3 minute read

Kali Ini Lawan Warga, 1 Terluka Dikeroyok

Gresik, Memorandum

Aksi konvoi pesilat di bulan suci ramadan kembali berujung bentrok. Bahkan lawannya kali ini, warga di Desa Wedani, Kecamatan Cerme. Akibat peristiwa itu, belasan pesilat diamankan Satreskrim Polres Gresik akibat mengeroyok satu orang yang dianggap anggota perguruan lain.

Advertisement

Kanitpidum Satreskrim Polres Gresik Ipda Komang Andhika Haditya Prabu mengungkapkan, peristiwa bentrok pesilat dan warga itu terjadi Minggu (9/4) sekira pukul 05.00. Bermula dari aksi konvoi puluhan pesilat yang menggeber motor. Aksi arogan itu membuat warga Desa Wedani meradang. Warga berusaha memukul mundur gerombolan pesilat hingga terjadi aksi saling lempat batu. “Awalnya bentrok antara warga dan pesilat karena konvoi Bleyer-bleyer. Akhirnya dilawan sama warga, sempat lempar batu,” kata Ipda Komang, Senin

(10/4). Bentrok itu menyita perhatian penduduk sekitar. Tak terkecuali massa dari perguruan silat lain yang berusaha mendekat.

Namun, melihat gerombolan pesilat yang konvoi jumlahnya lebih banyak, massa terus hanya berlalu begitu saja. Tidak sampai ikut bentrok. “Dari arah berlawanan ada massa dari perguruan silat lain. Kenalah pesilat yang paling belakang, jatuh dipukulin ramai-ramai. Korban AS (21), warga Desa Gedangkulut, Kecamatan Cerme mengalami luka robek di pelipis pipi kiri, punggung, dahi, dan kepala mengeluarkan darah,” paparnya.

AS pun tidak bisa melawan.

Ia hanya bisa pasrah dikeroyok belasan pesilat hingga harus menjalani perawatan medis. Pasca kejadian, satreskrim melakukan penyelidikan. Hasilnya 13 orang diamankan dan dijerat Pasat 170 KUHP. “Mayoritas masih di bawah umur,” tandasnya.

Komang mengatakan 13 orang yang diamankan sudah ditetapkan sebagai gersangka. Mereka adalah IDA (17), RP (17),

(13),

(21), RA (15),

(23), RA (17), APP (15), S (21), SBN (16), IDR (16) yang berasal dari Kecamatan Cerme. Dan satu tersangka MT (16) asal Kecamatan Duduksampeyan.

Para tersangka sudah diamankan di Mapolres Gresik untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Untuk yang di bawah umur diperiksa unit perlindungan perempuan dan anak

(PPA). “Kasusnya tetap lanjut, korban sudah membuat laporan. Ini juga untuk memberikan efek jera atas ulah pesilat yang tidak bertanggungjawab,” tutup Komang. (and/har/epe)

Murka, Warga Tanam Pohon Pisang di Jalan Berlubang

Gresik, Memorandum Kesabaran warga Desa Laban, Kecamatan Menganti melihat jalan rusak parah tampaknya sudah habis. Mereka melampiaskan kekesalan dengan menanam sejumlah pohon pisang di jalan berlubang. Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes dan desakan terhadap pemkab untuk segera melakukan perbaikan.

Aksi protes warga Desa Laban itu viral di media sosial (medsos). Terdapat tiga pohon pisang beserta satu kayu ditanam di jalan berlubang. Pohon-pohon itu pun menjadi pemadangan bagi pengguna jalan yang melintas di lokasi, Senin (10/4). Anggota Komisi III DPRD Gresik Abdullah Hamdi turun lansung meninjau jalan rusak.

“Jalan yang rusak di ruas Jalan perbatasan Menganti-Lakarsantri. Tadi pagi warga sen- gaja menanam pohon pisang pada lubang jalan. Karena membahayakan, dan jalan rusak tidak kunjung diperbaiki,” ungkap Abdullah Hamdi. Menurutnya, sudah banyak warga yang mengeluhkan kerusakan Jalan Desa Laban. Sudah beberapa kali dilakukan perbaikan, namun saat musim hujan kembali rusak. “Jalan yang diperbaiki menggunakan aspal coldmix tidak aspal hotmix. Ini menjadi salah satu sebab jalan rusak,” tandas politisi PKB tersebut. Pihaknya menyebut sudah beberapa kali merekomendasikan dinas terkait untuk menggunakan aspal hotmix Namun tidak diindahkan. Selain itu, di lokasi juga butuh perbaikan saluran air. Ruas jalan tersebut masuk kategori jalan kabupaten yang menjadi kewenangan Pemkab Gresik. Terpisah, Kepala DPUTR

Gresik Dhiannita Tri Astuti mengatakan, pihaknya langsung melakukan perbaikan jalan rusak yang dikeluhkan warga tersebut. Termasuk saluran air di pinggir jalan. Pihaknya melakukan pengaspalan ulang atau rekondisi aspal jalan. Dian memastikan, perbaikan aspal mengunakan jenis hotmix. Untuk itu, saat pengerjaan pengaspalan juga dibutuhkan faktor kondisi cuaca yang mendukung. “Kalau coldmix dari kemarin sudah selesai. Ini kami memperbaiki dengan aspal hotmix juga agak lama dan juga faktor cuaca juga tidak menentu,” jelasnya. (and/har/epe)

Sosper Tahap III DPRD Gresik

Dorong Pengentasan Kemiskinan Lewat Zakat, Infak, dan Sedekah

Gresik, Memorandum DPRD Gresik menggelar sosialisasi peraturan daerah (Sosper) tahap III tahun anggaran 2023. Salah satu fokusnya adalah upaya pengentasan kemiskinan. Yakni melalui sosialisasi Perda Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Zakat, Infak, dan Sedekah Kabupaten Gresik. Sosialisasi itu juga tampak dilakukan Wakil DPRD Gresik Nur

Saidah. Politisi Partai Gerindra itu turun langsung bertemu dengan konstituennya di Kecamatan Duduksampeyan, kemarin. Ia menyampaikan sejumlah poin penting dalam Perda 2/2023. Regulasi tersebut disusun sebagai upaya menciptakan kes- ejahteraan masyarakat. Melalui pengentasan kemiskinan dan pengurangan kesenjangan sosial.

“Perda 2/2022 mengamanatkan agar pelaksanaannya lebih berdaya guna dan dikembangkan sesuai tujuan dan sasaran,” ungkap Nur Saidah.

Antara lain dengan meningkatkan efektifitas dan efesiensi pelayanan bagi para pemberi sedekah. Melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Gresik. “Mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengoordinasian dalam pengumpulan. Hingga pendistribusian dan pendayagunaan kepada para penerima,” imbuhnya. Srikandi DPRD Gresik itu men- jelaskan, pengelolaan zakat dapat didayagunakan untuk usaha produktif. Utamanya, membantu pemerintah dalam penanganan kemiskinan dan peningkatan kualitas umat. Ini sejalan dengan semangat pemerintah menurunkan angka kemiskinan. Pada 2022, tingkat kemiskinan turun dari 12,42 persen menjadi 11,06 persen.

Sosialisasi Perda 2/2022 ini masif dilakukan anggota DPRD Gresik di daerah pemilihan (dapil) masingmasing. Seperti legislator PPP Khoirul Huda di dapil Gresik VIII (Manyar, Bungah dan Sidayu. Adapula Lilik Hidayati di dapil I (Gresik Kota dan Kebomas). Bahkan hingga Pulau Bawean. (adv/and/har/epe)

SELASA PAHING, 11 APRIL 2023

This article is from: