RUANG+ #3 GREEN CITY

Page 1




CONTENT

.6 .8 .11 .14 .16 .19 .22

Local News Riset Opini Project Campaign Profil Komunitas KABINET LOKAPALA Kilas Balik

.26 .28 PWK Bangga .32 Galeri Foto Nebula Film .34 Resensi “Sexy Killer” News: .37 DTAP Sekre Pindah? News: .39 DTAP Kantin Baru News: .41 DTAP Jumbo Hilang Kabar .43 Perencana

Woman of the month


RUBRIK PROLOG

D

alam Ruang+ kali ini kami mengangkat tema mengenai Kota Hijau atau Green City. Urgensi mewujudkan kota yang lebih nyaman, layak huni, namun dengan minim kerusakan lingkungan mendorong terwujudnya konsep green city dan tepat dihadirkan di dalam bacaan kalangan milenial seperti Ruang+. Pada dasarnya ketika kita membahas terkait dengan Green City masyarakat awam kerap kali mendiskreditkan dengan bayangan terkait gugusan vegetasi di perkotaan. Melalui Ruang+ ini penyusun mencoba untuk mengenalkan adanya komponen-komponen lain yang sangat penting diterapkan dalam Green City. Terdapat delapan pilar green city, yaitu green planning and design, green community, green open space, green building, green energy, green transportation, green water, dan juga green waste. Seluruh komponen tersebut akan dikupas baik secara tersirat maupun tersurat satu per satu dalam rubrik-rubrik yang berbeda di majalah ini. Selain itu, dalam majalah ini akan disuguhkan hiburan yaitu review film yang masih memiliki benang merah dengan tema tersebut serta akan ada informasi-informasi seputar perkuliahan. Selamat membaca!


Green Water Penulis : Ihsan Rafsanjani Foto/Ilustrasi : Unsplash

D Ruang+ Local News

alam upaya menerapkan konsep green city sebagai salah satu bentuk pelestarian keseimbangan alam, konsep “green water” menjadi salah satu atribut penting dalam pengimplementasian konsep green city. Konsep green water bertujuan untuk penggunaan air yang hemat serta penciptaan air yang berkualitas. Dengan teknologi yang maju, konsep ini bisa diperluas hingga penggunaan hemat blue water (air baku/ air segar), penyediaan air siap minum, penggunaan ulang dan pengolahan grey water (air yang telah digunakan), serta penjagaan kualitas green water (air yang tersimpan di dalam tanah). Dengan kata lain, konsep green water merupakan efisiensi pemanfaatan sumber daya air atau manajemen air yang hijau. Sebagai salah satu atribut kota hijau, konsep perencanaan green water yang berdasarkan P2KH, meliputi pemenuhan 3 aspek terkait kondisi ketersediaan sumber airnya, yaitu: • Kualitas air Pengembangan sistem pengelolaan sumber daya air yang ramah lingkungan • Kuantitas air Kuantitas air pengembangan sistem pengelolaan sumber daya air yang menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat

6

Kontiunitas air Menjamin ketersediaan air sepanjang waktu Salah satu kriteria keberhasilan pengembangan 3 indikator tersebut adalah dengan Konsep Zero Runoff yang dimana semua air harus bisa diresapkan kembali ke dalam tanah seperti taman tadah hujan (rain garden), dan konsep ekodrainase yakni penentuan sirkulasi air untuk mengontrol klimat mikro. pensirkulasian air ini (water circulating complex) juga dilakukan daur ulang air hujan untuk menjadi air baku. Kriteria tersebut digunakan untuk penyeimbangan air dalam penerapan konsep green city. •


Foto/Ilustrasi Global agriculture

potensi untuk imbuhan air tanah pada musim kemarau. Pengukuran dilakukan dengan pengambilan sampel perubahan ruang terbuka hijau di kota Malang (Saraswati, 2015). Namun, penerapan konsep green water tidak selalu berhasil. Ruang terbuka hijau di Bandung terdiri dari kawasan lindung dan kawasan budidaya. Pada kenyataannya, ruang terbuka hijau pada kawasan lindung beralih fungsi menjadi kawasan terbangun. Sehingga kawasan tersebut tidak bisa menyerap dan menampung limpasan air hujan yang turun ke bumi. Berkurangnya persentase ruang terbuka hijau di Bandung berdampak pada penurunan permukaan tanah. Setiap tahun permukaan tanah di Kota Kembang ini menyusut sekitar 42 cm. Di Babakan Siliwangi sendiri permukaan air tanah berada pada kedudukan 14,35 meter dari sebelumnya 22,99 meter. Menurut data yang dilansir Greenlife Society setidaknya 90 pusat perbelanjaan di Bandung itu masih berhutang 85 ribu meter persegi ruang hijau (Saraswati, 2015).

Ruang+ Local News

Pada gambar diatas diterangkan bahwa green water mengacu pada air hujan yang tersimpan di dalam tanah atau vegetasi dan tidak dapat dialihkan penggunaan yang berbeda. Sedangkan blue water adalah permukaan dan air tanah yang dapat disimpan dan dialihkan untuk tujuan tertentu. Berdasarkan gambar diatas, kebutuhan air di perkotaan dan sektor industri hanya sebesar 0.1 % yang bersumber dari sungai, danau, lahan basah, dan air tanah. Kebutuhan air bersih di berbagai daerah di Indonesia umumnya didominasi oleh sektor pertanian. Namun, seiring berkembangnya sektor industri serta kawasan perumahan, air bersih lebih banyak dikonsumsi oleh kedua sektor tersebut. Hal tersebut menyebabkan sering terjadi krisis air bersih di musim kemarau (Siladja, 2015). Kota Malang berhasil menerapkan konsep green water dengan pembangunan ruang terbuka hijau. RTH berfungsi sebagai kawasan resapan air hujan berfungsi mengurangi banjir atau genangan tidak wajar pada musim penghujan dan mempunyai

7


Paradigma Green City Dalam Perkembangan Perencanaan di Era Modern

Ruang+ Riset

Penulis Luthfia Deka Prastiwi Foto/Ilustrasi forestcitycgpv.com

I

su pemanasan global dan tingginya polusi udara, tanah, maupun air merupakan salah satu isu yang kerap kita dengar dan menjadi salah satu fokus warga dunia karena dampaknya yang semakin tahun semakin dirasakan oleh seluruh umat manusia. Hal ini diperparah dengan pesatnya pertumbuhan kota-kota pada awal tahun 90-an yang mengakibatkan pesatnya pembangunan di seluruh dunia. Pada tahun 80-an para pemerhati lingkungan mulai mencari berbagai cara untuk mengurangi dampak dari isu-isu tersebut dan mulai berfokus menuju kesadaran lingkungan. Lalu pada tahun tahun 1990-an munculah konsepkonsep keberlajutan yang mewadahi keadilan sosial, pertumbuhan ekonomi 8

dan pelestarian lingkungan melalui perkembangan kota yang kemudian berkembang menjadi sustainable city, green urbanism, liveable city dan compact city yang diantara lainnya masih menjadi pusat perdebatan tentang pengaruh bentuk perkotaan, desain kota, penggunaan sumber daya alam, energi, dan masalah lain terhadap keberlanjutan kota (Brilhante dan Klaas, 2018). Perkembangan mengenai paradigma keberlanjutan kota yang terbaru kini menuju perkembangan yang bersifat “Green�. Walaupun “Green� atau hijau memiliki makna yang berbeda pada prespektif tiap individu, namun dalam perspektif pembahasan ini makna hijau berarti keberlanjutan dan keramah-


ini mulai bergeser pada konsep intelligent dan sustainable. Makna Intellegent disini adalah menggunakan teknologiteknologi baru dalam pengembangan kota hijau yang melahirkan konsep baru yaitu Smart Green City. Konsep tersebut mengembangkan elemen-elemen utama green city seperti green planning and design; green transportation; green building; green energy; green openspace; green water; green waste; dan green community menjadi lebih efisien dan berteknologi tinggi dengan namun tetap pada tujuan konsep green city yaitu mengurangi polusi khususnya CO2 dan mengurangi dampak pemanasan global. Proyek dengan konsep Smart Green City yang saat ini sedang dikembangkan adalah:

