PANDUAN AUDIT SOSIAL PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH
Oleh : Rizki Estrada
2014
Jln. Guntursari IV no. 16 - BANDUNG
DAFTAR ISI i
Daftar Isi
BAB 1
BAB 2
BAB 3
PENDAHULUAN
1
1.1 1.2 1.3 1.4
1 4 4 5
METODE KERJA AUDIT SOSIAL PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH 2.1
Ketentuan Umum
6 6
2.2
Langkah Kerja Audit Sosial
7
2.2.1. Pembentukan Tim Auditor
7
2.2.2. Mengakses Informasi Publik
7
2.2.3. Menginspeksi Dokumen Publik
8
2.2.4. Survey Penjajakan Awal
8
2.2.5. Rapat Pembahasan Hasil Penjajakan Awal
9
AUDIT KUALITAS DAN KUANTITAS SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH
10
3.1
Audit Kualitas Air Bersih
10
3.1.1.Pemeriksaan Debit Air
10
3.1.2. Pemeriksaan Warna dan Kekeruhan Air
11
3.1.3. Pemeriksaan Kondisi Bau dalam Air
12
3.1.4. Pemeriksaan Air dengan indikator kimiawi dan kandungan zat besi
13
Audit Komponen sistem Penyediaan Air Bersih
15
3.2.1. Ketentuan Umum 3.2.2. Pengamatan Kondisi sistem penyediaan Air Bersih
15
3.2.3. Verifikasi, Analisis dan Penyusunan Kertas Kerja
20
3.2
BAB 4
Dasar Pelaksanaan Audit Sosial Tujuan Audit Keluaran dari Audit Sosial Lingkup, Sektor dan sasaran
16
FASILITASI PERTEMUAN PUBLIK
22
4.1
Pengertian
22
4.2
Tujuan Pertemuan Publik
22
Panduan Audit Sosial Sektor Publik pada Sistem Penyediaan Air Bersih
1
4.3
Keluaran Pertemuan Publik
23
4.4
Indikator Keberhasilan dari Pertemuan Publik
23
4.5
Waktu dan Tempat Pertemuan Publik
23
4.6
Peserta Pertemuan Publik
23
4.7
Langkah-Langkah Fasilitasi Pertemuan Publik
24
3.2.1. Fasilitasi Persiapan Publik 3.2.3. Fasilitasi Pelaksanaan Pertemuan Publik
24 24
3.2.4. Fasilitasi Paska Pelaksanaan Pertemuan Publik
25
LAMPIRAN : LAMPIRAN-1 LAMPIRAN-2 LAMPIRAN-3 LAMPIRAN-4 LAMPIRAN-5 LAMPIRAN-6 LAMPIRAN-7 LAMPIRAN-8 LAMPIRAN-9
: Panduan Wawancara Mendalam : Form Berita Acara dan Notulensi : Form Pengamatan Debit Air Metode Tampung : Form pengamatan Warna dan Kekeruhan Air : Form Pengamatan Kondisi Bau Air : Form Pengamatan kandungan kimiawi dan zat besi : Form Pengamatan Sarana Air Bersih :Berita Acara Verifikasi dan Analisis : Form Berita Acara dan Notulensi Pertemuan Publik
Panduan Audit Sosial Sektor Publik pada Sistem Penyediaan Air Bersih
2
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. DASAR PELAKSANAAN AUDIT SOSIAL Kerangka hukum audit sektor publik telah diamanatkan melalui UU 15/2004 tentang Pemeriksaan Keuangan Negara, didalamnya terdapat tiga fokus utama antara lain kinerja keuangan, kinerja pelayanan program dan audit khusus atau investigatif. Akan tetapi sejauh ini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Badan Pemeriksan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebagai pihak auditor independen belum menyusun cetak biru pelaksanaan audit kinerja secara komprehensif dan sistematik. Badan –badan pemeriksa pada saat ini lebih memfokuskan diri pada pelaksanaan audit keuangan negara dan daerah, dimana dilakukan secara uji petik kinerja kegiatan, kelemahan lainnya adalah pelaksanaan audit kinerja hanya melihat hasil pekerjaan fisik, tetapi belum menyentuh ke wilayah fungsi keluaran dari setiap program yang dilaksanakan dan menjamin bahwa informasi dapat diterima oleh masyarakat secara luas. Mendorong fungsi pengawasan masyarakat sebagaimana tertuang dalam UUD 1945 pasal 1 ayat 2 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-undang. Artinya setiap penyelenggara negara wajib menjalankan tugas dan fungsinya berdasarkan aspirasi rakyat. Landasan yang memuat pengawasan masyaraakt dalam rangka mewujudkan negara yang bersih dan bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme antara lain: 1. TAP MPR no. XI/MPR/1998 tanggal 13 November 1998 tentang penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas KKN. 2. UU No. 28 tahun 1999 tanggal 19 Mei tentang Penyelenggaraa Negara yng Bersih dan Bebas dari KKN 3. PP No. 68 tahun 1999 tanggal 14 Juli tentang Tatacara pelaksanaan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan Negara 4. Keppres RI No.42 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan APBN serta Penjelasannya. Pelaksanaan pengawasan masyarakat dilakukan dalam bentuk : - Hak mencari, memperoleh dan memberikan informasi mengenai penyelenggaraan negara - Hak Memperoleh pelayanan yang sama dan adil dari penyelenggara pemerintah - Hak menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggungjawab terhadap kebijakan penyelenggara negara, dan - Hal memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan hak-hak tersebut diatas. Kegiatan penyediaan air bersih, untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga untuk minum, mencuci, mandi dan kakus juga dikaitkan sebagai upaya dalam penurunan Panduan Audit Sosial Sektor Publik pada Sistem Penyediaan Air Bersih
3
angka kejadian penyakit diare merupakan kewajiban pemerintah untuk memenuhi hak masyarakatnya. Suatu program atau kegiatan penyediaan air bersih untuk masyarakat harus memiliki dampak terhadap terpenuhinya kebutuhan dasar serta menjamin kesehatan masyarakat terhadap kejadian penyakit diare disuatu daerah. Audit sosial merupakan upaya partisipatif yang digagas oleh masyarakat yang terhimpun dalam organisasi masyarakat sipil untuk memainkan fungsi pengawasan terhadap pelayanan publik, yang secara khusus terfokus pada sistem penyediaan air bersih bagi masyarakat.
1.2. TUJUAN AUDIT Tujuan Umum Tujuan umum pada pelaksanaan audit sosial adalah mengevaluasi apakah hasil program pembangunan penyediaan sistem air bersih yang diselenggarakan oleh lembaga pemerintah di daerah telah tepat sasaran dan memberikan dampak serta manfaat bagi masyarakat. Disamping itu adalah memberikan penyataan pendapat dalam segala aspek audit terhadap kinerja lembaga pemerintah didalam memberikan pelayanan publiknya bagi masyarakat telah sesuai dengan prinsip akuntabilitas dan transparansi Tujuan Khusus Tujuan khusus dari pelaksanaan audit ini antara lain: 1. Untuk mengetahui apakah keberadaan program pembangunan sistem penyediaan air bersih telah tercatat, terdokumentasikan dan telah terbangun serta terjangkau oleh masyarakat sasaran pada periode tertentu. 2. Untuk mengetahui apalah kelengkapan program penyediaan sistem air bersih telah mengikuti peraturan, ketentuan dan persyaratakan teknis didalam proses perencanaan, pelaksanaan dan paska pelaksanaanya. 3. Untuk mengetahui apakah program pembangunan sistem penyediaan air bersih benar-benar dilaksanakan oleh lembaga publik pada tahun tertentu 4. Untuk mengetahui apakah metode pekerjaan, perhitungan teknis dan pengalokasian anggaran telah dengan tepat dilakukan. 5. Untuk mengetahui apakah kualitas dan kuantitas sistem penyediaan air bersih telah memberikan dampak dan manfaat bagi masyarakat.
1.3. KELUARAN DARI AUDIT SOSIAL Adapun keluaran dari kegiatan audit sosial antara lain berisi: 1.
Saran-saran dan rekomendasi dari auditor , yang dalam hal ini adalah masyarakat kepada pihak-pihak yang berkepentingan, untuk memperbaiki prosedur dan metoda operasionalnya agar mampu mencapai tingkat efisiensi dan efektifitas yang optimal.
2. Segala informasi yang mendukung data yang digunakan oleh auditor sebagai dasar untuk menyatakan pendapat dan penilaiannya mengenai kewajaran, keefektifan dan kemanfaatan dari aspek yang diaudit sebagai bukti audit yang dapat dipercaya, sah , objektif dan relevan. Panduan Audit Sosial Sektor Publik pada Sistem Penyediaan Air Bersih
4
1.4. LINGKUP, SEKTOR DAN SASARAN AUDIT SOSIAL Lingkup dan Objek audit yang akan dilaksanakan adalah audit operasional/pelaksanaan, keekonomisan dan keefisian hasil dari sebuah program penyediaan air bersih bagi masyarakat. Dengan demikian, tolok ukur dalam pelaksanaan audit ini adalam perencanaan, anggaran, kebijakan yang dirujuk, dan hasil pelaksanaanya. Adapun batasan audit yang akan dilakukan kegiatan berfokus pada upaya meneliti kembali (review) atau mengkaji ulang terhadap operasi /pelaksanaan program pelayana publik pada sistem penyediaan air bersih dengan tujuan untuk mengevaluasi sisi efisiensi (antara masukan dengan keluaran) dan efektifitasnya (perbandingan antara keluaran dengan sasaran) Sektor dan Lembaga yang menjadi target audit ini diantaranya, adalah: 1. Program Penyediaan SPAB yang dilaksanakan/difasilitasi di wilayah perdesaan atau perkotaan yang dilaksanakan melalui Dinas Tata Ruang , Permukiman dan Kebersihaan di tingkat Daerah 2. Program Penyediaan SPAB yang dilaksanakan/difasilitasi di wilayah perdesaan atau perkotaan yang dilaksanakan melalui Perusahaan Milik Negara/Daerah dalam hal ini Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Sasaran Audit adalah: 1. Program pembangunan sistem penyediaan air bersih yang direncanakan dan diimplementasikan tahun 2010-2012 di kabupaten Bandung, Kabupaten Garut dan Kotamadya Tasikmalaya. 2. Wilayah desa atau kota yang mendapatkan Program pembangunan sistem penyediaan air bersih yang direncanakan dan diimplementasikan tahun 20102012 di kabupaten Bandung, Kabupaten Garut dan Kotamadya Tasikmalaya.
Panduan Audit Sosial Sektor Publik pada Sistem Penyediaan Air Bersih
5
BAB 2 METODE KERJA AUDIT SOSIAL SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH 2.1. Ketentuan Umum a. Auditing adalah suatu proses yang sistematis untuk mendapatkan dan menilai bukti-bukti secara objektif, yang berkaitan dengan peryataan-pernyataan tentang tindakan-tindakan dan kejadian atau keberadaan , untuk menentukan kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan menyampaikan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan. b. Kegiatan ini adalah bersifat partisipatif, yang mendorong sebesar besarnya keikutsertaan masyarakat desa setempat dalam proses audit sistem penyediaan air bersih untuk kebutuhan masyarakat sendiri sebagai bagian dari fungsi pengawasan dan pengendalian masyarakat. c. Masyarakat di lokasi sasaran, yang diwakili oleh perwakilan masyarakat setempat, dengan didampingi oleh organisasi masyarakat sipil dan pendamping teknis mengadakan musyawarah untuk mendiskusikan dan memperoleh bukti-bukti secara objektif dan relevan untuk ditujukan kepada pihak yang berkepentingan yang memuat tengan kewajaran dan pendapat dari hasil audit. d. Masyarakat yang diwakili oleh perwakilan masyarakat setempat, organisasi masyarakat sipil dan pendamping teknis berfungsi sebagai Auditor yang melakukan pengauditan untuk memperoleh bukti yang objektif dan relevan sehingga auditor dapat menyatakan pendapatnya. e. Bahwa sebuah auditing pada dasarnya mempunyai bentuk dan sifat yang analitis yakni memecah-mecah atau menguraikan informasi yang berguna untuk mencari bukti yang dapat mendukung pendapat maupun penilaian auditor mengenai kewajaran penyajian atau keberadaan informasi tersebut. f.
Untuk memperoleh bukti-bukti yang dapat dipercaya ditempuh melalui tindakan-tindakan yang dilaksanakan atau metode dan teknik yang digunakan auditor untuk memperoleh bukti audit, yang dilakukan selama melaksanakan suatu kegian audit seperti penjajagan/survey, inpeksi, observasi/pengamatan, pengkajian ulang/scanning, konfirmasi, pengujian,wawancara, perbandingan, evaluasi, dan analisis.
g. Jenis-jenis bukti yang dimaksud antara lain berupa bukti fisik, bukti lisan, bukti dokumenter, bukti konfirmasi, bukti perhitungan, bukti analisis, dan bukti dari keterangan ahli.
Panduan Audit Sosial Sektor Publik pada Sistem Penyediaan Air Bersih
6
h. Kertas Kerja Audit Sosial adalah semua catatan tentang informasi atau bukti yang dikumpulkan oleh auditor yang menunjukan pekerjaan yang telah mereka lakukan, metode dan prosedur yang diikuti dan sekimpulan yang ditetapkan. Kertas kerja aduit digunakan sebagai bukti bahwa auditor telah melaksanakan auditnya dan juga bermanfaat untuk mendukung pernyataan pendapatnya terhadap aspek audit yang dilakukan dan sebagai pertimbangan untuk melakukan kegiatan audit selanjutnya sebagai bagian dari proses advokasi
2.2. LANGKAH KERJA AUDIT SOSIAL 2.2.1. PEMBENTUKAN TIM AUDITOR Tim Auditor adalah kelompok masyarakat atau masyarakat pengguna dan penerima manfaat dari pembangunan sarana dan prasarana yang dibangun menurut periode tahun pelaksanaan di desa-desa sasaran. Adapun komposisi masyarakat yang akan berperan sebagai auditor antara lain:
2.2.2.
Kelompok Mitra, atau kelompok/organisasi masyarakat yang bertanggungjawab terhadap keseluruhan pelaksanaan audit dan bertanggungjawab terhadap hasil audit
2 (dua) orang manager, yang mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan audit.
2 (dua) orang pembimbing teknis yang bertanggungjawab terhadap bagian-bagian tertentu pada kegiatan audit
2 (dua) orang tenaga ahli/spesialis yang melaksanakan kegiatan audit pada bidang-bidang khusus, seperti kontruksi sipil dan sanitarian.
4 (empat) atau lebih staff asisten yang melaksanakan langkah/prosedur audit yang telah disepakati dan ditetapkan.
MENGAKSES INFORMASI PUBLIK 1) Penjelasan Upaya atau tindakan untuk memperoleh data dan informasi berkenaan tentang keberadaan sebuah program penyediaan sistem air bersih. 2) Tujuan : Memperoleh data dan informasi tentang keberadaan serta kondisi sebuah program penyediaan sistem air bersih dan angka kejadian diare di tahun 2010-2012 di intansi pemerintahan daerah maupun PDAM. 3) Bahan dan Alat: Surat penugasan atau surat pengantar, surat permohonan data dan informasi, surat konfirmasi. 4) Langkah Kerja : Adapun yang dilakukan auditor adalah sebagai berikut: Mengakses data dan informasi tentang dokumen rencana dan anggaran serta dokumen pelaksanaan teknis program penyediaan air bersih di pemerintahan kabupaten/kota atau PDAM di tahun 2010-2012. Catat informasi yang diperoleh dan yang tidak diperoleh, berikut dengan surat-surat pengantar, konfirmasi dari badan publik.
Panduan Audit Sosial Sektor Publik pada Sistem Penyediaan Air Bersih
7
2.2.3.
MENGINSPEKSI BERSIH 1)
2)
DATA DAN INFORMASI PENYEDIAAN AIR
Penjelasan:
Inpeksi merupakan pemeriksaan secara terperinci terhadap dokumen untuk menilai dan menentukan keaslian/validitas dokumen tersebut. Dengan melakukan inpeksi terhadap kondisi fisik kelengkapan dokumen pendukungnya, auditor dapat memperolah informasi tentang eksistensi dan keadaan fisik tersebut. Tujuan :
Menentukan keberadaan program penyediaan air bersih meliputi alamat lokasi/daerah pelayanan, komponen pekerjaan sistem penyediaan air bersih yang dilaksanakan, pelaksana pekerjaan, penanggugjawab pekerjaan dan sumber biaya yang digunakan. 3) 4)
2.2.4.
Bahan dan Alat: Formulir pemeriksaan kelengkapan dokumen. Langkah Kerja : Adapun yang dilakukan auditor adalah sebagai berikut: Setelah mendapat data/dokumen atau informasi publik yang dibutuhkan, auditor melakukan inpeksi untuk menentukan lokasi pembangunan, pelaksana, penanggungjawa, jenis pekerjaan sistem penyedia air bersih dan spesifikasi barang dan teknis pekerjaan. Catat Komponen pekerjaan sistem penyediaan air bersih didalam dokumen tersebut terdiri dari Hidran Umum, Kran Umum, Pipa Distribusi atau transmisi, Broncaptering/Intake/Bangunan Penangkap Air Minum (BPMA), Bak Penampung Resevoar berikut dengan volume dan satuannya. Misal ( 100 meter, 2 unit, 30 m3. 20 m2) Catat hasil inpeksi kedalam berita acara auditor.
PENJAJAKAN SASARAN 1)
2)
3) 4)
KONDISI
UMUM
WILAYAH
DAN
LOKASI
Pengertian: Melakukan penjajakan atau pemeriksaan pendahuluan terhadap keberadaan lokasi pembangunan prasrana air bersih/minum, penerima manfaat, lembaga pengelola prasrana dan mengidentifikasi pelaksana pembangunan prasarana air bersih/minum. Tujuan : Memperoleh data dan informasi tentang keberadaan serta kondisi masyarakat penerima manfaat dan lokasi prasaranan air bersih Bahan dan Alat: Panduan Wawancara Mendalam Langkah Kerja : Adapun yang dilakukan auditor adalah sebagai berikut: Kunjungi kantor aparatur pemerintahan setempat atau petugas pemerintahaan di satuan wilayah terkecil seperti RT atau RW untuk meminta informasi data penerima manfaat dan mengkonfirmasi program penyediaan sistem air bersih di wilayahnya. Awali dialog dengan petugas tentang maksud dan tujuan dari kedatangan anda.
Panduan Audit Sosial Sektor Publik pada Sistem Penyediaan Air Bersih
8
Melakukan wawancara dan konfirmasi dengan masyarakat penerima manfaat program penyediaan sistem air bersih. Gunakan panduan pertanyaan pada Lampiran-1. Catat dan rekapitulasi hasil wawancara dengan penerima manfaat. 2.2.5.
RAPAT PEMBAHASAN HASIL PENJAJAKAN AWAL 1) Tujuan: - Meneliti kembali hasil survey yang telah dilakukan dan mengkonfirmasi secara langsung antara auditor dengan penerima manfaat yang telah diwawancara atau dengan pihak pengelola prasaran air bersih di ligkungannya untuk menguatkan hasil survey cepat. - Menjaring sukarelawan untuk melanjutkan agenda kegiatan audit yang akan dilakukan. - Pembagian peran dan tugas diantara auditor dan sukarelawan serta menentukan target lokasi sarana air bersih yang akan diaudit selanjutnya. 2) Bahan dan Alat:
Alat tulis, hasil survey, berita acara, notulensi rapat. 3) Langkah Kerja : Adapun yang dilakukan auditor adalah sebagai berikut: Mintalah kesediaan atau undanglah perwakilan dari penerima manfaat yang telah di wawancara dan tokoh-tokoh masyarakat dilingkungan dimana sistem penyediaan air bersih tersebut berada/terbangun. Awali dialog dengan petugas tentang maksud dan tujuan dari kegiatan yang akan dilangsungkan. Sampaikan hasil-hasil survey dan peruntukannya kepada peserta diskusi. Mintalah kesediaan dari setiap perserta diskusi untuk berpartisipasi terhadap kegiatan ini dan jelaskan manfaat dari kegiatan audit yang akan dilaksanakan. Atur pembagian tugas dan peran didalam melaksanaan audit. Catat notulensi diskusi kedalam berita acara . Lampiran-2.
