EDISI JANUARI 2011
MEDIA INFO INDAG
EDISI JANUARI 2011 SEKAPUR SIRIH KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN TIM PENYUSUN E-PAPER INFO INDAG Penanggung Jawab
:
Kepala Dinas
Pengarah
:
1. 2.
PROVINSI JAWA TENGAH ASSALAMUâ€&#x;ALAIKUM WR WB. Saya menyambut baik upaya
Sekretaris Dinas Para Kepala Bidang/Balai
Tim penyusun E-Paper dalam mengembangkan
sistem
Ketua Umum Sekretaris
: :
Didi Saptawibawa Siti chiswati
informasi
industri
perdagangan
sehingga
Ketua Redaksi
:
Nina Veronika Marthahima
meningkatkan
Redaksi
: : : : : : :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Hadi Pangestu Sigid Adi Brata Teguh Prihadi Listyati PR Kumarsi Subandi Faria Suryani
:
1. 2.
Febriyan Nurul Santoso Nandhi Nur Ardisasmito
Publikasi TI
Sekretariat Operasional
efisiensi
dan dapat dan
efektifitas dalam penyampaian informasi penggunanya.
Teknologi
informasi
antar akan
para
memberikan
kontribusi positif jika teknologi informasi dapat membantu menyelesaikan
tugas
lebih
cepat
dibanding
tanpa
memanfaatkan teknologi informasi. Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor: 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, dimana setiap Badan Publik diharuskan untuk memberikan
: 1. 2. 3. 4. 5.
Hery Sutantyo K Rebo Sukimin Nugroho Ludyantoro Sri Marsetyo Budi Prasetyo
informasi kepada masyarakat luas, dalam arti sesuai dengan ketentuan atau norma yang berlaku. Sebagai
upaya
untuk
mewadahi
informasi
dilingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, saat ini telah memiliki Website dengan alamat http://Dinperindag.jatengprov.go.id
dan
didalamnya
diterbitkannya media e-paper info indag sebagai media informasi Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah. Kami menyadari, bahwa media informasi ini masih jauh dari harapan untuk itu diperlukan penyempurnaan, kritik dan saran yang konstruktif masa yang akan datang. Semoga memberikan manfaat bagi kita semua. Amin. WASSALAMU’ALAIKUM WR WB.
Semarang, Januari 2011.
Ir.IHWAN SUDRAJAT,MM
EDISI JANUARI 2011
TAJUK RENCANA
Memanfaatkan Potensi Pasar China
B
isa dimaklumi kalau Gubernur Bibit Waluyo gerah sekaligus cemas melihat kenyataan nilai impor Jawa Tengah, terutama dari China, melonjak setelah pemberlakuan kawasan perdagangan bebas ASEAN-China atau ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA). Impor dari China meningkat cepat, tahun ini diperkirakan menembus nilai total 593,97 juta dolar AS. Ada ketidakseimbangan dalam transaksi ekspor-impor nonmigas Jateng. Tentu saja akan makin merugikan jika dibiarkan terus berlangsung tanpa upaya untuk menyeimbangkan. Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jateng menunjukkan total nilai ekspor nonmigas periode Januari-Juni 2010 mencapai 1.927,37 juta dolar AS, dan impor 4.481,92 juta dolar AS. Persentase impor dari China sebesar 25,81%, menduduki peringkat pertama sejak 2005 dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Jauh sebelum ACFTA dan tanpa melihat data pun kita sudah bisa merasakan serbuan barang-barang dari China. Beberapa tahun lalu kecemasan juga muncul melihat fenomena itu, tetapi belum ada langkah serius untuk mengatasi. Kecemasan paling mendasar adalah kenyataan pasar kita dibanjiri barang-barang yang
tergolong „‟remeh‟‟ buatan China, seperti jarum atau cangkul. Produk-produk negara tersebut kian membanjir, mulai elektronik hingga mebel. Harga amat miring dan kualitas yang tidak terlampau buruk menyebabkan aneka barang buatan China diterima oleh pasar kita. Tak ayal, produk lokal mendapat saingan berat sekaligus pukulan telak. Bisa dibayangkan apa yang terjadi begitu keran impor dibuka melalui pemberlakuan ACFTA sejak 1 Januari 2010. Globalisasi perdagangan adalah suatu keniscayaan, meskipun negara-negara besar yang mendengungkan prinsip itu sering berbuat curang dengan melakukan proteksi atas sejumlah komoditas tertentu. Membendung serbuan barang dan jasa dari luar, jelas amat susah dilakukan. Masyarakat kita yang telah menjadi warga „‟kampung‟‟ dunia berhak memilih apa yang dibutuhkan sesuai dengan selera, harga, dan berbagai pertimbangan lainnya. Justru kenyataan yang awalnya terasa pahit itu bisa dijadikan titik tolak mendorong daya saing. Penting dipikirkan adalah data bahwa impor Jateng tertinggi di Pulau Jawa, dan menempati urutan ketiga secara nasional setelah pemberlakuan ACFTA. Jenis barang yang diimpor dari China 40% merupakan barang modal, 40% bahan baku penolong, dan 10% barang konsumsi. Hal yang patut diwaspadai adalah lonjakan volume impor hingga 50%. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jateng telah mengirim surat ke Kementerian Perdagangan, meminta agar ada tindakan untuk mengontrol laju defisit neraca perdagangan. Terlepas dari upaya pengawasan terhadap barang-barang impor untuk mengatasi ketimpangan ekspor - impor, lebih penting lagi bagaimana mendorong peningkatan ekspor. China merupakan pasar potensial dari segi jumlah penduduknya yang satu miliar lebih. Di negeri itu juga tumbuh kelompok menengah baru dengan kemampuan ekonomi cukup baik. Itulah yang mesti dimanfaatkan secara optimal oleh para pengusaha kita. Jalan keluar terbaik untuk menyeimbangkan impor dari China tentu saja dengan mendorong dan meningkatkan ekspor.
