REFOR MENTAL
SHARE INFORMATION OF ENVIROMENTAL PIMRED ADITYA ANNAS
REDAKSI
VERRIN, HASNA, CIA, SALWA
DESIGN
ALDI, GABY, REY, NOFITRI
REFORMENTAL SHARE INFORMATION OF ENVIROMENTAL
1
BENDAHARA UMUM
KETUA UMUM
WAKIL KETUA INTERNAL
WAKIL KETUA EKSTERNAL
SEKRETARIS UMUM
Rahma Khusniawati
Rafi Yogatama
Fachrizal Tofany. S
Mujahidah Izzatul. J
Nadika Aprilia
Universitas Brawijaya
UPN "V" Jawa Timur
Universitas Islam Indonesia
Universitas Hasanuddin
Universitas Andalas
KADEP DAGRI
KADEP PENPRO
KADEP DANUS
KADEP PENGMAS
KADEP KOMINFO
KADEP HUBLU
Nadia Amalia. C
M. Taufiq Syahirah
Ubaidillah Syakur. M
Natasha Chairunisa
Christian Adhe Nugraha P
Alifia Meivianti
Universitas Trisakti
Universitas Islam Indonesia
Universitas Pasundan
Universitas Brawijaya
Universitas Brawijaya
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
KOORDINATOR
SEKERTARIS JENDRAL
ANGGOTA KOMISI I
ANGGOTA KOMISI I
Cressida Christy
Putri Mirta Salsa
Ranadiaya Fadhila
Gartika Citra
Yeni Setya Rini
Ainur Rofiq
Institut Teknologi Sumatra
Universitas Pertamina
Universitas Trisakti
Universitas Airlangga
Institut Teknologi Naasional Malang
Institut Teknologi Yogyakarta
ANGGOTA KOMISI II
KETUA KOMISI I
ANGGOTA KOMISI I
KETUA KOMISI II
ANGGOTA KOMISI II
ANGGOTA KOMISI II
M. Pandu Aria
Rahmadini Setianingsih
Sarah Hasna' Salsabila
Risky Faradina
Universitas Brawijaya
Universitas Riau
Universitas Lambung Mangkurat
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
KENAPA KABINET IMTLI KOLABORTIF? Kolaborasi/ ko.la.bo.ra.si/ a kerja sama untuk membuat sesuatu; Inspiratif/ ins.pi.ra.tif/ a segala sesuatu yang bisa memberi seseorang ilham;
Kabinet “Kolaboratif” yang terdiri atas dua kata Kolaborasi Inspiratif, bersifat terbuka untuk menjalin kerjasama yang menguntungkan antara kedua belah pihak yakni dalam skala nasional, internasional maupun skala global. Dengan diterapkan nya “Kolaboratif” di harapkan dapat membangun dan mempertahankan kolaborasi dengan pihak internal serta pihak eksternal yang dapat menginspirasi khalayak. Berkolaborasi merupakan salah satu langkah penting yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah dan memberikan dampak yang signifikan.
Visi
Menjadikan IMTLI sebagai wadah organisasi mahasiswa teknik lingkungan seIndonesia yang professional, berintegritas, bersinergi, dan inovatif dengan mengoptimalkan keprofesian teknik lingkungan serta memperluas relasi dengan seluruh elemen dan instansi terkait.
Misi 1. Menjadikan IMTLI sebagai wadah untuk berproses dan mengoptimalkan penyaluran serta pengaktualisasian aspirasi pada seluruh elemen IMTLI. 2. Menjalin dan menjaga relasi serta keharmonisan baik anggota IMTLI maupun organisasi, komunitas dan lembaga yang mendukung pengembangan IMTLI.
3. Menjadikan IMTLI sebagai wadah untuk menambah wawasan dan informasi yang relevan untuk khalayak mengenai keprofesian teknik lingkungan.
2
Waktu terus berjalan, hari berganti hari, bulan berganti bulan, periode kepemimpinan pun silih berganti. Dan kini, tibalah saatnya IMTLI Kolaboratif yang akan meneruskan, melukis perjuangan selama seperiode ke depan.
Pemilihan kata ‘Kolaboratif’ yang memiliki kepanjangan ‘Kolaborasi Inspiratif’ pada periode ini merupakan sebuah harapan besar yang akan dilukiskan dalam jangka waktu seperiode. Dengan adanya kolaborasi dari berbagai elemen baik internal maupun eksternal harapannya mampu mencapai visi misi Kolaboratif sendiri, menjaga eksistensi IMTLI dan menginspirasi berbagai pihak untuk turut mengukir perjuangan demi lingkungan yang berkelanjutan.
“Alone we can do so little, but together we can do so much”. –Helen Keller
3
HARI KEANEKARAGAMAN HAYATI INTERNASIONAL Sobat IMTLI pasti sudah sering mendengar tentang Keanekaragaman Hayati atau Biodiversitas, apa sih sebenarnya keanekaragaman hayati itu?, apa saja faktor yang mempengaruhi, dan apa yang menjadi permasalahan keanekaragaman hayati di dunia saat ini?, serta bagaimana cara kita untuk menjaga keberadaan keanekaragaman hayati?. Mari kita bahas satu per satu!
4
Apa sih Keanekaragaman Hayati itu? Keanekaragaman Hayati adalah semua kehidupan di atas bumi ini baik tumbuhan, hewan, jamur
dan
mikroorganisme
serta
berbagai
materi
genetik
yang
dikandungnya
dan
keanekaragaman sistem ekologi di mana mereka hidup. Termasuk didalamnya kelimpahan dan keanekaragaman genetik relatif dari organisme-organisme yang berasal dari semua habitat baik yang ada di darat, laut maupun sistem-sistem perairan lainnya. Keanekaragaman hayati (Biodiversitas) dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan: a. Keanekaragaman Spesies Spesies atau jenis memiliki pengertian, individu yang mempunyai persamaan secara morfologis, anatomis, fisiologis dan mampu saling kawin dengan sesamanya (inter hibridisasi) yang menghasilkan keturunan yang fertil (subur) untuk melanjutkan generasinya. b. Keanekaragaman Genetik Keanekaragaman gen adalah keanekaragaman individu dalam satu jenis makhluk hidup. Keanekaragaman gen mengakibatkan variasi antarindividu sejenis. Contoh keanekaragaman tingkat gen ini adalah tanaman bunga mawar putih, bunga mawar merah, dan mawar kuning yang memiliki perbedaan, yaitu berbeda dari segi warna bunga. c. Keanekaragaman Ekosistem Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Setiap makhluk hidup hanya akan tumbuh dan berkembang pada lingkungan yang sesuai. Pada suatu lingkungan tidak hanya dihuni oleh satu jenis makhluk hidup saja.
5
Faktor yang Mempengaruhi Keanekaragaman Hayati Indonesia merupakan salah satu negara di benua Asia yang terletak di garis khatulistiwa. Jika dilihat di peta bagian utara ataupun selatan dari garis khatulistiwa, terdapat perubahan warna dari daratan menjadi coklat. Terlebih lagi jika dilihat di kawasan kutub utara serta kutub selatan didominasi oleh warna putih. Warna hijau di peta menandakan bahwa di kawasan tersebut tertutup oleh tumbuhan, sedangkan yang warna coklat berarti kawasan terbuka berupa gurun. Warna putih di kutub utata dan kutub selatan menandakan kawasan tersebut ditutupi oleh es. Letak geografis sangat berkaitan erat dengan keanekaragaman hayati. Tumbuhan merupakan produsen, dengan kata lain ialah sumber energi bagi makhluk hidup yang lainnya. Sumber energi utama yang diperlukan oleh tumbuhan untuk hidup adalah energi cahaya matahari. Di daerah khatulistiwa intensitas cahaya matahari paling tinggi diantara belahan bumi yang lain. Hal tersebut yang menyebabkan kawasan sepanjang khatulistiwa sangat kaya akan tumbuhan. Jika suatu wilayah kaya akan tumbuhan, maka akan mendukung makhluk hidup lain yang menjadi konsumennya guna bertahan hidup. Demikian pula dengan makhluk hidup lain pada tingkatan trofik yang lebih tinggi, karena sumber makanannya juga kut tersedia. Hal itu sangat mendukung untuk terbentuknya keanekaragaman hayati di suatu daerah.
Isu Keanekaragaman Hayati Kondisi keanekaragaman hayati di dunia makin menghawatirkan bagi keberlanjutan kehidupan manusia dan makhluk hidup di Bumi. Laporan IPBES [The Intergovernmental Science-Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services] pada tahun 2019 menunjukkan bahwa, 50% perluasan sektor pertanian dan perkebunan menyebabkan hilangnya hutan, termasuk budidaya monokultur dan binatang yang tinggal di hutan. Selain itu, banyak peradaban besar di muka Bumi musnah, timbul lalu tenggelam akibat krisis ekologi yang dilakukan manusia dan juga hancurnya ekosistem, secara langsung atau tidak, mengikis tatanan ekonomi, penghidupan, keamanan pangan, kesehatan, dan kualitas hidup manusia di seluruh dunia.
6
Beberapa fenomena alam juga tak dapat dipungkiri dapat mempengaruhi stabilitas suatu ekosistem, seperti adanya bencana alam berupa erupsi gunung berapi, kebakaran hutan, tsunami, dan sebagainya. Namun, salah satu faktor terbesar yang menjadi penyebab utama krisis keanekaragaman hayati adalah peningkatan populasi manusia di muka bumi dan perubahan iklim yang terjadi. Semakin tinggi populasi maka semakin tinggi pula tingkat penggunaan sumber daya alam yang tersedia. Tak jarang, manusia menggunakan sumber daya alam secara terus menerus dan tidak
bijaksana,
berpotensi
sehingga
terhadap
pada
akhirnya
kepunahan
dari
organisme tertentu. Perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia juga berpengaruh terhadap punahnya keanekaragaman hayati di dunia ini, salah satu contoh kecilnya adalah sampah. Sampah yang dibuang dengan sembarangan oleh manusia, baik ke badan perairan ataupun daratan akan menyebabkan permasalahan. Sampah yang dibuang di laut akan mengganggu keberlangsungan hidup biota air yang menyebabkan matinya biota air. Selain itu, juga akan mengganggu estetika laut dan menyebabkan pencemaran air laut.
Strategi Konservasi Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman hayati mempunyai
diistilahkan
dengan
biodiversity
hotspot.
peranan yang sangat penting bagi stabilitas
Penetapan hotspot tersebut dilakukan dengan
ekosistem, termasuk manusia didalamnya
mengidentifikasi
sebagai salah satu komponen di dalam
konsentrasi yang sangat tinggi dari jenis-jenis
kawasan
yang
memiliki
ekosistem. Oleh karena itu pemanfaatan hewan endemik yang terancam oleh hilangnya sumber daya hayati harus dilakukan secara
habitat secara luar biasa.
bijaksana, karena emakin tinggi tingkat keanekaragaman semakin
mantap
hayati, dan
maka stabil
akan Secara spesifik, suatu daerah hotspot biodiversitas suatu dunia secara ketat harus memenuhi dua kriteria,
yaitu: ekosistem. Harus memiliki minimal 1.500 tumbuhan Dalam upaya konservasi keanekaragaman hayati global, para konservasionis telah
vaskular endemik yang tidak tergantikan
menetapkan
Harus memiliki 30% atau kurang dari vegetasi
kawasan-kawasan
yang
menjadi prioritas utama konservasi yang
7
alami asli, sehingga cukup terancam.
Salah Satu Contoh Upaya Konservasi Menurut International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), konservasi adalah suatu kegiatan memanajemen antara kehidupan manusia dengan sumber daya alam sehingga dapat mencapai kualitas kehidupan yang meningkat. Tujuan dari konservasi ini adalah untuk memberikan perlindungan serta pemeliharaan keanekaragaman hayati dan ekosistemnya agar menghindari kemungkinan terjadinya kerusakan ataupun kepunahan, sehingga manusia tetap bisa memanfaatkannya. Salah satu contoh upaya konservasi tersebut adalah kebun raya yang merupakan salah satu bentuk konservasi yang dikelola dengan metode ex-situ. Tujuan kawasan ini dibentuk adalah untuk melindungi dan juga melestarikan keanekaragaman alam. Berbagai spesies flora ditanam di kebun raya yang bisa difungsikan untuk bermacam-macam keperluan. Di dalam kebun raya juga disediakan perpustakaan serta sarana dan prasarana yang mendukung kebutuhan ilmu pengetahuan dan juga daya tarik wisatawan.
Kebun raya juga memelihara berbagai jenis satwa sebagai koleksi sekaligus dibudidayakan serta menjadi objek riset. Salah satu kebun raya yang ada di Indonesia adalah Kebun Raya Bogor yang mengoleksi berbagai jenis flora endemuk dan eksotik. Tidak hanya itu, di Kebun Raya Bogor juga melakukan budidaya pada satwa, yaitu rusa.
8
Sumber 1. https://dlh.blitarkab.go.id/ 2. Nelta, Ruth Tambunan. 2016. Kontribusi International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) Terhadap Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Medan dalam Perlindungan Hukum Keanekaragaman Hayati Indonesia. Medan : Universitas Sumatera Utara
3. Zaenal Arifin, M. Si. 2021. Modul Belajar Mandiri : Keanekaragaman Hayati. Jakarta : Kemendikbud
9