PANDUAN PEMETAAN KADER AKTIVIS LOKAL (KOMUNITAS) UNTUK ADVOKASI LINGKUNGAN HIDUP DICEKUNGAN BANDUNG
Disusun oleh Tim Kerja Penguatan Kapasitas Program Advokasi GAKUMLING
PERKUMPULAN INISIATIF 2006 Panduan Kegiatan Assessment Aktivis dan Persoalan Komunitas
1
PANDUAN KEGIATAN ASSESSMENT AKTIVIS DAN PERMASALAHAN KOMUNITAS I. PENGANTAR 1.1 Latar Belakang
Lingkungan hidup adalah sebuah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi perikehidupan dan kejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Sehingga dalam pengelolaannya harus dapat memadukan upaya melestraikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan, penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup. Cekungan Bandung saat ini memiliki kondisi yang sangat memprihatinkan jika ditinjau dari kondisi lingkungannya. Cekungan Bandung saat ini sudah sangat rawan terhadap bencana seperti banjir, longsor, dan lain-lain serta rawan terhadap ketersediaan air bersih disamping memiliki permasalahan lingkungan yang lainnya seperti pencemaran, sampah dan polusi yang sudah sangat tinggi. Kondisi cekungan yang ada memperparah kondisi iklim yang ada disekitarnya karena iklim yang ada dicekungan sangat bergantung pada kondisi wilayah itu sendiri. Upaya melembagakan tekanan publik untuk mendorong penegakan hukum khususnya berkaitan dengan hukum lingkungan ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan berbagai upaya–upaya penyadaran atas hak dan kewajiban dalam sektor hukum dan peradilan di masyarakat. Upaya ini dilakukan karena selama ini sector peradilan dan hukum tidak begitu banyak melibatkan peran–peran tertentu di masyarakat secara lebih progresif. Salah satu strategi advokasi lingkungan yang sering dilakukan untuk mencoba menyelesaikan kasus lingkungan adalah dengan melalui gugatan dipengadilan (litigasi). Beberapa kasus lingkungan sudah pernah dicoba diadvokasikan melalui cara ini. Saat ini gugatan melalui pengadilan sudah diatur di dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Masyarakat umum diasumsikan mengetahui persoalan hukum yang ada akan tetapi tidak sampai pada tahap memahami secara komprehensif. Karena itu untuk mencapai target program maka penting dilakukan semacam strategi pelembagaan tekanan publik pada sektor peradilan dan hukum khususnya berkaitan dengan hukum lingkungan. Untuk membatasi lingkup program maka kegiatan ini mengambil isu-isu lingkungan yang salah satunya berkaitan erat dengan penataan ruang yang cukup mencuat di wilayah Cekungan Bandung (Kota dan Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Sumedang) yaitu pada kasus-kasus peradilan lingkungan di wilayah ini. Mengamati fenomena penegakan hukum dan peradilan yang terjadi di Indonesia saat ini, tampaknya pelembagaan kelompok-kelompok penekan (pressure groups) untuk kasuskasus penegakan hukum dan peradilan menjadi alternatif yang cukup layak untuk dikedepankan. Program penguatan koalisi kelompok masyarakat untuk mendorong peningkatan tekanan publik pada sektor peradilan dan hukum serta memperkuat kader masyarakat sadar hak dan kewajiban hukum pada isue-isue lingkungan hidup di Cekungan Bandung memiliki relevansi cukup kuat dengan berbagai upaya peningkatan peran lembaga peradilan dan hukum serta perlindungan hak-hak asasi manusia. Lebih
Panduan Kegiatan Assessment Aktivis dan Persoalan Komunitas
2
khususnya jika dikaitkan dengan hal-hal berikut ini yang memilki pengaruh kuat atas perlindungan hak-hak azasi manusia secara lebih luas yaitu bahwa : 1. Penyadaran hak-hak dan kewajiban hukum adalah proses yang tidak pernah berhenti dan terus–menerus dalam perlindungan HAM karena adanya ketidaksamaan pemahaman di tingkat masyarakat terhadap hukum dan peradilan itu sendiri 2. Perlunya memperbesar dan mempermudah akses di dalam masyarakat atas sector peradilan dan hukum 3. Khusus mengenai lingkungan hidup, sektor ini banyak memunculkan kasus – kasus yang secara empiris mengarah pada persoalan hak-hak azasi manusia. Program Penguatan koalisi kelompok masyarakat untuk mendorong peningkatan tekanan publik pada sektor peradilan dan hukum serta memperkuat kader masyarakat sadar akan hak dan kewajiban hukum pada isue-isue lingkungan hidup di Cekungan Bandung akan dilakukan untuk memperkuat penyelenggaraan hukum dan perundangundangan dengan mendorong independensi dan transparansi praktek-praktek penegakan hukum dan peradilan. Sulitnya akses untuk terlibat didalam proses peradilan khususnya bidang lingkkungan mendorong perlu diciptakan sebuah upaya lain yang dapat mempengaruhi dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk memastikan proses peradilan tersebut dapat berjalan. Koalisi yang dibangun mencoba menciptakan kondisi yang kondusif tersebut dengan mengupayakan terbangunnya opini public terhadap maslah lingkungan yang terjadi dan penyadaran berkaitan dengan hak dan kewajiban hokum terkait dengan proses peradilan. Terjadinya kerusakan lingkungan seringkali lebih disebabkan masih lemahnya penegakan hukum di bidang lingkungan. Bahkan beberapa kasus yang benar-benar merusak lingkungan pun kadang luput dari jeratan hukum. Idealnya kasus yang menyangkut permasalahan lingkungan seharusnya ditangani oleh eksekutif tetapi hal tersebut tidak optimal mengingat adanya keterbatasan kewenangan dan personel. Kondisi saat ini kepercayaan public terhadap proses dan hukum peradilan yang berlaku sangat rendah karena seringkali prosesnya tudak sampai tuntas dan hukum peradilan yang berlaku khususnya berkaitan dengan lingkungan belum optimal pelaksanaannya dan tidak tersosialisasinya hukum lingkungan yang ada. Kesadaran atas hak dan kewajiban public terhadap permasalahan lingkungan dan proses peradilan pun masih sangat rendah. Aksesibilitas publik terhadap proses dan hukum lingkungan masih sangat terbatas. Selama ini yang terjadi baru sebagian kecil saja yang dapat memperoleh akses terhadap hukum lingkungan dan proses peradilan yang berlangsung, Untuk melalukan upaya tersebut perlu dilakukan satu upaya peningkatan kapasitas masyarakat atau komunitas yang terlibat dalam koalisi yang diawali dengan identifikasi individu lokal yang potensial yang mampu terlibat adalam advokasi hukum dan menyelasaikan kasus-kasus lingkungan yang sedang terjadi. 1.2
Tujuan Kegiatan Assessment Tujuan dari kegiatan assessment aktivis komunitas dan lokasi komunitas pengembangan CRC adalah terbangunnya contact person dan kesamaan pandangan untuk melakukan upaya-upaya perubahan. Selain itu, melalui asesmen akan dihasilkan peta potensi aktivisme (pelaku dan karakteristiknya) di masing-masing komunitas. Dengan kata lain, tujuan dari kegiatan assessmen ini adalah sebagai berikut: 1. Tergalinya potensi-potensi calon aktivis komunitas yang tangguh 2. Tergalinya isu-isu dan permasalahan atau kasus yang ada di masing-masing komunitas.
Panduan Kegiatan Assessment Aktivis dan Persoalan Komunitas
3
1.3
Output Kegiatan Assessment Output kegiatan assessment ini adalah: 1. Sejumlah orang di masing-masing komunitas yang dianggap memiliki potensi untuk menjadi aktivis di komunitas masing-masing dan terlibat dalam koalisi 2. Data dan informasi awal masing-masing komunitas tentang isu, permasalahan dan profil awal komunitas.