EDISI JANUARI 2011
BERITA Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2010 : Peningkatan Daya Saing Nasional Dalam Memenangkan Persaingan Global dan Mengamankan Pasar Domestik
R
aker ini bertujuan untuk mensosialisasikan Rencana Strategis (RENSTRA) Kemendag Tahun 20102014 kepada Dinas Perindag Daerah; dan mensinergikan program Kementerian Perdagangan dengan daerah dan Kementerian/Lembaga terkait lainnya. “Raker ini merupakan forum yang dimaksudkan untuk mengkomunikasikan target-target yang harus dicapai sektor perdagangan, dukungan yang diharapkan dari daerah dan sektor/instansi terkait serta meningkatkan koordinasi, konsultasi ke semua lini dalam menghadapi tantangan pembangunan ke depan yang semakin kompleks dan beragam,� demikian dipaparkan Menteri Perdagangan pada saat acara pembukaan Raker 2010 pagi ini di Istana Wakil Presiden.
Terdapat 3 (tiga) isu penting yang menjadi prioritas strategis dari Kemendag yang akan dibahas dalam Raker 2010 ini, yaitu pertumbuhan ekspor dan peningkatan daya saing Indonesia; stabilitas bahan pokok dan kesejahteraan pedagang kecil; serta reformasi birokrasi. Pertumbuhan Indonesia
Ekspor
dan
Daya
Saing
Dengan situasi ekonomi dunia yang kurang kondusif akibat krisis ekonomi yang dialami banyak negara di dunia beberapa waktu lalu, tantangan ekspor menjadi lebih besar. Namun, kinerja ekspor Indonesia telah pulih seperti sebelum krisis ekonomi seiring dengan pemulihan ekonomi global saat ini. Ini merupakan kabar baik dalam hal perdagangan di semester awal tahun 2010. Ekspor Indonesia selama periode 2005-2009 menujukkan tren pertumbuhan yang cukup tinggi, dari US$85,7 miliar pada tahun 2005 menjadi US$ 116,5 miliar pada tahun 2009 atau meningkat rata-rata 9,66 persen per tahun. Peningkatan ekspor tersebut didukung oleh kenaikan ekspor nonmigas yang meningkat dari US$ 66,4 miliar menjadi US$ 97,5 miliar dengan rata-rata pertumbuhan 11,31 persen pertahun. Pada bulan Januari 2010 ekspor meningkat sebesar 58,99 persen dibandingkan bulan yang sama tahun 2009 yaitu dari US$ 7,3 miliar menjadi US$ 11,6 miliar. Peningkatan tersebut didukung oleh peningkatan ekspor migas dari US$1,0 miliar pada bulan Januari 2009 menjadi US$ 2,3 miliar pada bulan Januari 2010 atau meningkat 128,41persen dan ekspor non migas dari US$ 6,2 miliar pada Januari 2009 menjadi US$ 9,2 miliar pada bulan Januari 2010 atau meningkat 47,61 persen. Beberapa hal yang terus dilakukan oleh Kementerian Perdagangan adalah memperkuat program ekspor, negosiasi dan pendekatan kepada pemerintah dan stakeholders di negara tujuan ekspor, lobi, promosi dan pemahaman mengenai pasar (market intelligence), market demand dan
EDISI JANUARI 2011 market standard serta penguatan jaringan lokalglobal yang ditujukan agar kita mampu: a. mengatasi berbagai hambatan ekspor dan menjaga kelancaran arus barang (jalan, pelabuhan, airport); b. menjaga sekaligus membuka akses pasar serta juga pengamanan pasar; c. mendorong keunggulan daerah (produk per daerah); d. peningkatan mutu, desain, packaging dan branding (Ekonomi Kreatif dan Indonesia Design Power); e. menggali dan mengembangkan potensi pasar dalam negeri untuk produsen, konsumen, dan produk dalam negeri seperti kuliner, busana batik, scarf batik, waralaba lokal, dan sebagainya; f. memelihara momentum indeks kepercayaan konsumen yang relatif tinggi melalui kampanye mengenai pengunaan produk dalam negeri dan aktivasi program Aku Cinta Indonesia (ACI); g. pengamanan pasar dalam negeri (antara lain melalui standar mutu barang dan jasa, kemetrologian, dan remedi perdagangan). Stabilitas Bahan Pokok dan Kesejahteraan Pedagang Kecil Masalah stabilitas harga bahan pangan dan kecukupan pasokan periode RPJMN I (20052009) sempat terkendala oleh berbagai gejolak seperti bencana dan krisis pangan dunia. Harga bahan-bahan pangan mengalami kenaikan yang fluktuatif, namun secara umum harga dan kecukupan bahan pangan dapat dikendalikan melalui kebijakan dan berbagai program yang diupayakan dengan maksimum. Andil inflasi bahan pangan pun cukup rendah dan stabil. Mendag menegaskan bahwa Kementerian Perdagangan akan terus berupaya mempertahankan stabilitas ketersediaan Bahan Kebutuhan Pokok dalam
upaya menjaga stabilitas harga. Hal ini dilakukan melalui peningkatan pelaksanaan monitoring harga dan stok yang tentunya memerlukan keterlibatan peran dan koordinasi yang intensif dengan daerah. Selain itu, Kemendag mengupayakan peningkatan fungsi deteksi dini (Early Warning System) terhadap indikator harga dan stok melalui pengembangan sistem informasi perdagangan serta koordinasi dengan instansi terkait maupun dunia usaha. Kemendag juga sedang dalam proses penyusunan peta logistik dan pasar dalam negeri sejumlah komoditas strategis dan unggulan sebagai bagian dari Blueprint Sistem Logistik Nasional. Sedangkan untuk meningkatkan kesejahteraan pedagang kecil, Kemendag akan terus mengembangkan program revitalisasi pasar tradisional dalam rangka meningkatkan daya saing pasar tradisional melalui fasilitasi pembangunan/rehabilitasi fisik bangunan pasar dan bantuan peningkatan manajemen pengelolaan pasar, fasilitasi akses pembiayaan bagi pedagang kecil, dan dukungan kebijakan penataan Pusat Perbelanjaan/Pasar Modern sebagaimana diatur dalam Perpres Nomor 112 Tahun 2008. Reformasi Birokrasi Sejak tahun 2004, Kementerian Perdagangan telah memulai program reformasi birokrasi yang mencakup perbaikan dalam aspek kelembagaan, organisasi, ketatalaksanaan dan SDM aparatur sehingga terwujud good governance. Program ini merupakan proses yang dinamis dan cukup menantang karena menyangkut reformasi pola pikir, budaya kerja dan perilaku. “Kami yakin upaya ini harus dilakukan demi perbaikan dalam menjadikan Kementerian Perdagangan yang menjalankan tata kelola pemerintahan yang baik dan akuntabel�, kata Mendag. Sampai saat ini Kemendag telah melakukan beberapa progres dalam program reformasi birokrasi, yaitu mempersiapkan capacity
