Reformental Edisi 1 2022

Page 1

REFOR MENTAL

SHARE INFORMATION OF ENVIROMENTAL PIMRED ADITYA ANNAS

REDAKSI

VERRIN, HASNA, CIA, SALWA

DESIGN

ALDI, GABY, REY, NOFITRI


REFORMENTAL SHARE INFORMATION OF ENVIROMENTAL

1

BENDAHARA UMUM

KETUA UMUM

WAKIL KETUA INTERNAL

WAKIL KETUA EKSTERNAL

SEKRETARIS UMUM

Rahma Khusniawati

Rafi Yogatama

Fachrizal Tofany. S

Mujahidah Izzatul. J

Nadika Aprilia

Universitas Brawijaya

UPN "V" Jawa Timur

Universitas Islam Indonesia

Universitas Hasanuddin

Universitas Andalas

KADEP DAGRI

KADEP PENPRO

KADEP DANUS

KADEP PENGMAS

KADEP KOMINFO

KADEP HUBLU

Nadia Amalia. C

M. Taufiq Syahirah

Ubaidillah Syakur. M

Natasha Chairunisa

Christian Adhe Nugraha P

Alifia Meivianti

Universitas Trisakti

Universitas Islam Indonesia

Universitas Pasundan

Universitas Brawijaya

Universitas Brawijaya

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

KOORDINATOR

SEKERTARIS JENDRAL

ANGGOTA KOMISI I

ANGGOTA KOMISI I

Cressida Christy

Putri Mirta Salsa

Ranadiaya Fadhila

Gartika Citra

Yeni Setya Rini

Ainur Rofiq

Institut Teknologi Sumatra

Universitas Pertamina

Universitas Trisakti

Universitas Airlangga

Institut Teknologi Naasional Malang

Institut Teknologi Yogyakarta

ANGGOTA KOMISI II

KETUA KOMISI I

ANGGOTA KOMISI I

KETUA KOMISI II

ANGGOTA KOMISI II

ANGGOTA KOMISI II

M. Pandu Aria

Rahmadini Setianingsih

Sarah Hasna' Salsabila

Risky Faradina

Universitas Brawijaya

Universitas Riau

Universitas Lambung Mangkurat

Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya


KENAPA KABINET IMTLI KOLABORTIF? Kolaborasi/ ko.la.bo.ra.si/ a kerja sama untuk membuat sesuatu; Inspiratif/ ins.pi.ra.tif/ a segala sesuatu yang bisa memberi seseorang ilham;

Kabinet “Kolaboratif” yang terdiri atas dua kata Kolaborasi Inspiratif, bersifat terbuka untuk menjalin kerjasama yang menguntungkan antara kedua belah pihak yakni dalam skala nasional, internasional maupun skala global. Dengan diterapkan nya “Kolaboratif” di harapkan dapat membangun dan mempertahankan kolaborasi dengan pihak internal serta pihak eksternal yang dapat menginspirasi khalayak. Berkolaborasi merupakan salah satu langkah penting yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah dan memberikan dampak yang signifikan.

Visi

Menjadikan IMTLI sebagai wadah organisasi mahasiswa teknik lingkungan seIndonesia yang professional, berintegritas, bersinergi, dan inovatif dengan mengoptimalkan keprofesian teknik lingkungan serta memperluas relasi dengan seluruh elemen dan instansi terkait.

Misi 1. Menjadikan IMTLI sebagai wadah untuk berproses dan mengoptimalkan penyaluran serta pengaktualisasian aspirasi pada seluruh elemen IMTLI. 2. Menjalin dan menjaga relasi serta keharmonisan baik anggota IMTLI maupun organisasi, komunitas dan lembaga yang mendukung pengembangan IMTLI.

3. Menjadikan IMTLI sebagai wadah untuk menambah wawasan dan informasi yang relevan untuk khalayak mengenai keprofesian teknik lingkungan.

2


Waktu terus berjalan, hari berganti hari, bulan berganti bulan, periode kepemimpinan pun silih berganti. Dan kini, tibalah saatnya IMTLI Kolaboratif yang akan meneruskan, melukis perjuangan selama seperiode ke depan.

Pemilihan kata ‘Kolaboratif’ yang memiliki kepanjangan ‘Kolaborasi Inspiratif’ pada periode ini merupakan sebuah harapan besar yang akan dilukiskan dalam jangka waktu seperiode. Dengan adanya kolaborasi dari berbagai elemen baik internal maupun eksternal harapannya mampu mencapai visi misi Kolaboratif sendiri, menjaga eksistensi IMTLI dan menginspirasi berbagai pihak untuk turut mengukir perjuangan demi lingkungan yang berkelanjutan.

“Alone we can do so little, but together we can do so much”. –Helen Keller

3


HARI KEANEKARAGAMAN HAYATI INTERNASIONAL Sobat IMTLI pasti sudah sering mendengar tentang Keanekaragaman Hayati atau Biodiversitas, apa sih sebenarnya keanekaragaman hayati itu?, apa saja faktor yang mempengaruhi, dan apa yang menjadi permasalahan keanekaragaman hayati di dunia saat ini?, serta bagaimana cara kita untuk menjaga keberadaan keanekaragaman hayati?. Mari kita bahas satu per satu!

4


Apa sih Keanekaragaman Hayati itu? Keanekaragaman Hayati adalah semua kehidupan di atas bumi ini baik tumbuhan, hewan, jamur

dan

mikroorganisme

serta

berbagai

materi

genetik

yang

dikandungnya

dan

keanekaragaman sistem ekologi di mana mereka hidup. Termasuk didalamnya kelimpahan dan keanekaragaman genetik relatif dari organisme-organisme yang berasal dari semua habitat baik yang ada di darat, laut maupun sistem-sistem perairan lainnya. Keanekaragaman hayati (Biodiversitas) dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan: a. Keanekaragaman Spesies Spesies atau jenis memiliki pengertian, individu yang mempunyai persamaan secara morfologis, anatomis, fisiologis dan mampu saling kawin dengan sesamanya (inter hibridisasi) yang menghasilkan keturunan yang fertil (subur) untuk melanjutkan generasinya. b. Keanekaragaman Genetik Keanekaragaman gen adalah keanekaragaman individu dalam satu jenis makhluk hidup. Keanekaragaman gen mengakibatkan variasi antarindividu sejenis. Contoh keanekaragaman tingkat gen ini adalah tanaman bunga mawar putih, bunga mawar merah, dan mawar kuning yang memiliki perbedaan, yaitu berbeda dari segi warna bunga. c. Keanekaragaman Ekosistem Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Setiap makhluk hidup hanya akan tumbuh dan berkembang pada lingkungan yang sesuai. Pada suatu lingkungan tidak hanya dihuni oleh satu jenis makhluk hidup saja.

5


Faktor yang Mempengaruhi Keanekaragaman Hayati Indonesia merupakan salah satu negara di benua Asia yang terletak di garis khatulistiwa. Jika dilihat di peta bagian utara ataupun selatan dari garis khatulistiwa, terdapat perubahan warna dari daratan menjadi coklat. Terlebih lagi jika dilihat di kawasan kutub utara serta kutub selatan didominasi oleh warna putih. Warna hijau di peta menandakan bahwa di kawasan tersebut tertutup oleh tumbuhan, sedangkan yang warna coklat berarti kawasan terbuka berupa gurun. Warna putih di kutub utata dan kutub selatan menandakan kawasan tersebut ditutupi oleh es. Letak geografis sangat berkaitan erat dengan keanekaragaman hayati. Tumbuhan merupakan produsen, dengan kata lain ialah sumber energi bagi makhluk hidup yang lainnya. Sumber energi utama yang diperlukan oleh tumbuhan untuk hidup adalah energi cahaya matahari. Di daerah khatulistiwa intensitas cahaya matahari paling tinggi diantara belahan bumi yang lain. Hal tersebut yang menyebabkan kawasan sepanjang khatulistiwa sangat kaya akan tumbuhan. Jika suatu wilayah kaya akan tumbuhan, maka akan mendukung makhluk hidup lain yang menjadi konsumennya guna bertahan hidup. Demikian pula dengan makhluk hidup lain pada tingkatan trofik yang lebih tinggi, karena sumber makanannya juga kut tersedia. Hal itu sangat mendukung untuk terbentuknya keanekaragaman hayati di suatu daerah.

Isu Keanekaragaman Hayati Kondisi keanekaragaman hayati di dunia makin menghawatirkan bagi keberlanjutan kehidupan manusia dan makhluk hidup di Bumi. Laporan IPBES [The Intergovernmental Science-Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services] pada tahun 2019 menunjukkan bahwa, 50% perluasan sektor pertanian dan perkebunan menyebabkan hilangnya hutan, termasuk budidaya monokultur dan binatang yang tinggal di hutan. Selain itu, banyak peradaban besar di muka Bumi musnah, timbul lalu tenggelam akibat krisis ekologi yang dilakukan manusia dan juga hancurnya ekosistem, secara langsung atau tidak, mengikis tatanan ekonomi, penghidupan, keamanan pangan, kesehatan, dan kualitas hidup manusia di seluruh dunia.