Panduan Audit Sosial Sektor Publik pada Sistem Penyediaan Air Bersih
9
BAB 3 AUDIT KUALITAS AIR DAN KUANTITAS PRASARANA AIR BERSIH
3.1.
AUDIT KUALITAS DAN KUANTITAS AIR BERSIH Kegiatan pemeriksaan kualitas air oleh masyarakat. Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan audit sosial untuk memonitor dan mengevaluasi kualitas air bersih serta infrastruktur sarana air bersih. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang bagaimana masyarakat sebagai audior didalam proses pengambilan data dan informasi dilapangan mencakup metode, alat yang digunakan, dan langkah pengamatan secara sederhana. Pelaksanaan audit kualitas air bersih terdiri dari : Pengukuran Debit Air, Pengukuran Kekeruhan Air, Pemeriksaan kandungan bahan organik dalam air, Zat Besi (Fe) dalam air dan Kualitas air dengan indikator biologi. Langkah kerja yang pertama adalah menentukan jumlah sampel sumber air di sistem penyediaan air bersih dan penerima manfaatnya untuk bersedia melakukan pengamatan bersama-sama. Langkah selanjutnya diatur pada langkah –langkah sebagai berikut:
3.1.1.
Pemeriksaan Debit/ Kuantitas dan Kontinuitas Air Deskripsi: Debit air sangat terkait dengan kuantitas air. Seringkali debit air dijadikan sebagai indikator untuk menentukan ketersediaan air yang ada diwilayah desa atau lingkungan tetangganya. Fenomena umum yang biasanya terjadi adalah pada musim hujan debit air meningkat sedangkan pada musim kemarau debit air akan berkurang. Untuk menguji apakah fenomena tersebut masih berlaku, seperlunya masyarakat melakukan pengamatan atau pengawasan apakah ketersediaan air masih mencukuop kebutuhan atau tidak.
Panduan 10 Audit Sosial Sektor Publik pada Sistem Penyediaan Air Bersih
Tujuan : Untuk mengetahui kondisi dan perkembangan debit air, khususnya melalui sumber air yang diperoleh dari jaringan perpipaan PDAM maupun Non-Perpipaan yang difasilati oleh instansi terkait, menggunakan alat sederhana yang dapat dilakukan oleh masyarakat. Metode Pengukuran Debit Air Cara pengukuran debit air yang digunakan pada panduan ini menggunakan metode tampung, karena pengukuran yang dilakukan terhadap sumber mata air yang tidak menyebar atau berbentuk sebuah terjunan aliran air seperti kran, pancuran,dll. Alat dan Bahan 1. Alat tampung, berupa Ember ukuran 5-10 liter atau botol ari kemasan 1,5 liter atau alat lainnya yang telah diketahui volume-nya. 2. Stop watch atau arloji/jam tangan digital. 3. Alat tulis untuk mencatat atau pengamatan dengan menggunakan formulir yag tersedia.Lihat formulir pengamatan pada lampiran-1. Langkah Kerja 1. Siapkan alat penampung, Jam tangan/arloji/stopwacth serta alat tulis dan formulir pengamatan. 2. Pastikan terdapat 3 orang yang melakukan pemeriksaan ini untuk mengambil peran sebagai pengalir, penghitung waktu dan pencatatan. 3. Apabila ketiga orang sudah siap, maka pengukuran dapat dilaksanakan 4. Pengamatan/pemeriksanaan dilakukan selama 1-3 hari disetiap kepala keluarga berdasarkan rentang waktu yang tersedia di dalam formulir. 5. Alirkan air ke alat tampung, dan tekan waktu pada arloji selama 60 detik pada waktu-waktu tertentu yang telah ditetapkan pada form pengamatan. 6. Catat dan hitung hasil pengamatan yang telah dilakukan.Lampiran-3.
3.1.2.
Pemeriksaan Warna dan Kekeruhan Air Pengertian: Kekeruhan air terkati dengan kelayakan air untuk digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Kekeruhan akan sangat terkait dengan kualitas air khususnya untuk mengetahui seberapa jaur air terkontiminasi dengan bahan padat sehingga ini akan menentukan apakah air tersebut layak digunakan atau tidak. Tujuan : Untuk mengetahui kondisi kekeruhan air di sumber air yang diakses/diperoleh oleh masyarakat dengan menggunakan alat sederhana. Metode Pemeriksanaan Kekeruhan Air Terdapat dua metode yang dapat dilakukan untuk pengukuran kekeruahan air yaitu dengan metode saringan dan metode pengendapan. Adapun langkahlangkah dari kedua metode tersebut diuraikan sebagai berikut: Metode Saringan Alat yang diperlukan : Kertas Saring dan 3 buah botol kecil (Aqua Gelas/Aqua 330 ml)
Panduan 11 Audit Sosial Sektor Publik pada Sistem Penyediaan Air Bersih
Langkah Kerja Ambil sampel air dari rumah tangga yang akan diperiksakan sesuai dengan sumber/fasilitasi air bersih. Masukan sampel air kedalam botol Saring sebagian air dengan kertas saring Amati dan catat hasil penyaringan dan klasifikasikan pada form pegamatan Selanjutnya amati sisa sampel air yang terdapat dalam botol dan klasifikasikan kekeruhan secara umum sesuai form pengamatan. Metode Pengendapan Bahan dan Alat : Gelas Bening dan Penggaris Langkah Kerja: Masukkan sampel air yang diambil dari beberapa rumah tangga kedalam gelas bening yang telah diberi tanda “asal sumber air” Diamkan air selama 4 jam agar bahan tercampur pada air mengendap di bagian bawah/dasar gelas Amati setiap 4 jam air didalam gelas tersebut, dan ukur tebal endapan yag berada didalam gelas. Catat pada form pengamatan. Simpulkan hasil pengukuran, semakin tebal endapan maka semain buruk kualitas air nya. Catat hasil pengamatan pada Lampiran-4.
3.1.3.
Pemeriksaan Bau dalam Air Pengertian: Bahan organik yang terkandung dalam air yang akan dikonsumsi seringkali berbau dengan pengertian mengandung bahan organik berbahaya, misalnya air terkontiminasi dengan bakteri E-coli yang dapat menimbulkan diare. Tujuan: Untuk mengetahui adanya kandungan bahan organik atau bakteri pembusuk pada air, khususnya yang dikonsumsi oleh masyarakat. Pengukuran ini menggunakan alat sederhanan yang dapat disiapkan sendiri oleh masyarakat. Bahan dan Alat : Botol bekas beserta tutupnya, Air Gula, dan Sendok.
Panduan 12 Audit Sosial Sektor Publik pada Sistem Penyediaan Air Bersih
Langkah Kerja 1. Ambil sampel air dari tiap sumber yang digunakan oleh rumah tangga. Sebagai pembanding ambil air dari comberan atau air lain yang diperkirakan mengandung organisme organik. 2. Masukan air tersebut kedalam botol air mineral. Tambahkan sesendok air gula. Aduk secara merata. Cium bau campuran air dan gula tersebut. Ingat-ingat bau yang ada dari setiap botol. Catat bau yang dirasakan dalam form. 3. Tutup botol dan diamkan selama 4 hari. Setelah 4 hari buka botol tersebut dan sium bau yang muncul dari masing-masing botol. Bila memungkinkan pengecekan bau dilakukan oleh orang yang sama agar dapat membandingkan bau air 4 hari sebelumnya dan setelah botol dibuka. 4. Catat pengamanta untuk setiap borol dengan kategori Bau sekali, bau, sedikit berbau dan tidak berbau. Semakin bau air dalam botol enunjukan semakin tinggi kandungan bahan organik, bau yang menyengat merupakan akibat dari reaksi kimia antara air gula dan bahan organik yang terdapat dalam air. Lampiran-5
3.1.4.
Pemeriksaan air dengan indikator kimiawi dan Kandungan Zat besi Pengertian : Air yang mengandung kadar besi dapam menurunkan indikator kualitas air minum yang layak untuk dikonsumsi sama dengan kandungan kimia lainnya seperti Mangan (ma) atau kandungan mineral lainnya, untuk mengetahui kadar kandungan zat besi maupun mineral lainnya memerlukan alat yang relatif mahal, namun pada panduan ini dilakukan dengan menggunakan alat yang sederhana dan mudah disiapkan oleh masyarakat. Tujuan : Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat/auditor didalam mengukur kadar zat besi maupun kandungan kimiawi secara sederhana. Metode Pengukuran: Untuk mengukur kandungan Zat Besi dapat dilakuka dengan dua metode yaitu metode kain dan metode gelas, sedangkan untuk mengukur kandungan kimiawi pada air dilakukan dengan metode air teh. Metode Kain Bahan dan Alat: Gelas, Kain Putih dan Karet gelang Langkah Kerja 1. Carilah air dari beberapa sumber air yang akan diukur zat besinya. Panduan 13 Audit Sosial Sektor Publik pada Sistem Penyediaan Air Bersih
2. Selanjutnya pasanglah selembar kain putih ke gelas dan ikat dengan menggunakan karet gelang. 3. Lalu teteskan air yang telah diambil dari berbagai sumber tersebut ke permukaan kain diatas gelas 4. Lalu biarkan sampai mengering 5. Catatlah perubahan apa yang terjadi di permukaan kain yang telah di teteskan air tersebut. Amati semakin terdapat noda kuning menandakan kandungan besi dalam air cukup banyak. Metode Gelas Bahan dan Alat: Gelas Langkah Kerja 1. Carilah air dari beberapa sumber air yang akan diukur zat besinya 2. Selanjutnya pasanglah selembar kain putih ke gelas dan ikat dengan menggunakan karet gelang. 3. Biarkan air didalam gelas dalam keadaan terbuka 1-2 hari 4. Setelah 1-2 hari amati apa yang muncul di permukaan air di dalam gelas. Catat kondisi permukaan air dari masingmasing gelas. Jika terlihat adanya laposan tipis berwarna putih berkilau (perak), maka makin tinggi kandungan zat besinya. Amati perbedaannya di masing-masing gelas. Metode Pengujian Air Teh Bahan dan alat : Gelas dan Air Teh Langkah Kerja 1. Siapkan setengah gelas air yang akan diuji, dan segelas air teh 2. Campurkan air teh dengan segelas air, sehingga terdapat 2 gelas air yang tercampur air teh 3. Diamkan dalam keadaan terbuka hingga satu malam 4. Catat dan amatilah, apabila terjadi perubahan warna, lendir dan lapisan permukaan seperti berminyak 5. Air yang mengandung tingka kesadahan dan kandungan logam tinggi dapat terlihat bila air teh berubah menjadi kehitaman, ungu atau bitu gelap. Apabila air tetap berwarna seperti air teh, maka kualitas air cukup baik. Panduan 14 Audit Sosial Sektor Publik pada Sistem Penyediaan Air Bersih
6. Semakin cepat perubahan yang terjadi pada air teh menunjukan semakin tinggi kandungan kimiawi tersebut. Bila perubahannya lambat atau baru berubah setelah pengamatan satu malam, kandungan kimiawinya lebih sedikit. Lampiran-6.
