistem sungai dapat meliputi normalisasi sungai, sistem jaringan sungai, perlindungan tanggul, tanggul banjir, sodetan (shortcut) dan floodway. Sedangkan untuk 8

metode pembangunan pengendali banjir, dapat meliputi dibangunnya bendungan (dam), kolam retensi, pembuatan check dam (penangkap sedimen), bangunan pengurang kemiringan sungai, retarding basin, groundsill, dan pembuatan polder. Untuk metode pengendalian banjir pada metode non struktural dilakukan dengan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS). Pengelolaan dapat dilakukan dengan pengaturan tata guna lahan, pengendalian erosi, partisipasi masyarakat, law enforcement, dsb. Kondisi demikian berkaitan erat dengan peraturan, pelaksanaan, dan pelatihan. Agar kota langganan banjir seperti Jakarta dan Semarang tangguh dalam menghadapi bencana hidrometeorologi terutama banjir yang kian meningkat, maka kedua kota tersebut perlu melakukan metode pengendalian banjir dengan koordinasi yang tepat antara pihak Pemerintah Daerah dan pihak lain seperti swasta, LSM, dan masyarakat. Dengan sikap kebersamaan multi stakeholder dan keterlibatan masyarakat yang mendukung sepenuhnya, permasalahan banjir diharapkan dapat teratasi setahap demi setahap.


Ruang+ Local News

9


Strategi Peningkatan Resiliensi Masyarakat Terhadap Pandemi Melalui Pendekatan Community-Based Disaster Management

Penulis

Hernand Bagaskara, Riskia Herdayanti, Pranadwibaswara Adisatya

Ruang+ Riset

Foto/Ilustrasi rcrc resilience

S

emenjak awal kemunculannya di Wuhan, China pada 2019, Coronavirus jenis baru yakni SARS-CoV-2 yang menimbulkan penyakit pernapasan Covid-19 telah menyebar di hampir seluruh dunia hingga ditetapkan sebagai pandemi global pada 11 Maret, 2020 oleh World Health Organization (WHO). SARS CoV-2 memiliki tingkat penyebaran yang tinggi meskipun tingkat fatalitasnya tergolong rendah, dengan jumlah korban yang jauh melebihi jumlah korban virus yang masih 10

dalam satu keluarga coronavirus yakni SARS dan MERS (Mahase, 2020 dalam Khongsai et al, 2020). Dengan kondisi tersebut, strategi kaitannya dengan pencegahan penyebaran SARS CoV-2 dan penanganan penyakit yang ditimbulkannya adalah hal yang krusial untuk diterapkan agar jumlah korban dapat dikurangi di mana menurut Junior dan Morais (2020), strategi penanganan Covid-19 di berbagai negara secara utamanya terbagi menjadi dua yakni:


Successful emergency management relies upon experience and expertise

Indonesia merupakan salah satu negara yang turut mengimplementasikan kedua kebijakan tersebut. Dalam konteks Indonesia sendiri terdapat tantangan di mana pelayanan kesehatan yang baik belum tersebar secara merata dan juga kapasitasnya sangat terbatas terlebih pada daerah-daerah terpencil dan terbelakang (Bappenas, 2019). Sehingga strategi ke-(2) menjadi alternatif utama pemerintah dalam menangani pandemi. Penerapan kebijakan pembatasan kontak fisik juga turut memiliki tantangan tersendiri di mana hal ini membutuhkan peran masyarakat dalam meningkatkan kesadaran terhadap bahaya penyebaran virus dan lain sebagainya. Rendahnya peran masyarakat dalam penanganan Covid yang ditandai dengan minimnya kesadaran masyarakat dan kepedulian masyarakat akan berimbas pada tingginya kasus penyebaran Covid serta fatalitas. Paripurno et al (2020) menjelaskan bahwa masih terdapat komunitas di berbagai daerah yang perannya belum optimal dan belum memiliki kesiapan yang baik dalam penanganan dan pengelolaan risiko bencana pandemi Covid-19. Rifkin (2014) menjelaskan bahwa keterlibatan masyarakat berperan signifikan dalam efektivitas penanganan dan mitigasi Covid-19 yang mana keterlibatan masyarakat ini secara empiris digunakan sebagai strategi penanganan pada kasus penanganan Influenza dan Ebola (Ahmed, 2018; Barker, 2020). Berdasarkan hal tersebut maka penting untuk mempertimbangkan 11

Ruang+ Riset

(1) Peningkatan kapasitas pelayanan sistem kesehatan utamanya rumah sakit. Strategi ini tergolong tidak berkelanjutan di mana kapasitas pelayanan kesehatan harus selalu ditingkatkan untuk mengakomodasi demand yang semakin meningkat akibat semakin banyaknya korban berimplikasi pada kebutuhan biaya yang tinggi. (2) Penerapan kebijakan pembatasan kontak fisik guna memutus rantai penyebaran virus. Strategi ini bersifat komprehensif yang mencakup ragam substrategi seperti karantina wilayah, protokol kesehatan, dan lain sebagainya dan merupakan strategi utama yang dilakukan sebagai mitigasi dan langkah pengurangan korban.


Ruang+ Riset

strategi pendukung yakni pelibatan masyarakat dalam rangka menangani Covid-19. Salah satunya dimanifestasikan dalam bentuk CBDM atau community based disaster management. Partisipasi masyarakat dalam penanganan pandemi dalam CBDM juga dapat berfungsi sebagai act of surveillance, meningkatkan kesadaran masyarakat, dan membentuk social capital sehingga mampu meningkatkan ketahanan masyarakat selama pandemi, menurunkan kerugian, korban, dan demand terhadap bantuan dari pihak luar yang seringkali terhambat (Paripurno et al, 2020; Herianto et al, 2015).

Community Based Disaster Management Community Based Disaster Management adalah strategi mitigasi, pengelolaan, dan pengurangan risiko bencana yang memposisikan masyarakat sebagai pengendali atau pemeran utama atas sumber daya yang dimiliki (Purnomo et al, 2020; Herianto et al, 2015). Herianto (2015) dan Purnomo (2006) menjelaskan bahwa di dalam implementasi strategi CBDM, diperlukan serangkaian usaha berupa (1) interpretasi mandiri terhadap ancaman, kerentanan, dan risiko bencana, (2) Menentukan prioritas penanganan bencana, (3) melakukan pemantauan dan evaluasi atas kinerja komunitas dalam penanganan bencana, dengan optimalisasi dari mobilisasi dari sumber daya yang dimiliki dalam rangka pengelolaan risiko bencana. Inisiasi maupun berjalannya 12

Community Based Disaster Management juga memerlukan adanya dukungan dari pihak eksternal dalam bentuk fasilitator, pendampingan, dan perancangan CBDM tersebut sendiri, dalam hal ini dapat berupa relawan maupun pihak pemerintah. Penerapan dari pemberdayaan masyarakat dalam penanganan bencana dapat diinisiasi oleh pihak pemerintah atau fasilitator maupun dari masyarakat tersebut sendiri dengan seiring berjalannya mendapat fasilitasi eksternal. CBDM merupakan pendekatan pengelolaan bencana yang penting diterapkan dikarenakan terbatasnya sumber daya pemerintah dalam hal pembiayaan, distribusi, dan SDM untuk penanganan bencana selain itu komunitas lokal sendirilah yang paling memahami kondisi wilayahnya secara sosial-budaya, kerentanan yang dimiliki, serta potensinya (Ali et al, 2019). Dalam konteks bencana pandemi, CBDM memiliki signifikansi dalam meningkatkan kapasitas masyarakat yang dapat dimanifestasikan dalam ragam upaya seperti (1) Pemetaan penduduk yang dianggap memiliki kerentanan yang paling tinggi sehingga memerlukan perhatian dan pengawasan yang tinggi oleh masyarakat, (2) Mobilisasi dan penghimpunan sumber daya keuangan secara komunal untuk saling membantu dalam penanganan korban maupun prevensi, (3) Membentuk social capital dan memperkuat tali persaudaraan antar anggota komunitas atau masyarakat sehingga saling menjaga, dan lain sebagainya. Menurut Paripurno et


al (2020) model pengembangan CBDM atau Community Based Disaster Management atau Disaster Risk Management (DRM) dapat diilustrasikan pada gambar 1 sementara itu, penerapan dari konsep ini dapat pula diilustrasikan dalam konteks community health improvement sendiri seperti pemodelan yang diilustrasikan menurut Popay (2010) pada gambar 2.

Studi Kasus CBDM di Yogyakarta Dalam Penanganan Covid-19 Salah satu contoh implementasi CBDM di Yogyakarta terdapat di Tembi, dimana pada tanggal 23 Maret 2020 terjadi kekurangan disinfektan. Oleh karena itu, delapan personil dari suatu organisasi pemuda mencari disinfektan di Jalan Parangtritis untuk disemprotkan ke fasilitas umum seperti jalan dan masjid.

Ruang+ Riset

Gambar 1

Model CBDM

Gambar 2

Model Community Health Improvement

13


Ruang+ Riset

Pada tanggal 30 Maret 2020, Tembi mendapat disinfektan dari Desa Timbulharjo untuk meningkatkan kesehatan publik, tempat cuci tangan dipasang di area publik seperti lorong dan taman bermain anakanak. Pada tanggal 5 April 2020, komunitas di Tembi membangun pagar-pagar checkpoint untuk mengawasi mobilitas rakyat dan

14

kunjungan pada pukul 22.00-04.00 dimana efek perkumpulan aktivitas warga Tembi terjadi dalam psikologi masing-masing yang menunjukkan bahwa perkumpulan pada malam hari mengurangi tingkat kegelisahan dan stres oleh karena ekonomi. Untuk meningkatkan keadaan rehabilitas desa, dibuatlah kompetisi mewarnai pada tanggal 20 April 2020 dan 80 anak yang ikut masing-masing mendapat hadiah berupa biji tanaman sayuran untuk menjaga keamanan makanan keluarga. Untuk pendapatan orang dewasa, warga yang memiliki keahlian tertentu mendapatkan upah dari anggaran komunal. Tim COVID-19 juga meminta warga untuk menjaga persediaan makanan komunal. Juga, bagi perempuan yang memiliki keahlian menjahit mendapat upah.


