AIRPORT MEI 2020 : Millennial Participation in World Politics

Page 1



Daftar Isi.

Daftar Isi Editorial

1

Highlight

2

Fokus 1

3-4

Fokus 2

5-6

Insight

7-8

Airportpedia

9

Opini

10

Resensi Buku

11

Resensi Film

12

Airportcomic

13

Sentul

14

Reeksi

15

Seputar Kampus

16

Pojok Sekre

17

Galeri

18

TTS

19


1 | EDITORIAL

Editorial. Puji syukur ka i pa jatka kepada Tuha Ya g Maha Esa, kare a atas karu ia-Nya, INKA dapat e er itka edisi aru Airport ya g erjudul Mille ka i kepada Departe e pe er ita e

Il u Hu u ga

I ter asio al FI“IPOL UGM atas duku ga

eri kese pata

agi

ahasiswa HI UGM u tuk

akat dala

Pada edisi i i, ka i kedepa , ille

e yalurka ke i taa pada topik hu u ga

e ulis. Tak lupa ka i juga haturka teri a kasih pada se ua ko tri utor

ya g telah erko tri usi a yak dala proses pe ial diperkiraka aka

du ia i ter asio al. Mille

e tuka

e ilih topik Mille

ajalah Airport edisi Mei 2020 kali i i.

ials i world poli s kare a dala

erdiri e gga

satu dekade

ka posisi ge erasi ya g e jadi aktor sig ifika

ial se agai ge erasi ya g di a is telah

peru aha , serta diperkiraka aka terus e jadi uju g to de ga

ya dala

ajalah Airport. Teri a kasih juga ka i haturka pada Korps Mahasiswa HI UGM kare a telah

i ter asio al da

dala

ials i World Poli s . Perta a, u apa teri a kasih

e

awa a yak sekali

ak di a ika peru aha ya g terjadi di du ia

ara ya se diri. “e ua fakta i i saya g ya seri gkali diselu u gi oleh s g a ega f ya g

diproyeksika pada ge erasi

ille

ial. Melalui

ajalah edisi kali i i lah segala ko pleksitas

ile ial i i

aka diulas. Dala

ajalah edisi i i, pe

Highlight ya g ada dala e dapatka a alisis

a a dapat

e getahui ser a-ser i te ta g poli k da

edisi i i adalah te ta g par sipasi poli k

ile ial. “ela jut ya, pe

ile ial. a a aka

e ge ai poli al orre t ess ya g seri g dikataka se agai trade ark

ile ial

dala poli k dala fokus perta a. “e e tara, dala fokus kedua, fe o e a ile ial se agai sa dwi h ge era o da i plikasi poli k ya aka diu gkap. “elai itu, a alisis terhadap itos- itos ile ial aka diulas

elalui e erapa fakta pe dek. Juga aka di erika opi i dari e erapa

e ge ai sig ifika si keterli ata

ahasiswa HI UGM

ile ial dala poli k saat i i serta wawa ara de ga salah satu dose

ile ial HI UGM. De ikia ga dapat

e a

ara si gkat te ta g isi ajalah Airport kali i i. “e oga ko te dari ajalah i i

ah pe getahua

te ta g ko tri usi

kei gi tahua le ih la jut kepada topik i i. Ka i dala

ile ial dala

e yadari ahwa

poli k serta

e i gkatka

asih a yak kekura ga ya g ada

ajalah i i. Oleh kare a itu, ka i e gu da g kri k da sara dari pe “ala

a a. da “ela at Me

Pemimpin Redaksi : Ni Made Diah Apsari Dewi, Najwa Ahila, Firda Zahra Layouter : Narinda Marsha Paramastuti, Afnan Ainun Na’im Tim Redaksi : Fanya Tarissa, Thifani Tiara, Rena Anjani Puspita, Laras Kineta, Muhammad Atthallah, Rai Warganegara, Ina Yosia, Theresia Rida, Jessenia Destarini, Adhita Virya, Chivalrous ElNatan, M Rayhan Kurnia Rahman, Rumi Rayhan Pekerti, Artantri Windasari, Muhammad Alvarizi Daffaakbar Penanggungjawab : Arrizal Anugerah Jaknanihan

a a.



