Muslim dan Islam, Beban Bagi Dunia Beradab

Page 1

Benturan Budaya Eropa vs. Islam


twitter: @islamexpose

Imigran Muslim Akan Diusir Kecuali Jika Mereka Mengubah Persepsi Sebagai Ancaman Sosial Lawrence Solomon Financial Post Published: Friday, February 17, 2006

Orang-orang Muslim tidak mau berbaur. Mereka diusir keluar. Inilah yang terjadi dalam sejarah Eropa 400 tahun yang lalu. Kita melihat hal yang sama berulang kembali saat ini. Orang-orang Eropa jarang menerima para pendatang dari luar, bahkan jika para pendatang itu berambut pirang dan bermata biru yang datang dari negara tetangga. Jika para pendatang itu bukan bangsa Eropa, berkulit gelap dan Muslim, maka orang-orang Eropa harus berusaha keras untuk bertoleransi. Ketika orang-orang Muslim memaksa agar orang-orang Eropa berhenti berlaku sebagai orang Eropa dengan ancaman kematian, maka toleransi orang Eropa pun berhenti pula. Dalam bentrokan budaya antara sekuler Eropa dan ekstrimis Muslim, tidak akan terjadi penyesuaian atau kompromi. Yang ada pada akhirnya adalah satu pihak akan kalah karena nilai-nilai absolute yang dipegangnya dengan teguh. Bangsa Eropa yang merupakan mayoritas di daratan Benua Eropa tidak akan melepaskan tanah airnya. Bangsa Eropa menikmati kebebasan budayanya untuk mengejek agama dan ideologi apapun, mentertawakan sapi suci, dan bahkan untuk menyinggung perasaan. Para pemimpin Eropa telah bereaksi terhadap pihak Muslim yang tersinggung gara-gara kartun, dalam dua cara. Dengan cara publikasi dan untuk mengulur waktu, mereka menenangkan para Muslim yang protes dengan menyesalkan terjadinya penyalahgunaan kebebasan berpendapat. Tindakan mereka yang lebih jelas menunjukkan bahwa mereka ingin mempertahankan bentuk masyarakat Eropa dengan cara menetapkan aturan norma-norma Eropa, dengan memperketat atau menghentikan kaum imigran dari negara-gara Muslim, dengan

email: namasamaran@riseup.net

1


twitter: @islamexpose

mengusir ke luar para imam dan aktivis Muslim radikal, dan dengan melakukan deportasi besar-besaran. Di Perancis, Menteri Dalam Negeri Nicolas Sarkozy yang berhaluan keras, yang di bulan Oktober 2005 menyebut para perusuh Perancis sebagai “kaum jembel,” mewajibkan para imigran non-Eropa untuk menandatangani “Kontrak Datang dan Integrasi” yang baru dan menetapkan kewajiban-kewajiban mereka. Diantara hukum-hukum reformasi baru, Pemerintah Perancis akan bebas mengusir imigran setelah 10 tahun. Kelompok Muslim yang tidak mau berbaur –ini sangat banyak saat ini– akan ditindak secara hukum. Jika kaum imigran ingin hidup di Perancis, mereka harus menunjukkan sikap hormat mereka atas norma-norma Perancis, seperti persamaan hak antara pria dan wanita. “Jika seorang istri dipenjarakan di dalam rumah tanpa kesempatan belajar bahasa Perancis, maka seluruh keluarga akan diminta pergi dari Perancis,” kata Mr. Sarkozy, yang menyusun daftar tingkatan negara-gara untuk menentukan imigran mana yang boleh datang. Pemerintah Denmark membuat undang-undang imigrasi yang sangat ketat, bahkan menghentikan semua program suaka politik liberal dan tidak menginginkan para pekerja jangka waktu singkat sekalipun. Karena masalah kerusuhan akibat kartun muhammad, banyak pihak masyarakat dan juga pihak Pemerintah Denmark yang ingin menghentikan masuknya imigran Muslim dan para pemimpin Islam radikal dicopot kewarganegaraannya dan diusir ke luar. Untuk mempertahankan nilai-nilai bangsa mereka, Menteri Budaya Denmark yang bernama Brian Mikkelsen baru-baru ini mengajak untuk menciptakan “aturan-aturan senirupa, musik, sastra dan film Denmark.” Di musim panas lalu, dia menyatakan bahwa “Di Denmark kita telah melihat pihak minoritas mempraktekkan nilai-nilai dan pandangan-pandangan abad pertengahan dan non-demokrasi, “ tambahnya, “Ini merupakan bentuk baru dari perang budaya kita.” Di Jerman, yang merupakan negara pertama yang melakukan program tenaga kerja asing di Eropa, gelombang perubahan kebijaksanaan telah terjadi. “Masyarakat multi kultural hanya bisa berfungsi secara damai di negara berwewenang. Karena itu, kita mengambil tindakan yang salah dengan membawa para pekerja asing dari negara-negara asing ke dalam negeri kita di awal tahun 1960-an,“ kata bekas Konselir Jerman Helmut Schmidt. Konselir Jerman yang baru yakni Angela Merkel juga mengutarakan pendapat serupa: “Pengertian akan

email: namasamaran@riseup.net

2


twitter: @islamexpose

multi kulturalisme sudah hancur berantakan,” katanya sebelum pemilu. “Setiap orang yang datang ke sini harus menghormati konstitusi hukum kita dan bertoleransi dengan akar-akar budaya Barat dan Kristen kita.” Belanda, yang memotong jumlah imigran sampai separuh sejak 2001, telah mendeportasi 26.000 pelamar suaka dan menempatkan para pendatang baru di kamp-kamp penahanan. Di bawah undang-undang yang baru, para wanita dilarang mengenakan burka di mana pun di muka umum, dan tidak hanya di sekolah-sekolah atau gedung-gedung umum seperti yang ditetapkan undang-undang Perancis. “Aku kira kita telah terlalu jauh bersikap penuh toleransi terlalu lama, terutama bersikap toleransi terhadap kaum yg non-toleransi, dan yang kita dapat hanyalah sikap non-toleransi semata-mata,“ kata anggota Parlemen Belanda Geert Wilders, yang terpaksa tinggal di rumah yang dijaga ketat sejak dia menerima ancaman-ancaman pembunuhan dari pihak Islam. Menurut pengumpulan pendapat Pew Global Attitude, 51% orang Belanda merasa tidak senang akan Islam. Belgia juga tidak bersikap toleransi lagi. “Islam sekarang adalah musuh nomer satu tidak hanya di Eropa, tapi juga di seluruh dunia merdeka, “kata Filip Dewinter, pemimpin Vlaams Belang (The Flemish Interest), yang merupakan partai politik Belgia yang paling populer saat ini. Mr. Dewinter telah meningkat popularitasnya dengan mengatakan bahwa, “pikiran bahwa moderat Muslim ada di Eropa itu hanyalah angan-angan belaka.” Dia berkata, “Sudah ada 25 sampai 30 juta Muslim di tanah Eropa dan sekarang mereka menjadi ancaman. Ini benar-benar merupakan kuda Troya.” Banyak masyarakat Eropa yang takut melihat banyaknya populasi Muslim di Eropa. Di Switzerland, 25% masyarakat menganggap Muslim sebagai ancaman negara mereka. Di Italia, separuh masyarakat percaya bahwa “pertentangan budaya” antara Barat dan Islam sedang terjadi saat ini dan Islam merupakan “agama yang lebih fanatik daripada agama-agama lainnya manapun.” Rasa takut melemahkan tapi juga memperkeras ketetapan hati. Presiden European Commission (Komisi Eropa), Jose Manuel Barroso, mendukung tindakan Pemerintah Denmark yang tidak mau minta maaf akan soal kartun dengan berkata, “Lebih baik menerbitkan terlalu banyak daripada tidak punya kemerdekaan.” Sarkozy dari Perancis lebih memilih “kartun yang berlebihan daripada sensor yang berlebihan.” Anggota koalisi Pemerintahan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi dari partai Northern League mengenakan kaos bergambar

email: namasamaran@riseup.net

3


twitter: @islamexpose

kartun Muhammad di kegiatan kampanye. Minggu ini Inggris menetapkan undang-undang yang memperluas hak kebebasan berbicara, tidak peduli betapapun menyinggungnya, dengan batasan tidak untuk membangkitkan kebencian. Masyarakat Muslim Eropa mengetahui sekarang bahwa mereka hanya punya dua pilihan yakni berintegrasi atau diusir ke luar. Empat abad yang lalu, setelah berpuluh tahun ancaman pengusiran, dan berbagai cara lain agar Muslim berasimilasi, keluhan tentang mereka tetaplah sama saja: hanya berbicara bahasa Arab, berpakaian Arab, menolak nilai-nilai budaya Barat. “Mereka menikah diantara kalangan mereka sendiri dan tidak mau campur dengan orang-orang Kristen,“ kata orang Moriskos Spanyol. Kerusuhan-kerusuhan oleh Muslim memperbesar masalah ketegangan ini. Akhirnya karena mereka tetap tidak mau berasimilasi, kebanyakan dari mereka diusir ke luar Eropa. Sumber 1 - Sumber 2

email: namasamaran@riseup.net

4


twitter: @islamexpose

Risk Management: Islam, The West's Unmanageable Liability

ISLAM, BEBAN BARAT YANG TIDAK DAPAT DIKELOLA Oleh DC Watson

R

ealita dan cara berpikir kaum dhimmi (non-muslim yg dijajah Islam) adalah: Peringatan sudah dibunyikan puluhan tahun lalu. Ancaman teror islam di Barat, yang tadinya dianggap ancaman kosong, sekarang benar-benar dirasakan siapapun yang tinggal di dunia beradab. Walaupun penting dan pantas bagi Barat untuk menunjukkan toleransi bagi imigran muslim, tidak semua --tapi cukup banyak dari mereka-dibarengi dengan perasaan kewajiban untuk merealisasikan fantasi Muhamad menciptakan planet bumi islam. Percuma mencoba mendekati atau mengubah cara berpikir budaya macam itu. Mereka punya dorongan kuat. Dorongan yang dipacu oleh ideologi terbelakang, rasis, seksis yang dituntut Qur'an -- dengan network teror, organisasiorganisasi funding Muslim, imam dan jenggot-jenggot Islam lainnya yang setiap kali memperingatkan Muslim yang doyan kebebasan bahwa tujuan sentral mereka sebaga muslim adalah kepada auwloh dan auwloh doang. Islamophobia, paranoia dan intoleransi memang tuduhan bagi mereka yang kritis terhadap islam. Padahal kenyataannya jelas di depan mata. Bagaimana dengan Iraq, Afghanistan, Iraq, Palestina, Philippina, Sudan, Nigeria, Bali (Indonesia), Paris dsb, dsb? Ini hanyalah alasanalasan lemah yang mereka gunakan untuk terus memajukan rencana Muhamad. Tidak semua Muslim memang mematuhi ajakan Muhamad,

email: namasamaran@riseup.net

5


twitter: @islamexpose

tetapi para Muslim macam ini cuma duduk ongkang kaki dan diam seribu bahasa. Memang kita semua harus sopan, tetapi mengapa kita masih juga perlu “inggih-inggih� gaya Jawa kepada mereka yang pada akhirnya akan menggorok leher kita sesuai dgn perintah Qur'an? Memang toleransi baik, tapi TOLERANSI TERHADAP INTOLERANSI SAMA SAJA DENGAN BUNUH DIRI. Sudah waktunya kita mengenal ancaman yang, kalau tidak dihancurkan terlebih dahulu, bisa mengakhiri eksistensi kita. Sekarang juga kita harus sadar. Jangan biarkan wakil Muslim semanis dan sesopan apapun mengelabuimu dan membuatmu percaya bahwa Shari'ah memang cocok dengan demokrasi. Itu kebohongan besar! Biar Muslim tersenyum selebar apapun jangan sampai kau termakan tipuannya bahwa islam mengajarkan toleransi kepada semua mahluk hidup (rahmatan lil alamin, begitu bunyi kibul mereka). Itu jelas bohong. Kelompok Muslim, khususnya mereka yang dicurigai, bukan saja tidak berhak mempromosikan kepada para siswa AS polos tentang islam. Sistem pendidikan AS (dan Barat umumnya) menghadapi tugas sulit. Mereka kadang berlagak tidak tahu bahwa para tamu yang mereka undang untuk menjelaskan tentang islam adalah mereka-mereka juga yang ingin menerapkan Syariah di AS dan Barat. Sementara kita sibuk berdebat diantara kita sendiri, para fundamentalis Islam itu siap-siap untuk menerjang. Sudah saatnya kita melupakan perbedaan pandangan politik kita. Kalau tidak, maka kita dapat menghancurkan peradaban (Barat) yang didapatkan lewat perjuangan sengit dan darah. Wakil rakyat hanya peduli dengan jumlah perolehan suara. Bahkan mereka begitu sibuk sampai nampak lebih senang mengorbankan keamanan negara ketimbang menghadapi resiko tudingan Islamofobi. Mereka ini, orang kita sendiri, yang menempatkan kita dalam posisi bahaya. Hanya karena islam -- bukan Kristen, atau yahudi, atau Hindu, atau Budha atau Atheisme --- tapi hanya gara-gara islam negara Barat dibuat terus was-was. Antrean panjang di bandara udara, stasiun bis, kereta, stadion sepak bola dsb, semuanya harus ditingkatkan keamanannya. Siapa yg harus membayar anggaran untuk ini semua?