6


Beberapa fenomena alam juga tak dapat dipungkiri dapat mempengaruhi stabilitas suatu ekosistem, seperti adanya bencana alam berupa erupsi gunung berapi, kebakaran hutan, tsunami, dan sebagainya. Namun, salah satu faktor terbesar yang menjadi penyebab utama krisis keanekaragaman hayati adalah peningkatan populasi manusia di muka bumi dan perubahan iklim yang terjadi. Semakin tinggi populasi maka semakin tinggi pula tingkat penggunaan sumber daya alam yang tersedia. Tak jarang, manusia menggunakan sumber daya alam secara terus menerus dan tidak

bijaksana,

berpotensi

sehingga

terhadap

pada

akhirnya

kepunahan

dari

organisme tertentu. Perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia juga berpengaruh terhadap punahnya keanekaragaman hayati di dunia ini, salah satu contoh kecilnya adalah sampah. Sampah yang dibuang dengan sembarangan oleh manusia, baik ke badan perairan ataupun daratan akan menyebabkan permasalahan. Sampah yang dibuang di laut akan mengganggu keberlangsungan hidup biota air yang menyebabkan matinya biota air. Selain itu, juga akan mengganggu estetika laut dan menyebabkan pencemaran air laut.

Strategi Konservasi Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman hayati mempunyai

diistilahkan

dengan

biodiversity

hotspot.

peranan yang sangat penting bagi stabilitas

Penetapan hotspot tersebut dilakukan dengan

ekosistem, termasuk manusia didalamnya

mengidentifikasi

sebagai salah satu komponen di dalam

konsentrasi yang sangat tinggi dari jenis-jenis

kawasan

yang

memiliki

ekosistem. Oleh karena itu pemanfaatan hewan endemik yang terancam oleh hilangnya sumber daya hayati harus dilakukan secara

habitat secara luar biasa.

bijaksana, karena emakin tinggi tingkat keanekaragaman semakin

mantap

hayati, dan

maka stabil

akan Secara spesifik, suatu daerah hotspot biodiversitas suatu dunia secara ketat harus memenuhi dua kriteria,

yaitu: ekosistem. Harus memiliki minimal 1.500 tumbuhan Dalam upaya konservasi keanekaragaman hayati global, para konservasionis telah

vaskular endemik yang tidak tergantikan

menetapkan

Harus memiliki 30% atau kurang dari vegetasi

kawasan-kawasan

yang

menjadi prioritas utama konservasi yang

7

alami asli, sehingga cukup terancam.


Salah Satu Contoh Upaya Konservasi Menurut International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), konservasi adalah suatu kegiatan memanajemen antara kehidupan manusia dengan sumber daya alam sehingga dapat mencapai kualitas kehidupan yang meningkat. Tujuan dari konservasi ini adalah untuk memberikan perlindungan serta pemeliharaan keanekaragaman hayati dan ekosistemnya agar menghindari kemungkinan terjadinya kerusakan ataupun kepunahan, sehingga manusia tetap bisa memanfaatkannya. Salah satu contoh upaya konservasi tersebut adalah kebun raya yang merupakan salah satu bentuk konservasi yang dikelola dengan metode ex-situ. Tujuan kawasan ini dibentuk adalah untuk melindungi dan juga melestarikan keanekaragaman alam. Berbagai spesies flora ditanam di kebun raya yang bisa difungsikan untuk bermacam-macam keperluan. Di dalam kebun raya juga disediakan perpustakaan serta sarana dan prasarana yang mendukung kebutuhan ilmu pengetahuan dan juga daya tarik wisatawan.

Kebun raya juga memelihara berbagai jenis satwa sebagai koleksi sekaligus dibudidayakan serta menjadi objek riset. Salah satu kebun raya yang ada di Indonesia adalah Kebun Raya Bogor yang mengoleksi berbagai jenis flora endemuk dan eksotik. Tidak hanya itu, di Kebun Raya Bogor juga melakukan budidaya pada satwa, yaitu rusa.

8


Sumber 1. https://dlh.blitarkab.go.id/ 2. Nelta, Ruth Tambunan. 2016. Kontribusi International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) Terhadap Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Medan dalam Perlindungan Hukum Keanekaragaman Hayati Indonesia. Medan : Universitas Sumatera Utara

3. Zaenal Arifin, M. Si. 2021. Modul Belajar Mandiri : Keanekaragaman Hayati. Jakarta : Kemendikbud

9


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.