IDM (INSIGHT DIGITAL MAGAZINE) VOL 2.0 - MEI 2022

Page 1

r u o l o c e R rney Jour

I

S

S

U

E

Ternyata Sibuk Belum Tentu Produktif

S

O

S

O

K

Anastasia, Mahasiswa Berprestasi 1 Fakultas Psikologi Tahun 2021

V

I

S

I

G

H

T

Museum Pendidikan Surabaya H I G H L I G H T Kuliah Offline? Siapa Takut! INSIGHT DIGITAL MAGAZINE | MEI 2022


"Education doesn't make us smarter. It makes us whole." - Jill Biden


OUR TEAM Dewan Pertimbangan Organisasi Rita Sri Yuniajeng S. Isrofi Wildanurdiya I. Ika Ayuni N. Pimpinan Umum Nabila Berlianny Nur Anisa Pimpinan Redaksi Putu Angita Gayatri Pimpinan Operasional Ikrima Intan Sari Dewi Sekretaris - Bendahara Aufa Hana Cahyaningrum Aphrodita Cahya Buwana Rafida Rahmasari Divisi Reporter & Fotografer Dedy Rachmady Naila Cahayani Putri Fathyra Qolbi Hafsha Ramadhani Devi Uswatun Khasanah Keisya Nafa'a Sachiko Nadia Rahmadani Divisi Mading Dwi Febryadha Lisawardhani Ceacilia Hanna Feibrina Rizka Maryam Abdullah Zaidan Shofi Mardiyah Bagas Satrio Pamungkas Jaza Nabila Taufik Muthia Permata

Divisi Public Relation Killa Zana Cantika Keishya Shalisa Julius Priscilia Racheli Verdiansin Rizkya Wahyu Tri Rahmawati Dela Putri Rahmawati Divisi Editor Rizki Alivia Putri Widodo Farhaniaz Salmaa Reimyza Rona Herdiana Chairunnisa Laras Santika Fitri Madyasiwi Audrey Olivia Salsabila Fitria Nur Zahara Divisi Layouter Maritza Alia Gofara Elsa Fabiola Aisyah Aghnia M Izdihar Mumtazah Emira Najma Anjani Josephine Keshia Fadil Rosalin Nabila Arisanti Divisi Konten Baliylah Al Imtinan Afiyah Fitri Giswananda Victoria Patty Olivia Nur Septya Hadi Nayla Ninda Kirana Lola Dwi Nata Rizki Qanita Irawan Reyhan Ardhito Divisi HRD Gabriella Raisza Putri Silviena Chusna Mayizza Alimah Zahidah Nabilah Salsabila Putri Wahyu Purnomo Prashanti Lakshita Putri Ariadhi Salma Salsabila Hadi


HIGHLIGHT

h a i l u K ? e n i l Off S i a p a takut! Halo, Sobat INSIGHT! Bagaimana kabarnya? Semoga kalian dalam keadaan baik dan sehat selalu, ya. Kalau kegiatan perkuliahannya gimana, nih? Tidak terasa, ya, kita sudah menjalani perkuliahan secara luring selama lebih dari satu bulan. Kerinduan kita semua terhadap gedung ungu di Kampus B Unair ini sudah sedikit terobati juga, dong? Pastinya, kita semua sudah merasakan perbedaan yang signifikan antara kuliah daring dan luring. Teman-teman pasti merasa deh kalau sistem perkuliahan dengan menatap layar selama berjam-jam itu bikin ngantuk banget. Apalagi kalau ditambah dengan kasur yang empuk dan camilan yang setia menemani setiap saat, hihihi… pasti nyaman banget! Akan tetapi, itu semua hanya dapat kita rasakan kalau kita kuliah daring saja, ya, guys! Saat perkuliahan dilaksanakan secara luring, ada Bapak/Ibu Dosen yang memberikan materi dan mengawasi kalian secara langsung di depan kelas. Dengan situasi seperti itu, tentu saja kita akan lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas ataupun gerak-gerik yang dapat mengganggu proses pembelajaran.

