VIII
Vol. V No. 11
Vol. V No. 11, 08 - 21 Oktober 2010
3600 Peserta Ramaikan ”Tour de Village” Ada ”Peken Budaya” di KK 2010 Lebih dari 3600 orang pecinta sepeda di Bali meramaikan fun bike menyambut HUT ke-44 Inna Grand Bali Beach (IGBB). Mereka berasal dari clubclub sepeda di berbagai daerah seperti Denpasar, Badung, Gianyar hingga Tabanan. Ada juga peserta perorangan dan keluarga. Dan yang membuat event tahunan ini menjadi lebih semarak, adanya puluhan peserta dari yogyakarta dengan busana khasnya dan puluhan wisatawan mancanegara berbaur denga masyarakat lokal.
M
EREKA itu repeater guest di Inna Grand Bali Beach. Ada juga yang dari Norwegia yang memang lama tinggal di Bali,” kata General Manager IGBB Sugeng Pramono seusai mendampingi Sekkot D e n p a s a r A . A . N g r. R a i Iswara membuka fun bike bersama Direktur Utama PT. Hotel Indonesia Natour, IGK. Heryadi Angligan, Minggu (3/9) bertempat di Lapangan sepak Bola Cottage Area IGBB. Menurut Sugeng, acara ini sebagai upaya untuk
Paling Favorit, Diserbu Pengunjung
A
© bud
Club sepeda di berbagai daerah dalam fun bike Hut-44 IGBB memasyarakatkan sepeda sebagai salah satu mode transportasi alternative sehari-hari, disamping sebagai olah raga yang menyehatkan. “Fun bike ini juga mendukung program pemerintah Kota Denpasar dalam mengurangi emisi guna menjaga lingkungan hidup yang bersih dan sehat,” ucapnya. Karena itulah, jelasnya, tema acara fun bike kali ini adalah “tour the village” yang khusus mengambil r u t e d i p e d e s a a n S a n u r, sehingga dapat melihat suasana tradisional desa yang ada di lingkungan kota. “Jika dulu arahnya ke timur, sekarang kita arahkan ke selatan, sehingga dapat menyaksikan aktivitas masyarakat desa yang asri,” imbuhnya. Jarak yang ditempuh sekitar 12 kilo meter, diawali
dari lapangan sepak bola IGBB menuju Jl. D. Toba, Jl. D. Tamblingan, Bali Hyatt, Jl. Mertasari, Sanur Beach, M e r c u r e H o t e l , J l . Ti r t a Empul, Pantai Mertasari, Pura Dalem Pengembak, Jl. D. Tempe, Jl. Tukad Balian, Jl. Tukad Bilok, Jl D. Buyan, dan kembali ke Lapangan Sepak Bola IGBB. Hadiah yang merebutkan sebuah sepeda motor dan puluhan sepeda serta hadiah hiburan menarik lainnya. “ Aw a l n y a k a m i s a n g a t pesimis, peserta yang ikut sedikit mengingat banyak ada event-event lain di bulan ini. Tapi, kami bersyukur mereka mau berpartisipasi. Lebihlebih dari management Garuda Indonesia, Manager dan stafnya juga terlibat,” paparnya seraya mengatakan puncak acara HUT jatuh pada 1 Nopember 2010 mendatang. (image/015)
Sahid Kuta Lifestyle Resort : Pusat Ritel Kontemporer AHID Kuta Lifestyle resort adalah sebuah gagasan pengembangan yang paling menarik yang diharapkan dapat merevitalisasi pantai Kuta. Proyek ini akan menggabungkan dua konsep yakni hotel dan ritel, yang dikenal dengan nama Beachwalk. The beachwalk merupakan pusat ritel kontemporer yang telah dirancang bagi pengunjung baik domestik maupun mancanegara. Direktur utama PT. Indonesia Paradise Island Hariyadi B. Sukamdani mengatakan total investasi yang akan ditanamkan untuk mewujudkan Sahid Kuta Lifestyle, ini mencapai angka Rp. 600 milyar. Bangunan ini dilengkapi 200 unit kamar, yang akan dilengkapi dengan ballroom elegan dengan layanan personal dengan
S
fasilitas modern. Khusus beachwalk akan terdiri atas 200 toko ritel exclusive, dan restoranrestoran kombinasi baik merk merk terbaik di Bali, nasional maupun internasional. Proyek ini ditargetkan rampung pada 2012. Sedangkan Beachwalk diperkirakan selesai setahun lebih awal yakni pada 2011” ucap Haryadi B. Sukamdani Menurutnya, PT. Indonesia Paradise Island bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Badung berencana menata kembali kawasan pejalan kaki umum, penanaman panorama dan membuat air mancur di kawasan tersebut. Keberadaan Sahid Kuta Lifestyle Resort merupakan upaya untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di sepanjang jalan yang membentang pararel, menuju pantai Kuta yang terkenal dengan sunset-nya ini. Jalan akan dibagi menjadi tiga jalur. Akses
pejalan kaki yang terletak dibagian belakang melalui jalan poppies, sementara untuk parkir pengunjung disediakan parkir bawah tanah yang dapat menampung hingga seribu mobil dan motor . Dari desain yang unik dan ramah lingkungan ini, Hariyadi berharap akan membawa Sahid Kuta Lifestyle Resort menjadi ruang kesenangan multi-faced yang dapat mendukung kebutuhan masyarakat lokal maupun internasional. Bahkan ia optimistis bahwa pengembangan proyek bisnis prestisius tersebut bakal menaikkan revenue perusahaan .Sementara dari sisi okupansi kamar hotel, diperkirakan juga naik seiring dengan pertumbuhan pariwisata Bali yang diprediksi ke depannya di angka 15-20 (Image/014) persen.
PA acara paling favorit dan digandrungi dalam Kuta Karnival 2010 kali ini? Ya, Anda benar. ‘’Peken Budaya”!. Dari semua sajian acara tersebut, kuliner tradisional dan internasional yang paling semarak dan diserbu pengunjung. Puluhan stand kuliner menyajikan aneka makanan tradisional dan internasional. “Kami ingin menonjolkan menu tradisional agar lebih dikenal di mancanegara, oleh karena itu kami buatkan stand khusus dengan nama ‘peken budaya’,” katanya. Stand ‘peken budaya’ yang berjumlah enam unit tersebut diisi oleh ibu-ibu PKK Desa Adat Kuta, dengan menyajikan berbagai makanan khas Bali antara lain, nasi betutu, nasi be guling, jukut ares dan lainnya. Kuta Karnival 2010 yang menjadi momentum promosi dunia dibuka dengan menghadirkan ribuan cahaya lilin. Cahaya remang diiringi suara ombak, membuat suasana kawasan pantai dunia itu betul-betul menawan. Event tahunan itu menjadi tontonan menarik bagi ribuan wisatawan dari berbagai belahan dunia yang sedang berlibur di pulau dewata ini. Kesemarakan KK tahun ini mendapat pujian dari wisatawan asing termasuk Titien Soekarya, Staf Ahli Ekonomi dan Iptek Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata yang
mewakili Menbudpar membuka acara tersebut. Penyajian semua acara ditata sangat apik dan lebih melibatkan orang asing, sebagai bentuk promosi. Dikatakan, pertumbuhan kunjungan wisman mengalami lonjakan yang cukup baik. Disebutkan, pertumbuhan 2009 dibanding 2008 sebesar 13,40 persen. Sedangkan Bali, pertumbuhan di semester I mencapai 9,11 persen dibanding tahun lalu. “Mudah-mudah target jumlah kunjungan wisman tahun ini sebesar 7 juta bisa tercapai,” terang Titien Soekarya. KK 2010 menyajikan berbagai atraksi, seperti pagelaran sejuta lilin bagian dari acara gema perdamaian ,seni pertunjukan tradisional dan musik. Beach game, parade budaya hingga kuliner juga ada. Kegiatan ‘Paddle for Peace’ juga tetap digelar, serta diikuti dengan acara pelepasan tukik. Agenda lain, parade layang-layang serta kegiatan festival penjor. Pada saat pembukaan, selain dihadiri Titien Soekarya, juga dihadiri Sekda Propinsi Bali I Nyoman Yasa yang mewakili Gubernur Bali, Wakil Bupati Badung Ketut Sudikerta, Ketua Umum KK Morgan Made Suartha, Ketua PHRI Bali Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati, penasehat KK Made Supatra Karang dan sejumlah undangan (image/015) lainnya.