3.2.
AUDIT KOMPONEN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH
3.2.1.
Ketentuan Umum Beberapa ketentuan umum didalan audit sistem penyediaan air bersih adalah sebagai berikut: a. Bangunan penangkap mata air (PMA) adalah : suatu bangunan yang berfungsi sebagai penangkap air baku dari sumber mata air. b. Mata Air adalah : air tanah yang muncul ke permukaan secara alami. c. Air Tanah Dangkal adalah : air tanah bebas yang terdapat di dalam tanah dengan kedalaman muka air tanah lebih kecil atau sama dengan 20 meter. d. Air Tanah Dalam adalah : air tanah bebas yang terdapat di dalam tanah dengan kedalaman muka air tanah lebih dari 20 meter atau air tanah yang terdapat di dalam akifer tertekan, dimana akifer ini berada pada kedalaman lebih dari 20 meter. e. Air baku adalah : air yang berasal dari sumber air yang perlu atau tidak perlu diolah menjadi air bersih. f. Air bersih adalah : air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dapat diminum sesudah dimasak. g. Hidran umum selanjutnya disingkat HU adalah : wadah penampung yang berfungsi sebagai sarana atau titik pengambilan air bersih. h. Kran umum selanjutnya disingkat KU adalah : suatu titik pengambilan air minum tanpa melalui wadah penampung. i. Sumber air baku yang berupa mata air, air tanah, air permukaan dan air hujan. j. Pengolahan air, yaitu pengolahan lengkap (Koagulasi, Flokulasi, Sedimentasi, Filtrasi dan Chlorinasi) atau tidak lengkap (Bak Pengendap atau Filtrasi Lambat), yang berdasarkan dari hasil pemeriksaan kualitas air baku. k. Sistem pendistribusian, yaitu gravitasi atau pemompaan l. Sistem pelayanan yang berupa sambungan hidran umum/kran umum
Panduan 15 Audit Sosial Sektor Publik pada Sistem Penyediaan Air Bersih
3.2.2. Pengamatan Kondisi Sistem Penyediaan Air Bersih A.
Bangunan Pengaman Mata Air (BPMA)
BPMA (broncaptering) berfungsi untuk mengumpulkan dan melindungi air tanah yang keluar dipermukaan (mata air) untuk kemudahan pemanfaatannya. Bangunan tersebut terdiri dari bagian bagian utama sebagai berikut: • Pipa berlobang (porus) yang berfungsi untuk pengambilan air yang dipasang dibawah muka air terendah mata air. Pipa tersebut ditempatkan dalam lapisan kerikil yang diatas lapisan kerikil diberi lapisan pasir. Pipa tersebut mengalirkan air ke reservoir/penampungan. • Bangunan pelindung, yang bisa terbuat dari beton, pasangan batu kali atau batu bata serta lapisan kedap air yang biasanya terbuat dari lempung atau plastik atau geo-membran. Bangunan pelindung berfungsi untuk memberikan perlindungan dari sisi stabilitas struktur dan kekedapan yang diperlukan agar bebas dari kontaminasi air permukaan. • Pipa pelimpah yang berfungsi untuk menjaga agar air mata air mengalir bebas setiap saat. • Saluran drainase interseptor, yang berfungsi mencegah pencemaran oleh air limpasan permukaan dengan cara mencegat dan membelokkan agar tidak melimpas ke bangunan penangkap mata air. • Pagar keliling untuk mencegah hewan berkeliaran disekeliling lokasi mata air. Terdapat banyak jenis bangunan penangkap mata air dari yang paling sederhana berupa dinding keliling disertai dengan timbunan sampai dengan struktur yang lebih rumit menggunakan jaringan perpipaan untuk mengumpulkan air dari areal yang lebih luas. Dalam pengoperasian bahwa Air harus dijaga mengalir bebas setiap saat sehingga air tidak mencari jalan lain yang berakibat mata air menghilang dan muncul ditempat lain. Pengoperasian BPMA meliputi kegiatan seperti buka tutup katup yang digunakan untuk mengalirkan air ke reservoir, lokasi sekitar BPMA harus dijaga tetap bersih. Tujuan Pengamatan : Untuk mengetahui kondisi sarana penyediaan air bersih serta permasalahan yang terjadi dilapangan. Bahan dan Alat: Alat Tulis, Camera Foto, Camera Ponsel dan formulir pengamatan. Panduan 16 Audit Sosial Sektor Publik pada Sistem Penyediaan Air Bersih
Langkah Kerja: Lakukan Pengamatan secara seksama terhadap bangunan yang akan diamati. Beberapa contoh indikator pengamatan BPMA adalah sebagai berikut: Apakah terdapat kegiatan buang air besar maupun kecil, kotoran ternak, perstisida, serta bahan bahan kimia berbahaya lainnya di daerah tangkapan mata air (jika mungkin) atau setidaknya daerah dalam radius 300 m dari mata air. Apakah drainase interseptor/pencegat, pagar keliling terdapat kerusakan. Apakah sekeliling mata air terhindar dari tanaman yang akarnya mungkin merusak struktur bangunan BPMA atau mengakibatkan penyumbatan mata air. Apakah terjadi kekeruhan, khususnya setelah hujan. Apakah debit/kuantitas air baku konstans. Apakah terdapat pemeriksanaan kandungan e.coli atau penaburan kaporit (chlor) secara berkala Lakukan penggelontoran setahun sekali untuk membuang lumpur. Setelah selesai melakukan penggelontoran tutup kembali katup penggelontor. Apakah terdapat kotoran yang menyumbat, saringan rusak atau berkarat Apakah adanya erosi terhadap tanah disekitar BPMA. Catat hasil pengamatan kedalam form pengamatan disertai dengan foto-foto. Lampiran-7
B.
Kran Umum atau Hidran Umum
Melalui KU/HU pengguna air bisa mendapatkan air dari satu atau lebih keran air. Karena digunakan oleh banyak orang maka KU/HU ini biasanya kurang terurus. • Desain konstruksi KU Desainnya harus lebih kokoh dibanding sambungan rumah. KU terdiri dari dinding atau kolom yang dilengkapi dengan beberapa keran berukuran ½ inchi yang menjulur cukup jauh dari dinding atau kolom untuk memudahkan pengisian timba atau jerigen air. Jenis keran bisa dari jenis globe/ball valve atau stop kran. Kolom atau dinding bisa dari material pasangan batu bata, pasangan batu kali atau beton. Di bawah dinding atau kolom diberi lantai dari pasangan batu bata yang diberi plaster beserta saluran drainase untuk menampung tumpahan air dan mengalirkannya kesaluran drainase terdekat. Tekanan di KU adalah 7 m dan maksimum 20 m.
Panduan 17 Audit Sosial Sektor Publik pada Sistem Penyediaan Air Bersih
• Desain konstruksi HU HU terdiri dari Tangki Fiber atau plastik atau beton atau pasangan dengan kapasitas 2 m3 – 5m3 didudukkan diatas pondasi dengan ketinggian sekitar 1 m yang dilengkapi dengan beberapa keran berukuran ½ inchi yang menjulur cukup jauh dari tangki untuk memudahkan pengisian timba atau jerigen air. Kapasitas tangki tersebut tergantung jumlah pengguna yang dilayani. Keran bisa dari jenis globe/ball valve atau stop kran. Disekeliling bagian bawah pondasi diberi lantai dari pasangan batu bata yang diberi plaster beserta saluran drainase untuk menampung tumpahan air dan mengalirkannya kesaluran drainase terdekat. KU/HU harus diberi meter air untuk mengukur pemakaian air melalui KU/HU tersebut. Jika perlu diberi pagar untuk mencegah ternak mendekati KU/HU. Minimum lokasi dan desain KU/HU harus dimusyawarahkan dengan calon pengguna. Tujuan Pengamatan: Untuk mengetahui Kesalahan dalam pengoperasian, kurangnya pemeliharaan, dan konflik karena penempatan KU tanpa melalui proses musyarah terlebih dahulu diantara calon pengguna. Drainase yang kurang baik. Keran dibiarkan terbuka setelah dipakai atau bahkan secara sengaja dibuka untuk mengairi ladang atau kolam ikan. KU di lokasi terujung dari sistem sering bertekanan sangat rendah. Bahan dan Alat: Alat Tulis, Camera Foto dan formulir pengamatan. Langkah Kerja: o
Perhatian khusus perlu diberikan pada cara penanganan air setelah keluar dari KU/HU agar tidak terjadi kontaminasi sampai air tersebut dikonsumsi.
o
Apakah ada penanggung jawab harian, yang menjalankan tugas kebersihan KU/HU dan sekelilingnya, menjaga KU tetap berfungsi dan mencatat penggunaan air untuk penarikan retribusi air. Retribusi ditarik berdasarkan pencatatan air KU/HU.
o
Catat hasil pengamatan kedalam form pengamatan disertai dengan foto-foto. Lampiran-7
Panduan 18 Audit Sosial Sektor Publik pada Sistem Penyediaan Air Bersih
C.