Eits, tapi kalau dipikir-pikir lagi, kuliah offline tidak semenakutkan itu loh, kawan-kawan! Lagi pula, dengan adanya tatap muka langsung dengan dosen, kita bisa lebih memahami materi yang disampaikan tanpa terkendala sinyal, kan? Di samping itu, tersedia banyak fasilitas yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung perkuliahan luring di fakultas kita tercinta ini, loh! Tentunya, fasilitasfasilitas yang didapatkan ketika perkuliahan offline tidak kalah nyaman dengan sistem pembelajaran online seperti tersedianya ruang kelas yang dingin, kamar mandi yang bersih, jaringan internet nirkabel atau Wi-Fi yang memadai, juga musala yang nyaman.

[Foto/ilustrasi : Canva]


HIGHLIGHT Selain fasilitas, ada yang tak kalah penting nih!. Kalau dulu selama kegiatan belajar daring kita bisa langsung masuk ke kelas melalui Psyche atau e-learning UNAIR, berbeda lagi pada saat pembelajaran luring dilaksanakan. Dalam sistem pembelajaran luring, terdapat protokol kesehatan yang harus temen-temen patuhi. Untuk alurnya, kalian wajib memakai masker dan melakukan scan barcode dalam aplikasi Peduli Lindungi sebelum memasuki gedung Fakultas Psikologi Unair. Scan barcode bertujuan untuk melacak suspect pasien Covid-19 di sekitar area fakultas. Selanjutnya, setelah melakukan scan barcode, mahasiswa bisa memasuki gedung fakultas dan melakukan pengecekan suhu tubuh sekaligus penyemprotan hand sanitizer otomatis. Setelah itu, barulah mahasiswa dapat memasuki ruang kelas untuk mengikuti perkuliahan. Adapun penerapan protokol kesehatan juga bisa dilihat dari pembatasan jumlah mahasiswa di setiap kelas, pemberian jarak kursi, dan juga keberadaan beberapa wastafel lengkap dengan sabun yang tersebar di sekitar gedung fakultas. Wahh, gimana-gimana? Kalian nggak keberatan untuk mematuhi prokesnya, kan? Cukup sederhana, kok! Apalagi hal ini dilakukan demi kebaikan bersama, jadi tidak ada sama sekali pihak yang dirugikan.

Akan tetapi, saat perkuliahan sudah diadakan secara luring, para mahasiswa yang berasal dari luar kota akan mulai memikirkan pengelolaan keuangan, berlatih mengontrol diri, sekaligus berupaya memenuhi kebutuhankebutuhannya sendiri. Yang kedua, dapat dipastikan adanya culture shock terkait pertemanan yang berbeda dan lebih berkelompok daripada ketika belum bertemu secara langsung. Secara keseluruhan, KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) secara online maupun offline mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Setelah sekian lama terisolasi dengan terus berada di rumah, peralihan metode belajar dari daring ke luring mendorong kita sebagai mahasiswa untuk belajar beradaptasi lagi terhadap lingkungan sosial, terutama dalam lingkup kampus. Namun, daripada mengeluh dan menjadi semakin terpuruk, mari kita jadikan hal ini sebagai tantangan dan motivasi untuk lebih semangat dalam menjalani perkuliahan, yuk! Perlu diingat bahwa baik pembelajaran secara online maupun offline, kesuksesan itu tergantung pada doa dan upaya kita. Tetap semangat temanteman semua!

Berikutnya, kita bergeser ke hal-hal yang umumnya dipikirkan dan menjadi tantangan bagi mahasiswa yang merantau, yuk! Yang pertama, ada kemandirian. Ketika kegiatan pembelajaran masih dilakukan secara daring, kita masih hidup bersama orang tua. Hal tersebut sangat dapat membantu meminimalisir yang namanya overthinking tentang biaya makan maupun kebutuhan hidup lainnya.

[Foto/ilustrasi: Canva]