3 | FOKUS 1

Why is

Out of sight and out of mind

Political Correctne a Bble? Oleh Laras Kineta dan Rena Puspita, the rst of many

Entrepreneurship, WhatsApp dan Facebook, KPR, hingga yang paling kerap menjadi buzzword, SJW atau Social Jus ce Warrior menjadi topik-topik yang kerap ditemukan dalam perbincangan milenial. Maraknya penggunaan is lah ini dapat dilacak kembali dari suatu ku l t u r ya n g s e b e n a r nya b e r ke i n g i n a n u nt u k menghilangkan pengucilan berbagai kelompok iden tas berdasarkan penggunaan bahasa –poli cal correctness (PC). Meskipun begitu, terma ini dak dapat semata-mata diar kan dalam satu definisi jumud –melihat bagaimana is lah ini berulang kali dimodifikasi maknanya oleh berbagai pihak, membentuk narasi yang menyesuaikan kepen ngannya. Is lah ini mulai populer di AS pada awal 1970-an, pasca civil rights movement yang membuka akses pendidikan bagi kelompok-kelompok sosial yang sebelumnya dieksklusi. Kelompok-kelompok ini kerap menjadi bahan bercandaan dalam media hiburan –people of color, orang Asia, kaum LGBT, dsb. Bagi generasi sebelumnya, gambaran ofensif (e.g. black face, yellow face, dsb) adalah hal yang dapat dimaklumi, bahkan menjadi nostalgik hingga sekarang. Milenial, di sisi lain, mulai mendapa hal ini sebagai sesuatu yang insensi f dan dak menghorma . Kelompok-kelompok ini kini memiliki kekuatan yang influensial dalam skema sosial-budaya. Lantas, apa yang membuat poli cal correctness semakin populer di kalangan milenial, bahkan seakan menjadi trademark mereka? Jawaban yang mendominasi

adalah bagaimana globalisasi membuka jendela pengetahuan yang lebih luas. Seper perumpamaan sapu lidi, suara-suara yang tadinya kecil dan tersebar, kini dapat bergabung dan menjadi terdengar –hasil runtuhnya batas ruang dan waktu di sosial media. Generasi ini menyadari bagaimana sesuatu sesimpel is lah referensi dan semenyenangkan komedi dapat terasa menyakitkan bagi kelompok tertentu –sementara mayoritas generasi sebelumnya dak terpapar pada hal ini. Ide kesetaraan dan kemanusiaan yang dak diskrimina f menjadi lebih menarik bagi mereka, alih-alih ide nasionalisme yang mengglorifikasi kebenaran negara dan kebudayaan sendiri sebagai suatu hal yang m u ta k h i r d a n a n kri k. Milenial, sebagai sandwich genera on (ponsel pertamanya mungkin Nokia atau Motorola Flip, namun kini turut mendengarkan podcast), menghadapi tantangan unik mengenai bagaimana bermanuver dalam era artist : ludmila leiva PC ini. Pen ng untuk memahami hal ini, terlebih ke ka dalam beberapa tahun ke depan, merekalah yang akan menduduki kursi-kursi ter nggi pembuat kebijakan bagi publik. Permasalahan yang selalu muncul ke ka membicarakan poli cal correctness adalah dimana dan bagaimana publik dapat menggambar garis pembatas antara safe space dan free speech—antara insensi vitas dan demokrasi. Milenial terjebak di dua parameter moral dari generasi yang berbeda—Baby Boomers yang dewasa sebelum Gus Dur mengakui Konghucu sebagai agama resmi Indonesia dan Generasi Z yang giat menuntut keadilan bagi penyintas kekerasan seksual. Tentu saja garis itu ditentukan oleh nilai-nilai arus utama yang kebetulan sedang dijunjung oleh publik pada saat itu. Genera onal