EDISI JANUARI 2011 building untuk jajaran pegawai Kementerian; melaksanakan relokasi organisasi Kemendag dengan melakukan penajaman nomenklatur yang selama ini berlaku; dan mempersiapkan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan bisnis proses. “Kami berharap bahwa proses ini akan selesai paling lambat pada bulan Juni 2010 sehingga dapat kami sampaikan kepada Menpan. Target kami bahwa reformasi birokrasi di Kemendag dapat diimplementasikan pada tanggal 1 Januari 2011,� tambah Mendag.Dalam. Raker ini terdapat paparan oleh Deputi Menko Perekonomian, Wakil Ketua Bappenas, Dinas Perindag Daerah, KADIN dan APINDO mengenai isu-isu yang terkait program strategis Kementerian Perdagangan. Untuk memanfaatkan kehadiran para Atase Perdagangan dan ITPC dari luar negeri, Kemendag dan Pemerintah Daerah bekerjasama sehingga para Atdag dan ITPC dapat mengunjungi daerah seperti ke Sulawesi Selatan, Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk mengadakan diskusi dan melihat secara langsung potensi daerah untuk dapat dipromosikan di luar negeri. Para Atdag dan ITPC dari Timur Tengah mengunjungi Solo sebagai tindak lanjut dari Trade Expo Indonesia tahun lalu, dimana Pemda Solo ingin berkonsentrasi pada ekspor ke pasar Timur Tengah, terutama untuk produk furnitur. Kementerian Perdagangan bekerjasama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) juga memfasilitasi 14 UKM pelaku ekspor dari Solo untuk menerima pembiayaan dari LPEI.Sedangkan Gubernur Sulawesi Selatan secara aktif menjemput bola dengan mengundang secara khusus para Atdag dan ITPC dari negara-negara yang Sulawesi Selatan mengekspor produknya, sehingga dapat dipromosikan dengan baik di luar negeri.
JAWA TENGAH DIVERSIFIKASI EKSPOR KE AMERIKA SELATAN
J
awa Tengah berupaya akan melakukan diversifikasi pasar ekspor ke negara di kawasan Amerika Selatan, guna menggenjot pertumbuhan ekspor tahun ini sebesar 8% dari pencapaian pada tahun 2010, setelah sebelumnya fokus pasar Jepang dan China. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Ihwan Sudrajat mengatakan selama ini Jateng fokus menggarap pasar Amerika Serikat (AS), Jepang dan China, yang merupakan pasar tradisional ekspor dengan share mencapai 30%. "Sekarang kita akan cari celah dengan melakukan diversifikasi ekspor ke pasar nontradisional. Pasar yang akan kita bidik, antara lain negara - negara Amerika Selatan, speerti Honduras dan Venezuela,". Negara di kawasan Amerika Selatan selama ini tidak termasuk ke dalam 10 Negara tujuan utama ekspor Jateng yang menyerap lebih dari 60% komoditas ekspor asal Provinsi Jawa Tengah. Menurut dia, negara Latin itu termasuk ke dalam kelompok pasar nontradisional dengan share hanya sekitar 30% dari total nilai ekspor Jateng. Oleh karena itu, lanjutnya, pihaknya akan mengundang atase perdagangan RI dinegara negara itu, hingga dapat mempromosikan komoditas unggulan Jateng, seperti tekstil dan produk tekstil (TPT) serta funitur. Dia menambahkan target pertumbuhan ekspor sebsar 8% didasarkan pada target rencana pembangunan jangka panjang (RPJM) Jateng, meskipun pertumbuhan kinerja ekspor pada tahun 2010 mencapai 26,16%. Seperti diketahui nilai ekspor Jateng pada 2010 mencapai US$3.868,59 juta atau tumbuh signifikan dibanding nilai ekspor pada tahun 2009 yang hanya
EDISI JANUARI 2011 sebesar US$3.066,46 juta. Peningkatan ekspor sebesar 8% juga untuk mengatalis target pertumbuhan Jateng pada tahun ini sebesar 6,2%. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng menyebutkan komponan ekspor neto Jateng pda 2010 hanya memberikan kontribusi 4,4% terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) yang mencapai Rp.444,4 Triliun atas dasar harga berlaku. "Target moderat tumbuh 8% dibanding 2010. Patokan kami RPJM, tapi kami akan berupaya lebih baik lagi dari peningkatan pada tahun 2010 yang hampir mencapai 30%," jelasnya. Jateng, kata Ihwan, masih mengandalkan produk unggulan berupa TPT dan funitur, yang ditargetkan ekspornya meningkat masing - masing 30% dari 2010. Meskipun demikian, pihaknya akan mulai memperkenalkan komoditas lainnya, seperti bahan kimia, misalnya minyak atsiri, elektronik dan makanan serta minuman. "Tahun ini mungkin kita akan fokus dulu pada produk unggulan Jateng selama ini , tetapi tetap memperkenalkan produk nonunggulan. Tahun depan kita coba lebih gencar lagi mengekspor elektronik dan makanan serta minuman, tuturnya. Dia mengaku sejauh ini penguatan nilai tukar mata uang rupiah belum mengusik daya saing ekspor Jateng karena masih dibawah "batas aman".
PENYERAHAN BANTUAN DAN DIALOG GUBERNUR DENGAN MASYARAKAT PERSUSUAN JAWA TENGAH DI BOYOLALI
P
rodusen susu adalah peternak sapi perah di pedesaan yang jumlahnya sekitar 32.000 peternak, setiap hari menghasilkan susu yang ditampung koperasi sebanyak 220.000 liter atau 6.600.000 liter per bulan dengan nilai sebesar Rp. 23,1 milyar/bulan. Nilai ini cukup besar bila
dibandingkan dengan hasil pertanian musinan.Usaha Persusuan selain menghasilkan susu (emas putih), daging (emas merah) dan pupuk
(emas hijau), menyerap tenaga kerja yang cukup besar di bidang koperasi, buruh kandang, penjual katul, tukang rumput dll. Mereka semua telah mendapatkan perhatian khusus dari Bapak Gubernur dengan semangat Bali Ndeso Mbangun Ndesonya. Secara Nasional tingkat konsumsi susu di Boyolali dinilai masih sangat rendah yaitu 10,5 kg/kapita /tahun bila dibandingkan dengan negara Asia lainnya yang mencapai 20 Kg/kapita/tahun. Hal ini dikemukakan Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian. Pada Acara Penyerahan bantuan kepada koperasi susu dan industri kecil menengah (IKM) diaula Gabungan Koperasi Susu Indonesia di Boyolali senin tanggal 13 Desember 2010.Menurut beliau pemerintah telah bertekat untuk meningkatkan konsumsi susu nasional yang diharapkan sepuluh tahun mendatang tingkat konsumsi mendatang bisa menjadi 15 kg/kapita/tahun.Kendala yang dihadapi selama ini adalah ketergantuangan bahan baku industri susu dari luar hingga 70 % dan masih rendahnya kualitas susu segar dan secara bertahap kualitasnya akan ditingkatkan. Ketua GKSI Jateng Sri Kuncoro menyambut positif upaya pemerintah, namun upaya tersebut tidaklah mudah. Selama ini produksi susu di Jateng masih mengandalkan pada industri pengolahan susu (IPS) yang sebagian besar di Jakarta dan,jauhnya jarak pengiriman berdampak pada tingginya biaya serta resiko kerusakan hal ini disebabkan di Jateng belum ada IPS yang mampu menyerap seluruh produksi susu segar yang dihasilkan oleh para peternak, beliau berharap Pemprov Jateng bisa segera membantu terwujudnya operasional IPS kental manis di Jateng sehingga seluruh produksi susu bisa terserap.
EDISI JANUARI 2011 Dalam upaya mengurangi ketergantungan pemasaran susu ke IPS, GKSI telah berupaya semaksimal mungkin untuk dapat mengoperasionalkan Pabrik Susu Kental Manis (SKM) yang berada di Boyolali. Semangat dan Kerja keras serta dukungan dari berbagai pihak dan untuk merealisasikan arahan Bp Gubernur, pada tanggal 9 Desember 2009 telah ditanda tangani kerja sama operasional GKPI dengan PT Indobul Mitra Sejahtera (investor dari Bulgaria). Dalam upaya peningkatan kwalitas susu segar telah difasilitas dari Dinperindag Prov. Jateng yang dalam tahun 2010 telah melakukan langkahlangkah : 1. Membentuk Team Klaster Susu, malibatkan semua stake holder, yang dapat membantu memberikan alternative solusi pemecahan masalah yang ada untuk dikembangkan 2. Menyusun dan mengaplikasikan kesepakatan standr operasional prosedur (SOP) distribusi susu dari peternak sampai Ke IPS diserta dengan penjadwalan peningkatan kwalitas susu dan sudah dimulai bulan Juli 2010, secara bertahap pada akhir 2010 sudah mencapai SNI yang diharapkan. Untuk meningkatkan daya saing industri kecil menengah (IKM) telah diserahkan beberapa peralatan produksi antara lain : 1. 7 cooling unit dengan kapasitas total 11 ribu liter dari Dirjen Industri Agro, kementrian perindustrian senilai Rp. 2,095 milyar 2. 1 paket pakan ternak sebanyak 50 ton dari PT Indolakto Jakarta, senilai Rp. 75 juta 3. 1 paket peralatan labolarorium susu dari PT Frisian Flag senilai Rp. 20 juta 4. Bantuan peralatan produksi dari Bapak Gubernur untuk IKM-Kelompok Usaha Bersama (KUB) industri Agro di Pemalang, Wonogiri, Boyolali, Salatiga, Sragen, Sukoharjo dan Klaten dengan nilai Rp. 1,317 milyar.
Dalam sambutannya Bp. Gub mengharapkan agar bantuan bisa dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung peningkatan kualitas susu maupun industri kecil menengah yang tersebar di Jawa Tengah, Beliau mengingatkan jajaran pengurus koperasi, termasuk GKSI untuk bersikap jujur dan bertanggung jawab dalam pengelalaan roda koperasi
BPSDM DAN PRODUK IKM MENERIMA BANTUAN MESIN JAHIT HIGH SPEED Bantuan berupa mesin jahit high speed berjumlah 150 buah senilai Rp. 612 juta diserahkan oleh Dirjen Berbasis Industri Manufakture Kementrian Perindustrian RI Panggah Susanto diterima oleh Gubernur Jawa Tengah H. Bibit Waluyo di Balai Pengembangan SDM dan Produk IKM Dinperindag Jateng Tambakaji Semarang, Kamis (14/10). Bapak Gubernur menyambut baik kegiatan yang telah dilakukan oleh Dinperindag Jateng dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah lewat program pelatihan tenaga siap kerja di bidang garmen dan berharap bantuan ini dapat didayagunakan secapa optimal guna menunjang kelancaran kegiatan di Balai Pengembangan SDM dan Produk IKM. Di tempat yang sama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Ir Ihwan Sudrajat, MM melaporkan bahwa sejak 1999 telah menerima mesin jahit high speed sebanyak 908 unit. Dalam tahun 2010 ini 95 % lulusan pelatihan jahit di BPSDM dan Produk IKM telah disalurkan ke beberapa perusahaan garmen di Jawa Tengah.Usai acara Dirjen melanjutkan kunjungan dibeberapa perusahaan diantaranya di Industri pengecoran logam, Diablo (karoseri perusahaan otomotif roda dua) dan di PT Pantjatunggal ( perusahaan garmen ), Balai Desain dan Kemasan dan terakhir berkunjung ke LPT Indak.
EDISI JANUARI 2011
LIPUTAN KHUSUS
SOSIALISASI PROSES PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN DINPERINDAG PROV JAWA TENGAH
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 merupakan peraturan perubahan dari Keppres Nomor 80 tahun 2003 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah. Salah satu perubahannya adalah metode pemilihan penyedia barang/jasa, proses Pemilihan Penyedia Barang/Jasa memiliki tata cara berbeda untuk masing-masing jenis pengadaan.
Terbitnya pe raturan presiden tersebut berdampak pada proses pengadaan yang dilakukan dimasingmasing SKPD demikian juga di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah. Dalam upaya mewujudkan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang efektif, efisien,transparan dan akuntabel Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang telah menunjuk panitia pengadaan barang
/jasa non konstruksi dan panitia pengadaan pekerjaan kontruksi serta pejabat pengadaan barang./jasa tahun anggaran 2011. Pada tanggal 21 Januari 2011 bertempat diaula lantai 4 Dinperindag Prov.Jawa Tengah Jl;. Pahlawan No. 4 Semarang dilaksanakan pembekalan/sosialisasi tentang Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 dengan tujuan pokok memberikan pembekalan keterampilan, pengetahuan dan perilaku kepada seluruh peserta tentang prosedur pengadaan barang/jasa pemerintah, sehingga para peserta memiliki kompetensi untuk melaksanakan tugas sehari-hari dalam bidang pengadaan barang dan jasa pemerintah, yang di buka oleh Sekretaris (Drs. Moch Santoso, M.Si). Pembicara yang hadir dalam pelaksanaan sosialisasi ini adalah Bp. Heri dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Universitas Diponegoro Semarang, dan Bp. Cipto dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) Jakarta, sementara peserta yang hadir kurang lebih 70 orang terdiri dari Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna Barang, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Bendahara Pengeluaran Pembantu serta panitia pengadaan barang /jas a non konstruksi dan panitia pengadaan pekerjaan kontruksi serta pejabat pengadaan barang /jasa tahun anggaran 2011 dilingkungan Dinas Perindag Prov. Jawa Tengah. Materi yang disampaikan meliputi pengenalan proses pengadaan dengan system Elektronik Procurenment (LPSE), dan Perpres 54 Tahun 2010 tentgang pengadaan Barang /jasa Pemerintah (LKPP). Dari materi yang disampaikan dapat dicatat sebagai salah satu ketentuan dasar antara lain :
EDISI JANUARI 2011 A. Pengadaan Pekerjaan KONSTRUKSI 1. Pelelangan Umum ; pada prinsipnya semua pemilihan penyedia pengadaan jasa konstruksi dilakukan melalui metode Pelelangan Umum 2. Pemilihan Langsung ; untuk pekerjaan yang tidak kompleks dan bernilai paling tinggi rp. 200 juta 3. Pengadaan Langsung ; untuk pekerjaan dengan ketentuan; merupakan kebutuhan operasioan K/D/L/I, teknologi sederhana, resiko kecil dan bernilai paling tinggi rp. 100 juta dapat dilakukan dengan cara Pengadaan Langsung. 4. Pelelangan Terbatas ; apabila diyakini penyedianya terbatas dan pekerjaan kompleks maka dapat dilakukan dengan hanya mengundang peserta pengadaan yang diyakini mampu dengan cara Pelelangan Terbatas. 5. Penunjukan Langsung
B. Pengadaan BARANG/JASA LAINNYA
Kontes adalah metode pemilihan Penyedia Barang yang memperlombakan Barang/benda tertentu yang tidak mempunyai harga pasar dan yang harga/biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan Harga Satuan. Kontes digunakan untuk Pengadaan Barang.
