3 minute read

Bupati Bantu Korban Bencana Puting Beliung Wage dan Taman

Sidoarjo, Memorandum

Korban bencana angin puting beliung mendapat perhatian Bupati

Advertisement

Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali. Orang nomor satu di Sidoarjo ini mendatangi korban bencana di Desa Wage dan Desa/Kecamatan Taman, untuk memberikan bantuan.

Minggu (9/4), Bupati Sidoarjo

Ahmad Muhdlor Ali meninjau korban yang rumahnya mengalami kerusakan. Selain mengecek kondisi rumah korban terdampak, bupati yang akrab dipanggil Gus Muhdlor itu juga memberikan bantuan sembako.

Dari kejadian itu terdapat satu rumah warga yang mengalami kerusakan parah. Atap rumah jebol akibat bencana tersebut. Dalam sidaknya, Gus Muhdlor didampingi dinas terkait serta aparat Desa Wage. Putra KH Agoes Ali Masyhuri itu memerintahkan BPBD Sidoarjo, P2CKTR Sidoarjo serta Dinas Sosial , Baznas Sidoarjo untuk bersama-sama menangani perbaikan sejumlah rumah warga yang mengalami kerusakan tersebut.

“Saya minta dinas terkait untuk segera menyelesaikan pendataan korban agar bantuan sosial serta perbaikan rumah bisa segera dikerjakan,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Gus Muhdlor menyempatkan melihat kondisi SDN 1 Wage. Ia juga mendengarkan aspirasi para guru sekolah tersebut.

Para tenaga pendidik tersebut menyampaikan keluh kesahnya kepada bupati alumni SMAN 4 Sidoarjo itu terkait kondisi gedung sekolahnya yang dinilai kurang layak. Keluhan para guru itu diterima dan bakal segera ditindaklanjuti dengan segera dilakukan perbaikan. Dengan begitu ia berharap para pelajar di SDN 1 Wage bisa belajar dengan nyaman dan aman. “Saya tadi juga meminta dinas terkait untuk memberikan atensi lebih terhadap kondisi sekolah SDN

1 Wage,” ujarnya. (no/kri/jok)

Wabup Subandi Ajak Masyarakat Perkuat Tali Silaturahmi

Sidoarjo, Memorandum

Peringatan malam Nuzulul

Quran dalam kegiatan Safari

Ramadan GP Ansor dan Fatayat NU di Desa Pabean, Sedati, menghadirkan ulama kondang

KH Reza Ahmad Zahid atau Gus

Reza dari Pondok Pesantren

Lirboyo sebagai penceramah, Minggu (9/4) sore.

Kegiatan yang dihadiri langsung Wakil Bupati Sidoarjo

H Subandi dan Camat Sedati

Abu Dardak serta Kepala Desa

Pabean dr Sriatun dan tokoh masyarakat tersebut disambut antusias ribuan masyarakat untuk datang ke Masjid Nasrullah, Dusun Alas Tipis, Desa Pabean.

Kegiatan Safari Ramadan ini menurut Wakil Bupati Subandi adalah upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo untuk mendekatkan diri dengan masyarakat dengan mengunjungi langsung masyarakat.

“Kegiatan kita ini sebagai penguat dan pengikat tali silaturahmi kita dengan masyarakat

Desa Pabean pada umumnya, sehinggga semakin memperat hubungan yang harmonis antara pemerintah dengan masyarakat,” jelas Subandi Pada kesempatan tersebut, Wabup Subandi juga mengajak masyarakat muslim untuk sungguh-sungguh menjalankan ibadah amaliah di bulan suci Ramadhan ini.

“Mari kita isi Bulan Ramadan ini dengan menjalankan ibadah puasa dan ibadah amaliah lainnya untuk meraih pahala. Karena belum tentu tahun depan bisa ketemu dengan Bulan Ramadhan lagi,” kata Wakil Bupati Subandi.

Wabup H. Subandi berpesan kepada umat muslim untuk introspeksi dan merenung saat membaca, menghafal, memahami, dan mengamalkan isi kandungan Al-Alquran.

