Heaven is under our feet as well as over our heads. —Henry David Thoreau
OUR TEAM Dewan Pertimbangan Organisasi Rita Sri Yuniajeng S. Isrofi Wildanurdiya I. Ika Ayuni N. Pimpinan Umum Nabila Berlianny Nur Anisa Pimpinan Redaksi Putu Angita Gayatri Pimpinan Operasional Ikrima Intan Sari Dewi Sekretaris - Bendahara Aufa Hana Cahyaningrum Aphrodita Cahya Buwana Rafida Rahmasari Divisi Reporter & Fotografer Dedy Rachmady Naila Cahayani Putri Fathyra Qolbi Hafsha Ramadhani Devi Uswatun Khasanah Keisya Nafa'a Sachiko Nadia Rahmadani Divisi Mading Dwi Febryadha Lisawardhani Ceacilia Hanna Feibrina Rizka Maryam Abdullah Zaidan Shofi Mardiyah Bagas Satrio Pamungkas Jaza Nabila Taufik Muthia Permata
Divisi Public Relation Killa Zana Cantika Keishya Shalisa Julius Priscilia Racheli Verdiansin Rizkya Wahyu Tri Rahmawati Dela Putri Rahmawati Divisi Editor Rizki Alivia Putri Widodo Farhaniaz Salmaa Reimyza Rona Herdiana Chairunnisa Laras Santika Fitri Madyasiwi Audrey Olivia Salsabila Fitria Nur Zahara Divisi Layouter Maritza Alia Gofara Elsa Fabiola Aisyah Aghnia M Izdihar Mumtazah Emira Najma Anjani Josephine Keshia Fadil Rosalin Nabila Arisanti Divisi Konten Baliylah Al Imtinan Afiyah Fitri Giswananda Victoria Patty Olivia Nur Septya Hadi Nayla Ninda Kirana Lola Dwi Nata Rizki Qanita Irawan Reyhan Ardhito Divisi HRD Gabriella Raisza Putri Silviena Chusna Mayizza Alimah Zahidah Nabilah Salsabila Putri Wahyu Purnomo Prashanti Lakshita Putri Ariadhi Salma Salsabila Hadi
HIGHLIGHT
SES (Save Earth Soul) Webinar : Climate Change and It's Danger FORDIS Perdana Tahun 2022 Halo, Sobat Insight! Pasti kalian sudah engga asing lagi dengan kata FORDIS alias Forum Diskusi. Yap, bener banget! FORDIS merupakan salah satu program kerja di bawah naungan Departemen Kajian Isu Strategis atau yang biasa disingkat Kastra. Pada awalnya, FORDIS lahir dari sebuah pemikiran bahwa peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan penelitian tidak lepas dari pemahaman, penerapan, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Selain itu, banyaknya informasi yang beredar di masyarakat dapat memungkinkan adanya informasi yang simpang siur. Oleh karena acara FORDIS ini hadir sebagai wadah untuk mendiskusikan isu-isu penting yang beredar di masyarakat untuk meminimalisasi kesalahpahaman masyarakat akibat informasi yang simpang siur. Acara FORDIS ini dikemas secara interaktif dalam bentuk diskusi aktif di mana seluruh peserta dapat mengemukakan pendapat dan pembahasan bersama mengenai isu yang akan dikaji baik di lingkup internal maupun eksternal. alya, victoria/ed/ayas
Selain itu, dengan adanya acara ini diharapkan masyarakat khususnya KM Fakultas Psikologi Universitas Airlangga bisa mendapatkan insight baru dan dapat saling bertukar pikiran serta menemukan solusi terhadap isu-isu yang dikaji. “Dalam satu periode kepengurusan Departemen Kastra, pelaksanaan FORDIS akan dilakukan sebanyak tiga kali yakni di bulan Mei, Juli, dan Oktober,” jelas Volita selaku penanggung jawab FORDIS mengenai latar belakang diadakannya FORDIS. Fordis pertama tahun ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 Mei 2022. Menurut Volita, FORDIS yang telah sukses dilaksanakan di bulan Mei lalu berjalan cukup lancar meskipun terdapat reschedule terkait tanggal pelaksanaannya. Pada awalnya FORDIS pertama ini rencananya dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2022, tetapi karena terdapat satu dan lain hal pelaksanaannya harus diundur menjadi 28 Mei 2022. Namun, panitia sendiri juga cepat bergerak untuk beradaptasi dengan perubahan yang ada agar acara FORDIS ini dapat dilaksanakan tepat di tanggal 28 Mei 2022. Hal ini juga yang menjadi evaluasi dari panitia untuk menjalankan acara layout: aisyah