Kiki & Oliv/ed/Fitria

Layout: Emira


ISSUE

Ternyata Sibuk Belum Tentu

Produ k t i f Hai, Sobat Insight! Gimana nih kuliah offline-nya? Semoga selalu baik-baik aja yaaa :D Pembahasan kali ini adalah hal yang dekat dengan dunia kuliah, organisasi, maupun kepanitiaan. Pastinya, ada banyak perbedaan kuliah pada masa online dan offline, baik dilihat dari cara belajar, cara bersosialisasi, beradaptasi, maupun hal-hal lainya. Sobat Insight pasti tahu bahwa lingkup kampus tidak hanya memfasilitasi kita dalam bidang akademik, tetapi juga dalam bidang nonakademik yang melatih softskill atau beberapa hal yang tidak didapatkan dalam kelas mata kuliah. Tentu kegiatan tersebut menjadi sangat menarik dengan beberapa benefit, seperti menambah relasi, mendapatkan sertifikat, melatih kemampuan, mendapat pengetahuan baru, dan lain-lain. Banyaknya hal yang ditawarkan membuat seseorang menjadi terdorong untuk mengikuti kegiatan-kegiatan tertentu. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah organisasi dan kepanitiaan, sehingga selain mengerjakan tugas kuliah, kesibukan dalam organisasi dan kepanitiaan membuat mereka mendapat label ‘kura-kura’ yang artinya kuliah rapat, kuliah rapat. Kesibukan yang ada, tentunya membuat mahasiswa mencurahkan waktu lebih banyak untuk bekerja dibandingkan untuk beristirahat, di mana hal ini dikenal dengan istilah hustle culture.

Dilansir dari Headversity, hustle culture diartikan sebagai budaya yang mendorong para pekerja, karyawan, atau buruh bekerja berlebihan, bahkan mereka tetap memikirkan pekerjaannya mereka di waktu luang. Hustle culture juga menuntut para pekerjanya menyelesaikan sebuah tugas atau mencapai target kerja secara cepat dengan ritme yang jauh lebih kencang dari biasanya. Sobat Insight, coba bayangkan seperti apa seseorang yang mengalami hustle culture di sekitar kita. Tentunya mahasiswa-mahasiswa ini sering kita temui di dalam kampus. Sebagian mahasiswa yang menerapkan gaya hidup perkuliahan seperti ini disebabkan karena adanya perspektif yang menyatakan bahwa kesuksesan diukur dari kesibukan dan prestasi di semua bidang akademik, organisasi, dan kegiatan lainnya.

[Foto/ilustrasi: Firstpost]


ISSUE

[Foto/ilustrasi: Canva]

Mengikuti banyak kegiatan dalam kampus memang sangat menyenangkan. Dengan mengikuti kegiatan tambahan kita juga akan mendapatkan berbagai hal baru, seperti pengetahuan, keterampilan, dan juga relasi. Namun, gaya hidup hustle culture yang berlebihan ini akan memberikan dampak buruk bagi siapa saja yang mengalaminya. Misalnya muncul risiko penyakit karena kurang istirahat, gangguan kesehatan mental karena burn out, hilangnya work life balance, dan lain sebagainya.

Apalagi saat ini mahasiswa sudah mulai meninggalkan pembelajaran online dan beralih menjadi offline. Oleh karena itu, meskipun kita merasa mampu untuk mengikuti kesibukan lain di luar jam perkuliahan, tetap berada pada porsi yang tepat juga penting, nih, Sobat Insight! Hal itu dilakukan agar tetap tubuh kita tetap baik dan dapat menjalankan fungsinya masingmasing sesuai dengan yang seharusnya.

Referensi: Fadli, R. (2021, September 27). Kerja Tanpa Istirahat Alias Hustle Culture, Apa Dampaknya bagi Tubuh?. https://www.halodoc.com/artikel/kerja-tanpa-istirahat-alias-hustle-culture-apadampaknya-bagi-tubuh Nuansa. (2022, Februari 20). Hustle Culture di Kalangan Mahasiswa. https://nuansa.nusaputra.ac.id/2022/02/20/hustle-culture-di-kalangan-mahasiswa/ Sampoerna University. (2022, Februari 26). Budaya Hustle Culture: Pengertian, Dampak dan Cara Mengatasinya. https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/budaya-hustle-culture/