Urban Farming

Food Security Efforts on Pandemic and Post-Pandemic in Yogyakarta

Ruang+ Riset

Penulis

Margaretha Nondang Sandy Saragi, Muhammad Yusuf Kemal

Foto/Ilustrasi dictio.id

P

andemi COVID-19 merupakan momentum krisis multidimensional, menyasar segala segmen kehidupan dan aktivitas manusia, salah satunya adalah krisis ketahanan pangan. Terlepas dari pandemi, isu ketahanan pangan menjadi tantangan berbagai negara dalam memastikan seluruh masyarakat memiliki hak kemandirian,

kemerdekaan, dan kedaulatan pangan. Pandemi ini membuka celah baru krisis pangan di tengah kondisi ekonomi yang lesu. World Food Program (WFP) menyatakan bahwa 265 juta orang di seluruh dunia menghadapi krisis pangan, dalam hal ini meningkat dua kali lipat sebelum adanya pandemi. Krisis pangan merupakan masalah

berantai, yang mana pandemi mengganggu rantai produksi, distribusi, dan konsumsi pangan. Pergerakan ekonomi dan pasar yang lesu, tingginya angka pengangguran serta penurunan pendapat yang berbanding lurus dengan naiknya harga pangan menjadi dorongan munculnya krisis pangan. Indonesia sebagai negara agraris tidak 15


Ruang+ Riset

luput dari krisis pangan ini. Airlangga Hartarto, yang saat ini menjabat sebagai Menko Perekonomian, menjelaskan bahwa ancaman krisis pangan di dunia, termasuk Indonesia tidak main-main. Berdasarkan proyeksi dari US Department of Agriculture (USDA) International Grains Council (IGC), padi sebagai makanan pokok negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, mengalami penurunan sebesar 0,4-0,5% pada 2019/2020 (Putri, 2020). Ancaman krisis pangan terlihat dari penurunan daya beli kelas pekerja perkotaan baik di sektor formal dan informal. Daya beli yang menurun mengakibatkan anjloknya harga hasil panen. Meski tidak mempengaruhi produksi padi secara signifikan, namun harga jual gabah di tingkat petani rendah. Panen yang melimpah tidak diimbangi dengan permintaan pasar yang ternyata mengalami penurunan hingga 5080%. Belum lagi, akses terhadap pangan juga terbatas. Terganggunya 16

lalu lintas barang dan komoditas antar daerah berdampak pada menurunnya persediaan pangan pada suatu daerah. Dampak lainnya adalah banyak perusahaan yang pada akhirnya merumahkan pekerjanya dan bekerja secara Work From Home (WFH). Meskipun ada sebagian pekerja yang masih digaji secara utuh, tidak sedikit pula yang mendapatkan 50% gaji. Bahkan, banyak pula yang pada akhirnya tidak mendapatkan gaji dan berujung pada PHK. Situasi ini juga berdampak pada sektor informal. Ancaman paling nyata dirasakan pekerja harian, termasuk industri wisata yang menghidupi PKL, tukang becak, driver, kusir andong, kuliner, toko oleh-oleh, kerajinan, hingga tour guide. Dengan adanya fenomena ini, banyak masyarakat yang pendapatannya menurun selama pandemi. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masih cukup sulit utamanya dalam memenuhi kebutuhan pangan. Dalam momen

pandemi ini, konsep pertanian perkotaan yang dinamakan urban farming semakin digalakkan dalam rangka menjaga ketahanan pangan mulai dari skala rumah tangga sampai neighborhood.


untuk urban farming secara umum meliputi persiapan lahan, persiapan bibit, penanaman, pemeliharaan, dan panen. Menurut World Bank (2013), produksi bahan makanan sendiri atau dalam kota dapat memperpendek proses distribusi pangan dan dapat mengurangi harga jual sehingga meningkatkan daya beli masyarakat (akses pangan). Urban farming merupakan strategi pemanfaatan lahan sempit untuk menghasilkan bahan makanan segar sebagai upaya pemenuhan ketersediaan pangan perkotaan dan dapat meningkatkan akses fisik karena bersifat memperpendek proses distribusi dan dapat meningkatkan akses ekonomi rumah tangga melalui pendapatan rumah tangga. Di masa pandemi Covid-19 ini kegiatan urban farming sangat diperlukan demi membuat masyarakat bertahan dari ancaman krisis pangan akibat terhambatnya proses distribusi pangan. Selain itu,

Ruang+ Riset

ekonomi karena mengurangi rantai pasar dan biaya transportasi yang langsung dapat dimanfaatkan masyarakat. Ketiga, memberikan peluang interaksi sosial dan rekreasi atau social wellness karena membangun komunitas yang baik antar masyarakat. (Nandwani, 2016). Secara umum, tipe pembudidayaan dalam urban farming dibagi Tentang Urban menjadi tiga, yaitu Farming Menurut Agronomers hidroponik, vertikultur, dan vertiminaponik. Indonesia (2011) Hidroponik merupakan Urban farming atau budidaya dengan pertanian perkotaan memanfaatkan media dilatarbelakangi oleh air yang menekankan degradasi lingkungan pada nutrisi perkotaan, tantangan tanaman. Vertikultur, krisis iklim, dan merupakan budidaya utamanya menjaga secara bertingkat ketahanan pangan di atau bertingkat tengah meningkatnya sehingga cocok urbanisasi dengan diimplementasikan ketersediaan lahan yang semakin terbatas. di lahan yang terbatas. Aquaponik Urban Farming dan Vertiminaponik, mengintegrasikan merupakan budidaya tiga prinsip utama tanaman sayuran dan keberlanjutan. digabungkan dengan Pertama, mendukung budidaya ikan dalam kesehatan lingkungan satu wadah sehingga (environmental health) tercipta hubungan karena penggunaan saling menguntungkan air dan pestisida (mutualisme). Teknik yang rendah. Kedua, memberikan keuntungan budidaya tanaman

17


Ruang+ Riset

urban farming juga memberikan peningkatan pendapatan bagi pengelolanya. Selama pandemi Covid-19 ini berlangsung, banyak masyarakat yang mulai menambah pendapatan ekonomi nya melalui pengembangan urban farming. Hasil survei dari MarkPlus menyebutkan bahwa sebanyak 98,2 persen responden setuju urban farming memiliki prospek dalam mendukung kegiatan pertanian dengan alasan ketahanan pangan, ramah lingkungan, dan peningkatan pendapatan. Survei yang melibatkan melibatkan 110 responden dari dalam dan luar Jabodetabek ini juga menyebutkan bahwa 57 persen masyarakat menyatakan tertarik untuk melakukan urban farming tapi belum melakukannya, sedangkan sisanya sebesar 41 persen tertarik dan sudah melakukan. Dari golongan masyarakat yang sudah melakukan urban farming, sebanyak 92,7 persen diantaranya akan terus melanjutkannya setelah 18

pandemi ini berakhir (Christiyaningsih, 2020). Studi Kasus Urban Farming di Yogyakarta Berdasarkan data dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Yogyakarta terbaru menyebutkan bahwa luas sawah di Kota Yogyakarta saat ini hanya sekitar 52 Ha, berkurang 49% dari yang semula sebesar 101 Ha pada tahun 2016. Penurunan luas sawah ini berbanding terbalik dengan jumlah penduduk di Kota Yogyakarta yang semakin meningkat hingga kini mencapai 435.936 jiwa (BPS D.I.Yogyakarta, 2020). Dengan lahan yang sempit akibat pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat ditambah dengan luas sawah yang semakin menipis tentunya akan sulit untuk menghasilkan produksi pangan yang sama dengan yang sebelumnya. Untuk itu, beberapa masyarakat di Kota Yogyakarta mulai berinisiasi dalam mengembangkan konsep urban farming di lingkungan sekitarnya utamanya demi menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19.

Foto/Ilustrasi

suryahijau.com


masyarakat di sana dan dijual melalui website https://www.suryahijau. com/produk. Pandemi COVID-19 tidak menjadi penghalang bagi masyarakat dalam Kelompok Tani Surya Hijau. Mereka menuturkan bahwa pandemi menjadi momentum dalam menggerakkan aktivitas sosial masyarakat serta saling bergotong royong memanfaatkan potensi pertanian yang kemudian dibagikan bagi para tetangga yang kekurangan ketersediaan pangan (Surbarjilanin, 2020).

Ruang+ Riset

Urban Farming di Kecamatan Mantrijeron Kegiatan urban farming di Kecamatan Mantrijeron didorong oleh “Kelompok Tani Surya Hijau” yang memiliki gagasan dalam menjaga ekosistem dan kelestarian alam lewat kegiatan membudidayakan tanaman sayuran yang memiliki peranan dalam menjaga ketahanan pangan dan bergizi bagi masyarakat di sana. “Kelompok Tani Surya Hijau” merupakan inisiasi masyarakat di sana dengan dibantu oleh Asosiasi Kelompok Tani Kota pada tahun 2016. Model budidaya yang dilakukan oleh kelompok ini adalah vertikultur dan hidroponik, dengan bibit tanaman yang dibudidayakan antara lain cabai, seledri, selada, stroberi, jahe, sawi, dan masih banyak lagi. Mekanisme pengelolaan dan budidaya dilakukan oleh masyarakat secara bergilir menurut jadwal yang telah ditentukan. Hasil dari budidaya tersebut dikonsumsi langsung oleh

Urban Farming oleh Paguyuban Kalijawi Hal serupa juga dilakukan oleh Paguyuban Kalijawi dengan mengembangkan percontohan untuk ketahanan pangan dengan pertanian perkotaan atau urban farming. Kegiatan yang merupakan program kerja sama dari Paguyuban Kalijawi, Arkom, dan Komunitas Perencanaan Wilayah dan Kota UGM ini dikembangkan dalam 19


Ruang+ Riset

rangka meningkatkan resiliensi warga yang tinggal di perkampungan, terutama yang ada di Kota Yogyakarta, supaya mampu memproduksi makanan sendiri dan dapat meningkatkan pendapatan melalui jual beli dari produksi pangan yang tersedia di sana. Tanaman yang dibudidayakan beraneka ragam, mulai dari pisang, cabai, terong, sampai pepaya. Program ini juga membudidayakan protein hewani, terutama ikan seperti ikan lele, nila, dan lain sebagainya. Rendy Bayu Aditya, dari Komunitas Perencanaan Wilayah dan Kota UGM, menerapkan prinsip “Nandur opo sing dipangan, mangan opo sing ditandur” sesuai dengan tradisi pertanian masyarakat Jawa dalam rangka memenuhi ketersediaan pangan mulai dari tingkat rumah tangga. Covid-19 telah membuat banyak anggota Paguyuban Kalijawi terpuruk. Atik Rochayati, Koordinator Usaha Bersama 20

Paguyuban Kalijawi, berharap dengan adanya unit bersama ini dapat memberikan setidaknya tiga manfaat, yakni : (1) memberikan tambahan wawasan pada anggota; (2) mencukupi kebutuhan anggota; dan (3) menambah pendapatan bagi anggota. Selain itu, Demonstration Plot atau Demplot yang dibuat bersama-sama diharapkan dapat

Foto/Ilustrasi unsplash

diimplementasikan di rumah masingmasing untuk menjaga ketahanan pangan utamanya pada masa pandemi ini (Aditya, 2020).