gap menjadi peman k diskusi panjang mengenai PC pada spektrum ideologi, sehingga menciptakan dilema-dilema baik pada sayap kanan maupun kiri. S e b a g a i p i l a r d e m o k r a s i , ke b e b a s a n berpendapat merupakan suatu hak yang dilindungi kons tusi. “Namun, akhir-akhir ini hak tersebut dirampas oleh ruang-ruang yang menyebut diri mereka sebagai “tempat aman” padahal hal tersebut hanyalah akal-akalan untuk mempertahankan realitas sosial yang mpang pada ideologi tertentu –ideologi oposisi,” kira-kira seper itulah argumen yang akan dibawakan oleh kalangan konserva f ke ka melihat fenomena progresivitas yang melekat pada PC. Namun, apakah kebebasan harus mengorbankan sensi vitas? Apakah ujaran kebencian dapat dikatakan sebagai pendapat yang pantas ada di ruang publik? Tentu terdapat perbedaan besar antara menjadi “jujur terhadap kepercayaan sendiri” d a n m e n ge l u a r ka n p e r n y a t a a n menghakimi. Opini merupakan hal yang valid, tetapi di sisi lain membuat orang merasa terancam hanya berdasarkan iden tas kulturalnya bukan sesuatu yang dapat diterima. Spektrum kanan gagal dalam melihat bahaya dari kebebasan beropini yang menutup telinga akan kekuataan diskriminasi dalam bahasa dan tutur kata. Pun ke ka melihat pada sisi lain, sayap kiri mempunyai problema kanya sendiri. Dalam kasus ekstrem, PC yang emansipatoris dijadikan tameng dalam narası yang hanya berpondasi pada aspek idealisme. Akhirnya, klaim-klaim yang dibuat hanya berfokus pada tujuan, namun abai pada dasar faktual yang valid. Sayap kiri seolah-olah menutup mata pada narasi yang digaungkan oleh sisi-sisi lain dan menjadikan pla orm yang mereka angkat sebagai sebuah echo-chamber. Dari sinilah is lah SJW mendapat konotasi nega f, sehingga menjadi bumerang bagi sayap kiri itu sendiri—secara dak sadar mendelegi masi intensi awal yakni inklusivitas. Hal ini tampak misalnya pada narasi women-on-top yang malah menjadi dominan daripada agenda kesetaraan gender

FOKUS 1 | 4 yang mengkonsiderasikan perspek f pria dalam diskursus feminisme. Echo-chamber yang dibangun dapat menciptakan anggapan “kita versus mereka'' dak memberi tempat bagi pandangan moderat yang melihat suatu isu secara holis k. Melihat spektrum yang seper ini, pertanyaan yang

mbul adalah: lantas apa yang membedakan

perjuangan kedua sisi apabila sama-sama hanya dilihat dari kacamata homogenitas? Seolah-olah keduanya buta dan tuli bahwa pada

k ini, konsep kebebasan beropini dan

tempat aman bukannya saling menegasi namun malah berdasar pada hal yang sama: prasangka dan keinginan mengalienasi. Padahal, prasangka dan s gma berar

memiliki

pendapat yang menghakimi seseorang atas iden tas dan afiliasi budaya mereka. Hal yang diperkarakan bukan pesan apa yang i n g i n d i s a m p a i ka n , source: Financial Times

namun bagaimana

pesan tersebut disampaikan –bukan tentang argumen terhadap gerakan separa s, tetapi tentang is lah penghinaan yang digunakan bagi aktornya. Apabila tren PC terus berlanjut dalam laju seper sekarang, Milenial tentu harus memper mbangkan jauh lebih banyak aspek ke ka menduduki kursi pemerintahan ter nggi nan nya. Bagaimana mereka merumuskan kebijakan akan berdampak signifikan terhadap pembentukan tatanan dunia dan generasi selanjutnya. Pada akhirnya, ini akan menjadi tugas kita, Generasi Z, untuk memi gasi konsekuensi dari kultur PC dan perdebatan yang mengelilinginya. Meskipun begitu, upaya ini dak akan sia-sia apabila skema sosial yang aman dan inklusif tanpa diskriminasi dapat terwujud.

You have the right to voice your opinions, but you do not have the right to threaten others. Freedom is not freedom at the expense of others' oppression.




| INSIGHT

n

Millennials on Millennials:

a

tentang Peran Milenial dalam Perpolitikan Internasional

Penulis : Muhd Rai Ramadhan Warganegara Narasumber : Treviliana Eka Putri, MIntSec

Te a -te a disi i pas a telah akra da fa iliar do g de ga se uta ile ial dala kehidupa sehari-hari? Yap, e ar sekali, se uta u tuk para ereka a g lahir pada periode a g ukup dekat de ga kehidupa kita saat i i. Mu gki , te a -te a elihat erita e ge ai ko tri usi ile ial di Pe eri taha Repu lik I do esia a g e a gku kepe ga se agai “taf Khusus Kepreside a . Topik a g seda g ra ai di i araka akhir-akhir i i erupaka salah satu o toh ko tri usi kelo pok ile ial dala tata a poli k. Kali i i, kita aka e i araka sedikit e ge ai pera ile ial, aitu ge -Y, a g e iliki ko tri usi, kepe ga , juga pera ese sial dala p e r p o l i ka i te r a s i o a l a g te l a h didiskusika da ka i persiapka ersa a de ga salah satu dose dari Departe e Il u Hu u ga I ter asio al : Tre ilia a Eka Putri, MI t“e a g kerap disapa de ga M ak Tre i. “e elu e ahas le ih la jut e ge ai ak itas poli k, M ak Tre i e gu gkapka ah a the so- alled ille ial atau Ge -Y erupaka se uta kepada ereka a g lahir pada periode sa pai de ga 6 da erada pada re ta g u ur tahu — tahu sehi gga e asuki usia produk f dala a gkata kerja ter asuk dala erprofesi poli k. Tokoh-tokoh a g de ga aik e gi terpretasi atas defi isi kasar terse ut

