POTENSI PENERIMAAN NEGARA DARI SEKTOR KEHUTANAN DI DAERAH DAN PERMASALAHANNYA Ringkasan
SEKTOR KEHUTANAN DI INDONESIA
FAKTA SINGKAT Luas Area Hutan (Ha) Konservasi daratan: 22.108.630,99 Lindung: 29.673.382,37 Produksi Terbatas: 26.798.382,01 Produksi Tetap: 29.250.783,1 Produksi yg dapat Dikonversi: 12.942.295,24 Total Daratan Kawasan Hutan: 120.773.441,7 Dasar: SK Menteri Kehutanan (SK76/MenLHK/2015) HPH: 277 perusahaan (2015) Luas HPH: 20.374.317 hektar (2015) Produksi HPH: 5.879.380 m3 kayu bulat (2015) Lahan Kritis: 24.196.000 hektar (2013) Reboisasi: 105.656 hektar (2013)
1 2
Hutan hujan tropis Indonesia merupakan yang terbesar ketiga di dunia setelah Brazil dan Kongo. Luasan hutan ini di tahun 2015 mencapai 120juta hektar1 yang terdiri dari hutan konservasi daratan, hutan lindung, hutan produksi terbatas, hutan produksi tetap, dan hutan produksi yang dapat di konversi. Sekitar 60 juta penduduk Indonesia menggantungkan kehidupan mereka pada hutan. Dengan hutan yang luas, seharusnya Indonesia mampu memaksimalkan manfaat dari hutan yang ada. Hutan tidak hanya memiliki nilai ekonomis saja, namun ada juga nilai ekologis, nilai biologis, sumber pangan. Namun sayangnya, kekayaan ini cepat sekali berkurang. Angka deforestasi di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia. Pada tahun 2015, berdasarkan data statistik kehutanan laju deforestasi mencapai 727,981.2 hektar pertahun, atau kira-kira seluas 2793 lapangan sepak bola per hari2. Ditahun yang sama, angka deforestasi terbesar terjadi di provinsi Riau seluas 201.939,40 Ha, Kalimantan Tengah seluas 58.835,60 ha, dan Kalimantan Timur seluas 38.339,40 Ha. Deforestasi ini terjadi akibat penebangan liar (illegal logging), perluasan perkebunan, pertambangan, perambahan dan okupasi lahan, pertambangan, serta kebakaran hutan.
Data Bank Dunia menyebutkan hutan Indonesia hanya 94,43 juta hektar. Rata rata ukuran lapangan sepak bola 105meter x 68meter, atau luasnya 7140meter persegi~0,714hektar.