email: namasamaran@riseup.net

6


twitter: @islamexpose

Tahukah anda bahwa ongkosnya sampai milyaran dolar per tahun, hanya untuk mencegah para islamer itu merampas keselamatan kita. Ini memang sangat disayangkan, karena milyaran dolar untuk "baby sitting" muslim-muslim berjenggot dan isteri-istri ber-burqa mereka itu sesungguhnya dimaksudkan bagi kesejahteraan rakyat. Ini bukan masalah yang terbatas pada satu golongan atau ras saja. Ini bukan Partai Republik vs Demokrat atau kelompok Kiri vs Kanan. Ini masalah AS (masalah dunia). Kaum kiri maupun kanan tidak relevan. Syariah akan membumi-hanguskan kita semua, yang kiri maupun kanan. Dengan diijinkannya imigrasi Muslim dan kenyataan bahwa milyaran dolar harus dihabiskan bagi pemonitoran mereka, kita menjadi Taman Kanak-kanak (Kindergarden) paling besar di dunia. Kita juga sulit mendapatkan jawaban tegas dari organisasi-organisasi yang menganggap diri mewakili Muslim di Barat. Sementara mereka jelas mengatakan ingin membuat AS menjadi Islam, kita malah sibuk melatih polisi agar jangan meyinggung "sensitivitas Muslim." Setiap kali ada peristiwa ditemukannya Quran di lantai atau Muslim ditangkap, wah... ramai deh media mengumumkan penderitaan Muslim. Sementara itu, 4 tahun setelah peristiwa 9/11, fanatik-fanataik Islam masih juga berkeliaran dimanapun di dunia: setan di segala penjuru planet kita. Pertanyaan bagi kita sekarang adalah: APA SIH YANG DISUMBANGKAN ISLAM KEPADA BARAT (dan DUNIA) SELAIN MENINGKATNYA ONGKOS KEAMANAN? DAN APAKAH MEREKA MEMANG "WORTH IT" UNTUK ITU?

email: namasamaran@riseup.net

7


twitter: @islamexpose

email: namasamaran@riseup.net

8


twitter: @islamexpose

America: The Last Frontier of Greatness

Amerika: Frontir Kebesaran Terakhir By: *Amil Imani (2006/04/07)

W

ilayah Amerika yang luas itu dikenal sebagai tempat tinggal kaum Indian selama beribu tahun. Indian inilah yang merupakan pendiri sebenarnya Amerika. Indian AS membantu kaum pendatang dari Eropa menyelamatkan diri dari musim dingin. Kemudian, dengan semakin banyak imigran Eropa, warga pendatang kemudian melebihi jumlah warga asli. Lalu pada tanggal 4 Juli 1776, Amerika menyatakan diri merdeka dari England, kakek tua di seberang lautan. Dan segera pula terjadi mukjizat AS dan kelahiran dinamisnya mengubah SELURUH dunia. Amerika tumbuh ke dalam 13 koloni, kemudian menjadi 50, seperti sekarang ini. Dalam waktu yang sangat singkat, Amerika tumbuh dari gubug cabin ala Little House in the Prairie menjadi ekonomi yang paling perkasa di seluruh dunia. Amerika adalah ikon yang tidak terbanding dan seluruh dunia iri terhadapnya.. Sebenarnya Amerika banyak mirip dengan Kerajaan Besar PERSIA Kuno. Seperti juga orang-orang Persia, yang tidak pernah menyesali masa lalu mereka, rakyat Amerika selalu percaya bahwa "masa datang akan lebih baik." Seperti juga kerajaan Persia kuno, Amerika sekarang adalah yang terhebat diseluruh dunia. Seperti Persia yang menjadi pengelola dan pendiri empire dunia pertama, AS dengan konstitusi kayanya juga merupakan NEGARA YANG PALING TOLERAN DAN MURAH HATI di seluruh dunia. Raja-raja kuno Persia membebaskan Yahudi dari perangkap Babylon, membiayai pendirian kembali Negara Yahudi dan memulihkan agama Yahudi (YA! Persia dulu memang Zionis!). AS pada dasarnya melakukan hal yang