“Saya berpesan kepada yang hadir pada malam hari ini, amalkan Al Quran pada kehidupan sehari-hari agar kita selalu berada di jalan Allah SWT,” pesan Wabup Subandi kepada para pengunjung Kampung Ramadhan.

Wabup H Subandi menyampaikan bahwa Al-Quran sebagai petunjuk bagi umat manusia untuk mengetahui antara yang hak dan yang bathil. Salah satunya dalam surah Al Baqarah

Pemdes Wonokalang Wujudkan

Transparansi Anggaran Desa

Sidoarjo, Memorandum ayat ke 165. Oleh karenanya Wabup meminta umat muslim harus bisa membaca kitab suci Al-Quran yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW itu.

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, mewajibkan agar setiap desa memasang atau memampang baliho APBDes 2023 yang tertuang rincian dana desa (DD), alokasi dana desa (ADD), pendapatan asli daerah (PAD) agar masyarakat dapat mengetahui.

Karena kewajiban tersebut juga ditegaskan dalam aturan Kementerian Dalam Negeri (mendagri ) Republik Indonesia Nomor 113 tahun 2014 tentang pengelolaan keuangan desa tentang laporan realisasi dan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDes.

“Kita tidak boleh buta huruf, tidak bisa membaca Al Quran karena didalamnya terdapat petunjuk-petunjuk dari Allah SWT,”sampainya. Gus Reza menyampaikan mengenai proses turunnya Alquran, di mana terdapat beberapa perbedaan waktu dalam memperingati.

“Ada orang yang memperingati turunnya Al-Qur’an pada tanggal 17 Ramadhan yang artinya proses turunnya AlQur’an dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah di langit dunia. Namun ada juga yang memperingati turunnya Al-Qur’an pada tanggal 27 Ramadhan yang artinya proses turunnya Al-Qur’an dari Lauhul Mahfudz sampai ke Gua Hira. Walaupun terdapat perbedaan waktu, yang terpenting dari esensi memperingati Nuzulul Qur’an adalah dapat mengambil pelajaran tentang turunnya Al-Qur’an dan mengimplementasikan AlQur’an pada keseharian,” papar Gus Reza.

Kegiatan Safari Ramadhan ini dilaksanakan berbuka bersama, dilanjutkan Shalat Magrib dan Isya berjamaah dan Shalat Taraweh. (no/kri/jok/mik)

Seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Wonokalang, Kecamatan Wonoayu, dengan pemasangan baliho APBDes tahun 2023 dan baliho realisasi anggaran tahun 2022 yang terpapang di dinding perpustakaan desa setempat agar masyarakat mengetahui. Kepala Desa Wonokalang Sujarwoto SH mengatakan, dengan pemasangan baliho APBDes dan realisasi anggaran ini, sangat penting bagi pemerintah desa untuk transparan mempublikasikan setiap kegiatan. Khususnya dalam penggunaan dan pengalokasian dana desa serta kegiatan yang telah dilakukan pemdes. “Mengenai APBDes baik pengalokasian, penggunaan hingga rincian anggaran kegiatan yang telah dilakukan dan dilaksanakan oleh pemerintah desa, kejujuran, dan transpar- ansi sebagai wujud pemerintah desa yang bersih,” ujar Sujarwoto.

Sujarwoto menambahkan, dengan pemasangan baliho APBDes dan baliho realisasi ini, menunjukkan bahwa dalam setiap pengelolaan anggaran dana desa selalu transparan.

Dengan demikian, masyarakat juga bisa mengetahui rincian dan pengelolaannya.

Transparansi anggaran desa merupakan bentuk pertanggungjawaban pihak pemerintah desa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan masyarakat tentang realisasi peng- gunaan anggaran.

Pada dasarnya, lanjut Sujarwoto, APBDes bukanlah sebuah hal yang harus dirahasiakan keberada’anya, semua unsur masyarakat berhak untuk mengetahui isi dari APBDes tersebut.

“Kami selaku pemerintah desa berharap, melalui pemasangan baner informasi transparansi dana APBDes yang terpapang di dinding perpustakaan tersebut, supaya masyarakat dapat mengetahui, mendukung, dan ikut mengawasi perjalanan program pembangunan desa,” pungkas Sujarwoto. (zam/jok/mik)

This article is from: