“Children see magic because they look for it.”
Christopher Moore
“Children see magic because they look for it.”
Christopher Moore
Dewan Pertimbangan Organisasi Rita Sri Yuniajeng S Isrofi Wildanurdiya I Ika Ayuni N
Pimpinan Umum Nabila Berlianny Nur Anisa
Pimpinan Redaksi Putu Angita Gayatri
Pimpinan Operasional Ikrima Intan Sari Dewi
Sekretaris - Bendahara Aufa Hana Cahyaningrum Aphrodita Cahya Buwana Rafida Rahmasari
Divisi Reporter & Fotografer
Dedy Rachmady Naila Cahayani Putri Fathyra Qolbi Hafsha Ramadhani Devi Uswatun Khasanah Keisya Nafa'a Sachiko Nadia Rahmadani
Divisi Mading Dwi Febryadha Lisawardhani Ceacilia Hanna Feibrina Rizka Maryam Abdullah Zaidan Shofi Mardiyah Bagas Satrio Pamungkas Jaza Nabila Taufik Muthia Permata
Divisi Public Relation Killa Zana Cantika Keishya Shalisa Julius Priscilia Racheli Verdiansin Rizkya Wahyu Tri Rahmawati Dela Putri Rahmawati
Divisi Editor Rizki Alivia Putri Widodo Farhaniaz Salmaa Reimyza Rona Herdiana Chairunnisa Laras Santika Fitri Madyasiwi Audrey Olivia Salsabila Fitria Nur Zahara
Divisi Layouter Maritza Alia Gofara Elsa Fabiola Aisyah Aghnia M Izdihar Mumtazah Emira Najma Anjani Josephine Keshia Fadil Rosalin Nabila Arisanti
Divisi Konten Baliylah Al Imtinan Afiyah Fitri Giswananda Victoria Patty Olivia Nur Septya Hadi Nayla Ninda Kirana Lola Dwi Nata Rizki Qanita Irawan Reyhan Ardhito
Divisi HRD
Gabriella Raisza Putri Silviena Chusna Mayizza Alimah Zahidah Nabilah Salsabila Putri Wahyu Purnomo Prashanti Lakshita Putri Ariadhi Salma Salsabila Hadi
Anak remaja masanya untuk puber (cakepp) Ehh gak kerasa udah bulan November!
Halo Sobat Insight, bagaimana kabarnya? Berhubung sudah mulai memasuki penghujung tahun, biasanya dijadikan momen kilas balik untuk merenungi apa aja goals yang belum tercapai, loh! Rasanya makin dewasa makin banyak aja tuntutannya hingga kadang kita pengen balik jadi anak anak aja
Ngomongin soal anak anak, untuk mengobati kerinduan ke masa itu kali ini kita mau membahas salah satu BSO keren di Fakultas Psikologi, Sobat Insight udah pada bisa nebak, kan? Yapss bener banget jawabannya Teater Boneka atau Tbone! Tbone adalah salah satu badan semi otonom (BSO) di bawah naungan Departemen Pemikat BEM KM Fakultas Psikologi Unair. Tbone memiliki beragam program kerja, seperti latihan rutin, manggung Teater Boneka, Festbone dan masing banyak lagi. Saat ini Tbone sedang melaksanakan proker untuk merayakan Hari Anak Sedunia yang jatuh pada tanggal 20 November 2022 yakni Happy Family. “HapFam atau Happy Family merupakan proker yang bertujuan untuk mewadahi anak anak dalam mengembangkan minat dan bakat mereka melalui perlombaan yang diadakan”, ujar Farel selaku Ketua Pelaksana Happy Family 2022.
Happy Family sebenarnya memang sudah menjadi proker tahunan yang dilaksanakan secara daring atau online. Pelaksanaan Happy Family tahun ini juga kurang lebih masih sama dengan tahun lalu Namun yang berbeda dalam Happy Family 2022 kali ini tidak hanya memperingati Hari Anak Sedunia saja tetapi juga memperingati Hari Dongeng Nasional yang diperingati pada tanggal 28 November “Oleh karena itu, kami mengangkat tema “Berpetualang Bersama Cerita Rakyat” karena ingin mengingatkan anak anak tentang dongeng dongeng yang ada di Indonesia melalui perlombaan perlombaan yang kami adakan sekaligus membangkitkan dan mengembangkan kreativitas anak anak terutama dalam hal dongeng”, jelas Farel
Tahun ini sistemnya tidak jauh berbeda dengan tahun lalu, pertama peserta harus memilih cabang lomba yang ingin diikuti lalu mendaftarkan diri melalui link Google Form yang telah disediakan oleh panitia Farel mengungkapkan bahwa pemilihan jenis perlombaan tersebut didasarkan pada rata rata minat anak dan kemudahan bagi anak anak untuk ikut serta dalam lomba. Untuk lomba mewarnai, dari panitia sudah menyiapkan sketsa terlebih dahulu sehingga anak anak tinggal mewarnai gambar yang sudah ada. Untuk lomba menyanyi, anak anak diwajibkan untuk menyanyikan lagu daerah yang ada di Indonesia. Di sisi lain untuk mendongeng peserta diwajibkan untuk membawakan cerita rakyat atau legenda yang berasal dari Indonesia.
Farel juga mengungkapkan bahwa dalam pelaksanaan acara Happy Family terdapat beberapa hal menarik sekaligus tantangannya tersendiri. Seperti ketika panitia berusaha untuk mencari jenis perlombaan yang sekiranya diminati oleh anak anak tetapi tidak terlalu membebani anak anak juga. Hal tersebut menjadi menarik sekaligus menantang karena tidak mudah untuk merancang suatu acara yang memerlukan usaha ekstra agar acara tersebut menarik minat anak anak sehingga mereka mengikuti acara Happy Family tanpa perlu adanya paksaan dari orang dewasa
Harapannya semoga acara HapFam ini dapat berjalan dengan lancar Farel juga menambahkan bahwa panitia berharap acara Happy Family ini berjalan sesuai dengan tujuan awal yakni menjadi wadah sekaligus pengembangan minat dan bakat anak anak melalui berbagai perlombaan yang diadakan oleh BSO Tbone Nah, bagaimana Sobat Insight, keren dan menarik banget kan acaranya?
“Children are not things to be molded, but are people to be unfolded.”
Halo, sobat Insight! Tahun ini, crew Insight berkesempatan untuk mengunjungi kantor Jawa Pos pada hari Senin (14/11/2022) Kunjungan ini merupakan agenda utama dari Insight Visit, lho! Apa itu Insight Visit? Insight Visit merupakan program kerja yang diadakan oleh BSO Insight dengan melakukan kegiatan kunjungan ke institusi, firma, dan/atau suatu lembaga yang berkecimpung dalam dunia jurnalistik dan broadcasting Melalui kegiatan ini, besar harapannya seluruh crew Insight mendapatkan wawasan baru mengenai proses peliputan sebuah produk berita Apakah sobat Insight tahu? Program kerja ini sangatlah istimewa karena sebelumnya kegiatan ini telah vakum selama dua tahun akibat pandemi Covid 19
Perjalanan menuju kantor Jawa Pos yang berlokasi di Graha Pena Surabaya ini ditempuh selama kurang lebih 45 menit dengan menggunakan Bus Flash Unair Sesampainya disana, crew langsung disambut oleh staf Jawa Pos dan diarahkan menuju ruang siaran Jawa Pos TV Dalam kunjungan ini, seluruh crew Insight berkesempatan untuk berdiskusi dengan redaktur koran Jawa Pos secara langsung, yaitu Bapak Andri Pak Andri selaku redaktur koran Jawa Pos banyak menjelaskan mengenai alur pembuatan berita setiap harinya dan membagikan pengalaman selama bekerja dalam bidang jurnalistik. Setelah melakukan diskusi, crew Insight berkesempatan untuk berkeliling kantor Jawa Pos.
Banyak hal yang dapat dipelajari melalui kunjungan ini Tidak hanya mengetahui alur pembuatan berita saja, crew juga belajar mengenai nilai penting sebagai seorang jurnalis Dibalik sebuah koran yang pembaca dapatkan setiap paginya, ada tim jurnalis yang bekerja dengan penuh tanggung jawab agar koran sampai di tangan pembaca tepat waktu Crew juga mendapatkan insight mengenai kode etik jurnalistik yang disampaikan langsung oleh Redaktur Koran Jawa Pos
Walaupun crew tidak dapat menghabiskan banyak waktu di lokasi, tetap saja pengalaman yang didapatkan sangat berharga Sebagai program kerja di akhir masa kepengurusan, besar harapannya agar kegiatan ini dapat menjadi momen pembelajaran yang bermakna bagi seluruh crew sekaligus menjadi kesempatan untuk meningkatkan bonding antar anggota divisi Sampai jumpa di Insight Visit 2023, sobat Insight!