Katup atau Valve Katup digunakan untuk melakukan penutupan pipa, mengendalikan/ mengarahkan aliran dan tekanan atau untuk mencegah aliran balik. Fungsi katup yang paling umum dalam sistem distribusi adalah untuk menutup pipa. Mengingat pentingnya fungsi katup, maka penandaan posisi katup sangat diperlukan agar mudah ditemukan. Tujuan Pengamatan: 1. Apakah Jenis dan lokasi semua katup tercatat. 2. Semua katup bisa diakses dan bak katup tidak dalam keadaan tertimbun 3. Bak katup bersih, kering dan tidak ada kebocoran. 4. Katup bisa dioperasikan dengan baik. 5. Katup dalam keadaan sebagaimana yang diinginkan. (tertutup atau terbuka) 6. Arah putaran dan jumlah putaran katup diketahui petugas. 7. Membuka dan menutup katup dilakukan untuk mengikis sedimen atau karat yang ada dibagian dalam katup yang bisa mempengaruhi kualitas air bersih, serta pasir yang mungkin biasa mengganjal katup sehingga katup tidak bisa menutup dengan sempurna 8. Pemeliharaan katup dilakukan secara berkala setiap 2 minggu untuk memastikan bahwa katup masih beroperasi dengan baik Bahan dan Alat: Alat Tulis, Camera Foto dan formulir pengamatan. Langkah Kerja: Catat hasil pengamatan kedalam form pengamatan disertai dengan fotofoto. Lampiran-7
D.
Perpipaan Transmisi dan Distribusi Perpipaan merupakan salah satu alat untuk menyalurkan atau mendistribusikan air sampai ke masyarakat. Tujuan Pengamatan: Untuk mengetahui jenis pipa yang digunakan serta perletakan pipa distribusi atau bentang pipa tranmisi, perlindungan pipa dan penyangga pipa. Panduan 19 Audit Sosial Sektor Publik pada Sistem Penyediaan Air Bersih
Tujuan khususnya adalah 1. 2. 3.
Apakah Pemeriksaan pipa inlet dan alat ukur debit dilakukan secara berkala, dan sistem peletakan pipa telah benar dan sesuai menurut rancangan teknis. Apakah Pemeriksaan katup, pipa penguras dilakukan secara berkala Apakah terdapat Penggantian komponen Jaringan Distribusi yang rusak agar tidak mengganggu operasi dan pasokan air ke pengguna air.
Bahan dan Alat: Alat Tulis, Camera Foto dan formulir pengamatan. Langkah Kerja: Catat hasil pengamatan kedalam form pengamatan disertai dengan fotofoto. Lampiran-7 E.
Bak Penampung Air Bersih (Reservoir) Resevoir merupakan salah satu alat untuk menampung air dan menyalurkan atau mendistribusikan air sampai ke masyarakat. Tujuan Pengamatan: Untuk mengetahui Bak penampung berjalan baik didalam pengoperasian dan pemeliharaanya. Tujuan khususnya adalah 1. Apakah Pemeriksanaan dan pembersihan lingkungan pada bak penampung air bersih dilakukan secara berkala 2. Apakah Pemeriksaan kelengkapan sarana dan perbaikan dilakukan secara berkala Bahan dan Alat: Alat Tulis, Camera Foto dan formulir pengamatan. Langkah Kerja: Catat hasil pengamatan kedalam form pengamatan disertai dengan foto-foto.Lampiran-7
3.2.3.
Verifikasi , Analisis dan Penyusunan Kertas Kerja Tujuan: - Menghimpun dan memastikan kebenaran hasil yang diaudit tidak ada yang terlewatkan dan telah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. - Melakukan analisis terhadap bukti-bukti yang telah ditemukan selama proses pengamatan, pengujian dan pemeriksaan. - Menyusun tahapan dan bukti-bukti temuan menjadi satu bendel kertas kerja sebagai bahan penyusunan dan penguatan pendapat bagi auditor.
Panduan 20 Audit Sosial Sektor Publik pada Sistem Penyediaan Air Bersih
Bahan dan Alat: Alat tulis, hasil atau bukti-bukti, berita acara, notulensi rapat. Langkah Kerja : Adapun yang dilakukan auditor adalah sebagai berikut: Mintalah kesediaan atau undanglah perwakilan dari penerima manfaat yang telah di wawancara dan tokoh-tokoh masyarakat dilingkungan dimana sistem penyediaan air bersih tersebut berada/terbangun. Menghimpun, memeriksa dan mengkonfirimasi kembali bukti-bukti yang diperoleh dari hasil kegiatan audit. Menganalisis bukti-bukti audit untuk menemukan temuan signifikan. Menata bukti-bukti, berita acara pemeriksaan, dsb menjadi satu bendel kertas kerja untuk persiapan penyusunan laporan dan penyampaian temuan pada komunikasi publik.
Catat notulensi diskusi kedalam berita acara . Lampiran-8
Panduan 21 Audit Sosial Sektor Publik pada Sistem Penyediaan Air Bersih
BAB 4 FASILITASI PERTEMUAN PUBLIK
4.1. Pengertian Pertemuan publik adalah pertemuan masyarakat di desa yang menjadi sasaran audit, yang dipilih dan ditentukan berdasarkan hasil penjajakan awal yang didasarkan pada data dan informasi yang diperoleh hasil akses informasi publik. Pertemuan publik bertujuan untuk menyampaikan hasil-hasil audit sosial yang telah dilakukan oleh auditor, yang dalam hal ini ada warga itu sendiri sebagai penerima manfaat dari prasarana air bersih/minum yang diperoleh menurut periode tahun pelaksanaan dimana prasarana tersebut dibangun. Adapun maksud dari pertemuan publik adalah menyatukan aktor-aktor stakeholder di tingkat desa untuk membahas dan mendiskusikan hasil-hasil audit yang telah dilaksanakan sebagai upaya evaluatif, disertai dengan bukti-bukti yang ditemukan sebagai dasar penyampaikan pendapat dan penilaian untuk mendapatkan koreksi, konfirmasi, umpan balik dan upaya korektif dari institusi penyedia air bersih/minum.
4.2. Tujuan Pertemuan Publik Adapun tujuan khusus dari pertemuan publik adalah mendudukan semua stakeholder yang memiliki kepentingan didalam penyedian air bersih/minum di tingkat desa sesuai pada periode tahun pelaksanaanya. Disamping itu, tujuan lainnya yaitu: 1. Menyampaikan hasil-hasil audit yang dilakukan oleh auditor warga berkenaan proses audit yang telah dilakukan pada sistem penyediaan air bersih disertai dengan bukti-bukti hasil audit. 2. Menyampaikan pendapat dan penilaian kepada institusi penyedia prasarana air bersih berkenaan dengan kondisi prasarana dan kualitas air bersih yang dimanfaatkan oleh masyarakat disertai dengan bukti-bukti audit. 3. Memintakan tanggapan secara langsung dari institusi penyedeia layanan air bersih/minum berupa klarifikasi, konfirmasi, koreksi dan umpan balik terhadap hasil-hasil yang disampaikan oleh auditor warga. 4. Menyepakati butir-butir kesanggupan upaya korektif yang perlu dilakukan oleh lembaga penyedia air bersih/minum maupun oleh mayarakat penerima Panduan 22 Audit Sosial Sektor Publik pada Sistem Penyediaan Air Bersih
manfaat apabila ditemukan hal-hal yang perlu dilakukan upaya perbaikan yang diperoleh berdasarkan hasil audit yang disertai bukti-bukti yang valid. 5. Menyepakati kesepakatan kolektif dalam rangka mengimplementasikan perbaikan terhadap layanan penyediaan air bersih/minum sebagai agenda rencana tindak lanjut dan evaluasi.
4.3.
Keluaran Pertemuan Publik Adapun keluaran dan hasil dari pertemuan publik adalah komitmen multistakeholder di desa didalam melakukan upaya-upaya perbaikan sistem penyediaan air bersih sebagai wujud akuntabilitas sosialnya. Disamping itu,keluaran lainnya yaitu: 1. Hasil-hasil klarifikasi, konfirmasi, koreksi, tanggapan serta umpan balik terhadap hasil audit yang telah dilakukan yang dituangkan kedalam notulensi pertemuan 2. Butir-butir kesepakatan antar auditor warga, perwakilan penerima manfaat serta lembaga penyedia layanan untuk melakukan upaya perbaikan pelayanan didalam penyedian air bersih yang dibubuhi tandatangan sebagai bukti komitmen lintas aktor. 3. Daftar hadir peserta didalam pertemuan publik.
4.4.
Indikator Keberhasilan dari Pertemuan Publik Adapun indikator keberhasilan dari pertemuan publik ini antara lain : 1. Tingkat kehadiran warga masyarakat yang khususnya pengguna air bersih/minum . 2. Keaktifan warga didalam menyuarakan pendapat dan tanggapan didalam pertemuan. 3. Kesediaan aparatur desa didalam mengakomodasi dan memfasilitasi penyelenggaraan pertemuan publik sebagai bagian dari proses pemberdayaan masyarakat 4. Kesediaan dan kehadiran lembaga-lembaga publik yang berwenang sebagai lembaga penyedia sistem air bersih. 5. Kesepakatan kolektif multi-stakeholde didalam melakukan perbaikan sebagai bagian dari rencana tindak lanjut.
4.5.
Waktu dan Tempat Pertemuan Publik Waktu pelaksanaan pertemuan publik diselenggarakan setelah hasil-hasil audit telah terhimpun menjadi kertas kerja dan telah diverifikasi secara bersama-sama oleh auditor warga. Waktu dan tempat ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama dan kesanggupan dari aparatur pemerintah desa untuk memfasilitasi pertemuan publik.
4.6.
Peserta Pertemuan Publik Peserta pertemuan publik di tingkat desa terdiri dari : 1. Lembaga penyedia air bersih : Dinas Prasarana dan Wilayah (Dinas Cipta Karya) atau UPTD dan atau PDAM dan BPMPD. Panduan 23 Audit Sosial Sektor Publik pada Sistem Penyediaan Air Bersih
2. Pemerintahan Kecamatan : Kasi Pembangunan dan Sanitarian Puskesmas 3. Pemerintahan Desa : Kasi Pembangunan, Kader Kesehatan, Kelompok Pengelola Air Perdesaan, Forum pengguna PDAM (Bila ada), kader pemberdayaan desa, tokoh warga, kaum perempuan, pelaku progam PNPM (bila ada)
4.7.