Ruang+ Riset

lingkungan. Konsep Green City adalah salah satu konsep terbaru yang merupakan perkembangan dan gabungan dari beberapa konsep sustainable city, green urbanism, liveable city dan compact city dimana konsep pengembangan ini membantu kota untuk menjadi lebih berkelanjutan (lebih hijau), lebih terpusat, dan lebih layak ditinggali (Brilhante dan Klaas, 2018). Menurut panduan Penyelenggaraan Program Pengembangan Kota Hijau (PK2KH), dalam makna yang lebih detil definisi Kota Hijau adalah kota yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan sumberdaya air dan energi secara efektif dan efisien, mengurangi limbah, menerapkan sistem transportasi terpadu, menjamin kesehatan lingkungan, mensinergikan lingkungan alami dan buatan, berdasarkan perencanaan dan perancangan kota yang berpihak pada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Kota Hijau juga merupakan kota yang melakukan adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim. Pengembangan Kota Hijau juga berarti pembangunan manusia kota yang berinisiatif dan bekerjasama dalam melakukan perubahan dan prakarsa bersama seluruh pemangku kepentingan. Berkembang pesatnya teknologi serta inovasi kedalam segala aspek kehidupan, juga telah mempengaruhi pandangan perencana kota dalam berinovasi dan menciptakan paradigma baru dalam menyusun dan mendesain sebuah kota. Konsep Green City kini tidak hanya konsep yang bertumpu pada keberlanjutan (sustainable), namun saat

Power Matching City di Groningen, Belanda Pada fase pertama proyek ini mengintegrasikan Smart Grid yang menghubungkan 25 rumah di Groningen, Belanda dimana lingkungan ini dilengkapi oleh Generator dengan energi terbarukan, peralatan pintar, dan sepeda listrik. Fase kedua mencakup 40 rumah tangga dan berfokus pada

9


Ruang+ Riset

pembangunan serta demonstrasi model bisnis untuk pengembangan layanan berteknologi baru, Tujuannya adalah untuk mengembangkan infrastruktur, sistem komunikasi-informasi, dan model bisnis untuk menciptakan solusi yang dapat dikembangkan yang dapat diluncurkan secara lebih luas. WBCSD’s project Zero Emission Cities. Framework dari WBCSD’s project Zero Emission Cities ini digunakan sebagai panduan dalam Birmingham Smithfield recevelopment yang nantinya akan menjadi shoppping center, ruang terbuka publik, serta ruang bersantai dan lebih dari 2000 rumah di Birmingham, Inggris.

City-zen: Comfort Cooling residential buildings in Houthaven district Houthaven district, Belanda merupakan proyek kawasan baru yang dikembangkan dengan semaksimal mungkin segala energi yang digunakan berasal dari energi yang terbarukan. 10

Semua apartemen baru dihubungkan dengan sistem pendingin sentral yang didapatkan dari memompa air dingin dari sungai IJ di musim dingin dan menyimpan airdingin tersebut saat musim panas tiba. Selain itu apartemen-apartemen yang tersebut juga dihubungkan pada pemanas sentral yang energinya didapatkan dari Instalasi konversi limbah ke energi. Kombinasi dari teknologi pendingin dan pemanas ini mengurangi emisi karbon sebesar 80% dan juga lingkungan hidup yang nyaman. Tidak hanya ramah lingkungan, namun dengan ditambahkannya unsur teknologi baru dalam konsep Smart Green City ini, ternyata akan mengurangi biaya dari energi yang biasanya digunakan saat ini dengan menggunakan berbagai energi terbarukan, lebih tangguh terhadap perubahan iklim


Green Building Penulis Yhona Debora Foto/Ilustrasi www.unsplash.com

Ruang+ Opini

S

ekarang ini pembangunan dalam segala aspek kehidupan sedang aktif-aktifnya dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Terutama untuk pembangunan kesehatan dimana termasuk ke dalam salah satu bagian pembangunan nasional. Program pembangunan di bidang kesehatan ini sudah cukup berhasil namun masih ada hambatan yang mempengaruhi pembangunan kesehatan. Salah satu hambatannya ialah kualitas tempat tinggal manusia. Menurut Naning Adiwoso selaku chairperson Green Building Council Indonesia dalam acara Green Building and Energy Management Seminar (GEMS) 2016, sekitar 85% manusia akan berada dalam bangunan, namun hingga saat ini

efisiensi energi bangunan di Indonesia masih buruk. Semakin meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia mempengaruhi tingkat kepadatan di permukiman baik di perkotaan maupun pedesaan. Hal tersebut mengakibatkan masyarakat kurang memperhatikan kualitas bangunan yang mereka tinggali. Banyak yang beranggapan bahwa sudah punya tempat tinggal saja sudah cukup untuk hidup. Padahal masalah kesehatan sangatlah penting dalam kehidupan. Masalah inilah yang perlu diperhatikan dan ditindaklanjuti pelaksanaannya dalam pembangunan bangunan permukiman di Indonesia untuk mencapai kualitas kesehatan masyarakat dan tingkat kenyamanan yang baik 11


Ruang+ Opini

dalam kehidupan. Salah satu solusi untuk mencapai kualitas kesehatan masyarakat dalam bertempat tinggal ialah gedung hijau atau sering kita sebut green building. Banyak yang mengira green building hanyalah gedung yang memiliki porsi lahan tanaman hijau yang lebih. Padahal konsep green building ini sebenernya konsep lama yang sudah ada sejak era 70-an. Menurut Green Building Council Indonesia (GBCI) di tahun 2010, green building merupakan bangunan baru yang direncanakan dan dilaksanakan baik bangunan yang sudah terbangun maupun yang akan dibangun dimana pengoperasiannya harus memperhatikan beberapa faktor lingkungan atau ekosistem dan juga memenuhi kinerja seperti bijak terhadap lahan, hemat air, energi, pengurangan limbah, dan kualitas dalam ruangan. Untuk disebut green building pun kita perlu mempertimbangkan aspek-aspek lain seperti efesiensi penggunaan listrik, air, pengelolaan sampah, kesehatan, serta kenyaman penggunanya. Secara garis besar, cakupan green building ada enam kategori. Pertama, tepat guna lahan yang fungsinya bertujuan untuk mendorong pembangunan di tempat yang sudah memiliki infrastruktur pendukung, area hijau, aksesibilitas komunitas, pengendalian hama, transportasi umum, dan penanganan air di masa hujan. Kedua yaitu efisiensi dan konservasi energi yang bertujuan untuk mengetahui konsumsi listrik agar dapat melakukan pemantauan dan penghematan listrik mulai dari pengcahayaan, pengkondisian udara, 12

reduksi panas, perangkat hemat energi, dan sumber energi terbaharukan.


Peraturan Menteri dan Peraturan Lokal di beberapa kota seperti Jakarta dan Bandung serta beberapa kota lainnya yang diharapkan segera menyusul, maka akan memberikan banyak keuntungan bagi yang menerapkan green building. Para arsitek dan insinyur juga memiliki peran penting dalam mengupayakan konsep green building dalam mengurangi penggunaan energi pada bangunan. Tugas masingmasing seperti arsitek yang bertugas dalam membangun bangunan yang indah namun tak boros energi, sedangkan insinyur yang membantu dalam merealisasikan bentuk bangunan tersebut yang nantinya akan menghasilkan bangunan yang indah dengan terjaminnya kualitas kesehatan bagi penggunanya.

13

Ruang+ Opini

Ketiga ialah konservasi air yang fungsinya bertujuan untuk mendorong penggunaan material dalam memantau dan menghemat penggunaan air, pemanfaatan air hujan, irigasi, dan pengelolaan air limbah. Keempat yaitu sumber dan siklus material dimana tujuannya ialah untuk mendorong penggunaan material yang bahan baku utmanya berasal dari sumber yang ramah lingkungan sehingga dapat menghindari kerusakan ekologis ataupun material bekas dan daur ulang serta penggunaan material lokal. Kelima ialah adanya kesehatan dan kenyamanan ruang yang mencakup sirkulasi udara bersih, pencahayaan alami, kenyamanan visual, minimalisasi sumber polutan, tingkat kebisingan, dan kenyamanan spatial. Lalu yang terakhir ialah manajemen lingkungan bangunan dimana tujuannya ialah memperhatikan desain dan kontruksi bangunan yang ramah lingkungan dengan melakukan aktivitas ramah lingkungan, memberikan panduan bangunan rumah, mengatur pengelolaan sampah, keamanan, inovasi, dan desain rumah tumbuh. Untuk menerapkan green building dapat dilakukan dengan berbagai strategi. Bisa kita mulai dengan cara yang low hanging fruit, artinya rendah biaya dan rendah upaya, sehingga akan mendapatkan hasil efisiensi dan keuntungan-keuntungan lainnya yang optimal sesuai dengan kemampuan atau anggaran pemilik bangunan. Dengan kenaikan biaya listrik, air dan lainnya, green bulding jelas menjadi solusi, ditambah dengan keluarnya


#6DaysChallenge

Apa yang Bisa Kamu Lakukan untuk Kota mu?

Ruang+ Project Campaign

Penulis Fany Alvira Foto/Ilustrasi pexels.com

S

ejak tahun 1949, World Town Planning Day atau yang kita kenal dengan Hari Agraria dan Tata Ruang mulai diperingati setiap 8 November. Peringatan ini diinisiasi oleh Profesor Carlos Maria Della Paolera dari University of Buenos Aires, Argentina. Indonesia menjadi salah satu dari 35 negara di seluruh dunia yang turut memperingati Hari Agraria dan Tata Ruang. Namun, peringatan tersebut baru dimulai pada tahun 2008. Dengan tema “#6dayschallenge�, project campaign dalam rangka turut memeriahkan peringatan HANTARU 14

kali ini mengajak masyarakat khususnya mahasiswa untuk turut ambil bagian. Setiap mahasiswa dapat turut berpartisipasi dengan melakukan aksi sesuai 3 topik challenge yang telah ditentukan. Aksi tersebut kemudian diupload di insta story masing - masing dengan menyertakan hashtag yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan menitikberatkan pada 8 atribut kota hijau dari Dirjend Cipta Karya Kementerian PUPR, polusi udara, transportasi yang ramah lingkungan, hingga pengelolaan sampah menjadi isu yang diangkat dalam challenge kali


ini. Proyek ini bertujuan untuk mewadahi masyarakat khususnya mahasiswa untuk berekspresi dan menjadi bagian kecil dari usaha membuat kota menjadi lebih nyaman. Selain itu, campaign ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran bahwa peran masyarakat khususnya mahasiswa di bidang penataan ruang dapat dimulai dari hal - hal sederhana yang secara kontinyu kita lakukan. Oleh karena itu, marilah kita mahasiswa sebagai agent of change dan social control bersama - sama turut serta mewujudkan kota yang nyaman untuk ditinggali, karena kota yang nyaman, kota kita bersama!

Ruang+ Project Campaign

Foto/Ilustrasi pexels.com 15


Koalisi Pemuda Hijau Indonesia

Ruang+ Profil Komunitas

(KOPHI) Yogyakarta

Penulis Nadela Fitrizqy Foto/Ilustrasi

kophiyogya.org

K

16

oalisi Pemuda Hijau Indonesia atau KOPHI berdiri pada tanggal 28 Oktober 2010 dan diresmikan pada tanggal 30 Oktober 2010 melalui Deklarasi KOPHI di Museum Bank Mandiri untuk menjadi suatu wadah bagi anak muda yang ingin menjadi bagian dari solusi masalah perubahan iklim sehingga mereka dapat bergerak untuk melakukan sebuah tindakan secara kolektif dan berkelanjutan demi terciptanya lingkungan yang lestari. KOPHI terbentuk atas prakarsa dari pemuda pemudi yang menempuh pendidikan di Yogyakarta, baik yang memang berasal dari Yogyakarta maupun


dari luar Yogyakarta. Kophi Yogyakarta berdiri 6 tahun yang lalu. Berawal dari keikutsertaan Gumilang bersama Ekamara (mewakili Yogyakarta) dalam Kongres Kophi di President University Jababeka. Gumilang menuturkan saat itu belum terpikirkan mengenai project apa yang akan dilakukan setelah kembali ke Yogyakarta. Dan saat itulah muncul inisiatif dari Ekamara yaitu mengangkat persoalan penambangan pasir liar yang ada di Kulon Progo. Akhirnya isu lingkungan itulah yang diangkat di kongres yang berlangsung

“Bergerak Selaras”

Sekolah Alam KOPHI

KOPHI Yogyakarta percaya bahwa pendidikan merupakan kunci untuk menguatkan sebuah komunitas. Pada program ini, KOPHI Yogyakarta menghadirkan sekolah alam Kampung Gambiran yang terletak di tepi Sungai Gajahwong sebagai program edukasi lingkungan guna meningkatkan kesadaran anak-anak di Kampung Gambiran dalam menjaga lingkungannya.

17

Ruang+ Profil Komunitas

Foto/Ilustrasi kophiyogya.org

selama 3 hari tersebut. Setelah kembali ke Yogyakarta pun, Gumilang mengakui belum memiliki keinginan untuk mencari partner atau pemuda pemudi lain yang satu tujuan untuk turut membantu pengaplikasian project. KOPHI Yogyakarta periode kepengurusan 2017 – 2019 memiliki Tagline kepengurusan yaitu “Bergerak Selaras“. Bergerak memiliki makna bahwa pada tahun kepengurusan ini, KOPHI Yogyakarta memiliki tujuan yang lebih kuat untuk berkontribusi nyata untuk melakukan kegiatan secara aktif, nyata dan menginspirasi. Sedangkan Selaras memiliki makna bahwa KOPHI Yogyakarta baik secara organisasi maupun sebagai kumpulan dari individu diharapkan untuk mampu menyeimbangkan langkah agar terjadi harmoni. Keselarasan ini dapat dimaknai dalam lingkup individu, organisasi dan tataran aksi. Adapun project terkait pelestarian lingkungan yang aktif dilakukan oleh KOPHI Yogyakarta adalah sebagai berikut.


Green Agent KOPHI

KOPHI Yogyakarta percaya bahwa generasi muda Yogyakarta sangat peduli terhadap pelestarian lingkungan hidup Yogyakarta. Oleh karena itu, KOPHI Yogyakarta menghadirkan program “Green Agent KOPHI” untuk memberikan edukasi lingkungan untuk para pelajar.