l saat g g y , p p p pada anak yang muncul setidaknya sekali. Benar tidak? Atau kalian mungkin pernah menjadi salah satu pelaku prank serupa dengan sasaran adik atau sepupu kalian? Dalam trend video ini, anak anak yang tadinya didampingi akan ditinggalkan, dikunci dalam kamar sendirian dengan kamera depan gadget yang menyala dan dihadapkan ke arah mereka, yang mana telah dipasang filter “hantu” atau filter menakutkan lainnya pada gadget tersebut Di samping itu, video juga direkam dengan iringan suara yang mengerikan, seperti suara kuntilanak misalnya Respon para anak terhadap prank semacam ini beragam Namun, mayoritas cenderung menangis, bahkan sampai berteriak dan berusaha keluar dari kamar Baik orang tua, kakak, atau orang dewasa lain yang menjahili anak akan berpikir hal tersebut lucu dan ada efek seru ketika mereka berhasil membuat sang anak ketakutan Akan tetapi, tanpa disadari hal ini bisa mempengaruhi kondisi psikologis anak secara jangka panjang, loh! Bagaimana itu bisa terjadi?
Nah, sebelum membahas lebih lanjut, kita perlu tahu dan paham dulu nih Apa sih sebenarnya makna dari istilah “prank” ini? Arti dari “Prank” sendiri apabila kita terjemahkan secara harfiah ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti “lelucon” Konten konten “prank” yang biasa kita saksikan di dunia maya sendiri pada umumnya menargetkan agar korban prank menunjukkan reaksi terkejut, merasa tidak nyaman, ataupun heran Karena maraknya konten prank serupa yang dibuat, pada akhirnya masyarakat pun banyak yang menganggap prank sebagai hal yang lumrah untuk dilakukan Padahal, konten prank ini memiliki banyak dampak yang tidak baik, lho Terlebih lagi kalau target dari prank ini adalah anak anak Hmmm lantas, seperti apa, sih, dampak buruk yang dapat diperoleh jika kita melakukan prank kepada anak anak?
Membuat Anak Merasa Tidak Aman Pada anak anak dengan rentang usia 0 8 tahun atau dalam kategori usia early childhood, rasa aman sangat dibutuhkan dalam mengoptimalkan proses tumbuh kembangnya. Anak yang terus menerus dijahili oleh orangtua ataupun kerabat terdekatnya dapat menumbuhkan perasaan tidak aman pada diri anak ketika berada di dekat mereka. Misalkan, konten prank seperti meninggalkan anak sendirian di kamar, hal ini dapat menumbuhkan image berupa perasaan tidak aman anak terhadap orangtuanya sendiri
Berpengaruh Buruk Terhadap Perkembangan Emosi Anak
Prank yang dilakukan kepada anak sebagai bahan lelucon dapat diartikan oleh anak sebagai ekspresi permusuhan Prank yang dilakukan juga dapat melukai harga diri anak Hal ini pun dapat membuat anak memiliki rasa percaya diri yang rendah ketika tumbuh dewasa
Membuat Anak Mudah Merasa Cemas Dapat Menimbulkan Trauma Pada Anak
Dampak dari terlalu sering dijahili dapat menumbuhkan perasaan cemas berlebih pada diri anak Bahkan, bukan tidak mungkin jika anak mengalami depresi
Rasa cemas, takut, dan tidak aman yang anak rasakan di masa kecil akibat sering menjadi korban prank dapat menimbulkan trauma pada diri anak Trauma ini pun dapat berdampak buruk pada perilaku anak di masa dewasa kelak
Hayoo siapa si yang ga kenal sama permen manis satu ini. Permen ini sekilas bentuknya mirip dengan permen chacha Namun, permen kacamata memiliki bentuk kemasan yang unik yang mirip dengan bentuk dengan kacamata. Rasanya manis dan butiran permennya berwarna warni Kemasan permen kacamata dapat ditambahkan dengan karet gelang di masing masing sisi agar dipakai sebagai kacamata mainan
Halo Sobat Insight, apa kabarnya nih? Nggak kerasa ya ternyata udah masuk musim penghujan aja nih, hayo siapa yang kalo waktu hujan pengen ngemil… angkat tangan Eitss aku ada rekomendasi jajanan jadul yang beberapa bisa kalian beli dan menemani Sobat Insight semua. Ini spesial karena tanggal 20 November diperingati sebagai hari anak sedunia, kita mau merekomendasikan 7 jajanan jadul yang wajib kamu cobain, yuk simak penjelasannya dibawah ini ya.