email: namasamaran@riseup.net

9


twitter: @islamexpose

sama. AS adalah reinkarnasi Persia, kelanjutan Kerajaan Achaemenid. Tidak heran kalau orang Iran sekarang sangat menyayangi AS dan membuat AS sebagai tempat tinggal mereka. Celakanya bagi Persia kuno, mereka ditelan oleh tentara-tentara Muslim dari ARAB. Tirani Islam menghancurkan budaya spiritual Persia yang tua dan toleran. Sampai diperlukan waktu berabad-abad bagi Iran modern utk memulihkan kembali semangat agama asli mereka. Zoroastrianisme, agama asli Iran, tidak mampu menahan agama radikal dan biadab dari gurun pasir Arab namun renaissance Persia tersimpan dalam jiwa orang-orang Iran sendiri. Hanya semangat ini yang dapat mengalahkan Islam. Islam adalah perangkap besi yang menyesakkan. Kini, setelah 1400 tahun, Islam kembali merupakan ancaman terbesar bagi dunia merdeka dan peradaban Kristen. Muslim-muslim tulen menjadi beban semua negara yang menyambut mereka dengan baik. Orang Persia tidak memperhitungkan kekuatan destruktif Islam. Ini kesalahan yang tidak boleh diulangi AS. Dari reaksi terhadap peristiwa 9/11 saja, orang-orang AS tidak menyadari betapa besarnya luapan kebencian dan kesintingan Islam. Tapi AS tidak boleh melemah. Tragedi 9/11 juga membuktikan bagaimana orang-orang biasa bisa sanggup melakukan hal-hal luar biasa. Orang-orang biasa mengorbankan diri sendiri utk memberikan cinta kasih dan perawatan. Mereka pahlawan kita, pahlawan yang mengesampingkan diri bagi tercapainya perubahan positif. Kita, bangsa-bangsa diseluruh dunia harus bergandeng tangan dengan pahlawan-pahlawan ini dan menunjukkan cinta kita bagi Amerika. USA lebih dari sekedar sebuah Negara. Amerika sebuah tempat kebesaran, dimana jiwa Indian masih hidup berdampingan dengan jiwa pahlawan modern. Roh Indian melihat bahwa AS sedang menghadapi bahaya besar. Dan semua pahlawan, baik dulu maupun sekarang, perlu bersatu untuk menyelamatkan AS. Amerika adalah tempat perlindungan terakhir, tempat tumbuhnya kemanusiaan. Dunia berterima kasih pada Amerika bagi inspirasi dan prestasinya. Musuh-musuh AS membenci kebesarannya, namun mereka tidak keberatan --malah ingin sekali-- hidup di AS dan menjadi orang AS. Munafikun sejati! Pernah suatu surat kabar Pakistan menawarkan penghargaan bagi siapa saja yang membunuh orang Amerika, tidak peduli siapa, yang

email: namasamaran@riseup.net

10


twitter: @islamexpose

penting orang Amerika. Lalu seorang dokter gigi Australia menulis sbb: Tunjukkan kepada semua orang apa yang dimaksudkan dengan orang Amerika, sehingga kita bisa mengenalinya: Orang Amerika adalah orang Inggris, atau Perancis, Italia, Irlandia Jerman, Rusia bahkan Yunani atau Persia. (Let everyone know what an American is so he'll know when he has found one. An American is English, or French, or Italian, Irish, German, Spanish, Polish, Russian or Greek or Persian). Orang Amerika untuk selama-lamanya adalah orang Indian Comanche, Cherokee, Osage, Blackfoot, Navaho, Apache, Seminole ataupun siapapun yang dianggap sebagai orang asli Amerika. Orang Amerika mungkin juga Kristen, Yahudi, Budhis, dan bahkan Muslim - yang tahu diri! Nah, cobalah kau membunuh orang Amerika. Hitler mencobanya. Begitu pula Jendral Tojo, Stalin dan Mao Ze-Dong. Mereka semuanya tidak berhasil. Orang-orang Amerika bukan orang-orang tertentu dari sebuah tempat tertentu. Mereka adalah perwujudan jiwa manusia yang menjunjung tinggi kebebasan (freedom). Setiap orang yang menjunjung tinggi semangat itu, dimanapun, adalah seorang AMERICAN.

GOD BLESS THE UNITED STATES OF AMERICA, LAND OF THE FREE, LAND OF THE BRAVE!

*Amil Imani (penulis) adalah warga negara Amerika keturunan Iran, mantan muslim.

Sumber *ali5196 | Translator

email: namasamaran@riseup.net

11


twitter: @islamexpose

email: namasamaran@riseup.net

12


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.