Gelas KOPHI

Dilatarbelakangi oleh masalah sampah di Indonesia yang merupakan sebuah masalah sistemik yang tidak hanya dapat dipecahkan oleh satu instansi saja, tetapi harus melibatkan seluruh komponen masyarakat. Untuk itu, dicanangkan program “Gelas KOPHI” (Gerakan Pemilahan Sampah KPHI) guna meminimalisir pencemaran lingkungan oleh sampah. Ruang+ Profil Komunitas

Inkubator Bisnis KOPHI

Inkubator Bisnis KOPHI adalah sebuah project yang bertujuan untuk menumbuhkan inisiatif wirausaha anggota KOPHI dalam bidang bisnis yang ramah lingkungan. Anggota diajak untuk membuat bisnis ramah lingkungan dengan tujuan untuk menjadikan usaha tersebut sebagai sarana alternatif penggalangan dana usaha organisasi KOPHI Yogyakarta yang mandiri, profitable, dan sustainable.

Bank Sampah KOPHI

KOPHI Yogyakarta menggandeng Bank Sampah Mitra di Yogyakarta untuk mengelola sampah menjadi produk daur ulang yang memiliki nilai ekonomis di masyarakat.

Foto/Ilustrasi goodnewsfromindonesia.id 18


Ruang+

19


Ruang+ Kabinet Lokapala

D

Kabinet Lokapala

alam kepercayaan Hindu, Buddha, Jawa, dan Bali Kuno dikenal adanya dewa penjaga 8 penjuru mata angin (Asta Dikpala) yang secara kesatuan disebut Lokapala. Dikarenakan setiap arah dilindungi oleh dewa dengan ranah berbeda maka Lokapala dapat diartikan juga Penjaga Dunia. Filosofi tersebut selaras dengan arah gerak kabinet. Diharapkan dengan adanya kabinet ini himpunan dapat mewadahi seluruh anggota dengan segala wujud ekspresi dan aspirasinya. Dengan adanya delapan “arah� atau delapan divisi, diharapkan terdapat delapan fokus keahlian yang dapat diandalkan untuk menciptakan HMTPWK yang lebih aktif, kreatif, dan profesional dalam perkuliahan dan kerja nyata khususnya dalam aspek perencanaan. Visi Mewujudkan HMTPWK Pramukya Arcapada sebagai sarana eskalasi diri yang aktif, kreatif, dan profesional berasaskan kekeluargaan.

20

Penulis Niar Nisa Nastiti

Pengurus Inti

Ketua Himpunan Sekretaris Jendral Sekretaris Bendahara Umum Wakil Bendahara

:Reyhan Fairuz S. :Bayu Adji P. :Nadia Dhiasyifaa :Rahayu Santoso P. :Syafira Anggun H.

Sang Indra (Pengabdian Masyarakat) Ketua Divisi: Lutfi Aji Sang Indra merupakan dewa yang menguasai Timur. Sang Indra adalah dewa yang mengasihi dan selalu membantu setiap makhluk. Seperti Divisi Pengab, senantiasa memberikan uluran tangan dalam wujud pengabdian pada masyarakat.

Sang Yama ( PSDM) Ketua Divisi: Andreas Galih W. Sang Yama merupakan dewa yang menguasai Selatan, yang memberikan pelajaran kepada manusia supaya menjadi lebih baik. PSDM bekerja menempa anggota himpunan agar menjadi pribadi yang lebih unggul.


Sang Nirrti (Mikat)

Sang Ishana (DP3)

Ketua Divisi: Dicky F. Kurniawan Selain sebagai penjaga Barat Daya, Sang Nirrti juga memiliki tugas menghalau kesedihan. Tugas tersebut diwujudkan dalam progam kerja yang menyenangkan dan mengembangkan minat dan bakat anggota himpunan.

Ketua Divisi: Alya Puspita Sang Ishana merupakan dewa penguasa Timur Laut. Dewa ini adalah dewa puncak ilmu pengetahuan. DP3 diharapkan dapat memperdalam ilmu terkait PWK dan isu-isu di dalamnya serta dapat memancarkannya kepada orang lain.

Sang Kuvera (Wirus) Ketua Divisi: Immanuel Dion P. Sang Kuvera merupakan dewa yang menguasai Utara. Dewa tersebut dikenal sebagai dewa kemakmuran. Ini selaras dengan Divisi Wirus yang fokus meningkatkan kemampuan anggota untuk berwirausaha guna meningkatkan kemampuan berekonomi.

Sang Grehapati (RT)

Sang Varuna (Humas)

Ketua Divisi: Zidnin Nuroo A. Dewa pemimpin rumah tangga (Sang Grehapati) merupakan penguasa Tenggara. Sifat dewa ini selaras dengan Divisi RT yang bertugas meningkatkan kekeluargaan himpunan melalui program kerja yang mempererat hubungan antaranggota.

Ketua Divisi: Dike Armelia S. Sang Varuna merupakan dewa penguasa Barat. Dewa ini juga sebagai penguasa lautan, yang tak lain muara dari berbagai jaringan air. Sehingga Divisi Humas diharapkan memiliki banyak jaringan untuk menjalin kerja sama secara efektif dan sinergis.

21

Ruang+ Kabinet Lokapala

Sang Prana (Medinfo) Ketua Divisi: Yudi Priyatno Sang Prana merupakan dewa angin yang menjaga Barat Laut. Kebebasan dan kemudahan angin berhembus membawa berbagai “pesan� yang identik dengan Divisi Medinfo. Divisi ini berupaya menyebarkan informasi seluas-luasnya untuk merepresentasikan citra HMTPWK.


Kilas Balik Penulis Raffi Putra

Ruang+ Kilas Balik

Welcoming Party & Games

Welcoming Party & Games ditujukan sebagai penyambutan bagi mahasiswa baru angkatan 2019. Welcoming Party, yang juga bertepatan dengan perayaan HUT RI ke-47, diselenggarakan pada tanggal 17 Agustus 2019 di Parkiran DTAP dengan berisi games-games seperti estafet sarung, memasukkan paku ke dalam botol, dan voli air. Sedangkan untuk Welcoming Games yang merupakan pertandingan futsal dan basket antar angkatan.

di gedung PKKH UGM, dengan mengusung tema “Urun Daya untuk Kota Berdaya�. Rangkaian kegiatan terdiri dari 3 bagian yaitu Tayuban Warga (pameran maket dan panggung seni), Rembug Warga (panel diskusi dan screening film), serta Sayembara Warga (perlombaan seperti lomba esai, karya tulis ilmiah, dan poster).

Open House HMTPWK

Festagama

Festival Kota Gadjah Mada, merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh HMTPWK. Festagama tahun ini digelar pada tanggal 23-25 Agustus 2019 berlokasi 22

Pada tanggal 30 Agustus 2019, diselenggarakan Open House untuk memperkenalkan kabinet baru (Lokapala) kepada seluruh mahasiswa PWK . Open House merupakan salah satu proker dari divisi Hubungan Masyarakat. Rangkaian acara Open House berupa perkenalan pengurus Kabinet Lokapala, standup comedy UGM, dan penampilan band angkatan.


Reresik Sekre

Sarasehan

Pada 17 September 2019, dibawah divisi Humas, diadakan Sarasehan. Sarasehan kali ini mengundang Tsaqif Wismadi (PWK ’15) dan Varrel Vendira (PWK ’16) sebagai pembicaranya. Acara ini bertujuan untuk mengenalkan dunia perkuliahan PWK kepada angkatan baru 2019.

Kunjungan ke Desa Binaan

Spik-Spik Kota

Setelah diluncurkan pada bulan maret oleh divisi pengabdian masyarakat, desa binaan HMTPWK yaitu Desa Lemahbang secara berkala rutin dikunjungi untuk melaksanakan program-program bagi masyarakatnya. Kegiatan yang dilakukan antara lain workshop pengembangan desa dan pelayanan kesehatan.