Jajanan yang satu ini cocok banget, nih buat dijadiin jajanan sejuta umat dan pasti sobat insight disini sudah tau semua, yups bener banget namanya coklat payung Jajanan satu ini mempunyai bentuk yang unik, yaitu bentuk gagang payung yang biasa dipegang saat kita memakannya Selain bentuknya yang unik seperti payung, rasa dari jajanan satu ini tidak kalah enak loh dengan jajanan coklat yang lain!
Pie putra bali sangat enak rasanya karena ditengah tengahnya terdapat lapisan coklat tebal Kemasannya warna warni dan isinya yang sama Pie ini sedikit dijumpai di warung warung, namun sayangnya, ukurannya jauh lebih kecil daripada ukuran pie putra Bali saat beberapa tahun yang lalu
Permen ini sanga permen pada u petasan ini berupa dengan berbagai m jeruk, strawberry, a saat terkena lida akan meletup letu murah dan mena anak kecil ingin m petasan ini sering atau toko terdekat
Permen karet yosan merupakan salah satu permen karet yang paling terkenal dan favorit setelah permen karet Babol. Variasi rasa permen karet yosan hanya 3, yaitu jeruk, strawberry, dan melon Bentuknya persegi panjang dan sedikit tipis Namun, saat ini permen karet Yosan sangat jarang dijumpai karena munculnya variasi permen karet yang lebih menarik dan enak
Selain coklat berbentuk payung, ada lagi nih coklat mungil yang bernama choyo choyo Coklat gemas ini juga lucu dan unik membuat kita tertarik untuk membelinya Coklat ini terdiri dari beberapa rasa yang beragam, selain itu juga tersedia sendok kecil untuk memudahkan kita memakan jajanan satu ini, gimana nih sobat insight? Tertarik buat nostalgik dengan jajanan satu ini tidak?
at unik lo daripada umumnya Permen butiran butiran kecil macam rasa, seperti nggur Hal ini karena h, butiran tersebut up Harganya yang rik, membuat anak mencobanya. Permen dijumpai di warung
Boyki adalah salah satu jajanan jadul yang berisi mie yang rasanya gurih Nah yang menarik, sebelum dimakan kita harus meremas kemasannya hingga mie nya remuk biar agar mudah dimakan Rasanya yang gurih dan renyah cocok untuk menemani kalian waktu turun hujan Selain itu, boyki digemari oleh banyak anak kecil karena rasanya yang gurih, renyah dan harganya yang terjangkau
“The greatest gifts you can give your children are the roots of responsibility and the wings of independence.”
Denis Waitley,
Hello, everyone! Di sini aku mau sedikit sharing tentang pengalamanku semasa kecil yang menurutku sangat berkesan dan tidak akan pernah terlupakan Meskipun bagi orang lain ini merupakan hal yang umum, aku bisa merasakan makna dari masa kecilku yang bisa dibilang menyenangkan dari pengalaman ini. Aku lahir dan menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di kota metropolitan yang terkenal dengan kemacetannya, yaitu Jakarta. Selama aku kecil, aku termasuk anak yang tidak bisa diam dan selalu ingin tahu hal baru, terutama terhadap hal hal yang menarik bagiku. Oleh karena itu, aku sudah terbiasa bermain dengan anak anak di perkampungan Jakarta sejak usia 4 tahun. Di sini, aku akan menceritakan bagaimana secuil kisah masa kanak kanakku saat berada di Jakarta.