dala pe usu a poli k i ter asio al aitu ada Ja ida A er dari “ela dia Baru da Ki Jo g-U dari Repu lik Rak at De okra k Korea. Fe o e a i i e i ulka suatu perta aa , apakah karakteris k usia e jadi salah satu aria el dala pe e tua aksi da daka a g dia il oleh pe a gku ke ijaka ? “a a kira dak egitu juga, a , ujar M ak Tre i. Ber i ara e ge ai ile ial dala kehidupa sehari-hari, erat sekali kaita a de ga proses glo alisasi a g e gelili gi kita sehi gga ta ta ga aru u ul seiri g de ga perke a ga aktu. Asu si ah a ge erasi ile ial e eri a kura g a pe gakua aku ta ilitas, tra spara si, da akurasi elu se ara pe uh dapat di uk ka de ga ada a lapora sai fik kare a sesu gguh a ke a pua seseora g dapat dipas ka dari kapasitas da kapa ilitas i di idu asi gasi g, terlepas dari aria el usia a g lekat de ga ide tas a. Na u , hal a g sa gat terlihat dala tre ge erasi ile ial saat i i terhadap poli k aitu ke e deru ga ereka u tuk e jadi apa s da i di idualis s. Hal i i ke udia ter er i de ga ada a ju lah voter tur out a g sedikit saat terlaksa a a pe iliha u u da e ghasilka pe i pi pe i pi a g isa kita lihat saat i i. M ak


INSIGHT |

Tre i juga e jelaska ah a sikap a g apa s da i di idualis s dala erespo s poli k i ter asio al dak serta erta ha a d i d a s a r ka s at u a r i a e l s a j a d a l a e e garuhi hasil akhir a u a ak aria el a g dapat dite uka se ara eksplisit aupu i plisit sehi gga ta ta ga a g dihadapi uka se ata- ata ta ga a g dise atka pada asu si-asu si ile ial saja a u e jadi suatu ta ta ga kolek f a g sekira a dapat e jadi ta ta ga ersa a. Geraka -geraka sosial a g dilakuka oleh para kelo pok ile ial i i dala e ghadapi ta ta ga ersa a ukup e ita a ak perha a de ga elakuka aksi-aksi re olusio er a g seper o toh Protes Ho gko g da fe o e a The Ara Spri gs. Mas arakat elihat ah a perjua ga perjua ga terse ut erupaka agia geraka separa s e a g dia ggap dak sesuai de ga or a as arakat. M ak Tre i e g u g ka p ka a h a p e a fa ata tek ologi se ara asif sa gat udah di a faatka oleh kelo pok ile ial kare a ak itas ereka dak dapat jauh oleh ke eradaa tek ologi se agai a ua uta a sehi gga dise ut de ga Digital Na ve. De o stra terse ut elakuka leaderless protest— ereka e a faatka a o y ity di i ter et da juga e tuk ko u ikasi a g tere kripsi e d-to-e d e ryp o — a g e j a d i ka ke u d a h a a ks e s d a l a eri teraksi da erko u ikasi ta pa ada a kekha a ra de ga ide tas a g s e e a r a t e r u g ka p s e a ra a ta . Ke udaha i i juga erkat ada a glo alisasi a g ulai e ja ur di era Re olusi I dustri . a g e ja ur a aksi geraka sosial oleh as arakat. M ak Tre i juga erpe dapat : “a a rasa s g a terhadap geraka a g dak eratura terse ut seri gkali u ul kare a

