PERENCANAAN PENYEDIAAN AIR BERSIH KABUPATEN MAGELANG Ditujukan untuk memnuhi tugas mata kuliah
Perencanaan Sistem Infrastruktur Air Bersih Dosen Pengampu:
Dr. Ir. Budi Kamulyan, M.Eng.
Disusun oleh: Ikhsan Mauludin 18/428577/TK47079
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA DEPARTEMEN TEKNIK ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2019
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah Swt berkat rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan rencana ini yang disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Sistem Infrastuktur Air Bersih. Rencana ini mendapatkan informasi dari berbagai sumber dan jurnal yang diakses, materi pembelajaran selama kuliah, dan preseden perencnaan sistem infrastruktur air bersih. Rencana ini tidak akan terselesaikan tanpa ada bantuan dan masukan dari beberapa pihak, tentunya saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Perencanaan Sistem Infrastruktur Air Bersih, Dr. Ir. Budi Kamulyan, M.Eng. Tugas ini bertujuan untuk mengetahui dan sebagai bahan pembelajaran Perencanaan Sistem Infrastruktur Air Bersih di suatu daerahi. Studi kasus yang saya ambil adalah PDAM Tirta Gemilang, Kabupaten Magelang. Penulisan ini jauh memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, maka dari itu saya meminta maaf apabila terdapat kesalahan penulisan pada analisis ini dan saya berharap adanya kritik dan saran yang bersifat membangun pada analisis ini. Namun dalam penulisan ini diharapkan mendapatkan banyak manfaat bagi saya dan orang lain yang membacanya.
Yogyakarta, 27 November 2019
Ikhsan Mauludin
I
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….
i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………....
ii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………
iv
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………………
v
DAFTAR GRAFIK……………………………………………………………………….
vi
DAFTAR PETA…………………………………………………………………………..
vii
BAB I PROFIL KABUPATEN MAGELANG 1.1 Geografi ………………….…………………………………………………...…
1
1.2 Topografi ………………….…………………………………………………….
3
1.3 Geologi …………………………………………………………………………...
4
1.4. Hidrologi ………………………………………………………………………...
5
BAB II PENYEDIAAN DAN PENGELOLAAN AIR BERSIH KABUPATEN MAGELANG 2.1 Area Pelayanan……………………...…………...……………………………….
8
2.2 Sumber Air Baku ….…………………..…………………………………………
9
2.3 Sistem Produksi dan Distribusi Air Bersih …….…...…....……………………….
10
2.4 Tingkat Pelayanan ………………………………………………………………..
15
2.5 Potensi dan Masalah ………………………………………………………….…..
22
BAB III POTENSI AIR BAKU KABUPATEN MAGELANG 3.1 Potensi Air Permukaan……………………...…………...……………………….
23
3.2 Neraca Air …………………………………………………………………….…
24
BAB IV PROYEKSI PENDUDUK DAN KEBUTUHAN AIR KABUPATEN MAGELANG 4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk 2019-2039 ………………………………….…
26
4.2 Proyeksi Jumlah Kebutuhan Air 2019-2039……………………………………..
28
BAB V RENCANA PENYEDIAAN DAN PENGELOLAAN AIR BERSIH KABUPATEN MAGELANG 5.1 Rencana Struktur Ruang…………...…………...……………………………..….
32
5.2 Rencana Pola Ruang …………………………………………………………..…
33
5.3 Rencana Pengembangan SPAM………………..………………………………...
33
5.4 Rencana Pembiayaan Sistem dan Infrastruktur Air Bersih………………………
37
5.4 Desain Masterplan……………………………………………………………….
39
II
BAB VI PENUTUP 6.1 Evaluasi…………………………………………………………………………
43
6.2 Kesimpulan……………………………………………………………………...
43
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………...
44
III
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1
Situs Candi Borobudur………………………………………………………..
1
Gambar 1.2
Akademi Militer………………………………………………………………
1
Gambar 1.3
Sungai Elo…………………………………………………………………….
3
Gambar 1.4
Sungai Progo………………………………………………………………….
3
Gambar 5.1
Proses Desinfeksi Pengolahan Air……………………………………………
35
Gambar 5.2
Rencana Teknis Peletakkan Pipa di Jalan Pusat Perkotaan………………….
39
Gambar 5.3
Rencana Teknis Peletakkan Pipa di Jalan Perkotaan………………………..
40
Gambar 5.4
Rencana Teknis Peletakkan Pipa di Jalan Perkotaan………………………..
40
Gambar 5.5
Rencana Teknis Jaringan Perpipaan Suatu Kawasan di Perkotaan………….
40
Gambar 5.6
Rencana Jaringan Perpipaan di Perdesaan maupun Perkotaan Kabupaten Magelang…………………………………………….
41
Gambar 5.7
Rencana Tapak Infrastruktur Pengelolaan Air Bersih Kabupaten Magelang
41
Gambar 5.8
Rencana Sistem Pengelolaan Air Bersih di Infrastruktur Air Bersih Kabupaten Magelang……………………………………………
IV
42
DAFTAR TABEL Tabel 1.1
Luas Kecamatan di Kabupaten Magelang…...………………………………..
2
Tabel 1.2
Persebaran Jenis Tanah..………………………………………………………
5
Tabel 1.3
Debit Air Sungai yang mengalir di Kabupaten Magelang...………………….
3
Tabel 2.1
Pelayanan Sub Unit PDAM.………………………………………………….
8
Tabel 2.2
Sumber Air Baku PDAM.…………………………………………………….
10
Tabel 2.3
Jumlah Produksi Air Unit 01 – Mertoyudan………………………………….
11
Tabel 2.4
Reservoir Distribusi Air Unit 01 – Mertoyudan………………………………
11
Tabel 2.5
Jumlah Produksi Air Unit 02 – Secang……………………………………….
12
Tabel 2.6
Reservoir Distribusi Air Unit 02 – Secang……………………………………
13
Tabel 2.7
Jumlah Produksi Air Unit 03 – Muntilan……………………………………...
14
Tabel 2.8
Reservoir Distribusi Air Unit 03 – Muntilan………………………………….
15
Tabel 2.9
Perkembangan Kenaikan Cakupan Layanan PDAM………………………….
17
Tabel 2.10
Jumlah Kategori Pelanggan PDAM…………………………………………..
19
Tabel 3.1
Debit Maksimum dan Minimum Sungai yang Melintas Kabupaten Magelang
23
Tabel 4.1
Jumlah Penduduk Kabupaten Magelang dari Tahun 2015-2019……………..
26
Tabel 4.2
Pertumbuhan Proyeksi Penduduk Kabupaten Magelang…………………….
27
Tabel 4.3
Tibgkat Pemakaian Air Rumah Tangga……………………………………...
28
Tabel 4.4
Pertumbuhan Proyeksi Kebutuhan Air Kabupaten Magelang……………….
28
Tabel 4.5
Proyeksi Kebutuhan Air Wilayah Perkotaan………………………………...
29
Tabel 5.1
Perhitungan BCR dan NPV Rencana SI - Air Bersih……………………….
37
Tabel 5.2
Rencana Tarif Layanan Air Bersih………………………………………….
38
Tabel 5.3
Rencana Tarif Pemeliharaan Layanan Air Bersih…………………………..
38
V
DAFTAR GRAFIK Grafik 2.1
Jumlah Pelanggan PDAM……….…………..………………………………..
16
Grafik 2.2
Pertumbuhan Pelanggan PDAM………………………………………………
16
Grafik 2.3
Kapasitas Produksi dan Efisiensi Produksi Air…………....………………….
18
Grafik 2.4
Kapasitas Produksi dan Efisieni Produksi Air………………………………..
19
Grafik 2.5
Idle Capacity PDAM………………………………………………………….
19
Grafik 2.6
Tingkat Kehilangan Air di Unit Produksi…………………………………….
21
Grafik 2.7
Tingkat Kehilangan Air di Unit Distribusi……………………………………
21
Grafik 3.1
Neraca Mata Air Eksisting dan Potensi PDAM……………………………….
24
Grafik 3.2
Neraca Mata Air Potensial Non-PDAM…………………………………………. 25
VI
DAFTAR PETA Peta 1.1
Administrasi Kabupaten Magelang…………..………………………………..
3
Peta 1.2
Topografi Kabupaten Magelang………………………………………………
4
Peta 1.3
Daerah Aliran Sungai Kabupaten Magelang……………....………………….
7
Peta 2.1
Pelayanan PDAM Kabupaten Magelang…….………………………………..
9
Peta 5.1
Rencana Struktur Ruang Kabupaten Magelang……………………………….
32
Peta 5.2
Rencana Pola Ruang Kabupaten Magelang…………………………………...
33
Peta 5.3
Rencana Pelayanan PDAM Kabupaten Magelang 2019-2039………………..
39
VII
BAB I PROFIL KABUPATEN MAGELANG 1.1
Geografi Kabupaten Magelang merupakan kabupaten administrative yang terletak di selatan Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten ini terkenal dengan keberadaan situs Warisan Dunia yakni Candi Borobudur dan Akademi Militer. Apabila ditinjau dari segi geografi, Kabupaten Magelang terletak pada posisi 110001’51”- 110026’58” Bujur Timur dan 7019’13”- 7042’16” Lintang Selatan. Kabupaten Magelang terletak di Provinsi Jawa Tengah dengan luas 108.573 ha yang meliputi 3,34 persen dari luas Provinsi Jawa Tengah. Wilayah Kabupaten Magelang berbatasan dengan:
Sebelah Utara
:
Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Semarang
Sebelah Timur
:
Kabupaten Boyolali
Sebelah Selatan
:
Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Sleman
Sebelah Barat
:
Kabupaten Wonosobo
Gambar 1.1 Situs Candi Borobudur merupakan situs warisan yang ada di Kabupaten Magelang (Sumber: Pinterest, 2017)
Gambar 1.2 Akademi Militer berlokasi di Kawasan perkotaan Magelang (Sumber: Pinterest, 2019)
1
Kabupaten Magelang memiliki letak yang strategis karena dilintasi oleh jalan arteri yang menghubungkan Kota Semarang dan Kota Yogyakarta. Adapun Kabupaten Magelang juga berada di antara perlintasan jalur ekonomi yaitu Semarang-Yogyakarta-Solo dapat mendorong perkembangan ekonomi Kabupaten Magelang di masa depan. Ditinjau dari administrasinya, Kabupaten Magelang mempunyai 21 kecamatan dan terdiri dari 367 desa dan 5 kelurahan. Adapun luas masing-masing kecamatan dapat dilihat melalui tabel berikut ini: No.
Kecamatan
Luas (km2)
Luas (%)
1.
Salaman
68,87
6,34
2.
Borobudur
54,55
5,02
3.
Ngluwar
22,44
2,07
4.
Salam
31,63
2,91
5.
Srumbung
53,18
4,90
6.
Dukun
53,40
4,92
7.
Muntilan
28,61
2,64
8.
Mungkid
37,40
3,44
9.
Sawangan
72,37
6,67
10.
Candimulyo
46,95
4,32
11.
Mertoyudan
45,35
4,18
12.
Tempuran
49,04
4,52
13.
Kajoran
83,41
7,68
14.
Kaliangkrik
57,34
5,28
15.
Bandongan
45,79
4,22
16.
Windusari
61,65
5,68
17.
Secang
47,34
4,36
18.
Tegalrejo
35,89
3,31
19.
Pakis
69,56
6,41
20.
Grabag
77,16
7,11
21.
Ngablak
43,80
4,03
1.085,73
100.00
Total
Tabel 1.1 Luas Kecamatan di Kabupaten Magelang (Sumber : Kabupaten Magelang Dalam Angka 2014)
2
Peta 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Magelang (Sumber : RTRW Kabupaten Magelang 2010-2030) 1.2
Topografi Ditinjau dari topografinya, Kabupaten Magelang merupakan dataran tinggi dengan ketinggian rata-rata 360 meter diatas permukaan laut dan berbentuk cekungan yang dikelilingi oleh gunung-gunung seperti Merapi, Merbabu, Andong serta perbukitan Menoreh. Ada dua sungai besar yang mengalir di Kabupaten Magelang, yaitu Sungai Progo dan Sungai Elo beserta anak-anak sungainya.
Gambar 1.3
Gambar 1.4
Sungai Elo yang digunakan untuk rekreasi
Kenampakan Sungai Progo, Magelang
(Sumber: Dinas Pariwisata Magelang, 2019)
(Sumber: DLH Magelang, 2019)
3
Peta 1.2 Peta Topografi Kabupaten Magelang (Sumber : RTRW Kabupaten Magelang 2010-2030)
Data dari RTRW Kabupaten Magelang 2010-2030 menunjukkan bahwa 1,5% wilayah memiliki kemiringan 0-2%, 55% wilayah memiliki kemiringan 2-15%, 25,5 memiliki kemiringan 15-40% dan 18% memiliki kemiringan lebih dari 40% Kelerengan tanah yang bervariasi di Kabupaten Magelang memberikan dampak positif dan negatif bagi Kabupaten Magelang. Sebagai contoh, variasi tersebut akan menunjang kegiatan ekonomi di Kabupaten Magelang seperti hutan, pertanian, perkebunan, dan pariwisata, namun variasi tersebut juga akan menjadi salah satu penyebab bencana alam di Kabupaten Magelang yaitu longsor.
1.3
Geologi Kabupaten Magelang tersusun dari batuan yang beragam, yang meliputi batuan breksi, andesit, dasit, yang merupakan bagian dari andesit tua. Selain itu, Kabupaten Magelang memiliki jenis tanah yang beragam dengan tingkat kesuburan dan kepekaan terhadap erosi yang berbeda. Bagian Kabupaten Magelang yang berada di aliran anak sungai Progo dan Elo memiliki jenis tanah alluvial, sementara itu bagian Kabupaten Magelang yang
4
berada di lereng gunung memiliki jenis tanah vulkanis. Adapun persebaran jenis tanah di Kabupaten Magelang dapat dilihat melalui table di bawah ini:
No 1
2
Jenis Tanah Aluvial Coklat
Aluvial Abu-
Fertilitas
Erosivitas
Subur
Subur
Abu
Daerah
Tidak
Candimulyo,
Peka
Mertoyudan,
Tidak
Mungkid, Muntilan,
Peka
Ngluwar, Secang, Salam, Sawangan, Srumbung, dan Tegalrejo
3
Andosol Coklat Sangat
Peka
Subur 4
Regosol Coklat
Bandongan, Grabag, Kajoran, Kaliangkrik,
Subur
Sangat
Ngablak, Pakis
Peka 5
Regosol Abu-
Subur
Sangat
Abu 6
Peka
Latosol Coklat
Agak
Agak
Kajoran, Kaliangkrik,
Subur
Peka
Salam, Salaman, Tempuran, dan Windusari.