Langkah Fasilitasi Pertemuan Publik 4.7.1. Fasilitasi Persiapan 1. Auditor Warga memastikan waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan pertemuan publik dengan kepala desa/aparatur desa tempat dimana akan diselenggarakannya pertemuan publik dalam sebuah rapat koordinasi. 2. Auditor Warga mendata calon-calon peserta yang perlu dihadirkan didalam pertemuan publik, berikut dengan lembaga-lembaga penyedia air bersih. 3. Auditor Warga memastikan informasi pelaksanaan pertemuan publik telah tersebar secara lisan maun tersurat. 4. Auditor Warga menyusun bahan-bahan hasil audit atau kertas kerja serta perlengkapan dan kebutuhan untuk penyelenggaraan pertemuan publik. 5. Auditor Warga menyiapkan format isian untuk merekam semua proses dialog dalam pertemuan publik, berupa daftar hadir dan notulensi.
4.7.2. Fasilitasi Pelaksanaan 1. Pembukaan dilakukan oleh Kepala desa atau perwakilan dari auditor warga asal desa yang bersangkutan. 2. Auditor warga menjelaskan tujuan dan keluaran yang diharapkan dari pertemuan publik. 3. Auditor warga menjelaskan hal-hal pokok dari pertemuan publik berkenaan dengan penyediaan air bersih/minum. 4. Auditor Warga menjelaskan metode dan tahapan-tahapan pelaksanaan audit yang telah dilalui berikut menyampaikan bukti-bukti temuan yang menggambarkan kondisi berkenaan penyediaan air bersih. 5. Auditor Warga menyampaikan pendapat, penilaian dan tanggan yang diperoleh dari tahapan audit dan hasil analisis untuk selanjutnya memintakan tanggapan dari semua pihak dalam pertemuan publik termasuk didalammnya lembaga penyedia air bersih. 6. Audiot Warga memberikan kesempatan kepada peserta hadir untuk berbicara mengenai kondisi mereka berkenaan dengan air bersih/minum. 7. Auditro warga mengundang kaum perempuan untuk menyuarakankan usulan/gagasan atau umpan balik dari hasil audit maupun respon dari lembaga penyedia. 8. Perumusan dan penetapan kesepakatan yang perlu ditindaklanjuti dalam upaya perbaikan, apabila ditemukan terdapat permasalaah yang perlu di tindak lanjuti segera. 9. Auditor Warga membacakan kembali hasil-hasil kesepakatan mencatatkannya dalam Berita Acara disertai dengan daftar peserta hadir dengan bubuhan tanda tangan. 10. Penutup
Panduan 24 Audit Sosial Sektor Publik pada Sistem Penyediaan Air Bersih
4.7.3. Fasilitasi Pasca Pelaksanaan 1. Auditor Warga menghimpun hasil-hasil pertemuan publik dalam bentuk bendel kertas kerja sebagai dasar penyusunan laporan, termasuk didalammnya butir-butir kesepakatan tindak lanjut. 2. Kertas Kerja maupun butir-butir kesepakatan tindak lanjut perbaikan, disimpan oleh warga masyarakat dan lembaga penyedia air bersih, sebagai bahan untuk melakukan evaluasi terhadap hasil kesepakatan. 3. Lakukan evaluasi dengan rentang 3 bulan dan 6 bulan terhadap butir kesepakatan yang telah disepakati oleh lembaga penyedia air bersih untuk melakukan perbaikan. 4. Apabila terdapat pelanggaran dari butir kesepakatan, dimana lambaga penyedia tidak melakukan tindakan perbaikan dari hasil kesepakatannya, auditor warga dapat melaporkannya ke Lembaga Ombudsman di wilayah bersangkutan, disertai bukti-bukti hasil audit/kertas kerja. 5. Lakukan monitoring berkelanjutan.
Panduan 25 Audit Sosial Sektor Publik pada Sistem Penyediaan Air Bersih
PANDUAN WAWANCARA MENDALAM PELAYANAN AIR BERSIH RUANG LINGKUP Ruang lingkup wawancara mendalam berkenaan dengan sektor penyediaan air bersih maupun air minum merupakan bagian tidak terpisahkan dari serangkaian kegiatan pengawasan kelompok masyarakat sipil untuk memastikan akuntabilitas lembaga-lembaga pelayanan publik didalam memenuhi hak-hak dasar masyarakat yang khususnya air untuk menunjang kesehatan masyarakatnya. TUJUAN Adapun tujuan dari wawancara mendalam ini yakni: 1. Memastikan keberadaan pembangunan sarana dan prasarana penyediaan air bersih/air minum bagi masyarakat yang dialokasikan oleh pemerintah daerah di kabupaten pada tahun 2012 2. Mengidentifikasi secara cepat berkenaan kondisi keberadaan prasarana terbangun dari berkaitan dengan kemanfaatan, pengelolaan, pemeliharaan prasarana tersebut. 3. Mengidentifikasi aktor-aktor yang bertanggungjawab didalam proses pengadaan, pelaksanaan dan pengelolaan prasarana terbangun untuk memastikan kelangsungan penggunaan air yang memberikan manfaat bagi rumah tangga pengguna. 4. Menggali dan menelusur kondisi berkenaan permasalahan air yang dimanfaatkan dari segi kuliatas, kuantitas, kontinuitas dan keterjangkauan biaya. 5. Mengetahui keberterimaan/respon perangkat desa dan warga terhadap kegiatan yang akan dilangsungkan. KELUARAN Keluaran yang diharapkan dari proses wawancara ini antara lain : 1. Teridentifikasinya keberadaan jenis dan jumlah prasarana air bersih /air minum bagi masyarakat yang diimplementasikan oleh lembaga pelayanan publik sektor penyedia air bersih/minum di tahun anggaran 2012. 2. Teridentifikasinya kondisi-kondisi prasarana terbangun dan manfaatnya bagi masyarakat pengguna. 3. Teridentifikasinya aktor-aktor yang terlibat didalam proses pengadaan, pelaksanaan, pengoperasian dan perawatan sarana dan prasarana air bersih/minum yang telah terbangun. 4. Teridentifikasinya kendala dan permasalahan berkenaan dengan kualitas, kuantitas, kontinuitas serta keterjangkauan biaya terhadap air yang dimanfaatkan oleh masyarakat pengguna, berikut potensi-potensi alternatif yang dapat disokong sebagai upaya pemecahan masalah yang dihadapi.
5. Opini Pendapat tim auditor/assessor terhadap keberterimaan perangkan desa dan warga berkenaan dengan wawancara dari kegiatan yang akan dilangsungkan. ALAT DAN BAHAN Peralatan dan perlengkapan yang mendukung kelancaran kegiatan wawancara ini yang perlu dipersiapkan antara lain berupa : Alat Tulis, Panduan Wawancara Mendalam, Alat Perekam dan camera pocket/ponsel . TARGET SASARAN Adapun target sasaran yang akan dilakukan wawancara mendalam terdiri dari tiga informan kunci, yang dapat diidentifikasi dilokasi-lokasi pembangunan prasarana yang dibangun di tahun anggaran 2012 di Kabupaten Bandung yang diantaranya adalah Perangkat Desa, Perangkat satuan wilayah terkecil seperti ketua RW/RT serta masyarakat pengguna air bersih/minum dari prasarana yang telah terbangun . NASKAH PENGANTAR PERKENALAN Sasaran : Perangkat Desa dan Ketua Wilayah (RW/RT) 1.
Dapatkah Bapak/Ibu menerangkan nama dan sedikit keterangan tentang diri anda, alamat dan tempat tinggal, serta tugas dan jabatan Bpk/Ibu ?
Contoh :
2.
Identitas Informan Kunci Nama Alamat No. Tlp/Hp Jabatan/Fungsi dalam Masyarakat
: : : :
Dapatkah Bapak/Ibu menerangkan beberapa hal berkenaan dengan fasilitas-fasilitas air bersih/minum yang ada di wilayah bapak/ibu ? Pertanyaan penelusuran: Fasilitas Pengelolaan Air Bersih yang Tersedia 1) Fasilitas/sarana air bersih apa saja yang tersedia di desa/kelurahan ini? 2) Fasilitas air bersih yang terbangun baru-baru ini di wilayah bpk/ibu, khususya tahun 2012? Dan dimana saja lokasi sarana tersebut dibangun? 3) Apakah fasilitas tersebut dibangun berdasarkan usulan RT/RW?jika ya, yang fasilitas yang mana saja?jika tidak, mana yg tidak diketahui oleh bapa/ibu? 4) Siapa yang membiayai pembangunan sarana tersebut?sebutkan?berapa besar dana yang disediakan dan habis terpakai dalam pembangunan tersebut? 5) Kapan sarana tersebut mulai dibangun?selama berapa lama? 6) Apakah pembangunan sarana tersebut tuntas dikerjakan sesuai dengan yang dijanjikan?jika tidak siapa yg menyelesaikan pelaksanaan pembangunan?dari mana dananya?
7) Kepada siapa diserahkan pengelolaan dan kepemilikan aset-nya(sarana/fasilitas air bersih)? 8) Apakah ada pelaporan dari pengelola secara rutin kepada pihak pembangun maupun kepada warga? NASKAH PENGANTAR PERKENALAN Sasaran : kelompok pengelolaan air bersih di wilayah/area/perdesaan 3.
Dapatkah Bapak/Ibu menerangkan nama dan sedikit keterangan tentang diri anda, alamat dan tempat tinggal, serta tugas dan jabatan Bpk/Ibu ?
Contoh :
4.
Identitas Informan Kunci Nama Alamat No. Tlp/Hp Jabatan/Fungsi dalam Masyarakat
: : : :
Dapatkah Bapak/Ibu menerangkan beberapa hal berkenaan dengan fasilitas-fasilitas air bersih/minum yang ada di wilayah bapak/ibu ? Pertanyaan penelusuran: 1) Siapa yang bertanggung jawab/membangun terhadap pembangunan sarana dan prasarana ini? 2) Apakah bapa mengetahui sumber dana yg digunakan untuk membangun sarana dan prasarana ini?berapa total biaya pembangunan sampai selesai? 3) Apakah dalam pembangunan sarana sudah sesuai semuanya dengan spesifikasi barang yang telah ditentukan? 4) Berapa rumah tangga yang mampu dilayani oleh sarana ini? Apakah ketersediaan air yang ada saat ini sudah mencukup kebutuhan warga? 5) Bagaimana kualitas dan kuantitas (debit dan aliran) air yang ada saat ini? 6) Berapa iuran yang dibebankan/dipungut ke rumah tangga untuk biaya pemeliharaan?Apakah biaya tersebut mencukupi kebutuhan pemeliharaan?jika tidak apakah ada sumber dana lain? 7) Bagaimana sistem pengelolaan (pengoperasian dan pemeliharaan) sarana yang dilakukan? 8) Bagaimana sistem pengaliran air dari sumber ke rumah-rumah? 9) Bagaimana sistem pelaporannya kepada warga dan kepala warga? 10) Apakah ada pemeriksaan sarana secara rutin dari pemerintah?jika ada, dinas apa? 11) Apakah ada dana pemeliharaan rutin setiap tahun dari pemerintah atau lembaga lain?
