Epaper dinperindagjateng maret 2011

Page 1

EDISI MARET 2011


EDISI MARET 2011

SEKAPUR SIRIH KEPALA DINAS TIM PENYUSUN E-PAPER INFO INDAG

Penanggung Jawab

:

Kepala Dinas

Pengarah

:

1.

Sekretaris Dinas

2.

Para Kepala Bidang/Balai

Ketua Umum

:

Didi Saptawibawa

Sekretaris

:

Siti Chiswati

Ketua Redaksi

:

Nina Veronika Marthahima

Redaksi

:

1.

Hadi Pangestu

:

2.

Sigid Adi Brata

:

3.

Teguh Prihadi

:

4.

Listyati PR

:

5.

Kumarsi

:

6.

Subandi

:

7.

Faria Suryani

:

1.

Nandhi Nur Ardisasmito

2.

Febriyan Nurul Santoso

1.

Hery Sutantyo K

2.

Rebo Sukimin

3.

Nugroho

4. 5.

Ludyantoro Sri Marsetyo Budi Prasetyo

Publikasi TI

Sekretariat Operasional

:

Selama bulan April 2010, tulisan terkait perdagangan bebas Cina-ASEAN (ACFTA) banyak beredar di media. Intinya, bahwa pemberlakuan ACFTA masih memberikan porsi yang lebih menguntungkan bagi Cina dibandingkan Indonesia. Hal ini terlihat dari defisit ekspor Indonesia-Cina yang terus membesar dan impor Cina yang makin mendominasi struktur impor Indonesia. Mereka yang skeptis dan meragukan daya saing produk Indonesia menyarankan untuk mengambil sikap yang berani dengan membatalkan perjanjian tersebut atau memberlakukan langkah-langkah pengamanan dengan meningkatkan hambatan-hambatan masuk untuk produk Cina. Lahirnya sikap proteksionisme dan nasionalisme yang tinggi adalah hal yang wajar bagi Indonesia. Bayangan akan ketergantungan Indonesia yang makin besar terhadap Cina sepertinya bukan lagi menjadi bayangan tetapi secara nyata mungkin akan menjadi bagian dari hidup kita. Namun, di era global, hal seperti ini bukan lagi menjadi kekhawatiran Indonesia tetapi juga negaranegara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang. Kemajuan ekonomi China telah melahirkan banyak penulis yang mengulas tentang keberhasilan tersebut, hingga ada yang menulis bahwa era swasta telah


EDISI MARET 2011 berakhir, sekarang adalah saatnya era negara mengelola perekonomian. Bagaimana dengan kita? Sebagai aparat yang bertanggung jawab dalam mengembangkan industry dan perdagangan termasuk mendorong ekspor barang-barang non migas di Jawa Tengah, ada baiknya kita tidak larut dengan emosi nasionalsme yang berlebihan. Karena, jika kita bertekad mendorong ekspor, artinya berharap tidak ada hambatan masuk yang tidak bisa diatasi ke negara yang kita tuju, tentunya kita juga harus mau membuka pasar kita lebar-lebar dengan penuh tanggungjawab. Nasionalisme bukan lagi pilihan utama, tetapi menghadirkan nasionalisme dengan memperkuat daya saing produkproduk kita adalah jalan keluar yang paling elegan. Oleh karenanya saat menyusun kegiatan APBD tahun 2012, ada baiknya seluruh elemen di Dinas Perindustrian dan Perdagangan melahirkan konsep yang lebih riil dalam meningkatkan daya saing produk Jawa Tengah. Maksudnya, dengan anggaran yang terbatas, kita bisa mengalokasikan peningkatan daya saing tersebut pada produk-produk yang tepat dengan intervensi pemerintah yang paling peka dengan kebutuhan industry pilihan tersebut. Untuk melakukan ini memerlukan pencermatan data yang tajam, identifikasi masalah yang tepat dan penetapan solusi yang efektif dan efisien. Kapan saatnya? Sejak saat inilah kita memulainya, jangan menunda hanya karena masih ada banyak bulan untuk menuju tahun 2012, selamat bekerja.


EDISI MARET 2011

ACFTA BUKAN AKHIR SEGALANYA Oleh Ihwan Sudrajat Martin Jacques dalam bukunya When China Rules The Worlds, menulis kehebatan negeri beruang Panda yang lama tidur tersebut dengan ulasan yang ringkas namun cukup menggambarkan kedigdayaan China. Ia menulis bahwa kecepatan dan ukuran transformasi ekonomi China menjadi seperti sekarang tidak pernah terjadi dalam sejarah, mungkin cukup sepadan dibandingkan dengan revolusi industry yang terjadi di Inggris abad ke 18. Pada tahun 1993, pendapatan per kapita penduduk China hanya US$ 339, tahun 2003 melonjak menjadi lebih dari US$ 1,000. Tingkat kemiskinan pun dapat diturunkan dengan cepat, tahun 1978, jumlah penduduk miskin China 250 juta, tahun 1993 turun menjadi 80 juta dan tahun 2001 tinggal 29,27 juta. China menghasilkan 2/3 kebutuhan dunia untuk Mesin foto copy, sepatu, mainan anak serta microwave, 50% dari produksi dunia untuk DVD players, camera digital, tekstil serta sekitar 30% untuk DVD drives dan desktop computer. Pada tahun 2007 berdasarkan kapitalisasi pasar, dari 10 besar perusahaan dunia, 3 berasal dari China yaitu ICBC, Petrochina dan China Mobile. China juga menanamkan investasi di luar negaranya mencapai US$ 50 milyar pada tahun 2008, dengan pertumbuhan rata-rata per tahun selama periode 2001-2006 sekitar 60%. Ekonomi China tumbuh luar biasa, selama 5 tahun terakhir, pertumbuhan ekonominya melebihi angka 10%. Kekuatan ekonomi China dipeta dunia saat ini sudah berbeda dengan tahun 80-an. Kini kekuatan ekonomi Cina yang didukung jaringan pengusaha sebrang lautan akan menjadi penyangga hegemony terhadap

ekonomi global. Bahasa China bahkan kini telah menjadi bahasa pilihan kedua dari warga dunia setelah bahasa Inggris. Proses untuk menjadikan Mandarin sebagai bahasa kedua dunia mulai didorong oleh Pemerintah China dengan mendirikan Institute Confucius di berbagai Negara, yang biasanya sering dilekatkan dalam kerjasama dengan universitas. Pada tahun 2007 terdapat 156 lembaga seperti itu berdiri di 55 negara. China juga telah menempatkan guru-guru bahasa Mandarin di berbagai Negara termasuk Indonesia yang sepenuhnya dibiayai oleh Kementrian Pendidikan China. Berulangkali para pemimpin China sering mengatakan bahwa mereka tidak ingin menjadi hegemony ekonomi dunia dan mereka memang tidak pernah bercita-cita seperti itu, hanya sejak dulu mereka percaya bahwa pusat dunia itu di China. Dayagunakan kesempatan Sepertinya tidak ada titik lemah yang diperlihatkan China, cerita China adalah cerita kesuksesan bidang ekonomi, olah raga, kesehatan, ilmu dan teknologi. Dalam perdagangan ASEAN-China (ACFTA), mereka menunjukkan kelebihannya mendayagunakan kesempatan. Kemampuan tersebut tidak lahir secara mendadak, tentunya melalui persiapan yang panjang, sehingga melahirkan paradigm yang menjadi filosofi produk-produk China, menghasilkan barang murah dengan kualitas yang cukup diakui konsumen. China lebih mampu memanfaatkan kesempatan ACFTA dibandingkan Negara-negara ASEAN terutama Indonesia. Kekhawatiran produk China setelah ACFTA diberlakukan akan merajai pasar domestik sebenarnya sudah lama diwacanakan tidak hanya para pengusaha tetapi juga para pejabat. Impor barang-barang China makin menjadi-jadi setelah ACFTA. Di Jawa Tengah, deficit ekspor non migas baru