'ke dak a a a ' aka situasi a g ada, a g pas aka u ul, siapa pu a g e a a geraka terse ut, e tah ile ial, ge z, ge , da lai a. “ehi gga as arakat elihat ah a pera ile al sa gat do i a dala pe ga plifikasia er agai isu a g sifat a le ih diverse. Na u , pe ge eralisasia a g dise atka oleh as arakat dak se ataata e ar ha a kare a dii dikasika oleh i ter et da atasa u ur. Mereka seja a dapat e ahas isu-isu kea a a o tradisio al a u juga dak sedikit a g e jadika kea a a tradisio al se agai pokok ahasa a g ha gat. Kare a toh, pada akhir a egara lah a g ke udia asih e iliki otoritas u tuk e erapka se sor, elakuka pe atasa i for asi, ataupu akses eskipu kita dak isa e e arka daka - daka i i sepe uh a . , ujar M a k Tr e i , D o s e I l u H u u g a I ter asio al UGM. De ga de ikia , a ak sekali isu-isu a g dapat dikaji le ih la jut e ge ai pera ile ial dala ak itas erpoli k kare a dapat e jadi suatu kajia a g aru a g ta pa kita sadari dapat erpe garuh esar pada ko stelasi poli k i ter asio al aik dala topik kea a a tradisio al ataupu o -tradisio al. Ka i erteri a kasih kepada M ak Tre ilia a Eka Putri, MI t“e selaku arasu er a g telah er agi sedikit i for asi e ge ai pe g a isu terse ut a g di ahas ulai dari karakteris k hi gga i ple e tasi a g dilakuka ge erasi ile ial di ka ah poli k i ter asio al. Teri a kasih kepada te a -te a a g telah e a a da sa pai erte u di IN“IGHT AIRPORT edisi erikut a, “a pai Ju pa!



OPINI | 10

Opini “Apakah millenial memiliki signikansi dalam kondisi sosial politik saat ini?”

Jessenia D. A.

Mayoritas dari millennials saat ini sudah menjalani kehidupan sebagai 'orang dewasa' dan mengalami tantangan hidup sesungguhnya, sehingga mereka pun terdorong untuk menjadi kri s terhadap realita yang ada terutama apabila realita tersebut mempengaruhi mereka. Fakta bahwa mereka hidup dan tumbuh di era globalisasi dengan masifnya penyebaran informasi saat ini mendorong mereka menjadi lebih sadar akan bagaimana seharusnya sesuatu terjadi. Di sisi yang lain, mereka juga sadar akan maraknya manipulasi informasi. Oleh karena itu, millennials memiliki signifikansi dalam kondisi sosial poli k saat ini. Par sipasi poli k merupakan salah satu indikator untuk berlangsungnya sebuah negara, terutama dalam negara yang menganut sistem demokrasi, seper Indonesia. Par sipasi poli k, umumnya harus dipenuhi oleh kaum muda – generasi milenial. Generasi milenial saat ini dipandang sebagai kaum yang seharusnya responif terhadap kondisi poli k Indonesia. Sepanjang beberapa tahun belakang ini, menurut saya, par sipasi generasi milenial dalam poli k Indonesia telah cukup signifikan. Dibuk kan dengan adanya beberapa staf khusus presiden yang dihuni oleh para kaum muda, angka par sipasi ak f para milenial di pemilu pada tahun 2019. Namun, sayangnya

Ina Yosia W

par sipasi generasi milenial dalam poli k Indonesia hanya sebatas menjadi pemilih umum tersebut, meskipun beberapa orang sudah menjadi staf khusus presiden Par sipasi generasi milenial dalam konteks ini masih cenderung pasif dan masih kurang ak f dalam poli k Indonesia. Kaum millennial atau Gen Y sekarang mulai dilirik sebagai salah satu kekuatan baru dalam dunia poli k yang dinamis. Generasi ini menjumpai awal dari permasalahan seper pemanasan global, masalah HAM, terorisme, dan lain-lain. Bagaimana mereka kini mempunyai peran pen ng dalam poli k internasional ditunjukkan melalui aksi-aksi maupun kri k mereka terhadap suatu isu maupun kebijakan dalam poli k internasional seper munculnya kampanye melalui '#' di media

Adhita Lala

sosial maupun demonstrasi langsung yang bisa memicu kepedulian masyarakat global akan isu yang diangkat.

Peran anak muda menjadi krusial dalam dunia poli k terutama apibila dipenuhi dengan ambisi dan idealismenya. Di Indonesia sendiri, walaupun pendapat bahwa mahasiswa dak lagi se”garang” puluhan tahun lalu beberapa momentum pada tahun 2019 seper Gejayan Memanggil menjadi pertanda bahwa semangat mahasiswa belum luntur. Dengan semakin majunya jaman, keterlibatan anak muda di dunia poli k mencakup area yang lebih luas dari hanya sekedar turun

Theresia Rida

kejalan. Kedepannya peran anak muda harusnya akan terus meningkat dan mencakup bincangan yang lebih luas lagi didukung oleh teknologi yang dapat membuat impact lebih besar lagi.