C. Pengadaan JASA KONSULTANSI
1. Pelelangan Umum ; pada prinsipnya semua pemilihan penyedia pengadaan barang/jasa lainnya dan juga pekerjaan konstruksi dilakukan dengan Pelelangan Umum. 2. Pelelangan Sederhana ; untuk pengadaan barang/jasa yang tidak kompleks dan bernilai paling tinggi Rp. 200 juta. 3. Pengadaan Langsung ; untuk pekerjaan yang merupakan kebutuhan operasioan K/D/L/I, teknologi sederhana, resiko kecil dan bernilai paling tinggi rp. 100 juta. 4. Penunjukan Langsung 5. Kontes/Sayembara
1. Seleksi Umum ; semua pengadaan jasa konsultansi pada prinsipnya dengan Seleksi Umum. 2. Seleksi Sederhana; dapat dilakukan untuk pengadaan jasa konsultansi yang bersifat sederhana dan bernilaipaling tinggi Rp. 200 Juta. 3. Pengadaan Langsung; nilai pekerjaan paling tinggi Rp. 50 Juta. 4. Penunjukan Langsung; 5. Sayembara
Sayembara adalah metode pemilihan Penyedia Jasa yang memperlombakan gagasan orisinal, kreatifitas dan inovasi tertentu yang harga/biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan Harga Satuan. Sayembara digunakan untuk pengadaan Jasa Lainnya.
Seusai pelaksanaan sosialisasi dilanjutkan dengan praktek proses pengadaan dengan system elektronik bertempat di ruang rapat lantai 2, yang didampingi tim Dishubkomimfo Provinsi Jawa Tengah, dalam kesempatan ini panitia pengadaan yang hadir kurang lebih 7 orang terdiri dari Dian, Adi, Edy, Anton, Andika, Nikmah, dan Ernawati.
EDISI JANUARI 2011
ARTIKEL KIAT SUKSES MENGEMBANGKAN IKM itulah yang membuat beberapa UKM hanya jalan ditempat alias tidak berkembang, hingga akhirnya hilang begitu saja ditengah persaingan pasar yang semakin ketat. Padahal bila mereka mau mengelola usahanya dengan optimal, bukan tidak mungkin sebuah UKM dapat berkembang menjadi industri besar. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan motivasi
bisnis
para
pelaku
UKM
dalam
menjalankan usahanya. Mari kita bahas bersama mengenai beberapa kiat sukses mengembangkan erkembangan teknologi dan pasar, ikut
UKM. Pertama sebagai pelaku UKM, Anda harus
mengiringi laju pertumbuhan UKM di
menyadari
Indonesia saat ini. Setiap harinya muncul
perusahaan adalah Anda. Oleh sebab itu, jadilah
berbagai UKM baru yang cukup berpotensi,
pemimpin yang baik bagi usaha Anda sendiri.
untuk ambil bagian meramaikan persaingan
Layaknya pimpinan perusahaan besar, Anda
pasar. Namun yang masih disayangkan adalah,
sebaiknya juga memiliki visi dan misi serta segala
tidak semua UKM yang muncul bisa sukses
rencana yang menjadi target usaha Anda. Jangan
menghadapi persaingan pasar. Motivasi yang
hanya menjalankan usaha dengan mengalir, tanpa
mendorong sebagian besar orang menjalankan
tujuan atau target ke depan yang jelas. Kedua
usaha kecil menengah yaitu untuk memperoleh
walaupun usaha Anda masih terbilang kecil, namun
penghasilan
Sehingga
mulai sekarang belajarlah untuk mengelolanya
meningkatnya pertumbuhan UKM ternyata tidak
secara profesional. Seperti halnya perusahaan
diimbangi
besar,
P
pelaku
ataupun
dengan
usaha,
keuntungan.
perkembangannya.
yang
belum
optimal
Banyak dalam
bahwa
Anda
juga
yang
menjadi
memerlukan
pemimpin
SDM
yang
membantu pelaksanaan usaha, sedangkan Anda
menjalankan bisnisnya. Yang terpenting bagi
selaku
mereka adalah bisnisnya masih bisa berjalan dan
merencanakan pengembangan usaha. Sehingga
memberikan
pembagian kerja lebih jelas, dan semuanya bisa
penghasilan
untuk
memenuhi
kebutuhan mereka sehari-hari. Keadaan seperti
pimpinan
bisa
terselesaikan lebih optimal.
berkonsentrasi
untuk
EDISI JANUARI 2011
Ketiga pisahkan keuangan usaha dengan uang keluarga, ini yang cukup sering dilupakan para pemilik UKM. Sebagian besar pelaku usaha mencampur adukan uang usaha dengan uang pribadi, tak heran jika kadang uang usaha ikut termakan untuk keperluan pribadi atau juga sebaliknya. Untuk menghindarinya, pisahkan uang usaha dan uang pribadi Anda. Dan buatlah pembukuan untuk mencatat semua alur kas usaha, agar pendapatan yang masuk dan dana yang dikeluarkan bisa tercatat dengan rapi. Keempat salah satu hal penting dalam menjalankan bisnis adalah strategi pemasaran, hal tersebut juga sangat diperlukan dalam mengembangkan usaha kecil menengah. Buatlah strategi untuk mengenalkan produk atau jasa Anda kepada masyarakat luas. Misalnya saja dengan mencari lokasi usaha yang strategis, membuat merek atau logo produk, memasarkannya melalui
internet,
atau
mengikuti
produk yang unik dan belum ada di pasaran, untuk memenangkan persaingan pasar. Keenam yang terakhir adalah melengkapi usaha Anda dengan badan hukum. Bagi Anda yang menciptakan produk baru, sebaiknya penemuan Anda dilengkapi dengan HKI (Hak atas Kekayaan Intelektual). Sehingga produk Anda terlindung dari kemungkinan duplikasi oleh pengusaha lain. Meskipun saat ini Anda menjalankan usaha kecil, namun
bukan
berarti
impian
Anda
untuk
mengembangkan usaha juga harus kecil.