EDISI MARET 2011 terjadi tahun 2010 sebesar 400 juta dolar AS, setelah ACFTA. Berdasarkan realisasi impor triwulan I tahun 2011, sekitar 31,3% dari total nilai impor Jawa Tengah berasal dari China, tahun 2010, impor China mendominasi struktur impor Jawa Tengah yaitu sekitar 27,8% dari total impor. Pada tahun 2005, impor produk non migas Jawa Tengah dari Cina sekitar 100 juta dolar AS, namun hanya dalam kurun waktu 5 tahun yaitu tahun 2010, barangbarang China yang didatangkan ke Jawa Tengah meningkat drastis menjadi 1,19 milyar dolar AS atau perkembangannya lebih dari 10 kali lipat. Sebuah lompatan yang sangat luar biasa. Di tingkat nasional pun, kepakan sayap eksportir China makin mengkilat hingga kita yang semula surplus pun akhirnya mengalami defisit ekspor hingga 5 milyar dolar AS pada tahun 2010. Untuk sektorsektor unggulan nasional, porsi impor produk China dibanding dunia makin membesar, produk elektronik (36,08%) furniture (53,91%), logam dan barang logam (18,12%), mainan anak (72,72%), tekstil (33,28%) dan permesinan (22%). Porsi tersebut diyakini akan terus berkembang pada tahun 2011 dan tahun-tahun mendatang. Mampu head to head Menurut hasil survey Kementrian Perindustrian yang dipublikasikan April lalu mendapatkan pemberlakuan ACFTA telah menyebabkan perusahaan yang diteliti yang bergerak dalam industry logam, mesin, elektronika, furniture, tekstil dan produk tekstil mengalami korelasi kuat dalam penurunan produksi dan korelasi lemah dalam penurunan penjualan, penurunan keuntungan, dan pengurangan tenaga kerja, serta peningkatan impor bahan baku dari RRT. Faktor utama penyebab kekalahan daya saing terhadap produk RRT karena bahan baku yang mahal, kurangnya pasokan komponen, energy masih mahal dan tidak

stabil pasokannya serta faktor pemodalan yang masih sulit. Perusahaan responden meminta agar Pemerintah meningkatkan penyediaan infrastruktur, kemudahan pembiayaan, ketersediaan energi, dan kemudahan aturan impor bahan baku. Yang menarik dari hasil survey tersebut adalah bahwa perusahaan di lima sector industry ternyata menyatakan merasa mampu bersaing secara head-to-head dengan produk asal RRT walaupun secara mayoritas produk yang dihasilkan cenderung sedikit lebih mahal dari produk RRT, asal dengan kualitas yang sama. Hasil terakhir ini tidak berbeda dengan beberapa komunikasi yang saya lakukan kepada para pengusaha yang menghasilkan produk unggulan di Jawa Tengah, yaitu pengusaha yang bergerak di bidang elektronika, furniture, produk yang berbahan kayu bukan furniture, garmen dan industry pengolahan makanan. Seorang pengusaha elektronika di Kawasan Industri Candi Semarang dan pengusaha kayu lapis di Purworejo, dihadapan Menteri Perdagangan mengatakan dengan tegas bahwa mereka tidak miris dengan produk-produk dari China. Di awal-awal pemberlakuan ACFTA, tingkat penjualan mengalami penurunan namun setelah duatiga bulan setelah itu tingkat penjualan mereka kembali seperti biasa bahkan meningkat. Para pengusaha furniture pada tahun 2010 juga mendapat kelebihan permintaan, kapasitas produksinya meningkat, pasar mereka tidak terganggu dengan ACFTA. Demikian pula dengan industry garmen, permintaan tambahan tenaga kerja terus mengalir, tingkat produksinya meningkat pesat. Bukan akhir segalanya Memperhatikan pendapat keberlanjutan ACFTA, kita seperti tersandera


EDISI MARET 2011 dengan predikat daya saing yang lemah padahal contoh dan pernyataan dari pengusaha tadi tidak menggambarkan hal seperti itu. Hal ini membuat kita berkeinginan mengambil jalan pintas sebagai putusan yang terbaik. Jalan pintas, karena rasa putus asa, yang saya maksud antara lain usulan membatalkan ACFTA, sesuatu yang sangat sulit dilakukan karena ini merupakan perjanjian multilateral, usulan mengenakan bea impor tindak pengamanan atau anti dumping, yang tidak bisa dilakukan begitu saja karena perlu pembuktian yang memerlukan waktu panjang. Namun, membiarkan segalanya sebagaimana business as usual a business juga tidak dapat dibernarkan karena tanpa disadari ekonomi kita akan makin tergantung dengan

barang-barang China. Saya kira, yang terpenting adalah perlunya harmonisasi antara keprihatinan pemerintah dengan penyediaan anggaran untuk membangun sebuah program yang benar-benar berorientasi pada peningkatan (bukan perbaikan) daya saing dari produk-produk lokal. Seorang pengrajin sepatu local mampu membuat sepatu sesuai contoh sepatu impor yang saya berikan. Sepatu impor tersebut harganya dikisaran Rp. 5 juta, namun pengrajin itu hanya menawarkan kurang dari 10% harga sepatu impor. Contoh kecil ini menunjukkan bahwa jika para industrialis kita dibantu diarahkan melalui program revolusioner yang berorientasi pada peningkatan daya saing, saya yakin, kita tidak akan diliputi kekhawatiran pasar local yang makin tergerus produk China. Program yang saya maksud setidaknya berbasis pada tiga hal yaitu pertama penyediaan bantuan investasi yang akan membantu mengurangi harga pokok produksi, kedua peningkatan pengetahuan dan keterampilan dari pelaku dan ketiga bantuan promosi yang tidak pernah berhenti. Ketiga bantuan tersebut akan bertambah efektif jika dibarengi dengan bantuan penyusunan produksi berstandar internasional yang memungkinkan terjadi transformasi pengetahuan dan keterampilan antar generasi yang memenuhi standard dan kualitas internasional. ACFTA adalah kesempatan untuk mengukur kapasitas kita sekaligus memperkuat daya saing produk local, bukan akhir dari segalanya yang membuat kita menjadi miskin akan gagasan, inovasi dan keinginan untuk bersaing. Penulis adalah Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, tulisan ini adalah pendapat pribadi


EDISI MARET 2011

KABAR GEMBIRA BAGI KONSUMEN

Saat ini harga beberapa kebutuhan

Walaupun

harga

saat

mengalami

sebut

mengalami penurunan

hendaknya pemerintah juga memberikan

harga diantaranya yaitu harga beras yang

perhatian untuk beberapa bulan kedepan

menjadi kebutuhan pokok masyarakat Jawa

karena berkaitan dengan penyerapan Bulog

Tengah, hal ini disebabkan karena pada

terhadap beras petani yang belum maksimal

bulan Maret para petani memasuki masa

yaitu masih dibawah 20 % dari kuota yang

panen raya. Harga beras yang turun juga

ditetapkan pemerintah sebesar 570.000 ton

diiringi dengan beberapa komoditas yang

setara beras.

juga mengalami penurunan antara lain minyak goreng curah, daging ayam kampung, cabe rawit hijau, bawang merah, kacang hijau dan kedelai impor maupun lokal. Penurunan

harga

ini

seiring

dengan

meningkatnya pasokan barang ke pasaran karena beberapa komoditi memasuki masa panen seperti misalnya bawang merah. Selain itu ada juga beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga seperti gula pasir, daging ayam broiler, telur ayam ras dan cabai merah maupun cabai rawit merah. Untuk komoditas cabai kondisi dipasaran masih berfluktuasi hal ini disebabkan belum stabilnya pasokan cabai kepasaran, hal ini dikarenakan sentra produk cabai mengalami gagal panen. Seiring dengan turunnya harga beberapa komoditi diperkirakan pada bulan Maret ini akan mengalami deflasi.

harga,

ini

pokok masyarakat atau yang sering kita Kepokmas

penurunan

beras

namun

Berdasarkan data tahun 2006 s/d 2010, rasio penyerapan Bulog terhadap produksi beras petani akan berpengaruh terhadap stabilitas harga beras dipasaran, karena semakin besar rasio penyerapan Bulog terhadap produksi beras petani maka harga

beras

dipasaran

demikian juga sebaliknya.

semakin

stabil,


EDISI MARET 2011

ANALISA PERKEMBANGAN HARGA BERAS

a.

Perkembangan harga. 1. Rata-rata harga beras Cisadane untuk Januari – Desember 2010 sebesar Rp. 6.732,- dan Rp. 6.295,- untuk IR. 64. Sedangkan tahun 2010 harga beras Cisadane meningkat 13,04% dari Rp. 6.602 pada awal Januari 2010 menjadi Rp. 7.463,- pada akhir Desember 2010. Beras IR. 64 meningkat 12,62% dari 6.351,- pada awal Januari 2010 menjadi 7.153 pada akhir Desember 2010.

bersubsidi per tanggal 10 April 2010 ratarata 35 %. 2. Disamping kenaikan HPP 10% dan HET pupuk bersubsidi 35%, peningkatan harga beras yang cukup tinggi terjadi karena mundurnya masa tanam, sehingga masa paceklik menjadi lebih panjang, distribusi beras bersubsidi tidak optimal, ekspektasi pedagang yang berharap terlalu besar sejalan dengan gencarnya berita kenaikan harga beras dunia (pada Juli-Agustus 2010), hambatan transportasi akibat gangguan cuaca dan stock petani,penggilingan dan pedagang relative menipis, dan juga dipengaruhi oleh minimnya persediaan beras di gudang Bulog.

2. Pada tahun 2010 harga beras bulan Desember sebesar Rp. 7.463,-/kg meningkat 13,04% dibanding periode yang sama tahun 2009. Untuk harga periode September s/d 31 Desember 2010 rata-rata mengalami kenaikan sebesar 9,22% sementara periode yang sama tahun 2009 hanya naik 3,3%. 3. Memasuki Tahun 2011 harga beras jenis IR. 64 kwalitas I di Kota Semarang masih cukup tinggi yaitu Rp. 7.240,-/kg. (per tgl 1 Januari 2011) Kenaikan harga beras berlanjut sampai pertengahan bulan Januari 2011, harga tertinggi pada bulan Januari 2011 sebesar Rp. 7.340,-/kg,(tgl 13 -22). Sedangkan mulai tanggal 24 Januari 2011 harga beras mengalami tren penurunan. Harga beras jenis IR. 64 kwalitas I rata-rata kota Semarang per tgl 31 Januari 2011 sebesar Rp. 7.160/kg, sedangkan harga rata rata bulan Januari 2011 untuk jenis IR. 64 kwalitas I sebesar Rp. 7.278,-/kg naik Rp.11,97 % (Rp. 778,-) bila dibandingkan rata-rata bulan Januari tahun 2010 sebesar Rp. 6.500/kg. 4. Stock beras di gudang Bulog per tanggal 4 Pebruari 2011 sebesar 43.799 ton, termasuk beras impor sebanyak 15.119 ton (Semarang 8.406 ton dan Kedu 6.713 ton). b.

Pemicu Kenaikan Harga 1. Kenaikan harga beras di awal tahun yang cukup tinggi dipicu kenaikan HPP beras 10% sesuai INPRES 7/2009 dari Rp. 4.600,menjadi Rp. 5.060, sehingga harga beras secara proporsional naik 13,90%. Kenaikan harga Juni-Juli diperkirakan dipengaruhi pemerintah menaikan harga Eceran Tertinggi pupuk

3. Berdasarkan perkembangan realisasi pengadaan Bulog dan produksi GKG selama tahun 2.000-2010, berdasarkan rasio harga beras di pasar dan HPP beras, harga beras di pasar relative menjadi tinggi apabila pengadaan Bulog kurang dari 5%. Pada tahun 2006, harga beras lebih tinggi 42% dibandingkan HPP karena pengadaan Bulog sekitar 4% dari total GKG, tahun 2010 rasio 46% karena dengan tingkat pengadaan 3%. Sedangkan untuk tahun 2007-2009, rasio berkisar 26-30% dengan tingkat pengadaan 5% – 6%. c.

Kesimpulan dan saran. 1. Harga beras dalam negeri dipengaruhi kebijakan HPP beras, HET Pupuk, harga beras dunia, spekulasi pedagang, stock beras di dalam negeri dan cuaca. 2. Stock beras yang dipengaruhi harga secara signifikan adalah stock yang ada di Bulog. Oleh karenanya kebijakan menjaga stock beras aman untuk periode 3 bulan ke depan perlu dijaga agar tidak mengundang spekulasi harga di tingkat pedagang. 3. Harga beras tahun 2010 lebih tinggi 13,04% dibanding tahun 2009, oleh karena kenaikan harga beras pada tahun 2011 sebesar 10% harus dibarengi dengan penyaluran beras di pasaran yang tinggi agar tidak terjadi kenaikan harga yang berlebihan.


EDISI MARET 2011 INFORMASI PERKEMBANGAN HARGA KEPOKMAS PERIODE MINGGU KE-V BULAN PEBRUARI S/D MINGGU KE III MARET 2011 No.

Nama Barang

Sat

Harga Rata-2 MG.I Maret

Harga Rata2 MG.V Feb

Harga Rata-2 MG.II Maret

Harga Rata-2 MG.III Maret

Perubahan Rp

%

1 BERAS - Cisadane II

kg

6,900

7,198

6,850

6,784

(116)

- IR 64 (I)

kg

6,540

6,808

6,443

6,460

(80)

(0.96)

- Impor

kg

-

-

-

-

-

-

- DN (kw medium)

kg

10,000

10,354

10,250

10,280

280

0.29

(0,26)

2 GULA PASIR

3 MINYAK GORENG - Bimoli botol

620cc/bt

9,320

9,185

9,320

9,320

- Bimoli botol

1 liter

13,600

12,704

13,600

13,560

(40)

-

(0.29)

-

- Tanpa Merk.

kg

10,560

10,649

10,243

9,884

(676)

(3.50)

- Daging Sapi Murni.

kg

59,200

59,800

59,200

59,200

-

-

- Daging Ayam Broiler

kg

21,800

23,033

22,217

22,820

1,020

2.71

- Daging Ayam Kampung

kg

46,000

46,267

46,000

45,880

- Telur Ayam Ras.

kg

13,600

13,703

14,537

15,012

1,412

3.27

- Telur Ayam Kampung.

kg

27,400

27,383

27,400

27,400

-

-

- Merk Bendera

397gr/kl

8,660

8,405

8,660

8,660

- Merk Indomilk.

390gr/kl

7,660

7,660

7,660

7,600

- Merk Bendera

400gr/kl

25,800

25,800

25,800

25,800

-

-

- Merk Dancow

400gr/kl

26,000

26,000

26,000

26,000

-

-

kg

3,240

3,240

3,240

3,300

60

1.85

4 DAGING

(120)

(0.26)

5 TELUR

6 SUSU Kental Manis (60)

(0.78)

Susu Bubuk

7 JAGUNG PIPILAN KERING 8 GARAM BERYODIUM - Bata

1/buah

480

479

480

480

-

-

- Halus/hancur

250gr

640

609

640

648

8

1.25

kg

6,900

6,955

6,900

6,900

-

-

- Ex .Impor.

kg

6,875

6,875

6,767

6,580

(295)

- Lokal

kg

7,040

7,085

7,040

7,016

(24)

bungkus

1,400

1,303

1,393

1,396

(4)

- Keriting

kg

21,200

19,152

22,400

21,240

40

(5.18)

- Biasa

kg

12,200

13,614

18,600

18,000

5,800

(3.23)

- Rawit Merah

kg

71,000

37,975

79,733

80,200

9,200

- Rawit Hijau

kg

20,800

18,268

19,600

20,120

(680)

13 BAWANG MERAH

kg

21,800

18,299

21,683

18,740

(3,060)

(13.57)

14 BAWANG PUTIH

kg

22,000

22,022

22,967

23,920

1,920

4.15

15 IKAN ASIN TERI

kg

31,500

28,500

31,417

32,000

500

1.86

16 KACANG HIJAU

kg

17,400

16,158

17,333

16,960

(440)

(2.15)

17 KACANG TANAH

kg

15,000

14,836

15,333

15,220

220

(0.74)

9 TEPUNG TERIGU - Segitiga Biru (kw medium) 10 KACANG KEDELAI

11 MIE INSTANT

(2.76) (0.34) (0,22)

12 CABE MERAH BESAR

18 KETELA POHON 19 Elpiji / Gas 20 SEMEN GRESIK SEMEN NUSANTARA

0.59 (2,65)

kg

1,500

1,575

1,500

1,500

-

-

3 kg

14,000

14,000

14,000

14,000

-

-

40kg/zk

42,600

42,600

42,600

42,600

-

40kg/zk

42,200

42,179

42,200

42,040

SEMEN TIGA RODA 40kg/zk 42,250 42,219 42,250 42,350 Sumber : Pantauan di Pasar Tradisional Kota Semarang - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Jateng

-

(160)

(0.38)

100

0.24


EDISI MARET 2011

EKSPOR JAWA TENGAH 2011 DIPREDIKSI MAMPU MELAMPAUI TARGET Nilai ekspor Jawa Tengah bulan Desember

garment, furniture dari kayu, dan kayu

2010

akan

olahan serta asesorisnya karena adanya

pencapaian target, ekspor Jawa Tengah

perayaan hari Natal dan tahun baru di

2011

negara tujuan ekspor utama kita, ekspor

menimbulkan

khususnya

optimisme

ekspor

Berdasarkan data ekspor

non

migas.

Jawa Tengah

tahun 2010 total ekspor ( migas dan non migas)

sebesar

US

$

3,868,591,541

meningkat 26,16 persen dibanding nilai ekspor pada tahun 2009 sebesar US $ 3,066,459,532

peningkatan

realisasi

ekspor Jawa

Tengah didukung

oleh

kenaikan ekspor non migas sebesar 27,34 persen, tetapi ekspor migas mengalami penurunan sebesar 8,19 persen, dengan nilai ekspor untuk migas sebesar US $ 194,549,122

dan

ekspor non migas

sebesar US $ 3,674,042,429. Hal

ini

kebutuhan

disebabkan barang

meningkatnya

terutama

produk

komoditi

garment

menjadi

komoditi

urutan pertama dengan nilai terbesar. Pertumbuhan ekspor non migas

Jawa

Tengah di tahun 2010 lalu menunjukkan kondisi

yang

menggembirakan.

Prosentase kenaikan realisasi ekspor non migas sepanjang tahun 2010 sebesar 27,34 persen merupakan rekor tertinggi sekaligus melampaui target pemerintah Provinsi

Jawa

menargetkan

Tengah

yang

hanya

pertumbuhan

ekspor

sebesar 8-9 persen per tahun . Secara historis di tahun 2010 lalu ekspor non

migas

Indonesia

mengalami

peningkatan. Dilihat dari negara tujuan ekspor non migasnya Amerika Serikat merupakan negara urutan pertama dan disusul oleh Jepang, Jerman,

Perancis

dan Inggris. Namun saat ini Jerman mengalami

penurunan

sebesar

2,21

persen, dan ini merupakan sinyal adanya ekspansi ke pasar lain terutama negara negara non tradisional.


EDISI MARET 2011 Realisasi impor sampai

Jawa Tengah

tahun 2010 sebesar US $

636,184,241 meningkat sebesar 236,45 persen, disusul masing-masing

AS

9,645,055,400 meningkat sebesar 54,31

sebesar US$ 278,256,185

persen atau senilai US $ 3,394,800,268

persen dan

Australia sebesar US$

bila dibandingkan tahun 2009 sebesar US

211,362,692

meningkat sebesar 49,55

$ 6,250,255,332, dimana impor untuk

persen serta

kategori migas mengalami kenaikan

138,131,166 meningkat 19,96 persen.

sebesar 47,40 persen, sedangkan non migas mengalami kenaikan sebesar 64,90 persen.

turun 1,39

Thailand sebesar

Berdasarkan

pengalaman

US$

di

tahun 2010 di Jawa Tengah terdapat 4 produk / komoditi yang memiliki prospek

Bila dilihat dari komposisi impor

ekspor tinggi, produk – produk tersebut

Jawa Tengah walaupun peningkatan

memiliki

impornya tinggi dan mengakibatkan

serta memiliki daya saing kompetitif, 4

neraca perdagangan menjadi negative

produk tersebut antara lain: tekstil dan

kita tidak perlu takut atau kawatir yang

produk tekstil (TPT), wood furniture ,

berlebihan

terbesar

produk ikan dan Kopi. Pada 2011 ekspor

berasal dari kelompok bahan baku

TPT diharapkan meningkat hingga 10

penolong yang digunakan oleh industri

persen.

karena

impor

dalam negeri, ini berarti industri kita bekerja

dan

diharapkan

mampu

mengerakan perekonomian.

pasar yang relative mapan

Karena TPT memiliki pasar utama ekspor yang masih prospektif seperti Amerika, Eropa, Timur Tengah, dan

Namun demikian yang perlu

ASEAN serta kemampuan produksi yang

diantisipasi kedepan adalah pemakaian

belum optimal sehingga masih bisa

bahan impor yang berlebihan, diperlukan

ditingkatkan terutama produk benang,

inovasi untuk dapat menggantikan bahan

tekstil dan batik.

impor tersebut dengan produksi dalam negeri. Sedangkan negara pengimpor terbesar Jawa Tengah khususnya impor non migas sampai dengan 2010 adalah Cina

dengan

nilai

sebesar

US$

1.184,881,331 meningkat sebesar 58,74 persen bila dibandingkan periode tahun 2009, berikutnya