Orang tuaku bukanlah orang asli Jakarta. Mereka merupakan perantau dari Jawa Timur untuk mencari pundi pundi rupiah di Ibukota. Selama di Jakarta, kita tidak pernah mempunyai rumah dan selalu mengontrak. Saat usiaku sekitar 4 5 tahun, aku suka sekali bermain dengan teman teman, bersepeda bersama, bermain lompat tali, petak umpet, masak masakan, dan bermain permainan tradisional Jakarta lainnya. Sampai ada satu saat di mana mamaku pernah mencariku ke rumah tetangga lain karena tidak pulang pulang. Karena aku suka beli jajan di warung yang jauh menggunakan sepeda, banyak tetangga yang mengenaliku sampai ke lain RT Selain itu, dulu aku sering menemani kakakku bermain di warnet Hal yang paling berkesan di usia tersebut adalah ketika aku dibelikan mamaku seekor anak ayam berwarna ungu Ketika aku bermain dengan anak ayam tersebut bersama teman temanku, anak ayam itu aku lepas Malangnya, tanpa sepengetahuanku, ternyata ada mobil fortuner hitam lewat dan anak ayamku terlindas Aku menangis dan langsung menguburnya Aku sangat sedih harus kehilangan anak ayam kecilku yang lucu pada saat itu
Saat usiaku menginjak 6 12 tahun, aku mulai memasuki sekolah dasar Aku bersekolah di SD swasta di daerah Jakarta Selatan SD tersebut tepat bersebelahan dengan sebuah kali Pada suatu hari, turun hujan sangat deras tanpa henti yang mengakibatkan sekolahku terendam air banjir setinggi paha orang dewasa. Mengetahui hal tersebut, kegiatan belajar mengajar dihentikan dan seluruh murid diperintahkan untuk pulang lebih awal. Namun, aku dan teman temanku akhirnya pulang paling akhir karena kita berenang di air banjir tersebut. Sangat seru rasanya berenang saat terjadi banjir bersama teman teman, terasa seperti kolam renang pribadi. Sembari aku dan salah satu temanku menunggu dijemput oleh orang tua, kita tetap berenang di air banjir tersebut hingga puas. Akhirnya, aku dan temanku berhenti berenang karena sudah sangat kedinginan dan masing masing orang tua sudah menjemput. Aku pulang dengan perasaan senang, ditambah lagi besoknya sekolah diliburkan.
Terima kasih, Jakarta! Banyak kenangan indah yang bisa kita ukir bersama Kenangan kenangan tersebut tidak akan pernah terlupakan
Gusar sekali rasanya karena keadaan saat ini menghambat keinginan sederhanaku untuk pulang Payung tidak akan banyak membantu di tengah hujan deras berangin seperti ini Tanganku sibuk menggulir layar ponsel untuk memeriksa laman BMKG Ternyata jauh dari harapanku, BMKG meramalkan hujan ini akan bertahan sampai satu atau dua jam ke depan Berdecak malas hingga menghela napas menjadi tindakan berulang yang aku lakukan dalam beberapa menit ini
Jalanan aspal dalam kampus tampak basah dan lengang. Tak ada kendaraan yang melintas, hanya ada beberapa mahasiswa yang melenggang dengan ramai rintik hujan yang menyertai Netraku menangkap seorang anak perempuan dan anak laki laki berlarian di ujung belokan, berkejaran hanya dengan kaos dalam di bawah terpaan air hujan Senyumku mengembang, mendengar samar tawa mereka yang saling bersahutan Memori masa lalu mengetuk pintu hatiku, sementara kerinduan tidak sabar mendobrak masuk
Seorang pria berusia kepala tiga itu mendekati mereka Kedua tangannya dengan lembut mengelus kepala kepala yang begitu kecil dibandingkan telapak tangannya Kompak, Arin dan Irham menoleh Pria itu tersenyum hangat, wajah anak anaknya terlihat murung Tidak perlu bertanya, sebetulnya. Pria itu sudah bisa menebak apa yang sedang terjadi.
“Kenapa? Kok cemberut?” “Bosan, Pak!” Pria itu menyahut, “Oh, kakak bosan? Adek juga bosan?”
Irham mengangguk lemah. Adiknya? Ikut mengangguk meski tidak terlalu mengerti isi percakapan. Pria itu terlihat berpikir. Ide mandi hujan tercetus dari bibirnya. Kedua pasang bola mata anak anaknya berbinar atas lontaran itu. Namun, urusan ini tidak sederhana. Irham dan Arin belum lama ini sembuh dari flu. Kabar buruk. Pria itu menggaruk pipinya yang tidak gatal dengan telunjuk. Bingung, kepalang basah memberi harapan. Isi kepalanya merutuki diri sendiri
Menatap ke luar jendela, nampak betapa derasnya hujan. Cukup berangin, tetapi tak terdengar gemuruh menggelegar. Seorang gadis kecil memangku kepalanya dengan kedua tangan, memandangi tiap tiap tetes air. Kakak laki lakinya melakukan hal yang sama di sampingnya Arin dan Irham hanya bisa termenung Hujan deras di luar menandakan mereka tidak bisa pergi keluyuran
“Nggak ada anak anak mandi hujan! Mereka baru sembuh, Pak!”