Nayla/ed/Ayas

Layout: Emira








PSYTUR

Dari : the unseen girl Untuk : the most wanted man Pesan : ILY unconditionally. Tapi itu dulu. Sekarang? fix yourself dulu lah. Dari :R Untuk : Mas Ganteng '18 Pesan : Good morning/good nightttt, how was your dayy?? I hope that it's going, sooo well, remember it's never too late to have a great day. Have you eaten today?? If you haven't eaten today, don't forget to eat, even if it's just a little bit. Don't ever forget that i care about you, and i’m here for you if you want to talk. Whatever the ending, it's nice to know you. Yes, the story is very short with no definite ending but thank you very much for being here even if only for a moment. The story continues, but our chapter ends here. Thank you for being the most amazing friend i could ever ask for. I feel lucky meeting u, thank you for making me laugh in the middle of the night, you've really made me alive, you're the best person i've ever met. Dari : Katak Berudu Untuk : AAyangg Pesan : Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf kalo aku ada salah kata, salah cinta, salah rindu, atau salah menaruh rasa. Dari : Aku yang comel Untuk : Dua manusia cantulity Pesan : Semangattt qodomoo gengess. Umik dan bundo tau ga sih kalian cocoknya tuh jadi orang Magetan, iya Magetan alias manismu kebangetan 💚 . Btw mik, bund, bener ga sih kalo Teletubbies telat bangun jadi telatabies😭💚 Dari : Untuk : cintaalfi Pesan : Buat Cinta, semangat kuliahnya. Jangan lupa senyum ^^

Dari :Untuk : Al, Rey Pesan : Bodo amat sama circle2an soalnya kita segitiga Dari : Aku Untuk : Kamu Pesan : Minal aidzin wal faidzin yaa. Mohon maaf lahir dan batin, semoga tahun depan kita bisa lebaran bareng🥺 Dari : Aku Untuk : Aku Pesan : Semangat, ya! Adaptasi kuliah offline emang susah, tapi kamu pasti bisa menghadapi semuanya. Remember that you are way tougher than your pain!

SALA SALA


Dari : KJS Untuk : REYHAN Pesan : AYO MAKAN BAKSO HEHE Dari : WATANABE Untuk : AYFEN Pesan : Ayo pelukan :( Dari : Pacar Haechan🥰 Untuk : Pacar Jisoooo🤢 Pesan : Buaatt kamuuu, thankyou udah jadi bestieee buat akuuu!! Awal kenal dari satu kelompok PXD teruus ngisi KRS bareng di semester 2 xixixixi, aku cuman mau bilang, kalau kamu itu hebaatt! Jadi jangan pernah untuk meragukan kemampuan yang kamu punya yaahh, mangaatzz teruuss bestieehh!! Nanti semester 3 kita bareng lagi KRSannya okeee🤗😚

AMAM

Dari : pjw Untuk : haera Pesan : Aku gatau kamu bakal baca ini atau engga, tapi makasih banyak yaa uda mau jadi temanku selama inii!!! Dari yang awal PXD sampai sekarang yang banyak cobaan sksksj. Makasih juga uda mau jadi tempat sambat, curhat, dan cerita semua hal-hal random apapun itu WKWK. Semoga aku ga ngerepotin yaa!!! Jangan berhenti jadi orang baik, terus jadi dirimu sendiri pls soalnya kamu mood bgt orangnya WKWK. Pokoknya makasih banyak uda mau jadi temenku hiks AHAHHA JANJI GA NANGISAN LAGI :'))))) OIYA NANTI SEMESTER 3 KITA HARUS KRS-AN BARENG POKOKNYAA JANGAN LUPAA!!! Semoga di semester-semester berikutnya kamu ga lupain aku! Anw see ya on top yah! nb : jangan lupa banyak berdoa biar ga ditampakin kunti lagi di kosan xixi. Dari : pjw Untuk : ibu peri Pesan : Haiii ibu periii!!! Makasi ya hehe, udah mau jadi temanku selama inii <3 makasi banyak buat semua kenangan baiknya di 2 semester ini, semoga kita di semester-semester selanjutnya bisa bareng dan sekelas lagi sama haera ^^ Makasi juga sudah mau jadi tempat curhat, sambat, sama cerita2 random apapun itu WKWK. Semoga ketemu sama pangeran impian 291315 xixi. Dari : Siapa hayo Untuk : Tetangga kos🥰 Pesan : Bestieeee~~ terima kasih sudah jadi teman galau dan teman jajann selama di kosan, semangat di semester dua nya bestieee kita pasti bisa🥰🥰 Dari :B Untuk : D Pesan : Jangan takutan lagi yaaa. Barengbareng kok ngadepin semuanya. Jangan patah semangat, jangan gak enakan, pasti bisa 👍👍👍👍💪

Layout: Maritza





“School bells are ringing loud and clear; vacation’s over, school is here” – Winifred C. Marshal








visight

MUSEUM

PENDIDIKAN Surabaya Halo sobat Insight! Pada kesempatan kali ini crew Insight pergi berkunjung ke salah satu tempat bersejarah yang ada di kota Surabaya, yaitu Museum Pendidikan Surabaya. Museum ini terletak di Jalan Genteng Kali No.10, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya. Dalam edisi Visight kali ini, kami berkesempatan mewawancarai salah satu pengurus dari museum ini.