HIGHLIGHT FORDIS kedepannya agar lebih baik lagi. Kemudian untuk pembicara yang diundang di bulan lalu juga sangat pas dengan pembahasan isu yang diangkat yaitu tentang perubahan iklim. Panitia mengundang dua pembicara yakni Bapak H. Suparto Wijoyo, Wakil Direktur Bidang Riset, Pengmas, Digitalisasi dan Internalisasi Sekolah Pascasarjana UNAIR dan Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup MUI Jatim dan Bapak Tata Mustasya, Kepala Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia serta dipandu oleh moderator yakni Kak Hafidz Dzakwan, Dirjen Pendayagunaan Lingkungan Hidup BEM Universitas Airlangga 2022. Selanjutnya untuk pesertanya sendiri sudah cukup antusias untuk mengikuti acara FORDIS pertama pada tahun 2022 ini. Hal ini dikarenakan dalam publikasinya, panitia juga bekerja sama dengan beberapa media partner untuk menyebarkan luaskan informasi mengenai FORDIS ini dalam bentuk poster yang dipublikasikan di media sosial. Oleh karena itu terdapat pula peserta juga yang merupakan aktivis lingkungan. Selain itu, kami dari panitia mengundang perwakilan-perwakilan BEM Fakultas yang ada di Universitas Airlangga untuk ikut berpartisipasi meramaikan acara ini, tutur Volita.
alya, victoria/ed/ayas yas
Volita juga menjelaskan bahwa pemilihan tema perubahan iklim dalam forum diskusi tersebut dilakukan karena pada saat ini dunia sedang mengalami perubahan iklim. Selain itu, Presiden Jokowi selaku Presiden G20 pernah berpidato dalam COP26 bahwa perubahan iklim ini sangat mengancam kehidupan manusia dan Indonesia berusaha untuk mengatasi permasalahan tersebut. Namun, ternyata terdapat perbedaan data dari apa yang disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam pidatonya dengan Kepala Greenpeace. Oleh karena itu, Volita berkata bahwa pengangkatan isu ini dalam forum diskusi tersebut guna menunjukan data sebenarnya yang ada di lapangan. Untuk pembahasannya sendiri, yang pertama berkaitan dengan bahaya dan dampak dari perubahan iklim, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan tentang kebijakan perubahan iklim serta cara mengatasi perubahan iklim. Gimana nih, Sobat Insight? Tentunya forum diskusi ini sangat menarik dan bermanfaat untuk diikuti, kan? Bahkan Volita sendiri mengaku kesan pesannya selaku panitia
sekaligus peserta diskusi dalam acara ini sangat baik. Ia merasa senang dalam menjalani proses diskusi, mendapat insight baru, menjalin relasi dengan orang orang baru, serta mendapatkan sertifikat ber-SKP tentunya. Tidak lupa, Volita juga menyampaikan harapannya agar kedepannya forum diskusi ini bisa berkolaborasi dengan lembaga lainnya sesuai dengan isu yang akan dibahas. Ia juga berharap kedepannya partisipan yang mengikuti diskusi lebih banyak lagi dan mereka dapat menghadirkan pembicara yang keren - keren. Volita juga ingin menyampaikan terima kasih kepada yang sudah terlibat di dalam acara FORDIS seperti para peserta, panitia, pembicara, master of ceremony, dan moderator yang turut serta dalam meramaikan acara kemarin. Volita juga mengajak sobat Insight, untuk turut bergabung dalam FORDIS berikutnya yang akan dilaksanakan di bulan Juli nanti dengan topik "kekerasan seksual." Tentunya ini merupakan topik yang menarik dan penting untuk dibahas. Oleh karena itu, bagi Sobat Insight yang tertarik, boleh banget untuk join FORDIS di bulan Juli nanti!
layout: aisyah
ISSUE
Andrew Kalaweit, Youtuber yang Dijuluki 'The Real Tarzan' Hai Sobat Insight! Pasti kalian sudah tidak asing lagi dengan nama Andrew Kalaweit.
