Potret sistem penyediaan air minum di provinsi jawa barat sri maryati

Page 1

PERMASALAHAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI PROVINSI JAWA BARAT Dr. Sri Maryati, ST, MIP Kelompok Keahlian Sistem Infrastruktur Wilayah dan Kota Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung 1. Pendahuluan Air bersih merupakan kebutuhan vital manusia. Air bersih tidak hanya merupakan kebutuhan dasar manusia, namun juga berperan dalam pengembangan ekonomi. Walaupun air bersih merupakan kebutuhan vital, tidak semua masayarakat di Jawa Barat mempunyai akses yang baik terhadap air bersih. Tulisan ini ditujukan untuk memberikan gambaran penyediaan dan pengelolaan air bersih di Provinsi Jawa Barat berdasarkan hak-hak terhadap pelayanan air bersih, yang meliputi ketercukupan, keamanan dan kelayakan, perolehan/akses, serta keterjangkauan. Ketercukupan meliputi kriteria kuantitas dan kehilangan air; keamanan dan kelayakan meliputi kriteria kualitas fisis air; perolehan/akses meliputi cakupan pelayanan, kontinuitas; dan keterjangkauan meliputi biaya. Kriteria penilaian yang digunakan dapat dilihat pada tabel 1 berikut. Tabel 1 Kriteria, Indikator, dan Tolok Ukur Penilaian Kondisi Penyediaan Air Bersih di Provinsi Jawa Barat

Hak Terhadap Pelayanan Air Bersih Ketercukupan

Keamanan dan Kelayakan Perolehan Akses

Keterjangkuan

/

Kriteria

Indikator

Tolok Ukur (Kondisi Ideal)

Kuantitas konsumsi air

 Jumlah konsumsi  Wilayah perkotaan inti = 190-170 l/o/h air Pinggiran = 170-150 l/o/h  Kecukupan Wilayah perdesaan = 150-130 l/o/h  Air dapat memenuhi kebutuhan seharihari Kehilangan  Tingkat kehilangan  Wilayah perkotaan inti dan pinggiran = 20air air 30%  Wilayah perdesaan = 20 % Kualitas  Warna  Jernih - air tidak berwarna fisis air  Rasa  Segar - air tidak berasa  Bau  Air tidak berbau  Temperatur/suhu  Sejuk - temperatur antara 100-250 C Cakupan Cakupan daerah yang  Wilayah perkotaan inti dan pinggiran pelayanan terlayani 90% dengan 60% perpipaan dan 30% non perpipaan  Wilayah perdesaan 70% dengan 25% perpipaan dan 45% non perpipaan Kontinuita  Waktu air tidak  Air mengalir lancar kapan pun s lancar  Pagi dan sore (sangat bergantung pada  Peak Hour pola aktivitas)  Waktu air mengalir  Sepanjang hari  Jam operasi  24 jam per hari Biaya  Rata-rata biaya air ≤ 4% dari pendapatan total keluarga total per bulan  Rata-rata biaya air

1


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.