Tiba tiba suara wanita muncul di tengah adegan percakapan mereka. Atensi teralih pada wanita yang sedang berkacak pinggang. Pria itu melirikkan matanya kepada anak anaknya lalu kepada istrinya yang nampak khawatir Tangannya terangkat untuk menyentuh kedua pundak ibu dari anak anaknya itu dan memberi kode untuk masuk ke dalam rumah, berdiskusi Arin dan Irham? Menatap hujan dari jendela, kembali ke pose semula
Pria itu kembali dengan seuntai senyum yang cerah, berhasil berkompromi. Merangkul kedua anaknya dan mengajak mereka pergi keluar. Sorak sorai kegembiraan itu menggema di ruang tamu mereka. Tentu saja, mereka tidak jadi mandi hujan. Mereka akan main air hujan. Perbedaannya? Mereka harus pakai jas hujan! JAS HUJAN! Mungkin, Arin dan Irham adalah perintis penggunaan jas hujan untuk hujan hujanan.
Pria itu kembali dengan seuntai senyum yang cerah, berhasil berkompromi. Merangkul kedua anaknya dan mengajak mereka pergi keluar. Sorak sorai kegembiraan itu menggema di ruang tamu mereka. Tentu saja, mereka tidak jadi mandi hujan. Mereka akan main air hujan. Perbedaannya? Mereka harus pakai jas hujan! JAS HUJAN! Mungkin, Arin dan Irham adalah perintis penggunaan jas hujan untuk hujan hujanan.
Irham sudah siap dengan setelan jas hujan birunya, sementara Arin mengenakan yang berwarna merah muda. Pria itu menggandeng tangan anak anaknya. Berjalan meninggalkan halaman rumah menuju persimpangan jalan sepi yang posisinya sedikit lebih rendah, mencari aliran dan genangan air. Mereka saling berbincang dengan sedikit teriakan. Suara hujan cukup bising untuk menyamarkan suara mereka.
Sesampainya mereka di sana, pria itu melepaskan genggamannya. Tanpa perlu briefing, permainan dimulai. Arin dan Irham sibuk berlarian, menghindari kejaran sang ayah. Jas hujan mereka sudah kuyup berkat kecipak air hasil hentakan kaki. Suara cekikikan khas anak anak sahut menyahut. Tiada yang menyudahi, alam seolah mengingatkan. Hujan mereda, menyisakan rintik rintik kecil yang lembut.
Meredanya hujan justru membuat rasa ingin tahu Irham meradang. Pertanyaan tentang hujan, suara katak, tanaman putri malu, dan tidak tahu apa lagi, terus menerus diajukan. Di tengah obrolan, netra pria itu menangkap putrinya yang sedang bermain dengan aliran air. Sudah tidak deras, aman. Dirinya kembali fokus memikirkan respons untuk putranya. Namun, dia melupakan kenyataan bahwa anak anak adalah pusat keajaiban.
“BAPAAAKKK! SANDALKU HANYUUTTT!”
Pundakku ditepuk keras, “Ngga pulang, Rin? Ngelamunin jorok jorok, ya?!” “Nguawur! Hujan, Nda Males kalau harus basah basahan,” “Dari mana hujan? Terang dari pagi, Rin!”
Dan benar saja. Aku tidak lagi bisa melihat kedua anak tadi. Aspalnya juga kering! Lohhh..., kok?! Hah?!