Urban Farming Pandemic - Post Pandemic Menurut World Economic Forum (2020), pentingnya urban farming dalam masa pandemi saat ini adalah masyarakat


Berikut adalah empat alasannya: (1)Growing greener towns and cities; (2)Resilient food supplies; (3)Healthier lives; dan (4)Healthier ecosystems. Kegiatan urban farming memberikan banyak manfaat dan mendukung upaya ketahanan pangan perkotaan utamanya saat pandemi. Selain dapat mencukupi

21

Ruang+ Riset

dapat meningkatkan ketahanan pasokan buah dan sayuran segar, meningkatkan kesehatan dan membantu masyarakat menjalani gaya hidup yang lebih berkelanjutan. Pandemi ini menjadi momentum dan refleksi bagi kita akan pentbingnya ketahanan pangan dengan upaya urban farming di masa yang akan datang atau post- pandemic.

kebutuhan pangan secara mandiri, penerapan urban farming dapat membantu orang lain yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan melalui jual beli hasil produksi. Selain menambah pendapatan pribadi, kegiatan ini juga dapat menambah rezeki berupa pahala bagi mereka yang hanya sekedar berbagi. Dengan pengembangan urban farming pada skala neighborhood, interaksi antar masyarakat juga terjalin menjadi semakin baik dan saling gotong royong. Selain bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan, interaksi diperlukan untuk mengurangi tingkat stres akibat terus berada di rumah demi menjaga jarak agar aman dari COVID-19 selama masa pandemi ini. Selain itu, urban farming dapat dengan mudah diimplementasikan pada setiap rumah tangga dan neighbourhood di kawasan perkotaan, terutama saat pandemi ini. Di saat segalanya harus bekerja dari rumah (Work From


Ruang+ Riset

Home), urban farming menjadi solusi atas krisis pangan yang belum lama ini semakin mencuat selama pandemi. Ini menjadi kegiatan yang baik dan bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan di sekitar kita. Seperti yang telah dijelaskan di atas, apabila kegiatan urban farming semakin digiatkan, masyarakat akan semakin bergotong royong saling mendukung ketahanan pangan di saat pandemi serta mendorong inovasi dengan menambahkan keanekaragaman budidaya tanaman pangan alias diversifikasi pangan lokal seperti yang dituturkan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Tentunya kita mengetahui bahwa pandemi ini menyebabkan krisis multidimensional. Namun dibalik itu semua, pandemi ini menjadi momentum bahwa kita akan kembali ke alam di mana manusia menjadi bagian dalam ekosistem alam bumi ini. Urgensi

ketahanan pangan saat pandemi ini menjadi sinyal bagi kita dalam melihat proyeksi di masa depan. Urban farming sebagai konsep pertanian perkotaan menjadi solusi menuju kedaulatan pangan perkotaan, peningkatan pendapatan, sekaligus lingkungan dan komunitas yang sehat.

“...Itu semua guna mendukung hidup sehat, aktif, dan produktif bagi seluruh anggota keluarga. Karena itulah kewenangan daerah dalam kebijakan ketahanan pangan dapat menjadi cara mengatasi situasi kerawanan pangan...,” - Sri Sultan Hamengkubuwono X 22


Indonesia – UK Infrastructure Association INKI

Penulis: Khalil Makarim Foto/Ilustrasi: INKI Facebook Page

masih memerlukan pembangunan infrastruktur yang lebih banyak dengan kualitas yang baik, dari segi fisik maupun non-fisik, dimana hal ini agar Indonesia bisa mewujudkan tujuan-tujuan dalam TPB, seperti terciptanya kesejahteraan masyarakat dan lingkungan hidup yang berkelanjutan di Indonesia. Britania Raya tidak hanya memiliki sistem infrastruktur yang mendukung mereka untuk menjadi salah satu negara paling kompetitif di dunia, berdasarkan indikator-indikator seperti Global Competitiveness Index yang diterbitkan World Economic Forum, melainkan juga menjadi inovator pada teknologi dan kebijakan infrastruktur, yang berpengaruh terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat serta lingkungan hidup setempat. Hal ini menjadi sebuah peluang bagi komunitas kami untuk melakukan diskusi yang mendalam untuk mengembangkan ide-ide yang dapat membangun dan 23

Ruang+ Profil Komunitas

L

Indonesia – UK Infrastructure Association atau INKI adalah sebuah komunitas yang didirikan pada tahun 2018, oleh dua profesional muda Indonesia yang berbasis di Britania Raya, Nicholas Aaron Omar dan Klarissa Ekaputri. Komunitas ini terdiri dari peminat maupun mahasiswa/i dan pekerja yang berada di Indonesia dan Britania Raya yang berkumpul dan bertukar pikiran dengan tujuan untuk mengeksplorasi dan mengidentifikasi apa yang telah dilakukan negara-negara di seluruh dunia untuk memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Melalui pembahasan tersebut, kami melihat apa saja yang bisa diimplementasikan di Indonesia untuk dibenahi guna memenuhi TPB yang diprakarsai oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak tahun 2015. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan perkembangan demografi dan ekonomi yang paling pesat pada dekade terakhir,


Ruang+ Profil Komunitas

mengakselerasi infrastruktur yang memenuhi TPB. Selain menjadi wadah untuk melakukan pengembangan profesionalitas serta keilmuan dalam bidang infrastruktur di Indonesia dan Britania Raya, INKI juga melakukan pengembangan secara bersama-sama dengan stakeholders, termasuk dengan masyarakat. Hal ini dapat dicapai melalui kegiatan pertukaran pengetahuan, pengembangan jaringan dan karier, dan publikasi karya. Pertukaran Pengetahuan Sejak pendiriannya, INKI sudah melakukan minimal empat discussion sessions, dimana dilakukan dialog dengan berbagai pemegang kebijakan dalam bidang infrastruktur, termasuk dengan anggota parlemen, perwakilan pemerintahan, serta ahli-ahli perencanaan pada berbagai bidang. Discussion sessions, hingga Juni 2020, telah mengulas isu-isu berikut: 1. Membangun infrastruktur di desa-desa di Indonesia melalui Dana Desa: agar kami dapat membahas isu ini, kami mendatangkan Bapak Budiman Sudjatmiko yang telah memperjuangkan Rancangan Undang-Undang Dana Desa 2. Membandingkan praktik penggunaan lahan Indonesia dan Britania Raya: agar kami dapat membahas isu 24

ini, kami mendatangkan figur-figur dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional 3. Prospek energi terbarukan di Indonesia: kami telah mengundang Tim Boothman, seorang konsultan dari perusahaan ternama untuk membahas pengalamannya dalam bidang energy terbarukan di Indonesia 4. Masa depan perkotaan setelah COVID-19: kami telah mengundang beberapa figur yang berpengalaman dalam perencanaan perkotaan Pertukaran pengetahuan juga dilakukan melalui INKI Bites, yang berbentuk podcast, dimana INKI mengundang professionalprofesional muda untuk memberikan perspektif terhadap isu-isu infrastruktur berkelanjutan. Hingga bulan April 2021, sudah terdapat empat podcast yang sudah dirilis pada platform Spotify. Pengembangan Jaringan dan Karier INKI telah melakukan beberapa kegiatan yang berniat untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut, dalam bentuk Networking Session, Career Talk, dan Outreach Programme. Networking Session, selain menjadi acara pengembangan jaringan, juga menjadi acara untuk melakukan diskusi antara sesama professional pada isu infrastruktur. Sementara itu, Career Talk, menjadi kesempatan bagi profesional


untuk melakukan pelatihan serta konsultasi terhadap isu-isu yang berkaitan dengan bekerja sebagai profesional pada bidang infrastruktur maupun bekerja di negara yang berbeda (Britania Raya). Sedangkan Outreach Programme telah dilaksanakan untuk memperkenalkan anak-anak SMA di Indonesia tentang arah karir yang mereka bisa pilih pada bidang infrastruktur nantinya - acara tersebut telah diselenggarakan secara daring pada tahun 2021.

25

Ruang+ Profil Komunitas

Publikasi Karya Hingga saat ini, INKI telah melakukan publikasi berbagai

karya, seperti artikel-artikel yang diterbitkan pada Medium dan INKI Bites, yang berbentuk Instagram feeds. Artikel-artikel membahas mengenai fenomena-fenomena dalam pengembangan infrastruktur di Indonesia secara rinci, dengan bentuk long read. Sementara itu, INKI Bites, memberikan ringkasan terhadap suatu pengembangan infrastruktur. Karya dapat dikontribusikan secara langsung oleh penulis atau content creator pada INKI Association, yang akan melakukan penerbitan di Medium maupun Instagram post secara berkala.


PROFIL KABINET

Ruang+ Kabinet Arya Bareksa

ARYA BAREKSA

D

alam Bahasa Sansekerta, Arya berarti Kehormatan dan Bareksa berarti Pohon. Dengan dasar Pramukya Arcapada yang berarti pemimpin dunia, Arya Bareksa merupakan lambang di mana para pemimpin dunia bertumbuh, sehingga diharapkan setiap komponen yang ada di Kepengurusan dapat bertumbuh layaknya Pohon. Sesuai dengan visi di mana HMTPWK dijadikan sebagai tempat bernaung sekaligus mengembangkan diri secara aktif kolaboratif dan profesional.

Pengurus Inti - - - - -

26

Ketua Himpunan Sekretaris Jenderal Sekretaris Bendahara Umum Wakil Bendahara

: Gerardus Majella H. R. : Awan Dhika Y. : Dwi Fitri Ananda : Syafira Anggun H. : Brigitta Novanka E.