7
8
Latosol Merah
Litosol Coklat
Agak
Agak
Borobudur dan
Subur
Peka
Salaman
Subur
Sangat
Bandongan, Grabag,
Peka
Kajoran, Kaliangkrik, Ngablak, Pakis
Tabel 1.2 Persebaran Jenis Tanah di Kabupaten Magelang (Sumber : RTRW Kabupaten Magelang 2010-2030) 1.4
Hidrologi Kabupaten Magelang terletak pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Progo dan Bogowonto. Terdapat dua sungai yang berada di DAS Progo yaitu Sungai Progo dan Sungai Elo. DAS Progo meliputi kecamatan Bandongan, Borobudur, Dukun, Grabag, Mertoyudan,
5
Mungkid, Muntilan, Ngluwar, Secang, Salam, Sawangan, Srumbung, Tempuran, Tegalrejo, dan Windusari. Sementara itu, DAS Bogowonto meliputi kecamatan Kajoran dan Salaman Kabupaten Magelang dialiri oleh 10 sungai yang memiliki debit maksimum sebesar 2.314 m3/detik dan minimum 110,5 m3/detik, serta 52 (lima puluh dua) mata air dengan jumlah debit 8.284 liter/detik. Kabupaten Magelang juga mempunyai mata air dengan jumlah debit 8.284 liter/detik. Kenampakan Kabupaten Magelang berbentuk cekungan yang dikelilingi oleh gunung-gunung seperti Merapi, Merbabu, Andong serta perbukitan Menoreh sebagai daerah tangkapan hujan menjadikan kabupaten ini kaya akan cadangan air tanah dangkal dan dalam. Dalam Neraca Air Tahun 2000, cadangan air tanah dangkal yang dimanfaatkan adalah 1.492,99 juta m3/tahun, dan untuk air tanah sedang/semi artesis 3.732,48 juta m 3/tahun Berikut adalah debit maksimum dan minimum dari sungai yang mengalir di Kabupaten Magelang:
No
Debit (m3/detik)
Sungai
Maksimum
Minimum
1
Progo
130
38,0
2
Elo
117
9,0
3
Pabelan
145
15,0
4
Blongkeng
125
12,0
5
Lamat
74
6,5
6
Putih
126
8,5
7
Bebeng
223
15,6
8
Batang
55
5,4
9
Krasak
147
9,4
10
Tangsi
124
8,7
Tabel 1.3 Debit Air Sungai yang mengalir di Kabupaten Magelang (Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang, 2019)
6
Peta 1.3 Peta Daerah Aliran Sungai Kabupaten Magelang (Sumber : RTRW Kabupaten Magelang 2010-2030)
7
BAB II PENYEDIAAN DAN PENGELOLAAN AIR BERSIH KABUPATEN MAGELANG Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Magelang didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 1980 mengenai Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Magelang. Sejak tahun 2001, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 9 Tahun 2001 tentang Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Magelang, Perusahaan Daerah ini diberi nama “Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Gemilang” Kabupaten Magelang. 2.1 Area Pelayanan Laporan Audit Kinerja PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang menyatakan bahwa PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang melayani 277.926 jiwa atau 22,75% dari jumlah penduduk Kabupaten Magelang, yaitu sebesar 1.221.681 jiwa. Adapun PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang sudah melayani 47,64% dari jumlah penduduk yang ada di daerah pelayanan PDAM di Kabupaten Magelang, yaitu 583.355 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa cakupan pelayanan PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang masih dibawah target RPJMN sebesar 63,50% PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang meliputi 15 kecamatan dari 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Magelang. Untuk menjangkau dan melayani pelanggan yang termasuk dalam daerah pelayanan tersebut, PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang memiliki 3 Unit Pelayanan dan 10 Sub Unit Pelayanan. No 1
Unit Pelayanan
Sub Unit Pelayanan
Unit 1 – Mertoyudan
1. Sub Unit Mertoyudan 2. Sub Unit Banjarnegoro 3. Sub Unit Kalinegoro
2
Unit 02 – Secang
1. Sub Unit Grabag 2. Sub Unit Secang 3. Sub Unit Tegalrejo
3
Unit 03 – Muntilan
1. Sub Unit Salaman 2. Sub Unit Borobudur
8
3. Sub Unit Muntilan 4. Sub Unit Candimulyo Tabel 2.1 Pelayanan dan Sub Unit Pelayanan PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang (Sumber: PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang, 2019)
Peta 2.1 Peta Pelayanan PDAM Kabupaten Magelang (Sumber : RTRW Kabupaten Magelang 2010-2030)
2.2 Sumber Air Baku Adapun air baku yang diambil sebagai sumber air PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang meliputi 16 mata air dan satu sumur dalam. Debit No
1
Nama Sumber
MA. Sijajurang
Debit
Elevasi (m DPAL)
Beda
Daerah
Tinggi
Pelayanan
(m)
MA/SD Diambil (l/dt)
(l/dt)
150,00
127,00
Sumber 562,00
9
272,00
290
Sistem Pengaliran Gravitasi
2
MA. Silincat
50,00
15,00
559,14
295,00
264,14
Gravitasi
3
MA. Semaren
200,00
82,50
543,00
302,00
241
Gravitasi
4
MA. Banyu
100,00
7,00
605,00
402,00
203
Gravitasi
Temumpang 5
MA. Tlogorejo
85,00
25,00
835,00
691,00
144
Gravitasi
6
MA. Citrosono
250,00
110,00
652,87
454,00
198,87
Gravitasi
7
MA. Blambangan
200,00
19,00
344,00
253,00
91
Gravitasi
8
MA. Combrang
80,00
6,00
296,00
246,00
50
Gravitasi
9
MA. Karangampel
200,00
32,50
396,18
324,00
72,18
Gravitasi
10
MA. Sidandang
30,00
2,00
1.395,00
457,00
938
Gravitasi
11
MA. Lebak
100,00
6,00
508,00
457,00
51
Gravitasi
12
MA. Sidosari
50,00
13,00
388,00
281,00
107
Gravitasi
MA. Sipragak
30,00
6,00
591,00
359,00
232
Gravitasi
14
MA. Nglimut
60,00
11,40
753,55
691,00
62,55
Gravitasi
15
MA. Sigandulan
50,00
11,00
782,00
359,00
423
Gravitasi
16
MA. Kanoman
605,00
50,00
314,00
358,00
-44
Pompa
17
SD. Gento
7,00
5,70
13
Pompa
Tabel 2.2 Sumber Air Baku PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang Tahun 2013 (Sumber: PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang, 2019)
2.3 Sistem Pengolahan dan Pengaliran Air Bersih 2.3.1
Jaringan Perpipaan 2.3.1.1 A.
Sistem Pengolahan dan Pengaliran Air Bersih Unit 01-Mertoyudan Unit Produksi a. Sistem Pengolahan
10
Dalam mengolah air baku menjadi air bersih di Unit 01Mertoyudan, air diolah dengan cara disinfeksi menggunakan disinfektan selama seminggu. b. Jumlah Produksi Air Air Produksi No
Unit Pelayanan
Unit 01 Mertoyudan
(l/dt)
(m3)
213,49
6.732.620,64
1.
Sub Unit Mertoyudan
113,00
3.563.568
2.
Sub Unit Banjarnegoro
64,49
2.033.757
3.
Sub Unit Kalinegoro
36,00
1.135.296
Tabel 2.3 Jumlah Produksi Air Unit 01-Mertoyudan (Sumber : PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang, 2019) B. Unit Distribusi a. Sistem Distribusi Pendistribusian air kepada pelanggan dilakukan dengan memanfaatkan perbedaan tinggi antara mata air dengan daerah pelayanan (sistem gravitasi) dengan beda tinggi antara 100 – 195 m dan disalurkan melalui pipa distribusi primer dan sekunder. b. Reservoir Distribusi Reservoir Distribusi Unit 01 – Mertoyudan meliputi 6 reservoir, yaitu: No 1
Reservoir Distribusi Res. Dumai (MA.
Kapasitas (m3) 1.000
Karangampel) 2
Res. Sabuk Gunung (MA.
80
Semaren) 3
Res. Saragan (MA. Kanoman)
11
360
Res. Gunung Salam (MA.
4
1.000
Sijajurang) 5
Res. TN (MA. Sijajurang)
200
6
Res. Semali (MA. Silincat)
100
Tabel 2.4 Reservoir Distribusi Air Unit 01-Mertoyudan (Sumber : PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang, 2019) C. Unit Pelayanan Pelayanan air bersih kepada masyarakat diberikan melalui sistem perpipaan menggunakan sambungan langsung menuju bangunan milik pelanggan yang dilengkapi dengan meter air. Adapun SL Aktif di Unit 01 Mertoyudan mencapai 21.812 buah.
2.3.1.2 A.
Sistem Pengolahan dan Pengaliran Air Bersih Unit 02-Secang Unit Produksi a. Sistem Pengolahan Dalam mengolah air baku menjadi air bersih di Unit 02Secang, air diolah dengan cara disinfeksi menggunakan disinfektan selama seminggu. b. Jumlah Produksi Air Air Produksi No
Unit Pelayanan Unit 02 Secang
(l/dt)
(m3)
148,54
4.684.357
1.
Sub Unit Grabag
22,00
693.792
2.
Sub Unit Secang
107,24
3.381.921
3.