Buku yang ditulis dengan tajuk “Daily Parenting: Menjadikan Orang Tua Pendidik yang Luar Biasa” ini dapat tercipta melalui pengalaman Pak Rudi dengan anaknya yang pertama, yaitu Bintang Pak Rudi menyebutkan, ketika beliau menulis buku ini dia bukan seseorang yang ahli dalam parenting, tetapi beliau suka mengamati anak anak sesuai dengan bidangnya yaitu psikologi Hal yang diamati berupa reaksi emosional, pola pikir yang digunakan, dan hal lainnya. Kemudian pengamatan ini dipindahkan dalam sebuah catatan sehingga menjadi tulisan yang dapat dibaca oleh orang lain, semacam blog
Pak Rudi merupakan salah satu dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga yang juga menulis buku mengenai parenting dengan judul “Daily Parenting: Menjadikan Orang Tua Pendidik yang Luar Biasa” Saat ini, kesibukan Pak Rudi mengenai kegiatan di Fakultas Psikologi, yaitu mengajar sehari hari sebagai dosen dan menjadi ketua unit terapan Pusat Terapan Psikologi Pendidikan (PTPP) Kegiatan PTPP meliputi asesmen dan terdapat proyek tersendiri. Selebihnya, Pak Rudi tidak banyak memiliki kesibukan lainnya karena menurutnya menjadi dosen dan ketua unit terapan sudah menghabiskan waktu dan energi. Waktu luang Pak Rudi terkadang digunakan untuk melakukan hobinya, yaitu menulis
Latar belakang lain yang mendasari Pak Rudi menulis buku ini yaitu beliau melihat ilmu parenting di luaran sana sudah terlalu mainstream dan orang tua lain juga pasti ingin mengasuh anak mereka dengan baik. Akan tetapi, dari fenomena ini banyak orang tua yang merasa kurang mampu Mereka seringkali melihat profesional dalam hal parenting Padahal, semua orang tua ahli dalam mengasuh anak anaknya Parenting tidak bisa dibuat general, perlakuan untuk semua anak sama, itu tidak bisa Setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda. Dengan adanya buku ini, diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri para orang tua, bahwa mereka bisa dan tidak usah silau lagi dengan ilmu parenting yang didominasi oleh beberapa pihak yang menjadikannya komersial
Berkaitan dengan hal tersebut, Pak Rudi mengatakan tidak memiliki tantangan atau hambatan tersendiri Beliau mengatakan bahwa buku ini sangat gampang untuk diselesaikan karena sejak awal tidak diorientasikan untuk menjadi sebuah buku Jika ada orientasi tersebut, mungkin akan ada perasaan perfeksionis yang akan sangat menghalangi. Buku ini berawal dari kumpulan tulisan, yang berasal dari pengalaman, kemudian dijadikan outline Jadi, di akhir tinggal mengurutkan saja karena sudah ada beberapa tulisan sebelumnya
Walaupun buku Daily Parenting bersumber dari pengalaman Pak Rudi dengan Bintang, bukan berarti tidak bisa diterapkan kepada anak lain. Buku ini sudah mengalami proses abstraksi dengan menaikkan dengan konsep konsep psikologi sehingga sudah digeneralisasi dan dapat diterapkan kepada anak lain.
Kebetulan lainnya yaitu Pak Rudi ditawari oleh kenalannya, yang sering mention juga di Twitter karena Pak Rudi sebelumnya juga sering menulis mengenai parenting di Twitter, untuk menerbitkan suatu buku mengenai parenting Saat ini, Pak Rudi sedang mempersiapkan rancangan untuk buku baru Buku dengan tema multiple intelligence atau kecerdasan majemuk, yaitu mengamati anak dari berbagai variasi kecerdasan Jadi tidak melihat anak dari ukuran yang sama, pola pikir orang tua dan guru harus diubah sehingga pengembangan si anak menjadi tepat Rancangan ini memang sudah cukup lama, berawal dari keikutsertaan beliau dalam komunitas Indonesia Bercerita. Berawal dari komunitas tersebut yang membuat proyek aplikasi berbasis multiple intelligence dan Pak Rudi membuat konsep teoritisnya
Namun, tetap harus dimulai dari awal dengan segmen yang lebih renyah, menyesuaikan dengan konsumen (orang tua) Permasalahan yang dilihat oleh beliau, yaitu sudah banyak orang yang sudah paham mengenai multiple intelligence tetapi belum teraplikasikan dalam perilaku Kita sering melihat orang tua membanding bandingkan anaknya, “Kok anakku gak bisa ini ya, kok anak ini lebih pinter ya”. Hal ini membebani orang tua dan ujung ujungnya membebani anak
Hal yang ingin disampaikan Pak Rudi kepada orang tua ataupun calon orang tua yaitu bahwa kita harus percaya diri dalam mengasuh anak Kita adalah orang yang sangat tahu dan paling ahli untuk anak kita, tetapi memang perlu memperkaya wawasan dengan membaca ataupun sharing Hal yang bisa diterapkan ke anak lain belum tentu cocok diterapkan ke anak kita Orang tua perlu mengetahui karakteristik anak dan tahu cara memodifikasi. Parenting tidak harus belajar sampai tekniknya, tetapi dengan prinsipnya yang nanti akan dimodifikasi Nah, dengan begitu orang tua akan lebih percaya diri
Heliza Fitriani (2020)
Pengalaman masa kecil apa yang membentuk diri kamu seperti sekarang?