event-event
promosi yang bisa memperluas peluang pasar
Semoga dengan adanya informasi tips bisnis ini,
Anda.
bisa memberikan motivasi bagi para pembaca khususnya para pelaku UKM untuk selalu optimal
Kelima teruslah berinovasi untuk mengantisipasi
dalam mengembangkan usahanya.
persaingan pasar. Kondisi pasar yang terus berubah, secara tidak langsung menuntut Anda
Selalu ada kesuksesan, bila Anda mau berusaha
untuk selalu memberikan inovasi baru pada produk
mencapainya. Salam sukses.
maupun jasa yang Anda tawarkan. Ini dilakukan agar produk-produk tersebut tidak kalah bersaing
Sumber gambar : Tim Bisnis UKM Sumber artikel http://bisnisukm.com/kiat-sukses-mengembangkan-ukm.html
dengan produk para pesaing. Bila perlu ciptakan
EDISI JANUARI 2011
HARGA KEBUTUHAN POKOK MASYARAKAT
B
ahan kebutuhan pokok masyarakat yang biasa disingkat dengan KEPOKMAS merupakan kebutuhan untuk memenuhi hajat hidup, artinya kehidupan seseorang terutama jasmaninya akan terganggu apabila kebutuhan pokoknya tidan terpenuhi, selain itu mempunyai dampak social dan
keamanan serta mempunyai andildalam pembentukan inflasi. Maka jaminan pengadaan dan kelancaran distribusinya perlu tetap dijaga agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai jumlah yang dibutuhkan dengan harga wajar. Hambatan dalam pengadaan dan distribusi dapat mengakibatkan kelangkaan persediaan barang dan lonjakan harga yang pada akhirnya akan berdampak pada gejolak social dalam masyarakat.
Dalam rangka mengantisipasi terjadinya kelangkaan barang dan lonjakan harga ,Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah melakukan monitoring terhadap perkembangan harga kebutuhan pokok masyarakat dibeberapa pasar tradisional di Kota Semarang, diantaranya Pasar Johar, Karangayu, Bulu, Peterongan dan Gayamsari. Sehingga apabila terjadi lonjakan harga segera dilakukan koordinasi dengan instansi terkait dan pelaku usaha untuk dicari penyebabnya dan segera dilakukan langkah-langkah untuk menstabilkan. No.
1
2
3
12
Nama Barang
Sat
Harga
Harga
Harga
Harga
Rata-2
Rata-2
Rata-2
Rata-2
MG.I Feb
MG.II Feb
MG.III Feb
MG.IV Feb
Perubahan Rp
%
BERAS - Cisadane II
kg
7,420
7,450
7,500
7,467
(27)
0.36
- IR 64 (I)
kg
7,287
7,320
7,340
7,187
(27)
0.38
-
-
-
-
(50)
(0.48)
-
-
GULA PASIR - Impor
kg
- DN (kw medium)
kg
10,563
10,513
10,533
10,410
MINYAK GORENG - Bimoli botol
620cc/bt
- Bimoli botol - Tanpa Merk.
9,200
9,200
9,200
9,200
67
-
1 liter
13,400
13,300
13,300
13,333
(67)
0.50
kg
11,040
11,127
10,980
10,947
433
(0.61)
-
-
CABE MERAH BESAR - Keriting
kg
43,567
39,667
39,667
47,400
(400)
(0.84)
- Biasa
kg
32,133
26,300
22,767
26,367
433
1.64
- Rawit Merah
kg
79,167
80,167
97,000
96,000
(12,000)
(12.50)
- Rawit Hijau
kg
39,933
32,233
37,367
38,433
(1,433)
(3.73)
EDISI JANUARI 2011 Analisa Perkembangan harga Kepokmas bulan Januari 2011. 1.Beras
3.Minyak Goreng Curah (tanpa merek)
Setelah mengalami kenaikan sejak beberapa
Harga minyak goreng curah pada Minggu
bulan, memasuki bulan Januari 2011 harga beras
Pertama bulan Januari 2011 cukup tinggi yaitu
menunjukkan trend penurunan, dari Rp.7.287,-
Rp. 11.040,-kg, sedangkan pada minggu ke IV
/kg untuk jenis IR 64 kwalitas I pada Minggu
sedikit
pertama Januari 2011 turun menjadi Rp.7.187,-
10.947,-/kg. Tingginya harga minyak goreng
/kg pada Minggu ke IV bulan Januari 2011.Hal
curah di pasaran tidak terlepas dari pengaruh
ini disebabkan pada bulan Januari beberapa
naiknya harga CPO di pasar Internasional, dan
daerah di Jawa Tengah sudah memesuki masa
diharapkan ada kebijakan dari Pemerintah Pusat
panen, dan diharapkan harga beras di pasaran
untuk mengendalikan kenaikan harga minyak
akan semakin stabil.
goreng curah di pasaran dalam negeri.
mengalami
penurunan menjadi
Rp.