Sub Unit Tegalrejo
19,30
608.645
Tabel 2.5 Jumlah Produksi Air Unit 02-Secang (Sumber : PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang, 2019)
12
B.
Unit Distribusi a. Sistem Distribusi Pendistribusian air kepada pelanggan dilakukan dengan memanfaatkan perbedaan tinggi antara mata air dengan daerah pelayanan (sistem gravitasi) dengan beda tinggi antara 100 – 195 m dan disalurkan melalui pipa distribusi primer dan sekunder. b. Reservoir Distribusi Reservoir Distribusi Unit 02 – Secang meliputi 4 reservoir, yaitu: Reservoir Distribusi
Kapasitas (m3)
1
Res. Krincing (MA. Citrosono)
1.000
2
Res. Gento (SD. Gento)
150
3
BPT Banyuasin (MA. Sidandang)
100
4
BPT Watuanten (MA. Tlogorejo)
30
No
Tabel 2.6 Reservoir Distribusi Air Unit 02-Secang (Sumber : PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang, 2019) C.
Unit Pelayanan Pelayanan air bersih kepada masyarakat diberikan melalui sistem perpipaan menggunakan sambungan langsung menuju bangunan milik pelanggan yang dilengkapi dengan meter air. Adapun SL Aktif di Unit 02 Secang mencapai 11.642 buah.
2.3.1.3
Sistem Pengolahan dan Pengaliran Air Bersih Unit 03-Muntilan A.
Unit Produksi a. Sistem Pengolahan Dalam mengolah air baku menjadi air bersih di Unit 03Muntilan, air diolah dengan cara disinfeksi menggunakan disinfektan selama seminggu.
13
b. Jumlah Produksi Air Unit No
Pelayanan
Air Produksi (l/dt)
Unit 03 Muntilan 1.
2.
3.
4.
Sub Unit
(m3) 150,61
4.749.637
44,60
1.406.506
37,90
1.195.214
34,00
1.072.224
28,00
883.008
Salaman Sub Unit Borobudur Sub Unit Muntilan Sub Unit Candimulyo
Tabel 2.7 Jumlah Produksi Air Unit 03 - Muntilan (Sumber : PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang, 2019)
B.
Unit Distribusi a. Sistem Distribusi Pendistribusian air kepada pelanggan dilakukan dengan memanfaatkan perbedaan tinggi antara mata air dengan daerah pelayanan (sistem gravitasi) dengan beda tinggi antara 90 – 450 m dan disalurkan melalui pipa distribusi primer dan sekunder. b. Reservoir Distribusi Reservoir Distribusi Unit 03 – Muntilan meliputi 4 reservoir, yaitu:
No 1
Reservoir Distribusi Res. Gondosuli (MA. Semaren)
14
Kapasitas (m3) 500
2
Res. Kebokuning (MA. Semaren)
250
3
Res. Brojolepo (MA. Semaren)
80
4
BPT Mantren (MA. Sigandulan)
30
Tabel 2.8 Reservoir Distribusi Air Unit 03-Muntilan (Sumber : PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang, 2019)
c. Unit Pelayanan Pelayanan air bersih kepada masyarakat diberikan melalui sistem perpipaan menggunakan sambungan langsung menuju bangunan milik pelanggan yang dilengkapi dengan meter air. Adapun SL Aktif di Unit 03Muntilan mencapai 15.061 buah.
2.3.2
Bukan Jaringan Perpipaan Sistem layanan air minum, selain dilayani oleh PDAM juga oleh saluran air minum yang berasal dari sumur gali dan sumur pompa (dangkal dan dalam).
2.4 Tingkat Pelayanan 2.4.1 Jumlah Sambungan Jumlah pelanggan PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang pada tahun 2013 sebanyak 46.800 sambungan pelanggan. Dari tahun 2009 hingga tahun 2013, jumlah sambungan meningkat sebesar 18,62% dengan pertumbuhan setiap tahun sebesar 4,66%. 46.800
48.000 45.291
46.000
44.000
42.030
42.000 40.000
40.475
39.034
38.000 36.000
34.000 2009
2010 2011 2012 Jumlah Pelanggan
15
2013
Grafik 2.1 Grafik Jumlah Pelanggan PDAM Tirta Gemilang (Sumber : PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang, 2019)
9,00%
7,76%
8,00% 7,00% 6,00% 5,00%
3,69%
4,00%
3,33%
3,84%
3,00% 2,00% 1,00% 0,00% 2010
2011 2012 Pertumbuhan Pelanggan
2013
Grafik 2.2 Grafik Pertumbuhan Pelanggan PDAM Tirta Gemilang (Sumber : PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang, 2019)
Cakupan pelayanan PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang pada tahun 2009 sebesar 18,95% dari jumlah penduduk Kabupaten Magelang, pada tahun 2013 naik menjadi 22,75%. Jadi dari tahun 2009 – 2013, prosentase kenaikan cakupan pelayanannya sebesar 5,01% pertahun. Perkembangan kenaikan prosentase cakupan pelayanan PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Tahun No
Uraian
Satuan 2009
Jumlah Penduduk 1
Jiwa
di Kabupaten
2010
1.217.67
2011
2012
2013
1.181.916
1.196.917
1.219.371
1.221.681
20,28%
20,80%
22,11%
22,75%
1
Magelang Persentase
%
18,95%
Penduduk 2
Terlayani di Kabupaten Magelang
16
Jumlah Penduduk 3
Jiwa
578.394
561.410
568.536
579.201
583.355
%
39,89%
42,70%
43,78%
46,54%
47,64%
Jiwa
230.742
239.730
248.916
269.562
277.926
unit
39.034
40.475
42.030
45.291
46.800
di Daerah Pelayanan Persentase Penduduk
4
Terlayani di Daerah Pelayanan
5 6
Jumlah Penduduk Yang Terlayani Jumlah Sambungan
Tabel 2.9 Perkembangan kenaikan prosentase cakupan pelayanan PDAM Tirta Gemilang (Sumber : PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang, 2019)
PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Adapun pelanggan yang mengalami peningkatan setiap tahunnya adalah adalah permukiman, sosial, dan instansi.
Tahun
Kategori
%
Pelanggan
2009
2010
2011
2012
2013
2013
1. Permukiman
34617
36.005
37.456
40.377
41.891
89,51%
105
103
102
111
111
0,24%
778
799
783
949
958
2,05%
4. Sosial
1.323
1.348
1.389
1.504
1.493
3,19%
5. Industri Besar
10
10
16
17
14
0,03%
6. Industri Kecil
13
13
13
13
13
0,03%
2. Perdagangan Besar 3. Perdagangan Kecil
17
7. Instansi
2.188
2.197
2.271
2.320
2.320
4,96%
Jumlah
39.034
40.475
42.030
45.291
46.800
100,00%
Tabel 2.10 Jumlah Kategori Pelanggan PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang (Sumber : PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang, 2019)
Pada tahun 2013, pemakaian rata-rata perbulan tertinggi adalah pelanggan industri besar, yaitu 329,61 m3/bulan, sedangkan pemakaian rata-rata perbulan terendah adalah pelanggan rumah tangga, yaitu 18,54 m3/bulan. Adapun permakaian rata-rata setiap orang di Kabupaten Magelang sebesar 103,65 liter/hari.