Pastinya banyak aspek si yang membentuk diri aku saat ini Tapi yang aku ingat ada kebiasaan kebiasaan dari kecil yang bikin aku kayak sekarang. Contohnya, many people said if i humble person, dan aku merasa aku ramah karena aku suka say hi sama teman temanku atau orang baru yang berinteraksi sama aku Setelah dipikir pikir mungkin karena dari kecil ayah ibuku ngajarin 3S kalo ketemu orang. Dulu sering juga kalau ayah ketemu orang di depan kompleks beliau senyum bilang pak atau bu, waktu aku tanya itu siapa? Beliau bilang gak perlu kenal dulu untuk senyum sama orang dan sekarang aku ngerasain manfaat dari itu
Permainan apa yang masih kamu ingat semasa kecilmu?
Banyaaaak, dulu aku sering main, main sepeda, bikin rumah hantu, bikin dan main di rumah pohon, lompat tali, gobak sodor, boyboyan. Dulu juga pernah main masak masakan di alam dan banyak lagi pokoknya
Hal apa yang ingin kamu katakan untuk dirimu di masa kecilmu?
Thanks to keep your smile byyy Jangan pernah takut untuk melangkah ya, kamu gak sendiri kok ada Allah, orang tua, kakak, mbak, keluarga, teman teman dan orang orang di sekitar yang selalu ada kamu.
Gricelin Letik (2021)
Pengalaman masa kecil apa yang membentuk diri kamu seperti sekarang?
Dulu pernah dikhianati oleh teman dengan menyebarkan masalah pribadi aku Jadi, aku sekarang lebih susah untuk benar benar terbuka ke orang lain dan masih sering menyalahkan diri sendiri
Permainan apa yang masih kamu ingat semasa kecilmu? Ada beberapa permainan seperti
Pengalaman masa kecil apa yang membentuk diri kamu seperti sekarang?
Kalau menurutku ini lumayan kompleks dan bukan berkat satu kejadian atau pengalaman aja gitu Tapi kalau ditarik garis besarnya, pengalaman pengalaman bersama keluarga, teman, dan pengalaman yang berhubungan sama akademik itu yang membantu membentuk diri aku yang sekarang.
Permainan apa yang masih kamu ingat semasa kecilmu? Aku masih inget banget main engklek, itu seru banget sih! Dulu aku sering banget main itu entah di sekolah, tempat les atau bahkan di rumah hehe. Waktu main dulu juga kadang kadang berantem sama temen gara gara nentuin itu udah nginjek garis atau belum, bahkan sampai emosi kalo ngga dapet “rumah”.
katakan untuk dirimu di masa kecilmu?
Aku mau bilang kalo ada banyak banget hal yang menarik di dunia ini selain prestasi akademik. Versi diriku di masa kecil kayaknya juga perlu tau kalau ngga selamanya kamu itu bakal menang di kehidupan ini, jadi harus belajar buat nerima itu dan banyak banyak ngucap “yaudahlah” Terakhir, aku juga ingin ucapin terima kasih banyak sudah turut melewati cobaan di masa remaja dewasa awal ini Terakhir banget, selamat juga karena akhirnya kita punya pacar ganteng hehe
Jasmine Sharfina (2020) Pengalaman masa kecil apa yang membentuk diri kamu seperti sekarang? Jadi dari kecil keluargaku tinggalnya jauh jauh, gak bareng bareng gitu, dan aku juga
gak punya adek Dulu aku sering banget ditemuin mamaku pas aku lagi bareng sama anak kecil Mungkin karena aku engga punya adik jadi aku ngerasa punya perasaan ngemong Aku seneng aja perhatian sama anak kecil. Kadang juga waktu SMA atau SMP kalo lagi sama temen temen itu biasanya aku yang ngomel ngomel Intinya ya karena beberapa problem yang aku lalui dan cara menghadapinya juga macem macem Jadi aku punya perasaan yang bagus buat anak kecil. Kayak meluapkan emosi dengan perhatian ke anak anak
Permainan apa yang masih kamu ingat semasa kecilmu?
Kalo permainan ni banyak banget ya Dulu aku sering banget main petak umpet, polisi polisian, engklek, gobak sodor.
Hal apa yang ingin kamu katakan untuk dirimu di masa kecilmu?
Mungkin aku mau berterima kasih karena udah kuat melewati semuanya dan berterima kasih sudah mau terus belajar buat jadi pribadi yang lebih baik di tengah tengah gempuran masalah yang selalu ada Intinya makasih dan aku mau ngucapin ke diri aku kalau aku hebat.
“The potential possibilities of any child are the most intriguing and stimulating in all creation.”
Ray L. Wilbur