Jepang sebesar US$


EDISI MARET 2011

REINDUSTRIALISASI DALAM MENDUKUNG TRANSFORMASI EKONOMI

dan Air Bersih

Liputan : Raker Kementrian Perindustrian , Jakarta – Februari 2011 Listyati Purnama R Kondisi saat ini, dukungan sektoral dari pertumbuhan ekonomi, mendapat kontribusi dari sektor-sektor jasa non tradable ( 8,2 %). Sektor tradable tumbuh lebih rendah (3,5%), akibatnya industri tidak dapat mendorong penyerapan tenaga kerja secara optimal (table 1). Separuh dari sektor industri tersebut, secara nasional tumbuh negative dan mendekati nol (table 2). Ini menandakan adanya deindustrialisasi di sektor ini karena kekosongan kebijakan. Tenaga kerja Indonesia menurut sumber ILO th 2010, merupakan tenaga kerja informal dengan jumlah yang cukup besar mencapai 70 Juta. Posisi informal menunjukkan bahwa tenaga kerja Indonesia mempunyai jam kerja yang rendah, ketrampilan / keahlian rendah dan pendapatan rendah. Dampak dari kondisi ini tentunya menyebabkan tidak berkembangnya industri di Indonesia. Bagaimana perkembangan ekonomi selanjutnya dengan sektor industri yang kurang bergerak? Akankah kondisi ini terus menerus ? Apa yang perlu dilakukan oleh industri ? Jawabnya : PERLU REINDUSTRIALISASI LAPANGAN USAHA

05

06

07

08

09

Q1-Q3 10

1.Pertanian,Pet ernakan, Kehutanan & Perikanan

2,7

3,4

3,4

4,8

4,1

2,6

2. Pertimbangan dan Penggalian

3,2

1,7

2,0

0,5

4,4

3,3

3. Industri Pengolahan

4,6

4,6

4,7

3,7

2,1

4,0

Tradable

3,8

3,7

3,9

3,4

3,1

3,5

4. Listrik, Gas

6,3

5,8

10,3

10,9

13,8

5,2

5. Konstruksi

7,5

8,3

8,6

7,3

7,1

6,8

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

8,3

6,4

8,4

7,2

1,1

9,3

7. Pengangkutan dan Komunikasi

12,8

14,4

13,9

16,7

15,5

12,8

8. Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan

6,7

5,5

8,0

8,2

5

5,9

9. Jasa – jasa

5,2

6,2

6,6

6,4

6,4

5,4

Non Tradable

7,8

7,5

8,8

8,7

6,0

8,2

PDB

5,7

5,5

6,3

6,1

4,5

5,9

Tabel 1. Pertumbuhan sektor tradable rendah

Dalam situasi dan kondisi yang deindustrialisasi , seperti kondisi di atas, perlu dilakukan kebijakan REINDUSTRIALISASI untuk mendukung transformasi industri. Reindustrialisasi melibatkan serangkaian kebijakan untuk mengeliminir efisiensi hambatan birokrasi , factor eksternal, efisiensi sektor public dan private, serta kebijakan insentif investasi dan pengembangan system pendukung industri. Reindustrialisasi memerlukan keterlibatan sektor di luar industri. Untuk itu diperlukan kunci “Kepemimpinan dan Koordinasi”. Strategi yang perlu dilaksanakan dalam rangka reindustrialisasi meliputi : 1. Peningkatan daya saing industri dengan mengefisiensikan produksi dan meningkatan kemampuan bersaing di pasar internasional. 2. Peningkatan daya saing sumber daya manusia, melalui berbagai strategi peningkatan produktivitas, pendekatan sosio cultural dengan keterkaitan sektor terkait. 3. Membangun kewirausahaan, melalui pendidikan , pelatihan dan penelitian tentang keuangan, teknologi, psykologi, resiko usaha dagang, dan meningkatkan keberadaan sekolah-sekolah bisnis entrepreneurship.


EDISI MARET 2011 Alat angkutan, mesin dan peralatannya 10. 30%

1. Top- down : pengembangan 35 klaster

Pupuk, kimia dan barang dari karet 3. 90%

industri

Semen dan barang galian bukan logam

prioritas

yang

dipilih

2. 90%

Barang lainnya

berdasarkan

kemampuan

nasional

Makanan, minuman dan tembakau 2. 60%

untuk bersaing di pasar domestic dan

Pengilangan minyak bumi

2. 30%

internasional.

Kertas dan barang cetakan 1. 40%

Tekstil, barang kulit dan alas kaki

2. Bottom- up : Pengembangan industri

0. 20%

Logam dasar besi dan baja

pengolahan komoditi unggulan daerah

0. 00% Barang kayu dan barang dari kayu lainnya

menuju kompetensi inti industri daerah

-0. Gas 20%alam cair

(pemberdayaan

-3. 10%

industri

unggulan daerah).

-4. 80%

-6%

produk

-4%

-2%

0%

2%

4%

6%

8%

10%

12%

Tabel 2. Separuh sektor industri tumbuh negating & mendekati nol

Dengan focus pengembangan industri prioritas tahun 2010 – 2014 sebagaimana tersebut pada table 3, berikut ini : -

Langkah-langkah pembinaan industri terkait

-

dengan hal tersebut telah diamanatkan melalui Kebijakan Industri Nasional (KIN)

dalam

Perpres no. 28 th 2008, merupakan suatu arahan/ kebijakan jangka menengah maupun

Industri Fesyen Industri Kerajinan Industri Batu Mulia Industri Keramik Industri Minyak Atsiri

panjang, dalam rangka mempercepat proses industrialisasi untuk mendukung pembangunan

4. Industri Berbasis Sumber Daya Alam

Modal Industri Perkapalan

Th 2025 : Sebuah Negara Industri Tangguh di

-

5. Industri Pertumb uhan Tinggi

Industri Barang Moda

Adapun tahapan visi industri nasional :

Industri Makanan dan Minuman Industri Hilir Kelapa Sawit Industri Hilir Karet Industri Hilir Kakao Industri Hilir Baja dan Alumunium Hulu Industri Rumput Laut

Tabel 3. Fokus pengembangan industri prioritas Tahun 2010 – 2014

Th 2020 : Negara Industri maju baru Th 2014 : Pemantapan daya saing basis industri

6. Industri Prioritas Khusus

2. Industri Kecil dan Meneng ah 3.

Industri dampak negative globalisasi, liberalisasi di -Penghasil barang

dunia

- Industri Gula - Industri Pupuk - Industri Petrokimia

1. Industri Padat Karya

ekonomi nasional sekaligus mengantisipasi

dunia dan perkembangan di masa mendatang.

Industri Tekstil Industri Alas Kaki Industri Furniture

Tantangan

dalam

menangani

segala

manufaktor yang berkelanjutan

permasalahan industri bukanlah hal yang

serta terbangunnya pilar industri

mudah, namun demikian, akan

andalan masa depan.

mudah apabila

upaya terobosan

Implementasi pembangunan industri nasional

dilaksanakan

dengan

perlu dilakukan secara sinergi dan terintegrasi

berkelanjutan. Tabel 1, 2 dan 3 hendaknya

di seluruh daerah, dengan 2 pendekatan yaitu :

menjadi perhatian segenap aparat Dinperindag

menjadi kebijakan

konsisten

dan

Industr i Otomot if, Elektro nika dan Telema tika


EDISI MARET 2011 Provinsi maupun Kabupaten/kota. Sebagai aparat

industri

di

daerah,

diperlukan

perencanaan dan aplikasi fasilitasi yang matang, pembinaan yang lebih kompherensif melalui keterkaitan berbagai peran di luar sektor industri.

Kata

kunci

kepemimpinan

dan

koordinasi hendaknya dapat diaplikasikan oleh segenap jajaran aparat Dinperindag Provinsi Jateng. Kinerja yang kuat dari pimpinan hendaknya mendorong lebih mantap upaya segenap staf untuk menampilkan potensi dan tekadnya

dalam

rangka

meningkatkan

transformasi ekonomi melalui reindustrialisasi di Jawa Tengah.


EDISI MARET 2011

Dirjen SPK Kemendag RI Sidak di Semarang

produk baja tulangan beton (BjTB) yang diduga belum memenuhi SNI dan produk tersebut ditemukan di LIK Bugangan Baru

Sidak yang berlangsung selama 1 hari dan

Semarang.

dipimpin langsung Dirjen Standardisasi dan Nuzulia

Perlindungan Konsumen (SPK) Nuz Nuzulia

mengatakan

setelah

Ishaq bersama Dinperindag Prov. Jateng

Semarang, sidak akan dilakukan pula di

Bidang

Surabaya, Jakarta, Medan, Makassar, Dumai

Perlindungan

Konsumen

dan

Pengawasan Barang Beredar (PKPBB) dan Tim

dan

NTT.

Penyitaan

Pengawasan dari Kota Semarang dan telah

memberikan iklim yang menyejukkan bagi

menemukan 662 buah selang karet kompor

konsumen dan mencegah persaingan yang

gas elpiji yang tidak sesuai SNI, produk selang

kurang sehat antara produsen dalam negeri

tersebut ditemukan di Jl.Gajah Raya No.168

yang sudah memproduksi barang sesuai SNI

Semarang. Hal ini dilakukan untuk mencegah

dan importir yang mendatangkan barang non-

peredaran barang impor ilegal dan produk

SNI.

yang tidak memenuhi Standar Nasional

laboratorium

Indonesia (SNI), guna melindungi konsumen.

ketidakstandaran

Barang

yang untuk

dilakukan

disita

untuk

akan

memastikan hanya

diuji apakah

kesalahan

administrasi atau memiliki unsur pelanggaran Selang karet non-SNI yang ditemukan

dan pelaku usaha yang bersangkutan akan

memiliki panjang hanya 1,5 m,

dan tidak

dipanggil untuk keperluan klarifikasi oleh

sesuai

diterapkan

Penyidik Pegawai Negeri Sipil Perlindungan

dengan

pemerintah

yang

yaitu

telah

panjang

kompor gas minimal harus dengan

ketetapan

selang

karet

1,8 m (sesuai

Perdagangan

(Dinperindag)

Prov.

Jateng

Standardisasi

bersama Dinperindag Kota Semarang, yang

Nasional Indonesi). Hal lain yang menjadi

berkoordinasi dengan PPNS-PK Direktorat

perhatian Tim Terpadu adalah produk yang

Pengawasan

tidak

Kemendag RI.

dilengkapi

Badan

Konsumen (PPNS-PK) Dinas Perindustrian dan

dengan

tanda

merek,

produsen, logo SNI atau Nomor Pendaftaran Barang (NPB) dan ditemukan juga ratusan lampu hemat energi mencantumkan

nomor

(LHE)

yang

registrasi

tidak produk

(NRP) meskipun sudah mencantumkan logo SNI. Di tempat lain tim juga menemukan sebuah gudang distributor produk besi, tim menemukan sekitar 130 ton (18.464 batang)

Barang

Beredar

dan

Jasa


EDISI MARET 2011

INSPIRATOR PERTANIAN JAWA TENGAH Oleh Ihwan Sudrajat 1)

“Saya ini Gubernur yang bertanggung jawab atas 32,5 juta penduduk Jawa Tengah, pagi makan, siang makan dan malam makan bahkan kadang-kadang tanduk, tanggung jawab saya adalah menjaga agar perut mereka aman” Ungkapan seperti ini sering kali disampaikan oleh Bibit Waluyo, Gubernur Jawa Tengah yang hari ini (11/5/2011) akan diberikan anugrah sebagai Bapak Pertanian Jawa Tengah oleh Kamar Dagang dan Industri Daerah Jawa Tengah bersamaan dengan Musyawaran Daerah untuk memilih Pengurus KADINDA yang baru. Menurut Solechadi, Ketua KADINDA Jateng periode 2006-2011, ada dua hal yang menjadi bahan pertimbangan Kadin, yaitu konsistensi Bibit Waluyo yang tidak pernah berubah sejak menjadi Gubernur Jawa Tengah yaitu menempatkan pertanian sebagai sektor yang harus ditingkatkan produksinya dan predikat Jawa Tengah sebagai provinsi yang paling berwarna hijau-paling kuat ketahanan pangannya-dibandingkan provinsi lainnya. Dalam konteks menjaga ketahanan pangan, tidak ada salahnya Musium Rekor Indonesia untuk mempertimbangkan memberikan rekor MURI sebagai Gubernur yang paling sering mendatangi gudang Bulog dibandingkan Gubernur lainnya di Indonesia, bahkan menurut pendapat rekan saya Tamzil, Mantan Bupati Kudus, yang sekarang menjadi yang dituakan di Dinas Ciptakaru Jawa Tengah, Bupati pun bahkan belum ada yang berinisitiatif untuk melakukan monitoring terhadap ketersediaan beras di gudang

Bulog, kalau pun ada Bupati yang datang ke gudang Bulog karena mendampingi Gubernur Bibit Waluyo. Saat berkunjung ke AVA (Agri-Food and Veterinary Authority) Singapuralembaga di bawah Kementrian Pertanian fungsinya di Indonesia seperti gabungan tugas Balai Karantina Hewan dan Pertanian serta Balai Pengawasan Obat dan Makanan untuk mendorong produk pertanian Jawa Tengah bisa lebih luas diterima di pasar Singapura, CEO AVAMiss Tan Poh Hong yang menerima paparan Gubernur langsung menyebut Bibit Waluyo sebagai Gubernur Pertanian. Hal ini tidak terlepas dari kemampuan yang prima dari Bibit Waluyo menjelaskan tentang segala hal yang berkaitan dengan pertanian di Jawa Tengah dengan fasih, logis dan runtut. “Saya memang tidak sekolah tinggi-tinggi seperti doctor dan professor, karena saya orang desa jadi bisa cepat paham kalau bicara pertanian” begitu dikatakan Bibit Waluyo terkait penguasaan materi yang mumpuni. Saat bicara tentang serangan ulat yang belum lama ini cukup meresahkan masyarakat Indonesia, Gubernur Bibit Waluyo dengan tenang meminta masyarakat untuk tidak panik karena siklus ulat tidak akan lebih dari satu bulan, setelah itu akan jadi kepompong dan kemudian mejadi kupu yang indah. Ternyata penjelasan sederhana itu terbukti sekarang, ulat yang ditakutkan akan menjadi epidemic sekarang tidak lagi beritanya. Mungkin mereka sudah menjadi kupu yang indah.


EDISI MARET 2011

Bibit Waluyo juga fasih saat bicara tentang proses inseminasi buatan ternak sapi, mulai dari berapa cc yang diperlukan hingga berapa yang akan lahir dari bibit sapi yang dimiliki oleh Dinas Peternakan Jawa Tengah. Kemampuannya sering membuat stafnya malu hati, apalagi jika bicara tentang stock beras di Bulog, berapa harusnya stock minimal saat ini yang harus ada di Bulog, lalu surat-surat “peringatan� ke pusat untuk mempercepat pengadaan stock beras. Hal ini karena pagi-siang-malam Gubernur harus menjaga makan 32,5 juta rakyat Jawa Tengah. Pupuk dan benih cukup Komitmen Gubernur Bibit Waluyo membangun pertanian Jawa Tengah yang kuat merupakan sesuatu yang tidak terbantahkan. Komitmen ini dibuktikan dengan implementasinya di lapangan yang tidak pernah berhenti, termasuk keprihatinannya terhadap konversi lahanlahan sawah menjadi lahan pemukiman atau pun lahan industry. Bukti keberhasilannya yang paling nyata dan dirasakan seluruh petani adalah ketersediaan pupuk yang sangat cukup dan benih padi yang mudah diperoleh. Saya masih ingat sebelum dilantik menjadi Gubernur beliau sempat menanyakan tentang pupuk yang sering menghilang dan harganya dipermainkan di tingkat pengecer. Saya menjawab agak berat bagi Gubernur untuk menyelesaikan masalah itu karena kewenangan distribusi di tangan Bupati. Namun, hal ini tidak menjadi halangan bagi Gubernur untuk menata ulang distribusi pupuk tersebut. Enam bulan setelah beliau dilantik, pupuk tidak lagi bergejolak di pasar, sekarang

bahkan stocknya cukup berlimpah. Berita tentang harga pupuk yang tidak sesuai ketentuan atau pupuk subsidi dialihkan untuk komoditas lain hampir sudah tidak lagi diangkat oleh media. Ibarat perseneleng kendaraan, tingkat produksi pertanian Jawa Tengah saat ini sudah di posisi tiga dan mengarah ke empat sehingga kecepatan bisa ditingkatkan di atas 80 km/jam. Tingkat kesejahteraan petani juga jauh lebih membaik, terlihat dari nilai tukar petani (NTP) 2010 mencapai 103, kinerja kesejahteraan yang mengesankan dibandingkan masa-masa sebelumnya. Cita-cita wujudkan swasembada gula tahun 2013 pun tampaknya bukan lagi hal yang mustahil, seperti di masa-masa lalu karena dorongan Gubernur Bibit Waluyo memecah kebuntuan dengan menarik investor untuk membangun dua pabrik gula di Jawa Tengah yang diperkirakan mulai beroperasi tahun 2012 dan menjamin akan ketersediaan bahan baku tebu untuk ke dua pabrik dimaksud. Komitmen Bibit Waluyo yang sangat kuat membuat CEO AVA Singapura mlaksanakan kunjungan balasan yang cepat ke Jawa Tengah dan akhirnya memberikan lampu hijau bagi Jawa Tengah untuk mengekspor sayuran dan buah-buahan yang dihasilkan petani hortikultura Jawa Tengah. Padahal, AVA Singapura dikenal sangat ketat dan mempunyai standard hygienesnya yang tinggi. Sebagai “Gubernur Pertanian�, Bibit Waluyo memimpin sendiri rapat dengan para kepala dinas yang menangani pertanian se Jawa Tengah untuk memonitor data perkembangan luas panen padi di Jawa Tengah. Dalam


EDISI MARET 2011

perjalanan dinas ke daerah, Bibit Waluyo seringkali berhenti di jalan apabila melihat tanaman padi yang menguning hanya untuk mengelus dan menyampaikan terima kasih kepada tanaman padi dan Sang Pencipta. “Kalau kita sayang dengan alam, meskipun belum terucap tapi sudah diniatkan, maka alam akan membalas rasa sayang itu dengan produksi yang berlimpah� Itu yang dikatakan beliau saat ditanya tentang rasa kasihnya terhadap alam tersebut. Iklim ekstrim Provinsi Jawa Tengah adalah daerah penyangga pangan yang penting, bersama-sama Jawa Barat dan Jawa Timur, terutama dalam mewujudkan swasembada beras. Dalam kurun waktu 510 tahun ke depan, dengan melihat konversi lahan sawah yang lebih cepat terjadi di Jawa Barat dan Jawa Timur, Jawa Tengah diperkirakan akan menempati posisi terpenting dalam memperkuat produksi beras nasional. Setiap bulan, dari Jawa Tengah mengalir beras ke daerah lain tidak kurang dari 2025 ribu ton, mungkin ke depan aliran ini akan terus bertambah dan jika Jawa Tengah tidak mengantisipasinya dengan serius, tidak tertutup kemungkinan Indonesia makin terjebak sebagai importer beras terbesar sejagad. Estimasi ini sudah mulai terlihat pada masa pengadaan beras periode musim panen saat ini yang dilakukan Bulog, dimana Jawa Tengah menjadi yang terbesar, sementara Jawa Timur dan Jawa Barat masih terseok-seok. Kehadiran Gubernur Bibit Waluyo langsung ke gudang-gudang Bulog memberikan andil yang strategis

dalam menjadikan pengadaan beras Jawa Tengah yang terbesar. Namun ditengah indikasi-indikasi positip pembangunan pertanian di Jawa Tengah, satu hal yang sering diingatkan Gubernur Bibit Waluyo kepada Bupati/Walikota se Jawa Tengah adalah iklim ekstrim yang siap setiap saat menghancurkan produksi pangan. Iklim ekstrim bisa mendorong eksplosifnya serangan hama penyakit, membuat biaya produksi membengkak dan mengagalkan produksi. Hujan yang masih turun dengan lebat sepanjang hari di bulan-bulan kering seperti bulan Mei ini adalah salah satu bentuk keanehan cuaca atau iklim ekstrim yang bisa merugikan panen cabe dan sayuran lainnya. Kalau ini gejala cuaca dianggap sesuatu yang alami oleh para petinggi di kabupaten/kota, bukan tidak mungkin peta ketahanan pangan Jawa Tengah beralih dari warna hijau menjadi merah tua, daerah rawan pangan. Namun saya yakin dengan kunjungan Gubernur ke daerah-daerah yang tidak pernah henti, dampak iklim ekstrim pasti bisa diminimalisasi. Karena kehadiran Bibit Waluyo di kalangan petani, tidak sekedar mendengarkan pengarahannya tetapi banyak petani yang merasa terinspirasi oleh kehadirannya, untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Selamat Bapak Pertanian Jawa Tengah, bali ndeso bangun deso.

1 Penulis adalah Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah


EDISI MARET 2011

KERAJINAN BATIK Batik merupakan produk kerajinan

Pengrajin Industri Batik di Jawa

yang memiliki nilai sejarah dan budaya

Tengah saat ini berjumlah Âą 2.165 orang.

bangsa Indonesia. Keberadaan industri

Namun di perkirakan ke depan pengrajin

batik mempunyai peranan yang sangat

Batik akan semakin berkembang seiring

penting

dengan banyak konsumen mencintai Batik

dan

strategis,

karena

keberadaannya mampu menyerap banyak

sebagai

tenaga kerja, mendorong perekonomian

pemakaiannya mudah dan sangat praktis.

daerah dan mampu melestarikan budaya daerah.

busana

serbaguna

dan

Salah satu keberhasilan yang patut kita syukuri dalam melestarikan dan

Ditinjau

dari

sejarah

mengembangkan produk batik adalah

perkembangan batik di Indonesia, pada

dengan diakuinya Tradisi dan Budaya

awalnya batik dikerjakan hanya terbatas

Batik Asli Indonesia sebagai warisan

dalam keraton saja dan hasilnya untuk

budaya dunia oleh UNESCO pada tanggal

pakaian raja dan keluarga serta para

2 Oktober 2009. Dengan pengakuan

pengikutnya.

adanya

tersebut akan membuka peluang pasar

perubahan zaman terjadi interaksi dan

yang luas diberbagai penjuru dunia,

interkultural sehingga batik berkembang

sehingga permintaan akan hasil Produksi

menjadi komoditas budaya yang memiliki

Batik Indonesia akan semakin meningkat.

nilai ekonomi yang cukup tinggi dan

Momentum seperti ini menjadi peluang

menjadi

bangsa

sekalian tantangan bagi para perajin dan

Indonesia, bahkan telah menembus pasar

produsen batik di Jawa Tengah untuk

ekspor seperti Asia, Eropa dan Amerika.

semakin

Namun

pakaian

dengan

kebanggaan

Sentra Batik di Indonesia masih di dominasi dan terpusat di pulau Jawa,

kreatif

menciptakan

dan

corak

inovatif

yang

dalam

disesuaikan

dengan selera pasar.

khususnya Provinsi Jawa Tengah yang

Produk batik mempunyai prospek

terbesar dari 35 Kab/Kota, antara lain

yang cukup baik kedepan, karena apabila

Kab/Kota Pekalongan, Kota Surakarta, Kab

ditinjau dari kualitas SDM dalam negeri

Rembang, Kab Sragen, Kab Pati, Kab

cukup di andalkan, baik teknis proses

Cilacap, Kab Banyumas, Kab Brebes dll.

produksi maupun penguasaan teknologi.


EDISI MARET 2011

Berkaitan

dengan

adanya

industri batik, diantaranya adalah

pengakuan dari UNESCO, berbagai

adanya Kenaikan harga bahan baku

upaya yang terus dilakukan oleh

seperti

Pemerintah Daerah Jawa Tengah

gondorokem.

guna melestarikan dan mengangkat

kebutuhan bahan baku benang

Industri Batik agar tumbuh dan

sutera

berkembang serta memiliki daya

tumbuh

saing yang tinggi, baik di pasaran

industri batik. Sementara produksi

domestic

pasaran

bahan baku dalam negeri belum

internasional. Ekspor batik Jawa

mencukupi, misalnya benang masih

Tengah

batik

dominan di impor dan kurangnya

nasional pada tahun 2008 sebesar

promosi baik dalam maupun luar

35,16 juta US$ atau naik 20,24%

negeri serta kurangnya informasi

dibanding tahun 2007 sebesar 29,3

pasar.

maupun

sebagai

Sentra

juta US$ dan pada tahun 2009 ekspor batik nasional mencapai 125 juta US$. Negara

yang

merupakan

tujuan ekspor batik Indonesia di antaranya adalah Amerika Serikat, Australia, Jerman, Swedia, Perancis, Belanda,

Singapura,

Korea,

Malaysia, Jepang, dan Uni Emirat Arab. Terlepas

dari

berbagai

keunggulan industri batik tersebut, namun

masih

permasalahan

ada

beberapa

yang

dihadapi

mori

yang dan

atau

katun

Disamping

meningkat

dan itu

seiring

berkembangnya


EDISI MARET 2011

PROFIL PENGUSAHA

menjadikan Jenang makanan dunia”

Inginkan Jenang Jadi Makanan Dunia.

kata

MM

sambil

matanya

menerawang jauh ketika penulis Pembawaannya kalau

bicarapun

meledak-ledak,

sederhana,

tidak

tetapi

terlalu

jika

kita

menanyakan obsesinya kedepan. Untuk

mewujudkan

tersebut

obsesinya

pengusaha

yang

juga

sudah mengobrol dengannya tanpa

pemilik PJ MURIA JAYA, didukung

terasa waktu berjalan begitu cepat.

dengan

25 karyawan

Gagasannya tentang hidup dan

banyak

melakukan

kehidupan

kreasi

terhadap

serta

perjalanan

tetapnya,

inovasi

dan

jenang

yang

hidupnya yang penuh keprihatinan

dihasilkannya.

sehingga mencapai sukses seperti

terobosan-terobosan

sekarang,

dengan

memperbaiki rasa yang dilakukan

makna yang dapat dipelajari sisi

selama ini akan menghasilkan satu

positipnya

rasa jenang yang bisa diterima oleh

sangat

oleh

sarat

setiap

calon

pengusaha yang ingin sukses. Itulah Ma’ruf

sosok

jenang,putra

pengusaha

berharap untuk

Sejak mahasiswa, MM dikenal kreatif

dan

aktif

serta

tidak

petani

mengandalkan dukungan orang tua

sederhana dari Kudus. Sudah 25

untuk membiayai kuliah. Saat masih

tahun lebih MM mengembangkan

kuliah

usaha jenang Kudus dengan merk

Jogjakarta, MM muda sudah bisa

KENIA.Kini produknya sudah banyak

membantu

dikenal

tuanya. Awalnya hanya membawa

dan

seorang

Saya

seluruh konsumen” lanjut MM.

Muhamad

(MM)

menjadi

oleh-oleh

di

IAIN

Sunan

biaya

Kalijaga

hidup

orang

favorit masyarakat Jawa Tengah

kacang

ataupun dari luar Jawa Tengah yang

selanjutnya

berkunjung ke Jawa Tengah. “ Saat

temannya ataupun kepasar dengan

ini

harga

cita-cita

saya

hanya

ingin

tanah

yang

dari dijual

sangat

Kudus

dan

keteman-

memadai.


EDISI MARET 2011

Setelah melihat untungnya yang

untuk maju dan ingin menjadi

cukup lumayan, pola penjualanpun

pengusaha sukses, segala rintangan

dirubah, MM menitipkan kacangnya

dihadapi dengan penuh ketabahan

langsung ke para konsumen serta

dan ketidak lelahan hingga MM

tempat-tempat hiburan yang cukup

mampu mempekerjakan 25 orang

banyak bertebaran di Jogja. Hasil

sebagai

tersebut tidak hanya cukup untuk

perusahaannya.

membiayai kuliahnya bahkan MM bisa

membantu

orang

tuanya

sedikit-sedikit.

pekerja

kuliah, MM

di

MM juga membawa PJ Muria Jaya

menjadi

perusahaan

berorientasi

Setelah lulus

tetap

pasar

yang dan

mengedepankan aspek kesehatan.

pernah bekerja sebagai sales dan

Saat

menjadi pekerja di pabrik jenang

disalurkan kepasar oleh-oleh di

MUBAROK. Dari pekerjaan tersebut

Jawa Tengah dan DIY serta sebagian

MM belajar banyak tentang hidup,

daerah Jawa Timur. Perusahaannya

kesungguhan dan kunci sukses. Jiwa

juga telah mendapat sertifikat ISO

kewirausahaannya membuat MM

9001

tidak kerasan bekerja dengan orang

memenangkan Juara I untuk lomba

lain.

kemasan, aktif mengikuti berbagai

Pada

tahun

1995,

MM

ini

produk

tahun

Muria

2008

pameran

jenang sendiri. Diawal usahanya

Perindustrian

segala sesuatunya ia tangani sendiri,

Jawa Tengah, terakhir mengikuti

mulai dari membeli bahan baku

pameran Jawa Tengah di Kamboja.

dengan

hasilnya. tertatih-tatih

Meskipun

memasarkan awalnya menjalankan

usahanya , namun dengan jiwa yang penuh kesungguhan , keinginan

dan

digelar

perbah

membuka usaha untuk membuat

sampai

yang

dan

Jaya

Dinas

Perdagangan


EDISI MARET 2011

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Jl.Pahlawan No.4 Semarang, Jawa Tengah. Indonesia http://dinperindag.jatengprov.go.id

Phone ( 024 ) 8419826 / 8417601 Fax ( 024 ) 8311710 info@dinperindag.jatengprov.go.id

”One Team, One Spirit, One Goal..To be The Number One”

Find Us on Web: http://dinperindag.jatengprov.go.id


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.