2.4.2 Kapasitas Produksi Pada tahun 2009 di unit produksi kapasitas terpasang sebesar 14.585.400,00 m3 dan kapasitas terpakai sebesar 13.878.840,00 m3. Adapun pada tahun 2013 di unit produksi kapasitas terpasang sebesar 18.833.472,00 m3 dan kapasitas terpakai sebesar 16.185.354,00 m3. Sementara itu, tingkat efisiensi produksi tahun 2013 sebesar 85,94%, turun dibandingkan tahun 2009 dimana efisiensi produksi sebesar 95,14%. 96,00% 94,00%
94,95% 95,14% 93,28%
92,00% 90,00%
89,52% 88,00% 86,00% 85,94%
84,00% 82,00% 80,00%
2009
2010
2011
2012
2013
Grafik 2.3 Grafik Kapasitas Produksi dan Efisiensi Produksi pada Tahun 2009-2013 (Sumber : PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang, 2019)
18
18.833.472,00 16.185.354,00
2013
2012
16.420.319,00 14.700.082,00
2011
16.430.256,00 15.326.496,00 15.610.320,00 14.821.920,00
2010
14.585.400,00 13.875.840,00
2009
-
5.000.000,00 10.000.000,00 15.000.000,00 20.000.000,00 Kapasitas Terpasang
Kapasitas Riil
Grafik 2.4 Grafik Kapasitas Produksi dan Efisiensi Produksi pada Tahun 2009-2013 (Sumber : PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang, 2019)
2.4.3 Kapasitas Tak Terpakai (Idle Capacity) Grafik di bawah ini menunjukkan kapasitas tidak terpakai pada tahun 2009-2013. Tingkat kapasitas tidak terpakai menurun pada tahun 2012 dan 2013. 2013
15.247.655,00 14.700.082,00 14.400.462,00
2012
15.326.496,00 15.020.642,00
2011
14.821.920,00 14.821.920,00
2010 2009
16.185.354,00
13.875.840,00 13.875.840,00
12.000.000,00 13.000.000,00 14.000.000,00 15.000.000,00 16.000.000,00 17.000.000,00 Kapasitas Riil (m3) Volume Produksi (m3)
Grafik 2.5 Grafik Idle Capacity pada Tahun 2009-2013 (Sumber : PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang, 2019)
19
2.4.4 Tingkat Kehilangan Air Tabel di bawah ini menunjukkan tingkat kehilangan air PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang di unit produksi dan distribusi pada tahun 2009–2013. Tahun Uraian 2009 Volume Produksi Air (m3) Volume Distribusi Air (m3) Volume Air Terjual (m3)
2010
2011
2012
2013
13.875.840 14.821.920 15.020.642 14.400.462 15.247.655
12.614.400 13.748.387 13.967.640 14.352.462 15.185.655
10.084.122 10.478.150 10.608.657 11.365.034 12.031.913
Kehilangan Air Produksi -
1.261.440
1.073.533
1.053.002
48.000
62.000
9,09%
7,24%
7,01%
0,33%
0,41%
2.530.278
3.270.237
3.358.983
2.987.428
3.153.742
20,06%
23,79%
24,05%
20,81%
20,77%
29,15%
31,03%
31,06%
21,15%
21,17%
Distribusi (m3) % Kehilangan Air Produksi – Distribusi Kehilangan Air Distribusi - Kran Pelanggan (m3) % Kehilangan Air Distribusi - Kran Pelanggan % Kehilangan Air Produksi - Kran Pelanggan Tabel 2.11 Volume Distribusi, Air Terjual dan Kehilangan Air Tahun 2009-2013 (Sumber : PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang, 2019)
20
A. Tingkat Kehilangan Air di Unit Produksi Grafik di bawah ini menunjukkan tingkat kehilangan air PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang di unit produksi pada tahun 2009–2013. Tingkat kehilangan air PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang menurun secara signifikan pada tahun 2012, akibat adanya pembersihan pipa dari sedimentasi. 10,00%
9,09%
8,00%
7,01% 7,24%
6,00% 4,00%
2,00% 0,33%
0,41%
0,00% 2009
2010 2011 Kehilangan Air di Unit Produksi
2012
2013
Grafik 2.6 Tingkat Kehilangan Air di Unit Produksi Tahun 2009-2013 (Sumber : PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang, 2019)
B. Tingkat Kehilangan Air di Unit Distribusi Grafik di bawah ini menunjukkan tingkat kehilangan air PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang pada unit distribusi tahun 2009-2013. Tingkat kehilangan air PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang masih lebih tinggi dari standar yang ditentukan 20% 26,00%
23,79%
24,00%
24,05%
22,00% 20,81%
20,77%
20,00%
20,06% 18,00% 2009
2010 2011 Kehilangan Air di Unit Distribusi
2012
2013
Grafik 2.7 Tingkat Kehilangan Air di Unit Distribusi Tahun 2009-2013 (Sumber : PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang, 2019) 21
2.5 Potensi dan Masalah Penyediaan Air Bersih 2.5.1 Potensi 1. Adanya lembaga yang menyediakan dan mengelola air bersih, yaitu PDAM dan DPU ESDM Bidang Cipta Karya. Diharapkan bahwa lembaga-lembaga dapat saling berkerjasama untuk mengatasi persoalan penyediaan dan pengelolaan air bersih di Kabupaten Magelang. 2. Adanya sumber mata air dalam jumlah yang besar dengan kualitas yang baik sehingga biaya penyediaan dan pengelolaan air bersih di Kabupaten Magelang terjangkau oleh pelanggan PDAM. 3. Adanya topografi Kabupaten Magelang yang bergunung-gunung sehingga memudahkan pengaliran air bersih dari sumber mata air di dataran yang lebih tinggi menuju dataran yang lebih rendah.
2.5.2 Masalah 1. Adanya penurunan kuantitas dan kualitas air baku. Hal ini terjadin akibat adanya perubahan land use pada kawasan yang meresapkan air dan menghasilkan mata air yang menurunkan kuantitas air baku. Hal ini juga terjadi akibat adanya erupsi Gunung Merapi yang menurunkan kualitas air baku. 2. Adanya penggunaan sumber air baku (Mata Air) yang berbenturan dengan penggunaan lain. Hal ini terjadi akibat adanya penggunaan mata air untuk penggunaan lain seperti irigasi dan lain-lain. 3. Adanya sistem penyediaan air bersih di pedesaan yang masih tradisional. Hal ini terjadi akibat adanya keterbatasan di bidang biaya dan SDM yang mengelolanya.
22
BAB III POTENSI AIR BAKU KABUPATEN MAGELANG 3.1
Potensi Air Permukaan 3.1.1 Sungai Kabupaten Magelang mempunyai 10 (sepuluh) sungai besar dengan jumlah debit maksimum 2.314 m3/detik dan minimum 110,5 m3/detik. Debit (m3/detik) No
Sungai Maksimum
Minimum
1
Progo
130
38,0
2
Elo
117
9,0
3
Pabelan
145
15,0
4
Blongkeng
125
12,0
5
Lamat
74
6,5
6
Putih
126
8,5
7
Bebeng
223
15,6
8
Batang
55
5,4
9
Krasak
147
9,4
10
Tangsi
124
8,7
Tabel 3.1. Debit Maksimum dan Minimum Sungai yang Melintas di Kabupaten Magelang (Sumber : RPJMD Kabupaten Magelang 2019-2024) 3.1.2 Mata Air Kabupaten Magelang kaya akan mata air karena berada di antara gununggunung seperti Merapi, Merbabu, serta perbukitan Menoreh. Adapun mata air di Kabupaten Magelang sebanyak 185 mata air yang berada di lereng gunung yang ada di Kabupaten Magelang. Berdasarkan data PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang Tahun 2014, jumlah mata air yang digunakan oleh PDAM adalah 16 mata air.
23
3.1.3 Potensi Air Tanah Menurut Undang Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (UU No. 7/2004), air tanah sebagai air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah. Kabupaten Magelang berbentuk cekungan yang dikelilingi oleh gununggunung seperti Merapi, Merbabu, Andong serta perbukitan Menoreh sebagai daerah tangkapan hujan, Kabupaten Magelang kaya akan cadangan air tanah dangkal dan dalam. Dalam Neraca Air Tahun 2000, cadangan air tanah dangkal yang dimanfaatkan adalah 1.492,99 juta m3 /tahun, dan untuk air tanah dalam adalah 3.732,48 juta m3/tahun. 3.2
Neraca Air Neraca air dalam Sistem Penyediaan Air Bersih dihitung berdasarkan selisih antara debit andalan dengan debit pemakaian. 3.2.1 Neraca Mata Air Potensial PDAM Menurut data yang didapatkan dari PDAM Tirta Gemilang, kapasitas terpasang dan kapasitas produksi mata air eksisting yang digunakan PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang adalah sebagai berikut : 1.200,00 1.000,00 800,00
600,00 400,00 200,00
-
Debit yang Sudah Digunakan (l/dt)
Debit yang Belum Digunakan (l/dt)
MA. Eksisting
463,09
319,61
MA. Potensial
500,00
1.093,00
Grafik 3.1 Neraca Mata Air Eksisting dan Potensial PDAM (Sumber : PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang, 2019)
Melalui grafik diatas terlihat bahwa debit potensial yang belum digunakan PDAM Kabupaten Magelang sebesar 1.412,61 l/dt. Adapun kebutuhan air untuk
24
PDAM Kabupaten Magelang sampai dengan 20 tahun ke depan sebesar 640,30 l/dt sehingga masih ada sisa debit untuk setelah 20 tahun selanjutnya sebesar 772,41 l/dt.
3.2.2 Neraca Mata Air Potensial Non PDAM Adapun neraca mata air potensial yang akan digunakan non PDAM Kabupaten Magelang adalah sebagai berikut : 9.000,00 8.000,00 7.000,00 6.000,00 5.000,00 4.000,00 3.000,00 2.000,00 1.000,00 -
Jumlah 185 MA
Debit Digunakan PDAM dan non PDAM (l/dt)
Debit Untuk Irigasi (l/dt)
Debit Potensial (l/dt)
854,80
6.751,00
8.284,00
Grafik 3.2 Neraca Mata Air Potensial Untuk Non PDAM (Sumber : RTRW Kabupaten Magelang 2010-2030 dan Hasil Perhitungan, 2019)
Melalui gambar diatas terlihat bahwa sisa debit untuk penyediaan air non PDAM Kabupaten Magelang sebesar 678,20 l/dt. Debit tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan air baku perpipaan non PDAM sampai dengan 20 tahun ke depan, karena 20 tahun ke depan kebutuhan air baku perpipaan non PDAM sebesar 480,00 l/dt.
25
BAB IV PROYEKSI PENDUDUK DAN KEBUTUHAN AIR KABUPATEN MAGELANG 4.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Proyeksi Penduduk merupakan hal utama dalam merencanakan air minum. Adapun kebutuhan air bersih akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Untuk itu, dalam perencanaan kebutuhan air bersih pada masa yang akan datang diperlukan proyeksi penduduk dari wilayah perencanaan tersebut. Sedangkan jumlah penduduk Kabupaten Magelang pada tahun 2019 berdasarkan proyeksi Sensus Penduduk (SP) 2010 sebanyak 1.221.681 jiwa atau sekitar 3,67% dari jumlah penduduk Jawa Tengah, terdiri dari laki-laki sebanyak 613,112 jiwa (50,19%) dan perempuan sebanyak 608,569 jiwa (49,81%), dengan sex ratio sebesar 101%. Untuk memproyeksikan jumlah penduduk Kabupaten Magelang sampai dengan akhir tahun 2039 diperlukan data jumlah penduduk 5 tahun terakhir. Berikut ini data jumlah penduduk Kabupaten Magelang dari tahun 2015 – 2019.
Tahun
Jumlah Penduduk
Pertambahan Penduduk Jiwa
Persentase
2015
1.175.549
6.367
0,54%
2016
1.181.916
6.367
0,54%
2017
1.196.917
15.001
1,27%
2018
1.219.371
22.454
1,88%
2019
1.221.681
2.310
0,19%
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Magelang dari Tahun 2015 – 2019 (Sumber: BPS Kabupaten Magelang)
26
Adapun proyeksi penduduk dalam rencana ini dihitung sesuai dengan salah satu metoda perhitungan proyeksi penduduk sebagaimana tercantum dalam Lampiran B Permen. PU Nomor 18/PRT/M/2007, yaitu metoda geometri. Metoda ini didasarkan pada rasio pertambahan penduduk rata-rata tahunan. Sering digunakan untuk memperkirakan data yang perkembangannya melaju sangat cepat. Persamaan umumnya adalah : Pn = Po (1 + r)n di mana : Pn
= jumlah penduduk pada tahun ke n;
Po
= jumlah penduduk pada tahun dasar;
r
= laju pertumbuhan penduduk;
n
= interval
Tahun
Proyeksi Penduduk Kabupaten Magelang
2019
1.221.681 jiwa
2024
1.260.665 jiwa
2029
1.299.650 jiwa
2034
1.338.634 jiwa
2039
1.377.618 jiwa Tabel 4.2
Pertumbuhan Proyeksi Penduduk Kabupaten Magelang Hasil Proyeksi Perhitungan Geometri (Sumber: Analisis Penyusun, 2019)
Tabel diatas, menunjukkan pertumbuhan penduduk Kabupaten Magelang di akhir tahun perencanaan menjadi 1.377.618 jiwa menggunakan perhitungan geometri.
27
4.2 Proyeksi Jumlah Kebutuhan Air No
Kategori Kota
Jumlah Penduduk
Sistem
Tingkat Pemakaian Air
1.
Kota Metropolitan
>1.000.000
Non Standar
190 lt/org/hari
2.
Kota Besar
500.000 – 1.000.000
Non Standar
170 lt/org/hari
3.
Kota Sedang
100.000 – 500.000
Non Standar
150 lt/org/hari
4.
Kota Kecil
20.000 – 100.000
Standar BNA
130 lt/org/hari
5.
Kota Kecamatan
< 20.000
Standar IKK
100 lt/org/hari
6.
Kota Pusat
< 3.000
Standar DPP
60 lt/org/hari
Pertumbuhan Tabel 4.3 Tingkat Pemakaian Air Rumah Tangga (Sumber: Peraturan Menteri PU, 2019) Konsumsi perkapita perkotaan Kabupaten Magelang tahun 2013 sebesar 103,65 liter/orang/hari. Konsumsi perkapita perkotaan ini relatif sama apabila dibandingkan dengan standar konsumsi air bersih untuk kota kecamatan dan kota kecil, yaitu 100 – 130 liter/orang/hari. Sehingga untuk memproyeksi kebutuhan air Kabupaten Magelang, dipergunakan asumsi konsumsi perkapita perkotaan Kabupaten Magelang sebesar 105 liter/orang/hari dengan mempertimbangkan adanya tren kenaikan konsumsi perkapita sejak tahun 2009 sampai tahun 2013. Tahun
Proyeksi Kebutuhan Air Kabupaten Magelang (Rumah Tangga)
2019
128.276.505 lt/hari
2024
132.369.825 lt/hari
2029
136.463.250 lt/hari
2034
140.556.570 lt/hari
2039
144.649.890 lt/hari Tabel 4.4
Pertumbuhan Proyeksi Kebutuhan Air Kabupaten Magelang (Sumber: Analisis Penyusun, 2019)
28
No .