SENTUL | 14

seni SEN tulis TUL Tentang Hujan dan Kamu Ka u jatuh i ta pada ri k huja , pada ira a ele aka ya g di uat ya saat jatuh ke u i. da aku jatuh i ta pada u, pada ata u ya g terpeja saat e ik a u tetesa air di atap. Ka u jatuh i ta pada ri k huja , pada daha da ra g, poho da ke u ya g di asahi ya. da aku jatuh i ta pada u, pada i ir u ya g selalu er ya yi saat elihat huja e gguyur ta a

u.

Ka u jatuh i ta pada ri k huja , pada se ua teori te ta g asal ula ya -- evaporasi, ko de sasi, da presipitasi da aku jatuh i ta pada u, pada i ara u ya g e gge u saat e jelaska ya kepadaku ya g tak ku ju g paha .

Ka u jatuh i ta kepada huja , da aku jatuh i ta kepada u.

Anonim


15 | REFLEKSI

Refleksi Alfredo Putrowidjoyo HI 2018 Penulis : Artantri Windasari

Pada reeksi kali i i, AIRPORT Putrawidjoyo Aldo HI

e gu da g Alfredo

u tuk er erita

Setelah kura g le ih tahu

erproses da

e ge ai KOMAHI. erdi a ika ersa a

da pe e pata KOMAHI dala dala

FISIPOL, dala

ko teks ya g le ih esar, yaitu

UGM, dala

HI se-I do esia, ahka dala

ko teks se agai ahasiswa dala

asyarakat. Bagi Aldo, perlu ada

de ga DEPOR Departe e Olahraga KOMAHI, saat i i Aldo

ta ggu g jawa KOMAHI se agai

dia a ahi u tuk

ya g harus e per

ewakili KOMAHI dala

MM Majelis

Saat dita ya

Mahasiswa FISIPOL UGM. KOMAHI agi Aldo erupaka te pat elajar ekerja sa a,

erke

e a

ahka

a g,

erdialek ka, da

ha ya satu arah saja e ghidupka

elai ka dua arah. Tak ha ya warga HI ya g

da

erko tri usi

e gisi KOMAHI se agai

orga isasi, tetapi KOMAHI juga turut e ghidupka da e

erte a . Aldo

ahwa di a ika warga HI de ga KOMAHI dak

e

a gu

erko tri usi dala

asi g- asi g a ggota ya. Saat

i araka te ta g Ko ahi, Aldo ke

apaia da pe gala a pali g

ali e gi gat e ge ai

e gesa ka

ilik ya sela a

erdi a ika ersa a KOMAHI. Walau e urut Aldo se ua hal itu e gesa ka

agi ya, Aldo

PHORIA khusus ya Hiatus

e

eri rua g khusus

agi HI-

, progra kerja DEPOR ya g telah ia

lakuka , ke e a ga DEPOR di

ala

kese ia , da solidaritas

dapat

e

erika wadah agi a ggota ya u tuk

se diri ya g BSO ya g

e iliki kele iha

yaitu

e iliki orak

e gapresiasi

asi g- asi g. Selai

agai a a pa da ga

a tara pe gurus da

a ggota ya g e deru g horizo tal seolah hierarkis ya g rigid.

Dita

dak ada struktur

ah lagi, KOMAHI juga ukup

Meskipu

egitu, Aldo

e o a elu

kajia ga u ga O

elu

i us Law. Aldo

isa erpar sipasi de ga

e ga alisis

e aha i posisi INKA da e ga

il pera ak f dala

Aka tetapi,

KOMAHI perihal alasa kajia ga u ga terse ut.

e urut Aldo, a ggota da warga KOMAHI sudah

tergolo g ukup ak f di li gkup Fisipol. KOMAHI se dirilah ya g diharapka

a pu le ih

e u juka

skala goto g royo g. Aldo op

eksiste si ya, te tu ya is da

e a

di a ika

KOMAHI de ga HMD, UKMF, da KM Fispol keseluruha . Pada akhir sesi wawa ara, Aldo

erpesa

u tuk

kepe gurusa KOMAHI ya g sela jut ya u tuk ja ga takut aka peru aha da

erproses. Beru ah ya ko disi

aterial da ideal

erupaka ta ta ga u tuk erdialek ka da

eradaptasi. Aldo

juga erharap kepada te a -te a u tuk isa

e e patka diri

se aik

HI

e ggaris awahi ahwa harus ada reeksi

elihat ada e erapa

KOMAHI se agai se uah

elalui perspek f Eko o i Poli k I ter asio al. Na u , Aldo juga

pe

e jadi delegasi-delegasi forko , da lai -lai .