Yap, benar! Andrew Kalaweit ramai diperbincangkan semenjak konten Youtubenya tentang 24 jam sendirian di tengah hutan banyak ditonton oleh semua orang. Andrew Kalaweit juga semakin ramai dibahas setelah dia tampil di podcast miliki Deddy Corbuzier. Memiliki nama lengkap Andrew Ananda Brule dan biasa dipanggil dengan Andrew, pria berumur 18 tahun ini merupakan keturunan Indonesia - Prancis yang lahir di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Memiliki jumlah subscriber Youtube sebanyak 1,81 Juta dan followers di Instagram sebanyak 549 ribu, Andrew rajin membagikan konten-kontennya dengan lingkungan, terutama di hutan Kalimantan. Melalui videonya, dia mengajarkan kepada kita berbagai cara dalam bertahan hidup di hutan. Dimulai dari cara memasak makanan, menyalakan api unggun, cara memasang hammock, cara menghadapi harimau, dan masih banyak lagi.
layout: aisyah
ISSUE “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”. Peribahasa itulah yang akan terlintas di benak kita setelah mengetahui siapa dan bagaimana latar kedua orang tua Andrew. Mungkin sebagian dari kalian juga sudah tahu bahwa ayahnya, Aurelien Francis Brule, merupakan seorang aktivis lingkungan. Ketertarikan pada alam dan satwa di sana menumbuhkan rasa ingin melindungi dari dalam diri Aurelien (Chanee). Ia kemudian merintis Kalaweit Organization, yakni yayasan yang berdasarkan laman resminya telah berjuang melindungi keanekaragaman hayati di Indonesia sejak 1998. Mereka menyelamatkan owa dan hewan-hewan lain di Kalimantan dan Sumatra dari perdagangan satwa liar, serta mendirikan cagar hutan swasta untuk melindungi berbagai macam hewan yang hidup di sana. Berbicara tentang alam, pasti kalian sudah tidak asing dengan kata “healing”, kan? Apalagi ketika pikiran sudah jenuh dan penuh akan banyak hal. Sadar atau tidak, alam memang berkontribusi dalam memberikan efek menenangkan yang mana ini juga baik untuk menjaga kesehatan mental. Menurut sebuah studi yang diterbitkan oleh Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America, urbanisasi yang kian tinggi berkaitan dengan bertambahnya gangguan kesehatan mental, terutama kecemasan dan depresi. Dengan kata lain, berpindah dari dari desa ke kota akan meningkatkan resiko seseorang terkena gangguan kesehatan mental. Sebaliknya, orang-orang yang tinggal di pedesaan jarang sekali mengalami stres akut. Salah satu penyebabnya adalah mereka memiliki kontak intens dengan alam, yang kemudian dihubungkan dengan efek positif dan kesejahteraan emosi. Hal itu pula yang menyebabkan kontak dengan alam punya efek menyembuhkan (healing) sebagaimana disebut Steve Taylor dalam bukunya Waking From Sleep (2010).
Jadi, bagi kalian, sobat Insight, yang sudah lelah akan berbagai tugas atau hal-hal lain, sangat disarankan untuk menumpahkan kejenuhan-kejenuhan tersebut agar pikiran menjadi lebih fresh dan memiliki kapasitas yang lebih banyak untuk melakukan tugasnya kembali dengan maksimal. Nah, dalam konteks ini, pergi liburan di tengah alam yang indah merupakan pilihan terbaik, bukan? Dengan demikian, kita akan merasakan ketenangan dan kenyamanan yang membantu kita meningkatkan kesejahteraan emosi. Adapun ketika berlibur sekaligus berpetualang di alam bebas, videovideo dari Youtube Andrew Kalaweit mungkin bisa sangat membantu memudahkan kita selama dalam perjalanan.
Referensi: https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4967267/sosokandrew-kalaweit-putra-aktivis-lingkungan-yangtinggal-di-hutan-kalimantan https://www.suara.com/news/2022/05/30/183000/profilkeluarga-kalaweit-rela-jadi-wni-demi-selamatkansatwa-di-kalimantan https://www.idntimes.com/hype/entertainment/auliasupintou-1/biodata-dan-profil-andrew-kalaweit/5 https://tirto.id/ekoterapi-kerja-kerja-alam-dalam-proseshealing-kesehatan-mental-es1y
layout: aisyah
REKOMENDASI
TANAMAN BUKAN SEMBARA TANAMAN Ada Banyak Manfaatnya Loh!!
Hai sobat Insight! Kalian setuju nggak sih kalau tanaman hias kini semakin tidak asing ditemui di setiap sudut ruang rumah? Banyak orang berlomba menanam tanaman-tanaman cantik ini sebagai hobi dan menambah kesibukan dengan merawatnya, terlepas dari itu semua tanaman cantik ini tentunya sangat memanjakan mata dengan warna lembutnya yang dapat menyatu dengan segala hal yang ada di dekatnya, aura positif dari keindahan tanaman ini membuat suasana lebih menyenangkan, yang tentunya juga baik untuk kesehatan mental kita. Kali ini ada enam tanaman cantik rekomendasi untuk sobat Insight yang bisa tanam di ruang dalam rumah kalian.