NASKAH PENGANTAR PERKENALAN Sasaran : Rumah Tangga Pengguna Air
5.
Dapatkah Bapak/Ibu menerangkan nama dan sedikit keterangan tentang diri anda, alamat dan tempat tinggal, serta tugas dan jabatan Bpk/Ibu ?
Contoh :
6.
Identitas Informan Kunci Nama Alamat No. Tlp/Hp Jabatan/Fungsi dalam Masyarakat
: : : :
Dapatkah Bapak/Ibu menerangkan beberapa hal berkenaan dengan fasilitas-fasilitas air bersih/minum yang ada di wilayah bapak/ibu ? Pertanyaan penelusuran: 1) Dari mana saja sumber air bersih yang ibu/bapak gunakan? 2) Apakah bpk/ibu menggunakan sumber air dari fasilitas yang terbangun baru-baru ini atau di tahun 2012? 3) Apakah air selalu mengalir setiap saat?apakah mencukupi kebutuhan sehari-hari? 4) Berapa iuran yang harus dibayarkan tiap bulan?apakah iuran tersebut sama untuk setiap bulan atau tidak? Apakah ada biaya lain-lain yang harus dibayarkan? 5) Apakah ibu mengetahui sarana pengolahan air bersih yang ada di desa ini?Apakah ibu/bapak mengetahui sosialisasi rencana pembangunan sarana tersebut?Apakah ibu/bapa dilibatkan dalam rencana pembangunan sarana tersebut? 6) Apakah airnya langsung disalurkan ke rumah ibu/bapak?atau harus mengambil ke sarana? 7) Apakah pernah ada pemeirntah yang melakukan pengecekan kualitas air di rumah? 8) Apakah ibu/bapa menggunakan air yang ada untuk minum? jika tidak dari mana biasanya air minum diperoleh?berapa biaya yang harus dikeluarkan?
NASKAH PENUTUP 1. Kita telah membicarakan tentang prasarana/fasiltias air bersih serta kondisi air yang telah dimanfaatkan serta saran-saran dari bapak/ibu. 2. Sebelum wawancara ini diakhiri, bersediakan bapak/ibu untuk terlibat dan atau menghadiri undangan dalam melakukan evaluasi bersama berkenaan dengan kondisi sarana dan kualitas air bersih dalam waktu dekat ini. 3. Bila BERSEDIA, terimakasih atas kesediaan serta informasi yang telah bapak/ibu berikan. Untuk kegiatan selanjutnya akan kami hubungi. 4. Bila tidak BERSEDIA, terimakasih atas waktu dan informasi yang telah bapak/ibu sampaikan.
OPINI ASSESOR
Bagaimana pendapat assesor/tim auditor inti terhadap keberterimaan perangkat desa dan warga berkenaan dengan kegiatan ini/wawancara ini?
BERITA ACARA PEMBAHASAN HASIL SURVEY DAN PENJARINGAN SUKARELAWAN Dalam rangka pelaksanaan Audit Sosial .............di desa............kecamatan...............Kabupaten ................Propinsi............................. Maka pada : Hari/Tanggal Pukul Tempat
: ........................................................... : ............s/d............ : ...........................................................
Telah diselenggarakan pertemuaan pembahasan hasil survey cepat, rencana audit sosial dan penjaringan sukarelawan yang dihadiri oleh wakil-wakil warga masyarakat, kelompok masyarakat sispil dan Aparatur desa berikut dengan unsur-unsur lain sebagaimana tercantum dalam lampiran daftar hadir ; Materi dan topik yang dibahas dalam musyawarah desa ini serta yang bertindak selaku unsur pimpinan rapat dan narasumber antara lain ; A. Materi dan Topik Bahasan. 1. …………………………………………………………………………………… 2. …………………………………………………………………………………… 3. …………………………………………………………………………………… 4. …………………………………………………………………………………… 5. dst B. Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber Pimpinan Rapat Sekertaris/Notulis Nara Sumber
: .......................................dari............................. : ........................................................................... : 1...................................dari............................... 2...................................dari............................... 3...................................dari............................... 4...................................dari............................... 5...................................dari...............................
Setelah melakukan pembahasan dan diskusi terhadap materi dan topik diatas, selanjutnya seluruh peserta memutuskan dan menyepakati beberapa hal yang berketetapan sebagai keputusan bersama dari musyawarah desa perencanaa, yang diantaranya : 1. ……………………………………………………………………………………. 2. ……………………………………………………………………………………. 3. ……………………………………………………………………………………. 4. ……………………………………………………………………………………. 5. ……………………………………………………………………………………. 6. ……………………………………………………………………………………. 7. ……………………………………………………………………………………. 8. ……………………………………………………………………………………. 9. ……………………………………………………………………………………. 10. …………………………………………………………………………………….
Demikian berita acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggungjawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. ….............................., ………………………….2013 Pimpinan Rapat
Sekretaris/notulis
(...............................................)
(...................................................)
Mengetahui dan menyetujui Wakil dari Peserta Musyawarah No. 1
..................................
Nama
...........................................................................
.........................................
2
..................................
...........................................................................
.........................................
3
..................................
...........................................................................
.........................................
4
..................................
...........................................................................
.........................................
5
..................................
...........................................................................
.........................................
6
..................................
...........................................................................
.........................................
7
..................................
...........................................................................
.........................................
8
..................................
...........................................................................
.........................................
9
..................................
...........................................................................
.........................................
10
..................................
...........................................................................
.........................................
Tembusan : 1. .................................................... 2. .................................................... 3. .................................................... 4. ....................................................
Alamat/Unsur
Paraf
Peserta Pertemuan (dafta hadir peserta terlampir)
DAFTAR HADIR Tempat DESA
NO
: :
Kegiatan Tanggal
NAMA
L/P
ALAMAT
: :
JABATAN
TANDA TANGAN
BERITA ACARA PENETAPAN TIM AUDITOR WARGA DAN PEMBAGIAN PERAN TUGAS Dalam rangka pelaksanaan audit sosial di desa................Kecamatan...............Kabupaten ................Propinsi............................. Melalui kegiatan musyawarah ini yang dihadiri oleh wakil-wakil warga masyarakat dan Aparatur desa serta unsur-unsur lain dalam rangka pelaksanaan audit sosial/ Audit Partisipatif dengan ini menetapkan nama – nama berikut sebagai Auditor dengan jumlah anggota sebanyak .................orang, dengan nama/identitas; yang selanjutnya melalui musyawarah ini , memberikan mandat kepada nama-nama dibawah ini ; Komposisi tim Auditor No
Nama Anggota
Alamat+No.Tlp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Usia
Jenis kelamin
Jabatan
Yang selanjutnya bertindak Atas Nama dan Untuk ; 1.
Bertindak untuk dan atas nama warga masyarakat untuk melakukan audit terhadap pelayanan sistem penyediaan air bersih dilingkungan masyarakatnya.
3.
Bertindak untuk memfasilitasi pertemuan-pertemuan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dalam hal penyediaan air bersih untuk memberikan masukan, perbaikan, dan pendapat bila ditemukan hal-hal yang kurang baik di lapangan.
4.
Menyusun dan menghimpun bukti-bukti hasil pengamatan, evaluasi, penilaian, pengaduan, inspeksi atau observasi terhadap sarana dan prasarana sistem penyediaan air bersih di lingkungannya sebagai bahan merumuskan rekomendasi dan pemberian pendapat.
5.
Memfasilitasi pertemuan publik dan menindaklajuti hasil-hasil kesepatakan yang dikeluarkan melalui pertemuan publik.
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. ....................., ……………… 2013 Wakil Tokoh Masyarakat
Auditor ............................................
(...............................................)
(...................................................)
Mengetahui dan menyetujui Wakil dari Peserta Musyawarah No. 1
..................................
Nama
...........................................................................
.........................................
2
..................................
...........................................................................
.........................................
3
..................................
...........................................................................
.........................................
4
..................................
...........................................................................
.........................................
5
..................................
...........................................................................
.........................................
6
..................................
...........................................................................
.........................................
7
..................................
...........................................................................
.........................................
Tembusan : 1. .................................................... 2. .................................................... 3. .................................................... 4. ....................................................
Alamat/Unsur
Paraf
Form-1 LEMBAR PENCATATAN DEBIT AIR METODE TAMPUNG Tanggal Pengukuran
:
.........................................................................................................
Nama Sumber Air
:
........................................................................................................
Nama Rumah Tangga
:
........................................................................................................
Alamat
:
........................................................................................................
Perhitungan Waktu Rentang Waktu *
Waktu (T)= Detik
Volume Penampungan (V) (liter)**
Pagi Hari (06.00-10.00 WIB) Siang Hari (10.00-15.00 WIB) Sore Hari (15.00-18.00 WIB) Malam Hari (18.00-22.00 WIB) Jumlah Rata-Rata Catatan: * Rentang Waktu Pengamatan dapat dilakukan disela waktu antara pukul 6 sampai pukul 10, dst. atau dapat dilakukan keduanya apabila memiliki luang waktu. ** Volume/tempat penampun harus tetap dan sudah diketahui, jika belum harus diukur dahulu
Petugas Pemeriksa/Auditor
(.......................................)
Form-4 LEMBAR PENCATATAN WARNA DAN KEKERUHAN Tanggal Pengukuran Nama Sumber Air Nama Rumah Tangga Alamat
: .......................................................................................................................... : .......................................................................................................................... : .......................................................................................................................... : ..........................................................................................................................