Tanggal 23 September 2019 divisi Penelitian Pendidikan dan Profesi mengadakan Spik Spik Kota #1. Acara ini berisi kajian dan diskusi mengenai isu-isu perkotaan, dengan tema “Pemindahan Ibukota: Pemerataan Pembangunan atau Pemerataan Masalah?” yang disampaikan oleh para ahli di bidang perencanaan. 23

Ruang+ Kilas Balik

Untuk menjaga sekre HMTPWK tetap bersih dan nyaman, divisi Rumah Tangga rutin mengadakan Reresik Sekre. Kebetulan bertepatan dengan akan dipindahnya sekre, maka pada 15 September lalu selain pembersihan juga dilakukan pemindahan barangbarang inventaris himpunan.


Ruang+ Kilas Balik

supaya dapat menghasilkan design yang menarik.

Podcast Kata Kota

Pelatihan Perencana Muda

Podcast HMTPWK yang dikelola oleh divisi Media dan Informasi ini sekarang sudah sampai di episode 2, diluncurkan pada tanggal 5 Oktober 2019. Berkolaborasi dengan Prof. Ir. Bakti Setiawan (Pak Bobby), episode kali ini membahas serba-serbi tentang isu perpindahan ibukota negara. KataKota dapat dinikmati lewat Google Podcast, Spotify, Breaker, dan Anchor.

PPM atau Pelatihan Perencana Muda merupakan kegiatan kaderisasi bagi calon anggota baru HMTPWK angkatan 2019 dan sekaligus memberikan pengantar ilmu-ilmu ke-PWK-an sebagai bekal untuk menghadapi perkuliahan nantinya. Rangkaiannya cukup panjang, diselenggarakan dalam rentang waktu antara 19 Oktober - 17 November 2019. Kegiatan yang dilakukan selama PPM antara lain workshop, tayuban dari para mahasiswa baru, pelatihan survey, membuat maket, dan display, serta makrab.

Pelatihan Jurnalistik

Pelatihan Jurnalistik digelar tanggal 12 Oktober 2019 oleh divisi Medinfo, berkolaborasi dengan BPPM Equilibrium. Dalam acara ini kita diajarkan bagaimana teknik menulis yang baik dan benar serta cara layouting 24

Nebula

Pada tanggal 19 Oktober 2019, divisi Minat dan Bakat menyelenggarakan kegiatan penyampaian materi fotografi


dan hunting foto bersama di Benteng Vredeburg. Kegiatan ini bertujuan untuk mewadahi minat dan bakat mahasiswa di bidang fotografi. Foto-foto hasil dari Nebula kemudian dilombakan.

Evaluasi Tengah Tahun

Hearing Prodi

Makrab Pengurus

Pada tanggal 8-9 November 2019, divisi PSDM mengadakan makrab pengurus di Puncak Bucu, Bantul. Kegiatannya antara lain games, melihat sunrise, dan diskusi terbuka. Makrab ini berfungsi untuk menambah keakraban antar pengurus sehingga dapat terjalin kerjasama yang lebih baik.

“Step by Step and the thing is done� -Charles Atlas

25

Ruang+ Kilas Balik

Demi peningkatan kualitas kinerja dan fasilitas DTAP, diadakan Hearing Prodi yang dikelola divisi Humas pada 25 Oktober. Disini kita dapat menyampaikan berbagai keluhan dan aspirasi kepada dosen. Diharapkan dengan adanya Hearing Prodi dapat membuat DTAP menjadi lebih baik dan nyaman.

Setiap pertengahan periode kepengurusan himpunan, digelar Evaluasi Tengah Tahun (ETT). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pengurus serta BPH dan bertujuan untuk mengevaluasi kinerja dari masingmasing divisi. ETT tahun ini jatuh pada tanggal 30 November 2019.


Woman of the Month

Ruang+ WoM

Penulis Moch. Syahrul Muwaasat Foto/Ilustrasi Rr. Intan Dwi Nurani

R

r. Intan Dwi Nurani dan Trika Yuliana dari PWK angkatan 2016 telah mengharumkan nama UGM khususnya melalui Pameran Inovasi WINTEX (World Inovation Tech Expo) 2019 yang diselenggarakan oleh Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA). Pameran yang berlangsung pada 9-12 Oktober ini diselenggarakan di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta dan diikuti oleh 1200 inovator dari 18 negara. Setelah melewati masa penjurian selama 3 hari, Intan dan Trika berhasil menyabet penghargaan Silver Medalist. Penghargaan ini sekaligus melengkapi raihan sebelumnya yaitu Juara III lomba “Katulitiwa” yang diselenggarakan oleh 26

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang.

Studio Analisis Kota

Melalui bimbingan Prof. Achmad Djunaedi, kedua mahasiswi ini menggandeng rekannya dari Teknik Elektro untuk mengembangkan aplikasi pertanian yang bernama “ARGOAGRO”. Aplikasi ini sendiri terinspirasi dari mata kuliah Studio Analisis Wilayah dengan studi kasus di Kabupaten Madiun. Berdasarkan analisisnya, mereka bertujuan menciptakan aplikasi yang dapat memajukan Kabupaten Madiun, khususnya dalam hal memberantas tengkulak.


Berbeda dengan aplikasi serupa, AGROAGRO ini berbasis Web GIS yang dapat menghasilkan Big Data Analysis. Sehingga data yang diperoleh dapat membantu pemerintah untuk menentukan lokasi pergudangan serta hasil komoditas paling banyak.

Dalam kesempatan yang sama, Intan menyampaikan pesan dalam mengikuti berbagai perlombaan. Hal yang perlu diingat adalah selalu mencoba terus dan pantang menyerah serta percaya pada proses.

27

Ruang+ WoM

“Trust the Process and Keep Moving Forward�

Menurutnya melalui program studi Perencanaan Wilayah dan Kota, mahasiswa dibekali teknik presentasi dan cara komunikasi yang baik. Hal ini tentunya menjadi modal utama keahlian yang diunggulkan. Selain itu, kemampuan berpikir analisis, inovatif serta kreatif juga mendukung dalam pengaplikasiannya dikehidupan seharihari.


PWK BANGGA

Ruang+ PWK Bangga

Foto unsplash.com

Juara 2 - Indonesia Innovation Tech and Expo (WINTEX) 2019 Penghargaan diberikan kepada Raden Roro Intan (PWK 2016) dan Trika Yuliana (PWK 2016) yang memenangkan kompetisi WINTEX 2019 yang diadakan di Jakarta dengan karya yang berjudul “ARGOAGRO : WebGIS Application as an Efficiency Media of Agricultural Commoditied Supply Chain in Madiun Regency”.