1.4   
Kriteria Responden memperhatikan keseimbangan gender memperhatikan segregasi sebaran ekonomi memperhatikan sebaran wilayah
Panduan Kegiatan Assessment Aktivis dan Persoalan Komunitas
4
II. ALUR KEGIATAN ASSESSMENT Alur kegiatan assessment aktivis komunitas adalah sebagai berikut:
Concept paper/data sekunder
Mengidentifikasi lokasi Assesment
Identifikasi informan
Daftar inforrman
Form A &B
Alternative 2
Catatan: Dari kita ikut
Wawancara dengan informan tsb & informan random
Identifikasi isu Identifikasi aktivis X = n Alternative 1
Analisis isu
Form C
Wawancara aktivis
Form D Profil aktivis
Isu terpilih
candidat
n = <x
FGD isu terpilih
Form D Alat Bantu FGD Analisis isu
FORM F: FORM KHUSUS ASESOR UTK MELAKUKAN PENILAIAN
Kandidat aktivis
n = <<x
End process untuk peserta lokalatih
Panduan Kegiatan Assessment Aktivis dan Persoalan Komunitas
5
III. FORM-FORM 3.1. Form A: Wawancara Penggalian Isu Assessor: ........................................................... Tanggal: ……………………………………… Nama responden:…………………………………….. Posisi: ………………………. Kampung: ……………………………….. Desa: ………………………………………... A. Daftar permasalahan-permasalahan yang dianggap penting Permasalahan dan Deskripsi Singkat Permasalahan:
Alternatif Solusi
Riwayat Penyelesaian
Urutan
Permasalahan:
Permasalahan:
Permasalahan:
Permasalahan:
B. Permasalahan penataan DAS Citarum yang dianggap paling penting di desa Permasalahan: Penyebab:
Permasalahan dan penjelasan
Panduan Kegiatan Assessment Aktivis dan Persoalan Komunitas
6
Aktor-aktor yang dianggap bertanggung jawab atas ternyadinya permasalahan:
Apa alasannya:
Alternatif penyelesaian:
Riwayat penyelesaian:
Aktor-aktor yang dianggap harus dan mampu menyelesaikan masalah:
Apa alasannya?
Apa perannya?
C. Diagram keterkaitan sebab-akibat permasalahan utama dalam penataan DAS Citarum dari sudut pandang responden, dan posisi yang mungkin dilakukan responden di dalamnya.
Panduan Kegiatan Assessment Aktivis dan Persoalan Komunitas
7
3.2.
Form B: Wawancara Penggalian Aktor Kunci Assessor: ........................................................... Tanggal: ……………………………………… Nama responden:…………………………………….. Posisi: ………………………. Kampung: ……………………………….. Desa: ………………………………………... A. Pihak-pihak yang menjadi penyebab munculnya permasalahan dalam penataan DAS Citarum dillingkungan responden No.
Penyebab
Masalah
1.
2.
3.
Langsung Pihak:
Tidak Langsung Pihak:
Alasan:
Alasan:
Pihak:
Pihak:
Alasan:
Alasan:
Pihak:
Pihak:
Alasan:
Alasan:
B. Pihak-pihak yang terkena dampak permasalahan dalam penataan DAS Citarum dillingkungan responden Pihak yang Terkena Dampak No.
1.
2.
Masalah
Pihak:
Tidak Langsung Pihak:
Pihak:
Pihak:
Alasan:
Alasan:
Alasan:
Alasan:
Pihak:
Pihak:
Pihak:
Pihak:
Alasan:
Alasan:
Alasan:
Alasan:
Langsung
Panduan Kegiatan Assessment Aktivis dan Persoalan Komunitas
Positif
Negatif
8
Pihak yang Terkena Dampak No.
Masalah
3.
Pihak:
Tidak Langsung Pihak:
Pihak:
Pihak:
Alasan:
Alasan:
Alasan:
Alasan:
Langsung
Positif
Negatif
C. Posisi dan keberpihakan aktor-aktor kunci di komunitas dan jaringan/afiliasinya. Isu/Permasalahan: ………………………
Aktor
Deskripsi
Reaksi potensial Aktor yang Berimplik asi pada Isu
Jaringan/ Afiliasi Aktor Tsb.