Uraian
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2029
2034
2039
ANALISIS KEBUTUHAN AIR DOMESTIK JUMLAH PENDUDUK 1
(jiwa)
1,221,681 1,227,789 1,233,928 1,240,098 1,246,298 1,252,530 1,284,158 1,316,585 1,349,830
CAKUPAN 2
LAYANAN
47.64
50
55
65
75
80
90
95
100
70
70
75
80
85
90
94
97
100
806,064
934,724
80
80
644,851
747,779
(%)
PENDUDUK 3 TERLAYANI (jiwa)
582,009 613,895 678,661
1,002,024 1,155,742 1,250,755 1,349,830
PENDUDUK TERLAYANI 4
DG SAMBUNGA
80
80
80
80
80
80
80
N RUMAH SR (%) PENDUDUK TERLAYANI 5
DG SAMBUNGA 465,607 491,116 542,928
801,619
924,594
1,000,604 1,079,864
N RUMAH SR (jiwa) JUMLAH SR YANG 6
HARUS DIBUTUHKA
93,121
98,223
108,586
128,970
149,556
160,324
184,919
200,121
215,973
-
5,102
10,363
20,384
20,586
10,768
24,595
15,202
15,852
N (unit) JUMLAH SR YANG 7
HARUS DIBANGUN (unit)
29
KEBUTUHA 8
N AIR LEWAT SR (L/hari)
69,841,05 73,667,36 81,439,27 9
4
1
20
20
20
96,727,644
112,166,86 120,242,87 138,689,05 150,090,63 161,979,59 4
8
6
6
2
20
20
20
20
20
20
161,213
186,945
200,405
231,148
250,151
269,966
PENDUDUK TERLAYANI 9
DG SAMBUNGA N RUMAH HU (%) PENDUDUK TERLAYANI
10
DG SAMBUNGA 116,402 122,779 135,732 N RUMAH HU (jiwa) JUMLAH HU YANG
11 DIBUTUHKA N (unit) (1 HU
1,164
1,228
1,357
1,612
1,869
2,004
2,311
2,502
2,700
64
130
255
257
135
307
190
198
utk 20 kk) JUMLAH HU YANG DIBANGUN
-
(unit) KEBUTUHA 12
N AIR LEWAT HU 4,656,071 4,911,158 5,429,285 6,448,510 7,477,791 8,016,192 9,245,937 10,006,042 10,798,639 (L/hari) TOTAL
13
KEBUTHAN DOMESTIK (L/hari)
74,497,13 78,578,52 86,868,55 103,176,15 119,644,65 128,259,07 147,934,99 160,096,67 172,778,23 0
2
6
3
4
0
3
8
2
862
909
1,005
1,194
1,385
1,484
1,712
1,853
2,000
TOTAL 14
KEBUTHAN DOMESTIK (L/det)
30
TOTAL KEBUTHAN NON DOMESTIK (L/det)
68.21
alternatif
259
TOTAL KEBUTHAN AIR (L/det)
930.44
alternatif
1,121 Losses (%)
30
Kebutuhan air baku (L/det)=
1,209.58
Tabel 4.5 Proyeksi Kebutuhan Kabupaten Magelang 2019-2039 (Sumber : Analisis Penyusun, 2019)
31
BAB V RENCANA PENYEDIAAN DAN PENGELOLAAN AIR BERSIH KABUPATEN MAGELANG 5.1
Rencana Struktur Ruang Kabupaten Magelang Struktur Ruang adalah suatu sistem yang menggambarkan pemanfaatan ruang yang terdiri dari hierarki pusatâ&#x20AC;?pusat pelayanan seperti PKN, PKW, PKL dan lainlain serta jalan yang mengubungkan pusat-pusat pelayanan dalam wilayah tersebut. Melalui Rencana Struktur Ruang menurut RTRW Kabupaten Magelang tahun 2010-2030, dapat dilihat bahwa 32awasan perkotaan Mertoyudan, Mungkid, Muntilan, dan Secang menjadi Pusat Kegiatan Lokal di Kabupaten Magelang sehingga perlu diprioritaskan dalam penyediaan air bersih. Selain itu, pusat pemerintahan Kabupaten Magelang yaitu Kota Mungkid dan 32awasan wisata yang berskala besar yaitu Borobudur juga perlu diprioritaskan dalam penyediaan air bersih karena perannya yang besar dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Magelang.
Peta 5.1 Peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten Magelang (Sumber : RTRW Kabupaten Magelang 2010-2030)
32
5.2
Rencana Pola Ruang Kabupaten Magelang Pola Ruang adalah suatu sistem yang menggambarkan persebaran pemanfaatan ruang yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya dalam wilayah tersebut. Melalui Rencana Pola Ruang menurut RTRW Kabupaten Magelang tahun 2010-2030, dapat dilihat bahwa perubahan land use yang paling besar adalah permukiman, sehingga produksi air bersih di Kabupaten Magelang perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan air khususnya untuk rumah tangga. Selain itu, dengan adanya peningkatan permukiman di Kabupaten Magelang, sarana-sarana lain seperti perdagangan dan pendidikan juga akan meningkat jumlahnya sehingga produksi air bersih non rumah tangga juga perlu ditingkatkan.
Peta 5.2 Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Magelang Sumber : RTRW Kabupaten Magelang 2010-2030
5.3 Rencana Pengembangan SPAM Dalam bab-bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa kehilangan air baik pada unit produksi dan unit distribusi masih besar yaitu 21,17%, sehingga perlu adanya optimalisasi untuk mengurangi tingkat kehilangan air baik pada unit produksi maupun distribusi. 33
Menurut data yang didapatkan dari PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang, berikut adalah program PDAM Tirta Gemilang untuk tahun 2013-2033: Rencana program dan pemanfaatan air baku SPAM Kabupaten Magelang dari tahun 2015-2034 untuk PDAM dengan rincian sebagai berikut : A. Program Optimalisasi (Sumber Saat Ini)
Jangka pendek (tahun 2014-2019) memanfaatkan mata air eksisting dengan debit sebesar 197,40 l/dt
Jangka menengah (tahun 2020-2024) memanfaatkan mata air eksisting dengan debit sebesar 12,9 l/dt
Jangka panjang (tahun 2025-2029) memanfaatkan mata air eksisting dengan debit sebesar 20,00 l/dt
B. Program Ekspansi (Sumber Baru)
Jangka pendek (tahun 2014-2019) memanfaatkan mata air baru dengan debit sebesar 140,00 l/dt dan air sungai (IPA) sebesar 140,00 l/dt
Jangka menengah (tahun 2020-2024) memanfaatkan mata air baru dengan debit sebesar 75,00 l/dt dan air sungai (IPA) sebesar 35,00 l/dt
Jangka panjang (tahun 2025-2029) memanfaatkan air sungai (IPA) dengan debit sebesar 15,00 l/dt
5.3.1
Rencana Pemanfaatan Potensi Air Baku Melalui data potensi air baku dan proyeksi penduduk yang sudah dipaparkan dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan penambahan produksi air bersih di Kabupaten Magelang. Adapun potensi air baku yang dimanfaatkan adalah mata air, karena proses pengolahan air baku menjadi air bersih dari mata air lebih mudah dibandingkan proses pengolahan air baku dari sumber lain.
34
Proses Pengolahan Air adalah sebagai berikut:
Gambar 5.1 Proses Desinfeksi Pengolahan Air (Sumber : Clean Water Supply, 1980)
Melalui gambar diatas dapat dilihat bahwa proses pengolahan air baku menjadi air yang memenuhi standar untuk diminum dari mata air adalah proses filtrasi dan disinfeksi. Mata Air yang akan dimanfaatkan adalah: A. Mata Air Puluhan Mata air Puluhan terletak di Kecamatan Sawangan dengan titik koordinat 7o30'38.05" Lintang Selatan dan 110o22'46.29" Bujur Timur dengan ketinggian 879 m diatas permukaan air laut. Debit andalan MA Puluhan adalah Âą 120 l/dt. B. Mata Air Tuk Putri dan Tuk Lanang Mata air Tuk Putri dan Tuk Lanang terletak di Kecamatan Candimulyo. Titik koordinat untuk MA. Tuk Putri 7o31'40.49" Lintang Selatan dan 110o14'59.05" Bujur Timur dengan ketinggian 316 m diatas permukaan air laut. Titik koordinat untuk MA. Tuk Lanang 7 o31'37.59" Lintang Selatan dan 110o14'54.71" Bujur Timur dengan ketinggian 325 m diatas permukaan air laut. Debit andalan MA. Tuk Putri adalah Âą 60 l/dt dan MA Tuk Lanang adalah Âą 35 l/dt. C. Mata Air Udal Tirtosari/ Treko Mata air Treko terletak di Kecamatan Candimulyo. Titik koordinat untuk MA. Tuk Putri 7o31'43.86" Lintang Selatan dan 110 o16'07.57" Bujur
35