28

Juara 2 - Lomba Esai Nasional PIA X 2019 Penghargaan diberikan kepada Chrysan Easter (PWK 2017) dan Najmuna Lakshita (PWK 2017) yang memenangkan kompetisi PIA X 2019 yang diadakan di Solo dengan karya yang berjudul “Peningkatan Kualitas Citra Kawasan Heritage Melalui Konsep Resilient and Sustainable Transport di Kotabaru, Yogyakarta”


Juara Harapan - DIPOCITION 2019 Penghargaan diberikan kepada Chrysan Easter (PWK 2017) dan Wigyasari Titiswari (PWK 2018) yang memenangkan kompetisi LKTI DIPOCITION 2019 yang diadakan di Semarang dengan karya yang berjudul “Thematic Learning sebagai metode pembelajaran dan peningkatan ekonomi berbasis teknologi di kampung cyber yogyakarta”

Best Prototype - DIPOCITION 2019 Penghargaan diberikan kepada Daniel Harjuna (PWK 2017), Khalisha M (PWK 2017) dan Nahda Saniyya (PWK 2017) yang memenangkan kompetisi LKTI DIPOCITION 2019 yang diadakan di Semarang dengan karya yang berjudul “SIPAKU-Aplikasi monitoring dan controlling kampung sasaran program kotaku”

Delegasi - Youth Center to Act for Nation 2019 Penghargaan diberikan kepada Alya Puspita (PWK 2017) sebagai “Invited Delegation on International Volunteering Program at Kampung Klang Lama, Malaysia & Dumai, Riau by Youth Center to Act for Nation 2019”

29

Ruang+ PWK Bangga

Juara 1 - DIPOCITION 2019 Penghargaan diberikan kepada Andreas Galih W (PWK 2017), Fuji Nova A (PWK 2017) dan Ridiarini A (PWK 2017) yang memenangkan kompetisi LKTI DIPOCITION 2019 yang diadakan di Semarang dengan karya berjudul “Memberdayakan Komunitas Peduli Difabel sebagai kontributor dalam pembentukan platform digital talking book berbasis suara bagi penyandang disabilitas tuna netra”


Ruang+ PWK Bangga

Juara 2 - URBAN CARE 2019 Penghargaan diberikan kepada Anisya Febriana (PWK 2017), Reyhan Fairuz (PWK 2017) dan Syamsir Alam (PWK 2017) yang memenangkan kompetisi LKTI URBAN CARE 2019 yang diadakan di Makassar dengan karya yang berjudul “Perencanaan Kawasan Candi Plaosan dengan Konsep EcoHeritage untuk Mewujudkan Pariwisata Berkelanjutan”.

Juara 2 & Best Poster RESEARCH DAY 2019 Penghargaan diberikan kepada Almira Nadia (PWK 2017), Syarofina Az Zahra (PWK 2017) dan Yudi Priyatno (PWK 2017) yang memenangkan kompetisi LKTI RESEARCH DAY 2019 yang diadakan di Yogyakarta dengan karya yang berjudul “Pengembangan Potensi Wisata Dusun Kayen, Kecamatan Depok, Sleman Dengan Konsep LEGY (Local, Aesthetic, Ecology And Community)”

Paper Presenter - CALL FOR PAPER IT-TRC 2019 Penghargaan diberikan kepada Chrysan Easter (PWK 2017), Nahda Saniyya (PWK 2017) dan Luthfia Deka P (PWK 2017) yang memenangkan kompetisi LKTI URBAN CARE 2019 yang diadakan di Makassar dengan karya yang berjudul “Peningkatan Kualitas Image Kotabaru Melalui Konsep Sustainable Dan Resilient Transportation”

Best Poster - URBAN CARE 2019 Penghargaan diberikan kepada Chrysan Easter (PWK 2017), Nahda Saniyya (PWK 2017) dan Najmuna Lakshita (PWK 2017) yang memenangkan kompetisi LKTI URBAN CARE 2019 yang diadakan di Makassar dengan karya yang berjudul “Preservasi warisan budaya kota gede untuk meningkatkan ekonomi lokal”

30


Juara 1 - AMPI DIY Taekwondo Championship 2019 Penghargaan diberikan kepada Irsyad Abdul Aziz (PWK 2016) yang memenangkan kompetisi Taekwondo Nasional.

Juara 1- TEAR 2.0 2019 Penghargaan diberikan kepada Dina Maulina (PWK 2016), Nawang Anandhini (PWK 2016) dan Kirana Wahyu (PWK 2016) yang memenangkan kompetisi LKTI TEAR 2019 di Bandung dengan karya berjudul “Citacrowd : Aplikasi Integrasi Crowdfunding Dan Monitoring Program Revitalisasi Sungai Citarum”

Juara 1 - INDONESIA WATER CHALLENGE 2019 Penghargaan diberikan kepada Annisa Nisita N (PWK 2017) yang memenangkan Indonesia Water Challenge 2019 yang diselenggarakan di Surabaya.

Ruang+ PWK Bangga

Juara 1 - Marching Band Piala Raja Hamengkubuwono Cup 2019 Penghargaan diberikan kepada Fany Arienjy (PWK 2017) yang memenangkan kompetisi Marching Band Nasional

Juara 2 - YOUNGVIDEOMAKER 2019 Penghargaan diberikan kepada Syahrul Musawaat (PWK 2018) yang memenangkan lomba videografi dengan karya berjudul “Roro dan Suara Ajaib”

31


Ruang+ Galeri

GALERI FOTO

32


Ruang+ Galeri

33


Sexy Killers

Upaya Meningkatkan Pentingnya Kehidupan Berkelanjutan

Ruang+ Ulasan Film

Penulis Khalil Makarim Foto/Ilustrasi twitter.com/WatchDoc Documentary

Berkaca dari banyaknya opini dan komentar-komentar yang muncul di sekitar waktu penayangan awal menjelang Pemilu 2019, ketika mendengar kata-kata “Sexy Killers”, apa yang ada di dalam benak dan pikiran masyarakat? “Sebuah hal yang menginspirasi saya untuk semakin tidak percaya terhadap politikus negeri ini pada aspek lingkungan.” “Suatu hal yang sangat memalukan. Menunjukkan ketidakpedulian politikus terhadap kesejahteraan sebagian masyarakat.” Dari segi masa, perasaan akan kekecewaan terhadap perwakilanperwakilan kita di pemerintahan yang semuanya memiliki jaringan 34

kepentingan yang saling terhubung merupakan hal yang lumrah. Memang, asosiasinya dengan kepentingan politik sangatlah kental, akan tetapi Sexy Killers berbicara lebih dari sekadar itu saja. Perlu diketahui, batubara adalah salah satu kontributor besar terhadap ekonomi Indonesia sebagai barang ekspor. Lebih dari 300 juta ton batubara setiap tahunnya diekspor ke negara-negara lain ; pada tahun 2018, menghasilkan sebesar 18,9 miliar dolar AS . Namun, hal ini menjadikan terjadinya efek samping. Pengorbanan yang besar untuk kepentingan ekonomi nasional, namun menghancurkan ikatan antara manusia dan alam. Lingkungan hidup dan kehidupan bermasyarakat rakyat jelata


mendapat listrik yang murah dalam jangka pendek. Mungkin, kita harus lebih peduli pada hal-hal yang bersifat jangka panjang. Bukan hanya kualitas hidup penduduk yang tinggal di dekat tambang batubara yang terancam tetapi juga penduduk perkotaan berkat meluasnya penggunaan energi dan tindakan yang jelas harus diambil secepat mungkin dengan cara apa pun untuk menyelesaikan masalah ini. Mengakhiri retorika perlawanan antar mesti menjadi prioritas kita bersama sekarang. Hal ini dapat diatasi dengan menerapkan prinsip sustainabilitas yang bersifat multisektoral, melihat lebih kepada masa depan, namun tidak melupakan apa yang ada pada masa kini. Tidak serta merta kita mengantagoniskan penggunaan batubara untuk menghidupkan alat-alat kita, namun kita mesti mempersiapkan langkah-langkah menuju energi terbarukan secara pasti. Pemerintah mesti melihat adanya sebuah kesempatan yang besar untuk melakukan sebuah pembaruan arah kebijakan energi menuju energi terbarukan guna menghasilkan energi yang lebih bersih untuk memberi daya pada kota-kota kita dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi. Perlu ditunjukkan berkomitmen yang lebih serius untuk menghabiskan lebih banyak anggaran infrastruktur nasional kita untuk menjaga target kontribusi energi terbarukan sebagai sumber energi listrik nasional menjadi 23% pada akhir tahun 2025, namun tidak melupakan integritas dari batubara pada 35

Ruang+ Ulasan Film

terjualkan untuk kepentingan bisnis perusahaan-perusahaan pertambangan atas dasar memaksimalkan potensi perekonomian nasional. Sejatinya, untuk melakukan pertambangan merupakan hal yang boleh-boleh saja. Walau demikian, harus dilengkapi dengan regulasiregulasi yang memang bertujuan agar lingkungan hidup serta masyarakat dapat menerima dampak yang positif. Sayangnya hal ini tidak sepenuhnya dilakukan, dengan tindakan perusahaan yang serba menghiraukan serta pemerintah yang terlihat membiarkan, bahkan mendukung tindakan yang dilakukan perusahaan pertambangan. Sebagai contoh, pada suatu waktu, seseorang meninggal pada sebuah lubang tambang, disebabkan secara tidak langsung oleh ketidaktertiban pengelolaan kawasan pertambangan di Kalimantan Timur. Hampir tiada dalam pemerintahan yang merasa simpati dan peduli, membiarkan kejadian begitu saja. Umumnya, masyarakat tidak terlalu peduli, selama dampak negatif bagi kelangsungan hidup mereka tidak mereka rasakan. Sebuah pertanyaan retoris, apakah kita lebih bersedia dengan harga komoditas, listrik, dan lainnya yang lebih tinggi, atau bersedia melihat kerusakan lingkungan dan kerusakan sosial-budaya yang lambat laun terjadi berlanjut? Tak sudi melihat, mendengar, hutanhutan ditransformasi menjadi tempat penambangan dengan cara yang liar. Di samping itu, kita khawatir tanpa batubara yang murah, kita tidak akan


Ruang+ Ulasan Film

masa sekarang sebagai tulang punggung energi nasional serta ekspor nasional. Mengatasi hal ini agar lebih berkelanjutan dapat dilakukan dengan perumusan dan pengimplementasian regulasi yang keras serta mempertimbangkan kebijakan-kebijakan inovatif yang dapat memperbaiki ikatan antara pengusaha, masyarakat, pemerintahan, serta lingkungan sekitarnya, seperti pajak karbon, yang dapat difungsikan untuk pembangunan masyarakat serta penanggulangan krisis iklim yang menjadi buah bibir pada masa sekarang. Sexy Killers bukanlah sebuah film yang semua masyarakat sukai, dengan segala provokasinya yang memancing kekecewaan. Namun, satu hal yang dapat diambil bahwa pendekatan yang kita ambil mesti mengakomodasi semua aspek, mencapai keseimbangan, menjadikan pembangunan yang berkelanjutan dan berorientasi untuk maju. Tidak untuk jalan di tempat, tidak untuk mundur. 36


Sekre HMTPWK Pindah?

ada bulan Oktober tahun 2019, seluruh mahasiswa PWK UGM digeger kan oleh runtuhnya sekre tercinta kita. Tidak ada lagi nongkrong, tidur, ataupun forga di sekre. Mahasiswa jadi bingung setiap kali selesai kelas karena biasanya selalu mampir ke sekre. Kira-kira tahu gak sih kenapa sekre kesayangan kita diruntuhkan dan berubah posisi?

Jalan Lingkar Teknik

Rencana pembangunan jalan lingkar teknik adalah rencana yang terintegrasi dengan pembangunan Smart and Green Learning Center (SGLC). Seperti yang kita ketahui saat ini gedung KPFT sedang dihancurkan akan dibangun menjadi gedung SGLC. Gedung

tersebut nantinya akan menampung mahasiswa seluruh program studi yang ada di teknik untuk memiliki kelas disana. Adanya pembangunan gedung tersebut mendorong dibuatnya jalan lingkar teknik sebagai upaya dalam mempermudah mahasiswa teknik untuk keluar masuk kampus selama pembangunan berlangsung. Keberadaan jalan ini nantinya akan menyambungkan DTAP dengan prodi-prodi teknik lainnya.

Sekre Berubah Posisi

Setelah akhir tahun kemarin mahasiswa PWK digegerkan dengan runtuhnya sekre, pada awal semester ini mahasiswa dikejutkan dengan sekre yang kembali berdiri kokoh namun 37

Ruang+ DTAP News

P

Penulis Anisya Febriana Foto/Ilustrasi Naafi Ardhika


Foto/Ilustrasi Naafi Ardhika 38

Ruang+ DTAP News

Sub Bab

posisinya berbeda dengan sebelumnya. Yang awalnya sekre memanjang horizontal menjadi memanjang vertikal. Keberadaan sekre sangatlah penting bagi mahasiswa PWK karena sebagai tempat untuk sekedar berkumpul dengan teman-teman sampai dengan mengerjakan tugas kelompok. Sehingga hal tersebut menjadi pertimbangan dalam rencana pembangunan jalan tanpa harus menghilangkan sekre HMTPWK secara permanen. Kembalinya sekre menjadi awalan yang baik bagi semester genap kali ini karena sekarang udah gak bingung lagi kalau ingin rapat atau forga divisi. Pada 22 Februari kemarin, Divisi Rumah Tangga menginisasi untuk reresik sekre yang diikuti oleh seluruh anggota himpunan supaya menjadi bersih dan nyaman. Tapi gak cuma selama reresik aja, selama menggunakan sekre HMTPWK kita wajib menjaga kebersihan ya dengan membuang sampah di tempatnya.


S

Kantin Baru DTAP

Ruang+ DTAP News

iang itu langit terlihat cerah, kantin baru DTAP terlihat ramai. Di dalamnya banyak mahasiswa yang duduk bersama kawannya untuk makan siang dan adapula Penulis dan Foto : yang hanya duduk sembari Rafida Maghfirah mengerjakan tugas di laptopnya. Kantin baru DTAP kini hadir dengan nuansa baru yang lebih modern di dominasi dengan material kayu dan besi ala industrial dengan ukurannya yang lebih luas, dan lebih nyaman dari sebelumnya. Kantin yang merupakan hasil pembaruan dari kantin lama ini pengerjaannya seiringan dengan akan diadakannya akreditasi oleh ASIIN (Akkreditierungsagentur fßr Studiengänge der Ingenieur wissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik). Tujuannya adalah untuk meningkatkan kebersihan dan kenyamanan bagi para mahasiswa mengingat kondisi kantin DTAP sebelumnya yang kumuh dan sempit. Tidak sedikit mahasiswa yang memilih untuk pergi ke kantin Fakultas Teknik ataupun mencari tempat makan di luar lingkungan kampus karena melihat kondisi kantin yang penuh. . Gagasan untuk merenovasi kantin DTAP ternyata sudah ada sejak lama. Pada tahun

39


Ruang+ DTAP News

2016 sempat diadakan Sayembara Desain Kantin DTAP untuk mahasiswa S1 Arsitektur dan Perencanaan UGM. Poster pengumuman sayembara ini dapat dilihat pada website Program Studi Arsitektur Universitas Gadjah Mada. Staff Kasir Kantin DTAP, Mbak Lastri turut memberikan pendapatnya mengenai hubungan pembaruan kantin DTAP dengan omzet saat ini. Ia menuturkan bahwa dengan luas dan daya tampung kantin yang lebih besar, jumlah mahasiswa yang datang ke kantin pun meningkat begitu juga dengan omzet kantin. Kantin DTAP dikenal dengan harga makanan dan minumannya yang relatif murah jika dibandingkan dengan kantin-kantin lain. Hal ini dipengaruhi oleh sistem yang digunakan pada

pengelolaan kantin DTAP yaitu bagi hasil. Perlu diketahui bahwa pengelolaan Kantin DTAP dijalankan oleh koperasi karyawan DTAP. Penyediaan tenanttenant di kantin DTAP dikhususkan untuk istri-istri karyawan DTAP dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Kontrak ini berlaku selama 4 tahun dan pada tahun berikutnya akan diberi kesempatan pada istri karyawan lain agar tercapai pemerataan. Kantin DTAP adalah fasilitas milik kita bersama. Jadi, mari bersama-sama kita menjaga kebersihan kantin dan memudahkan pekerjaan para staff kantin dengan cara membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan. Dan jangan lupa di dalam kantin dilarang merokok, ya!

Foto : Kantin Baru DTAP Sumber : http://archiplan.ugm.ac.id/id/kantin/ 40


Kemana JUMBO Pergi? Penulis dan Foto Raisha Putri F.

Ruang+

J

umbo si Raja DTAP merupakan salah satu penghuni DTAP yang sudah menetap selama bertahun-tahun. Walaupun lebih dikenal dengan nama Jumbo, ia juga memiliki panggilan lain, di antaranya Dumbo dan Hitler. Kucing DTAP yang satu ini juga punya instagram lho, @jumbo_keren. Karena eksistensinya itu, bukan suatu hal yang asing melihat Jumbo sedang santai atau pun tertidur di salah satu sudut DTAP. Tapi, belakangan ini, Jumbo jarang terlihat di lingkungan DTAP. Hal ini membuat banyak penghuni DTAP khawatir, khususnya para pecinta kucing. Sebenarnya kemana sih, si Jumbo pergi?

Jumbo tentu tidak diberi nama panggilan Raja DTAP tanpa alasan. Sudah sejak lama Jumbo dikenal sebagai kucing yang gemar berkelahi. Bukan hal yang mengejutkan jika melihat Jumbo dengan luka-luka di badannya. Namun, pada suatu waktu, Jumbo ditemukan oleh beberapa mahasiswa dari DTETI dengan luka yang lebih parah dari biasanya. Luka tersebut cukup parah sehingga Jumbo harus diberi perawatan di Rumah Sakit Hewan. Menurut Syifa, luka tersebut didapat karena Jumbo berkelahi dengan seekor kucing yang kemudian menimbulkan infeksi karena ia terus menggaruknya. 41


Ruang+ DTAP News

Setelah diberi perawatan di rumah sakit, Syifa membawa Jumbo dan merawatnya dengan intensif. Saat Jumbo sudah terlihat membaik, Syifa mulai melepasnya dari kandang. Saat itu pun, Jumbo mulai kembali ke alamnya, sehingga ia jarang terlihat. Ada yang mengatakan mereka melihat Jumbo di sekitar Departemen Teknik Mesin dan Industri. Ada juga beberapa yang mengatakan sering melihat Jumbo di sekitar Departemen Teknik Kimia. Hal ini berarti Jumbo tidak menghilang, ia hanya edang memperluas daerah otoritasnya. Saat ini, sulit mengetahui lokasi Jumbo secara pasti, karena ia terus berkelana. Semoga Jumbo sehat selalu di luar sana, ya!

Foto : Niar Nastiti 42


PPM 2019

.. .. .. .. .. .. . .. . . . . .

membuat

PWK 2019 makin berkelas

Penulis Afrouza S. P. Foto/Ilustrasi Narasumber

Alfian Ma’ruf Alfian Ma’ruf atau yang akrab dipanggil Ma’ruf merupakan mahasiswa PWK 2019 yang kini menjabat sebagai ketua angkatan. Ma’ruf berasal dari Sleman dan sebelumnya menempuh pendidikan di SMA N 8 Yogyakarta. Awalnya, Ma’ruf berniat untuk masuk teknik sipil UGM karena minatnya terhadap pelajaran fisika. Saat SBMPTN, PWK menjadi pilihan keduanya setelah teknik sipil. Mengenai pengalaman berkuliah, Ma’ruf menyatakan bahwa PWK tidak sesuai dengan ekspektasi karena minimnya mata kuliah eksak. “Sejauh ini yang aku dapatkan adalah kita harus banyak-banyak membaca dan mendalami praktek dan kerja nyata saat di studio supaya gak terlalu ngambang dan tercerahkan saat kuliah.” Ma’ruf juga memetik nilai yang berharga dari pengalamannya saat PPM 2019. “PPM sangat mendukung perkuliahan karena kita dikenalkan dengan materi-materi baru dan menarik seperti langkah-langkah membuat maket dan makalah yang benar. Saat makrab, tenda perempuan bocor karena tiba-tiba hujan deras. Kami semua langsung berusaha memindahkan barang-barang ke pendopo. Dari situ, aku dapat merasakan kebersamaan angkatan dan nilai tolong 43

Ruang+ Kabar Perencana

. . . .. .. .... .. .. ....


menolong.”

Athalla Naufaly

Ruang+ Kabar Perencana

Athalla Naufaly, atau kerap disapa Daffa merupakan mahasiswa PWK 2019 yang berasal dari Sleman. Sebelumnya Daffa juga menempuh pendidikan di SMA N 8 Yogyakarta. Berkebalikan dengan Ma’ruf, Daffa ingin memilih jurusan dari kluster infrastruktur yang tidak ada mata kuliah fisikanya. “Aku mencari pencerahan di Faculty Fair dan akhirnya menemukan jurusan yang pas banget,

yaitu PWK.” Terkait ekspektasi dan pengalaman berkuliah, Daffa menganggap bahwa ada beberapa mata kuliah yang sesuai dengan ekspektasinya dan sebagian lainnya tidak terduga. “Sejauh ini aku merasa mulai terbiasa dengan mata kuliahnya. Menurutku, aku masih bisa kuliah dengan cukup santai, kecuali menjelang UTS dan UAS.” Dari rangkaian PPM 2019, Daffa dapat memetik banyak pelajaran berharga yang menjadi modalnya untuk menempuh kuliah. “Selain dapat banyak ilmu baru dari workshop, aku juga sangat terbantu dengan eval karena jadi tahu letak kesalahanku.” Dari kejadian tenda bocor, Daffa mengamati bahwa setiap temannya berusaha membantu walaupun sekecil apapun. “Lebih dapat memaknai nilai kekeluargaan angkatan dan dari situ kami jadi makin sering main bareng.”

Almira Saliha

Almira Saliha, atau biasa disapa Almira merupakan mahasiswa PWK 2019 yang berasal dari Cimahi. Motivasi Almira untuk memilih jurusan PWK berawal dari minatnya terhadap kegiatan-kegiatan yang melibatkan interaksi sosial dengan berbagai kalangan masyarakat. Selain itu, Almira bercita-cita untuk membuat orang tersenyum dengan hasil pekerjaannya sebagai seorang perencana kota kelak. Almira kemudian memutuskan untuk menjadikan PWK UGM pilihan pertama saat ujian mandiri. Menurut pengalaman Almira, berkuliah di PWK UGM melebihi ekspektasinya. “Seru dan sesuai dengan minatku jadi aku bisa enjoy dengan matkulnya. Matkul favoritku sekarang MTAK dan Tapak.” Dari pengalaman berkuliah dan kegiatan PPM 2019, Almira menggarisbawahi beberapa pelajaran yang dapat diambilnya seperti manajemen bekerja secara berkelompok. “Dari PPM, aku merasa lebih dekat dan tahu satu sama lain. Aku bersyukur punya teman yang beragam dan kakak -kakak tingkat yang menyenangkan dan baik. 44



Himpunan Mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Jl. Grafika II, Sinduadi, Mlati, Sleman


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.