Di Museum Pendidikan Surabaya kami mewawancarai Mbak Nanda Azkia selaku pemandu di Museum Pendidikan Surabaya ini. Beliau menjadi pemandu di museum ini sejak tahun 2019, lebih tepatnya 25 November. Mbak Nanda bercerita soal awal pembangunan gedung bersejarah ini dan alasan museum ini dibangun. Dulunya, Museum Pendidikan ini merupakan Sekolah Taman Siswa Surabaya, sekolah ini merupakan salah satu cabang yang didirikan oleh bapak pendidikan kita, Bapak Ki Hajar Dewantara. Sekolah ini aslinya berpusat di Yogyakarta.yang ada sejak masa kolonial sekitar tahun 1930-an. Di sekitar 90-an awal, Sekolah Taman Siswa Surabaya ini mulai kehilangan pamor dan agak tertinggal dengan sekolahsekolah negeri maupun swasta yang ada di Kota Surabaya sehingga diputuskan untuk dipindahkan ke daerah Tandes yang menyebabkan gedung yang berada di Jalan Genteng ini menjadi terlantar. Sebelumnya, gedung ini sempat mau diruntuhkan karena terlantar, tetapi setelah dilihat kembali, gedung ini memiliki sejarah yang menarik dan termasuk ke dalam gedung cagar budaya. Akhirnya, pemerintah Kota Surabaya memutuskan untuk menyerahkan gedung ini kepada Dinas Pariwisata untuk dijadikan museum tematik yaitu Museum Pendidikan Surabaya. Gedungnya juga tidak diubah sama sekali, hanya bagian dalam suasana kelas diubah menjadi tempat wisata. Barang-barang yang ada di museum ini didapatkan dari kolektor. Beberapa barang ada yang dihibahkan, ada pula yang dibeli untuk melengkapi museum ini dan sesuai dengan tema yang ada.


Namun saat pandemi, ada perbedaan yang signifikan. Pada tahun 2020, museum ini sempat ditutup karena anjuran PPKM, lalu dibuka kembali di awal tahun 2021 dengan menerapkan sistem tiket online yang mana pengunjung harus memesan tiket terlebih dahulu melalui online. Selain itu kunjungan juga dibatasi dengan kuota 35 orang per sesi dengan durasi 30 menit. Sebagai upaya untuk menerapkan protokol kesehatan, setiap satu jam sekali dilakukan penyemprotan disinfektan. Seiring berjalannya waktu, keadaan juga sudah mulai aman dan membaik, kuota pengunjung di museum ini ditambah menjadi 105 prang untuk per jamnya.

Pesan Mbak Nanda untuk pendidikan Indonesia adalah beliau berharap kepada kita yang masih berusaha belajar untuk mendapatkan pendidikan di Indonesia semoga semangatnya tidak putus walaupun kemarin sempat ada pandemi sehingga pembelajaran cukup terganggu dan diharuskan online sehingga kurang efektif. Setelah sekarang keadaan sudah mulai membaik, Mbak Nanda berharap agar motivasi kita untuk menuntut ilmu tidak berhenti dan tetap meningkat. Mbak Nanda juga memberikan pesan untuk teman-teman yang ingin berkunjung ke museum ini bisa langsung booking tiket di tiketwisata.surabaya.go.id. Melalui situs itu kalian bisa pesan tiket tempat wisata yang ada di Surabaya, termasuk Museum Pendidikan ini. Selain itu karena tempat wisata sudah mulai buka, kalian sudah bisa untuk berwisata kembali dengan tetap menjaga protokol kesehatan dan juga kebersihan lingkungan ya teman-teman Insight! Bagaimana sobat Insight? Sudah tertarik belum untuk mengunjungi salah satu tempat wisata yang ada di Kota Surabaya dan mempelajari sejarah pendidikan yang ada? Keci/ed/Kia

Layout: Maritza


KASTRAGRAPHIC

ADSENSE

≠ HARGA DIRI

Mengapa kita tertarik menonton hal tersebut? Kesenangan atau kepuasan timbul karena rasa penasaran terhadap sesuatu yang berbahaya, yang juga diwakilkan oleh konten yang dibuat oleh konten kreator. Tidak sedikit juga netizen yang menonton video caper di media sosial hanya untuk sekedar melampiaskan emosi yang ia miliki dengan mengumpat dan mencaci di kolom komentar si konten kreator. Selain itu, ketika video tersebut viral, maka kita akan cenderung mengusut video tersebut dan menontonnya agar tidak terkesan ketinggalan hype atau tren.