KILAS BALIK

1.Rapat Kerja Sebelum memulai berbagai kegiatan selama satu tahun kepengurusan, dilakukan rapat kerja pada 25 Juli 2020. Setiap kepala divisi memaparkan program kerja yang telah disusun bersama divisi masingmasing kepada seluruh pengurus.

4.Pengarsipan Pengarsipan diperlukan agar segala bentuk dokumen dapat terpelihara dengan baik, teratur, dan aman. Semua surat, notulensi, proposal, LPJ, dan dokumen lainnya dikumpulkan di satu media dan didata sesuai jenis maupun divisi yang terlibat. Dengan begitu, jika suatu saat dokumen dibutuhkan, dokumen dapat ditemukan dengan mudah dan cepat.

27

Ruang+ Kabinet Arya Bareksa

2.Staff of The Month Sebagai bentuk apresiasi terhadap pengurus yang telah memberikan waktu, tenaga, dan pikiran untuk himpunan, ditetapkan staf terbaik masing-masing divisi setiap bulannya. Selain dipublikasi melalui akun Instagram dan line resmi HMT PWK, Staff of The Month juga mendapatkan hadiah apresiasi. Harapannya, kegiatan ini akan menginspirasi pengurus lainnya untuk menjadi lebih baik lagi.

3.Pelaporan Keuangan Dalam rangka memastikan transparansi cashflow, baik dana internal (kas himpunan) maupun eksternal (dana prodi), rutin pada awal bulan diedarkan surat laporan keuangan yang disampaikan kepada setiap sekretaris bendahara divisi untuk diteruskan kepada pengurus lainnya.


ARYA KAWANDA

Ruang+ Kabinet Arya Bareksa

DIVISI RUMAH TANGGA

Pada kepengurusan HMTPWK ‘PRAMUKYA ARCAPADA’ 2020/2021 Kabinet Arya Bareksa, nama Divisi Rumah Tangga adalah Arya Kawanda. “Arya” yang dalam bahasa Sanskerta berarti kehormatan dan “Kawanda” yang berarti batang, yang memiliki fungsi sebagai penyalur kebutuhan makanan dari akar ke bagian tubuh yang lain. Batang juga merupakan bentuk pengokohan pohon. Sebagaimana yang dilambangkannya, Divisi Rumah Tangga dalam himpunan menjadi bukti nyata perwujudan kekokohan dan kekuatan hubungan rumah tangga dan kekeluargaan yang terjalin di dalam HMTPWK ‘PRAMUKYA ARCAPADA’. Program kerja divisi Rumah Tangga terdiri dari dua fungsi yaitu kesekretariatan dan kekeluargaan. Kesekretariatan merupakan sub divisi yang mengurus bidang kesekretariatan bangunan, lingkungan, dan inventarisasi barang. Sedangkan pada fungsi kekeluargaan yang mana sangat penting dalam membangun harmonisasi antar pengurus dan anggota HMTPWK UGM, dan hal ini sangat penting untuk dijaga.

28


KILAS BALIK 1.Welcoming Party (acara inti) - 15 September 2020 Acara ini merupakan bentuk sambutan dari keluarga HMTPWK untuk anggota keluarga PWK yang baru yakni angkatan 2020.

Ruang+ Kabinet Arya Bareksa

2.Welcoming Party (RT Challenge #1) 15-21 September 2020 Challenge ini mengajak anggota keluarga baru PWK 2020 untuk berkenalan dengan keluarga PWK lainnya khususnya keluarga PWK Angkatan 2017-2019. 3.Welcoming Party (RT Challenge #2) 22-28 September 2020 Merupakan Challenge yang mengajak keluarga HMTPWK membagikan kegiatan #dirumahaja selama pandemi. Pada setiap RT challenge kita juga memberikan hadiah bagi post yang paling menarik. 4.Bingo - 30 November 2020 Media penyampaian curahan hati mahasiswa PWK di akhir semester sebelum menghadapi UAS. 5.Infografis - 27 Februari s/d 17 April 2021 Membagikan informasi seputar tips and trick kehidupan sehari-hari yang dikemas secara menarik dan berhubungan dengan aktivitas mahasiswa.

29


ARYA RANCAKAN

Ruang+ Kabinet Arya Bareksa

DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT

Kami memulai sebuah kabinet dengan kondisi yang sangat jarang terjadi yaitu pandemi Covid-19. Hal ini tentu memberikan tantangan tersendiri bagi kami HMTPWK UGM khususnya divisi Humas HMTPWK dalam menjalankan program kerja kami kedepannya. Di masa sulit untuk menjalankan sebuah kegiatan tanpa tatap muka, kami dituntut untuk terus berjalan maju dan menjalankan kabinet ini dengan apa yang kita bisa upayakan. Karena organisasi adalah sesuatu yang dinamis, maka kami terus berkembang dengan menciptakan alternatif program kerja dan menciptakan peluang-peluang lain yang membangun asa kami untuk tetap berkontribusi dalam himpunan Sudah hampir 9 bulan kami berjalan dalam sebuah kabinet dengan beberapa program kerja yang sudah kami rencanakan sebelumnya. Dikarenakan situasi yang sulit, maka acara-acara yang seharusnya secara tatap muka diubah metodenya dengan daring. Beberapa program kerja (proker) yang sudah pernah dijalankan sebelumnya di periode 30

kabinet sebelumnya yaitu sarasehan berupa proker yang ditujukan kepada mahasiswa baru S1 PWK UGM yang baru saja masuk menjadi anggota PWK UGM agar diberikan insight lebih dalam tentang menjadi mahasiswa PWK oleh para kakak tingkat di PWK UGM. Lalu ada juga proker Ngulik KP (Kerja Praktik) yang secara khusus mewadahi teman-teman semester 6 yang harus melakukan KP dengan adanya sharing-sharing tempat magang dari para kakak tingkat yang di semester sebelumnya sudah mengambil KP.


teman-teman sedang alami saat ini yaitu pembelajaran daring, evaluasi pemberian tugas dan kinerja dosen, evaluasi fasilitas Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan (DTAP), permasalahan UKT, dan kebijakan maupun hal lainnya. Pihak prodi pun menyambut baik adanya proker ini, karena menjadi evaluasi bagi mereka juga sejauh mana kinerja prodi dalam melayani mahasiswa dengan baik. Tidak lupa kami juga melakukan beberapa kunjungan ke beberapa Keluarga Mahasiswa (KM)/Himpunan (HM) untuk melakukan studi banding himpunan dan juga membangun relasi baru dengan himpunan lain. Beberapa KM/HM yang sudah kami kunjungi melalui daring, sebagai metode baru dalam melakukan kunjungan diantaranya yaitu HMTP Undip dan HMPL ITS. Kunjungan ini memiliki makna bahwa sesama KM/HM PWK kami harus menjaga hubungan baik sesama perencana mahasiswa Indonesia. Semoga kedepannya, kami bisa bekerja sama dalam prokerproker yang bisa dihimpun secara bersama-sama. Tak banyak yang bisa kami lakukan, namun kami berusaha memberikan kegiatan secara menyeluruh dan aktif supaya kabinet tetap berjalan. Divisi Humas akan terus berkembang dan mengikuti setiap keadaannya dan tidak menutup kemungkinan menambah inovasi dalam program kerja lain kedepannya. Seperti kata Eleanor Roosevelt, “Masa depan adalah mereka yang percaya akan keindahan mimpinya.” . 31

Ruang+ Kabinet Arya Bareksa

Tentunya sharing karir sebagai seorang perencana sangatlah penting bagi mahasiswa untuk mendapatkan referensi pekerjaan seperti apa dan tempat seperti apa yang kita inginkan, maka dari itu dari Divisi Humas HMTPWK mengadakan proker Career Talk yang isinya sharing pengalaman dari alumni PWK tentang perspektifnya di dunia kerja seputar PWK ataupun di luar PWK. Untuk proker yang baru dan berbeda dari kabinet-kabinet sebelumnya, kami dari Divisi Humas HMTPWK mengadakan proker “Public Speaking School” yaitu kelas-kelas yang kami buat untuk mengembangkan skill kecakapan berbicara para pengurus HMTWPK dan juga seluruh anggota HMTPWK. Kami mengadakan kelas ini melihat, antusias dari para pendaftar pengurus Divisi Humas yang kompak menginginkan untuk belajar dalam softskill public speaking. Kelas ini dibuka dengan beberapa tema yang pertama yaitu Kelas MC, Kelas Teknik Presentasi, dan Kelas Podcast. Kami rasa dengan adanya kelas ini tentunya akan menjadi wadah bagi temanteman yang ingin mengembangkan skillnya dalam hal kecakapan di depan umum lebih berkembang. Dalam menjaga hubungan dengan prodi serta sebagai wadah memberikan saran dan kritikan, kami dari Divisi Humas HMTPWK mengadakan sebuah proker yaitu Hearing Prodi. Proker ini akan menjadi wadah saran dan kritikan dari kami mahasiswa S1 PWK UGM kepada pihak pejabat prodi mulai dari evaluasi pembelajaran seperti yang


ARYA ASANCAYA

Ruang+ Kabinet Arya Bareksa

DIVISI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Sobat PSDM melakukan beragam kegiatan selama kepengurusan HMT PWK UGM yang dimulai pada bulan September 2020. Dimulai dengan kegiatan InfoDay dimana mahasiswa baru Perencanaan Wilayah dan Kota UGM dikenalkan dengan sistem dan lingkungan Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada. Selain itu, dilakukan juga pengenalan awal mengenai Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota UGM. Menindaklanjuti kegiatan pengenalan Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota UGM kepada mahasiswa baru, dilaksanakan Pelatihan Perencana Muda (PPM) 2020-2021 dimana pada periode ini diketuai oleh Adiahmad Irfan yang menjadi nahkoda untuk PWK UGM 2019 membimbing temanteman mahasiswa baru. Dimulai pada tanggal 19 September 2020 dimulai dari Pelatihan Cara Kerja Studio/ Kelas Survei Studio, Workshop Studio Management yang juga menjadi bagian dari Program Kerja PSDM yakni Kelas 32

Pengembangan, Kelas Peta, Workshop Desain, Workshop Paper, Workshop Public Speaking & Presentasi, Kelas SketchUp, Workshop Keprofesian, Survei, Pembuatan Maket Digital, Display Asinkron, Tayuban Perencana, dan Penutupan yang dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2021. Tayuban Perencana sendiri menjadi kegiatan perdana yang dikelola dan dilaksanakan oleh Mahasiswa PWK UGM 2020. Kegiatan Tayuban Perencana ini mencakup Pameran Desain Kawasan, Apresiasi Seni, dan Trivia mengenai PWK UGM. PSDM juga melaksanakan dua kegiatan Kelas Pengembangan di semester genap salah satunya memiliki topik Cara Mempresentasikan Diri Melalui CV dan Portofolio. Dilaksanakan juga kegiatan Magang Calon Pengurus HMT PWK UGM pada bulan April-Mei 2021.