2.Gula Pasir Perkembangan harga gula pasir lokal di Kota
4.Cabe
Semarang pada bulan Januari 2011 relatif stabil
Harga cabe , khususnya cabai Rawit Merah pada
di level tinggi yaitu berkisar antara Rp.10.000,-
bulan Januari 2011 mengalami tren penurunan
s/d Rp. 10.360,- /kg dan rata-rat pada minggu ke
walaupun harga rata-rata pada minggu ke IV
IV bulan Januari sebesar Rp. 10.410,-/kg.
bulan Januari masih cukup tinggi yaitu Rp.
Idealnya dengan HPP sebesar Rp. 5.350,-/kg
96,000,-/kg.
ditingkat petani, diharapkan harga ditingkat pengecer
berkisar
antara
Rp.
8.000,-s/d
Dan diharapkan dengan semakin bertambahnya
Rp.8.500,-/kg. Tingginya harga gula pasir di
pasokan cabe dari daerah sentra harga komoditi
pasaran disebabkan harga lelang di tingkat petani
cabe semakin menurun dan menderkati stabil.
cukup tinggi yaitu berkisar antara Rp. 9.000,- s/d Rp. 9.500,- sebagai akibat tingginya biaya tebang
Naiknya
harga
cabe
pada
bulan-bulan
dan ongkos angkut tebu dari kebun ke pabrik ,
sebelumnya dipengaruhi oleh berkurangnya stock
selain itu juga dipengaruhi harga gula di pasaran
di pasaran akibat turunnya produksi cabe karena
internasional.
cuaca ekstrim.
EDISI JANUARI 2011
TIPS BISNIS
Pemilik toko atau produsen sering mengadakan program promosi. Kalau tidak jeli, kita bisa kecewa karena hasilnya tidak sesuai harapan. Agar terhindar dari hal itu, ketahui rahasia di balik penawaran itu.
Diskon sudah lazimnya dianggap sebagai sahabat kaum hawa. Diskon bagaikan gula yang memancing kedatangan kita, para semut. Meskipun sedang tidak butuh, tak jarang kita jadi membeli berbagi macam barang hanya karena ada sale.
10 hal-hal penting yang harus dicermati ketika masa promosi tiba: 1. Tujuan. Sebelum terlalu dalam menguras dompet, 7. Harga. Biasanya harga barang promosi ada baiknya Anda lebih dahulu menetapkan tujuan bukanlah harga sebenarnya, melainkan datang ke pusat perbelanjaan. sudah dinaikan terlebih dulu. Di pertengahan tahun, pedagang menaikan 2. Kegunaan. Pastikan barang yang dipromosikan harganya. Menjelng akhir tahun, merka memang sesuai kebutuhan. Seringkali, godaan memberikan diskon dengan sedikit promosi begitu besar sehingga kita lupa bahwa menurunkan margin. barang itu belum tentu berguna. 8. Pencantuman nominal angka. Paket 3. Jumlah. Jangan kalap dan membeli barang terlalu harga murah seringkali tidak menggunakan banyak, terutama makanan dan minuman. Promosi persentase, melainkan nominal angkanya. sering dijadikan alat untuk menghabiskan stok Ini agak merepotkan sebab sebab pedagang mendekati masa kedaluwarsanya. umumnya mematok harga dengan ujung angka 99 atau 88, misalnya Rp.900 atau 4. Kualitas. Perhatikanlah benar-benar barang yang Rp.988. Konsumen jadi berpikir bahwa hendak dibeli. Jangan sampai Anda membeli harga barang hanya Rp.900, bukan barang yang ternyata tidak layak atau kualitasnya Rp.1000. sudah menurun. 9. Jumlah yang digandakan. Sering 5. Letak. Sering kali barang promosi sengaja pedagang mengemas produk yang harganya diletakkan berdekatan atau dalam rak atau Rp.300 ribu perbuah menjadi Rp.500 ribu gantungan yang sama dengan barang barang normal per kemasan berisi dua buah. Kelihatanya (bukan promosi). Sebelum membayar, pastikan lebih, murah tapi anda jadi menumpuk nama barang yang didiskon dan yang tidak agar barang karena membeli lebih dari didak salah membeli. kebutuhan. Contoh: Buy 1 get buy 2 get 1 6. Bahasa. Cermati bahasa yang digunakan. Bahasa 10. Syarat dan ketentuan. Untuk promosi tentunya dibuat semenarik mungkin, mendapatkan barang atau jasa yang bahkan berlebihan, untuk menarik perhatian dipromosikan, anda harus memenuhi syarat konsumen. Jika tidak paham, lebih baik bertanya dan ketentuan yang ditetapkan.Contoh: terlebih dulu sebelum terlanjur membeli. 50% off on 2nd item, artinya anda baru
EDISI JANUARI 2011 akan mendapat harga sebesar 50% kalau membeli dua buah. Barang kedualah yang dikenakan potongan harga. Ada juga beberapa barang yang baru mendapat penurunan harga jika anda sudah membeli dalam jumlah tertentu. Promosi ini sering disebut PWP (purchase with purchase) atau PDP (pembeli dengan pembeli). Contoh: Sebuah odol harga normalnya Rp.6.000. tapi tapi kalau anda berbelanja Rp.100.000, harga odol itu menjadi Rp.4.500.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Jl.Pahlawan No.4 Semarang, Jawa Tengah. Indonesia
Phone ( 024 ) 8419826 / 8417601 Fax ( 024 ) 8311710. admin@dinperindag.jatengprov.go.id �One Team, One Spirit, One Goal.....To be The Number One�
Find Us on Web: http://dinperindag.jatengprov.go.id
(sumber dr MJI Sekar edisi 41/10)