Rekomend asi Penangan an terhadap Aktor
Mendukung Bertentangan Netral D. Gambarkan keterkaitan antar aktor kunci di komunitas tersebut untuk tiap isu/masalah.
Panduan Kegiatan Assessment Aktivis dan Persoalan Komunitas
9
3.3
Form C: Alat Bantu Kompilasi dan Analisis Isu Assessor: ........................................................... Tanggal: ……………………………………… Informasi lokasi: Kampung: …………………………………….. Desa: …………………………………………... Bagian Pertama: Profil Wilayah Penelitian A. Sejarah pembentukan dan perkembangan wilayah: B. Keadaan fisik lingkungan 1. Batas Administratif 2. Luas Wilayah
: :
C. Keadaan Sosial-Ekonomi Penduduk 1. Jumlah Penduduk: Laki-Laki: ….. orang Perempuan: …..orang 2. Jumlah KK: 3. Komposisi Tingkat Pendidikan 1.1 Belum Sekolah: laki-Laki: ….orang
Perempuan: ….orang
1.2 Tidak Tamat Sekolah: laki-Laki: ….orang
Perempuan: ….orang
1.3 Lulusan Pendidikan Umum: Lulusan TK : laki-Laki: Lulusan SD : laki-Laki: Lulusan SLTP : laki-Laki: Lulusan SLTA : laki-Laki: Lulusan Akademi: laki-Laki: Lulusan Universitas: laki-Laki:
….orang ….orang ….orang ….orang ….orang ….orang
Perempuan: Perempuan: Perempuan: Perempuan: Perempuan: Perempuan:
….orang ….orang ….orang ….orang ….orang ….orang
1.4 Lulusan Pendidikan Khusus: Pondok Perantren: laki-Laki: Madrasah: laki-Laki: Sekolah Luar Biasa: laki-Laki: Kursus: laki-Laki:
….orang ….orang ….orang ….orang
Perempuan: Perempuan: Perempuan: Perempuan:
….orang ….orang ….orang ….orang
4. Komposisi Mata Pencaharian 2.1 Karyawan: ii. Pegawai Negeri Sipil (PNS): iii. ABRI: iv. Swasta: 2.2 Pedagang: 2.3 Pengusaha: 2.4 Petani: 2.5 Buruh tani: 2.6 Buruh industri: 2.7 Buruh bangunan: 2.8 Supir: 2.9 Pertukangan:
Panduan Kegiatan Assessment Aktivis dan Persoalan Komunitas
10
2.10 2.11 2.12 2.13 2.14 2.15
Pengrajin: Peternak: Nelayan: Pemulung: Jasa: ………
2.
Komposisi Tingkat Kesejahteraan 3.1 PRA KS: ____________KK 3.2 KS 1: ______________KK 3.3 KS 2: ______________KK
3.
Komposisi Pengangguran berdasarkan Tingkat Pendidikan Belum Pernah Sekolah: Lulusan TK/sederajat : Lulusan SD/sederajat : Lulusan SLTP/sederajat: Lulusan SLTA/sederajat: Lulusan Akademi/sederajat: Lulusan Universitas/sederajat:
D. Keadaan Sosial-Budaya Penduduk 1. Adat Istiadat (tradisi dan kesenian local yang masih dianut) Deskripsi: ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ 2. Sistem Kekerabatan Dekripsi: ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ 3. Sistem Masyarakat (kebiasan-kebiasan local yang cukup dominant) Deskripsi: ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ 4. Organisasi yang ada di wilayah: Organisasi politik: Organisasi keagamaan: Organisasi Pemerintah: Organisasi profesi (formal); Organisasi Profesi (informal): Organisasi Sosial: Organisasi budaya: _______________ E. Data Pemenang Pemilu:
Panduan Kegiatan Assessment Aktivis dan Persoalan Komunitas
11
F. Peta Transek
Bagian Kedua: Keterkaitan Sebab-Akibat Permasalahan DAS Citarum di Komunitas A. Gambar keterkaitan sebab-akibat permasalahan utama dalam penataan DAS Citarum dari sudut pandang assessor, dan posisi yang mungkin dilakukan para responden di dalamnya.