Ruang+ Kabinet Arya Bareksa

33


ARYA RASA

Ruang+ Kabinet Arya Bareksa

DIVISI KEWIRAUSAHAAN

Di masa pandemi ini semua orang diharuskan menjalani hari dengan #dirumahaja. Mulai dari bekerja dari rumah, sekolah dari rumah, kuliah dari rumah, dan semua kegiatan sekarang berakhiran dari rumah. Begitupun kegiatan organisasi yang ada di kampus. Kegiatan yang biasanya penuh dengan kegembiraan karena bisa berbincang secara langsung tapi sekarang kegembiraan itu terasa ada yang kurang. Beberapa orang menganggap kondisi ini adalah sebuah hambatan dan beberapa orang menganggap ini sebagai sebuah tantangan. Entah kalian masuk tim yang mana, tapi yang namanya hidup harus terus berjalan. Dan begitu pun kami, para anggota divisi kewirausahaan HMTPWK Universitas Gadjah Mada. Ditengah kondisi ini mau tidak mau semua program kerja yang telah kami susun harus bisa dilaksanakan. Meskipun harus ada yang diubah konsepnya atau diubah targetnya. Selama hampir lebih dari setengah periode kepengurusan ini, kami telah menyelesaikan setidaknya tiga 34

program kerja yang terdiri dari Map Project, Podcast Kewirausahaan, dan Promosi Usaha. 1.MAP Project MAP Project merupakan sebuah program kerja yang mungkin dimiliki oleh semua divisi kewirausahaan di setiap organisasi yaitu kegiatan berjualan barang berupa kaos, totebag, dsb. MAP Project adalah singkatan dari Merchandise and Apparel of Planology sehingga barang atau produk yang kami jual identik dengan hal yang berbau planologi. Untuk MAP Project yang telah dilaksanakan kemarin kami menjual produk berupa kaos dan masker yang memiliki desain seorang surveyor. Kami memilih desain surveyor karena dimasa pandemi ini mahasiswa PWK tidak bisa melakukan survei lapangan seperti biasanya sehingga harapan kami dengan adanya produk ini rasa kerinduan mereka bisa sedikit terobati.


3.Promosi Usaha Promosi Usaha juga merupakan program kerja baru yang ada di tahun ini. Dilatarbelakangi oleh banyaknya mahasiswa PWK yang memiliki usaha dan kondisi pandemi ini yang pasti memiliki dampak negatif kepada mereka. Melalui program kerja ini kami berusaha untuk mempromosikan kepada orang-orang agar setidaknya usaha yang dimiliki oleh mahasiswa PWK dikenal oleh orang banyak. Untuk menyelesaikan 3 program kerja ini di masa pandemi tentu kami menghadapi banyak hambatan mulai dari sulitnya koordinasi karena masalah sinyal hingga sulitnya distribusi barang kepada pembeli. Namun, sepertinya yang telah kami sampaikan di atas, kondisi seperti apapun mau tidak mau hidup harus terus berjalan. Semoga apa yang kami lakukan ini memberikan hal yang positif dan semangat bagi teman-teman yang saat ini terjebak dalam kondisi yang kurang bersahabat.

Salam Cuan dan Salam Sehat!

35

Ruang+ Kabinet Arya Bareksa

2.Podcast Kewirausahaan Podcast Kewirausahaan atau yang kami singkat menjadi K-Pod merupakan program kerja baru yang ada di kabinet ini. Kondisi saat ini yang serba dirumah aja membuat para pendengar podcast semakin meningkat. Dengan adanya peluang itu kami memanfaatkan media podcast sebagai salah satu cara kami untuk memberikan informasi seputar kewirausahaan terutama kewirausahaan di tengah kondisi ini. Program kerja ini telah selesai kami laksanakan dengan merilis dua episode yang bisa didengarkan lewat Spotify dengan channel Kata Kota. Episode pertama kami berkolaborasi dengan pengusaha dari mahasiswa PWK dan berdiskusi terkait dampak pandemi yang mereka rasakan terutama terkait usaha mereka. Sedangkan episode kedua kami masih berdiskusi tentang pandemi tapi dari sisi yang lain yaitu peluang bisnis apa yang akan naik di masa seperti ini.


ARYA PARNA

Ruang+ Kabinet Arya Bareksa

DIVISI MINAT DAN BAKAT

Divisi Minat dan Bakat adalah divisi yang memfasilitasi mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Gadjah Mada untuk melakukan kegiatan terkait kreasi, seni, olahraga dan kegiatan lain yang tidak terwadahi divisi lainnya. Divisi ini mewadahi berbagai kegiatan yang dapat menunjang kegiatan non akademik bagi para mahasiswa. Pada kabinet Arya Bareksa, Divisi Minat dan Bakat bernama Arya Parna. Dalam Bahasa Sansekerta, Parna memiliki arti daun. Penamaan ini dimaksudkan agar divisi minat dan bakat dapat menjadi tempat yang teduh untuk segala upaya pengembangan potensi non akademik bagi mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Gadjah Mada. Karena salah satu tujuan Divisi Minat dan Bakat adalah pengembangan potensi dari seluruh mahasiswanya.

36

Divisi Minat dan Bakat terbagi menjadi 4 sub-divisi yaitu : 1.Sub Divisi Olahraga, yaitu sub divisi yang mengurusi segala kegiatan yang berkaitan dengan olahraga, seperti latihan rutin. 2.Sub Divisi Seni, yaitu sub divisi yang memfasilitasi kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan seni, seperti Sagita (vocal group), Bungong, dan apresiasi seni. 3.Sub Divisi Minat Khusus, yaitu sub divisi yang mengurusi segala kegiatan yang tidak terfasilitasi di sub divisi olahraga dan seni, seperti hiking, kelas interaktif, dll. 4.Sub Divisi Internal Eksternal, yaitu sub divisi yang mengurusi segala bentuk publikasi mengenai program kerja mikat dan inisiasi forga untuk internal mikat.


Adapun Program Kerja Arya Parna (Divisi Minat dan Bakat) pada Kabinet Arya Bareksa adalah:

Ruang+ Kabinet Arya Bareksa

1.Spartan 2.Teknisiade 3.Mikat Challenge 4.Latihan Rutin 5.Bungong 6.Sagita 7.Apresiasi Seni 8.Kelas Lukis 9.Nebula 10.Kitkat 11.Plano Hiking 12.Plano Genjot 13.E-Sport 14.Informikat

37


ARYA DARANI

Ruang+ Kabinet Arya Bareksa

DIVISI PENDIDIKAN, PENELITAN, DAN PROFESI

HMTPWK UGM 2020/2021 Darani yang berarti tanah berfungsi sebagai media tumbuh utama bagi pohon. Selain itu juga memiliki manfaat untuk menyimpan berbagai mineral, air, dan zat hara yang berguna sebagai bahan makanan bagi pohon yang tumbuh darinya. Oleh karena itu diharapkan Divisi Pendidikan, Penelitian dan Profesi (DP3) memiliki banyak ilmu dan wawasan yang terkait dengan ke-PWK-an dan membagikan manfaatnya bagi HMTPWK ‘Pramukya Arcapada’, tempatnya berhuni. Adapun Program Kerja Arya Darani (DP3) pada Kabinet Arya Bareksa adalah:

konflik SARA dan menciptakan ruang yang adil serta nyaman huni. Lebih lanjut, teks lengkap dapat diakses melalui platform Medium HMTPWK UGM. 2.Monthly Research Pada Bulan Oktober 2020, Divisi Pendidikan, Penelitian dan Profesi merilis sebuah monthly research berjudul “Tantangan dan Strategi pada Perencanaan Ruang Terbuka Hijau di Kota-Kota yang Padat Bangunan” yang dapat diakses melalui platform Instagram HMTPWK UGM. Tulisan ini membahas mengenai compact city yang mana dikenal sebagai pendekatan perencanaan berkelanjutan terutama untuk menghadapi peningkatan jumlah penduduk, namun di sisi lain memiliki tantangan terkait dengan penyediaan ruang hijau sehingga diberikan ulasan-ulasan strategi untuk menanganinya.

1.Monthly Opinion Pada Bulan Agustus 2020, Divisi Pendidikan, Penelitian dan Profesi merilis sebuah tulisan opini berjudul “Compassionate Planning : Jalan Panjang Menuju Persatuan Komunitas di Indonesia Melalui Tata Ruang” yang memuat peran tata ruang 3.Spik-Spik Kota mengikuti konsep compassionate Transportasi merupakan berbasis empati untuk menyelesaikan isu yang vital yakni sebagai wadah 38


Ruang+ Kabinet Arya Bareksa

pergerakan bagi umat manusia. Namun, pandemi COVID-19 membatasi pergerakan atau mobilitas tersebut sehingga menuntut adanya langkah mitigasi dan adaptasi dalam mengurangi risiko penularan virus. Dari isu tersebut, Divisi Pendidikan, Penelitian dan Profesi tergerak mengadakan webinar Spik-spik Kota dengan tema “Tantangan Penyediaan Layanan Transportasi Publik di Masa Pandemi” melalui platform Zoom Meeting pada Minggu, 8 November 2020. Acara ini dibersamai oleh dua orang narasumber yang mumpuni di bidangnya yaitu Bapak Dr.Eng.Imam Muthohar dan Mbak Ria Roida Minarta, S.T.