Dedy/ed/Salmaa

Overview Dewasa ini, media hiburan dengan mudah diakses oleh berbagai kalangan. Aksesibilitas terhadap media ini membuat industri yang ada di dalamnya berkembang pesat. Adanya perkembangan tersebut membuat content creator hiburan termotivasi untuk menyajikan berbagai jenis konten untuk memenuhi kebutuhan hiburan penikmat, yang tidak jarang menuntut kontroversi di dalamnya.

Mengapa banyak content creator yang melakukan hal tersebut? Konten kreator dapat mengekspresikan dirinya dengan bebas di media sosial dan sekaligus menjadi lahan pekerjaan bagi mereka. Dengan adanya kontroversi ini, mereka juga dapat menambah popularitas, apalagi jika kontroversi tersebut mendapatkan respons yang banyak dari warganet.

Bagaimana dampak yang dihadapi oleh content maker? Beberapa dampak atau risiko fisik dan psikologis menjadi seorang konten kreator adalah: 1.Depresi Dengan adanya banyak tekanan atau komentar dari netizen dapat mengakibatkan seorang konten kreator mengalami depresi. 2. Banyaknya tekanan Dampak dari konten yang kita buat tidak menutup kemungkinan mengundang banyak komentar dari netizen yang dapat memberikan tekanan pada konten kreator. 3. Kecemburuan sosial Viewers atau subscriber konten kreator lain yang lebih banyak dibandingkan kita juga terkadang dapat mengakibatkan kecemburuan karena kurangnya atensi yang didapat dari netizen.

Layout: Maritza


KASTRAGRAPHIC

SALB RABAB SADAW

Overview Beberapa waktu yang lalu, masyarakat sempat menyoroti adanya penggusuran yang terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Polemik bermula dari proyek pembangunan Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo untuk kebutuhan pasokan air ke Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Bendungan ini merupakan proyek di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta melibatkan tiga BUMN. Propaganda yang Terjadi Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan bahwa apa yang terjadi di Desa Wadas hanyalah gesekan yang biasa terjadi antara warga yang setuju dan menolak pembangunan proyek pertambangan; bukan gesekan dengan aparat. Gubernur Jawa Tengah dan Mahfud MD juga mengatakan bahwa penolakan sebagian warga terkait proyek Bendungan Bener tidak berpengaruh secara hukum sebab gugatan warga ditolak di PTUN hingga pada putusan kasasi di tingkat Mahkamah Agung, sehingga pengukuran lahan tetap dilanjutkan. Dampak Penggusuran dan Teror Bagi Warga Beberapa cross-sectional study menemukan fakta bahwa terdapat korelasi signifikan secara statistik dan klinis antara paparan kekerasan aparat dengan kesehatan mental seseorang. Studi juga menemukan bahwa terdapat korelasi tingginya gejala gangguan kesehatan mental dengan tempat di mana aparat menggunakan kekuatan berlebihan. Selain itu, dampak dari orang yang terkena penggusuran rumah sehingga menjadi homeless, status kewarganegaraannya akan terancam karena mereka tidak memiliki alamat yang tetap, sehingga kartu penduduk mereka dihapus, kehilangan hak pilih, tidak dapat membuat SIM, dan tidak mempunyai KTP. Mengapa Kita Harus Peduli? Dengan adanya beberapa dampak yang ada maka kita sebagai mahasiswa harus peduli dengan fenomena tersebut, beberapa aksi yang dapat kita lakukan di antaranya melakukan seruan-seruan pada pemerintah untuk menindaklanjuti kasus ini dan menyampaikan keluh kesah yang dirasakan oleh masyarakat Desa Wadas.

Dedy/ed/Salmaa

Layout: Maritza


LENSA INSIGHT

Dedy

@MUSEUM PENDIDIKAN SURABAYA/2022


INSIGHT DIGITAL MAGAZINE | MEI 2022


INSIGHT DIGITAL MAGAZINE | MEI 2022


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.