Lili Paris Sumber gambar: https://id.pinterest.com/pin/414260865728533155/
Tumbuhan lili paris terkenal akan perawatannya yang tidak rumit karena dia tetap bisa hidup walau kurang cahaya matahari dan air. Tanaman dengan warna hijau dan putih yang indah ini ternyata juga berfungsi untuk menjaga kelembapan udara dan kulit, selain itu juga kandungan flavinogen di dalamnya mampu membantu meremajakan kulit serta menyembuhkan bekas luka. Tumbuhan lili paris memiliki zat adsorben yang tinggi sehingga dapat menyerap polusi yang diakibatkan dari kendaraan.
Monstera
ANG
Sobat Insight pasti tidak asing dengan tanaman satu ini. Tanaman yang memiliki daun unik ini cocok ditaruh sebagai hiasan di dalam rumah, lho. Monstera dapat menghasilkan oksigen di malam hari dan dapat menjernihkan udara, sehingga aman jika ingin diletakkan di ruang tidur. Tanaman ini juga efektif dalam meningkatkan mood dan memberi suasana sejuk dan nyaman. Sumber gambar: sugarandcharm.com
Kaktus Mini Kaktus mini menjadi salah satu pilihan tanaman hias dalam ruangan karena tidak memakan banyak tempat. Selain karena bentuknya yang unik, tanaman ini juga mudah dalam perawatannya. Kaktus hanya memerlukan sedikit air dan sinar matahari yang cukup. Cara menyiramnya pun hanya perlu disemprotkan air sedikit untuk menghindari kaktus dari pembusukan. Sumber gambar: cdn.utakatikotak.com
Bunga Krisan Bunga krisan atau yang biasa dikenal dengan nama bunga seruni, memiliki mahkota bunga yang cantik dan beraneka warna. Tanaman yang cocok untuk dijadikan hiasan dalam ruangan ini dapat memfilter polutan berbahaya dari udara dalam ruangan. Tanaman krisan menyukai sinar matahari, oleh karena itu letakkan tanaman tersebut dekat dengan jendela selama enam jam sehari. Sumber gambar: 100gambarbunga.com
Sumber gambar: https://id.pinterest.com/pin/648236940121749157/
Gardenia Selain bunga cantik Krisan, ada Gardenia yang memiliki penampakan visual yang tidak kalah cantik lo, warna putih dan hijaunya yang sangat indah tentunya akan memanjakan mata kita semua. Selain dari segi visual, gardenia juga bisa menjadi detoksifikasi alami yang tentunya akan sangat berguna bagi tubuh kita. Gardenia juga diklaim menjadi obat tidur alami karena wanginya yang sangat menenangkan sehingga dapat membuat tidur kita lebih baik.
Nayla & Fia/ed/Salmaa
Layout: Maritza
Look deep into nature, and then you will understand everything better. —Albert Einstein
I N I P OKM
OPINI KM
Q: Bagaimana kondisi lingkungan pada masa sekarang menurutmu?
Jika dibandingkan dengan beberapa tahun lalu, lingkungan sekarang ini pasti lebih menghasilkan polusi dimana-mana dan semakin panas. Kalau pulang malam hari, dulu di Surabaya masih terasa dingin, sekarang rasanya sama aja. Sekarang seperti sudah kerasa climate change-nya.
Regita Deya (Rere) 2019
Lingkungan ideal menurut aku memiliki udara yang bersih, seperti udara Malang yang masih dingin, sejuk, dan polusi yang gak seberapa. Menurutku, lingkungan ideal juga lingkungan yang ramah polusi suara, jadi benar-benar lingkungan yang asri, damai, tentram, nyaman, dan banyak pohon. Lalu, masyarakat yang gak buang sampah sembarangan, m enaati peraturan tentang lingkungan, dan tidak memetik bunga juga menghasilkan lingkungan yang masih terjaga keasriannya.
Q: Lingkungan yang ideal menurutmu seperti apa sih?