39


ARYA REMU

Ruang+ Kabinet Arya Bareksa

DIVISI PENGABDIAN MASYARAKAT

Divisi Pengabdian Masyarakat merupakan bagian dari Himpunan Mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota yang fokusnya pada program sosial yakni pemberdayaan dan pengabdian masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan merupakan cerminan dari penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang salah satunya yakni pengabdian kepada masyarakat. Dalam melaksanakan program kerja, Divisi Pengabdian Masyarakat terbagi dalam dua sub divisi, yaitu sub divisi internal dan sub divisi eksternal. Sesuai dengan namanya, subdivisi internal mewadahi program kerja yang pelaksanaannya dalam lingkup Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota. Sedangkan untuk subdivisi eksternal mewadahi program kerja yang pelaksanaannya di luar lingkup Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota. Divisi Pengabdian Masyarakat HMTPWK memiliki beberapa program kerja, diantaranya yaitu :

40

1. Desa Binaan Desa binaan merupakan salah satu program kerja yang tujuannya untuk pemberdayaan masyarakat desa. Saat ini desa binaan berada di Dusun Lemahbang, Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul. 2. Jumat Berbagi Seperti namanya, program kerja ini dilaksanakan setiap hari jumat yakni dengan menghimpun dana sedekah dari mahasiswa PWK. 3. Plano Action Merupakan program kerja yang dilaksanakan dari hasil dana jumat berbagi dengan kegiatan sosial baik di panti asuhan maupun bentuk kegiatan sosial lainnya. 4. Kelas Relawan Program kerja yang bertujuan untuk meningkatkan sikap sosial dari mahasiswa PWK dengan bentuk kelas pengembangan secara offline maupun online. 5. Forum Sosmas Teknik (Forsat) Merupakan wadah dari sekumpulan sosmas dan pengmas dari himpunan di lingkungan fakultas teknik dibawah BEM KMFT.


Ruang+ Kabinet Arya Bareksa

41


ARYA RIMPANG

Ruang+ Kabinet Arya Bareksa

DIVISI MEDIA DAN INFORMASI

Seperti rimpang yang berarti akar, Divisi Media dan Informasi (Medinfo) memiliki fungsi sebagai penyerap dan penyalur informasi yang bermanfaat dari dan bagi HMTPWK ‘Pramukya Arcapada’ yang menjadi tubuh pohonnya. Pada tahun ini, Medinfo benar-benar terasa menjadi ujung tombak dalam kepengurusan yang dilakukan secara daring penuh. Medinfo berusaha keras memberikan dan meneruskan sajian informasi terbaik melalui berbagai media yang dimiliki HMTPWK ‘Pramukya Arcapada’. hingga pengaktifan kembali akun Twitter HMTPWK ‘Pramukya Arcapada. 1.Branding Kabinet dan Pengelolaan Media Sosial 2.Podcast ‘Kata Kota’ Sebelum dimulainya Kabinet Season kedua dari podcast Arya Bareksa, Medinfo telah bekerja ‘Kata Kota’ diluncurkan pada masa mendesain wajah dari Kabinet kepengurusan Kabinet Arya Bareksa. Arya Bareksa mulai dari logo, palet Medinfo bekerja sama dengan divisi warna, hingga panduan desain dan lain, yakni Kewirausahaan (Wirus) branding sosial media HMTPWK dan Hubungan Masyarakat (Humas) ‘Pramukya Arcapada’ selama berhasil merilis lima episode podcast kepengurusan Kabinet Arya Bareksa. dengan bahasan berbeda di setiap Setelah peluncuran kabinet, Medinfo episodenya. Melalui podcast ‘Kata melakukan pengelolaan media sosial Kota’ diharapkan dapat mewakili yang terdiri dari Line, Instagram, dan menyebarkan suara mahasiswa 42


PWK UGM sebagai anggota HMTPWK ‘Pramukya Arcapada’ serta memberi informasi yang relevan dan hiburan di dalamnya.

4.Majalah ‘Ruang+’ Majalah yang sedang Anda baca ini juga merupakan bagian dari karya kami, Medinfo yang bekerja sama dengan DP3. Pada tahun kepengurusan ini, kami meluncurkan satu edisi yang menjadi edisi ke-4 dari majalah ‘Ruang+’. Melalui majalah ini diharapkan dapat memberikan ruang berekspresi bagi anggota HMTPWK ‘Pramukya Arcapada’ dan juga menjadi sarana informasi terkait kabinet yang sedang berlangsung.

43

Ruang+ Kabinet Arya Bareksa

3.Kelas Desain dan Kelas Jurnalistik Medinfo berusaha menjawab kebutuhan mahasiswa PWK UGM akan kemampuan mendesain yang bermanfaat baik untuk keperluan akademik maupun nonakademik. Kelas desain dilakukan sebanyak dua kali. Pada kesempatan pertama, Medinfo bekerja sama dengan panitia Pelatihan Perencana Muda mengenalkan dasar-dasar desain bagi mahasiswa baru PWK UGM. Pada kesempatan kedua, Medinfo menyelenggarakan kelas desain atas respons peserta pada kelas desain pertama. Kali ini menghadirkan kembali Yudi Priyatno (PWK UGM 2017) sebagai narasumber, yang juga memberikan materi di kelas desain pertama, untuk memberikan materi dan tutorial pengaplikasian software Adobe Illustrator dalam

pembuatan poster perencanaan. Selain kelas desain, Medinfo juga menyelenggarakan kelas jurnalistik yang utamanya ditujukan untuk anggota Divisi Medinfo dan Divisi Pendidikan, Penelitian, dan Profesi (DP3) sebagai bekal pembuatan majalah Ruang+. Menghadirkan pemateri Hanan Zharifah Wijdan dari Clapeyron UGM, kelas jurnalistik memberikan dasar-dasar penulisan materi jurnalistik yang bermanfaat untuk penulisan tugas akademis dan nonakademis.


DAFTAR KEJUARAAN

PWK BANGGA

Pendataan Oleh: Divisi Pendidikan, Penelitian, dan Profesi

Juara 3 -Lomba Karya Tulis Ilmiah - PLANOPOLIS 2020 ITS

Penghargaan diberikan pada Naufal Abiyyu (PWK 2019), Dinda Alifia Nailufa (PWK 2019), dan Fairuzia Putri Rahma (PWK 2019) yang memenangkan Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Dipocition 2020 yang diselenggarkaan Universitas Diponegoro dengan judul karya “Memberdayakan Komunitas Masyarakat Hukum Adat dalam Legitimasi Hutan Adat sebagai Solusi Konflik Tenurial Hutan Berbasis Partisipatif Counter-Mapping”

Penghargaan diberikan pada Ikhsan Mauludin (PWK 2018), Dike Armelia Saviera (PWK 2017), dan Rahayu Santoso Putri (PWK 2017) yang memenangkan Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional PLANOPOLIS 2020 ITS dengan judul karya “LESTARI (LINDUNGI EKOSISTEM DARI PERUBAHAN IKLIM): SOLUSI EFEKTIF ADAPTASI DAN MITIGASI KAMPUNG PAKUNCEN DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM DI DIY”.

Ruang+ PWK Bangga

Juara 2 -Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Dipocition 2020

44


Penghargaan diberikan pada Yosia Aaron Satria Putranto (PWK 2017), Hernand Bagaskara Kurniawan (PWK 2018), dan Syafira Anggun Hapsari (PWK 2018) yang memenangkan Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Dipocition 2020 Urban Nature yang diselenggarkaan Universitas Diponegoro dengan judul karya “Integrasi Ruang Terbuka Hijau dengan Water Management System Melalui Konsep Green-Blue Infrastructure sebagai Strategi Guna Menciptakan Penghargaan diberikan pada Naufal Kota Sragen yang Berkelanjutan Abiyyu (PWK 2019), Margaretha dan Berketahanan Terhadap Banjir” Nondang Sandy Saragi (PWK 2019), dan Farah Lucky Isnaini (PWK 2019) yang memenangkan Lomba Karya Juara 1 -Lomba Esai Nasional Tulis Ilmiah Nasional PLANOPOLIS Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah UGM 2020 ITS dengan judul karya “Mengintegrasikan Masyarakat Perkotaan dengan Aplikasi Berbasis Semangat Urun Daya (Crowdsourcing) Sebagai Kontributor Utama dalam Peningkatan Urban Greenery di Kota Yogyakarta”

Juara 2 -Lomba Karya Tulis Ilmiah - PLANOPOLIS 2020 ITS

Penghargaan diberikan pada Bayu Adji Pratama (PWK 2017) yang memenangkan Lomba Esai Nasional Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah UGM dengan judul karya “Optimalisasi Potensi Penggunaan Lahan dengan Konsep Pertanian Perkotaan di Masa Pandemi (Studi Kasus Kampung Ledok Tukangan Kota Yogyakarta)”

45

Ruang+ PWK Bangga

Juara 1 -Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Dipocition 2020 Urban Nature


INSPIRING PERSON OF THE YEAR

PAK MARYANTO Oleh

: Ardhita Rahayu S.