Timur dengan ketinggian 369 m diatas permukaan air laut. Debit andalan MA. Treko adalah Âą 378 l/dt. D. Mata Air Gending Mata air Gending terletak di Kecamatan Mertoyudan. Titik koordinat untuk MA. Gending 7 o32'23.49" Lintang Selatan dan 110o12'12.57" Bujur Timur dengan ketinggian 279 m diatas permukaan air laut. Debit andalan MA. Gending adalah Âą 1.000 l/dt. 5.3.2 Rencana Pembangunan Unit Produksi Adapun potensi air baku yang dimanfaatkan adalah mata air, karena proses pengolahan air baku menjadi air bersih dari mata air lebih mudah dibandingkan proses pengolahan air baku dari sumber lain. Untuk mengolah air baku menjadi air yang memenuhi standar untuk diminum dari mata air, perlu bangunan penangkap mata air atau broncaptering untuk melakukan proses filtrasi dan disinfeksi sebanyak 4 buah, sesuai dengan jumlah mata air yang akan dimanfaatkan. 5.3.3 Rencana Pembangunan Unit Distribusi Rencana pelayanan perkotaan dengan jaringan perkotaan diwujudkan dengan program-program SPAM Perkotaan. Adapun sistem distribusi yang akan digunakan sesuai dengan karakter kota yang ada. Apabila menggunakan sistem loop dianggap lebih menguntungkan pada suatu kota maka sistem loop akan diterapkan di kawasan kota tersebut, dan apabila sistem dead-end dianggap lebih menguntungkan pada suatu kota maka sistem dead-end akan diterapkan di kawasan kota tersebut. Selain itu, jaringan perpipaan transmisi dan distribusi akan diperluas sesuai dengan arah perkembangan kota itu sendiri. Rencana pelayanan perdesaan dengan jaringan perpipaan diwujudkan dengan program-program SPAM perdesaan baik melalui pemerintah pusat maupun pemerintah daerah (seperti Pansimas dan DAK Air Minum) dan SPAM mandiri yang dikelola oleh masyarakat atau swasta. Rencana pelayanan perdesaan melalui jaringan perpipaan meliputi : 1) Pembangunan SPAM pada wilayah-wilayah desa yang memiliki sumber air tetapi belum memiliki jaringan perpipaan. 36
2) Pemanfaatan SPAM wilayah desa yang sudah ada secara maksimal 3) Pengembangan PDAM satu desa menuju desa lain yang belum memiliki jaringan perpipaan 5.4 Rencana Pembiayaan Sistem dan Infrastruktur Air Bersih N
URAIAN
EXP
REV
0.05 Exp
Rev
29795.2
30476.2
Pembangunan 1
Infrastruktur Air Bersih
31285
32000
2
Operasional
20444
45772
18543.3
41516.6
3
Operasional
20444
65694
17660.3
56748.9
4
Operasional
20444
75846
16819.3
62398.7
5
Operasional
20444
83627
16018.4
65523.9
JUMLAH
113061
302939
98836.583
256664
NPV
189878
157827.74
BCR
2.7
2.60
Tabel 5.1 Perhitungan BCR dan NPV Rencana Sistem dan Infrastruktur Air Bersih di Kabupaten Magelang 2019-2039 (Sumber : Analisis Penyusun, 2019) Dengan asumsi pemberian dana sebersar Rp 32.000.000.000,00 dari APBD Kabupaten Magelang untuk membangun sistem dan infrastruktur air bersih, Perencanaan Sistem dan Infrastruktur Air Bersih di Kabupaten Magelang dikatakan Feasible dan Good Project melalui iuran yang ditetapkan sebagai berikut:
37
Tabel 5.2 Rencana Tarif Layanan Air Bersih di Kabupaten Magelang 2019-2039 (Sumber : Analisis Penyusun, 2019) Untuk pemakaian air minum berlaku ketentuan sebagai berikut : ď&#x201A;ˇ ď&#x201A;ˇ
Biaya Administrasi Air Minum untuk setiap pelanggan sebesar Rp. 10.000,/bulan Biaya Pemeliharaan Meter untuk setiap pelanggan/bulan, yaitu:
Tabel 5.3 Rencana Tarif Pemeliharaan Layanan Air Bersih di Kabupaten Magelang 2019-2039 (Sumber : Rencana Penyusun, 2019) Hasil analisis ekonomi menunjukkan rencana sistem dan infrastruktur air bersih yang diajukan feasible adalah karena memiliki nilai Net Price Value (NPV) yang sangat besar yakni Rp 157.827.740.000,00 sekitar 300% dari anggaran yang diinvestasikan di tahun awal perencanaan. Rencana ini pun dikatan Good Project dikarenakan memiliki Benefit Cost Ratio (BCR) sebesar 2,7 yang nilainya cukup jauh dari standard rencana yakni 1,0.
38
5.5 Desain Masterplan
Peta 5.3 Peta Pelayanan PDAM Kabupaten Magelang 2019-2039 (Sumber : Rencana Penyusun, 2019) Pada Tahun 2039, direncanakan seluruh masyarakat Kabupaten Magelang dapat mengakses air bersih yang telah dikelola oleh PDAM. Akan dibangun Unit Produksi dan Unit Distribusi seperti yang dijelaskan pada subbab sebelumnya. Berikut adalah desain Infrastruktur Air Bersih yang akan diterapkan di Kabupaten Magelang:
Gambar 5.2 Rencana Teknis Peletakkan Pipa di Jalan Pusat Perkotaan (Sumber : Rencana Penyusun, 2019) 39
Gambar 5.3 Rencana Teknis Peletakkan Pipa di Jalan Perkotaan (Sumber : Rencana Penyusun, 2019)
Gambar 5.4 Rencana Teknis Peletakkan Pipa di Jalan Perkotaan (Sumber : Rencana Penyusun, 2019)
Gambar 5.5 Rencana Teknis Jaringan Perpipaan Suatu Kawasan di Perkotaan (Sumber : Rencana Penyusun, 2019) 40
Gambar 5.6 Rencana Jaringan Perpipaan di Perdesaan maupun Perkotaan Kabupaten Magelang (Sumber : Rencana Penyusun, 2019)
Gambar 5.7 Rencana Tapak Infrastruktur Pengelolaan Air Bersih Kabupaten Magelang (Sumber : Rencana Penyusun, 2019)
41
Gambar 5.8 Rencana Sistem Pengelolaan Air Bersih di Infrastruktur Air Bersih Kabupaten Magelang (Sumber : Rencana Penyusun, 2019)
42
BAB VI PENUTUP 6.1 Evaluasi Kabupaten Magelang merupakan kabupaten administratif yang terletak di selatan Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten ini terkenal dengan keberadaan situs Warisan Dunia yakni Candi Borobudur dan Akademi Militer. Kebutuhan Air Bersih yang ada di Kabupaten Magelang ini bisa dikatakan cukup stabil dimana masyarakat dapat mengakses air bersih mereka melalui pelayanan PDAM maupun layanan Non-PDAM. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Magelang \ memiliki sistem pengelolaan air besih yang baik dan selalu merencanakan layanan air bersih mereka untuk jangka waktu kedepan. Dari beberapa fakta diatas, ada beberapa hal yang perlu menjadi evaluasi dalam merencanakan layanan infrastruktur air bersih seperti pendetailan data kebutuhan air non-domestik yang pemerintah harus siapkan agar hasil perencanaan yang didapatkan adalah rencana yang paling optimal. 6.2 Kesimpulan Dengan adanya laporan ini, dapat disimpulkan bahwa perencanaan sistem dan infrastruktur air bersih memerlukan proses yang komprehensif yakni harus memperhatikan berbagai aspek. Tidak hanya secara fisik saja tetapi juga dari penduduknya karena penduduknya sebagai penghuni di dalam kota tersebut. Perencanaan yang sistematis dengan menggunakan berbagai pendekatan, paradigma, metode, dan teknik analisis akan memberikan rencana yang paling optimal Yogyakarta, 27 November 2019
Ikhsan Mauludin
43
DAFTAR PUSTAKA Alegre, H. and Coelho, S.T., 2012. Infrastructure asset management of urban water systems. Water Supply System Analysis-Selected Topics. Grigg, N.S., 2012. Water, wastewater, and stormwater infrastructure management. CRC Press. Howe, C. and Mitchell, C. eds., 2011. Water sensitive cities. IWa Publishing.
Peraturan Pemerintah: Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Magelang 2010-2030 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Magelang Laporan Audit Kinerja PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang, 2014-2019 Kabupaten Magelang Dalam Angka, 2014-2019, BPS Kabupaten Magelang Laporan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang, 2019, Dinas Lingkungan Hidup Kahupaten Magelang
Standar Perencanaan: SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan SNI 03-7065-2005 tentang Tata Cara Perencanaan Teknik Jaringan Distribusi dan Unit Pelayanan Sistem Penyediaan Air Minum Peraturan Menteri PU Nomor 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
44