pera

e yaya gka fakta ahwa KOMAHI dak erpar sipasi dala

a a hal i i terlihat dari

PPSMB So iety, Ketua PPSMB HI, serta ope re ruit e t e ge ai siapa ya g aka

li gkup

dua sa pai ga ula ke elaka g a u

kajia terse ut walaupu

e e tuka Pi pi a De a, SC

e ghargai se ua pe dapat ya g usyawarah- usyawarah u tuk

itu, Aldo

e ge ai pera KOMAHI dala

e aikka

al. Co toh ya dala

e jadi diri

a a hal i i ter er i dari se ap Departe e da

u tuk

orga isasi dala op

asyarakat

e gataka pera KOMAHI se agai HMD dala

li gkup FISIPOL sedikit i ersweet. Aldo kese pata

dala

pa i a pada saat ala kese ia tahu lalu. Me urut Aldo, KOMAHI

FISIPOL, Aldo

ahasiswa dala

a gka ke aslahata u at se ara luas.

u gki g dala

kare a KOMAHI

erupaka suatu su jek ya g

kehidupa perkuliaha . Aldo

, "KOMAHI adalah

e gu p Muk Ta a

ata kuliah ya g dak ada di Si aster

aupu Palawa, I deks Prestasi Ku ula f se e ar ya adalah de ga 4 dari akade ik da

dari KOMAHI."

,


SEPUTAR KAMPUS | 16

BRIWORK FISIPOL UGM: Fixing the Unbroken? Muhammad Alvarizi Daffaakbar (HI 2017)

Akhi

sila , si itas akade ika FI“IPOL UGM ha us ke

ali

a at Fisip a t, hila g u tuk se e ta a Pe ta aa pu au a g kegiata

aktu ka e a p oses e o asi.

sila ,

asih ada e e apa aspek a g patut

e

uka-tutup a g

elu

e adai. Rua g ke ja

asih ditutup le ih a al, tepat sekita pukul

.

,

itas p oduk f, pu a fiteate u tuk e ggela

aja g. Ke ga, BRIWORK dapat

e

e iliki sek eta iat atau ua g kegiata

e jadi satu a gi sega atas

UKM ataupu

ua g kegiata

aka

e a faatka

BRIWORK

ha

Pihak pe gelola elu uska

ukup

kegiata , BRIWORK juga

e jadi te pat

a

e upaka

ah Fisip a t a g

eke jasa a de ga

se uah

ota e e

uasi-ka to

asih

i i aka

e jadi p edese

sisi,

se uah kope asi U i e sitas Gadjah

ukup te o e g de ga de peta

a u ko po at te se ut. Waja apa ila kita kha a sepe

a k. Di lai

e upaka

Kope asi “e a Usaha Dose

Mada/Kosudga a juga te tu aka

ua g

ah a ko e sialisasi

u uk agi pe e ajaa

ua g- ua g lai

a

di ka pus. Kita patut e ta a, apakah de asa i i ua g- ua g ka pus e a -

dilakuka de ga

a a a ah a akses ke ua g BRIWORK ha a dapat

e ggu aka ka tu BRI))I se uah p oduk ua g elekt o ik

da i Ba k BRI . De ga ha ga ka tu a g saldo

i u Rupiah , hal i i te tu aka

e apai

i u Rupiah te

e iptaka pa

all atau te

asuk

a a Ua g

Kuliah Tu ggal UKT se ap se este . Apa ila hal i i e la jut, apa a g ke udia

e

ata

i i

edaka BRIWORK se agai suatu fasilitas ka pus de ga ,

o toh a, o o ki g spa e ko e sial atau kafe-kafe keki ia

a g sudah

a ak di sudut-sudut Yog aka ta? La tas, apakah e a BRIWORK e upaka pe aika

a g dak pe lu?

a dapat

e jala

oke atau pe aika

e jadi

a g dak pe lu se ata. hila g a ua g “ek e di Fakultas

Eko o ika da Bis is de i di uka a o o ki g spa e a g juga disoko g spo so pe a ka , ja ga sa pai BRIWORK ha a ka pus ta pa

e a g latah dala

e jadi afi

e ikapi de gu g t e

e ga a ko teks kepe lua si itas, te uta a

asi ah a

o o ki g spa e ahasis a, se agai

pe ggu a a. Boleh jadi, a g aka diko a ka ka e a a adalah uda a kola o asi a ta se aki tu

ahasis a, a g i o is a just u sela a i i diha apka aka

uh elalui pe gadaa

o o ki g spa e. Patut dii gat, lai hal a

a gu a fisik a g dapat de ga le ih

udah di o gka -pasa g,

ke uda aa te tu dapat e jadi u fi a le apa ila te la ju usak. Pe ulis

e gu apka te i a kasih kepada Ilha

atas a tua

a dala

Ra adha

“osiologi

e usu tulisa i i.