Ruang+

Inspiring Person of The Year

K

ebijakan perkuliahan online yang diterapkan UGM akibat Pandemi Covid-19 membawa perubahan yang signifikan terhadap pelaksanaan kegiatan perkuliahan. Semua kegiatan belajar mengajar seperti perkuliahan, diskusi dan kegiatan lain yang sejenis secara tatap muka dihentikan sementara, namun diupayakan untuk tetap berjalan dengan melakukan berbagai penyesuaian. Kegiatan-kegiatan pun kemudian dilaksanakan dengan Foto : Pak Maryanto metode daring menggunakan metode synchronous, seperti Webex Perubahan cara perkuliahan dan Zoom juga asynchronous, yang secara mendadak ini diakui seperti Elok UGM. Tak hanya proses Pak Maryanto membawa perasaan perkuliahan, semua kegiatan panik dan bingung pada awalnya. berbau akademik pun mengalami “Pada awalnya kami panik, karena penyesuaian. tidak tahu Webex itu apa, Zoom itu Dibalik perkuliahan daring, apa, pengoperasiannya bagaimana. terdapat banyak pihak yang Tapi setelah kita belajar dan bisa berperan salah satunya adalah itu enjoy aja gitu, sekarang malah Bapak Maryanto. Bagi mahasiswa seneng kita nambah ilmunya,” tutur PWK pastinya tau siapa beliau. Pak Maryanto. Beliau merupakan salah satu staf Meskipun perkuliahan bagian pengajaran Prodi PWK yang diselenggarakan secara online, hobi bermain musik dan olahraga. setiap hari Pak Maryanto harus Selama kuliah daring, Pak Maryanto tetap berangkat ke DTAP untuk berperan mengurus absensi melakukan pekerjaannya sebagai mahasiswa, surat menyurat, staf pengajaran terutama dalam pelayanan mahasiswa, dan juga menyelenggarakan perkuliahan menjadi host saat kuliah daring,. daring bagi mahasiswa. Hal ini ia lakukan dikarenakan kendala 46


PAK RULLY

Bapak Rully Tamara Noor atau yang kerap dipanggil Pak Rully juga merupakan salah satu orang yang berperan dalam penyelenggaraan kuliah online. Sama halnya seperti Pak Maryanto, Pak Rully juga merupakan staf bagian pengajaran. Selama kuliah online ini Pak Rully pun kerap menjadi host perkuliahan untuk mahasiswa PWK dan juga hampir semua bagian akademik di-handle oleh Pak Rully seperti halnya penjadwalan mata kuliah, penjadwalan ujian, SIMASTER, hingga mengurusi yudisium dan kelulusan mahasiswa. Pada kondisi pandemi, seluruh civitas akademika diharapkan mampu beradaptasi terhadap sistem perkuliahan yang baru. Bagi penyelenggara perkuliahan seperti Pak Rully, mengoperasikan berbagai aplikasi yang mendukung kegiatan akademik merupakan sebuah tuntutan tersendiri. “Karena Pandemi, semua dipaksa untuk bisa, pelayanan harus berjalan, dari awal tidak tahu mengenai aplikasi itu, mau gak ya mau harus belajar agar semua dapat berjalan lancar,” tutur Pak Rully. 47

Ruang+ Inspiring Person of The Year

jaringan internet, dimana wifi belum dapat terpasang pada tempat tinggal beliau karena suatu alasan. Pak Maryanto juga menuturkan bahwa jika hanya mengandalkan paket data akan sangat boros sehingga mau tidak mau harus ke DTAP. Tantangan yang beliau hadapi selama menyelenggarakan kuliah online adalah pada saat awal perkuliahan pandemi, yakni proses adaptasi dan belajar mendalami aplikasi untuk proses perkuliahan seperti Webex maupun Zoom dan juga kendala pada jaringan internet. Selebihnya Pak Maryanto menganggap bahwa jika sudah terbiasa maka hal ini tidak menjadi suatu masalah. Pak Maryanto juga menyadari bahwa perkuliahan online dan offline masing-masing memiliki dampak positif maupun negatif. “Semua ada plus minusnya. Kalo sukanya di perkuliahan online ini untuk saya pribadi ilmunya bertambah bisa mengoperasikan aplikasi, kalau di perkuliahan tatap muka kita bisa bertemu mahasiswa, bertegur sapa. Kalau selama online ini kan kita tidak tahu hanya lihat fotonya saja,” tutur Pak Maryanto.


Inspiring Person of The Year Ruang+

Foto

: Pak Rully

Seiring berjalannya waktu, Pak Rully juga memikirkan bagaimana mempermudah proses perkuliahan, sehingga mulailah muncul berbagai alternatif seperti link perkuliahan yang dapat semakin mudah diakses baik bagi dosen maupun mahasiswa dan juga mulai menggunakan fasilitas qr code dalam absensi mahasiswa. Menurut Pak Rully, kendala dalam penyelenggaraan kuliah daring ini adalah ketika ada bentrok jadwal yang lain, karena akun yang digunakan adalah akun bersama. Selain itu, Pak Rully pun mengakui bahwa pada awal perkuliahan daring sangat ribet dan membuat panik karena tidak mengerti gambarannya akan seperti apa. Akan tetapi ketika sudah terbiasa beliau merasa lebih nyaman, pekerjaan menjadi lebih cepat selesai, dan dimana saja bisa dikerjakan asalkan koneksi lancar. Tidak seperti Pak Maryanto, selama perkuliahan daring Pak 48

Rully melaksanakan tugas sebagai staff pengajaran dari rumah karena koneksi internet yang mendukung. Namun, jika ada pekerjaan yang tidak bisa dikerjakan dari rumah tetap harus ke departemen dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Bagi Pak Rully, perkuliahan online merupakan suatu tantangan, perkuliahan harus berjalan bagaimana caranya sehingga kita lebih mau menerima hal-hal baru. Perkuliahan online juga lebih menyenangkan karena apa yang menjadi pekerjaan Pak Rully bisa dikerjakan tanpa harus tatap muka. Pak Rully merupakan sosok yang hobi bersepeda terutama di masa pandemi. Selain itu, beliau juga memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga lebih mudah dalam menyesuaikan sistem perkuliahan pada kondisi pandemi. Motivasi Pak Rully dalam bekerja adalah manajemen waktu yang baik. Dalam mengerjakan sesuatu hal Pak Rully oleh juga termotivasi oleh deadline yang ada sehingga pekerjaan akan terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Pak Rully berpesan kepada kita semua agar selalu menjaga kesehatan di masa pandemi. “jaga kesehatan, jaga kondisi tubuh agar tetap fit, jaga jarak dan selalu mematuhi protokol kesehatan,” pesan Pak Rully.


Kabar Perencana Muda Penulis: Aisyah Sinta S. Foto/Ilustrasi: Narasumber

PPM 2020 menginspirasi PWK 2020

Nama: Jillan Sausan Amira (Ketua Angkatan PWK UGM 2020) Nama Pangilan: Jillan Asal Daerah: Banjarmasin Asal SMA: SMAN 1 Banjarmasin Kesan masuk PWK UGM: Pembahasan mata kuliah di PWK itu menarik dan sangat komprehensif.

Kesan di PPM UGM 2020: Tidak mengerikan kayak teknik lainnya, tugas selama PPM membantu banget dalam perkuliahan. Terutama untuk mengerjakan studio. Dapat insight dan wawasan baru disetiap Workshop PPM. Pesan untuk PPM: Terima kasih kakak PWK 2019 sudah membimbing kami selama ini. Semoga PPM 2021 bisa dilaksanakan offline agar bisa merasakan euforia keseruannya dan ditambah lagi pembelajaran mengenai aplikasi - aplikasi agar lebih bisa menambah ilmu untuk pembekalan kedepannya. 49

Ruang+ Kabar Perencana

Tujuan masuk Program Studi PWK UGM: Karena suka geografi, pernah beberapa kali mengikuti lomba tentang geografi dan ingin memperkecil lingkup peminatan yaitu ke jurusan PWK (suka tentang perkotaan dan sumber daya lingkungan)


Ruang+ Kabar Perencana

Tujuan masuk Program Studi PWK UGM: Seneng lihat bangunan tinggi dan perkotaan, karena suka main the sims city. Nemu jurusan yang diinginkan serta peluang kerjanya luas. Intinya karena minat masa kecil dan melihat lingkup kerja PWK luas.

Nama: Yehezkiel Hendro Christomo (Ketua Pelaksana Tayuban Perancana 2020) Nama Pangilan: Hendro Asal Daerah: Palembang Asal SMA: SMA Xaverius 1 Palembang Kesan masuk PWK UGM: Tugas kuliahnya enak karena ada studio, ngerjainnya bareng – bareng. Bisa lebih dekat dengan orang dikelompok studio dan seru – seru. Masalah pasti ada tapi bisa diselesaikan bareng – bareng.

Kesan di PPM UGM 2020: Materi penugasan yang dikerjain bareng kelompok sangat bermanfaat untuk perkulihan mendatang. PPM tahun ini sepertinya kurang semeriah PPM tahun lalu karena online, tapi tetap seru dan bermanfaat. Pesan untuk PPM: Ingin mengembangkan PPM 2021 menjadi lebih baik lagi, kalau offline ingin lebih banyak pembicara dan workshop, kalau dilaksanakan secara online tetap seperti ini sudah bagus, tetapi ingin tidak terlalu lama.

“Dapat insight dan wawasan baru disetiap Workshop PPM.” 50


Nama: Eugenia Arbaa Sains (Peserta PPM 2020) Nama Pangilan: Arba / Be Asal Daerah: Sidoarjo Asal SMA: SMAN 1 Sidoarjo Kesan masuk PWK UGM: Banyak ilmu baru yang dipelajari, awalnya kaget tapi pas bertemu teman – teman yang ternyata banyak berjiwa sosial dan tidak individualis jadi merasa ga sendiri, dosen PWK juga baik – baik.

Kesan di PPM UGM 2020: Kelompok saya baik – baik dan pemandu dan pematerinya menuntun dengan baik dan sabar. Tugasnya sangat bermanfaat untuk kedepannya terutama tugas paper dan SketchUp. Pesan untuk PPM: Terima kasih kepada pemandu, pemateri dan panitia lainnya sudah meluangkan waktunya untuk memberikan ilmu dan tenaganya untuk PWK 2020. Semoga teman -teman PWK 2020 juga bisa lebih berkembang lagi kedepannya.

51

Ruang+ Kabar Perencana

Tujuan masuk Program Studi PWK UGM: Ingin dijurusan teknik yang tidak seperti teknik dan tertarik dengan infrastruktur. Ilmu PWK bermanfaat bagi orang banyak kedepannya. Orang tua juga berasal dari latar belakang kehutanan.


DTAP NEWS

Ruang+ DTAP News

Penulis Haydar M. Hanan Foto/Ilustrasi Raffi Aulia Putra

Pergantian Kepala Prodi dan Ketua Departemen

P

ada 4 Januari lalu terjadi pergantian kepala prodi dari Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Gadjah Mada pada jenjang sarjana dan pasca sarjana. Kegiatan rutin lima tahunan ini dilakukan dengan sedikit berbeda dengan mengikuti protokol kesehatan ditengah pandemi virus Covid-19 yang masih melanda. Bapak/Ibu dosen yang mendapatkan amanah baru ini adalah Bapak Dr. Eng. M. Sani Roychansyah, ST, M.Eng, dan Ibu Dr. Tri Mulyani Sunarharum, ST. yang menjabat sebagai 52

ketua dan sekretaris program studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota dan Ibu Dr. Yori Herwangi, ST, MURP. dan Ibu Isti Hidayati, ST, M.Sc. Ph.D yang menjabat sebagai ketua dan sekretaris program studi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota. Adapun selain pergantian ketua dan sekretaris prodi PWK telah dilakukan juga pergantian ketua Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan dari Bapak (ahmad sarwadi) ke Bapak Deva Fosterharoldas Swasto ST., M.Sc., Ph.D.