Panduan Kegiatan Assessment Aktivis dan Persoalan Komunitas
12
Bagian Ketiga: Kapasitas Komunitas dalam mengelola Konflik Kasus-kasus konflik dan Riwayat Penyelesaiannya No
Kasus
Deskripsi Riwayat Penyelesaian
Panduan Kegiatan Assessment Aktivis dan Persoalan Komunitas
13
3.4
Form D: Alat Bantu Kegiatan Diskusi Terfokus Assessor: ........................................................... Tanggal: ……………………………………… Informasi lokasi: Kampung: …………………………………….. Desa: …………………………………………... Bagian Pertama: Menggali Sensitivitas Responden terhadap Permasalahan yang ada di Komunitasnya.
Bagian Kedua: Menggali Keberpihakan Responden terhadap Kelompok Marjinal
Panduan Kegiatan Assessment Aktivis dan Persoalan Komunitas
14
Form E: Wawancara Profiling Aktivis Komunitas Assessor: ........................................................... Tanggal: ……………………………………… Nama responden:…………………………………….. Posisi: ………………………. Kampung: ……………………………….. Desa: ………………………………………... I. Lembar Kondisi Rumah Tokoh 1. jenis rumah permanen semi permanen temporer 2. beri tanda √ pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan : Jenis properti/barang Mobil Sepeda motor Televisi Radiotape Kulkas Garasi mobil Antena parabola Telepon HandPhone Komputer VCD Player …………………………….
Kondisi Ada
Tidak
II. Identitas dan Riwayat Hidup Tokoh 1. nama lengkap panggilan/populer 2. alamat
usia : ……..th
L/P *
: : : Jl……………………………..No……. RT/RW …./….. Desa/Kel ……………………Kec. ……………………….. KodePos ……………………Telp. ………………………. HP ……………………….…. Fax ……………………….. 3. afiliasi partai ** : tidak ada ada, yaitu …….. deskripsi tentang pandangan politik tokoh: aktivitas di parpol cara dia menentukan parpol yang dipilih dalam pemilu manfaat politik bagi harapan dan kepentingannya 4. pekerjaan saat ini : pedagang pasar pengusaha/wiraswasta sopir angkot kusir delman petani/peternak pelajar/mahasiswa Militer * **
pedagang kakilima buruh pabrik penarik becak pengojek karyawan swasta (selain buruh pabrik) dosen/guru pegawai negeri sipil (selain dosen/guru)
coret yang tidak perlu sebaiknya diisi
Panduan Kegiatan Assessment Aktivis dan Persoalan Komunitas
15
ibu rumah tangga lainnya : …… deskripsikan: pekerjaan sampingan tokoh rekanan bisnisnya lama berbisnis keuntungan target
tidak bekerja
5. beri tanda √, pada jabatan tokoh saat ini: Camat Danramil Kapolsek Kepala Desa Ketua BPD Kepala Dusun Ketua RW Ketua RT deskripsikan pengalaman tokoh menyangkut: kendala dan peluang sehubungan dengan jabatannya untuk tokoh yang pernah menjabat: deskripsikan kesuksesan/kegagalan selama memegang jabatan tersebut 6. pendidikan terakhir : tidak sekolah SD SLTA/sederajat Diploma deskripsikan mengenai: seminar/training/kursus yang pernah diikuti rencana yang berkaitan dengan pendidikan akses terhadap IT
SLTP/sederajat lebih tinggi
7. organisasi/perkumpulan/lembaga yang diikuti selain parpol a. kelompok keagamaan : ………………….. b. kel. pelayanan sosial&kesehatan : ………………….. c. kel. Tabungan, Arisan, dan kredit : ………………….. d. kel. pemerintahan : ………………….. e. kel. Buruh/profesi lainnya : ………………….. f. kel. rekreasi/wisata : ………………….. g. kel. Pencinta alam&lingkungan : ………………….. h. kelompok produksi : ………………….. i. kel. Olahraga & kesenian : ………………….. j. kel. Kesukuan : ………………….. k. kel. Pemuda : ………………….. l. kel. Perempuan/PKK : ………………….. m.kelompok lainnya : ………………….. deskripsikan peran tokoh dalam setiap organisasi/perkumpulan/lembaga yang diikuti: menjadi anggota/pemimpin/dsb? Lamanya tergabung Manfaat tergabung Mengapa pihak lain tidak bergabung Keuntungan yang ditawarkan kalau bergabung Konflik antar organisasi III. Sejarah Kewargaan 1. apakah Anda lahir di lingkungan ini: ya tidak 2. berapa lama Anda telah tinggal di lingkungan ini: 0-5 th 5-10 th 10-15 th 15-20 th 3. apakah Anda pernah berpindah tempat tinggal:
Panduan Kegiatan Assessment Aktivis dan Persoalan Komunitas
>20 th
16
ya tidak untuk yang menjawab ya, deskripsikan kronologisnya: waktu pindah penyebab harapan
Panduan Kegiatan Assessment Aktivis dan Persoalan Komunitas
17
3.5
Form F: Alat Bantu Penilaian terhadap Aktivis Ada tiga tahapan penilaian; tahap wawancara isu, tahap wawancara profiling aktivis dan tahap FGD, sebagai berikut: 1. Pertanyaan-pertanyaan yang akan dicek pada tahap wawancara isu sebanyak individu yang di nilai Individu A: ………………… Kriteri a 1. aktivism e
Indikator
Parameter
Cara menilai
1. Sensitivita s terhadap masalah
1.1 mengetahui dan memahami peta persoalan
2. Sikap voluntaris me
2.1 kebiasan Dilihat menyumbang dari jawaban tentang actor yang dianggap mampu menyelesai akan masalah riwayat penyelesaia n masalah 3.1 ikatan cara emosional pandang terhadap soal: siap yang paling marjinal - lihat di riwayat penyelesaia n masalah
3. berpihak kepada kelompok marjinal
4. memiliki daya tahan yang kuat
4.1 konsistensi terhadap tujuan
Lihat dari kualitas jawaban terhadap isu
Lihat di Riwayat penyelesaia n masalah
Panduan Kegiatan Assessment Aktivis dan Persoalan Komunitas
3/ 2/ 1
Nilai Argu menta si
Pertimban gan untuk menilai Indikasi: - kedalama n - keluasan
besarnya sumbangan frekuensi menyumbang - alasannya
cara mengenali kelompok marjinal lamanya bergaul dengan kelompok marjinal kecenderung an isu-isu yang muncul dalam jawabanjawaban responden lamanya terlibat dalam upaya penyelesaian masalah frekuensi keterlibatan
18
Kriteri a
Indikator
Parameter
2. Sosial Skill
1. keberterim aan yang tinggi di masyaraka t
1.1 Minimnya opini masyarakat tentang peran social yang negative
3. Econom ic Skill/Ent reprene urship
1. Memobilis asi dan mengelola sumber daya ekonomi
1.1 Pernah menggalang sumber dana dari komunitas
Cara menilai
3/ 2/ 1
Nilai Argu menta si
Lihat di riwayat penyelesaia n masalah
Lihat riwayat penyelesaia n masalah lihat alternative penyelesaia n masalah Tanya langsung 1.2 Pernah Lihat atau sedang riwayat penyelesaia mengelola usaha-usaha n masalah ekonomi - alternative komunitas; penyelesaia koperasi, n masalah jaringan Tanya listrik, langsung sampah, jaringan air bersih, dll.
Pertimban gan untuk menilai dalam upaya penyelesaian masalah - pandangan responden lain terhadap responden
tujuan penggalanga n dana Besarnya dana yang dikumpulkan
lamanya terlibat dalam usahan ekonomi komunitas - peran dan posisi dalam usaha ekonomi komunitas tersebut
2. Pertanyaan-pertanyaan yang akan dicek pada tahap wawancara profiling aktivis sebanyak individu yang di nilai Individu A: ……………………
Kriteria 1. aktivisme
Indikato r
Paramete r
Cara menilai
2. voluntaris me
2.2 -Tanya keterlibatan langsung dalam menyelesai akan masalah
Panduan Kegiatan Assessment Aktivis dan Persoalan Komunitas
3/ 2/ 1
Nilai Argu ment asi
Pertimba ngan untuk menilai - lamanya terlibat dalam upaya penyelesaia n masalah - frekuensi keterlibatan dalam
19
Kriteria
2. Sosial Skill
Indikato r
Paramete r
3. berpihak kepada kel. marjinal
3.1 lingkungan pergaulan
Tanya langsung
1. keberteri maan yang tinggi di masyarak at 2. Daya motivasi, inisiasi, inovasi yang tinggi
1.2 Memiliki lingkungan pergaulan yang luas
Tanya langsung
2.1 Jumlah insiatifinisiatif yang ditelorkan dan dampaknya terhadap komunitas 3.1 Jumlah organisasi yang diikuti
Tanya langsung
3. Kemamp uan berorgani sasi (mengelo la, memperk uat)
Cara menilai
Tanya langsung
3.2 Lama Tanya terlibat langsung dalam
Panduan Kegiatan Assessment Aktivis dan Persoalan Komunitas
3/ 2/ 1
Nilai Argu ment asi
Pertimba ngan untuk menilai upaya penyelesaia n masalah cara mengenali kelompok marjinal jumlah orang dari tiap-tiap kelompok marjinal yang dia kenali - lamanya bergaul dengan kelompokkelompok marjinal
Organisasi yang diikuti memiliki tipe organisasi social (bukan organisasasi bisnis) dan focus kegiatan nya dikomunitas tsb. Terlibat dalam organisasi
20
Kriteria
Indikato r
Paramete r
Cara menilai
organisasi yang diinisiasi
3/ 2/ 1
Nilai Argu ment asi
3.3 Posisi Tanya atau langsung peranan dalam organisasi tersebut
3. Economic Skill/Entr epreneur ship
2. Kemandir ian secara ekonomi (indepen densi secara ekonomi)
2.1 Tanya Memiliki langsung sumber penghasila n yang mandiri
Pertimba ngan untuk menilai tersebut dari awal pembentuka n sampai sekarang menempati posisi dan memiliki peran yang strategis dalam organisasi tersebut sedang bekerja (pada orang lain maupun wiraswasta) - komposisi pendapatan dan pengeluaran rutin
3. Pertanyaan-pertanyaan yang akan dicek pada tahap FGD aktivis individu yang di nilai Individu A: …………………
Kriteria
Indikator
Parameter
1. aktivism e
1. Sensitivitas terhadap masalah
1.1 mengetahui dan memahami peta persoalan
Cara menilai Lihat dari kualitas jawaban terhadap isu
Panduan Kegiatan Assessment Aktivis dan Persoalan Komunitas
3/ 2/ 1
Nilai Argu ment asi
sebanyak
Pertimba ngan untuk menilai Indikasi: - kedala man - keluasa n
21
Kriteria
Cara menilai
Indikator
Parameter
3. berpihak kepada kelompok marjinal
3.1 ikatan cara emosional pandang terhadap soal: siap yang paling marjinal lihat di riwayat penyelesaian masalah
3/ 2/ 1
Nilai Argu ment asi
Pertimba ngan untuk menilai cara mengenali kelompok marjinal - lamanya bergaul dengan kelompok marjinal kecenderun gan isu-isu yang muncul dalam jawabanjawaban responden
4. Kompilasi Nama
Nilai pada tahap wawancara isu (berdasarkan jumlah parameter)
Jumlah
Nama
Nilai pada tahap wawancara profiling aktivis (berdasarkan jumlah parameter)
Jumlah
Nama
Nilai pada tahap FGD (berdasarkan jumlah parameter)
Jumlah
1. 2.
1. 2.
1. 2. Nama 1. ......
1
1
Nilai terhadap parameter 2 3 1 2 3
Jumlah 4
7
Hasil penilaian dibandingkan dengan profil (kondisi yang kira-kira dapat menghambat)
Panduan Kegiatan Assessment Aktivis dan Persoalan Komunitas
22