Metode Saring Sumber Air
Lokasi/Alamat Sumber Air
Hasil Pengamatan
Lokasi/Alamat Sumber Air
Tebal Endapan (CM)
Warna
A. B. A. B. A. B. Metode Pengendapan Sumber Air A. B. A. B. A. B.
Paraf Auditor Warga/Petugas
............................................
Kondisi Endapan (Warna/Jenis)
Form-5 LEMBAR PENCATATAN INDIKATOR KIMIAWI DAN ZAT BESI
Tanggal Pengukuran
:
..........................................................................................................................
Lokasi Sumber Air
:
..........................................................................................................................
Nama Rumah Tangga
:
..........................................................................................................................
Alamat
:
..........................................................................................................................
Metode Kain Sumber Air
Kondisi Awal/Sebelum Bau
warna
Kondisi Akhir/Setelah Bau
Warna
B. A. B. A. B. Metode Gelas
Sumber Air
Kondisi Awal/Sebelum Bau
B. A. B. A. B.
warna
Kondisi Akhir/Setelah Bau
Warna
Metode Air Teh
Sumber Air
Kondisi Awal/Sebelum Bau
B. A. B. A. B.
Paraf Auditor/Pemeriksa
(......................................)
warna
Kondisi Akhir/Setelah Bau
Warna
Form-5 LEMBAR PENCATATAN INDIKATOR KIMIAWI DAN ZAT BESI
Tanggal Pengukuran
:
..........................................................................................................................
Lokasi Sumber Air
:
..........................................................................................................................
Nama Rumah Tangga
:
..........................................................................................................................
Alamat
:
..........................................................................................................................
Metode Kain Sumber Air
Kondisi Awal/Sebelum Bau
warna
Kondisi Akhir/Setelah Bau
Warna
B. A. B. A. B. Metode Gelas
Sumber Air
Kondisi Awal/Sebelum Bau
B. A. B. A. B.
warna
Kondisi Akhir/Setelah Bau
Warna
Metode Air Teh
Sumber Air
Kondisi Awal/Sebelum Bau
B. A. B. A. B.
Paraf Auditor/Pemeriksa
(......................................)
warna
Kondisi Akhir/Setelah Bau
Warna
Lampiran-9 Jenis Sistem PAM : Lokasi : Waktu/Tanggal Pengamatan : No
Foto/Dokumentasi Hasil Pengamatan
Catatan /Temuan Pengamat
Paraf Petugas Pengamat/Auditor
BERITA ACARA VERIFIKASI HASIL AUDIT, ANALISIS DAN PENYUSUNAN KERTAS KERJA Dalam rangka pelaksanaan Audit Sosial .............di desa............kecamatan...............Kabupaten ................Propinsi............................. Maka pada : Hari/Tanggal Pukul Tempat
: ........................................................... : ............s/d............ : ...........................................................
Telah diselenggarakan pertemuaan verifikasi hasil audit, analisis dan penyusunan kertas kerja yang dihadiri oleh wakil-wakil warga masyarakat, kelompok masyarakat sipil dan Aparatur desa berikut dengan unsur-unsur lain sebagaimana tercantum dalam lampiran daftar hadir ; Materi dan topik yang dibahas dalam musyawarah ini serta yang bertindak selaku unsur pimpinan rapat dan narasumber antara lain ; A. Materi dan Topik Bahasan. 1. …………………………………………………………………………………… 2. …………………………………………………………………………………… 3. …………………………………………………………………………………… 4. …………………………………………………………………………………… 5. dst B. Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber Pimpinan Rapat Sekertaris/Notulis Nara Sumber
: .......................................dari............................. : ........................................................................... : 1...................................dari............................... 2...................................dari............................... 3...................................dari............................... 4...................................dari............................... 5...................................dari...............................
Setelah melakukan pembahasan dan diskusi terhadap materi dan topik diatas, selanjutnya seluruh peserta memutuskan dan menyepakati beberapa hal yang berketetapan sebagai keputusan bersama dari musyawarah, yang diantaranya : 1. ……………………………………………………………………………………. 2. ……………………………………………………………………………………. 3. ……………………………………………………………………………………. 4. ……………………………………………………………………………………. 5. ……………………………………………………………………………………. 6. ……………………………………………………………………………………. 7. ……………………………………………………………………………………. 8. ……………………………………………………………………………………. 9. ……………………………………………………………………………………. 10. …………………………………………………………………………………….
Demikian berita acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggungjawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. ….............................., ………………………….2009 Pimpinan Rapat
Sekretaris/notulis
(...............................................)
(...................................................)
Mengetahui dan menyetujui Wakil dari Peserta Musyawarah No. 1
..................................
Nama
...........................................................................
.........................................
2
..................................
...........................................................................
.........................................
3
..................................
...........................................................................
.........................................
4
..................................
...........................................................................
.........................................
5
..................................
...........................................................................
.........................................
6
..................................
...........................................................................
.........................................
7
..................................
...........................................................................
.........................................
8
..................................
...........................................................................
.........................................
9
..................................
...........................................................................
.........................................
10
..................................
...........................................................................
.........................................
Tembusan : 1. .................................................... 2. .................................................... 3. .................................................... 4. ....................................................
Alamat/Unsur
Paraf
Peserta Pertemuan (dafta hadir peserta terlampir)
DAFTAR HADIR Tempat DESA
NO
: :
Kegiatan Tanggal
NAMA
L/P
ALAMAT
: :
JABATAN
TANDA TANGAN
Verifikasi Hasil Audit Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi
: : : :
________________ ________________ ________________ ________________
Jenis Pekerjaan/Prasarana Jumlah Prasrana Ukuran/Volume Prasarana Lokasi Spesifik
Auditor:
Tanda tangan
Auditor:
1. ................................... 2. ..................................... 3. ..................................... 4. .................................. 5. ....................................
........................ ........................ ........................ ....................... .......................
1. ................................... 2. ..................................... 3. ..................................... 4. .................................. 5. ....................................
: : :
__________ ___________ ___________ : __________ Tanda tangan
................... ................... ................... ................... ...................
1. Uraian manfaat prasarana yang diusulkan: ........................................................................................................................................................................ 2. Uraian manfaat prasarana bagi kelompok miskin ........................................................................................................................................................................ 3. Jumlah penerima manfaat: .......................................jiwa. 4. Hasil Pengamatan Teknis a. Menggunakan teknologi yang relatif sederhana. b. Banyak melibatkan tenaga kerja masyarakat setempat. c. Bahan , alat, dan tenaga ahli mudah didatangkan. d. Dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat. 5. Kesesuaian Target sasaran a. Target usulan sesuai dengan kenyataan dilapangan. b. Target usulan sesuai dengan kebutuhan. c. Target usulan sesuai dengan target manfaat. d. Tarif iuran air atau tarif tagihan pembayaran air 6. Kesesuaian terhadap dampak lingkungan a. Menyebabkan erosi, longsor, atau banjir. b. Menyebabkan kerusakan dan kelangsungan hidup tumbuhan c. Menyebabkan kerusakan dan kelangsungan hidup hewan 7. Hasil Pengamatan Kualitas Air a. Debit air b. Warna dan Rasa, bau c. lainnya...... 8. Kesimpulan;/Pendapat ...............................................................................
Catatan/Bukti
BERITA ACARA PERTEMUAN PUBLIK Dalam rangka pelaksanaan Audit Sosial .............di desa............kecamatan...............Kabupaten ................Propinsi............................. Maka pada : Hari/Tanggal Pukul Tempat
: ........................................................... : ............s/d............ : ...........................................................
Telah diselenggarakan pertemuaan pertemuan publik dalam rangka pembahasan hasil audit sosial yang dihadiri oleh wakil-wakil warga masyarakat, kelompok masyarakat sispil dan Aparatur desa berikut dengan unsur-unsur lain sebagaimana tercantum dalam lampiran daftar hadir ; Materi dan topik yang dibahas dalam musyawarah desa ini serta yang bertindak selaku unsur pimpinan rapat dan narasumber antara lain ; A. Materi dan Topik Bahasan. 1. …………………………………………………………………………………… 2. …………………………………………………………………………………… 3. …………………………………………………………………………………… 4. …………………………………………………………………………………… 5. dst B. Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber Pimpinan Rapat Sekertaris/Notulis Nara Sumber
: .......................................dari............................. : ........................................................................... : 1...................................dari............................... 2...................................dari............................... 3...................................dari............................... 4...................................dari............................... 5...................................dari...............................
Setelah melakukan pembahasan dan diskusi terhadap materi dan topik diatas, selanjutnya seluruh peserta memutuskan dan menyepakati beberapa hal yang berketetapan sebagai keputusan bersama dari musyawarah desa perencanaa, yang diantaranya : 1. ……………………………………………………………………………………. 2. ……………………………………………………………………………………. 3. ……………………………………………………………………………………. 4. ……………………………………………………………………………………. 5. ……………………………………………………………………………………. 6. ……………………………………………………………………………………. 7. ……………………………………………………………………………………. 8. ……………………………………………………………………………………. 9. ……………………………………………………………………………………. 10. …………………………………………………………………………………….
Demikian berita acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggungjawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. ….............................., ………………………….2013 Pimpinan Rapat
Sekretaris/notulis
(...............................................)
(...................................................)
Mengetahui dan menyetujui Wakil dari Peserta Musyawarah No. 1
..................................
Nama
...........................................................................
.........................................
2
..................................
...........................................................................
.........................................
3
..................................
...........................................................................
.........................................
4
..................................
...........................................................................
.........................................
5
..................................
...........................................................................
.........................................
6
..................................
...........................................................................
.........................................
7
..................................
...........................................................................
.........................................
8
..................................
...........................................................................
.........................................
9
..................................
...........................................................................
.........................................
10
..................................
...........................................................................
.........................................
Tembusan : 1. .................................................... 2. .................................................... 3. .................................................... 4. ....................................................
Alamat/Unsur
Paraf
Peserta Pertemuan (dafta hadir peserta terlampir)
DAFTAR HADIR Tempat DESA
NO
: :
Kegiatan Tanggal
NAMA
L/P
ALAMAT
: :
JABATAN
TANDA TANGAN
NOTULENSI PERTEMUAN PUBLIK ...................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................... ---------------------------------------------SESSI II-----------------------------------------------...................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................... ---------------------------------------------SESSI III-----------------------------------------------...................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................... .......................................................................................................................................