Jalan Lingkar Balik Teknik

Namun kini baik jalan dan sekretariatnya sudah dapat beroperasi. Akhirnya punya sekre baru (tapi lama) yha~ Pemandangan yang disuguhkan di jalan baru ini cukup menyegarkan karena langsung menghadap sungai dan memiliki kontur yang naik-turun. Siap mencoba jalan ini sewaktu kuliah offline nanti?

Ruang+ DTAP News

P

ada September 2020 lalu, telah selesai pembangunan jalur lingkar baru Teknik yang menghubungkan Departemen Arsitektur dan Perencanaan (DTAP) hingga Departemen Teknik Kimia (DTK) dan Departemen Teknik Mesin danIndustri (DTMI) melalui sisi barat Fakultas Teknik. Pembangunan yang memakan waktu sekitar sekitar delapan bulan ini akhirnya selesai dan sudah dapat digunakan. Pembangunan jalan ini juga sempat menggeser sedikit sekretariat HMTPWK lho.

53


REVIEW FILM:

#ALIVE Oleh

: Niar Nisa N.

Sutradara Cho Il Hyung Penulis Naskah Cho Il Hyung, Matt Naylor

Ruang+ Review Film

Pemeran Yoo Ah In, Park Shin Hye, Lee Hyun Wook, Lee Chae Kyung Tanggal Rilis 24 Juni 2020 (Korea Selatan) / 8 September 2020 (Netflix) Durasi 98 menit Genre Action, Drama, Horror, Thriller

#A

live merupakan film original garapan Netflix yang tayang di tengah pandemi setahun yang lalu. Mengusung genre drama-horor, film ini menceritakan tentang wabah zombie yang menyerang Korea Selatan. Film ini didasarkan pada film tahun 2019 berjudul “Alone” karya Matt Naylor. Cerita dimulai ketika Oh Joon-woo (diperankan oleh Yoo Ah In) terbangun pagi hari di apartemennya. Saat terbangun, keluarganya sedang pergi untuk menyelesaikan urusannya masingmasing. Joon-woo kemudian 54

Foto

: Poster #Alive, Netflix

memilih bermain game online di komputer miliknya, karena ia juga merupakan streamer terkenal di dunia maya. Tengah bermain, tiba-tiba stasiun TV memberitakan bahwa ada wabah yang menyerang warga Korea Selatan secara tiba-tiba. Panik, ia langsung mengecek ke luar jendela dan melihat segerombolan orang melarikan diri dari para zombie. Jon-woo terlambat untuk kabur dan kini terperangkap di apartemen tanpa persediaan makanan yang cukup, dan usahanya bertahan hidup pun dimulai. Namun setelah berhari-hari


.Foto/Ilustrasi : Potongan #Alive, Netflix

naskah bersama Matt Naylor masuk dengan cepat ke masalah tanpa basa-basi terlebih dahulu. Film baru berjalan 10 menit, namun dengan cepat wabah zombie sudah menyerang dan Joon-woo langsung terjun ke dalam konflik. Setelah itu, pada saat Joon-woo bertahan hidup sendirian, alur sedikit melambat, namun kembali meningkat temponya ketika Yoo-bin muncul. Di sisi lain, pada bagian ending, film ditampilkan menggantung sehingga kemungkinan Netflix bakal menggarap sekuelnya di masa depan. Meski begitu, #Alive tetaplah sebuah film zombie thriller yang seru dan berbeda dari film dengan genre serupa, dan menambah daftar film zombie produksi Korea Selatan. Tema kesendirian yang diusung film ini juga relevan dengan kondisi dunia saat ini, dimana orang-orang terkurung di dalam rumah karena pandemi yang sedang berlangsung.

55

Ruang+ Review Film

berjuang sendirian, Joon-woo akhirnya menyerah dengan keadaan. Saat ia ingin bunuh diri, Yoo-bin (diperankan oleh Park Shin-hye), seorang wanita tetangga seberang apartemennya, muncul memberikan sinyal bahwa ada orang lain yang masih selamat. Harapan Joonwoo pun kembali, dan bersamasama mereka membuat rencana penyelamatan diri. #Alive memang tidak banyak menampilkan adegan action layaknya film zombie pada umumnya. Pasalnya, film ini lebih menampilkan unsur drama dari karakter utama Joon-woo yang berjuang hidup sendirian di dalam apartemennya hingga akhirnya bertemu dengan Yoo-bin. Yoo Ah In cukup apik memainkan peran tersebut, ia dapat menampilkan unsur ketakutan dan kesedihan secara natural yang membuat penonton dapat terbawa emosinya. Secara alur, Cho Il Hyung sebagai sutradara dan juga penulis


RESENSI BUKU

SELENA Oleh

: Niar Nisa N.

Judul Buku Selena Penulis Tere Liye Penerbit Gramedia Pustaka Utama Ruang+ Resensi Buku

Genre Science Fiction, Romance Tanggal Terbit 16 Maret 2020 Jumlah Halaman 372 halaman Harga Rp 90.000,00 Foto : Sampul Selena, Gramedia

S

elena adalah buku ke-8 dari “Bumi”, seri novel karya penulis Tere Liye. Serial ini menceritakan petualangan tiga anak muda yang mempunyai kekuatan unik yang bisa menyelamatkan kehidupan di Dunia Paralel. Si Raib yang dapat menghilang, Seli yang mampu mengeluarkan petir dari tangannya, dan Ali si jenius. Ketiga sahabat ini merupakan mahasiswa di

56

Akademi Bayangan Tingkat Tinggi, sekolah terbaik di seluruh Klan Bulan. Mereka diam-diam memiliki rencana bertualang ke tempattempat jauh, tapi petualangan itu berakhir buruk saat persahabatan mereka diuji dengan rasa suka, egoisme, dan pengkhianatan. Di buku ini kita akan diajak berkenalan dengan salah satu karakter paling kuat di dunia paralel sejauh ini.


Pada buku Selana ini juga digambarkan sisi lain dari Klan Bulan. Jika pada buku terdahulunya kita hanya tau bahwa Klan Bulan adalah klan yang maju di Kota Tishri, buku ini menggambarkan Klan Bulan yang masih memiliki tempat terbelakang dan kehidupan masyarakat miskin di distrik dimana Selana menghabiskan masa kecilnya. Novel Selena banyak menghadirkan lawakan-lawakan receh yang cukup bikin senyumsenyum sendiri. Pada umumnya humor yang dihadirkan berupa pelesetan-pelesetan dari kehidupan nyata, misalnya nama 2 klub bola terbang yang mempunyai nama PAR-SIB dan PAR-SIJA. Kelucuan itu juga ditambah dengan bumbubumbu dari tingkah para tokoh, misalnya pemimpin ABTT Master OX yang setiap kali marah selau berteriak “Dasar Bulan Sabit Gompal” . Selain lawakan, dari Novel Selena ini juga begitu banyak moral yang dapat diraih diantaranya tentang betapa pentingnya dunia pendidikan dan lebih lagi tentang persahabatan.

57

Ruang+ Resensi Buku

Cerita ini juga Selena adalah buku ke-8 dari “Bumi”, seri novel karya penulis Tere Liye. Serial ini menceritakan petualangan tiga anak muda yang mempunyai kekuatan unik yang bisa menyelamatkan kehidupan di Dunia Paralel. Si Raib yang dapat menghilang, Seli yang mampu mengeluarkan petir dari tangannya, dan Ali si jenius. Ketiga sahabat ini merupakan mahasiswa di Akademi Bayangan Tingkat Tinggi, sekolah terbaik di seluruh Klan Bulan. Mereka diam-diam memiliki rencana bertualang ke tempattempat jauh, tapi petualangan itu berakhir buruk saat persahabatan mereka diuji dengan rasa suka, egoisme, dan pengkhianatan. Di buku ini kita akan diajak berkenalan dengan salah satu karakter paling kuat di dunia paralel sejauh ini. Cerita ini juga menjadi awal terbukanya kembali portal menuju Klan Aldebaran. Selena sejatinya merupakan sebuah spin off. Pasalnya, buku ini mengisahkan masa kecil hingga dewasa dari Selena, sosok guru matematika yang mengumpulkan ketiga sahabat tersebut di Akademi Bayangan, yang di buku-buku sebelumnya dikenal sebagai Miss Keriting. Itulah mengapa banyak tokoh-tokoh baru yang hadir dan memiliki cerita yang berbeda dari tujuh buku sebelumnya. Pada buku ini Raib, Ali, dan Seli yang memandu jalannya cerita asli hanya muncul sedikit pada bagian akhir.


Ruang+ Galeri Foto

GALERI FOTO

Karya dari: M. Alfi Hilman PWK’17 (Kiri), Ghina Salsabila PWK’18 (Tengah Atas), Nad Az-Zahra PWK’17 (Kanan Bawah) 58


Ruang+ Galeri Foto

dhine Salsa PWK’18 (Kanan Atas), Matahari PWK’19 (Tengah Bawah), Syarofina 59


Ruang+ Galeri Foto

Karya dari: Damar Kusumo PWK’19 (Atas, Pertama dari Kiri), John Bennedict PWK’1 Mentari PWK’20 (Atas, Keempat dari Kiri), Raffi Aulia Putra PWK’18 (Kir 60


Ruang+ Galeri Foto

18 (Atas, Kedua dari Kiri), Haydar M. Hanan PWK’19 (Atas, Ketiga dari Kiri), Ajeng ri Bawah), Zidane At-Thoriq PWK’20 (Kanan). 61


SONG HITZ “Top 10 Songs of The Year Menurut Anak PWK UGM”

Oleh : Rafida Maghfirah Foto/Ilustrasi : genius.com

2

3

Secukupnya Hindia

At My Worst Pink Sweat$

4

5

Overdrive Conan Gray

Rekreasi Teza Sumendra

6

7

Konservatif The Adams

Patung Batu Hivi!

Ruang+ Song Hitz

1

To The Bone Pamungkas

62

8

9

10

Lantas Juicy Luicy

Hold On Justin Bieber

Leave The Door Open Bruno Mars, Anderson .Paak, Silk Sonic


Ruang+

63


64

Ruang+


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.