08 - 21 Oktober 2010
Turis Serbu Lepas Tukik Bali Update
II
3600 Peserta Ramaikan ”Tour de Village”
Bapak Angkat Percepat ”Denpasar Clean and Green” Save Our Destinations
IV
Page Advertorial
VIII
Kuta Ikon Pariwisata Bali Perhelatan Kuta Karnival (KK) yang kini memasuki usia ke -8 sebagai salah satu bukti eksistensi pariwisata Bali ke depan. Setiap event tahunan itu mampu menyedot ribuan wisatawan mancanegara untuk menyaksikan acara demi acara yang digelar. “Even ini adalah kegiatan strategis dalam memajukan pariwisata Kuta dan Bali di mata dunia internasional,” ujar penasehat KK 2010 Made Supatra Karang, belum lama ini.
UTA KARNIVAL ini dicetuskan karena adanya tragedi kemanusiaan Bom Bali 2002 silam. “Momentum inilah menjadi spirit untuk tetap digelar sehingga perhatian dunia internasional tak melupakan begitu saja Kuta dan Bali,” ucap Supatra Karang. Karena itu, KK tahun ini memilih tema “Heal The World “ yang bermakna pemulihan dunia khususnya dunia pariwisata dan budaya dari berbagai aspek kehidupan.
K
Aktivitas Agama di Pantai Kuta
Halaman II
© bud
Perkembangan MICE ................
Dari Bos Menjadi Jongos EIRING dengan semakin pesatnnya perkembangan kawasan ini serta mobilitas penduduk yang semakin meningkat, pada 1988 Kuta yang dulunya hanya terdiri dari satu kelurahan dimekarkan menjadi 3 desa adat yang disebut dengan Samigita (Seminyak, Kuta dan Legian). Semenjak sektor pariwisata berkembang, infrastruktur juga mulai dibenahi oleh pemerintah, Jalan Legian mendapat sentuhan lapisan aspal pertama kali tahun 1974, sedangkan listrik memasuki pemukiman
S
penduduk sejak tahun 1976. Masyarakat juga termotivasi belajar berbisnis. Bisnis rumah penginapan yang dikelola penduduk dengan nama pension, beach inn, homestay, accomodation, lodging house, dll. sempat mengalami perkembangan positif dan menggembirakan bagaikan jamur tumbuh dimusim hujan. ”Saat itu wisatawan berjalan kaki dari bandara ke Kuta dan dengan fasilitas seadanya kami berupaya melirik peluang ini,” cerita Rutha Ady. Faktor internal seperti keindahan alam pantai berpasir putih yang eksotik dan debur
ombak memikat wisatawan untuk melakukan aktivitas seperti surfing, berenang atau berjemur dan sebagainya. Halaman II
Perkembangan MICE ................
© edi
© edi
SURFING-Dengan ombaknya yang indah, besar dan menantang, maka surfer pun menjadikan tempat ini sebagai salah satu arena selancar.
Parade lilin membuka event Kuta Karnival 2010.
© bud
Suasana ‘peken budaya’ dalam Kuta Karnival
C12-59