Q: Contoh nyata yang dilakukan mahasiswa/publik yang berdampak positif pada lingkungan hidup? Yang pasti, sebagai mahasiswa dan sebagai individu, kita harus punya kesadaran untuk membuang sampah di tempatnya. Sejauh ini, aku masih sering sekali ngeliat orang yang naik mobil masih buang sampah sembarangan. Misal ketika kita jalan dan ada tulisan “dilarang menginjak rumput”, kita harus menaati peraturan tersebut karena di situ juga ada makhluk hidup berupa tanaman. Usahakan juga jangan memetik tanaman sembarangan. Contoh luasnya, di Bali ada komunitas penjaga kebersihan pantai yaitu One Island One Voice. Mereka menjaga kebersihan pantai yang dilaksanakan setahun 2-3 kali. Komunitas tersebut mengajak masyarakat Bali dan pengunjung pantai untuk sama-sama membersihkan sampah di pantai Bali pada hari tersebut. Komunitas ini juga memfasilitasi volunteer dengan memberikan alat dan perlengkapan untuk membersihkan sampah di pantai Bali. Kalau ada kesempatan, aku pengen ikut, sih.
Volita 2020
Q: Bagaimana kondisi lingkungan pada masa sekarang menurutmu?
Menurutku, kondisi lingkungan saat ini sangat memprihatinkan karena adanya perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global. Pemanasan global terjadi karena adanya hasil praktik manusia seperti emisi gas rumah kaca. Akibatnya, es di kutub utara mencair dan permukaan air laut mengalami kenaikan. Pola alami musim juga menjadi berubah. Selain itu, adanya fenomena ini dapat memperbesar peluang terjadinya kebakaran hutan karena musim kering yang berkepanjangan. Hal ini sangat mengganggu kehidupan makhluk hidup.
Q: Lingkungan yang ideal menurutmu seperti apa sih?
Menurutku, lingkungan yang ideal itu lingkungan yang memiliki udara bersih, segar, sejuk, dan tidak berbau; serta memiliki keanekaragaman hayati dan nonhayati yang cukup terpelihara.
Q: Contoh nyata yang dilakukan mahasiswa/publik yang berdampak positif pada lingkungan hidup? Contoh nyata yang dapat dilakukan mahasiswa/publik untuk mengatasi permasalahan lingkungan adalah meningkatkan awareness terhadap kondisi lingkungan saat ini. Melalui awareness ini kita bisa tahu langkah apa yang harus diambil selanjutnya. Meningkatkan awareness bisa dilakukan dengan cara memberikan edukasi seputar permasalahan lingkungan yang terjadi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu, kita bisa melakukan reboisasi atau menanam pohon karena sekitar 12 juta hektar hutan dihancurkan setiap tahunnya karena deforestasi menyumbangkan sekitar 25% emisi gas rumah kaca global. Mengubah pola makan menjadi lebih sehat dan jangan membuangbuang makanan juga bisa kita lakukan untuk memberikan dampak positif pada lingkungan hidup.
Q: Bagaimana kondisi lingkungan pada masa sekarang menurutmu? Menurut aku, kondisi lingkungan kita saat ini sudah cukup memprihatinkan, ya. Di Indonesia sendiri, kita sudah menjumpai berbagai macam isu lingkungan yang sampai detik ini masih belum terselesaikan. Menurut aku, salah satu penyebab utama dari isu lingkungan adalah minimnya edukasi kepada masyarakat mengenai lingkungan dan bagaimana cara menjaganya. Namun, pihak pemerintah juga memiliki peran yang cukup besar dalam penurunan kondisi lingkungan saat ini. Kelalaian serta sikap mereka yang kurang tegas dalam melaksanakan perencanaan lingkungan sering mengakibatkan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, sehingga menimbun kontribusi mereka terhadap kerusakan lingkungan alam Indonesia dalam jangka panjang.
Nindya 2021
Q: Lingkungan yang ideal menurutmu seperti apa sih? Lingkungan yang ideal menurutku adalah lingkungan yang rendah polusi dan enggak gersang/tandus
Menurutku, salah satu contoh nyata mahasiswa/publik yang dapat berdampak positif pada lingkungan hidup adalah dengan selalu membawa alat makan + sedotan reusable, sehingga bisa mengurangi penggunaan single-use plastic products. Dengan begitu, lingkungan kita akan jauh lebih bersih juga serta tidak mencemari lingkungan.
Fathyra, Keisya, dan Dedy/ed/Fitria
Q: Contoh nyata yang dilakukan mahasiswa/publik yang berdampak positif pada lingkungan hidup?
Layout: Maritza
To forget how to dig the earth and to tend the soil is to forget ourselves. —Mahatma Gandhi
Preserve and cherish the pale blue dot, the only home we’ve ever known. —Carl Sagan
INSIGHT DIGITAL MAGAZINE | JUNI 2022