ok

e a a pada satu sudut ka pus a g seha us a dapat di a faatka si itas a se a a e as, te uta a oleh ahasis a a g sudah e

p o ek fi i g the u

de ga

e a diadaka u tuk ke aslahata si itas, te uta a ahasis a? Te akhi , se pat ada

ata -ha

aksi al da p o ek i i dak

Be ka a da i kasus-kasus lai di UGM sepe

pe juala seju lah la a a pe a ka da i Ba k BRI, sehi gga dapat dikataka ah a BRIWORK juga

a

asih pe lu u tuk

ha

BRIWORK ke depa source: sipol.ugm.ac.id

a selai

ua g ke ja da

all a g

alau akhi

te le ih dahulu, aga pe a faata

se agai se uah i s tusi pe didika . ah

ope asio al a

dak e asi jelas juga patut diso ot.

ah ka pus itu se di i

Pe lu diketahui

seju lah

asih te atas. “elai itu, pa

apai

ko e sialisasi/ko po a sasi ua g

e ediaka

de ga

a g sudah dise utka di atas.

se pat di e lakuka

ka pus BRIWORK isa dikataka a

e tu a

Ada a ua g ka pus alte a f te tu

a s p e k

e gga ggu

e ata

aka sia-sia apa ila ja

WIB.

K e d u a ,

gkat

Na u , e agai keu ggula itu te tu

e agai kepe lua , te uta a

.

ua g sek eta iat

aupu pada

u i e sitas.

a

apa ila e eka telah te iasa de ga ja pukul

gkat FI“IPOL,

aupu

a se di i. Hal i i

asalah kete atasa

aik pada

at si itas

e

e agai

e i ua g agi seju lah kegiata

e gha

tutup Fisip a t la a a g

sali g

e ika alte a f a u ua g ul fu gsi di ka pus. Ada ua g ke ja a u

dapat

aupu

WIB, pe Ma et

a dapat

pada ua g Fisip a t a g

dak pe lu di a ai hal-hal e eh sepe

WIB. Bila e la jut,

hal i i te tu aka a g he dak

.

a g

e jaga ku si-ku si a g asih koso g. Kedua, BRIWORK

u tuk elakuka ak UKM a g elu

a fiteate a g dija jika aka di uka hi gga pukul

a

e e ut atau sali g

elihat BRIWORK

e e apa keu ggula

ua g a g le ih te st uktu .

ua ga BRIWORK se ta fasilitas a g ada di dala

la a, pe a faata

dipe ta aka .

u tuk

Pe i ja a

ua g

a d ko po asi de ga

a ga atas pe e ajaa pe ta a Fisip a t akhi

Pe ta a, ja

oo

o o ki g spa e da

te pa pa g a a a BRIWORK . “ekilas te tu kita dapat a u , apa ila kita lik le ih la jut,

e

dilakuka de ga te atu , sehi gga, dak sepe

ata

e upa a fiteate te se ut dite peli

se agai pe ke

a, kita pe lu

ua g

te

ua g ke ja e sa a

e ja a

e jadika

u ul ke ka hasil e o asi

e aduka

U tuk

dita a ka BRIWORK. Pe ta a, pe gelolaa

e elaka salah satu ua g ka pus a, ak i ua g ke ja di agia depa

Catatan Akhir 'BRIWo k, Ka to Ba k Te i teg asi Co o ki g “pa e Pe ta a,' CNN I do esia d a i g , F e u a i , h ps : / / . i d o e s i a . o /e ko o i / - / i o k-ka to - a k-te i teg asi- o o ki g-spa e-pe ta a, diakses pada Mei . F. UGM fisipolug , 'Pak E a : Fisip a t eke jasa a dg s asta Kosudga a utk e e i pela a a te aik kpd ahasis a.' “epte e , . . T eet. A. “alsa iila, A. A isa, K. L. P ist , 'Digital Lou ge: “ek e a g Dulu Buka lah a g “ e ka a g , ' B P P M E u i l i b i u da i g , Ma et , h ps:// a tae . o /digital-lou ge-sek e- a g-dulu- uka lah- a gseka a g/, diakses pada Mei .







Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.